Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 2:21-25
2:21 Tetapi yang
dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian,
sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah
akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23 Dan
sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam
nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal
mereka semua,
2:25 dan karena
tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia
tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Dalam
menghadapi keadaan gereja Tuhan yang sudah amburadul, penggunaan rumah ibadah
yang sudah diselewengkan, tujuan ibadah pelayanan sudah salah arah, itulah yang
ditemukan Tuhan dalam Injil Yohanes pasal 2. Kemudian tidak jera, mereka tetap
melakukan dan pada akhir pelayanan Yesus, ternyata Dia menemukan kembali Bait
Allah yang adalah tempat umat Tuhan berkumpul beribadah dan melayani Tuhan,
sama seperti yang awal Dia jumpai. Dalam 3,5 tahun Yesus melayani, dua kali
Yesus mengadakan penyucian Bait Allah. Ini tidak hanya untuk Israel dulu,
tetapi ini bernubuat untuk gereja Tuhan dan khususnya gereja Tuhan yang hidup
akhir zaman ini.
Ketika
Tuhan melakukan penyucian atau pembersihan, jangan kita mengambil sikap seperti
orang Yahudi yang berbalik menantang Tuhan. Biarlah kita menyambut, karena
cambuk Tuhan itu adalah cintanya Tuhan kepada kita gerejaNya yang acap kali
salah tanggap. Ketika Tuhan menyucikan kita lewat perkataan Firman Tuhan
ataupun lewat cambuk hajaran Tuhan, seringkali kita umat Tuhan salah menanggapinya.
Tetapi bila kita menanggapi dengan benar maka berkat ibadah dan pelayanan
menjadi nyata.
Ibadah
dan pelayanan itu mengandung janji Tuhan bukan hanya untuk yang sekarang tetapi
yang akan datang. Tetapi kalau latihan badani, berarti menghimpun hal-hal yang
duniawi, terbatas gunanya. Tetapi ibadah pelayanan bermanfaat sekarang dan
utamanya yang akan datang yaitu ketika terjadi peristiwa pharusia, di mana gereja yang sesuai selera Tuhan disingkirkan oleh
Tuhan dan yang beribadah melayani tetapi menyalah gunakan ibadah pelayanan akan
tertinggal 3,5 tahun aniaya antikristus. Di situlah terjadi perbedaan yang
jelas antara orang fasik dan orang benar, perbedaan antara orang yang beribadah
dan yang tidak beribadah.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu
akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang
yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Sekarang
mungkin kita bertanya-tanya kenapa tidak ada perbedaan. Tetapi saya secara
pribadi merasakan nyata perbedaan orang yang beribadah melayani Tuhan dengan
serius yang sesuai dengan selera Tuhan. Kehidupan
orang itu kelihatan beda dengan
orang yang ogah-ogahan dalam ibadah pelayanan. Semoga kita tidak menjadi
kehidupan Kristen yang ogah-ogahan beribadah dan melayani.
Ternyata
ketika Tuhan melakukan pembersihan dan berucap seperti dalam Yohanes 2:19,
mereka belum mengerti. Apakah kurang urapan Yesus sehingga ucapanNya tidak mereka
mengerti? Padahal dalam surat Ibrani dikatakan Dia punya urapan yang lebih dari
pada yang lain. Jadi apakah kurang urapan? Tidak. Tetapi ada waktu-waktu
tertentu, dan waktu tertentu untuk mengerti Firman Tuhan adalah ketika Yesus
bangkit dari kubur. Jadi untuk mengerti Fiman Tuhan dan memahami nilai-nilai
Alkitab, rahasia dari perkataan Tuhan, rahasia dari Firman Tuhan, tidak bisa bila tidak dihubungkan dengan korban
Kristus. Penghargaan kita terhadap korban Kristus lewat kematian dan
kebangkitanNya, itu memberi kita kesempatan untuk mengerti.
Lukas 24:45
24:45 Lalu Ia
membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kita
mengerti firman Tuhan bila Tuhan sendiri yang membuka pikiran kita. Kapan?
Setelah pengalaman mati dan bangkit. Jadi pembukaan rahasia Firman yang
sekaligus pembukaan pikiran kita manusia untuk mengerti rahasia Firman, itu ada
pada wilayah kematian dan kebangkitan Kristus.
Kalau
anak Tuhan dan hamba Tuhan menghargai kematian dan kebangkitan Kristus/ menghargai korban Kristus dalam
praktek-praktek hidupnya, pasti Tuhan akan membukakan akalnya, pasti Tuhan akan
memberitahu rahasia FirmanNya. Tetapi kalau kehidupan itu tidak menghargai
korban Kristus lewat praktek hidup, sementara korban Kristus itu pekerjaannya
mendamaikan manusia dengan Tuhan dan mengerjakan pendamaian dengan sesama,
tetapi kalau itu tidak dihargai hanya ada kebencian, hanya perselisihan, hanya hal-hal
yang sifatnya daging yang diekspresikan dalam hidupnya, jangan harap dibukakan
rahasia Firman, jangan harap Tuhan bukakan pikirannya.
Daniel
yang dikasih oleh Tuhan, dalam pergumulannya untuk mengerti apa yang akan
terjadi terhadap bangsanya di akhir zaman, dia harus berdoa puasa. Dia mulai
puasa pada tanggal 3. Berarti 7 hari kemudian tepat tanggal 10, itu adalah
waktunya di mana domba disisihkan oleh Tuhan. Kemudian 7 hari kemudian ada kena dengan Kebangkitan Kristus dan
penampakkan Yesus kepada 10 muridNya di luar Tomas. 7 hari kemudian berarti
tanggal 24, Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan teman-temannya. Berarti pembukaan
rahasia Firman kepada Daniel ada hubungannya dengan proses kematian dan
kebangkitan Kristus serta PenampakkanNya kepada murid-muridNya artinya terkait dengan korban Kristus.
Sekalipun
kita jungkir balik baca Alkitab, kalau Tuhan tidak bukakan pikiran kita maka
kita tidak akan mengerti. Sekalipun pendidikan setinggi langit tetapi hidupnya
mabuk-mabukan, selingkuh, hidup jor-joran, hidupnya najis maka jangan harap
rahasia Tuhan dibuka. Ilmiah dan sejarah dia bisa tahu, tetapi pembukaan
rahasia Firman jangan harap dia bisa tahu karena itu hanya datang dari Tuhan.
Murid-murid
selama 3,5 tahun di ajar oleh Tuhan Yesus tetapi mereka belum mengerti
perkataan Tuhan Yesus. Nanti mereka mengerti setelah kebangkitan Kristus, Tuhan
buka pikiran mereka. Untuk mengerti rahasia
Firman Allah harus ada hubungan penghargaan korban Kristus.
Amos 4:13
4:13 Sebab
sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang
memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan
kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta
alam, itulah nama-Nya.
Kalau
pikiran Tuhan tidak diberitahu kepada kita mana kita bisa tahu. Alkitab ini
adalah pikiran Tuhan. Itu sebabnya salah satunya adalah Daniel, dia bergumul
dalam doa puasa lalu Tuhan mengatakan “Daniel yang dikasihi, Aku akan memberitahu
kepadamu rahasia bangsamu di akhir zaman” dan itu membuat dia pingsan.
Kita
perhatikan agar kita tidak terobsesi atau
termotivasi “ah saya mau beribadah karena yang memimpin di sana Profesor
Doktor”. Bukan itu ukurannya. Buktinya saja Doktor Nene Rameantos dan Doktor
Jesus Gamaco datang belajar di Lempinel mendengarkan pelajaran Kabar Mempelai. Yang
mengajar mereka di lempinel malah bukan Doktor.
Kalau
Tuhan sudah memberi tahu FirmanNya, apakah Tuhan merasa cukup kita sudah tahu?
Tuhan tidak sampai di situ, tetapi Tuhan ingin agar kehidupanmu dan kehidupanku
yang dibukakan rahasia Firman untuk tidak berdiam diri tetapi bersaksi. Kita
harus bersaksi.
Dalam
Yohanes pasal 2 ini ada kalimat mau bersaksi tentang Yesus tapi Tuhan tolak.
Mengapa? Karena bersaksi tentang pribadi Yesus itu bukan sekedar bersaksi. Bersaksi
itu harus sesuai dengan seleraNya, bila tidak sesuai kesaksian itu ditolak,
sekalipun kita berkata mengenal Dia.
Di
dalam Injil Markus diceritakan ada yang mau bersaksi tetapi dilarang oleh
Tuhan. Kenapa yang mau bersaksi malah dilarang? Tetapi kita baca dulu Yohanes
pasal 2.
Yohanes 2:22-25
2:22 Kemudian,
sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah
akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23 Dan
sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam
nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal
mereka semua,
2:25 dan karena
tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia
tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Tuhan
tidak suka kesaksian daging! Kalau kesaksian itu hanya soal daging, Yesus tidak
respon. Sialnya, Yesus tidak mempercayakan diri kepada orang seperti itu.
Banyak orang percaya Yesus di Yerusalem, tetapi Yesus tidak mempercayakan diri
kepada mereka. Ini masalah, saya percaya Yesus tetapi belum tentu Dia percaya
kepada saya. Jadi kalau kita percaya kepadaNya dan Dia percaya kepada kita maka
kesaksian kita mantap.
Markus 1:34
1:34 Ia
menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir
banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka
mengenal Dia.
Setan
kenal Yesus, tetapi Yesus melarang setan bicara tentang Dia. Makanya kalau kita
bersaksi, katakan kita kenal Yesus, tetapi kalau kehidupan kita masih seperti
kelakuannya setan, kesaksian kita tidak ada hubungannya dengan Tuhan dan Tuhan
tidak suka! Bukan Tuhan tidak suka disaksikan tentang diriNya, tetapi kesaksian
seperti itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Coba saya bersaksi tentang
Yesus, tetapi sementara mulut saya berbau minuman keras, bagaimana itu. Itu
berarti kesaksian seperti setan!
Tuhan tidak suka yang kesaksian seperti itu.
Setan
kenal Yesus, tetapi tidak berubah sifatnya. Kesaksiannya tidak punya nilai. Ini
yang jangan terjadi pada diriku dan pada jemaat Tuhan. Bagaimana saya mau
bersaksi tentang Yesus sementara saya masih semburkan asap rokok dan minum
minuman keras. Itu kelihatan kecil saja. Alkitab mengatakan “kamu harus
bersaksi tentang Aku bila Roh Kudus datang karena Roh Kudus itu bersaksi
tentang Aku”. Jadi kesaksian kita adalah kesaksian Roh Kudus. Bagaimana Roh
Kudus mau bersaksi bersama orang
pemabuk! Ini yang harus kita jaga, sebab kalau tidak kita tidak dipercayai
Tuhan. Setan kenal Tuhan dan mau bersaksi tentang Tuhan tetapi Tuhan tidak mau
mempercayakan diriNya kepada setan.
Yohanes 15:26-27
15:26 Jikalau
Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi
kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku."
Jadi
kamu dan Roh Kudus, kesaksiannya sama. Kenapa seringkali kita bersaksi tetapi
kesaksian kita seperti tidak ada tanggapan orang lain? Karena kesaksian kita
hanya seperti kesaksian setan! Ini jangan sampai terjadi.
Coba
lihat apa kata setan kepada Yesus.
Markus 1:24
1:24 "Apa
urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Terlalu
banyak kehidupan Kristen hanya sederajat kesaksiannya setan. Kasihan kalau kita
hanya seperti itu. Olehnya mari kita memberikan kesaksian dari kehidupan yang
ada tanda-tanda keubahan. Belum sempurna tetapi terasa pekerjaan Firman
mengubahkan kehidupannya. Ada minat, ada kerinduan hati untuk berubah lewat
pekerjaan Firman. Itu adalah kesaksian yang tidak seiras dengan kesaksian
setan.
Kita
lihat dalam Yohanes pasal 2 tadi bagaimana pekerjaan iblis itu menyelinap di
dalamnya. Ketika Yesus mengadakan pembersihan dan ditantang oleh mereka “apa
tanda bahwa Engkau berhak bertindak seperti itu”. Maka Yesus menjawab “rombak Bait Allah ini dan
dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali”.
Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus
kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali."
Tujuan
dari ayat ini bicara tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi iblis
menyelinap di dalamnya dan mempreteli nilai dari ayat itu dan akhirnya ayat itu
dijadikan olok-olokan kepada Yesus sendiri.
Kalau
kita tidak mengerti arti korban Kristus, Firman Tuhan bisa kita preteli, bisa
kita kurangi nilainya bahkan bisa dijadikan olok-olokkan. Ini bahaya sekali.
Matius 26:61
26:61 yang
mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan
membangunnya kembali dalam tiga hari."
Di
sini sudah berubah isinya, begitu lihai dan liciknya iblis masuk sehingga
merubah nilai rohaninya.
Matius 26:62-63
26:62 Lalu Imam
Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab
atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi
Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang
hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau
tidak."
Jadi
kesaksian yang sudah berubah citranya, tidak ada tanggapan dari Yesus. Kalau
kesaksian itu sudah salah arah dan tidak pas sesuai dengan warta sorga maka
akan ada perubahan sikap dari Yesus dan tidak menanggapi lagi. Kemudian ayat
ini beberapa jam kemudian dijadikan olok-olokkan.
Matius 27:40
27:40 mereka
berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah,
turunlah dari salib itu!"
Ini
pelajaran bagi kita. Kalau kita bersaksi tentang kesaksian hidup kita dan itu
sesuai dengan kata Firman Tuhan maka Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam, Dia
akan menggaris bawahi. Tetapi kalau kesaksian kita sudah merubah citra Firman,
Firman berkata A lalu kita berbuat B dan C maka kesaksian itu sudah tidak benar
dan bahkan berbalik menjadi olok-olokkan kepada kita. Ini jangan sampai terjadi
dalam kehidupan kita.
Kita
bersaksi, saksikan Firman Tuhan yang menggarap kehidupan kita. Berarti ada
kesaksian nyata dalam hidup kita. Berarti Yesus mempercayakan diri kepada kita.
Apalagi untuk hamba Tuhan, hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan harus ada
bukti pekerjaan Firman dalam dirinya.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah
hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya
dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai.
Jadi
kalau pribadi itu dalam pelayanannya, terlihat dan terdengar pembukaan rahasia
Firman Tuhan, maka tertampak juga pada dirinya bahwa Tuhan percaya orang itu,
Tuhan tidak ragukan orang itu. Itu yang saya gumuli sebagai hamba Tuhan supaya
Tuhan mempercayakan Firman.
Bila
kita membaca Yohanes 2:19 yang kemudian diangkat oleh orang-orang dalam
pengadilan Pilatus (Matius 26:61-63).
Markus 14:58
14:58 "Kami
sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan
manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan
tangan manusia."
Kemudian
dijadikan bahan olokan (Matius 27:40).
Markus 15:29
15:29
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari,
Maka
ada dua hal yang menyebabkan itu terjadi.
1.
Karena hati mereka memang penuh
kepahitan.
Mazmur
106:33
106:33 sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia
teledor dengan kata-katanya.
Karena ada kepahitan hati
sehingga kata-katanya teledor. Itu yang terjadi dalam Matius 26:61-62 dan di
dalam Markus 14:58. Dan buahnya dalam Matius 27:40 dan Markus 15:29. Kalau ada
kepahitan hati, sekalipun berita benar yang kita benar, bisa kita putar untuk
mempersalahkan orang yang mengucapkan itu.
2.
Karena salah tanggap mendengarkan
Firman. Itu sebabnya kita harus memperhatikan cara kita mendengar supaya jangan
salah.
Lukas
8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak
mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada
padanya."
Perhatikan cara mendengar supaya
tidak salah menanggapi. Karena tidak mempunyai perhatian serius mendengar
Firman sehingga Firman itu disaksikan tetapi salah tujuan sehingga akhirnya yang
mendengar itu menjadikan bahan olok-olokkan.
II
Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Kalau kita memperhatikan bagaimana
cara kita mendengar maka Tuhan akan memberikan pengertian sehingga tidak akan
salah kesaksian kita.
Bukankah salah kesaksian mereka
dalam Matius pasal 26. Yesus tidak berkata “Aku akan merombak Bait Allah ini”
tetapi Yesus berkata “rombak Bait Allah ini” berarti mereka yang disuruh.
Tetapi karena kepahitan hati ayat itu berubah lain. Ini mengajar saya dan
saudara untuk membersihkan hati. Pertama hati kita yang dibersihkan kemudian
kita memperhatikan serius apa yang kita dengar itu dan Tuhan akan memberikan
pengertian kepada kita.
Apa
yang terjadi di zaman Yesus, menjelang kedatangan Yesus kedua kali itu akan
lebih hebat di mana ayat Firman Tuhan akan disalah gunakan dan akhirnya
dijadikan olok-olokkan. Antara lain Yesus bicara tentang kedatanganNya pada
kali yang kedua dan Petrus mencatat bahwa akhir zaman akan muncul
pengolok-pengolok yang mengatakan “mana itu janji kedatanganNya, semua itu
tetap sama saja sampai sekarang”. Jadi apa yang ada dalam Firman Tuhan itu
jangan sampai kita salah sehingga akhirnya jadi olok-olokkan.
Kesaksian
dari manusia daging tidak Yesus tanggapi.
Kesaksian setan juga Yesus tidak benarkan. Jadi kalau kesaksian hanya berangkat
dari daging maka Tuhan suruh stop. Sekalipun setan kenal siapa Yesus tetapi
Tuhan Yesus katakan “diam, jangan kamu bersaksi tentang Aku”. Jadi kehidupan
masih seperti setan lebih baik diam saja! Berubah dulu baru bersaksi.
Jangan
masuk aliran naturalisme, yaitu manusia yang mendewakan dirinya sehingga tidak
percaya keberadaan Tuhan dan manusia sejajar dengan hewan. Ini jangan terjadi
pada kita.
Kalau
kita benar bersaksi dan kesaksian kita diterima, coba rasakan apakah ini sinyal
dari sorga berbunyi dan ada Roh Kudus dalam diri kita maka saksikan. Tetapi
kalau hanya daging yang mendorong kita bersaksi lebih baik urungkan. Memang
Tuhan ingin kita semua menjadi saksi, tidak ada satu bagian Tubuh Kristus yang
diam, semua kita harus menjadi saksi. Tetapi jangan kita seperti setan atau
seperti manusia daging. Kita harus lebih dahulu berubah,
itulah kesaksian yang diterima oleh Tuhan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar