Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-17
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari
ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin
dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak
dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah
memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak
tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Laodikia
berasal dari dua kata yaitu Laos dan dikia. Laos artinya massa atau rakyat
banyak, Dikia artinya hukum. Jadi jemaat ini adalah jemaat yang suara orang
banyak lebih dihargai dari pada suara Firman yang disampaikan oleh gembala. Dan
gembala nyaman-nyaman saja, enjoy saja, tidak ada rasa terkoreksi bahwa ini
adalah suatu pelayanan yang sangat menyimpang, dia tenang-tenang saja.
Kota
Laodikia ini adalah kota perdagangan. Makanya tidak heran masyarakat di sana
mayoritas orang-orang kaya. Kemudian di kota ini ada sekolah kedokteran, di
kota ini juga ada pabrik wol. Itu sejarah kota ini. Sehingga jemaat Laodikia ini, kalau mereka bersama
gembala mengatakan “aku kaya” itu memang wajar karena jemaat ini memang terdiri
dari orang-orang intelek dan orang-orang kaya. Jadi mereka ini merasa bahwa
kekayaan ini adalah upaya mereka sendiri. Mereka tidak memahami bahwa ada yang
menjadi saksi di atas yang disebut Saksi yang setia, tidak mungkin salah Dia
mengamati. Disebut juga Yang benar, berarti tidak ada yang salah dari yang
ditulis tentang keadaan mereka. Inilah keadaan Laodikia.
Mereka
lupa bahwa kekayaan yang mereka terima itu berasal dari Tuhan. Mereka
mengatakan “aku telah memperkaya diriku” jadi menurut mereka kekayaan itu
berasal dari diri mereka sendiri. Namun pada tahun 63 kota ini hancur oleh gempa bumi. Di mana kekayaan yang mereka simpan
itu? Apakah kekayaan itu menolong mereka dari musibah itu? Tidak. Karena mereka
orang-orang intelek maka cepat mereka bangkit.
Apa
penyebabnya sehingga malaikat sidang jemaat sampai jemaat Laodikia yang
terkecilpun lupa diri? Ternyata di mata Tuhan, mereka adalah jemaat yang paling
parah karena disebut mereka telanjang. Apa yang hilang dari mereka sampai
mereka telanjang?
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku
bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang
memakai perhiasannya.
Apa
penyebabnya sampai jemaat ini menjadi suam-suam kuku? Namanya jemaat intelek,
namanya jemaat kaya, inilah yang paling mudah disusupi oleh filsafat-filsafat
dunia. Mereka termakan oleh filsafat/
ahli-ahli pikir, itu masuk mengganggu kehidupan mereka. Rasul
Paulus sendiri dihadang oleh ahli-ahli pikir dari dua golongan. Yang pertama
dari Epikuros dan kedua adalah Stoa.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan
Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah
yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia
memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
Memang
menjadi intelek itu baik, tetapi kalau tidak dibungkus oleh Firman bisa masuk
pengaruh seperti ini, sehingga segala-galanya dikelolah dengan akal manusia, Firman
dikesampingkan. Makanya jemaat Laodekia mendapat surat dari rasul Paulus yang
berisi dua hal.
Dalam
surat rasul Paulus kepada jemaat Kolose, Paulus mengingatkan jemaat Kolose agar
surat yang ditujukan kepada mereka, mereka berikan juga kepada jemaat Laodikia
agar dibaca. Dalam surat Kolose ini dikatakan filsafat sudah masuk di dalam
gereja dan itu harus dipangkas sebab sudah menguasai Laodikia.
Kolose 4:16
4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara
kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat
yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
Ini
yang ada pada jemaat Laodikia sehingga mereka tidak merasa perlu dengan Tuhan yang penting mereka
meraup kekayaan. Kalau sakit ada dokter. Ini yang harus kita waspadai karena sidang
jemaat Laodikia ini menubuatkan Gereja Tuhan di penghujung akhir zaman, agar
kita terhindari jangan sampai disusupi pemikiran-pemikiran seperti ini, sehingga melepaskan kebenaran Firman, akal manusia yang ditinggikan.
Tidak salah kalau mengejar pendidikan setinggi mungkin. Kita yang ada dalam
Tuhan, pikiran kita harus dibungkus oleh Firman, Roh dan Kasih Tuhan sehingga kita
tidak akan mengkondisikan dan memposisikan diri seperti Laodikia.
Ketika
Paulus dihadang oleh para ahli pikir dari golongan Epikuri dan Stoa, mereka
tidak berhasil. Tetapi ada hamba Tuhan yang sempat digait oleh mereka sebab
mereka mendengar berita yang disampaikan oleh Paulus dan rekan-rekannya sebagai
berita yang aneh, pemikiran yang aneh, otomatis mereka mengolah lagi pikiran
mereka. Ajaran Epikuros dan Stoa ini menekankan kebaikan dan ketabahan yang membuat mereka mampu
menghadapi
tantangan.
Kemudian
mereka berusaha untuk menyandingkan paham ahli pikir ini dengan Kekristenan, maka
lahirlah yang namanya genostik. Ini yang banyak dalam gereja sekarang! Kalau
kita tidak paham, hati-hati. Apalagi kami hamba Tuhan, bila kami tidak belajar membaca
situasi dan tidak mendalami Firman Tuhan, kami bisa kena. Dan betapa parahnya
jemaat yang dipimpin dengan cara demikian.
Ahli
pikir seperti itu dominan orang
Yunani, mereka mengatakan tubuh adalah penjara bagi jiwa. Padahal Alkitab
mengajarkan tubuh ini adalah tempat mengekspresikan jiwa dan roh kita.
Surat
kepada jemaat Kolose disuruh untuk dibacakan dalam Jemaat Laodikia karena
mereka sudah tercemar dengan itu.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu
dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan
roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Ternyata
jemaat ini sudah tertawan oleh ilmu filsafat yang kosong. Filsafat itu
mengajarkan bahwa semua harus bisa dibuktikan dengan logika. Filsafat itu
menggandeng ajaran turun menurun dan juga roh-roh dunia. Ini yang sekarang
menjadi kendala gereja untuk menuju pada kesempurnaan. Dibangun tembok yang
begitu kuat yaitu filsafat bekerja dengan adat istiadat yaitu roh-roh dunia.
Kolose 2:18; 4:16
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan
oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta
berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri
oleh pikirannya yang duniawi,
4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara
kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat
yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
Apa
yang dibaca untuk jemaat Kolose ini dibacakan untuk jemaat Laodikia, karena
persoalan ini sudah mengakar di sana. Jadi Laodikia ini sebenarnya disayang
Tuhan. Dari hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan, mengirim surat untuk jemaat
Laodikia dan surat untuk jemaat Kolose yang juga dibaca di Laodikia. Kemudian
disurati lagi oleh Yesus melalui rasul Yohanes.
Kita
lihat jemaat ini sebenarnya disayang Tuhan tetapi salah kaprah menerima lawatan
Tuhan. Seringkali itu juga terjadi pada diri kita. Kita sudah berulang-ulang
dilawati Tuhan lewat Firman tetapi kita salah gunakan karena logika kita yang
jalan. Stoa dan Epikuros yang bekerja
dalam pikiran orang seperti itu. Itu yang bisa membuat kita gagal bertemu
Yesus. Saya tidak mau menyaksikan ada salah satu dari kita yang nanti dibuang
oleh antikristus di lubang wc. Jangankan dilukai, dibuang saja di lubang wc
kira-kira saudara mampu?
Begitu
ganasnya antikristus nanti. Segala cara akan dia gunakan untuk menganiaya
kehidupan Kristen yang tertinggal, yang tidak masuk dalam penyingkiran gereja. Akan
terjadi penyingkiran, setelah penyingkiran akan bertemu dengan Tuhan Yesus di
awan-awan.
Sekarang
ini Firman sudah datang tetapi ada juga yang santai-santai dan leha-leha, tidak
peduli dan tidak hirau. Yang penting datang gereja tetapi begitu pulang tetap enjoy
dalam dosa. Kasihan nanti, satu saat dia akan ketemu batunya.
Akhir
pelayanan kepada Yesus, ditangani oleh Yusuf Arimatea seorang kaya dan
Nikodemus seorang intelek. Jadi,
di akhir zaman ini akan tampil orang kaya dan orang intelek yang akan terlibat
menangani pembangunan Tubuh Kristus. Kerja buat Tuhan itu harus sesuai
panggilan, jangan anggap enteng. Tetapi kalau kita terlibat maka mitra kerja
kita yaitu Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam, itulah yang menghibur bagi pelayan-pelayan Tuhan.
Jemaat
Laodikia ini disurati karena sudah terganggu dengan filsafat sehingga penghargaan mereka terhadap Firman
itu sudah dikesampingkan, yang penting akal mereka, bagaimana meraup kekayaan.
Wahyu 3:17
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah
memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak
tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ternyata
keadaan mereka menurut bahasa mereka ini luar biasa. Tetapi setelah diukur oleh
Firman ternyata mereka melarat,
malang, miskin, buta dan telanjang. Ini yang tidak mereka miliki lagi. Kita
baca dulu tentang telanjang.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku
bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang
memakai perhiasannya.
Pakaian
keselamatan sudah hilang, jubah kebenaran juga sudah hilang. Berarti sudah
tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bahkan keselamatanpun sudah hilang. Untuk
apa jadi Kristen seperti ini, hanya menikmati yang sesaat saja. Status
pengantin perempuan itu sudah hilang, tidak bisa mereka raih.
Mari
sidang jemaat, apakah kita menomorsatukan Firman atau akal kita. Para ahli
pikir ini menghadang rasul Paulus dan mereka tidak berhasil. Namun mereka
berhasil menghadang yang lain sehingga ajaran dikawinkan dan lahirlah Genostik
yaitu filsafat berbau injil atau injil berbau filsafat. Ini yang banyak di
dalam gereja dan kita harus waspadai.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan
Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah
yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata:
"Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia
memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.
Ahli
pikir ini justru menuduh rasul Paulus peleter, bicara yang tidak benar. Padahal
mereka yang tidak benar. Dua golongan ini mengajarkan tentang kebajikan dan ketabahan, kalau dipikir apa
yang salah. Mereka mengawinkan pikiran mereka dengan injil dan lahirlah
genostik yang sekarang ini banyak di dalam gereja. Gereja Tuhan yang menganut
ini sulit sekali melepaskan ajaran turun menurun yaitu adat dan ajaran roh-roh
dunia. Mereka berprinsip nikah kalau ditambah dengan adat istiadat itu akan
tambah kuat. Mananya tambah kuat, malah hancur!
Ini
yang berbahaya dalam dunia Kekristenan kita. Ini yang menjadi penghambat gereja
yang terakhir untuk mencapai kesempurnaan. Kalau kita tidak berhasil menghadapi
ini maka kita tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Hanya slogan Tubuh
Kristus tetapi tidak menjadi kenyataan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Memang
filsafat dimulai dengan pertanyaan dan diakhiri dengan pertanyaan. Namun Firman
dimulai dengan pernyataan dan diakhiri dengan kenyataan.
Jangan
kita disusupi hal-hal ini. Kelihatan mengajarkan kebajikan dan soal ketabahan
menghadapi semua goncangan. Tetapi tanpa Firman, tanpa Yesus tidak ada
kemampuan apa-apa karena bersandar pada akal pemikiran manusia.
Itu
sebabnya jemaat ini harus dihajar oleh Tuhan. Jemaat Laodikia ini mendapatkan dua nada suara. Yesus ada
di luar, kalau ajaran dunia masuk maka Yesus ada di luar, tidak ada di dalam
jemaat.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu
dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan
roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Ini
yang sudah bercokol dalam jemaat Laodikia sehingga Yesus ada di luar jemaat.
Apa guna beribadah tetapi Yesus tidak ada di tengah-tengah kita. Apa guna
membangun nikah tetapi Yesus tidak bersama kita. Apalagi dalam ibadah seperti
kita sekarang ini kemudian Yesus tidak hadir dengan nyata. Kenapa? Sebab yang ada
di sana ajaran dunia yaitu filsafat yang kosong.
Karena
cintaNya kepada umat tebusanNya ini, Dia datang dengan dua bentuk nada suara.
Dia mengetuk. Hanya suara ketukan yang mereka dengar. Kalau mengetuk belum
ditahu siapa yang ada di balik pintu sana. Jangan kita berhenti sampai
mendengar ketukan sebab belum jelas siapa di balik pintu itu. Artinya suara
terdengar “tuk, tuk, tuk” tetapi belum jelas, pembukaan di dalamnya belum
nyata. Tetapi begitu yang mengetuk itu berbicara maka jelas siapa yang ada di
balik pintu itu.
Bagaimana
sikap kita kalau mendengar ketukan? Saudara bukan hanya ketukan tetapi saudara
mendengar suara yang jelas. Betapa berat sanksinya kalau tidak membuka hati ketika mendengar suara Firman dalam
pembukaan rahasiaNya.
Kalau
membuka pintu maka kita makan sehindangan dengan Dia dan dijamin lagi duduk
setakhta dengan Dia. Alangkah sialnya orang yang tidak membuka pintu hatinya,
yang membiarkan akalnya menguasainya, maka dia tidak akan sehidangan dengan
Tuhan dan tidak akan duduk setakhta dengan Dia.
Banyak
kali ketukan itu lewat musibah dan kecelakaan serta masalah. Ini harus
dilanjutkan dengan suara dari pribadi yang ada di balik pintu itu sehingga kita
bisa tahu “oh itu si A atau si B” .
Umat
Tuhan di Laodikia ini mengatakan “kami kaya” karena diukur dengan akal, mereka
tidak melihat lagi dari sudut Firman. Mereka sudah lupa hal ini:
Ulangan 8:17
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu:
Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Ini
di dalam hati, belum bentuk konsonan yang didengar orang, Tuhan sudah katakan
“jangan!”. Apalagi jemaat Laodikia sudah langsung berucap.
Ulangan 8:18
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN,
Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh
kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah
kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Kalau
mengatakan dengan kekuatanku, dengan kemampuanku, maka kita lepas dari janji
Tuhan. Kalau mengatakan bahwa kita memperoleh kekayaan karena Tuhan. Maka kita
terikat perjanjian dengan Tuhan. Jadi ada kaitannya dengan perjanjian Tuhan. Berarti kekayaan yang
kita terima dari Tuhan dan tidak berkata bahwa itu kita peroleh dengan kekuatan dan kemampuan kita, dan yakin bahwa dari Tuhan, berarti
ada ikatan janji dengan Tuhan. Orang yang ada ikatan janji dengan Tuhan, dia
tidak segan-segan untuk masuk dalam penyucian kekayaan. Kalau dia anak Tuhan
yang merasa bahwa segala-galanya yang dia miliki itu berasal dari Tuhan maka
ketika penyucian Firman datang dia tidak akan menolak sebab dia mau sempurna.
Janji Tuhan menyempurnakan.
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan
kita dalam takut akan Allah.
Kalau
kita berprinsip segala yang ada padaku ini datang dari Tuhan, karena kekuatan
datang dari Tuhan maka saya bisa mengerjakan semua ini maka ketika Firman
penyucian menyangkut kekayaan datang maka dia tidak akan menolak. Apalagi
penyucian menyangkut milik Tuhan yaitu perpuluhan, hulu hasil dan buah
bungaran. Hulu hasil dan buah bungaran itu beda tipis. Kalau tanaman tahunan ada buah bungarannya dan hulu hasilnya. Panen
pertama itu hulu hasil, panen berikutnya buah bungaran.
Akhirnya
jemaat Laodikia ini diizinkan Tuhan kena bencana alam dan habis kekayaan mereka.
Karena prinsip mereka “aku kaya dan telah memperkayakan diriku dengan
kekuatanku sendiri”. Orang seperti ini berat sekali mengeluarkan perpuluhan
karena berpikir “saya punya kekuatan, saya punya kemampuan, kenapa kamu mau
usik”. Orang seperti ini yang berat nantinya. Sehingga janji Tuhan dalam
dirinya mandek. Karena mandek maka hidup orang begitu-begitu terus, tidak
pernah rohaninya bertumbuh dan ekonominya merosot terus dan pasti jauh dari
kesempurnaan.
Laodikia
kelihatan hebat tetapi sebenarnya lebih parah karena mereka telanjang, buta,
miskin dan melarat. Olehnya bagaimana seharusnya menyikapi semua ini? Jangan
kita salah menanggapi berkat yang kita terima.
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
Ini
ajaran Kristus. Buktinya sejarah mencatat
± tahun
63 hancur jemaat Laodikia, di mana kekayaan mereka?
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi
kebenaran melepaskan orang dari maut.
Lukas 12:16-17
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu
perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah
hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku
perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.
Lagi-lagi
bertanya dalam hati, sama seperti Ulangan 8:18 tadi.
Lukas 12:18-21
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku
akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan
aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang
bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Alangkah
indahnya kaya jasmani dan kaya rohani. Dan masih juga lebih baik walaupun
miskin jasmani tetapi kaya rohani dari pada orang kaya yang bodoh ini. Tuhan
mau dua-duanya, Abraham kaya jasmani dan kaya rohani, Daud kaya jasmani dan
kaya rohani, Yusuf kaya jasmani dan kaya rohani. Tetapi alangkah sialnya sudah
miskin jasmani, miskin lagi rohani. Lebih baik seperti Smirna yang miskin
jasmani tetapi kaya rohani, itu masih lebih bernilai di hadapan Tuhan. Sebabnya
kita jaga hubungan kita dengan Tuhan hari-hari terakhir ini.
Satu
saat rohani kita diuji.
I Korintus 3:12-15
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan
emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan
nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api
dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji,
ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita
kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Jemaat
Laodikia mengalami ini. ± tahun
63 terjadi gempa dan mereka hancur. Namun itu menyadarkan mereka supaya mereka
tidak lagi seperti Laodikia di dalam Wahyu pasal 3.
Suku
Efraim salah satu yang dikoreksi oleh Tuhan karena mereka berkata “aku telah
kaya dan memperkayakan diriku”.
Hosea 12:9-10
12:9 berkatalah Efraim: "Bukankah aku telah
menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil jerih
payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku."
12:10 Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah
Mesir; Aku masih mau membuat engkau diam kembali di kemah-kemah seperti di
hari-hari pertemuan raya.
Efraim
ini benar-benar merasa bersih dan murni. Mereka merasa tidak bersalah, padahal
tujuan Tuhan adalah ayat 10 ini. Sayang mereka tidak bisa meraih seperti itu. Yang
harus mereka ingat supaya mereka kaya dalam perkataan Tuhan. Alangkah indahnya
ketika jemaat Laodikia membaca surat yang ditujukan kepada jemaat Kolose kemudian
mereka sadar.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala
kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian
dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Ini
yang harus ada pada kita yaitu kekayaan perkataan Kristus, ditambah lagi Tuhan
sertakan yang jasmani. Tapi bagaimana ini sudah miskin perkataan Kristus lalu
miskin jasmani. Walaupun jasmani miskin tetapi kalau perkataan Kristus diam
dengan limpah, itu masih lebih indah di mata Tuhan.
Kekayaan
yang limpah dalam diri kita itulah hikmat. Hikmat itu yang membuka rahasia
Firman. Amsal mengajarkan supaya itu limpah dalam diri kita.
Amsal 8:11
8:11 Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,
apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
Kalau
kita limpah perkataan Allah, berarti limpah hikmat, limpah pembukaan rahasia
Firman, itu sebenarnya lebih hebat. Kalau gereja Tuhan menikmati, menyambut, membuka
hati, ada pembukaan rahasia Firman yang adalah pekerjaan hikmat, maka itu sudah
harta yang luar biasa.
Kalau
dalam ibadah sudah minus pembukaan rahasia firman maka saya duluan yang paling
merana. Makanya saya bilang pada isteriku “Jaga suasana. Kalau kamu melihat
saya sibuk di meja, jangan kamu ganggu dengan macam-macam!” Karena tujuannya
untuk mencari harta yang tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini untuk
diberikan kepada jemaat. Itu tanggung jawab kami.
Amsal 8:6,1
8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan
perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara
yang tepat.
8:1 Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian
memperdengarkan suaranya?
Jangan
saudara anggap sepeleh hikmat atau saudara ringankan pembukaan rahasia Firman
Tuhan. Nilainya itu luar biasa, Tuhan yang menilai. Kalau Tuhan yang menilai
itu tidak salah. Tetapi kita kadang kala menilai kalau jasmani yang limpah kita miliki, tidak seperti itu. Saya tidak mau dimuntahkan oleh Tuhan! Kalau dimuntahkan
berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Jangan ada seorangpun di antara kita yang dimuntahkan (lepas dari tubuh Kristus). Sebab itu hargai. Sementara Tuhan bukakan rahasia Firman dengan
limpah, kenapa kita suam-suam saja. Diam saja, tidak berkobar-kobar untuk menghimpun kekayaan, hikmat yang limpah ini, padahal ini
kekayaan yang luar biasa.
Dengarlah
ketukan dan dengarkan suara. Perhatikan, jangan sampai kita ini seperti
Laodikia. Mengapa Laodikia seperti ini? Karena disusupi oleh filsafat. Makanya Tuhan mengirimkan
surat yang asalnya dari Amin. Amin ini adalah akhir dari suatu pemaparan atau
penyajian. Jadi kalau Laodikia tidak menanggapi maka ini sudah akhir dari
lawatan Tuhan.
Kata
Amin ini juga artinya sesuai benar, tidak ada yang salah. Jadi lawatan Tuhan
ini sudah sesuai benar dan ini adalah yang akhir. Jangan terjadi dalam diri
saya dan saudara, pada lawatan Tuhan yang akhir kemudian kita salah.
Dikatakan
juga dari saksi yang setia. Berarti tidak mungkin ada yang salah dalam
penilaianNya.
Yesaya 11:3-4
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia
tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan
menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah
dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang
tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan
perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh
orang fasik.
Tuhan
nanti akan bertindak dan tidak akan salah. Kejarlah ilmu setinggi-tinggi tetapi
awas, jangan sampai perkataan Kristus tidak ada pada saudara. Raublah kekayaan
sebanyak mungkin tetapi awas jangan sampai kekayaan perkataan Kristus tidak
ada.
Jemaat
Laodikia ini sudah parah tetapi masih Tuhan lawati dengan cara Tuhan yang luar
biasa. Sebenarnya hati Tuhan tersinggung karena jemaat itu sudah Dia beli
dengan darahNya namun mengapa Yesus berada di luar?. Tetapi Yesus tidak mempertahankan rasa tersinggung dan Dia datang
mengetuk “Aku mau masuk”.
Ketika
mereka mendengar ketukan dan setelah mendengar suara Yesus, mereka tahu inilah suara
tangan berlubang paku yang mengetuk pintu. Ternyata suara Yesus yang sudah
diabaikan oleh mereka karena berpuas diri dengan kekayaan jasmani, sehingga
Yesus terusir keluar dari dalam sidang jemaat.
Sampai
hati orang Laodikia, umat tebusan Tuhan, mereka usir Yesus ke luar. Secara manusia Dia pasti tersinggung, tetapi perasaan itu Dia
pendam dan Dia kembali datang. Semoga siang ini kita tidak biarkan Yesus ada di
luar hidup saudara. Undang Yesus
datang. Sambutlah Yesus dalam hati saudara.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar