Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 3:6-13
3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia:
"Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu,
bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah
setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan
kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda,
saudaranya perempuan yang tidak setia.
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah
menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai;
namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan
ia juga pun pergi bersundal.
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia
mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya
perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya,
tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel,
perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda,
perempuan yang tidak setia itu.
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman
TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah
mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada
orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan
suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Ini
menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan benar-benar mengamat-amati atau mengawasi
kekasihNya. Karena pada pasal dua sudah kita ikuti, pada ayat yang kedua
dikatakan Israel ini adalah isteri Tuhan dalam pengertian rohani.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu
pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana
engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Jadi
sebenarnya kalau kita simak Yeremia 2:2, kelepasan Israel dari Mesir itu adalah
kelepasan mempelai yang menubuatkan gereja Tuhan akhir zaman dalam Wahyu
12:14-16
Dulu
Israel sudah menikmati kelepasan Mempelai. Dan kita gereja Tuhan menghadapi hal
itu di depan pintu. Kita sedang berjalan menuju kegenapan Firman ini. Tuhan
mengawasi dan mengamat-amati karena kita dipertunangkan dengan Kristus di mana
kita adalah kekasihNya dan Tuhan Yesus adalah kekasih kita. Tuhan tidak menginginkan
kasih kita terbagi-bagi. Demikian sebenarnya muatan ayat dari yang kita baca
tadi. Tuhan menemukan Israel adalah kekasihNya tetapi kasih mereka sudah
terbagi-bagi kepada batu dan kayu. Batu menunjuk kekerasan hati dan kayu
menunjuk kedagingan.
Tuhan
telah mengatakan dalam Yeremia 2:27 bahwa ibu mereka adalah batu dan bapanya
adalah kayu. Jadi genetika rohani mereka bukan lagi genetika Bapa Sorgawi.
Tetapi yang mewarnai genetika rohani mereka adalah keras hati (batu) dan
kedagingan (kayu).
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah
bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka
membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu
mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!
Jadi
Tuhan telah menunjukkan kesalahan dan kekurangan mereka. Coba kalau pengkhotbah
seperti Yeremia menunjuk saudara “kau itu bapamu batu” atau “kau itu mamamu
kayu”. Kira-kira saudara senang? Tetapi seperti itulah sifat Sorga, karena Dia tidak ingin kekasihNya
membagi kasih dengan yang lain. Jadi Dia ingin mempertahankan kasih agar hubungan
mereka terjalin indah, hubungan mesra mereka tambah
diwarnai dengan kemuliaan. Begitu juga kepada kita. Kadang kita tidak mampu
menerima kalau diberitahu kesalahan kita.
Seperti
juga Israel ini, karena itu kenyataan. Dalam Yeremia 2:7,10,12, hal itu diceritakan kembali.
Di sana kita melihat bagaimana mereka tidak rela ketika ditegur oleh Tuhan.
Kadang kitapun demikian. Untuk melampiaskan ketidakmauan kita ditegur oleh
Tuhan maka si pengkhotbah menjadi sasaran dan menuduh “yang berkhotbah itu kedagingan, menyampaikan
Firman dengan emosi”. Padahal kita sendiri yang tidak mau ditegur sehingga
memposisikan diri pada:
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu
gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
Karena
memang ayah kayu/ daging dan ibu batu/ keras hati, maka karakter ini ada
sehingga sukar merendahkan diri.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada
batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak
menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka
mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!
Saya
selalu selipkan kalimat dalam doa menyambut Firman “kami akan menerima Firman
dengan kerendahan hati”. Karena ini yang banyak menjadi masalah dalam
pertumbuhan rohani, ketika kita ditegur apa yang salah, berbalik kita marah
pada yang dipakai oleh Tuhan. Padahal Tuhan mau meraih dan menolong kehidupan
itu.
Saya
ini menyandang predikat pendeta yang suka marah-marah dari mimbar, tidak apa-apa,
itulah karakter saya. Tetapi tujuan saya tidak seperti cap yang saya terima.
Karena saya mengasihi orang itu, mengasihi siapapun karena itulah yang Tuhan
taruh, saya melihat bahaya kalau diteruskan praktek itu sehingga saya harus
tegur. Entah diterima baik maupun tidak diterima baik tetap puji Tuhan.
Di sini Tuhan mengamat-amati jelas
sekali. Ternyata Tuhan menemukan di sini bahwa mereka telah membagi kasih
kepada kayu dan batu (berhala).
Yeremia 3:9
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan
negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
Mereka
keras hati dan kedagingan. Ini yang Tuhan temukan dari umat yang tadi menerima
keselamatan mempelai ketika keluar dari Mesir. Tuhan mengamat-amati ada dua
lokasi di mana mereka suka pergi:
1.
Di
atas bukit yang menjulang.
2.
Di
bawah pohon yang rimbun.
Kalau
di bawah pohon yang rimbun berarti mereka berpikir tidak dilihat. Kalau di atas
bukit yang menjulang berarti mereka sudah terang-terangan. Akhir zaman ini hal
seperti ini akan saudara saksikan. Orang melakukan dosa terang-terangan.
Yesaya 3:9
3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan
seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya,
tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan
malapetaka kepada dirinya sendiri.
Ini
yang Tuhan cegah, sebab kalau hal itu berkelanjutan maka malapetaka yang akan menimpa. Itu sebabnya Tuhan pakai
pelayan Tuhan untuk menyuarakan. Tidak berarti begitu kita keluar dari kamar
Tuhan langsung bersuara mencegah kita. Bukan seperti itu tetapi ada pelayan
yang Tuhan percayakan untuk menyuarakan isi hati Tuhan supaya jangan mendatangkan malapetaka. Apakah
manusia suka menghadirkan malapetaka dalam dirinya? Hanya orang yang tidak
waras yang menginginkan malapetaka. Kalau kita masih waras, tidak ada satu
orangpun yang mau menghadirkan malapetaka dalam dirinya.
Kita
tidak sadar kalau Tuhan mengawasi dan mengikuti. Itu sebab Dia memakai
penyambung lidahNya supaya mengingatkan “malapetaka itu akan kena”. Syukur dan
puji kepada Tuhan kalau kita bisa menerima dan mengapresiasi.
1.
Di
atas bukit yang menjulang.
Di bukit mereka bersundal
dengan batu dan kayu. Itu menunjukkan kekerasan hati dan kedagingan. Kalau itu
yang menjadi warna hidup maka otomatis pelan dan pasti mengundang malapetaka.
Dalam kitab Wahyu ada malapetaka yang berkesinambungan/ terus menerus. Setelah datang yang
satu datang lagi yang lain dan itu terus menerus sampai tuntas. Apakah ini
hanya sekedar dibahasakan? Satu
saat hal ini menjadi kenyataan di muka bumi ini. Wahai anak Tuhan, marilah kita
memperhatikan, jangan sampai kita jalan terus sehingga kena malapetaka ini.
Mazmur 50:21 (terjemahan lama)
50:21 Sekalian
ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti
engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu
beratur-atur di hadapan matamu.
Bukit menunjuk tanah yang
lebih tinggi dari permukaan lain di sekitar situ. Ini menggambarkan pembengkakan
daging. Kalau sudah bertunanganan dengan Tuhan, jangan bagi kasih kepada yang
lain. Tuluslah dan jujur, jangan bagi kasih dengan daging dan kayu, fokuslah
kepada Tuhan saja.
Makanya Yesus disalib di
bukit untuk menghadapi bukit-bukit ini. Bait Allah Salomo dibangun di atas
bukit Moria untuk menghadang gerakan batu dan kayu. Kalau melihat bukit Moria
kita melihat kisah Abraham dengan anaknya. Apakah Abraham mempertahankan
kekerasan hati, apakah Abraham mempertahankan kedagingannya? Tidak! Dia rela
melepaskan anaknya satu-satunya. Itu membuktikan kerendahan hatinya menerima
kasih Tuhan.
Di bukit Moria di mana
Abraham mau mempersembahkan anaknya Ishak kepada Tuhan, di bukit itulah Bait
Allah dibangun. Itu menunjukkan bahwa pembangunan Bait Allah itu untuk
menghentikan segala pembengkakan daging. Makanya relakanlah dirimu dibangun
menjadi Bait Allah. Kalau saudara rela maka tekanlah segala keinginan daging
dan kekerasan hati.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
II Tawarikh 3:1
3:1
Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di
mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan
Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
II Tawarikh 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1
Syahadan, maka Sulaimanpun mulai membuat rumah Tuhan di Yeruzalem di atas bukit
Moria, seperti sudah ditunjuk kepada Daud, ayahanda baginda, didirikannya
akan dia pada tempat yang ditentukan Daud, pada tempat pengirikan Ornan, orang
Yebuzi itu.
Kejadian 22:2
22:2
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni
Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai
korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Ketika saya membaca Yeremia
3:6 saya bertanya kepada Tuhan kenapa tidak disebutkan di gua atau di lembah.
Dan Tuhan menunjukkan II Tawarikh 3:1. Di sana ada peran bangsa kafir yaitu
Ornan. Saat itu sudah 70.000 orang dibunuh oleh Tuhan, tinggal selangkah Ornan
juga akan dibunuh. Dia ada di Yerusalem dan dia adalah pemilik tanah ini. Syukur
dan puji bagi Tuhan, bangsa kafir ini tertolong dari maut. Sebagai syukur dan
pujinya bagi Tuhan, Ornan tidak segan mempersembahkan bukit Moria ini. Walaupun
Daud berusaha untuk membeli padahal Ornan dengan rela untuk menyerahkan.
Kalau kita ada di ats
bukit, lihatlah Kejadian 22:3, lihatlah Bait Allah Salomo, lihatlah Korban
Kristus di bukit Golgota. Semua itu menghadang batu dan kayu yang melekat pada
diri kita. Ini yang Tuhan dambakan bagi kehidupan saya dan saudara.
Israel sudah gagal,
kegagalan Israel diganti oleh Ornan, orang Yebus, bangsa kafir. Dia bisa
mempersembahkan bukit Moria. Kepada kita bangsa kafir, Tuhan sedang merancang dan
sedang melaksanakan pembangunan TubuhNya, Mempelai WanitaNya, justru di tengah
bangsa kafir. Biarlah kita sambut dan terima, ketika kita ditunjuk dan ditegur,
sekalipun keras dan tegas di dengar sepeti jemaat di Kreta, sambutlah dengan
hati tulus.
Titus 1:13 (Terjemaham Lama)
1:13
Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka
menjadi sehat dalam iman,
Dari tujuh sidang jemaat
di Asia Kecil, 5 sidang jemaat ditegur Tuhan dengan keras karena Tuhan cinta
kepada mereka. Mereka adalah hasil karya Golgota, mereka sudah diselamatkan
oleh Korban Kristus di Golgota. Tuhan tidak ingin kasih mereka bercabang.
Ketika Tuhan mengamati bahwa kasih mereka sudah terbagi-bagi maka Tuhan datang
menegur. Tuhan ingin kasih umat Tuhan hanya terfokus kepada Mempelai Laki-laki
Sorga.
Sebab itu perhatikan apa
yang sedang Tuhan lakukan. Kalau kita dilawati Tuhan, sekalipun Firman itu
tajam, bukan maksud Tuhan untuk menghancurkan kita. Juga tidak ada niat dari
pengkhotbah untuk menghancurkan kita tetapi supaya kita kembali. Karena mata
dan hati si pengkhotbah dijamah oleh Tuhan untuk memberi tahu.
Batu dan kayu ini, awas
kalau kita pertahankan! Ada gulungan kita yang sedang terbang dan sebelah
luarnya ditulis kepada si penipu dan sebelah dalamnya tertulis kutuk kepada si
pencuri. Yang dia lakukan adalah merusak rumah sampai batu dan kayu habis
dibinasakan.
Zakharia 5:1-2
5:1 Aku
melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang
terbang.
5:2
Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku
melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan
lebarnya sepuluh hasta."
Ini luas atau ukuran
ruangan suci. Berarti yang sedang diancam adalah kehidupan yang tahu:
Ø Meja roti sajian, ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci.
Ø Pelita Emas, ibadah Raya.
Ø Mezbah Dupa Emas, ibadah doa
penyembahan.
Di situ alamat dia datang
kalau kita mewarnai kehidupan kita
dengan dua hal! Yaitu mencuri dan sumpah palsu. Kenapa mencuri? Sebab
kedagingan. Kenapa bersumpah palsu? Sebab keras hati.
Zakharia 5:3-4
5:3 Lalu
ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh
negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas
dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas
dari hukuman.
5:4 Aku
telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu
masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi
nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik
kayunya maupun batu-batunya."
Ini jangan terjadi pada
kita. Kenapa menghancurkan kayu dan batu? Sebab alamat inilah yang dituju oleh
sumpah serapah tadi karena kehidupan itu pencuri dan suka bersumpah palsu. Dia
suka membalik fakta, yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Jangan
sampai kita seperti itu sebab akhirya hancur, batu habis, kayu musnah. Apa lagi
yang mau dipertahankan. Kalau ini dipertahankan berarti mempertahankan sesuatu
yang menuju pada kemusnahan.
Keras hati sulit ditegur,
kedagingan juga sulit ditegur. Bahasa ini saya sampaikan bukan karena benci
seseorang tetapi karena mau menghindarkan kita dari petaka yang akan menimpa
dunia akhir zaman. Tetapi seringkali salah terima. Ini yang menjadi penyebab
yaitu karena kita tidak mau menyambut
Firman dengan rendah hati.
Tuhan mengkondisikan diri kita sebagai calon
isteri Anak Domba Allah dan Tuhan tidak ingin kasih kita terbagi. Tetapi kalau
sampai kasih terbagi, apa boleh buat, Tuhan akan menghukum.
Yehezkiel 16:38
16:38
Aku akan menghakimi engkau seperti orang menghakimi perempuan-perempuan yang
berzinah dan yang menumpahkan darah dan Aku akan melampiaskan atasmu murka dan
cemburuan-Ku.
Inilah gereja Tuhan yang
seperti kayu dan batu tadi. Tuhan tidak ingin kasih kita terbagi, Dia tidak mau
kita setengah-setengah hati
mengasihi Dia, itu sebabnya Tuhan cemburu.
Yehezkiel 16:39
16:39
Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan
tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi
engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang
bugil.
Perhiasan dirampas
berarti batal masuk Yerusalem Baru. Tampil bugil berarti kedagingan.
Yehezkiel 16:40-42
16:40
Mereka akan menyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari
engkau dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka.
16:41
Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan
banyak perempuan. Dengan demikian Aku membuat engkau berhenti bersundal dan
upah sundal tidak akan kauberikan lagi.
16:42
Demikianlah Aku melampiaskan murka-Ku kepadamu sehingga cemburu-Ku kepadamu
reda kembali; barulah Aku merasa tenang dan tidak sakit hati lagi.
Pembalasan Tuhan menenangkan hatiNya. Ini
jangan sampai terjadi. Kita ini sudah dikondisikan Tuhan menjadi calon Mempelai WanitaNya, jangan kita pergi
ke bukit yang menjulang atau ke bawah pohon yang rimbun.
Tuhan menemukan Israel
seperti ini. Israel itu kekasih Tuhan, masakan Tuhan biarkan. Itu sebabnya
dengan lembut Tuhan serukan “pergilah kepada kerajaan di sebelah utara,
kembalilah”. Begitu murah hati Tuhan, begitu lembut hati Tuhan. “Aku tidak akan
murka dan muram muka untuk selama-lamanya. Asal bertobat dan akui”. Bukti
pertobatan adalah mengaku kesalahan.
Walaupun tadi sudah
dikondisikan menjadi kekasihNya ketika mengalami kelepasa Mempelai dari Mesir,
sampai Tuhan mengatakan “siapa menjamah kamu berarti menjamah biji mata Tuhan”
tetapi kadang kita tidak sadari. Tuhan itu baik luar biasa. Hanya karena kita
kena Firman, disentuh, terasa sakit, sehingga berontak.
Di mana syukur kita
kepada Yesus yang disalib. Kenapa Yesus
di salib di bukit, apakah tidak bisa disalib saja di depan Bait Allah? Bait
Allah juga dibangun di atas bukit. Semuanya itu maksudnya untuk menghentikan
kedagingan kita.
Kalau membaca dalam II
Tawarikh dan I Tawarikh, Ornan ini rela mengorbankan bukit Moria padahal dia
bangsa kafir. Kalau ditanya kepada Arauna “kenapa kau bangsa kafir bisa selamat
dari sepak terjangnya pedang maut yang sudah membunuh 70.000 orang?” maka dia
akan menunjuk korban yang disembelih di mezbah karenanya murka itu berhenti.
Baik Daud dan juga Ornan, mereka diselamatkan oleh korban itu.
Kalau kita bangsa kafir
diselamatkan oleh Korban Kristus. Di mana rasa syukur kita? Jangan kita
khianati Mempelai Laki-laki Sorga kekasih kita. Jangan terbagi kasihmu,
fokuslah kasihmu hanya tertuju kepadaNya. Kalau kita benar mencintai dan
mengasihiNya, masakan kebutuhan calon Mempelai WanitaNya tidak Dia penuhi, pasti
akan Dia peduli. Kebutuhanmu secara lahiriah pasti akan
dijamin oleh Tuhan karena Dia pemilik langit dan bumi, amat terlebih
kebutuhan rohani.
Cuma kadang karena kasih
kita terbagi, sehingga banyak mengalami kesulitan. Parahnya lagi sudah
mengalami kesulitan kemudian dihukum lagi oleh Tuhan. Ini mengerikan kalau seperti itu, sebabnya mari
kita berubah sikap.
Kembali kita baca Yeremia
3:12-13. Begitu lembut Tuhan mengajak umatNya supaya kembali.
Yeremia 3:12
3:12
Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah,
hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan
muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak
akan murka untuk selama-lamanya.
Manfaatkanlah kemurahan
hati Tuhan ini. Sekarang ini Tuhan tawarkan kepada kita. Dulu mereka tidak mau
memanfaatkan, tetapi puji Tuhan kalau sekarang kita manfaatkan.
Yeremia 3:13
3:13
Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN,
Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah
setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman
TUHAN."
Kita lihat lagi bagaimana
tanah Ornan itu diganti oleh Daud.
I Tawarikh 21:26
21:26
Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN, mempersembahkan korban bakaran
dan korban keselamatan dan memanggil TUHAN. Maka TUHAN menjawab dia dengan
menurunkan api dari langit ke atas mezbah korban bakaran itu.
Luar biasa doanya Daud
langsung dijawab. Daud selamat karena korban ini, Ornan juga selamat karena
korban ini. Ini berbicara untuk kita sebagai Korban Kristus. Sebenarnya korban
ini yang membuatnya selamat baik Daud bangsa Israel dan Ornan bangsa kafir.
Di mana Daud membangun
Mezbah dan api dari Tuhan membakar korbannya, di sanalah Salomo membangun Bait
Allah. Bait Allah ini selalu dikaitkan dengan nama Tuhan. Jadi Bait Allah ini
tidak bisa lepas dengan nama Tuhan.
I Raja-raja 8:16-20,29, 33, 35, 41-44, 48
8:16
Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih
di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat
kediaman nama-Ku, tetapi Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas
umat-Ku Israel."
8:17 Lalu raja
melanjutkan: "Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk nama
TUHAN, Allah Israel,
8:18
berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku,
dan maksudmu itu memanglah baik;
8:19
hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu
yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku.
8:20 Jadi
TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit
menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel,
seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama
TUHAN, Allah Israel,
8:29
Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat
yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang
hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
8:33 Apabila
umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu,
kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan
memohon kepada-Mu di rumah ini,
8:35
Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa
kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan
mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
8:41
Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-Mu Israel, datang dari
negeri jauh oleh karena nama-Mu, --
8:42
sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang besar dan tentang
tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang teracung -- dan ia datang berdoa di
rumah ini,
8:43
maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang
tetap, dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan
kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu,
sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga
mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah
kudirikan ini.
8:44
Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah mana pun
Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat
ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
8:48 apabila
mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di
negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa
kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek
moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan
bagi nama-Mu,
Jadi Bait Allah tidak
bisa lepas dengan nama Tuhan. Bait Allah ini ada di atas Moria. Kekuatan nama ini begitu dahsyat
dan nama ini yang bisa menaklukkan trio iblis baik yang di langit (iblis), di
bumi (nabi palsu) dan di bawah bumi (antikristus).
Bagaimana kita bisa
dimeteraikan nama ini? Hanya kehidupan yang mau dibangun menjadi Bait Allah dan
bisa menekan bukit-bukit yaitu pembengkakan daging jika dimeteraikan nama Tuhan.
Yohanes 17:11-12→ Kekuatan untuk
melindungi
17:11 Dan Aku
tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku
datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama
seperti Kita.
17:12 Selama Aku
bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah
Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun
dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk
binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Mazmur 111:9
111:9
Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya
itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
Namanya kudus menyucikan.
Rumah itu benar-benar diwarnai dengan kehidupan yang memiliki nama yang dahsyat
dan mengalami pekerjaan penyucian.
Hagies atau hagiatzo artinya
dahsyat dalam menyucikan.
Kalau ini ada pada
saudara maka sudah dapat dipastikan saudara tidak akan gagal bertemu dengan
Tuhan. Itukan tujuan kita beribadah, bukan hanya sekedar menggelar upacara. Ibadah
itu untuk mendorong dan membawa kita duduk bersanding di pelaminan bersama dengan
Tuhan Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya.
Filipi 2:10-11
2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan
segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Allah, Bapa!
Tujuh wanita juga mencari
nama ini. Mereka bukan mencari
nama ini supaya terpenuhi dompet mereka atau supaya bisa memiliki ini dan itu
secara jasmani. Tetapi yang betul-betul mereka cari supaya aib yang menggangu
hubungan mereka dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga itu dibersihkan
oleh yang punya nama ini.
Mereka tidak berpikir mau
mencari kebutuhan-kebutuhan jasmani. Masalah yang mau mereka selesaikan adalah
aib karena ini yang mengganggu hubungan mereka dengan Mempelai Lak-laki Sorga.
Yesaya 4:1
4:1 Pada
waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata:
"Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah
namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Nama inilah yang dahsyat
menyucikan mereka. Ini hubungannya dengan bukit Moria. Ini yang harus ada.
Bukannya bukit yang tadi Israel (perempuan murtad) dan Yehuda (perempuan yang
tidak setia) datang berbuat zinah. Perbuatan mreka membuat Tuhan sakit hati.
Namun dengan lembut Tuhan memanggil “kembalilah, Aku tidak akan muram untuk
selama-lamanya, Aku tidak akan murka untuk selama-lamanya”. Tetapi harus bayar
harga yaitu “akuilah” maka pasti beres semuanya. Asal kita katakan itu dan
lakukan maka Tuhan juga akan melakukan kepada kita karena Dia pasti bertanggung jawab. Ini yang kita
butuh sebagai hamba Tuhan.
Saya memuji Tuhan sebab
Tuhan berikan begitu jelas ke mana saya melangkah. Apa yang salah Tuhan beri
tahu. Dan begaimana seharusnya saya mengayunkah langkah itu Tuhan tunjukkan.
Sekalipun banyak himpitan dan tantangan, tetapi kalau kita mengkondisikan diri
sebagai Mempelai Wanita untuk Kristus maka Dia yang bertanggung jawab, Tuhan
tidak akan tutup mata asalkan kita menyelesaikan. Anak-anak yang masih sekolah
ayo bersandar penuh kepada Tuhan. Apapun pekerjaanmu, dahulukan Tuhan kekasih
kita. Maka semua persoalan yang kita hadapi, pasti Dia yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan.
Namun kadangkala kita
ragu. Kita beribadah tetapi kita sangsi, apakah benar Tuhan ada. Kenapa bisa
begitu? Sebab ketika beribadah hanya sekedar mengikuti tatap cara beribadah dan
tidak menikmati apa sebenarnya tujuan beribadah.
2.
Di
bawah pohon yang rimbun
Yeremia 3:6
3:6
TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat
apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas
setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun
untuk bersundal di sana?
Dia tidak mencari pohon
yang meranggas tetapi pohon yang rimbun. Artinya mereka ini selalu mencari
tempat persembunyian, selalu menutup diri, jangan sampai di lihat dari atas. Sialnya
lagi sudah berbuat lalu menutup diri kemudian salahkan lagi orang lain. Itu
bukan hanya pergi ke bawah pohon yang rimbun tetapi pohon yang paling rimbun.
Padahal terbuka saja dan akuilah.
Mazmur 130:3-4
130:3 Jika
Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang
dapat tahan?
130:4 Tetapi
pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
Kalau dosa/kesalahan
ditegur malah marah!
Bukannya mohon ampun apa yang sudah dilakukan. Yang justru disalahkan yang
telah banyak menolong dia. Itu malah
kembali disalahkan. Inilah gambaran dari 18 dosa akhir zaman, salah tahu adalah
tidak tahu berterima kasih.
Sebabnya dihimbau oleh
Tuhan, marilah kembali. Artinya lepaskan itu batu dan kayu. Kalau itu
dipertahankan maka musnah semua. Semoga kita tidak kena dan memang itu doa kita
semua. Saya yakin saudara mendambakan seperti apa yang ada dalam hatiku yaitu
supaya kita semua tidak kena bencana dan malapetaka ke depan ini.
Dunia sekarang
benar-benar menimbun senjata. Tinggal kapan terjadi, mau ke mana kita lari.
Lihat saja sekarang banyak bom bunuh diri, sudah bagaimana pikirannya orang
itu. Itu semua dari iblis yang mau menghambat dan menggagalkan saudara. Kalau
kita tidak mengasihi Tuhan kita bisa kena hal itu.
Apakah kita tidak bisa
dilihat oleh Tuhan dari atas?
Mazmur 14:2-3
14:2
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat,
apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
14:3
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat
baik, seorang pun tidak.
Ini yang Tuhan lihat,
orang Israel ada di bawah pohon yang rimbun, berarti tidak bisa bersembunyi
dari mata Tuhan.
Mazmur 14:4
14:4
Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku
seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN?
Dampak dari ayat 2 dan 3
adalah ayat 4 ini.
Mazmur 53:3-4
53:3
Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat
apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
53:4
Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat
baik, seorang pun tidak.
Ini yang Tuhan cari
tetapi mereka sudah menyimpang dan bejat.
Mazmur 53:5-6
53:5
Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku
seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah?
53:6 Di
sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, padahal tidak ada yang
mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka
akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka.
Kalau makin menutup diri
dan membuat perlindungan makin rimbun maka itulah akibatnya. Ini berbahaya,
jangan terjadi pada diriku dan dirimu. Yesus segera akan datang menjemput
saudara kalau saudara dikondisikan menjadi Mempelai Wanitanya. Terbukalah di
hadapan Tuhan mumpung kita dihimbau kembali. Kembali ini berarti tawaran
kemurahan. Jangan pertahankan ibumu batu dan bapaku kayu. Coba bayangkan
bagaimana keadaan batu dan kayu
melahirkan anak, anak itu akan lebih berat lagi karena sudah gabungan batu dan
kayu.
Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga, derap kuda putih yang Dia tunggangi sudah mulai terdengar secara rohani
untuk menjemput kita mempelaiNya dan menghancur luluhkan semua musuh-musuhNya.
Kita yang masih ada
sekarang ini biarlah kita melembutkan hati dan katakan “Tuhan saya butuh
pengampunan dari Engkau” dan memang itu Tuhan tawarkan. Kita perhatikan di
sini, kita awasi diri kita. Sebab bagaimanapun mata Tuhan melihat dari atas,
kita bersembunyi bagaimana. Coba anak-anak muda mau bersembunyi bagaimana. Anak
muda yang suka datang tidur di pastori jangan main-main dengan Tuhan kalau
tidak mau hancur hidupmu. Kalau saudara kepala batu dan masih Tuhan kasihi
nanti Tuhan patahkan kakimu. Senang hati Tuhan melihat anak-anak muda datang di
pastori. Hanya awas! Tuhan awasi apa yang engkau perbuat.
Semua tidak ada yang
Tuhan lewati, termasuk orang tua. Mata Tuhan mengamat-amati. Pertama tujuan
Tuhan mengawasi supaya kasih kita tidak terbagi kepada orang lain tetapi hanya
tertuju kepada Dia. Ini yang Tuhan inginkan dari pribadi kita.
Yeremia 3:7
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan
kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh
Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
Tuhan
sudah lakukan ini dan berharap dia kembali tetapi mereka tidak kembali. Makanya
Tuhan katakan “makin Ku panggil, makin menjauh”.
Hosea 11:1
11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari
Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
Dipanggil
dari Mesir ini kelepasan mempelai.
Hosea 11:2
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu
dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar
korban kepada patung-patung.
Di
sini mereka menyembah lagi patung batu dan kayu, ini yang mereka lakukan. Makin
dipanggil makin jauh. Mereka berpikir aman-aman saja, dunia ini begini-begini
saja, ternyata petaka yang dia terima.
Zakharia 7:11-12
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan,
dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan
mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu
amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN
semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh
sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
Semoga
kita malam ini terkesima memahami hal ini. Saya lebih dahulu sebagai hamba
Tuhan. Jangan saya membuat perlindungan dari pohon yang rimbun dan bersembunyi.
Karena saya tahu bersembunyi bagaimanapun mata Tuhan tetap melihat. Tidak bisa
kita bersembunyi, Dia amati dan awasi dari Sorga.
Ini
yang paling gawat:
Yeremia 3:11
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel,
perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda,
perempuan yang tidak setia itu.
Murtad
dalam terjemahan aslinya adalah apostasia
yang artinya:
1)
Meninggalkan
persekutuan yang benar.
2)
Mengkhianati.
3)
Memberontak.
Sudah
tinggalkan pengajaran yang benar masih juga merasa lebih benar dari yang lain.
Sudah lebih jahat tetapi masih membandingkan diri dengan Yehuda. Dia anggap
dirinya lebih baik. Ini yang membuat Tuhan begitu tersayat hatiNya. Tetapi
walaupun sudah seperti itu kelakuan orang Israel yang 10 suku yaitu kerajaan di
sebelah utara, tetapi mereka masih dihimbau oleh Tuhan.
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman
TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Ini
tawaran kasih sayang Tuhan. Sejahat-jahat bagaimanapun saudara, kalau kita
masih dikasih oleh Tuhan maka kita masih dihimbau oleh Tuhan. Kapan? Kalau kita
mendengar Firman Tuhan, itu berarti kita ditawari dan dilawati oleh Tuhan dan
Tuhan masih siap untuk membenahi. Jangan lagi kita berkeras hati dan menutup
diri, jangan tetap tinggal seperti dalam ayat 11.
Yang
dihimbau oleh Tuhan bukan Yehuda, tetapi yang paling jahat namun masih merasa
lebih benar dari Yehuda.
Yeremia 3:11-12
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel,
perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda,
perempuan yang tidak setia itu.
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman
TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Jadi
kalau yang sudah murtad, yang jahat ini bisa kembali apalagi yang seperti
Yehuda, pasti kembali.
Berarti
Tuhan memperhatikan, sejahat bagaimanapun saudara, masih Tuhan lawati dengan
Firman. Tinggal kita menanggapi atau tidak.
Kemurahan
Tuhan ditawarkan kepada yang paling
jahat ini. Ada harapan, masih Tuhan tawarkan bau air kepadanya. Biar hancur
kalau masih cium bau air, dia masih bisa bersemi kembali.
Ayub 14:7-9
14:7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas
kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di
dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah
ranting seperti semai.
Kalau
kita sudah hancur lalu Tuhan tawarkan kemurahan Tuhan dan Tuhan tolong kita,
jangan lagi kita ulang.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar