Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 3:19-22
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Jemaat
Laodikia adalah jemaat yang dikuasai oleh suara orang banyak. Berarti hukum
orang banyak yang dominan dalam jemaat ini, gembala tinggal pajangan. Mengapa
terjadi demikian? Karena semua jemaat termasuk gembala, mata mereka hanya
tertuju pada perkara-perkara yang duniawi. Dan ini menyenangkan daging,
menyenangkan jemaat bersama gembala, tetapi hati Tuhan pilu. Apa yang Tuhan
dambakan dalam pengorbananNya di Golgota, bukan bentuk seperti ini yang Dia
rindukan.
Inilah
gambaran jemaat yang tidak mengerti selera Tuhan, tidak mengerti kehendak
Tuhan, tidak mengerti pikiran Tuhan, tidak mengerti kerinduan hati Tuhan. Ini
adalah contoh negatif yang ada di dalam gerja Tuhan di ujung akhir zaman ini.
Terlalu banyak kehidupan Kristen yang tidak mengerti selera Tuhan, tidak
mengerti kerinduan hati Tuhan, sehingga dia ukur ibadah pelayanannya menurut
seleranya, menurut pikirannya, menurut perasaannya. Andaikatan ini Tuhan
biarkan, andaikata Tuhan tidak menjagakan mereka dari ketiduran rohani ini,
berarti pelan dan pasti, ada kekuatan yang lain yang mendorong mereka untuk ada
di dalam kegelapan yang penuh kertak gigi.
Sekalipun
sudah tahu selera Tuhan, sebab kepada kita di sini sudah Tuhan paparkan
seleranya, namun harus ada satu yang harus kita tambahkan yaitu perlombaan
waktu. Sebab kalau kita mengetahui selera Tuhan berarti kita membawa santapan
yang sesuai seleraNya. Yang harus ditambahkan adalah perlombaan waktu. Kita
harus berlomba menggunakan waktu.
Dalam
Kejadian pasal 27 kita tahu persis bagaimana Esau dan Yakub berlomba dalam
persoalan waktu. Esau tahu selera ayahnya, juga Yakub beserta ibunya tahu
selera Ishak ayahnya dan suami dari Ribka, tetapi mereka membutuhkan perlombaan
waktu. Andaikata Yakub santai-santai, tidak ada desakan ibunya, bisa saja dia
habis dibunuh oleh kakaknya mereka di depan ayah mereka. Tetapi puji nama Tuhan begitu ada perintah dari ibunya, Yakub
segera menggunakan waktu. Oleh kemurahan Tuhan, dengan kecepatan yang ada maka
Yakub berhasil mendapatkan berkat itu.
Bagi
jemaat Laodikia, ada dua berkat yang Tuhan tawarkan kepada mereka. Ini adalah
tawaran Tuhan bagi gereja Tuhan akhir zaman, jangan sampai kita kehilangan dua
berkat ini. Pertama kita harus mengerti selera Tuhan kemudian kita harus memacu
ibadah pelayanan kita karena itu membutuhkan waktu yang tidak lama lagi akan
berakhir. Contohnya seperti dalam Kejadian pasal 27.
Kejadian 27:4
27:4 olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang
kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati
engkau, sebelum aku mati."
Makanan
yang diolah sesuai selera Ishak. Ishak tidak mengatakan “olahlah makanan sesuai
seleramu”. Ishak gambaran Kristus Yesus. Di sini dia meminta makanan yang
sesuai kegemaran dari yang meminta. Ishak mati menunjukkan Firman Tuhan
diangkat. Ada nasihat agar Esau mengelolah makanan sesuai dengan yang digemari
oleh Ishak.
Ini
bagi Yakub:
Kejadian 27:9
27:9 Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah
dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan
yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
Dalam
hal ini ada perlombaan waktu. Dua-duanya tahu makanan yang enak yang menjadi
kegemaran Ishak. Tetapi yang dibutuhkan lebih jauh adalah poin yang kedua yaitu
perlombaan waktu. Kalau Yakub mendapat berkat hak kesulungan. Kalau Laodikia
ditawarkan dua hal yaitu makan semeja dengan Tuhan dan duduk setakhta dengan
Tuhan. Ini melebihi berkat kepada Yakub, inilah yang ditawarkan Tuhan kepada
kita gereja Tuhan. Tetapi apakah kita tahu selera Yesus, apakah kita paham
makanan kegemaranNya. Ok, kita katakan kita sudah tahu. Tetapi kadang kita
tidak sadar kita terlalu mengulur-ulur waktu, tidak ada penghargaan waktu dan
ini sangat
berbahaya!
Kejadian 27:30
27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru
saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari
berburu.
Kalau
Yakub kepergok di situ, habislah Yakub. Tetapi puji Tuhah, Yakub selamat lewat
bimbingan ibunya. Ibu ini menggambarkan gembala.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama
seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Andaikata
tidak ada yang diperintahkan untuk menjagakan kita supaya kita siuman maka
habislah kita. Lewat Firman yang kita terima itu adalah sistem Tuhan untuk
membuat kita terjaga menghadapi dunia akhir zaman ini sehingga kita menggunakan
waktu untuk berlomba. Kalau tidak kita akan kepergok oleh Esau yang menunjuk antikristus.
Kaki
tangan antikristus tahu selera Tuhan, lebih lagi bosnya tahu persis. Kalau kita
tidak mengerti maka kita kalah dari mereka. Antikristus itu tahu Firman, dia
ahli politik, ahli ekonomi dan ahli agama.
Kita
diajar oleh Tuhan, kalau kita berhasil menyediakan makanan, berarti ibadah dan
pelayanan yang sesuai selera Tuhan dan kita memanfaatkan waktu semaksimal
mungkin maka pasti kita mendapat berkat berganda.
Efesus 2:16
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu
tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Berkat
ganda:
1.
Makan
semeja dengan Tuhan
2.
Duduk
setakhta dengan Tuhan
Apakah
ini bukan berkat besar? Saudara diundang duduk makan dengan bupati saja saudara
sudah bangga, apalagi kalau diundang oleh Presiden untuk duduk makan. Sekarang
ini mengapa kita tidak merebut kehormatan yang
sedang Tuhan tawarkan. Yang sebenarnya kita tidak patut dihormati. Apalagi seperti
jemaat Laodikia, tidak patut dia dihormati. Tetapi Tuhan tawarkan “Saya mau
duduk semeja dengan kamu, Saya mau duduk setakhta dengan kamu”. Ini suatu penghormatan
yang tinggi dari Tuhan. Bila dilihat latar belakang mereka, sesungguhnya mereka tidak pantas.
Ketika
kita melihat tawaran ini dan kita menoleh keadaan kita sebenarnya tidak pantas
maka kita hanya bisa berderai air mata dan berterima kasih kepada Tuhan.
Mengapa seringkali kita bersikap salah. Mengapa kita salah dalam menggunakan
kesempatan. Kalau nanti kesempatan itu sudah tertutup baru kita mau bergegas,
lihat saja bagaimana Esau. Sekalipun dia menangis dengan air mata darah dia
tidak mendapatkannya lagi, dia
sudah terlambat.
Ibrani 12:16-17
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang
mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Ini
membuat saya getar-getir sebagai seorang hamba Tuhan. Saya tidak mau saya tidak
terjaga, saya tidak mau saya tidak siuman. Sebagai hamba Tuhan yang Tuhan percayakan
dalam pelayanan, hati ini merindu agar semua insan yang dipercayakan untuk
digembalakan agar semuanya siuman dan tahu selera Tuhan. Kita semua sudah tahu
selera Tuhan mau menjadikan kita Mempelai WanitaNya. Berarti lewat proses kita
dibenarkan, kemudian lewat Firman, Roh dan kasih Tuhan kita disucikan dan
disempurnakan. Tetapi iblis bukan iblis kalau dia tidak mencoba menggagalkan
kita lewat soal yang satunya lagi yaitu dari persoalan waktu.
Saya
terharu melihat umat Tuhan yang memanfaatkan waktu untuk beribadah. Apalagi
Bapa di Sorga melihat anakNya yang memanfaatkan waktu dan kesempatan, sebab kesempatan
ini segera akan ditutup oleh Tuhan bagi kita bangsa kafir.
Kita
kembali pada jemaat Laodikia. Memang ada dua suara, tetapi jangan berhenti pada
suara pertama, suara kedua yang utama.
Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan
Aku.
Penentu
di sini adalah suara. Kalau baru suara mengetok itu belum jelas siapa yang ada
di luar. Artinya jangan kita hanya mendengar suara tetapi tidak jelas siapa
yang dia beritakan. Kita harus mendengar konsonan isi suara itu bagaimana.
Terlalu banyak orang percaya yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
hanya berhenti sampai pada sauara mengetok. Ini suara yang tidak jelas. Kalau
hanya berhenti pada ketukan (tidak
jelas) pemahaman kita kepada Kristus Yesus.
Makanya harus terdengar suara atau ucapan bahasa yang jelas. Yang menjadi
penentu saudara bisa siuman, bisa sadar, bisa menggunakan waktu adalah suara
Firman pengajaran yang jelas, suara penggembalaan yang jelas.
Kalau
hanya ketukan, suara itu tidak jelas. Jangan berhenti hanya sampai pada suara
ketukan. Apanya yang kita kenal kalau hanya sampai pada suara ketukan. Banyak
kehidupan Kristen mendengar suara tetapi hanya ketukan, tidak jelas wujudnya
siapa. Jadi itu berita yang tidak wujud, tidak punya gambar. Makanya Tuhan
tambahkan suara sehingga menjadi jelas.
Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan
masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.
Kalau
suara penggembalaan itu jelas, suara Firman pengajaran yang kita dengar itu
jelas, maka harus kita buktikan, kita membuka hati. Itu sebabnya ketika Tuhan
bicara tentang diriNya sebagai gembala yang baik, Dia bicara tentang suara,
bukan ketukan.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
Di
sini timbal balik, Yang punya suara kenal domba, domba mengenal yang punya
suara. Yang punya mengenal siapa orang-orang yang digembalakan, orang yang
digembalakan kenal Firman pengajaran dari Gembala yang baik.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
Domba
yang kenal suara itu mengikuti aktifitas dalam kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus. Gembala itu ada di depan menjadi teladan, menjadi contoh yang diikuti
oleh domba karena mereka mengenal suara, berarti mengenal pengajaran.
Yohanes 10:9
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Masuk
berarti perhentian, keluar itu aktifitas. Ketika dia keluar dia menemukan
padang rumput.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan
dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Ayat
3 dan 4 bicara tentang bagaimana hubungan antara pemilik suara dan domba. Ada
hubungan yang erat antara suara Firman pengajaran dengan umat Tuhan. Baik yang
ada di dalam maupun yang ada di luar sana, mendengar suara yang sama. Sekalipun
kita di sini, ada di mana-mana, suaranya harus satu, tidak boleh beda-beda.
Kalau suaranya beda-beda maka tidak bisa masuk dalam satu kandang. Berarti
tidak bisa masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus. Satu suara ini berarti satu
Firman pengajaran, ini yang menuntun saudara dan saya.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada
mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Tidak
ada yang bisa merampas orang-orang seperti itu yang ada di tangan Tuhan.
Berarti ada perlindungan bagi orang-orang seperti ini.
Menyangkut
suara ini, sangat menentukan. Suara Firman pengajaran ini sangat menentukan
karena kita ada pada era jemaat Laodikia. Itulah kondisi gereja Tuhan akhir
zaman ini.
Kalau
ada pertemuan antara hamba Tuhan sudah dapat diketahui apakah orang itu
mengerti selera Tuhan atau tidak. Kalau begitu bertemu langsung bicara berkat jasmani itu orang tidak mengerti selera
Tuhan. Yang saya suka ketemu adalah orang suka bicara Firman. Sampai ibu rohani
ada yang seperti toko emas berjalan dengan perhiasan di mana-mana. Lalu mereka
bicara begini “kita juga harus tampil seperti ini, supaya suami kita jangan bermain
di luar karena melihat kita cantik terus”. Kelihatannya benar tetapi dibalik itu ada
siasat iblis untuk mendorong kejar emas dunia.
Saya
mengupayakan jangan sampai suara itu tidak saya dengar. Jangan sampai saya
putus hubungan dengan Gembala, kalau saya tidak lagi mendengar suaraNya berarti
saya putus denganNya. Kalau kita tidak memanfaatkan waktu untuk mendengar
suara, hati-hati saudara bisa putus hubungan dengan Gembala yang sekaligus adalah
Mempelai Laki-laki Sorga.
Nanti
di akhir zaman ini manusia akan dibawa pada kecenderungan mendengar suara tetapi hanya suara
fals, suara ketukan saja yang mau dia dengar.
II Timotius 4:3
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Orang
sudah cenderung menolak suara yang sehat, suara Gembala yang datang dari sorga
itu sudah mereka tolak. Ada guru-guru yang sesuai selera mereka. Saudara lihat
di sini, guru ini tahu selera pendengar dan si pendengar tahu siapa guru yang bisa
mengerti seleranya. Jadi saudara bayangkan di sini, guru-guru atau pelayan
Tuhan bukan lagi untuk mengerti selera Mempelai Laki-laki Sorga tetapi untuk
memenuhi selera dari jemaat. Sebab kalau dia tidak lagi mengikuti selera jemaat
maka tidak akan ada lagi perpuluhan dan tatangan, tidak ada lagi korban tenaga
dan korban waktu.
Inilah
yang kadang kala membuat pelayan hanya mengikuti selera jemaat, takut kalau
menyampaikan pedang yang tajam. Dan jemaat belajar untuk mengikuti selerannya
sendiri. Jadi bukan lagi selera Tuhan, tetapi selera jemaat. Guru-guru ini
begitu senang dengan hal ini, karena kalau menyenangkan hati jemaat itu,
rekening akan dibuka. Jangan kita seperti jemaat Laodikia yaitu jemaat yang menipu dirinya sendiri.
II Timotius 4:4
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran
dan membukanya bagi dongeng.
Suara
mengetuk itu tidak tahu wujud. Dongeng itupun tidak ada wujudnya. Jadi berita
dongeng itu sama seperti hanya sampai pada mengetuk. Tetapi kalau suara, itu
ada wujudnya.
Kalau
kita sekarang mengerti selera dan mendengar suara maka ajakannya tadi yaitu
bukalah pintu, berarti bukalah hati. Kalau kita mendengar suara Tuhan maka
orang itu akan membuka hati, dia tidak akan tutup. Kalau suara yang dia dengar
itu ada wujud maka dia pasti buka hati. Tetapi suara itu harus berangkat dari:
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Ini
suara Firman penggembalaan. Berarti gembala ini ada penyataan-penyataan Tuhan
kepadanya dan dia mengerti tentang Kerajaan Allah (tabernakel), karena itu adalah pola ibadah.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak
baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran.
Ini
sama dengan surat kepada jemaat Laodikia.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Surat
kepada jemaat Laodikia ini adalah tulisan yang dicatat oleh rasul Yohanes yang
dia terima langsung dari Tuhan. Rasul Paulus juga menulis dari ilham Roh. Jadi
ini suara yang tidak dapat diragukan. Kalau Timotius ada penyataan Allah dan
Timotius harus paham kerajaan Allah maka dia tidak diragukan oleh jemaat. Ini
ciri orang yang mengumandangkan Firman pengajaran.
Kalau
ada suara Firman, ayo kita buka hati, jangan keraskan hati.
1.
Ibrani 3:7-8
3:7
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
3:8
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di
padang gurun,
Dalam terang Tabernakel
ayat ini kena Pelita Emas. Bukalah hati ketika kita ada dalam ibadah Raya
seperti siang ini. Sebagai tanda bahwa saudara mengerti suara, berarti saudara paham
selera Tuhan, maka bukalah hati ketika mendengar Firman dalam ibadah Raya. Ini
penting, sebab nanti dalam II Tesalonika 2:11-13, di sana ada yang lain yang
akan muncul. Itulah lawan dari hal ini.
II Tesalonika 2:11-13
2:11 Dan
itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan
mereka percaya akan dusta,
2:12
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka
kejahatan.
2:13
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu,
saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih
kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran
yang kamu percayai.
Olehnya itu, ketika kita
tahu ada ibadah Raya, bukalah hati untuk mendengar Firman. Berarti saudara mengerti
selera Tuhan, berarti saudara siap sehidangan dengan Tuhan, berarti saudara
siap duduk setakhta dengan Tuhan.
2.
Ibrani 3:15
3:15
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar
suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
Dalan terang Tabernakel,
ayat ini kena meja roti pertunjukkan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab, hidup
itu sedang dibentuk untuk menjadi makanan sesuai seleranya Tuhan sehingga kita
tidak kehilangan waktu. Jangan sampai saudara tidak membuka hati dalam ibadah
pendalaman Alkitab/perjamuan kudus.
Yehezkiel harus mencukur
rambutnya lalu 1/3 dibakar, 1/3 dicincang, 1/3 dihambur di mata angin lalu
dikejar dengan pedang. Ini pemisahan yang mengerikan. Rambut ini menggambarkan orang
Israel yang lepas dari Firman pengajaran sebab Yehezkiel seorang imam dan
Firman nubuatan sebab Yehezkiel seorang nabi. Bila kita lepas dari Firman
pengajaran dan Firman nubuatan maka kita akan mengalami pemisahan yang
mengerikan.
Dalam ibadah raya dan
pendalaman Alkitab, di situlah kesempatan kita memperoleh perlindungan, oleh
sebab itu bukalah hati.
3.
Ibrani 4:7
4:7
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia
setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di
atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu!"
Dalam terang Tabernakel,
ayat ini kena mezbah dupa emas.
Ketiganya
ini bicara tentang suara, itu suara penggembalaan. Jadi dalam tiga macam ibadah
ini, di sana suara penggembalaan diperdengarkan kepada saya dan saudara. Jangan
ada yang kita anak tirikan. Ini suara yang akan membawa saudara menang dan
menang dan menang.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama
dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk
bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya
Makanya tidak usah kita ragu dan
kecil hati
ketika ditegur, bukan
berarti karena kita ditegur dan dihajar berarti kita dibenci. Tidak! Sebenarnya
Tuhan mengasihi kita.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kalau
kita dinasihati dan ditegur bukan berarti kita dibenci, tetapi itu tanda kita
dikasihi. Kadang kita ditegur dianggap
seperti dibenci, padahal tidak seperti itu. Itu sebabnya dalam II Timotius
tadi, gembala itu dibekali dengan penyataan Tuhan dan mengerti tentang
Tabernakel, kemudian baik atau tidak baik waktunya dia harus menegur dan
mengajar. Ini bukan berarti tanpa resiko. Kami hamba Tuhan mendapatkan banyak
tantangan.
Sebabnya
jangan kita berhenti hanya mendengar ketukan, itu tidak jelas wujud. Berita
yang tidak jelas wujudnya ini termasuk dongeng, jangan kita arahkan telinga ke situ. Dengarkan Firman
pengajaran, sekalipun tajam itu adalah kasih Tuhan. Ada koreksi secara pribadi,
ada koreksi tentang nikah, ada koreksi tentang keuangan atau pendapatan, dan
sebagainya. Sebab ada berkat Tuhan yang kita terima yaitu kita makan sehidangan
dengan Tuhan dan duduk setakhta dengan Dia. Sebenarnya tidak layak Tuhan
tawarkan hal ini kepada kita. Tidak pantas Tuhan tawarkan untuk duduk sehidangan dengan Dia.
Kerinduan
hati Tuhan, Dia ingin semeja dengan saudara. Kalau saudara membuka hati lewat
tiga macam ibadah itu, kemudian saudara semeja dengan Dia maka saudara menjadi tamu, sekalipun
sebenarnya saudara sebagai tuan
rumah. Sebab kalau Dia ada di situ maka Tuhan Yesus langsung mengambil posisi
sebagai tuan rumah.
Lukas 24:28
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu
Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
Kleopas
dan isteri telah mendengar suara di tengah perjalanan, tetapi masih ada yang
menutup mata mereka sehingga mereka belum mengenal bahwa ini adalah Yesus,
Gembala yang sesungguhnya.
Lukas 24:29
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya:
"Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan
matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama
dengan mereka.
Sekarang
sudah mau malam, apakah kita mau bersekutu terus dengan Dia. Di depan kita ini
sudah malam, sudah mau bertambah gelap kalau kita tidak menahan Dia supaya
tetap bersama kita. Hal ini bicara soal waktu.
Lukas 24:30
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil
roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
mereka.
Dia
hadir sebagai tamu, padahal yang punya rumah adalah Kleopas suami isteri. Yesus
langsung mengambil alih.
Lukas 24:31
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun
mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Akhirnya
Yesus raib dari mereka. Kalau kita sudah sehindangan dengan Tuhan maka Dia tahu
apa yang kita butuh di meja itu. Sesudah sehindangan, Tuhan tawarkan lagi “kamu
akan duduk setakhta dengan Aku sebagaimana Aku duduk setakhta dengan BapaKu”.
Kita ditawari duduk setakhta dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, Raja segala
raja. Saya tidak mau kehilangan kesempatan, saya tidak mau kehilangan waktu
yang indah ini. Makanya saya membuka hati saat ibadah Raya dan membuka hati
saat ibadah pendalaman Alkitab serta membuka hati saat ibadah doa penyembahan,
karena waktu segera akan berlalu. Jangan kita membuang waktu sia-sia.
Kalau
kehidupan itu hanya mendengar ketukan dan tidak mendengar suara maka satu waktu
dia akan mengetuk namun pintu ditutup. Sebabnya jangan berhenti hanya mendengar
ketukan.
Lukas 13:24-25
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup
pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata:
Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku
tidak tahu dari mana kamu datang.
Kalau
kita berhenti hanya sampai pada ketokan dan tidak tahu wujud, maka nanti akan
bernasib seperti itu sebab tidak punya wujud, tidak segambar dengan Dia.
Lukas 13:26-27
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan
minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu
dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang
melakukan kejahatan!
Tetap
Tuhan berkata “Aku tidak tahu dari mana kamu datang” sebab ajaran yang mereka
terima bukan berasal dari Tuhan tetapi hanya dongeng-dongeng. Jadi suara
pengajaran yang benar memangkas segala yang jahat. Tetapi mereka di sini tetap
bertahan dengan yang jahat dan najis, berarti tidak dipangkas oleh suara
pengajaran sehingga mereka tidak punya wujud.
Kami
suami isteri lebih dahulu beserta buah nikahku, jangan sampai kami menjadi
kehidupan Kristen yang terlambat. Biarpun mengetuk sambil memelas tetapi
jawaban dari dalam justru mengejutkan “Aku tidak tahu dari mana kamu datang”.
Lukas 13:28-29
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi,
apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam
Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan
dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
Orang
datang dari timur, barat, utara dan selatan. Di timur kita melihat halaman, di
barat kita melihat ruangan maha suci, di utara kita melihat meja roti, di
selatan kita melihat kaki dian emas. Berarti ini adalah orang-orang yang seperasaan dengan Yesus. Yesus tampil dengan
salib, mereka juga menerima salib, berarti mereka benar-benar segambar dengan Yesus.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh,
maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar.
Jangan
sampai saudara mengetuk-ngetuk pintu tetapi Tuhan berkata “Aku tidak mengenal
engkau”. Mengapa mereka mengetuk? Sebab terlambat. Mengapa terlambat? Karena
membuang-buang waktu. Mereka mengatakan tidak apa-apa sekarang mereka membuang
waktu, tetapi satu waktu yang dikatakan tidak apa-apa menjadi apa-apa.
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat.
Buka
hatimu pada ibadah Raya, buka hatimu pada ibadah Pendalaman Alkitab, bukalah
hatimu pada ibadah doa penyembahan. Maka saudara tidak akan mengetuk-ngetuk
pintu lagi sebab sudah sehidangan dengan Tuhan, bahkan bukan hanya sehidangan
tetapi sudah setakhta dengan Dia. Terima kasih Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga yang kami puja, kami sanjung dan kami agungkan. Jangan tunggu ada perpisahan
yang mengerikan. Sekarang ada kesempatan kita dijagakan, dibangunkan, ada
kesempatan untuk kita dibuat siuman.
Tuhan
Memberkati.
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar