Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 3:19-20
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau
menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri
yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku,
engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak
setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum
Israel, demikianlah firman TUHAN.
Pada
ayat 19 Tuhan mengungkap status Tuhan dan Israel bagaikan bapa dan anak.
Kemudian ayat 20 berubah, Tuhan mengangkat status seperti seorang suami dan
isteri tetapi isteri yang berkhianat.
Sebagai
Bapa, semua fasilitas sudah Tuhan sediakan. Tanah yang elok atau tanah yang
permai sudah disiapkan dan diberikan kepada anak. Itu dicatat pada ayat 19.
Bapa dalam bahasa Yunaninya adalah pater,
yang menggambarkan hubungan mesra antara Bapa dan anak-anak. Kata kedua tentang
Bapa adalah patria, artinya Bapa
menyediakan segala-galanya kepada anak. Kedua kata ini mengandung arti
kepemimpinan Bapa kepada anak-anakNya dan hubungan anak dan Bapa yang harmonis .
Jadi
bila kita menyapa Dia Bapa berarti kita melihat awal kita dilahirkan kembali
masuk dalam keluarga Bapa Sorgawi. Kita melihat bagaimana kita dilahirkan
kembali sehingga kita bisa menyapa Allah di Sorga itu Bapa. Bila bapa ibu
kekasih yang diberkati Tuhan menyadari kelahiran barumu masuk dalam keluarga
yang luar biasa ini, keluarga yang mulia, keluarga yang kudus, maka saudara
harus rela ada di dalam kepemimpinanNya.
Tetapi
kenyataannya, ayat 19 tadi, Israel tidak lagi berada pada kepemimpinan Bapa. Ini
adalah nasihat atau pembelajaran Tuhan kepadaku dan kepada saudara. Mengaku
Tuhan itu Bapa, berarti kita turunanNya. Sebagai turunanNya, Tuhan mendambakan
hubunganmu dengan Bapa ada di dalam suasana mesra. Mengapa? Sebab Bapa itu
telah menyediakan segala-galanya. Apalagi kepada orang Israel ini, Tuhan
menyediakan tanah permai. Itu untuk Israel secara daging, tetapi untuk kita
Israel secara rohani, Tuhan telah menyediakan negeri yang luar biasa. Kemudian
dari sana kita menanti Juruselamat yang akan datang dan kita akan dibawa ke
negeri ini. Apalagi yang kurang.
Itu
sebabnya alangkah tidak bijaknya kalau saya dan saudara mengaku Dia Bapa tetapi
hubunganmu tidak harmonis,
hubunganmu dengan Bapa tidak elok, tidak ada suasana penuh kasih sayang. Bapa
sudah jelas penuh kasih sayang, yang Dia cari dari kehidupan anak itu adalah kasih
sayang kepada Bapa. Sebab yang menyapa Bapa itu bukan hanya kita namun banyak
keturunanNya. Rasul Paulus sampai sujud di hadapan Bapa dan dia menyebut bahwa
Bapa itu memiliki segala keturunan di Sorga dan di bumi. Sampai tiga kali dia
mendoakan khusus anak-anakNya ini yang sedang dia hadapi dan layani. Pada doa
kedua didoakan agar anak-anakNya ini mengerti kasih Bapa itu.
Efesus 3:14
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
Tidak
diragukan hubungan rasul Paulus dengan Bapa, dia sangat mencintai Bapanya. Juga
kita tidak meragukan kasih Bapa kepada rasul Paulus. Dikatakan “aku sujud”
berarti dia menyerah kepada kepemimpinan Bapa. Ini rasul spesial untuk kita
bangsa kafir. Dia berani berkata “ikutilah teladanku seperti aku meneladani
Tuhan”. Kalau dia tunduk kepada kepemimpinan Bapa maka kita orang yang
dimenangkan lewat pelayanannya, kita juga harus mengambil teladan untuk tunduk
pada kepemimpinan Bapa kalau kita mengaku sudah lahir dalam keluarga Allah.
Efesus 3:15
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam
sorga dan di atas bumi menerima namanya.
Jadi
orang-orang yang mendahului yang tunduk pada Bapa, mereka ada di sana, mereka adalah
bagian keturunan Bapa yang sudah berimigrasi ke sorga. Sekarang kita masih ada
di sini. Ketika kita dilahirkan dalam keluarga Allah, meterai nama ini nyata.
Tadinya
kita dilahirkan secara daging oleh ibu kita, sekarang kita sudah lahir baru
maka kita menerima namaNya. Masakan kita khianati! Jangan sampai kita tidak
berimigrasi ke sana sebab turunanNya sudah ada yang mendahului di sana. Anak-anakNya
sudah banyak mendahului ke sana. Tetapi kita yang masih di bumi kadang masih keras
kepala, tidak mau tunduk kepada Bapa dalam kepemimpinanNya. Padahal kita
disiapkan tanah yang lebih dari bangsa Israel, Yerusalem Sorgawi. Apakah ini
masih kurang.
Efesus 3:16
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan
kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
Ini
diwariskan kepada kita. Ini fasilitas dari Pater,
ini pemberian dari Patria. Rasul
Paulus menikmati dan dia berdoa supaya anakNya yang masih ada di sini juga menikmatinya kelak.
Efesus 3:17
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu
dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Ini
kasih yang dicari Tuhan antara Bapa dan anak. Contohnya Kristus Yesus dengan
Bapa sorgawi. Di mana pemahaman kita, di mana kesadaran kita? Kita mengatakan
Bapa Sorgawi tetapi kita tidak menjaga dan tidak menghormati nama Bapa yang
kita sandang itu. Awas, jangan kita
terbuang! jangan kita hilang kendali!
Efesus 3:18
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan
segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya
dan dalamnya kasih Kristus,
Ini
kasih Bapa dalam paket Kristus Yesus, salib Golgota. Lebarnya, panjangnya dan tingginya
hanya kita lihat pada salib. Itu kasih Allah. Karena Allah mengasihi dunia ini
sehingga dikaruniakan AnakNya yang Tunggal, sehingga yang percaya padaNya
selamat. Apakah masih ada yang tidak percaya. Kita ada di sini sebagai bukti
kita percaya, jangan khianati Dia. Kalau berkhianat kita pasti terbuang.
Efesus 3:19
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia
melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah.
Ini
doa yang ketiga, supaya dipenuhi seluruh kepenuhan Allah. Itu siapa punya perbuatan,
siapa punya perilaku? Itu adalah perbuatan Bapa kepada anak-anakNya.
Efesus 3:20-21
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari
kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di
dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Sampai
turun temurun, saya dan saudara adalah turunanNya sampai sekarang. Tuhan
menginginkan ini semua, Tuhan merindukan untuk mendapatkan kasih mesra dari
anak-anaknya untuk membawa bau harum ke mana kita pergi. Bukan membawa bau
busuk! Itu anak pengkhianant. Harus bertobat, harus minta ampun, sebab bisa
disingkir dan dibuang oleh Tuhan. Contoh konkrit dalam Markus pasal 14, sampai
Tuhan mengatakan “memang Aku akan pergi tetapi celaka bagi orang yang
menyerahkan Aku. Alangkah baiknya jangan dia dilahirkan”. Pengertian “jangan
dia dilahirkan” lebih baik jangan lahir baru kalau kita mau mengkhianati. Lebih
baik tetap kafir, lebih baik tetap hidup dalam kegelapan dari pada lahir baru
kemudian mengkhianati paket dari Bapa itulah Yesus (Kepala) dan mengkhianati murid yang lain, itu
mengkhianati tubuh. Pengajaran ini sudah terlalu tandas bagi kita tetapi masih
juga ada yang terobos! Tidak takut pada murka Bapa!
Markus 14:18
14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan,
Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu
akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
Sudah
sehidangan, menikmati perjamuan kudus bersama, tetapi kenapa tega mengkhianati.
Markus 14:19
14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi
seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Siapa
yang sedih? Itulah murid-murid yang lain. Itu menunjukkan kalau ayat 18 itu
mengkhianati kepala, ayat 19 mengkhianati tubuh.
Markus 14:20-21
14:20 Ia menjawab: "Orang itu ialah salah seorang
dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan
dengan Aku.
14:21 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan
yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak
Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan."
Lebih
baik dia tidak lahir baru dari pada mengkhianati yang melahirkan dia. Kita
masih diberi kesempatan untuk menyesal dan bertobat. Yudas Iskariot menyesal
tetapi tidak bertobat. Jangan hanya sampai penyesalan tetapi harus bertobat.
Itu sebabnya kita masih dikoreksi. Jangan hanya sampai berkata “saya menyesal”
buktikan saudara bertobat, jangan lakukan lagi.
Ini
hubungan Bapa, ini adalah Pater berarti
hubungan Tuhan yang disapa Bapa dengan anak keturunanNya yang bersuasana penuh kasih sayang. Apa yang kita ragukan
dari Bapa. Bagi Israel sampai Tuhan menyediakan negeri permai, disediakan
segala-galanya. Tetapi Tuhan tidak menemukan dalam diri mereka tunduk pada kepemimpinanNya.
Yeremia 3:19
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau
menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri
yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku,
engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
Israel
ini Tuhan sebutkan “anak-anakKu” dan Tuhan wariskan negeri yang paling permai.
Tetapi ternyata mereka berbalik. Dua nabi dan dua imam yang bersaksi bahwa
Tuhan memberikan tanah permai. Yeremia sebagai nabi juga sebagai imam dan Yehezkiel
juga nabi dan imam. Mereka berdua ini menceritakan
bagaimana Bapa memberikan tanah permai kepada anak-anakNya.
Sebenarnya
konsep ini tidak rumit lagi bagi kita. Kehidupan yang mendapat tanah permai
adalah kehidupan yang dilayani oleh
imam yaitu Firman pengajaran dan kehidupan yang
dilayani oleh nabi berarti Firman nubuatan. Itu pertanda saudara sedang dikasihi
oleh Bapa, Tuhan sedang mencurahkan berkat utamanya negeri permai.
Yehezkiel 20:6
20:6 Pada hari itu Aku bersumpah kepada mereka untuk
membawa mereka dari tanah Mesir ke tanah yang Kupilih baginya, negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya, tanah yang permai di antara semua negeri.
Yeremia
keturunan imam, Yehezkiel juga keturunan imam. Jadi pelayanan nabi (Firman nubuatan) dan pelayanan imam (Firman pengajaran), adalah untuk mempertahankan suasana
hubungan Bapa dengan anak supaya indah. Karena Bapa telah menyediakan negeri
yang paling permai, dikatakan oleh Yeremia. Kemudian negeri yang paling indah,
dikatakan oleh Yehezkiel.
Pemberian
negeri ini bukan asal, pemberian negeri ini bukan gampang-gampangan. Tuhan
bersaksi bagaimanan untuk memilih negeri ini, untuk memberikan kepada
anak-anakNya, untuk memberikan tanah permai yang lebih permai dan lebih indah
dari yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Tanah ini direbut oleh tangan
perkasa Tuhan.
Walaupun
secara kasat mata kita melihat Israel yang berperang tetapi kalau mereka yang
mengandalkan diri tidak akan bisa. Menghadapi Ai yang kecil saja mereka tumbang
36 orang karena mengandalkan diri. Yerikho yang besar bisa mereka hancurkan
karena Tuhan, tetapi menghadapi Ai mereka justru dikejar. Untung Tuhan
menyadarkan mereka apa yang salah. Itu membuktikan dalam peperangan itu Tuhan
yang berperang bagi mereka.
Mazmur 44:4
44:4 Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki
negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan
kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada
mereka.
Di
sini tersimpul kasih Bapa kepada anak-anakNya. Puji Tuhan, kalau kita mewarisi
negeri bukan karena kekuatan kita tetapi lewat pergumulan Yesus di Golgota kita
mendapat waris. Ada tujuh seruan yang Dia ucapkan di sana. Ada lima alat yang
ikut mengkoyakkan tubuhNya untuk memberi waris negeri kepada kita. Sebabnya
sebagai hamba Tuhan saya mengajar diriku “sebagai gembala saya sangat menghargai korban Kristus”. Sebagai hamba Tuhan saya harus meneruskan
kepada jemaat, ayo kita berterima kasih, kita syukuri, katakan “terima kasih
Tuhan. Biarlah hubungan saudara dan saya dengan Bapa ada hubungan kasih sayang”. Jangan dulu berbicara Yeremia 3:20, itu sudah hubungan
suami isteri. Lebih dahulu hubungan bapa dan anak.
Bapa
dalam bahasa gerika adalah phater artinya
hubungan mesra antara bapa dan anak. Kemudian ada kata kedua yaitu Patria yang menunjuk bahwa
segala-galanya dari padaNya, Dia yang memberi kepada anak-anaknya. Kedua kata ini mengandung kepemimpinan
Bapa kepada anak. Jadi kalau kita sudah salah dalam melangkah minggu kemarin,
bulan kemarin, tahun kemarin, ayo kita berdamai dengan Bapa. Jangan sampai Dia
membuang kita dan berkata “alangkah baiknya kamu tidak lahir baru!”. Berarti
tidak masuk dalam keluarga Tuhan, alias dibuang oleh Tuhan.
Itu
tujuan kita bersekutu dan beribadah
agar kita mendengar luapan isi hati dan kasih sayang Tuhan kepadaku dan
kepadamu. “Saya banyak kali menyakiti hatimu Bapa. Ampuni saya, saya mau
bertobat”. Itu yang memang Tuhan tunggu. Kalau saudara membaca sampai ayat 20 sampai
25, Israel bertobat. Mereka berkata “kami malu Tuhan ketika meninggalkan
Engkau, sekarang kami menyandang malu”. Ada tujuh bahasa pertobatan di dalamnya
mulai dari ayat 21 sampai 25. Tuhan menanti itu. Akhirnya mereka mengatakan
“kami malu Tuhan” ini penyesalan anak. Di tambah lagi ini penyesalan isteri
terhadap suami, itulah Yesus.
Kalau
ini ada pada kita bijaklah saudara, datanglah kepada Tuhan. “Tuhan saya malu
melihat hidupku masa lampau, bulan kemarin, tahun kemarin, saya malu Tuhan.”
Itu yang baik dan indah di mata Tuhan.
Itu
sebabnya mereka mendapat negeri itu bukan karena pedang tetapi karena lengan
Tuhan, karena keperkasaan Tuhan, karena kekuatan Tuhan.
Mazmur 78:54-55
78:54 dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni
pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya;
78:55 dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka,
dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur, dan
disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu.
Tuhan
yang menyerakkan, Tuhan yang membawa, Tuhan yang menghalau bangsa di sana.
Secara rohani saya sudah ada di Yerusalem Sorgawi.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
Secara
tubuh saya masih ada di bumi. Tetapi jangan sampai rohani saya amburadul sehingga saya diusir dari
sana, ini jangan sampai terjadi.
Dua
nabi, dua imam yang bersaksi tentang pemberian Tuhan yang sangat permai ini.
Kalau Israel ada di sana secara jasmani. Tetapi secara rohani itu tidak ada
bandingannya dengan Yerusalem yang ada di sana. Itu jelas
Tuhan katakan dalam:
Mazmur 44:4
44:4 Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki
negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan
kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab Engkau berkenan kepada
mereka.
Apakah
kita masih menganggap kurang, apakah kita merasa ini belum cukup. Untuk kita
bisa mewarisi negeri yang permai itu, Yesus rela membayar harganya. Itu
sebabnya supaya kita tahu lebar, tinggi dan dalamnya kasih Tuhan, itulah salib
Golgota. Begitu rupa pengorbanan Kristus hanya untuk menyelamatkan kita agar
kita bisa mewarisi negeri yang permai. Agar jangan hanya sekedar slogan “oo
Yerusalem Baru, kota mulia, hatiku rindu ke sana” tetapi tidak ada tindakan.
Bahkan tindakannya menghina Sang Pemberi. Ini jangan terjadi di dalam diri
kita.
Kita
lihat bagaimana akhirnya Israel menyesal.
Yeremia 3:21
3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran
tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan
yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.
Ada
ratap tangis di bukit gundul. Sebenarnya di zaman Bileam, yang terjadi di bukit
gundul Tuhan mengganti kutuk menjadi berkat. Tetapi karena Israel tidak
menghargai hubungannya dengan Bapa zaman Yeremia, jadinya bukan berkat yang mereka terima tetapi kutuk, akhirnya mereka
menangis.
Yeremia 3:22
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan
menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang
kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
Kutuk
akan Tuhan ganti dengan berkat asalkan
mereka mau kembali. Ajakan Tuhan di
ayat 22 ini berawal dari ayat 21, mereka ada ratap tangis, ada penyesalan mau
bertobat sehingga Tuhan dengar ratap tangis mereka. Di sini ada pertobatan.
Yeremia 3:23
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu
daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN,
Allah kita, ada keselamatan Israel!
Ternyata
yang mereka ikuti selama ini, berhala-berhala hanya menguras mereka sampai
habis. Ini kalau kita keras hati, bukannya diberkati tetapi dikuras oleh
berhala, bukan oleh Tuhan.
Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
Ini jika ada berhala keras hati akhirnya
menelan semua yang ada pada kita, tidak kita nikmati.
Yeremia 3:25
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu,
dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN,
Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari
ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
Ini
penyesalan Israel yaitu tindakan pertobatan. Mereka tahu ketika mereka tidak akrab dengan Tuhan tetapi akrab
dengan berhala, benar-benar rohani mereka hancur.
Itu
sebabnya kekasih yang diberkati Tuhan, orang yang menolak Firman pengajaran dan
Firman nubuatan sama dengan cinta kepada kutuk. Karena Firman pengajaran untuk
memberikan binaan kepadanya untuk menerima berkat, Firman nubuatan menunjukkan
di mana lokasi tujuan akhir kita.
Itu yang disaksikan oleh Yeremia sebagai nabi dan sebagai imam dan itu juga
yang disaksikan oleh Yehezkiel sebagai nabi dan sebagai imam agar mereka
menerima berkat, jangan kutuk. Kalau menolak Firman pengajaran dan menolak
Firman nubuatan, sama dengan menolak berkat.
Mazmur 109:17-18
109:17 Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang
kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.
109:18 Ia memakai kutuk sebagai bajunya -- biarlah itu
merembes seperti air ke dalam dirinya, dan seperti minyak ke dalam
tulang-tulangnya;
Firman
pengajaran lewat pelayanan iman untuk membawa kita mendapatkan berkat, Firman
nubuatan menunjuk di mana lokasi kita mendapatkan berkat. Gereja Tuhan dijamin
oleh Tuhan lewat doa rasul Paulus. Sampai dia mengatakan kekayaan dan kemuliaan
sudah disediakan Tuhan. Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan mendoakan jemaat- jemaat
Tuhan. Ini menjadi teladan bagi kami hamba Tuhab agar memberikan pelayanan doa-doa
syafaat agar umat Tuhan yang Tuhan percayakan untuk kami layani, bisa menikmati
negeri permai, di mana ada
kekayaan dan kemuliaan.
Efesus 3:14
3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
Dia
menjaga hubungan mesra dengan Bapa dan membawa diri berada pada kepemimpinan
Bapa atau Patria.
Efesus 3:15-18
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam
sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan
kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu
dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan
segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya
dan dalamnya kasih Kristus,
Dia
tidak berdoa hanya untuk dia tetapi bersama-sama dengan orang kudus. Lebar,
panjang dan tinggi ini adalah salib Kristus.
Efesus 3:19
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia
melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah.
Walaupun
tidak punya pendidikan formal tetapi Tuhan akan membuka pikiran kita sehingga
mengerti. Semua diberikan lengkap, sempurna/
salem, teleyohi, Tuhan berikan.
Efesus 3:20-21
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari
kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di
dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Amin
itu adalah kata cipta yang terakhir. Sempurna bagi saya dan saudara.
Sebabnya
hargai, sebagai status anak bagaimana kita memberi diri dalam kepemimpinan
kepala rumah tangga yaitu Bapa di Sorga. Bagaimana jika dalam rumah tangga di dunia ini kemudian kita tidak tunduk kepada
ayah
jasmani sebagai kepala
rumah tangga. Ketika kita telah dilahirkan kembali masuk dalam
keluarga Allah maka wajiblah saudara tunduk pada kepemimpinan Kepala keluarga
Allah, Bapa segala Roh yang ada di Sorga.
Prakteknya
mulai dari dalam nikah. Anak-anak hormati orang tua. Apalagi seperti saya bukan
hanya status ayah tetapi gembala. Berarti menyandang dua status, orang tua
jasmani dan orang tua rohani.
Ini
menunjuk orang tua rohani yaitu gembala sebagai pemimpin hal yang rohani.
Efesus 6:1
6:1 Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Ini
menunjuk orang tua jasmani:
Efesus 6:2
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu
perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
Janji
Tuhan diberikan umur panjang. Berarti Yerusalem Baru. Ke sana sebenarnya kita.
Coba kalau kita renungkan dan kita lebih resapi bagaimana sebenarnya kita sebagai
anak.
Tuhan
Yesus memberikan suatu perumpamaan, ini dalam bentuk pengajaran.
Matius 21:28-29
21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini:
Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan
berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak
pergi.
Anak
sulung ini berkata “aku mau kerja” tetapi apa tindakannya? “sekarang aku tidak
mau”. Kemudian datang pada anak bungsu.
Matius 21:30-31
21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan
berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia
menyesal lalu pergi juga.
21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang
melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut
cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Sebab
mereka ini diibaratkan anak bungsu yang berkata “aku tidak mau” tetapi akhirnya
bertobat dan menyesal, akhirnya mereka tembus. Tetapi yang berkata “aku mau”
namun tidak ada tindakan pergi, ini sifat anak sulung yang tidak mau berada
pada kepemimpinan bapa. Mereka tidak mau bekerja di perusahaan Bapa.
Jangan
dulu berkata
saya mau tetapi sekarang
tidak mau lagi, itu anak sulung. Dulu saya tidak mau tetapi sekarang saya mau,
itu anak bungsu. Kita ambil kedua pelajaran ini. Biarlah kita katakan seperti
anak sulung “saya mau” kemudian ambil perbuatan anak bungsu “saya mau pergi” dan bekerja di
ladang bapa.
Ini
kasih Bapa kepada anak. Tuhan menunjuk perhatian Bapa kepada kedua anakNya ini.
Siapa sesungguhnya mereka-mereka ini? Dalam pengajaran Firman Tuhan kita
melihat kehidupan-kehidupan yang seperti itu.
Matius 8:11
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang
dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan
Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Dari
timur dan barat, tidak dikatakan selatan dan utara. Berarti dari pintu gerbang
ke ruangan maha suci. Ini bangsa kafir yang menerima pemberitaan Injil yang
penuh kuasa, tidak terbinasakan dan kudus.
Matius 8:12
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan
ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Siapa
anak-anak kerajaan? Israel! Mereka datang karena mereka tahu akar rohani mereka
yakni Abraham, Ishak dan Yakub.
Roma 11:18
11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang
itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu,
melainkan akar itu yang menopang kamu.
Ini
Tuhan katakan setelah bicara tentang pohon Zaitun hutan. Karena mereka
meneladani Abraham, Ishak dan Yakub maka mereka makan sehindangan. Kalau kita
mau makan sehidangan dengan mereka ini, mulailah mempraktekkan dari timur ke
barat.
Ayat
ini disampaikan ketika Tuhan tercengang-cengang mendengar ucapan bangsa kafir
dan berkata “Aku belum pernah menemukan iman sebesar ini dari orang Israel, Yesus temukan justru dari bangsa kafir”. Inilah
orang yang menghargai berita dari timur ke barat.
Coba
saudara lihat nasib orang
Israel, kurang lebih 2000 tahun. Di mana masa lampau penderitaan yang sangat keji mereka
dibantai di mana-mana,
di dorong pada gelap yang paling gelap. Ini catatan sejarah untuk membuat kita
takut akan hukuman Tuhan dan mencintai Bapa di Sorga, lebih lagi kita mencintai
Kekasih kita. Jangan sampai kita dibuang pada kegelapan yang paling gelap, di
sana ratap dan gertak gigi.
Israel
sudah mengalami. Jutaan orang Yahudi dibunuh oleh Hitler. Itu diceritakan oleh
orang yang luput. Di gerbong kereta api dilompat dan menulis pengalaman yang
mengerikan. Mereka dimasukan di ruangan tertutup kemudian dari luar
disemprotkan gas beracun. Mereka mati menggelepar seperti binatang karena
menghirup racun. Begitu kejam Hitler. Tetapi 3,5 tahun aniaya lebih hebat dari itu.
Jangan
sampai kita dicampakan, biarlah kita menghargai berita dari Timur sampai Barat.
Markus 16:8
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur
itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan
itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan
perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang
kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Dari
Timur berarti dari pintu gerbang sampai ke Barat berarti ruangan maha suci.
Itulah berita yang harus menggarap kita. Karena dari situ kita dibawa ke dalam keluarga Allah.
Ini berita yang diberi oleh Tuhan untuk menggarap kita. Walaupun secara rohani
itu sudah kita nikmati, itu harus menjadi kenyataan kita ada di negeri permai
yang sudah Tuhan sediakan.
Bangsa
Israel mewarisi Kanaan karena lengan kuatnya Tuhan, bukan karena pedang mereka.
Kita mewarisi Yerusalem Baru bukan karena kekuatan kita tetapi karena Yesus
rela di salib. Sampai hatikah saudara mengkhianati Yesus. Sampai hatikah
hubunganmu dengan Bapa saudara nodai. Yang semestinya terjadi kasih sayang antara bapa dengan anak.
Yeremia 3:20
bicara pengkhianatan isteri kepada temannya yaitu suaminya. Ternyata Tuhan
tidak hanya menginginkan status Bapa dan anak. Tetapi ditingkatkan Tuhan sebagai Suami dan
gereja sebagai isteri. Masihkah kita tega mengkhianati suami kita. Sampai
hatikah saudara mengkhianati Yesus tunanganmu. Ah.. keterlaluan kita kalau mengkhianati.
Itu
sebabnya dalam pergumulan rasul Paulus, dia sampai tiga kali berdoa dan berdoa.
Itu sikap hamba Tuhan. Saya memuji Tuhan sebab Tuhan memampukan saya dalam usia
lanjut ini bisa berdoa dari setengah tiga sampai setengah enam untuk mendoakan
umat Tuhan. Ini turunanmu Tuhan, kami ingin mengikuti keturunanMu yang ada di
sorga. Sebab kekayaan yang luar biasa sudah Tuhan sediakan.
Efesus 3:15
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas
bumi menerima namanya.
Bertobatlah,
malulah kita! Tuhan masih menghimbau kembali, jangan kita bertahan. Selama kita
masih ada kekerasan hati, berarti ada berhala, maka semua yang ada pada kita
dikuras. Jangan berpikir kalau kita keras hati lalu kita bisa terberkati. Ini
bukan untuk orang kafir, tetapi pengajaran ini untuk kita supaya kita juga
masuk ke sorga seperti keturunan yang sudah mendahului di sana.
Jangan
khianati Yesus. Contoh Yudas Iskariot mengkhianati Yesus sebagai kepala dan dia mengkhianati rekan-rekannya yaitu tubuh. Ini jangan terjadi pada kita.
Olehnya mari kita berterima kasih kepada Tuhan.
Titus 3:3-6
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan:
tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam
kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat
kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus
Kristus, Juruselamat kita,
Ini
lahir baru. Kita menerima rahmat ketika kita lahir kembali, kita menyandang
keluarga Allah. Allah itu Bapa kita karena kita dilahirkan kembali oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Lahir
baru tujuannya adalah ini.
Titus 3:7-8
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh
kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan
kita.
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau
dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah
sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan
berguna bagi manusia.
Lakukan
perkerjaan baik, mengabdilah kepada Bapa. Kasihilah Bapamu yang beri kesempatan kita dilahirkan kembali sehingga kita masuk dalam keluarga Allah. Jangalah kita
berkhianat kepada Bapa. Jangan seperti anak sulung “aku mau pergi Bapa” kemudian tidak ada tindakan.
Anak bungsu memang perkataannya pertama pahit di telinga Bapa “aku tidak mau!”.
Tetapi kemudian dia menyesal dan dia pergi, dia menghibur hati Bapa.
Tuhan
menyediakan yang terbaik bagi kita. Kami menyadari banyak mengkhianati Engkau
dan menyakiti hati Bapa, ampuni kami Tuhan. Kami malu Tuhan, kami mau kembali.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar