Kejadian 2:22-25
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia
itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia,
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya
itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Mendengar
Firman memang suatu kewajiban untuk menuntun perjalanan hidup utamanya masuk
dalam nikah. Tanpa Firman kalian berdua akan gagal, bukan hanya gagal di dunia ini tetapi untuk
selama-lamanya.
Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
I Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami
layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara,
bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji
hati kita.
Sebagai
hamba Tuhan saya harus menyampaikan Firman untuk menyenangkan Tuhan bukan untuk
menyenangkan telinga yang mendengar. Kami bukan hamba Tuhan kalau untuk
menyenangkan telinga manusia, itu bukan panggilan kami hamba Tuhan. Tetapi
dalam pergaulan ini yang harus kami lakukan:
I Korintus 10:33
10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan
hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi
untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Sekarang
dengarkan Firman Tuhan. Setajam dan sekeras apapun Firman Tuhan itu justru
berkat bagi yang menerima, tetapi manis dan merdunya bisikan iblis namun itu
justru mencelakakan dan membinasakan engkau.
Di
sini Tuhan mengingatkan kita awal nikah di dunia ini dan Tuhan yang
menciptakan. Karena Tuhan yang menciptakan maka tentu ciptaanNya itu sempurna
adanya. Tidak mungkin ciptaan Tuhan ada cacat cela, pasti sempurna. Olehnya itu
kita melihat apa kata Tuhan lewat ayat Firman Tuhan ini bahwa perempuan diambil
dari rusuk laki-laki, atau Adam. Kemudian oleh kuasa cipta dari Tuhan maka
tulang rusuk itu dirubah menjadi wanita yang molek. Berarti nuansa atau
genetika dari Adam turun kepada Hawa, karena Hawa adalah tulangnya Adam.
Ketika
wanita itu dibawa oleh Tuhan kepada Adam, saya tidak melihat dalam Alkitab ada
malaikat ikut mengiring. Hanya dikatakan “Tuhan membawa wanita itu kepada
Adam”. Ini menunjukkan bahwa nikah itu Tuhan langsung menjadi saksi yang tidak
bisa kita pungkiri, karena Dia yang mencipta.
Apa
tanggapan Adam? Manusia itu berkata “inilah dia, tulang dari tulangku”. Tulang
adalah rangka bagi tubuh, untuk membuat tubuh ini bisa berdiri tegak, berjalan
dan sebagainya. Berarti Hawa itu adalah tulangnya Adan dan inilah rangkanya
Adam, pendirian Adam harus ada pada Hawa. Jangan suami punya pendirian yang sendiri
dan isteri juga mempunyai pendirian yang lain. Ini yang menjadi masalah dalam
nikah tidak satu pendirian, tidak seirama. Mungkin sekarang berkata “kami aman”
tetapi dalam injil Lukas dikatakan satu saat akan ada pemisahan. Kalau pendiriannya benar sesuai karakter ciptaan Tuhan maka keduanya diangkat. Tetapi
kalau pendiriannya berseberangan maka satu diangkat yang satunya ditinggalkan.
Kalau
dua-duanya diatur dan dibentuk oleh tangan Tuhan maka otomatis pendiriannya
akan seragam, akan seirama. Olehnya dengarkan kalian berdua, keluarga
menyaksikan pernikahan kalian. Kalau pendirianmu tidak seperti yang dikehendaki
oleh Tuhan jangan heran bila kau dilawan oleh isterimu dan dalam nikahmu banyak masalah. Tetapi segeralah engkau datang pada Pencipta, maka itu akan membuat nikahmu indah.
Istri, ingat kau
adalah tulang rusuknya Suami. Harus belajar menyesuaikan pendirianmu dan dasarnya adalah Firman
Tuhan yang menciptakan kalian. Jangan karakteristikmu dibangun oleh tangan yang
lain. Biarlah tangan Tuhan yang menciptakan kalian berdua.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Kita
mengaku sudah lahir baru, kita mengaku anak Tuhan. Apakah sudah terasa
pekerjaan Tuhan dalam diri kita.
Efesus 4:25
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar
seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Mulai
dari dalam nikah, jangan ada kecurangan dan kebohongan baik suami terhadap
isteri maupun isteri terhadap suami. Sebab hal itu akan mengganggu dan bukan hanya mengganggu hubungan kalian berdua tetapi
mengganggu hubungan dengan Tuhan. Itu sebabnya belajar pendirian kalian berdua
harus menurut kuasa penciptaan Tuhan. Jangan belajar menurut ahli pikir atau
hal-hal yang lain. Andaikata buah pikiran dari profesor atau doktor ini atau
orang pandai itu bisa mengatur hidup kita, Yesus tidak perlu datang ke dunia.
Tetapi manusia tidak bisa membentuk dirinya sendiri. Manusia tidak bisa membawa
dirinya sendiri menjadi lebih baik apalagi mau sempurna. Itu sebabnya Tuhan
hadir dan menciptakan kita dari hari ke hari lewat pekerjaan Firman Tuhan, Roh
Kudus dan kasih Tuhan. Hanya itu andalan kita.
Kita lihat
di dunia ini, tidak sedikit orang cendekia yang bunuh diri, senasib juga dengan
orang yang di bawah kolong jembatan. Sebab manusia tidak boleh membentuk
dirinya sendiri kecuali oleh tangan penciptaan Tuhan. Kita semua rindu tangan
Tuhan yang menciptakan kita. Ilmu boleh kita miliki setinggi langit tetapi itu tidak
bisa merubah karakter kita, itu hanya sebatas liang kubur. Tetapi kalau tangan
Tuhan yang menciptakan kita, kita bisa terus sampai ke Sorga.
Coba
lihat manusia di dunia ini, baik yang sejahtera, prasejahtera (miskin) semua sama saja ada masalah dalam nikah, yang berbeda hanya yang ada
di atas meja. Tetapi semuanya sama-sama bertengkar dan berantam. Malah kalau
yang pandai dia akan lebih bisa berkamuflase menipu isterinya. Mengapa bisa
begitu? Sebab pendirian sudah tidak dijamah oleh Tuhan. Kerangka itu sudah
lepas dari tangan Tuhan. Ini jangan terjadi bagi kita.
Kemudian
Adam mengatakan “ini dagingku”. Mengapa? Coba kita referensikan dalam:
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang
baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Yehezkiel 36:26 (Terjemahan Lama)
36:26 dan Aku akan mengaruniakan kepadamu hati yang
baharu, dan roh yang baharupun akan Kukaruniakan di dalam batinmu, dan hati
batu itu akan Kulalukan dari dalam tubuhmu, dan hati dagingpun akan
Kukaruniakan kepadamu.
Daging
di sini bukan daging hawa nafsu tetapi menunjuk ketaatan. Jadi Tuhan bukan
memberi hati batu, tetapi hati yang taat. Kalau suami mengatakan “ini dagingku”
berarti isteri juga harus memiliki hati yang taat. Ke manapun isteri pergi dia
harus ingat ada suaminya, taat kepada suaminya. Ke manapun suami pergi dia
harus ingat ada isterinya. Jangan setelah pisah kemudian tidak taat.
Ada
sesuatu yang sedang Tuhan ciptakan dan tidak hanya sebatas sekarang.
Efesus 5:30
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Ephesians 5:30
5:30 For we are members of his body, of his flesh, and
of his bones (=daging dan tulangnya).
Jadi
kita ini daging dan tulangnya Yesus. Oleh sebab itu nikah kita ini
menggambarkan nikah yang rohani. Bagaimana mau sampai pada nikah yang rohani
kalau dalam
nikah melakukan banyak pelanggaran dan menjauh dari
tangan penciptaan Tuhan.
Tuhan
berkarya tidak hanya dulu tetapi sampai sekarang.
Yohanes 5:17
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku
bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
Setelah
Yesus naik ke Sorga, Dia tinggalkan amanah ini kepada penerusNya yaitu
hamba-hambaNya. Rasul Paulus mengatakan “aku diutus oleh Tuhan kepada bangsa
kafir untuk membawa bangsa kafir untukku persembahkan kepada Tuhan agar diterima oleh Tuhan”.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Jadi
pekerjaan Tuhan dilanjut oleh pelayan-pelayan Tuhan. Tujuannya agar umat yang
dilayani ini dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan. Membawa di sini seperti
Tuhan membawa Hawa kepada Adam agar Hawa menjadi isteri Adam.
Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang
sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Apa
yang dikatakan oleh rasul Paulus berangkat dari Firman, bukan dari
halusinasinya sendiri.
Ini
yang Tuhan dambakan dan Tuhan menanti gereja Tuhan seperti sekarang ini istri dibawa kepada suami. Tuhan menanti kita sekarang ini
untuk dipersembahkan dan diterima oleh Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Setelah
bicara tulangku dan dagingku maka Tuhan berkata:
Kejadian 2:24
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging.
Untuk
apa meninggalkan ibu bapa dan menjadi satu dengan isteri?
Kejadian 30:30
30:30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum
aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah
memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja
untuk rumah tanggaku sendiri?"
Ini
anak mantu yang baik, bukannya datang merugikan bapak dan ibu mertua tetapi
malah menambah berkat. Kehadiran kita dalam nikah, seyogyanya kita tampil
menyejukkan keluarga yang kita datangi,
bukannya membawa kisruh dan huru hara/pertikaian.
Yakub
datang ke keluarga Laban di Haran dengan jari 10, tetapi dengan kerajinannya
bekerja maka dia diberkati oleh Tuhan oleh sebab dia takut akan Tuhan. Kita
harus menjadi berkat di manapun kita berada.
Jadi
meninggalkan ibu dan bapa untuk berdamping dengan isteri itu maksudnya untuk
mengatur rumah tangga sendiri. Ketika berumah tangga, pikirkan masa depan. Ada
saatnya, tunggu waktu Tuhan. Tetapi sabar dulu, ada saatnya untuk mengatur
rumah tanggamu sendiri. Dari pihak kita orang tua juga harus memberikan
kesempatan kepada anak-anak.
“Bilakah dapat aku
bekerja untuk rumah tanggaku sendiri” arti kata
“bilakah” di sini berarti Yakub ingin berkarya untuk mengatur nikahnya. Kita
berkarya untuk kepentingan rumah tangga/ nikah kita supaya
nikah kita ada dalam suasana sorga, jangan sampai yang terjadi malah
menghancurkan nikah. Bukan maksud itu nikah dibentuk.
Tuhan
mengatakan ada dua bentuk kesatuan.
Maleakhi 2:15
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging
dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa
mudanya.
Kesatuan
pertama adalah kesatuan daging dan kesatuan kedua adalah kesatuan roh. Yang
paling banyak membuat kita berantakan dan hancur karena berhenti pada kesatuan
daging. Pikiran kita hanya berorientasi kepada kesatuan daging. Tuhan mau
meningkatkan pada kesatuan roh.
Kalau
ada dalam pikiran anak Tuhan “kami bukan hanya kesatuan daging”. Untuk
mengatasi, untuk membendung gejolak daging yang mengarah pada kehancurkan maka
Tuhan tunjukkan kesatuan roh. Itu cara untuk menghadapi kesatuan daging supaya
tidak berantakan.
Kesatuan
daging disebut alamiah, kesatuan roh disebut rohani. Makanya ada dua Adam. Adam
yang pertama itu yang di taman Eden, itu daging, itu alamiah. Adam yang terakhir itu Yesus, Adam
yang akhir ini yang rohani.
Kalau
nikah kita hanya dikemas pada kesatuan daging dan tidak dikemas pada kesatuan
rohani maka hancurlah kita bersama dengan dunia. Tetapi kalau kita tahu ada
kesatuan yang tidak hancur yaitu
kesatuan rohani maka inilah yang menolong kesatuan daging kita untuk tidak
hancur.
I Korintus 15:45-47
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama,
Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang
menghidupkan.
15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang
rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan
bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
Itu
sebabnya untuk mengangkat dan menolong kesatuan daging ini, maka perlu Tuhan
ikat dengan kesatuan rohani. Jangan dominan hanya kesatuan daging. Kalau hanya
dominan kesatuan daging, ketika tidak puas dengan yang satu maka akan mencari
yang lain. Tetapi kalau ingat kesatuan daging untuk mengarahkan kita pada
kesatuan yang rohani maka kita akan diisi dengan kesatuan roh karena tujuan
akhir adalah kesatuan rohani yaitu dengan Adam yang akhir. Kalau seperti itu maka tidak akan macam-macam
di dalam nikah.
Kejadian 2:25
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya
itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Artinya
keduanya sangat terbuka, isteri tidak bersembunyi dan suami tidak bersembunyi.
Benar-benar keduanya terang benderang. Begitu ada hasil dari suami langsung
dibawa kepada isteri “ini semua yang diperoleh hari ini”. Jangan diselipkan di kaos kaki. Yang didompet kita
keluarkan padahal yang di kaos kaki lebih banyak dari pada yang di dompet.
Tidak
ada yang tersembunyi sebab yang tersembunyi itu gelap. Dalam Maleakhi pasal dua
tadi dilanjut jangan ada kekerasan. Kalau ada kegelapan dalam diri kita maka
itu menjadi sarang, tempat berbiaknya binatang itu. Kalau ada kegelapan itu
menjadi sarang kekerasan dan berbiaklah kekerasan dalam rumah tangga itu.
Mazmur 74:20
74:20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab
tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.
Untuk
mengatasi kekerasan berikut maka kita harus memandang pada perjanjian. Lihat
saja di bumi ini banyak sarang-sarang kekerasan yang siap merakit sesuatu
sehingga satu waktu meledak. Lebih parahnya lagi kalau dalam nikah. Kalau
isteri menyembunyikan sesuatu kepada suami atau suami menyembunyikan sesuatu
kepada isteri berarti sedang membuat sarang kekerasan. Kalau dibangun sarang
maka itu adalah tempat berbiak, kalau dia buaya maka keluarlah anak buaya,
kalau ular keluar anak ular, itu berbiak. Itu sebabnya jangan sampai kita
pelihara kekerasan. Sesudah Tuhan
berbicara kesatuan roh maka Tuhan mengatakan “Aku membenci kekerasan”.
Maleakhi 2:15-16
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging
dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa
mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN,
Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman
TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Untuk
menjaga kesatuan daging maka harus ada kesatuan roh. Kalau ingat ada kesatuan
roh maka gejolak daging teredam. Dia akan ingat “saya mau menjadi Mempelai
Wanita Tuhan untuk bertemu dengan Yesus Adam yang akhir, Adam yang rohani”.
Sebab itu kita perlu memahami dan mengerti hari-hari terakhir ini supaya kita
tidak salah melangkah. Kalau yang rohani kita agungkan maka yang daging
tertolong. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan.
Kedua
Adam ini dicobai oleh iblis. Adam yang pertama diuji justru di taman Eden, di
tempat yang sangat indah. Di sana dia diuji dan dilawan oleh setan dan setan
menang, Adam kalah. Itu sebabnya kalau hanya persekutuan daging kita kalah
terus, tetapi kalau kita mau meningkat pada kesatuan rohani maka pasti ada
kemenangan. Sebab Yesus Adam yang rohani juga dicobai oleh iblis namun Dia bisa
menang, padahal itu terjadi di padang gurun.
Kesatuan
daging tertolong karena ada kesatuan roh. Kesatuan roh ini akan memuncak dalam
pernikahan Kristus dengan gerejaNya. Kehidupan Kristen yang tahu bahwa nikahnya
dibangun untuk mencapai kesatuan yang rohani, nikahnya pasti tertolong. Adam
yang akhir tidak pernah terkalahkan sekalipun Dia dicobai di padang gurun.
Kiranya
siang ini dalam pemberkata nikah, dengarkan baik-baik kedua mempelai, jangan
berhenti pada kesatuan daging dan alur pikiranmu, perasaanmu, hatimu, arahkan
kepada persekutuan roh maka akan teratasi ledakan-ledakan daging. Karena daging
hawa nafsu ini hanya akan menimbulkan masalah.
Ketika
Yakub kemudian mengusulkan hal itu, maka Laban mengatakan supaya Yakub membawa
kambing dombanya tiga hari perjalanan jauhnya. Angka tiga ditonjolkan di situ. Ucapan Yakub “bilakah
aku mengurus rumah tanggaku” diwarnai dengan angka tiga. Ingat angka tiga itu
adalah angka kematian dan kebangkitan Kristus atau Korban Kristus. Jadi dalam
mengatur rumah tangga jangan lepas dengan kematian dan kebangkitan Kristus.
Kalau ingat kematian dan kebangkitan
Kristus berarti saudara ada pada wilayah rohani, bukan wilayah daging.
1.
Angka
tiga ini dibutuhkan orang yang cemar, kena pada mayat. Dia harus membersihkan
diri. Najis kena mayat ini menunjuk kematian rohani.
Bilangan 19:10-12
19:10
Dan orang yang mengumpulkan abu lembu itu haruslah mencuci pakaiannya, dan ia
najis sampai matahari terbenam. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi
orang Israel dan bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
19:11
Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
19:12 Ia
harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan
pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak
menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.
Jadi mandi pada hari yang
ketiga itu adalah batas kesempatan bagi kita untuk dibersihkan. Jadi batas ruang
kita dibersihkan, disucikan hanya ada pada wilayah kematian dan kebangkitan
Kristus. Jangan lari dari situ, layani dan kasihilah Tuhan. Kalau kita berada
pada wilayah ini, maka tertolonglah kita.
2.
Terjadi
pemisahan sama sekali.
Kejadian 30:36
30:36
Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia
dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.
Jadi kalau tiga hari itu
kita jalani terus menerus maka kita benar-benar akan terpisah dengan yang
daging.
3.
Lukas 13:6-9
13:6
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang
tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu,
tetapi ia tidak menemukannya.
13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang
mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon
ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan
mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Angka tiga di sini adalah
batas waktu pemeriksaan. Kalau kita sekarang ini masih Tuhan periksa
berarti masih ada kesempatan untuk kita berubah. Kalau tangan Tuhan masih
mendeteksi dan meraba kita berarti kita masih dicinta oleh Tuhan. Di luar angka
tiga, di luar korban Kristus, di luar kematian dan kebangkitan Kristus tidak
ada yang sanggup mendeteksi dan mengubahkan kita. Ilmu setinggi apapun tidak
ada yang bisa mengubahkan kita, hanya Korban Kristus.
4.
Yohanes 2:19
2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali."
Angka tiga itu adalah batas
pembaharuan, jadi tidak ada pembaharuan di luar kematian dan kebangkitan
Kristus. Hanya Korban Kristus yang bisa menjamin pembaharuan dalam diri kita.
Itu
sebabnya kalian jangan hanya sampai pada persekutuan daging, persekutuan
jasmani, tetapi ingat yang rohani maka tertolonglah hidup dan nikah kalian.
Sampai
empat kali Yesus menceriterakan penderitaanNya. “Aku akan diserahkan kepada
tangan bangsa kafir dan dibunuh, kemudian dikubur dan hari yang ketiga Aku akan
bangkit. Angka tiga itulah batas.
Jangan
tinggalkan Korban Kristus. Kalau benar kalian berdua menghayati Koban Kristus
maka kalian berdua akan selalu menyelesaikan semua masalah, karena hanya Korban Kristus yang bisa menyelesaikan masalah. Sengketa apapun,
Korban Kristus bisa menyelesaikan. Hubungan dengan orang tua dan kakak beradik
bisa indah kalau ada Korban Kristus.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar