Yohanes 2:23-25
2:23 Dan
sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam
nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal
mereka semua,
2:25 dan karena
tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia
tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Ketiga ayat ini ada hubungannya dengan pesta
Paskah. Ibadah Paskah atau masa raya Paskah adalah saat kita dipisahkan dari
dunia atau dari perhambaan dosa, kita dibebaskan lalu menjadi hamba kebenaran.
Kita mau buktikan apakah kita ini sudah menjadi hamba kebenaran? Kalau belum
menjadi hamba kebenaran berarti Paskah yang dirayakan itu belum dihayati atau
belum dipahami benar oleh manusia Kristen itu sendiri.
Paskah
memisahkan orang Israel dari Mesir, lewat domba Paskah. Demikian Paskah yang
kita lakukan adalah kita dipisahkan dari dosa atau perhambaan dosa, menjadi
hamba kebenaran.
Kalau
kita sudah menjadi hamba kebenaran, itu adalah meterai bahwa kehidupan itu
percaya kepada Tuhan. Kalau percaya kepada Tuhan tetapi belum menghambakan diri
kepada kebenaran maka percaya itu adalah percaya sepihak, Tuhan belum
mempercayakan diri kepadaNya. Kalau Tuhan sudah mempercayakan diri kepadanya
maka orang yang dipercayai Tuhan itu menjadi hamba kebenaran, menjadi hamba
dari yang mempercayai dia. Berarti Dia adalah majikan dan kita adalah hamba.
Kalau sudah seperti itu berarti Majikan kita sudah mempercayakan diriNya kepada
kita. Itulah bukti bahwa kehidupan itu telah dipisahkan dari Mesir/ dunia, lalu datang pada kerajaan Allah.
Roma 6:17-18
6:17 Tetapi syukurlah kepada
Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati
telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan
dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Kalau
percaya Tuhan hanya karena tertarik pada tanda-tanda, bukan tertarik karena dia
tahu bahwa dia dari hamba dosa dan datang kepada hamba kebenaran, satu saat dia
akan menista Firman. Tidak dijamin hidupnya akan berjalan seperti yang dia
inginkan atau seperti yang diingatkan oleh Tuhan. Ini jangan sampai terjadi
pada diriku dan saudara.
Kalau
kita mengikut Tuhan karena tertarik pada
pengajaran sebab Dia adalah Majikan dan kita adalah hamba maka itu yang menjadi titik start kita dan kita dipercaya Tuhan. Kalau mengikut Tuhan hanya
tertarik karena melihat tanda maka Tuhan tidak akan mempercayakan diriNya dan
orang seperti itu satu waktu akan menista Tuhan/ tinggalkan Tuhan.
Tanda
apa yang kurang yang dilihat oleh orang Israel baik yang yang di bumi maupun di
langit, tetapi toh mereka menista Tuhan.
Bilangan 14:11
14:11 TUHAN
berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan
berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala
tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!
Jadi
jika hanya melihat tanda, itu percaya yang dicela Tuhan.
II Korintus 5:7
5:7 -- sebab
hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --
Mereka
percaya tetapi dicemooh Tuhan. Mengapa? Karena hanya melihat tanda. Bahkan itu
yang seringkali dituntut oleh banyak orang Kristen. Kalau tidak ada mujizat, tidak
ada tanda ajaib, maka itu kurang sedap. Kalau hanya dari sisi itu saudara jadikan pendorong supaya saudara percaya, ternyata sangat keliru di hadapan Tuhan.
Yohanes
Pembaptis dalam pelayanannya, tidak ada mujizat yang dia lakukan. Tidak ada
tanda-tanda ajaib yang dia lakukan. Tetapi semua yang dia ucap tentang Yesus
itu benar dan banyak orang yang percaya.
Yohanes 10:40-42
10:40 Kemudian
Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu
Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak
orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu
tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah
benar."
10:42 Dan banyak
orang di situ percaya kepada-Nya.
Apakah
kurang kepercayaan Tuhan kepada Yohanes Pembaptis? Tetapi dia tidak membuat
satu tandapun. Coba kalau penginjilan digelar di tempat terbuka dan disertai
tanda mujizat, maka berjubel-jubel orang datang, orang dari lubang-lubang semut keluar semua. Kalau tidak ada
tanda mujizat malah diremehkan.
Padahal belum tentu dipercayai Tuhan.
Jadi
percaya karena tanda dan percaya walaupun tidak ada tanda, mana yang bobotnya
lebih berat? Mana yang lebih berisi dari kedua hal ini? Justru yang hanya
melihat tanda, Yesus katakan “engkau tidak berbahagia”. Tetapi yang percaya
sekalipun tidak melihat mujizat, dia berbahagia.
Yohanes 20:29
20:29 Kata Yesus
kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Bukan
berarti kita tidak butuh mujizat. Kita butuh mujizat tetapi jangan sampai kita
menganggap hal itu sebagai bukti sungguh
dipercayai oleh Tuhan, sehingga kita menggandolinya. Ini yang justru
satu saat bisa berpengaruh negatif.
Kehidupan
yang semestinya diangkat untuk menjadi saksi, tetapi dia tidak diberikan
kepercayaan. Berarti kalau hanya melihat tanda lalu mau tampil jadi saksi,
Tuhan tidak menggaris bawahi. Karena itu kecenderungan manusia daging, termasuk pemberita itu sendiri.
Kita
melihat masa-masa lampau begitu banyak penginjil luar biasa dipakai Tuhan
tetapi berakhir menukik. Kenapa? Sebab Tuhan tidak mempercayakan diriNya kepada
orang itu. Atau orang itu sendiri percaya namun tidak mempercayakan diri kepada
Tuhan.
Banyak
orang percaya, saya percaya, saudara juga percaya, tetapi belum tentu saya dan
saudara mempercayakan diri kepada Tuhan. Di sini kelemahan banyak orang
percaya. Kalau dia orang percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan maka
tandanya dia memberi diri digembalakan. Di dalam penggembalaan itulah bukti
bahwa dia mempercayakan diri kepada Tuhan.
Banyak
penginjil-penginjil yang tidak tergembala. Padahal 4 jabatan itu yaitu guru,
nabi, rasul dan penginjil harus tergembala, begitu juga gembala. Penggembalaan
kami para gembala itu adalah melalui ibadah
persekutuan ( fellowship).
Ibadah
itu adalah suatu kebutuhan. Fellowship
itu adalah kebutuhan. Kalau kita merasa itu suatu kebutuhan utama, maka kita
tidak akan merendahkan ibadah karena itu adalah kebutuhan utama. Itu sebabnya
kami hamba Tuhan juga perlu digembalakan.
Sebagai
gembala yang digembalakan, saya harus taat kepada gembala saya. Satu waktu saya
dapat jatah untuk melayani KKR di Sulawesi Utara. Dari 5 kali ibadah saya
mendapat jatah 2 kali pelayanan Firman Allah
dan 3 ibadah yang lain dilayani oleh 3 hamba Tuhan. Itu sudah dijadwal.
Kemudian saya mendengar berita hambaNya berkata “kalau om Bernard melayani
ibadah di Manado maka saya tidak mau memberkati pernikahan anaknya (Pdt. Handri)”. Begitu sinyal masuk saya langsung
batalkan rencana itu karena dia gembalaku saya harus taat.
Kalau
secara daging saya bisa memberkati anak saya sendiri. Tetapi pandangan sebagai
orang yang digembalakan saya taat
dan patuh karena saya mengajar domba itu harus tunduk dan patuh kepada gembala.
Sebab saya tahu gembala saya itu melihat apa di depan yang bisa mencelakakan
saya. Sekalipun saya sudah siapkan
berita untuk disampaikan dalam KKR
tersebut, tetapi saya batalkan.
Bagaimana
mengaku gembala tetapi tidak taat kepada penggembalaan, itu berarti dia percaya
kepada Tuhan tetapi tidak mempercayakan diri kepada Tuhan. Itu berarti
rohaninya masih psucikos (percaya tapi belum lahir baru). Kalau
percaya dan sudah lahir baru disebut sarcikos. Sedangkan kita mau mencapai tingkat pnoumacikos (dewasa rohani).
Kalau
hanya sampai pada titik percaya dan tidak mempercayakan diri kepada Tuhan maka
Tuhan tidak percayai dia. Kalau
percaya kepada Tuhan dan mempercayakan diri kepada Tuhan maka pasti Tuhan mempercayai
dia. Kehidupan seperti itu pasti ada kesaksian dalam dirinya. Bukan seperti
setan, setan percaya tetapi tidak mempercayakan diri kepada Tuhan. Maka
kesaksiannya diblokir oleh Tuhan. Jangan saudara
seperti itu.
I Yohanes 5:9
5:9 Kita
menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab
demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Kesaksian
manusia saja kita terima, kenapa kesaksian Tuhan yang lebih kuat tidak bisa
kita terima? Sewajarnya kesaksian Tuhan yang lebih kuat ini yang kita terima.
I Yohanes 5:10
5:10 Barangsiapa
percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya;
barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena
ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Kalau
dia percaya kesaksian dari Tuhan maka dia pasti mempercayakan diri kepada
Tuhan. Ini taruhannya, ini konsekuensi yang harus kita lakoni. Kalau hal ini
ada maka gereja Tuhan itu akan bersaksi dan kesaksiannya tidak akan diblokir
oleh Tuhan, tidak akan dicemooh oleh Tuhan. Tetapi kesaksian dari setan
dicemooh oleh Tuhan.
Apakah
salah kesaksian seorang hamba perempuan yang berteriak “orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi”? Semua yang dia katakan itu benar,
tetapi kesaksiannya diblokir.
Kisah Para Rasul 16:16-17
16:16 Pada suatu
kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang
hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya
tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17 Ia
mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya:
"Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan
kepadamu jalan kepada keselamatan."
Orang
bisa berpikir “coba, sedangkan setan bersaksi”. Kalau dalam gereja ada seperti
ini pasti orang berkata “hebat ini, pendeta itu dipakai Tuhan luar biasa. Ada
tanda mujizat sampai setan mengakui”.
Kisah Para Rasul 16:18
16:18 Hal itu
dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan
gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus
Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga
keluarlah roh itu.
Ternyata
kesaksian dari setan ini hanya mengganggu, tidak ada manfaatnya, itu hanya merusak. Kalau
melihat kesaksiannya ini seakan-akan
tidak ada kurangnya lagi. Kalau kesaksian
model seperti kita, kita semua sudah habis tertipu. Tetapi Paulus sebagai hamba
Tuhan, ada roh pertimbangan dalam dirinya, ada Roh Kudus dan dia tahu itu
pekerjaan iblis. Dia berbalik ke belakang dan menengking roh jahat itu dan setan itu
keluar
dari perempuan itu.
Kalau
saudara bersaksi kepada orang lain, jangan sampai indah kabar dari rupa.
Bersaksi tentang Yesus Juruselamat tetapi orang lain malah berkata pada yang
bersaksi itu “engkau juga tidak berubah (setan)!”.
Jadi kesaksiannya tidak mantap.
Itu
contoh bentuk kesaksian yang ditolak. Kalau hanya dilihat dari ucapannya tidak
ada yang salah, semua jempolan, semua benar sekali. "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi.
Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan". Perkataan ini apalagi salahnya. Tetapi ada motivasi-motivasi yang lain sebab setan itu
pembohong, setan itu penipu. Tidak ada iblis yang baik. Jangan kita dikibuli
dengan seruan-seruan setan walaupun kelihatan enak didengar.
Ini yang harus kita jaga di penghujung akhir zaman ini
supaya kita gereja Tuhan tidak terjebak. Apalagi menjelang Tuhan Yesus sudah
dekat datang, jangan sampai kita salah.
Gereja Tuhan bersama Roh Kudus harus bersaksi dan mengajak.
Gereja Tuhan dan Roh Kudus mengajak, mengundang dan sudah tersedia fasilitas. Berarti
mereka memfasilitasi orang yang diajak.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan
pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang
haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air
kehidupan dengan cuma-cuma!
Berarti
mereka sudah punya fasilitas, sudah mempunyai air kehidupan. Mereka berani
mengundang karena ada air kehidupan dalam diri mereka. Ini adalah kehidupan
yang percaya Tuhan dan mempercayakan diri kepada Tuhan sehingga Tuhan percayai
dia untuk menjadi penampung air kehidupan. Itu sebabnya kesaksiannya mantap
sebab sudah memiliki wadah untuk menampung air kehidupan yang didapat dengan
cuma-cuma, sehingga mereka juga memberi dengan cuma-cuma.
Matius 10:8
10:8 Sembuhkanlah orang
sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma.
Sebelum
kita mengajak orang, kita sudah harus punya kelengkapan, kita sudah harus
memfasilitasi diri kita, harus ada kelengkapan-kelengkapan Ilahi. Ini yang akan
menunjang ajakan kita kepada orang lain lewat kesaksian kita.
Kalau
kita diajak orang, tidak usah bertahar-tahar. Lihat kalau kita diajak oleh
seseorang dan orang itu sudah difasilitasi, sudah dilengkapi Tuhan dan ada kesaksian dalam hidupnya
tidak mementingkan diri sendiri, selalu memberi dengan cuma-cuma, maka ayo kita
melangkah mengikuti ajakannya.
Mazmur 122:1-2
122:1 Nyanyian
ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita
pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang
kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
Jadi
ketika Daud diajak, dia melihat orang yang mengajak itu adalah orang yang sudah
difasilitasi oleh Tuhan. Dia adalah orang percaya yang mempercayakan diri
kepada Tuhan sehingga Tuhan memfasilitasi dia.
Kalau
kita diajak, berarti sudah siap menunya, sudah siap kita dijamu. Kalau saya
mengundang saudara lalu saya tidak siap menyediakan apa yang menjadi tujuan saya
mengundang saudara, apa kata orang.
Mazmur 36:9
36:9 Mereka
mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum
dari sungai kesenangan-Mu.
Orang
yang mengajak itu, mengajak ke rumah Tuhan. Yang diajak juga tidak bertahar-tahar, dia langsung melangkah ke rumah
Tuhan. Sebab yang mengajak itu tahu di rumah Tuhan kita akan dikenyangkan
dengan lemak dan dipuaskan dengan minuman dari air kesenangan Tuhan, apalagi
yang kurang. Jadi kehidupan yang mengajak orang ke rumah Tuhan, dia tahu di
sana ada jamuan Tuhan yang berlemak dan sumsum.
Lemak
itu seharusnya hanya untuk Tuhan. Tetapi sekarang Tuhan siap memberikan hakNya kepada
saudara.
Imamat 3:16
3:16 Imam harus
membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian
menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
Kemudian
ada air kesenanganNya. Apa itu air kesenangan?
Efesus 5:26
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
Kita
dimandikan dengan air Firman Tuhan demi kesenanganNya yaitu supaya kita tampil
sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Kita harus mengerti ini bahwa makanan punya Tuhan diberikan kepada kita dan
kesenangan Tuhan didrop kepada kita.
Apakah
kita sudah menikmati kesenangan Tuhan. Apakah kita menikmati hak-haknya Tuhan
diberikan kepada kita? Kalau itu sudah ada pada kita berarti kita bersama Tuhan
sudah kuat kerja samanya. Berarti saudara percaya Tuhan serta mempercayakan
diri kepada Tuhan dan Tuhan juga mempercayakan
diriNya kepada saudara. Jika saudara seperti itu
kita kuat, apalagi yang mau diragukan.
Makanan
yang menjadi hak Tuhan diberikan kepada kita.
Yesaya 25:6
25:6 TUHAN
semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa
suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur
yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang
disaring endapannya.
Bukan
berarti kita sembelih sapi dan domba
lalu lemaknya kita makan. Maksudnya di sini hak Tuhan (kuasa) diberikan kepada kita.
Yesaya 25:7-8
25:7 Dan di atas
gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada
segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan
meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata
dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi,
sebab TUHAN telah mengatakannya.
Lebih
dahulu Tuhan Yesus menghapus air mata kita. Tetapi Yesus sering sedih, acapkali menangis.
Siapa yang menghapus air mata Tuhan Yesus? Itulah yang tampil dalam Yesaya
62:5. Saudaralah yang menghapus air mata Tuhan sehingga Tuhan girang gembira
melihat Mempelai WanitaNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab
seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia
yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang
mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati
atasmu.
Jadi
imbang, Tuhan menghapus air mata kita dan kita menghapus air mata Tuhan.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Yesus
meratap dan menangis kalau Dia berdoa kepada Bapa. Jadi orang yang tidak senang
melihat umat Tuhan berdoa sambil menangis, berarti dia mengolok-olok Yesus.
banyak
tantangan yang kita alami sebagai umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini.
Tetapi ingat, yang paling utama dalam segala kehidupan kita adalah kita
melangkah datang ke rumah
Tuhan. Daud mengatakan “sekarang kaki kami ada di pintu gerbang Yerusalem”. Ada
makanan yang berlemak, yang bersumsum dan yang gemuk di situ sudah Tuhan
sediakan bagi kita.
Saya
berbahagia karena saya bisa menikmati haknya Tuhan. Yang sebenarnya itu tidak
diperkenankan kita makan. Tetapi Tuhan berikan hakNya itu untuk kita makan.
Itulah uniknya orang beribadah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar