Yohanes 3:1-3
3:1 Adalah
seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang
pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya."
3:3 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Termasuk
Paulus juga adalah Farisi. Kelompok Farisi ini adalah orang-orang yang merasa
bahwa pelayanan dan ibadah mereka, itulah yang berkenan kepada Tuhan. Mereka
hanya bercermin lewat diri mereka sendiri tanpa bercermin pada Firman Tuhan
yang sesungguhnya.
Golongan
ini sangat menguasai agama Yahudi dan selalu kerja sama dengan ahli Taurat.
Memang sering juga ahli Taurat itu adalah orang Farisi, sebaliknya juga orang
Farisi itu adalah ahli Taurat. Inilah kelompok yang sangat menguasai ketika
Yesus datang pada kali pertama di tengah-tengah bangsa Israel. Kelompok ini
sangat menguasai pergerakan agama Yahudi.
Dari
kalangan mereka disebutkan ada seorang yang bernama Nikodemus. Tentu ada alasan
mengapa dia datang kepada Yesus. Telinganya mendengar dan matanya sudah melihat
apa yang dilakukan oleh Yesus. Tidak dapat dia sangkali bahwa benar-benar Orang
ini adalah utusan Sorga. Dia akui bahwa tidak ada seorangpun dapat berbuat
seperti yang Yesus lakukan kalau bukan karena utusan Sorga.
Pujian
ini disampaikan, bahasa ini mengandung sanjungan, tetapi sifatnya negatif. Itu
sebabnya Yesus tidak menggaris bawahi perkataannya dengan mengucapkan “ia tidak
mungkin orang melakukan itu kalau tidak diutus oleh Tuhan” namun langsung Yesus
bicara tentang melihat kerajaan Allah.
Yohanes 3:3
3:3 Yesus
menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Yesus
bicara tentang lahir kembali. Intinya supaya orang bisa melihat kerajaan Sorga harus lahir yang
lahir kembali atau mengalami pekerjaan pembaharuan. Yesus tidak segan-segan
menyampaikan persoalan pembaharuan ini. Tidak peduli dia pemimpin atau
berkedudukan apapun, tetapi Yesus menekankan bahwa harus lahir baru.
Ini
mencengangkan Nikodemus sebagai guru, sebagai Farisi, sebagai tokoh agama
Yahudi. Yesus mengatakan entah dia seorang pemimpin, dia harus lahir baru untuk
melihat kerajaan Allah. Berarti bila tidak lahir baru maka dia buta soal
perkara rohani. Melihat kerajaan Allah artinya melihat perkara-perkara yang
rohani. Bila tidak lahir baru maka tidak akan mengerti dan dia buta akan perkara-perkara
yang rohani.
Makanya
saudara lihat orang yang mempertahankan tidak lahir baru, dia tidak mengerti perkara yang rohani.
Bicara Mempelai bingunglah dia, bicara karunia Roh Kudus bingunglah dia, bicara
tentang hal-hal yang akan Tuhan lakukan dalam gereja bingunglah dia. Sebab dasarnya
tidak ada (tidak lahir baru).
Lahir
baru itu adalah dasar untuk kita dibukakan perkara-perkara yang rohani. Tidak
usah tengok kanan kiri, lihat saja dirimu. Sebelum kita lahir baru mana kita paham
perkara yang rohani. Jangankan yang rohani, persoalan jasmanipun mereka tidak
tahu. Yesus berkata “Bagaimana mau mengerti Aku bicara yang rohani. Ketika Aku
bicara yang jasmani kamu tidak mengerti”.
Yohanes 3:12
3:12 Kamu tidak
percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana
kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Yang
duniawi saja sulit apalagi yang sorgawi. Mengatur yang jasmani di dunia saja
sulit sebab soal lahir baru mereka tidak tahu, bagaimana
menata nikah menurut Firman saja tidak tahu apalagi mau mengerti hal-hal
sorgawi. Dasarnya untuk mengerti kita harus lahir baru dulu.
Kita
kembali pada persoalan pribadi Nikodemus. Nikodemus artinya menang atas orang
banyak, bukan dikalahkan orang banyak. Kitapun sebagai umat Tuhan, bila kita
diperhadapkan dengan persoalan lahir baru, kita harus menang dengan kata-kata
banyak orang. Jangan kita dikalahkan dengan perkataan mereka harus begini,
harus begitu. Kita harus kalahkan itu, jangan kita dikuasai oleh suara orang
banyak. Jangan kita turut-turut kebanyakan orang.
Keluaran 23:2
23:2 Janganlah
engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan
kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan
orang membelokkan hukum.
Yehezkielpun
Tuhan anjurkan supaya jangan ikut-ikut kebanyakan orang.
Yehezkiel 2:8
2:8 Dan engkau,
anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak
seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang
Kuberikan kepadamu."
Nikodemus
adalah anggota dari Sanhedrin yaitu 70 tokoh yang terpandang dalam Bait Allah.
Tetapi senyap-senyap dia keluar dari persekutuan 70 orang itu dan pergi kepada
Yesus. Dia meninggalkan yang 69 sebab ingin bertemu langsung dengan Yesus.
Itulah orang yang punya pendirian tidak mau dikalahkan oleh orang banyak. Dia
ada kerinduan hati untuk maju, ada kerinduan hati untuk hidup dan berkembang
rohaninya, sekalipun dia datang malam-malam.
Saudara
lihat perkembangan rohani Nikodemus. Kali ini dia datang malam-malam, tetapi ketika
rapat Sanhedrin, dia menantang yang 69 orang itu.
Yohanes 7:50-52
7:50 Nikodemus,
seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada
mereka:
7:51
"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan
sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
7:52 Jawab
mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan
engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
Terjadi
diskusi tegang di sini, 1 lawan 69. Nikodemus bicara sesuai dasar Firman,
kenapa mau menghukum orang sebelum mendengar sesuai hukum Taurat. Yang 69
mengatakan “adakah nabi yang datang dari Galilea”. Ini manipulasi sebab nabi
Yunus, Nahum dan Maleakhi dari
Galilea. Jadi suara orang banyak itu selalu penuh tipuan.
Jadi
mereka berkamuflase dan menutup-nutup supaya ada kekuatan untuk menyudutkan
Yesus. Jadi suara orang banyak ini selalu membangun
opini, membangun alibi, membangun pendapat yang melawan kebenaran. Memang di
mana-mana rohnya ini kerja keras sampai sekarang.
Gereja
Tuhan tanpa memiliki pendirian dan kerinduan hati untuk maju, maka dia akan
tinggal di tempat dan dikuasai bahasa orang banyak. Jangan kita dikuasai dengan
bahasa orang banyak tetapi belajarlah memeriksa Firman. Makanya Nikodemus
kembali kepada Firman.
Yohanes 7:52
7:52 Jawab
mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan
engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
Ini
sebenarnya kebohongan, sebab nabi Yunus berasal dari Galilea. Gat hever asal
Yunus itu ada di daerah Galilea.
II Raja-raja 14:25
14:25 Ia
mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba
sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan
perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.
Jadi
mereka itu dusta. Tetapi kalau orang itu tidak
ada minat untuk rohaninya maju maka dia akan percaya yang 69 dari pada yang 1.
Tetapi memang roh ini menguasai, lebih percaya suara orang banyak dari pada
yang minoritas. Ini tipuan iblis, manuver atau intrik-intriknya iblis yang
menghalangi saudara dan saya untuk maju.
Nikodemus
terang-terangan membantah yang 69. Kemudian ketika Yesus menghembuskan nafas di
Golgota, siapa yang mengambil inisiatif menghadap Pilatus? Yusuf Arimatea
bersama dengan Nikodemus. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Nikodemus
mempersembahkan 50 kati minyak mur dan gaharu untuk menangani tubuh Yesus.
Niat
Nikodemus ini yang mendorong dia dan akhirnya menemukan kebenaran. Begitu
menemukan kebenaran, dia tidak setengah jalan namun sampai garis akhir. Kalau
kita ada niat mau kenal kebenaran, mau kenal Yesus tetapi di tengah jalan
mandek bahkan berpaling bahkan menjual Yesus. Kalau ada niat seperti itu, itu bukan
Nikodemus tetapi Yudas Iskariot. Olehnya jangan ada niat kita meninggalkan
Yesus (kebenaran yang sesungguhnya).
Yohanes 3:16
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Berarti
kalau tidak percaya maka orang itu binasa. Apalagi kalau sudah percaya kemudian
meninggalkan, itu lebih daripada binasa!
Nikodemus
tidak surut langkah. Coba saudara bayangkan, seorang pembesar agama, dia
mempetaruhkan harga diri dan prestisenya, dia tidak mempertahankan prestisenya
tetapi dia berani menyalibkan harga dirinya.
Yohanes 19:38-39
19:38 Sesudah
itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena
takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia
diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu.
Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada
Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima
puluh kati beratnya.
Dicerita
kembali awal mulanya. Akhir dan awal ini tidak pernah lepas dari pribadi
Nikodemus. Jadi kalau kita mau paham tentang diri kita dengan Yesus, jangan
lupa awal dan jangan lupa akhir. Kita ingat awalnya maka tidak mungkin kita berakhir
dengan gagal. Ingat yang awal sebab itu menunjang yang akhir.
Yohanes 19:40-42
19:40 Mereka
mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan
rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat
tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu
kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena
hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya,
maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Nikodemus
tahu startnya sudah benar maka dia akhiri dengan benar. Itulah Nikodemus dia
tidak mau dikuasai suara orang banyak. Mungkin saudara mengatakan “saya tidak
dikuasai suara orang banyak”. Tetapi ada suara yang paling banyak yang
menguasai saudara itulah suara daging. Suara daging ini akan terkontaminasi
dengan suara dari sana sini, sehingga suara daging menjadi banyak bagaikan
suara orang banyak sehingga bisa membuat kita gugur mengiring Tuhan.
Saya
sebagai hamba Tuhan harus waspada. Kami hamba Tuhan, banyak suara-suara yang
muncul mau menggugurkan pelayanan kami. Itu berangkat dari kalbu hati sendiri,
itu bisa menggugurkan kita. Itu suara orang banyak. Ini jangan sampai terjadi dalam
kehidupan kita.
Lihatlah
Nikodemus dia sudah amati, sejak
pasal satu, itu adalah pondasi untuk berangkat pada pembaharuan yaitu karena
Anak Domba yaitu Korban Kristus.
Yohanes 1:29,36
1:29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:36 Dan ketika ia
melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Begitu
masuk pasal dua, landasan itu langsung menyentuh pembaharuan dalam nikah lalu
balik pembaharuan dalam ibadah. Masuk pada pasal tiga itu adalah pembaharuan
secara pribadi. Jadi Tuhan secara luar biasa mengerjakan pembaharuan dan Nikodemus
mengalami itu.
Sesuai
surat Kolose, pembaharuan itu tidak hanya start kemudian berhenti di tengah
jalan, tetapi harus mencapai kesempurnaan. Bicara kesempurnaan berarti harus
melewati penyucian terus menerus. Itulah pekerjaan pembaharuan.
Kolose 3:10
3:10 dan telah
mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Kolose 3:10 (Terjemahan Lama)
3:10 dan
bertabiatkan perangai yang baharu, yang lagi dibaharui sehingga datang kepada
makrifat menurut teladan (Allah) yang menjadikan dia.
Itu
tujuan akhir dari pembaharuan. Jadi startnya dari Yohanes 1:29, lalu pekerjaan
pembaharuan itu terus dan kita akhiri dengan bersekutu dengan tubuh dan darah
Yesus.
Nikodemus
ini mulai dari lahir baru sampai akhir pelayanan Yesus, dia terlibat terus
menerus. Nikodemus sebagai seorang ahli Taurat, seorang Farisi, bahkan dia
termasuk dalam 70 anggota Sanhedrin. Secara manusia, sombongnya luar biasa. Dia
bukan Farisi biasa tetapi dia yang inti yang 70 itu. Saudara bayangkan
bagaimana dia harus menerobos dagingnya, menerobos suara orang banyak demi
keselamatannya. Tetapi begitu dia bertemu dan dia paham, akhirnya di depan
rapat Sanhedrin dia membela Yesus mati-matian. Dan pada akhir pelayanan penebusan
Kristus, Nikodemus ada di sana.
Tuhan
hanya mau menyatakan kepada orang yang berkenan. Nikodemus ternyata orang yang
berkenan. Kenapa? Karena Tuhan Yesus melihat dia mau menerobos dagingnya. Tidak
gampang untuk menerobos dagingnya. Itu yang Tuhan lihat sehingga Tuhan
menyatakan diri kepadanya. Kalau kita mau mengerti, maka biarlah kita tampil
dengan hidup berkenan kepada Tuhan.
Matius 11:25
11:25 Pada waktu
itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Kalau
kita mau dikenal oleh Tuhan, jadilah kecil. Nikodemus mau menjadi kecil.
Padahal kalau dia berjalan di pasar, atau ada di jalan, orang akan memberi
hormat. Tetapi kalau dia mempertahankan kebesarannya, dia tidak akan berkenan
di hadapan Tuhan. Untung dia mau menjadi kecil.
Matius 11:26-27
11:26 Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua
telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Tuhan
mencari kepada siapa Dia berkenan
menyatakan siapa diriNya dan siapa Bapa di sorga itu. Semoga kita adalah alamat
yang tepat di mana Yesus menyatakan diriNya sebagai Anak, berarti sebagai
Mempelai Laki-laki Sorga.
Kisah
ini juga diangkat dalam injil Lukas. Jadi dua penginjil menceritakan hal ini.
Lukas 10:21-22
10:21 Pada waktu
itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan
bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua
telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu
siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Keyakinan
dan kepercayaan kita jangan tinggal di tempat atau stagnan. Sialnya lagi bukan
hanya tinggal di tempat tetapi malah undur. Sedangkan tinggal di tempat Tuhan
tidak suka, Tuhan ingin kita melangkah maju sampai pada kesempurnaan. Sialnya
malah undur padahal Tuhan sudah dekat datang sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Tuhan
mengatakan bahwa kepada orang yang berkenan Tuhan akan menyatakan diri sebagai
Anak Allah, berarti menampilkan diri sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Jangan
sampai gagal pernikahan kita dengan Yesus secara rohani.
Sebabnya
ibadah pelayanan kita harus didorong mulai titik start yaitu Yohanes 1:29. Itu
adalah pintu gerbang untuk kita masuk kelahiran baru.
Yohanes 1:29
1:29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Setelah
kita lahir baru harus berkembang dan bertumbuh terus sampai akhir perjalanan
hidup kita. Itu yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan saya dan saudara.
Sore
malam ini, kita belajar tentang pribadi Nikodemus. Nanti kita melihat bagaimana
pembicaraan Nikodemus dengan Tuhan Yesus. Bagaimana seorang pemimpin agama yang
selalu berbicara hal-hal sorgawi, tetapi ternyata dia buta tentang hal-hal
sorgawi. Lahir baru adalah kunci untuk kelak kita melihat perkara-perkara
rohani.
Lihat
saja pemimpin-pemimpin yang getol melawan soal kelahiran baru, coba tanya
Firman, dia tidak akan mengerti. Coba tanya apa maksud penyaliban dan tujuan
Firman pengajaran, dia tidak tahu dan bingung tujuh keliling karena dasarnya belum
kuat, dasarnya belum benar bahkan dasarnya belum ada. Kalau dasarnya sudah ada
maka bila dia terus maju maka Tuhan akan menyatakan diri kepadanya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar