Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 5:1-5
5:1 Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang
yang tajam dan pakailah itu sebagai pisau cukur tukang pangkas; cukurlah
rambutmu dan janggutmu dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan
bagi-bagilah rambutmu.
5:2 Sepertiga harus kaubakar dengan api di
tengah-tengah kota itu sesudah berakhir waktu pengepungannya; sepertiga harus
kauambil dan tetaklah dengan pedang itu sekelilingnya; dan sepertiga lagi
hamburkanlah ke dalam angin, dan Aku akan menghunus pedang dari belakang
mereka.
5:3 Engkau harus mengambil sedikit dari rambut itu dan
bungkus di dalam punca kainmu.
5:4 Dan sekali lagi engkau harus mengambil dari
padanya, buangkan ke dalam api dan hanguskan dia di sana; dari sana akan keluar
api untuk memakan seluruh kaum Israel. Dan berkatalah kepada mereka:
5:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Inilah Yerusalem! Di
tengah-tengah bangsa-bangsa Kutempatkan dia dan sekelilingnya ada negeri-negeri
mereka.
Setiap kita mendengarkan Firman Tuhan
itu sama dengan kita berhadapan dengan Tuhan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo,
sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Itu sebabnya iblis dengan gayanya mau
mengganggu kita supaya tidak konsentrasi mendengarkan Firman Tuhan supaya tidak rampung persiapan kita bertemu
dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga pada kedatanganNya kedua kali. Padahal saat inilah kesempatan kita
merampungkan persiapan kita untuk bertemu Tuhan Yesus kekasih kita yang sangat
kita rindukan segera datang.
Yang kita baca tadi adalah suatu
gambaran dan gambaran ini akhirnya menjadi kenyataan bagi orang Israel. Ini
pelajaran bagi kita betapa ngerinya dan perihnya sengsara orang Israel ketika
lepas dari Kepala.
Pada tahun 135 dapat dikatakan
kerajaan Israel hilang dari permukaan bumi. Itu berawal dari tahun 70. Kasihan
orang Israel saat itu, mereka berdiaspora ke mana-mana. Di negara-negara yang
mereka datangi mereka bernasib sial. Mereka selalu dikambinghitamkan kalau
terjadi apa-apa, bahkan mereka diburu dan dibunuh dengan cara yang kejam.
Itulah nasib Israel karena menolak Yesus (Kepala).
Pada ayat di atas dikatakan Yehezkiel
harus mencukur rambutnya. Dengan Yehezkiel mencurkur rambut di kepalanya, itu
gambaran Israel yang sudah lepas dari kepala. Kepala mereka adalah YHWH atau Elohim atau Yehova, itulah
Yesus, yang dalam perjanjian baru menjadi nyata bahwa Dialah Tuhan, Dialah
Kepala.
Rambut itu adalah bagian tubuh yang
paling lemah. Tetapi selama dia melekat di kepala maka rambut itu dihitung,
rambut itu dipelihara, rambut itu mendapat perlindungan dari pemilik (Kepala). Itulah keadaan Israel yang semestinya. Tetapi dengan Yehezkiel
disuruh mencukur rambutnya, ini menunjukkan bahwa Israel itu benar-benar lepas
dengan kepala, lepas dengan Tuhan. Berarti tidak akan ada pemeliharaan. Tidak
akan ada perlindungan bagi mereka lagi. Padahal perlindungan itu sangat
dibutuhkan oleh manusia. Siapapun di dunia ini membutuhkan perlindungan.
Kalau saya punya minat untuk
dilindungi maka saya tidak boleh lepas dari kepala, saya tidak boleh lepas dari
Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau saya lepas maka saya tidak
mendapat perlindungan lagi dan tidak mendapatkan pemeliharaan Tuhan. Inilah
siasat iblis, dia tahu kalau kita melekat pada Kepala maka Kepala itu akan
melindungi dan memelihara kita. Olehnya dia berupaya hubungan kita dengan Kepala
gereja supaya terganggu sebab dia tahu begitu lepas maka tidak ada perlindungan
lagi bagi orang yang lepas dari Kepala sehingga leluasalah iblis menggarap kehidupan tersebut.
Coba saudara perhatikan, gereja Tuhan
pada umumnya, begitu mudah sekali iblis menggarap kehidupan itu, terlalu bebas
dan leluasa iblis menggarap. Mengapa? Sebab hubungan rohani sebenarnya tidak
ada lagi dengan kepala. Inilah yang banyak diperagakan di dunia sekarang ini.
Terlalu mudah manusia dikuasai oleh
iblis, terlalu mudah orang kristen dipengaruhi
oleh iblis karena lepas dengan kepala.
Coba saudara telusuri hidup saudara.
Begitu saudara
renggang dengan kepala,
tidak usah menghitung minggu, bulan atau tahun, hanya dalam waktu singkat
kehidupan itu akan merana. Kenapa terjadi hal seperti itu? Sebab manusia itu
sudah melupakan ajaran Tuhan.
Yeremia 6:8
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Kalau Tuhan menarik diri berarti
hubungan umat Tuhan dengan Tuhan putus bagaikan rambut dicukur. Sunyi sepi dalam
pengertian hubungan dengan Tuhan tidak ada justru yang ada di sana adalah jin-jin, serigala dan binatang buas. Kehidupan
yang renggang atau jauh dengan Tuhan apalagi dikatakan putus hubungan dengan
Tuhan benar-benar dia ada dalam sangkarnya iblis, dia digarap oleh iblis.
Paling tidak dia mabuk-mabuk, gonta-ganti isteri atau suami dan hal-hal yang
tidak terpuji itu yang menjadi gambar perilaku hidup karena sudah keluar dari
persekutuan dengan Kepala.
Kalau secara daging mungkin hal itu
masih menguntungkan dia. Kalau mabuk dan ganti-ganti isteri itu menyenangkan
dagingnya. Tetapi awas kalau seperti dalam Yehezkiel pasal 5 di mana rambut itu
sudah dibagi tiga, sepertiga dibakar dalam api, yang sepertiga dicincang dan
yang sepertiga dihambur di angin lalu dikejar dengan pedang, maka itu
sebenarnya tidak nyaman. Kegenapannya ada pada ayat 12.
Yehezkiel 5:12
5:12 Sepertiga dari padamu akan mati kena sampar dan
mati kelaparan di tengah-tengahmu; sepertiga akan tewas dimakan pedang di
sekitarmu; dan sepertiga lagi akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan
menghunus pedang dari belakang mereka.
Bela sampar ini kena mengena dengan
kuda hijau kelabu.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk
membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.
Dulu hal ini bicara untuk Israel tetapi Firman Allah ini bernubuat untuk kita di depan. Sekarang ada
penyakit Ebola dan sebagainya yang muncul. Akan lebih banyak bentuk penyakit
yang akan menyambar manusia. Siapa yang mau menolong kalau ini terjadi. Tetapi
kalau saya dan saudara tetap melekat pada kepala maka kita dilindungi dan
dipelihara. Makanya jangan lepaskan kepala.
Tiga jenis kuda dalam Wahyu pasal 6
itu tersimpul di dalam hukuman itu. Inilah nasib manusia yang tidak ada kaitan
dengan kepala. Kita sekarang ini oleh kemurahan Tuhan mengerti apa hubungan
Tuhan dengan gereja yang bagaikan hubungan tubuh dan kepala. Kalau hubungan ini
tetap kita jaga maka silahkan kuda merah datang yaitu peperangan, damai
diangkat di bumi. Silahkan datang kuda hitam berarti kelaparan datang dan kuda
hijau kelabu, kita tetap berada pada perlindungan Tuhan.
Jangan membiasakan hubungan kita
renggang dengan Tuhan. Sebab kalau dibiarkan satu waktu bukan hanya renggang
tetapi benar-benar putus. Kalau putus hubungan dengan Tuhan itu sama dengan
membawa diri telanjang menghadapi kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kelabu.
Ini semua akan digenapkan di muka ini, bahkan kalau kita melihat sekarang ini
penggenapannya sedang berjalan.
Kalau kita sebagai umat Tuhan diibaratkan sebagai rambut yang melekat di kepala maka kita dihitung.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung
semuanya.
Tadi dikatakan rambut Yehezkiel harus
dicukur. Yehezkiel adalah utusan Tuhan dan rambut itu menunjuk orang Israel. Selemah-lemahnya
kehidupan kita jangan coba tinggalkan Tuhan. Mungkin seketika kita bisa
terkekeh-kekeh karena puas dengan minuman keras, puas dengan hubungan seks
bebas, puas dengan kekayaan dunia, tetapi tunggu tanggal mainnya! Ini peringatan Tuhan kepada kita,
jangan sampai kita tidak masuk dalam hitungan.
Bicara dihitung berarti orang itu
membawa dirinya di dalam penggembalaan.
Yehezkiel 20:37-38
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah
tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu
orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa
mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di
tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN.
Jadi kalau kita melekat kepada kepala
sama dengan membawa diri digembalakan, bukan menjadi jemaat liar.
Yang lewat di bawah tongkat penggembalaan
masuk ke kandang, berarti diayomi oleh tongkat penggembalaan. Dia masuk
hitungan karena masuk di kandang. Banyak orang Kristen tidak jelas
penggembalaannya. Yang membuat tidak jelas ini ada dua faktor penyebabnya.
Pertama dari anak Tuhan itu sendiri. Faktor kedua karena penggembalaan itu
sendiri tidak becus. Sekarang ada anak Tuhan mau digembalakan, kalau dia ada
minat mau digembalakan, berarti itu karena gerakan Roh Kudus dalam hatinya dan
pasti hidupnya akan dipertemukan dengan tempat penggembalaan yang aman bagi
jiwanya. Tetapi kalau gembala sendiri tidak becus dan ditambah dengan umat yang
tidak mau digembalakan, maka terima bersihlah hukuman itu. Yang akan dia terima
adalah kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning.
Kalau ini dihubungkan dengan Wahyu pasal 6 maksudnya supaya
gereja menaruh perhatian gerakan kuda teji ini. Sekalipun tiga kuda ini datang secara
bareng, tetapi kalau di lembah dia bertemu dengan pokok murad, maka mereka akan
berhenti dan tidak berani menerjang.
Artinya silahkan damai dicabut, kematian jasmani dan rohani melanda, orang yang
mati karena bencana alam, bela sampar dan binatang buas, semuanya tidak akan bisa
menjamah orang yang diubahkan dari onak duri menjadi pokok murad. Sebab lebih dahulu
mengalami pekerjaan Roh Kudus (kuda putih).
Wahyu 6:2
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya
dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut
kemenangan.
Ini menunjukkan kegerakan rohani,
kegerakan Firman dan Roh Kudus. Ini menjadi pendahulu dari tiga kuda yang lain.
Kalau luput perhatian kita terhadap kegerakan Firman dan Roh Kudus maka akan
berhadapan dengan tiga kuda yang lain. Memang ketika terjadi kegerakan Firman
dan Roh Kudus akan terjadi dua hal:
1. Kehidupan itu diarahkan oleh Tuhan masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus
2. Sebagian akan mengalami hukuman
seperti Ananias dan Safira. Jadi sementara Roh Kudus merampungkan rencana Tuhan
bagi gereja Tuhan, di sisi lain ada orang yang mengeraskan hati, ada orang yang
seperti Ananias dan Safira. Justru dalam kegerakan Roh Kudus yang luar biasa,
kenapa ada orang yang mati. Kalau sekarang mati rohaninya
Saya sebagai hamba Tuhan tidak senang melihat kalau ada orang yang
mati rohaninya, apalagi Tuhan. Apalagi kalau yang mati rohaninya itu pasangan
suami isteri. Kalau dia dikaruniai anak satu atau dua atau satu lusin, maka semua
anaknya itu juga mati rohani.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah
padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai
sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya
dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Sudah dikatakan merah dan ditambah
lagi padam. Ini gambaran murka yang menyala-nyala. Jangan coba-coba undang kuda
merah, artinya damai dicabut dari kehidupanmu.
Kalau damai sudah dicabut, biarpun saudara cari tidak akan menemukan lagi.
Mumpung sekarang damai belum diangkat oleh Tuhan. Segera berdamai dengan Tuhan bila ada dosa
kesalahan.
Siapa yang menjadi juru damai antara
kita dengan Tuhan, itulah Yesus Anak Tunggal Allah. Kalau damai dicabut,
berarti kuasa penebusan Golgota tidak berguna lagi. Makanya jangan kita entengkan dan
lecehkan korban Kristus. Sekarang ini banyak orang gampang sekali melecehkan
Korban Kristus. Dia pikir aman melepaskan korban Kristus tetapi tunggu waktunya.
Wahyu 6:5
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku
melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
Semua kebutuhan manusia dalam 3,5 tahun aniaya antikristus akan
digomer, akan diransum. Biarpun kaya raya dan berapa unit gudang perbekalannya, itu semua diambil oleh
diktator, kemudian dia melihat dibagikan pada semua orang sehingga sama rata,
sama rasa. Akhirnya mereka semua menyembah antikristus tetapi semua dengan
kekerasan.
Wahyu 6:6
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di
tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan
tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu."
Di sini kita diperhadapkan atau kita
diajar oleh Tuhan resiko kalau lepas dari kepala. Kalau anak Tuhan atau gereja
Tuhan lepas dari kepala, Tuhan sudah berikan gambaran yang mengerikan, Tuhan
sudah berikan paparan yang sangat sadis. Makanya jangan coba kita lawan ketetapan
Firman Allah.
Kalau kita lemah tetapi kita tetap
melekat pada kepala maka kita dilindungi. Perlindungan itu ada dalam penggembalaan.
Gembala itu adalah tempat perteduhan dari angin ribut.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat
perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti
aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang
tandus.
Pemimpin atau gembala harusnya
seperti ini, bukannya membuka kesempatan untuk iblis. Sebaliknya dia harus mengupayakan bagaimana
supaya jiwa
yang digembalakan peroleh perlindungan. Gereja Tuhan
membutuhkan perlindungan dan perlindungan itu ada dalam Firman penggembalaan. Jadi
ada tanah kering tetapi ada air mengalir, ada tanah tandus tetapi ada batu
tempat berlindung dari terpaan pasir yang diterbangkan oleh angin. Jadi gereja
Tuhan membutuhkan perlindungan dan perlindungan ini ada di dalam Firman
penggembalaan.
Saya sebagai hamba Tuhan menerawang
pikiran saya bila dalam doa penyahutan kami suami isteri kepada Tuhan dan menghitung jemaat satu persatu, hati saya
sedih kalau menemukan ada jemaat yang seperti menjauh dari penggembalaan sebab
itu alamat bahaya. Saya hanya bisa menangis, tidak mungkin saya merantai kaki
saudara, supaya semua tinggal dekat mimbar. Tetapi harus terasa di batin kita “kita harus ada hubungan dengan kepala,
jangan renggang dengan kepala”. Hati-hati karena ada kuda merah, kuda hitam dan
kuda hijau kelabu. Kuda hijau kelabu ini lebih berat lagi sebab di sana ada
binatang buas dan bela sampar. Hijau kuning ini warna kulit orang mati.
Wahyu 6:8
6:8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk
membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan
binatang-binatang buas yang di bumi.
Ini adalah pelajaran bagi kita secara
rohani. Utamanya untuk saya. Saya harus hati-hati menjaga hubungan dengan
kepala, jangan sampai renggang. Karena saya tidak tahu jangan-jangan nanti
malam peristiwa pharusia. Kalau saat
peristiwa penyingkiran gereja saya renggang dengan Tuhan maka saya tidak
terangkat. Karena peristiwa pharusia ini
tidak ada yang tahu. Kalau peristiwa epiphani
semua orang sudah tahu, sebab 3,5 tahun setelah pharusia terjadi peristiwa epiphani.
Jangan-jangan Tuhan datang sebentar atau besok. Kalau suasana melekat
kepada Kepala maka puji Tuhan, kita dibawa terbang. Tetapi kalau kita lepas, bencana siap
menerjang.
Jangan kita anggap biasa atau
sepelehkan Firman Tuhan karena apa yang kita dengar ini adalah uluran tangan
Tuhan kepada kita agar kita tetap melekat di atas kepala Tuhan, tetap ada hubungan dengan Tuhan.
Apapun yang kita kerjakan, jangan
sampai waktu untuk Tuhan tersita habis karena itu berbahaya sekali. Makanya setiap ada acara ibadah yang harus
kita gelar, kita sudah harus punya kesiapan. Kalau ibadah jam 10 maka jam 8
sudah harus ada kesiapan. Sepatu disiapkan memang, baju yang mau digunakan
sudah digantung. Begitu dekat waktu ibadah langsung kita kenakan dan meluncur
ke tempat ibadah. Orang seperti ini walaupun lemah dia tetap melekat pada Kepala, dia pasti dibela dan
dilindungi Tuhan.
Sepertiga dibakar, sepertiga ditetak,
sepertiga dihambur di angin lalu dikejar dengan pedang di belakangnya. Tidak
ada perasaan nyaman lagi. Mau lari ke manapun tetap dikejar. Tinggal
terkencing-kencing ketakutan.
Yehezkiel 21:7
21:7 Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh?
jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan
menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang
dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang dan terjadi!
demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Ini Tuhan peragakan kepada Yehezkiel dan menjadi
fakta nyata dan betul terjadi
dalam kehidupan Israel. Ini bernubuat untuk kita di akhir zaman ini karena
dihubungkan dengan pedang, maut dan sebagainya. Sebabnya kalau sudah dihambur
ke angin lalu dikejar dengan pedang, bagaimana mau nyaman bagi manusia.
Jangankan seperti itu, waktu kita
kerusuhan lalu mana nyaman. Banyak kesulitan yang kita alami. Itu gambaran
kecil, yang nanti akan terjadi secara global. Olehnya itu mari kita rawat
hubungan kita dengan Tuhan, jangan lepas. Kita kembalilah pada Gembala Agung.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Gembala ini adalah Tuhan Yesus. Kami
ini gembala-gembala kecil, Tuhan Yesuslah pemelihara jiwa. Itu sebabnya ketika
saya melayani Tuhan di sini dan sudah 1 tahun bangku yang tiga itu tidak ada jiwa yang menetap
duduk di situ maka saya berdoa sambil menangis dan melap tiga bangku itu dengan
air mata saya “Tuhan, Engkau mengutus saya ke Tentena bukan untuk melayani
bangku tetapi melayani jiwa, mana jiwa Tuhan!”. Akhirnya ketika kami berdoa
semalam suntuk bersama beberapa jemaat yang sudah usia lanjut, di situlah saya mendengar suara Tuhan
yang berkata “Aku tahu siapa orangKu, jiwa itu urusanKu, engkau hambaKu
layanilah Aku”. Begitu mendengar itu tidak pernah lagi saya ngotot bicara
“Tuhan mana jiwa!”. Tahun itulah terbuka sidang jemaat di Sulewana dan
berkembang dengan pesat.
Itu sebabnya saya tidak pernah naik
dari rumah ke rumah untuk menginjil. Bahkan sampai sekarang ini masih ada
beberapa jemaat yang saya tidak tahu di mana rumahnya. Yang saya tahu rumahnya
ada di atas
muka bumi ini. Tetapi bukan
berarti mereka tidak setia, mereka tetap setia.
Gembala itu pemelihara jiwa, bukan
memelihara bangku di mana saudara duduk. Saya tidak mempertanggungjawabkan
bangku yang saudara duduki, tetapi yang duduk itu yang dipertanggungjawabkan di
hadapan Tuhan/ memberi penyahutan.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab
mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung
jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan
dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Ada sebagian rambut yang diambil kemudian disimpan di
puncah jubah.
Yehezkiel 5:6
5:6 Ia sudah memberontak terhadap
peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap
ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya;
karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras
dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
Apa maksudnya ini?
Bilangan 15:38-41
15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca
baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh
benang ungu kebiru-biruan.
15:39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila
kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan
tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat
dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
15:40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan
segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
15:41 Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu
keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN,
Allahmu."
Jubah orang Israel ada ciri khas. Di
ujung jubah itu ada benang warna biru. Dan itu tanda untuk mereka selalu ingat
akan Firman Tuhan. Jadi kalau rambut diambil sedikit dan dibungkus di punca
jubah, berarti inilah sebagian kecil dari orang Israel yang tidak pernah lupa
akan Firman Tuhan. Berarti yang mendapat perlindungan memang masih ada tetapi
tinggal sedikit, itu orang yang dibungkus pada jubah pelayanan. Biru itu
menunjuk kuasa kebangkitan, itu warna injil Markus. Jumbai jubah Yesus itulah
yang mau dijamah oleh perempuan yang mengalami lelehan darah itu.
Di ujung jubah inilah rambut yang
sedikit itu dibungkus. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa inilah sebagian
kecil umat Tuhan yang tidak mau lepas dengan Firman Tuhan dalam tanda kuasa
kebangkitan.
Inilah yang sedang Tuhan peragakan untuk
kita di dalam kitab Yehezkiel pasal 5 ini. Ini bukan sekedar gambaran yang
biasa tetapi ini jelas akan digenapkan. Walaupun baru dalam bentuk gambaran
tetapi tertampak isi di dalamnya sangat mengerikan. Berbahagia kalau Tuhan
menyatakan isi hatiNya supaya jangan kita masuk pada kengerian itu.
Sebabnya hargai penggembalaan. Jangan
saudara berpikir enak kalau jauh dari penggembalaan, atau tidak menghargai
penggembalaan, itu sama dengan menelantarkan dirimu sendiri karena tidak masuk
hitungan. Hati-hati kalau kita tidak masuk dalam hitungan. Kalau tidak masuk
dalam hitungan maka berarti akan dibuang untuk selama-lamanya.
Faktor pertama Israel itu dicukur
dari kepala sebab mereka menolak ajaran Tuhan bahkan hajaran Tuhan. Tuhan tidak
bicara pelajaran dasar tetapi Tuhan bicara hajaran. Hajaran itu adalah cara
terakhir dari Tuhan untuk menyadarkan kita umatNya. Pertama diberikan ajaran,
dinasihati, kalau tidak peduli maka terpaksa Tuhan hajar. Kalau dihajar berarti
itu sudah cara akhir. Jangan tunggu kita dihajar. Bisa saja cara Tuhan
menghajar dengan menutup usaha kita. Bisa saja dalam bentuk cobaan yang begitu
berat kita hadapi, itu juga hajaran Tuhan. Jangan tunggu itu yang terjadi,
lebih baik kita terima pengajaran supaya Tuhan tidak tinggalkan kita.
Faktor yang kedua mengapa Tuhan
membuang Israel seperti rambut dicukur dari kepala? Sebab Firman Tuhan sudah
mereka ganti dengan aturan manusia.
Yehezkiel 5:7-9
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh
karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan
kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak
melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan
bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat,
Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman
kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan
Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi
akan Kuperbuat.
Sekarang ini kita juga terancam.
Apalagi kalau ada arahan-arahan yang datang dari orang-orang yang memaksa untuk kita tunduk. Misalnya arahan
dari pemerintah “semua masyarakat harus tunduk pada adat!” apakah kita mau
ganti Firman dengan itu atau dikombinasikan. Kalau dikombinasikan itu sama
dengan zinah rohani! Ini berbahaya.
Bahkan ada pelayan Tuhan yang
menyebut dirinya pekabar mempelai mengatakan “tidak apa-apa, itu tidak
berseberangan dengan Firman”. Bagaimana tidak berseberangan dengan Firman,
Yesus saja berkata tentang pemimpin buta menuntun orang masuk ke dalam lubang.
Itu terjadi ketika Yesus bicara tentang adat. Kalau saya pendeta yang
menyetujui adat maka di hadapan Tuhan saya adalah pemimpin buta dan yang
dipimpin itu sama-sama jatuh ke lubang.
Faktor ketiga yang membuat Tuhan sampai
mencukur Israel dari kepala sebab mereka telah menajiskan rumah Tuhan.
Yehezkiel 5:11
5:11 Sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya, oleh karena engkau menajiskan tempat kudus-Ku
dengan segala dewamu yang menjijikkan dan dengan segala perbuatanmu yang keji,
Aku sendiri akan meruntuhkan engkau; Aku tidak akan merasa sayang dan tidak
akan kenal belas kasihan.
Tuhan yang penuh belas kasihan
akhirnya mencabut belas kasihan, itu karena rumah Tuhan dinajiskan. Bukankah
kita ini rumah Tuhan.
Faktor yang keempat adalah karena
kebenaran-kebenaran Tuhan ditukar dengan kebenaran manusia.
Kalau kita lihat dalam Yeremia pasal
44, justru orang Israel mempersalahkan Tuhan.
Yeremia 44:15-22
44:15 Lalu menjawablah kepada Yeremia semua orang
laki-laki yang tahu bahwa isteri mereka membakar korban kepada allah lain, dan
semua perempuan yang hadir di sana, suatu kumpulan yang besar, yakni segala
rakyat yang diam di tanah Mesir dan di Patros, katanya:
44:16 "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama
Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,
44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang
kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan
korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek
moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan
di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami
merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.
44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan
mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan
segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan."
44:19 Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan:
"Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada
ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan
persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan
kepadanya?"
44:20 Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada segenap
rakyat itu, kepada laki-laki dan perempuan dan kepada semua orang yang telah
memberi jawab kepadanya itu, katanya:
44:21 "Justru korban yang dibakar di kota-kota
Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem oleh kamu sendiri, oleh nenek moyangmu,
oleh raja-rajamu, oleh pemuka-pemukamu dan oleh rakyat negeri, tidakkah itu
yang diingat TUHAN dan yang diperhatikan-Nya?
44:22 TUHAN tidak tahan lagi melihat
perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena
itu negerimu pun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk,
seperti yang ternyata sekarang ini.
Bukan karena mereka membakar korban
sajian kepada ratu sorga sehingga mereka diberkati. Tetapi justru karena mereka
tinggalkan Tuhan sehingga menjadikan mereka kelaparan dan sebagainya. Ratu
sorga di sini adalah perempuan-perempuan yang mempersiapkan persembahan bagi
berhala. Itu dicap mereka sebagai ratu sorga. Jadi yang dianggap mereka ratu
sorga ini adalah perempuan-perempuan yang mengambil alih tugas suami.
Mereka masih juga membantah dan
mengatakan “kami melakukan ini dengan sepengetahuan suami kami”. Sebenarnya
suami mereka setuju dengan demikian
mereka goblok! Peran-peran seperti inilah yang terjadi.
Kalau bisa mendengarkan Kabar
Mempelai itu kemurahan Tuhan. Jangan saudara permainkan. Jangan saudara anggap
sama dengan yang lain. Nanti saudara akan menjadi seperti Moab yang mengatakan
sama saja. Kabar ini kabar puncak, jangan saudara anggap sama dengan yang lain.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar