Yeremia 3:17-18
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta
TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem,
dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang
jahat.
3:18 Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum
Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang
telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Bagiku
sebagai hamba Tuhan, setiap membaca Firman Tuhan, saya selalu melihat dari dua
sisi, yaitu dari sisi Firman nubuatan dan dari sisi Firman pengajaran. Ayat
yang kita baca di sini dominan Firman nubuatan. Tetapi untuk mencapai kegenapan
Firman nubuatan, tidak mungkin tanpa Firman pengajaran. Berarti di dalamnya ada Firman pengajaran. Untuk mengisi
kegenapan Firman nubuatan maka harus ada Firman pengajaran.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja
dibangun atas Firman pengajaran, itu rasul dan dibangun di atas Firman
nubuatan, itu nabi. Kita lihat dulu Firman nubuatan yang disampaikan oleh para
nabi.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
II Peter 1:19
1:19 We have also a more sure word of prophecy(=Firman nubuatan);
whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark
place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts:
Ini
pentingnya memperhatikan Firman nubuatan. Akhir dari kita memperhatikan maka bintang fajar terbit dalam hati kita. Itu sama
dengan memperhatikan Firman pengajaran.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh
mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti
fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir
musim yang mengairi bumi."
II Petrus 1:16-17
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan
jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan
kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari
Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan."
Firman
nubuatan yang kita baca dalam kitab Yeremia ini menyangkut takhta. Kalau bicara
takhta berarti ada figur yang duduk di atas takhta, ada pribadi yang duduk di
situ yang disebut Raja. Rajanya ialah Yesus. Jadi Firman nubuatan yang ditulis
oleh Yeremia ini, yang dihubungkan dengan takhta di Yerusalem, digenapkan dalam
II Petrus 1:16-17.
Bagaimana
kemuliaan dan kehormatanNya kelak, ini yang akan datang tetapi dipertontonkan kepada
kita sekarang. Apa tujuannya? Supaya gereja Tuhan punya gairah hidup, supaya
kita punya gairah yang rohani. Bukannya kita malah memiliki gairah daging dan
menjadi lemah mengiring
Tuhan. Biarlah kita memiliki gairah rohani yang membara karena rindu akan kemuliaan
dan kehormatan yang dialami oleh Yesus dan juga akan kita alami.
Selanjutnya
kita lihat Firman pengajarannya:
Yeremia 3:17
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta
TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem,
dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang
jahat.
Ayat
ini terbagi 4 poin.
1.
Yerusalem
akan disebut takhta Tuhan
2.
Segala
bangsa akan berkumpul ke sana
3.
Demi
nama Tuhan ke Yerusalem
4.
Tidak
lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat
1.
Yerusalem
akan disebut takhta Tuhan
Bila Yerusalem di sebut
takhta Tuhan dan kita mendambakan ada di sana, maka lebih dahulu kita
perhatikan tentang Yerusalem ini. Kalau mau mengisi nubuatan Firman ini yaitu
berada di Yerusalem yang ada takhta Tuhan, maka kita harus lebih dahulu
memahami tentang Yerusalem. Yerusalem itu adalah kota damai, Yerusalem itu
artinya damai sejahtera atau dialaskan dengan sejahtera.
Tuhan janji kita akan
duduk setakhta dengan Dia, berarti lokasinya di Yerusalem. Maka mulai dari
sekarang benih kota damai ini sudah harus bertumbuh dan berkecambah dalam hidup
kita bahkan sudah harus mengeluarkan buah. Kita harus mengupayakan bagaimana menyisihkan
pertikaian dan perselisihan yang mengganggu damai sejahtera itu karena kita
rindu ada setakhta dengan Tuhan di Yerusalem. Kalau kita rindu ke sana maka kita
harus konsekuen bagaimana hidup ini harus tetap terpelihara damai sejahtera. Sekalipun
banyak yang mengusik tetapi hatiku harus tetap damai dengan Tuhan dan damai di
dalam diriku. Ini adalah ciri kehidupan yang menuju ke Yerusalem yang disebut
takhta Tuhan.
Takhta Tuhan ini bukan
nanti tetapi disebutkan oleh Tuhan bahwa kerajaan itu sudah berabad-abad.
Berarti takhta itu sudah ada berabad-abad. Isi takhta itu adalah setia dalam
segala perkataan. Itu ciri yang mewarnai takhta segala abad ini.
Mazmur 145:13
145:13
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui
segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh
kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan setia dalam segala
perkataanNya, itulah warna dari takhta itu. Kita mengatakan mau ke sana, tetapi
coba, terlalu banyak anak Tuhan bahkan tidak sedikit hamba Tuhan tidak setia
lagi terhadap perkataan Tuhan! Bagaimana saya mau ke sana kalau saya tidak
setia dengan komitmen saya terhadap pengajaran Firman. Itu berarti hanya omong
kosong, berarti berbohong kepada Tuhan!
Setia dalam segala
perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya, itulah warna
takhta segala abad yang akan berakhir di Yerusalem. Ini dikaitkan dengan segala
keturunan. Berarti dalam setiap generasi pasti ada orang yang setia terhadap
perkataan Tuhan seperti Tuhan setia dalam perkataanNya.
Kadang kita jago bicara
tetapi sebenarnya tidak setia dalam perkataan Tuhan. Bahkan ada yang berkata
“tidak apa-apa kalau kita langgar sedikit”. Itu sudah meremehkan Firman! Orang
yang meremehkan Firman akan menerima akibatnya.
Amsal 13:13
13:13
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada
perintah, akan menerima balasan.
Saya ngeri kalau ada
orang yang berkata “tidak apa-apa itu adat istiadat”. Justru di tengah-tengah
Yesus bicara tentang adat itu, Dia menyebut orang yang mempraktekkan itu pemimpin
buta. Orang seperti itulah yang meremehkan Firman! Memang sekarang masih zaman
kemurahan sehingga belum ada hukuman, tetapi tunggu saja pasti akan berbuahkan
penghukuman. Karena orang itu sudah tidak setia dalam segala perkataan.
Kerajaan segala abad itu
bukan baru generasi sekarang tetapi sudah dari generasi ke generasi. Ayo, apakah kita setia dalam segala
perkataan Tuhan dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan Tuhan. Suami
apakah penuh kasih setia kepada isteri? Isteri apakah penuh kasih setia kepada
suami?
Tuhan setia dalam segala
perkataan. Tuhan tidak akan melangkahi apa yang Dia ucapkan. Itulah Raja itu,
keputusanNya, ketetapanNya, peraturanNya, tidak akan Dia langkahi.
Mazmur 89:35
89:35
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak
akan Kuubah.
Begitu kuat takhta di
Yerusalem ini. Ini dinubuatkan oleh Yeremia, tujuannya supaya kita melihat apa rencana Tuhan ke depan ini agar kita punya
niat dan minat serta kita terpikat. Berarti ada suasa dalam diri kita, suasa
itu adalah kuasa Tuhan yang memikat diri kita. Ini cara Tuhan memikat kita,
kita mendengar dan ada getaran dalam hati kita sehingga kita terpikat akan akan rencana
Tuhan.
Apakah Yerusalem yang
disebut takhta Tuhan ini hanya sekedar ucapan, hanya sekedar kita dengar?
Sekali lagi dikatakan, tujuan Tuhan memperdengarkan kepada saya dan saudara
supaya saudara terpikat dan tertarik ke sana. Prakteknya kita terpikat dan
tertarik ke sana adalah kita harus setia dengan segala perkataanNya. Jangan
sampai hari ini kita bicara begini dan besok lusa kita bicara sudah lain, berarti tidak setia lagi.
Lebih baik tidak usah
banyak bicara melainkan
diam-diam kita komitmen di hati dan kita jalan sesuai ritme yang Tuhan berikan
kepada kita. Dari pada banyak bicara/ komitmen tetapi akhirnya dia jilat ulang muntahnya.
Dari takhta Tuhan ini apa
yang kita nikmati?
Wahyu 22:1
22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Tuhan sudah perlihatkan
yang mengalir keluar dari takhta itu ada sungai air kehidupan. Sungai itu
jernih bagaikan kristal, berarti transparan. Jika sasaran dan kerinduan hati ke sana sudah harus dari sekarang kita
belajar jernih dan transparan di hadapan Tuhan. Jangan ada insinuasi, tidak
transparan, tuduhan-tuduhan terselubung, itu bukan jernih, itu bukan kristal!. Bila seperti itu
sama dengan air yang kotor (kabur).
Itu sebabnya Alkitab atau
tulisan yang ditulis ini adalah nafas Tuhan atau ilham Tuhan yang berfaedah
untuk mengajar dan menyatakan kesalahan. Di sinilah letak kesalahan kita ketika
ditunjuk kesalahan kita supaya tampil seperti kristal, kita salah tingkah.
Makanya tadi disebutkan dalam Yeremia 3:18 yaitu bahwa mereka semua baik Israel maupun Yehuda sudah berubah tingkah
langkahnya, kekerasan hatinya berubah, berarti jernih seperti kristal. Ayat 18
ini adalah contah teladan persekutuan. Kehidupan seperti itu pasti berada di Yerusalem Baru.
Bagaimana mereka bisa
berubah dari kedegilan hati mereka yang jahat kalau bukan karena pekerjaan
Firman pengajaran. Makanya jangan ada yang terselubung/sembunyi. Ini untuk kita semua, untuk
saya, untuk jemaat Tuhan, jangan ada yang terselubung kita sembunyi sebab kalau
ada yang tersembunyi nanti orang itu tidak akan ada di sana.
Wahyu 22:2
22:2 Di
tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada
pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan
daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Kesehatan rohani
benar-benar dijamin kekal oleh Tuhan.
Biarlah kita belajar
setia dalam segala perkataan Tuhan. Bahkan sebagai murid, dia harus menyimpan
perkataan Tuhan dalam dirinya sehingga dia menjadi kesaksian bagi umum.
Yesaya 8:16
8:16 Aku
harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara
murid-muridku.
Jadi kesaksian, meterai
pengajaran ada dalam dirinya, tidak diragukan lagi kesetiaannya terhadap
Firman. Bisa kita melihat teladan di dalam iman. Murid ini adalah hamba Tuhan dapat dikatakan ada
teladan iman di dalam dirinya, apalagi yang mau diragukan.
Kadang kala yang tidak
mau menjadi teladan iman dan selalu bergerak dengan manuver dagingnya untuk mencapai
sesuatu, malah mencemooh orang yang mau tampil sebagai teladan iman. Memang
itulah resiko orang yang mau menjadi teladan iman.
Kita memeteraikan pengajaran
ini pada diri kita maka pasti akan membuahkan kehidupan kita jernih bagaikan kristal. Dari permukaan
sampai di dasar yang paling dalam dapat di lihat, tidak ada yang tersamar,
tidak ada yang tersembunyi. Sebenarnya ini tawaran Tuhan kepada kita atau cara
Tuhan untuk memikat gereja Tuhan agar kita ada di Yerusalem yang disebut takhta
Tuhan ini.
2.
Segala
bangsa akan berkumpul ke sana
Tidak mungkin mereka akan
berkumpul kalau tidak berawal dari sekarang. Berarti dari setiap bangsa ada
wakilnya. Tidak berarti dari satu bangsa terima bersih semuanya untuk masuk ke sana, bukan demikian, yang
masuk ke sana tentu orang pilihan Tuhan.
Kisah Rasul 15:14
Kalau mau ke sana tentu
ada nilai-nilai yang harus dipelajari lebih dahulu, bagaimana supaya kita bisa
berkumpul di sana.
Zakharia 14:17
14:17
Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun
hujan.
Dari sekarang ini orang
yang tidak ada niat dan tidak ada minat untuk ke sana, dia tidak akan menerima
lawatan Tuhan lewat hujan yang turun. Inilah Firman pengajaran itu yang akan menghentar
kita pada kegenapan nubuatan Firman itu. Nyata yang berada ke sana adalah yang menerima
ajaran Tuhan (hujan).
Zakharia 14:18-19
14:18
Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka
akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang
untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19
Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang
untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Ini sudah jelas, jadi
ujung-ujungnya dari hujan Firman pengajaran
yang turun yaitu kita akan
ada pada pesta akbar yang disebut Pesta Pondok Daun-daunan bersama Kristus.
Tidak ada pesta yang lebih meriah dibandingkan pesta Pondok Daun-daunan. Secara
jasmani saja orang Israel selalu menunggu pesta tanggal 15 bulan ketujuh ini
yaitu pesta pondok daun-daunan. Padahal itu nubuatan untuk penyingkiran gereja Tuhan.
Apakah saya dan saudara
ada kerinduan ke sana? Kalau ada, jangan kita menolak turunnya hujan. Kalau
menolak turunnya hujan maka di dalam diri kita, kita dicap oleh Tuhan sebagai perempuan
sundal yang dahinya dahi perempuan sundal, sehingga Tuhan tahan tidak turun
hujan. Kehidupan seperti ini tidak akan mengalami pembersihan.
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu
dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu
adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
Kalau mengaku ada turun
hujan Firman pengajaran, buktikan ada pembersihan dan penyucian serta belajar
setia akan perkataan Tuhan. Tetapi kalau mengaku turun hujan namun hidupnya
begitu-begitu saja bahkan mengatakan tidak apa-apa melanggar perkataan Tuhan, berarti bukan hujan
pengajaran yang sehat yang turun.
Ada dua macam hujan, ada
hujan pengajaran dan ada hujan yang turun membunuh banyak orang. Dalam Yosua pasal
10 ada hujan batu yang membunuh musuh-musuh Tuhan. Dalam Wahyu 16:21 ada hujan
yang nanti akan membunuh banyak orang. Dalam Keluaran pasal 9 ada hujan yang
turun yang akan membunuh hewan-hewan dan hamba yang tidak mau masuk dalam
rumah. Jadi jangan sampai kita anggap itu hujan yang turun dari Tuhan. Kalau
hujan dari Tuhan akan membuat rohaninya bangkit dan bersemangat serta hal-hal
yang tidak berkenan kepada Tuhan dia buang dan mulai takut akan Tuhan. Itu bukti hujan turun.
Jemaat di sini mengaku
hujan deras turun tetapi sebenarnya masih banyak yang mengabaikan, masih banyak yang keras hati, masih
banyak yang tidak patuh. Tolonglah belajar takut akan Tuhan. Kalau naik
kendaraan pakailah helm, bawa SIM dan STNK belajarlah taat, buktikan hujan itu
turun di atas saudara. Buktikan saudara didirus oleh hujan.
Memang pada keduanya
turun hujan tetapi yang satu duri dan onak tumbuh berarti dekat pada pembakaran,
tetapi yang satu berbuah. Berarti berguna bagi yang menanam dan yang
menumbuhkan. Jadi tidak berarti yang kena hujan itu seluruhnya berbuah. Bukan
berarti satu berbuat lalu yang lain kena imbasnya, yang mengeluarkan onak dan
duri itu yang dibakar. Tetapi semoga kita semua di sini mengeluarkan buah yang baik.
Ibrani 6:7-8
6:7
Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang
menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,
menerima berkat dari Allah;
6:8
tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia
berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Jangan genapi ayat yang
delapan, kita genapi ayat yang ketujuh. Itu ciri orang yang menuju ke Yerusalem
yang mau merayakan pesta pondok daun-daunan.
Yang masuk pesta pondok
daun-daunan itu disebut asli Israel. Bagaimana dengan kita bangsa kafir? Supaya
kita ini juga menjadi asli Israel maka kita terima peraturan yang turun kepada
Israel sehingga kita juga bisa menjadi asli semua.
Bilangan 15:14
15:14
Dan apabila seorang asing telah menetap padamu, atau seorang lain yang tinggal
di antara kamu atau di antara keturunanmu kelak, hendak mempersembahkan korban
api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN, maka seperti yang kamu
perbuat, demikianlah harus diperbuatnya.
Peraturan Firman pengajaran inilah yang menghasilkan kita menjadi
sama-sama asli.
Kita lihat kenapa segala
bangsa ke sana? Karena mereka tertarik ke sana, mereka terpikat dengan takhta di
Yerusalem
sehingga mereka belajar
taat pada segala perkataanNya yang penuh kasih karunia. Dan kita gereja Tuhan
benar-benar menjadi umat Tuhan yang satu ketika bukan hanya berangan-angan,
tetapi kerinduan hati kita akan menjadi kenyataan. Buktikan supaya menjadi
kenyataan, wajiblah saudara menerima hujan turun (ajaran).
Hujan turun di dalam
Alkitab itu ada tahapannya. Yang diajarkan dalam nyanyian Musa.
Ulangan 32:1-2
32:1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi
mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Pertama embun, kemudian
renai dan akhirnya dirus hujan.
a)
Embun
Begitu
ada bahasa embun sebenarnya di dalamnya sudah ada paham bahwa kita ini
bertunangan dengan Tuhan. Kalau sudah bicara embun turun di dalam gereja,
berarti di dalam gereja itu berbicara tentang pertunangan gereja dengan
Kristus. Kalau itu sudah dibicarakan, berarti embun sedang turun. Tetapi
mengapa gereja Tuhan tidak bisa terbuka mulut dan tidak mengerti bahwa gereja
sedang bertunangan dengan Kristus? Hati
kita dipikat bahwa kita sedang bertunangan dengan Yesus Raja segala abad.
Kidung Agung 2:5
5:2 Aku
tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah
pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun,
dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
Kepada
siapa Dia tampilkan embun? Kepada kekasihNya. Jadi kalau sudah bicara embun,
sebenarnya Tuhan menampilkan diri sebagai tunangan kita, kekasih kita. Kalau benar
saudara mengasihi tunanganmu,
sampai hatikah saudara menyakiti
hatinya, menyayat hatiNya?
Coba kalau saudara bertunangan kemudian
pasangan saudara main mata dengan orang lain, apakah sakit hati saudara atau
tidak? Pasti sakit! Sesudah menikah, kemudian ada permainan yang tidak bagus di
dalamnya, sakit atau tidak? Lebih sakit lagi!
Kalau
kita sudah bersikap seperti itu lalu Dia mengayunkan tangan mengetuk dengan sapaan
yang sangat mesra, lalu tetap disakiti, maka Dia akan melangkah keluar
meninggakan kita. Itu sebabnya ketika embun turun itu adalah ketukan tangan
Tuhan yang berkata “kekasihKu, Aku mau bersamamu”. Kenapa kita mengkhianati
kekasih kita, tunangan kita, calon suami gereja? Aduhai, penderitaan yang akan
dialami orang itu sangat mengerikan.
Akhirnya
dia membuka pintu tetapi sudah terlambat. Kekasihnya sudah menghilang dalam
kegelapan malam, dia mencari akhirnya bertemu dengan peronda malam
yang merampas selendangnya dan dia dipukuli. Ini menubuatkan antikristus. Jangan kita main-main dengan
bahasa embun yang turun dalam gereja.
Embun
juga dikaitkan dengan raja. Kebaikan raja itu bagaikan embun yang turun dalam
kehidupan kita.
Amsal 19:12
19:12 Kemarahan
raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang
turun ke atas rumput.
Mari
kita memperhatikan ini agar kita tidak salah dalam melangkah.
Mazmur 133:3
133:3
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke
sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Gunung
Hermon tidak pernah goyah. Berarti kehidupan yang diberikan embun oleh Tuhan,
artinya kita yang percaya yang bertunangan dengan Dia, kita mengerti
serta resapi, maka apapun tantangan yang kita hadapi tidak akan membuat goyah. Ini yang rindu saya praktekkan. Kalau saja Tuhan
tidak menolong saya, sudah lama saya goyah dan hancur. Apalagi ketika orang
yang pernah mengajar saya berbalik melawan pengajaran. Di situ benar-benar saya
masuk ujian seperti masuk dalam dapur api. Di dalam ujian katakanlah depresi
rohani, tengah malam Tuhan
membangunkan dan berkata “hambaKu, bangun! baca Daniel 11:35”. Saya baca ini dan semangat saya bangkit kembali, saya tidak mau mempermainkan pengajaran.
Daniel 11:35
11:35
Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian
diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada
akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
Setelah
membaca itu saya melompat-lompat karena gembira luar biasa. Itu Tuhan berikan
karena Tuhan cinta saya dan bukan hanya untuk saya tetapi juga umat Tuhan yang
dipercayakan untuk saya gembalakan. Kalau tidak ada embun maka hancurlah kita.
Embun
itu dihubungkan dengan pertunangan. Pertunangan ini dalam taraf remaja, hampir
akil balig.
Mazmur 110:3
110:3
Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan
kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
Perkataan
remaja di sini ada hubungannya dengan tentara/serdadu. Berarti remaja di sini bukan remaja ingusan tetapi remaja yang
sudah terlibat dalam hitungan militer, siap perang. Berarti usianya sudah 20
tahun, sebab dalam Bilangan 1:3, untuk masuk dalam peperangan usianya harus 20 tahun.
Bilangan 1:3
1:3 yang
berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang.
Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya
masing-masing.
Berarti
dari kandungan Firman pengajaran dan Firman nubuatan menampilkan usia remaja.
Kalau
embun ini ada, jangan kita makan sendiri, harus merembes pada orang lain. Harus
disaksikan pada orang-orang di sekitarmu.
Berarti bukan hanya kita yang menjadi tunangan, tetapi kita juga merindu orang
lain menjadi tunangan Yesus.
Hosea 14:6
14:6 Aku
akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan
akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
Dikaitkan
dengan pohon hawar karena:
Ø Pohon hawar ini pohon yang cepat
sekali akarnya masuk ke dalam tanah mencari butir-butir air. Bila kemarau
datang, akarnya masuk lagi lebih dalam. Berarti orang yang menerima embun turun
tahu bahaya kemarau, itu sebabnya akarnya lebih dalam lagi.
Kolose 2:6
2:6 Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam
Dia.
Ø Pohon ini mudah dilepas kulitnya. Berarti orang yang
menerima embun tahu bahwa tidak boleh mempertahankan perasaannya, perasaannya
harus dikupas. Artinya kehidupan itu tidak gampang tersinggung. Saya ini selalu kenyang dengan
umpatan. Hampir tiap hari saya sarapan dengan umpatan. Puji Tuhan saya terima
saja. Saya menerima umpatan lewat telpon, sakit secara manusia. Lebih prihatin
lagi bila melihat umat yang Tuhan percayakan rohaninya tidak bertumbuh padahal
kita menerima embun yang turun.
Ø Ketika angin datang maka daunnya akan
berkibar dan yang akan dia kibarkan adalah daun yang berwarna putih. Berarti
orang yang ada embun turun di dalam kehidupannya dia paham arti kebenaran dan
kesucian. Jadi dia tidak takut terhadap angin, malah dia akan mengibarkan
kesucian dan kemurnian Firman (kebenaran Firman Allah).
Itulah
orang yang ada embun, dia tahu dia bertunangan dengan Kristus. Setelah embun
turun maka dilanjutkan
dengan hujan renai.
b)
Hujan
renai
Kalau
renai sudah turun maka masing-masing sudah berupaya bagaimana untuk mencari perlindungan,
bagaimana berupaya mencari kehangatan tubuhnya. Dia akan mencari kain
membungkus badannya, dia akan memakai topi atau mengikat leher dengan syal atau
selendang dan memakai jaket.
Berarti
kalau hujan renai turun manusia itu sudah tahu bahwa dia butuh kehangatan
rohani. Kehangatan yang kita dambakan adalah kita rindu didekap dan dipeluk
oleh tangan Tuhan. Itu hujan renai. Berarti tujuannya bukan negatif. Artinya
anak Tuhan itu meraba dirinya apakah masih hangat atau sudah suam seperti
Laodikia.
Setelah
hujan renai maka disusul hujan yang lebat.
c)
Hujan
deras
Kalau
hujan deras turun maka semuanya masuk dalam rumah untuk berkumpul, terjadi
persekutuan yang digarap oleh hujan deras yang turun. Itulah isi dari
Yerusalem. Tadi dikatakan “segala bangsa akan berkumpul ke Yerusalem”. Itu
terjadi karena dia sudah menikmati embun dan renai, sekarang hujan yang lebat
mendorong dia untuk berkumpul di Yerusalem. Itu adalah persekutuan yang ada
damai sejahtera, persekutuan yang dialaskan dengan sejahtera. Kehidupan seperti
itu yang
benar-benar tampil
sebagai Mempelai Wanita Kristus Yesus.
Mari
kita perhatikan, jangan sampai hujan deras ini tidak turun. Hujan deras ini
mendorong kita lari ke rumah, mencari perteduhan, berarti mendorong kita untuk
berkumpul.
Jangan
seperti ini:
Yeremia 3:3
3:3
Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi
dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
Ini
tidak tahu malu, hujan sudah tidak turun, tidak ada Firman pengajaran, tetapi
merasa bersekutu. Tuhan katakan “suasanamu perempuan sundal!” berarti Babel
yang tidak tahu malu. Jangan sampai ini terjadi pada diri kita.
3.
Demi
nama Tuhan ke Yerusalem
Kalau sudah ada ini, maka
minimal tiga kata kerja saudara akan alami.
Yesaya 43:7
43:7
semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang 1Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang 2Kubentuk dan yang
juga 3Kujadikan!"
Berarti saudara menikmati
pekerjaan penciptaan Tuhan. Setelah diciptakan maka saudara akan menikmati bagaimana bentuknya saudara diciptakan oleh
Tuhan. Setelah ada bentuk maka saudara siap dijadikan mempelai wanita Tuhan.
Tetapi lebih dahulu kita harus mau diciptakan, dibentuk baru dijadikan mempelai
wanita Tuhan.
Kalau mengatakan demi
nama Tuhan ke Yerusalem tetapi tidak menikmati pekerjaan penciptaan berarti itu
tidak benar.
Efesus 4:22-24
4:22
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang
menyesatkan,
4:23
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan
mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Jadi penciptaan itu bukan
asal tetapi menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Penciptaan itu harus ada
bentuknya, bentuknya itu sesuai gambar Ilahi. Kalau kita sudah sebentuk dan segambar dengan Tuhan maka layak dijadikan isteri Tuhan. Itulah
tujuan kita ke Yerusalem.
Betapa indahnya, betapa
mulianya Kabar ini. Kabar inilah yang membuka rahasia Firman yaitu rahasia
nikah Kristus dengan gereja dan rahasia ibadah.
Olehnya mari kita
perhatikan ke mana kita harus berkumpul. Kehidupan yang berkumpul itu menikmati
maka dari sekarang bagaimana pekerjaan
Firman yang menciptakan, membentuk dan menjadikan. Tiga kata kerja ini harus
kita alami kalau kita mau ke Yerusalem demi nama Tuhan.
4.
Tidak
lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat
Ini adalah hasilnya yang
luar biasa. Hidup kita berubah tingkah langkahnya. Yang tadinya tingkah
langkahnya menurut hatinya yang jahat, sekarang berubah oleh karena pekerjaan
Firman Tuhan.
Kalau bahasa Yeremia 3:17
tadi “pada waktu itu”, jangan tunggu nanti, kita tidak ketemu. Kalau kita
menunggu ayat itu sedangkan hidup kita berantakan, maka kita tidak akan
bertemu. Dari sekarang kita harus ada dalam proses itu. Proses ini panjangan
jalannya, banyak akibatnya, tetapi hasilnya luar biasa.
Itulah
tujuan kita mendengarkan Firman Tuhan. Sebabnya, dambakanlah hatimu menuju ke
sana. Saya sebagai hamba Tuhan sangat merindukan ke sana. Kadang cetusan kerinduan hatiku sehingga berkata
“Tuhan segeralah datang”. Tetapi kalau Tuhan belum datang itu karena belum ada
mempelai wanitaNya yang siap. Ayo hujan deras turun mendorong kita pada
persekutuan dan itu belum sampai pada tingkat puncaknya.
Yeremia 3:18
3:18 Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum
Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang
telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Ternyata
apa yang dijanji Tuhan dahulu tidak berubah karena Tuhan tidak berubah. Itu
digenapkan pada ayat 18 ini. Ayat 18 ini menekankan dan menunjukkan kepada kita
bahwa janji Tuhan tidak pernah berubah.
Ibrani 13:8
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun
hari ini dan sampai selama-lamanya.
Maleakhi 3:3
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu,
bani Yakub, tidak akan lenyap.
Kisah ini dikunci
dengan Yeremia 3:18 yang mengingatkan kepada kita bahwa janji Tuhan tidak
pernah berubah. Peganglah janji Tuhan yang tidak pernah berubah ini. Kita yang
harus mengalami perubahan lewat pekerjaan Firman pengajaran agar kita mencapai apa yang dijanjikan Tunan
Kita
ada di Yerusalem di takhta Tuhan, berkumpul bersama bangsa-bangsa yang
mencintai Tuhan dan demi namaNya kita ada di sana. Yang terakhir membuktikan
bahwa hidup ini berubah dari
kekerasan hati yang jahat. Semoga malam ini kita semua belajar dari Firman
Tuhan ini. Katakan “Yesus Engkau tidak berubah, saya yang harus berubah”.
Tuhan
memberkati.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar