Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 5:19-23
5:19 Maka Yesus
menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak
dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:20
Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang
dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu,
sehingga kamu menjadi heran.
5:21 Sebab sama
seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga
Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
5:22 Bapa tidak
menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak,
5:23 supaya
semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa
tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Di
sini Tuhan mengajar kita lewat teladan
dari pada Yesus sebagai Anak yang mentaati semua yang diperintahkan oleh Bapa
kepadaNya. Di sini Tuhan memberikan pelajaran bagi kita mencontoh pribadi Yesus yang
dengar-dengaran atau taat kepada Bapa. Jadi jelas ini adalah hubungan Bapa dan
Anak yang sangat diikat oleh saling mengasihi.
Yohanes 14:31
14:31 Tetapi
supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala
sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita
pergi dari sini."
Keteladanan
Yesus taat kepada Bapa, landasannya adalah mengasihi Bapa. Ini teladan Yesus
yang ditinggalkan kepada kita supaya kita meneladani. Jika kita menyebut kita
anak-anak Tuhan, maka ada teladannya yang harus kita ikuti. Yesus adalah
teladan, Dia mengasihi Bapa. Bukti bahwa Dia mengasihi Bapa, apa yang
diperintahkan oleh Bapa, apa yang Dia lihat dari Bapa, itu yang Dia lakukan.
Jika
kita mengatakan “saya anak Tuhan” tetapi di mana pembuktiannya kita mengasihi
Bapa, di mana bukti kita adalah anak Tuhan? Apakah hanya sampai kelahiran baru?
Kalau sampai di situ memang itu awal saudara
adalah anak Tuhan. Tetapi tindak lanjutnya bagaimana? Apakah kita mengasihi
Bapa yang dibuktikan dengan mengikuti apa yang menjadi selera atau perintah
Bapa. Di sinilah kegagalan-kegagalan umat Tuhan, termasuk kegagalan-kegagalan
hamba Tuhan.
Memang
kita mengatakan “puji Tuhan saya sudah lahir baru”. Tetapi dalam melakukan
kehendak Bapa, kita seringkali jatuh bangun. Olehnya status Bapa ini antara
lain mengajar. Mengajar ini menjaga atau membina kita, bukan hanya supaya kita
sama dengan Dia, tetapi kita diajar oleh Bapa supaya kita berjalan lestari, tidak ada yang
disebutkan jatuh bangun, undur maju dan sebagainya. Itulah tugas Bapa antara lain mengajar.
Kita
lihat Anak yaitu Yesus, tunduk taat kepada Bapa.
Kita juga sebagai anak harus melaksanakan seperti itu sehingga satu saat kita
selevel dengan Yesus. Yang memungkinkan
kita bisa sama lewat status Bapa yang mengajar.
Yohanes 6:45
6:45 Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan
setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang
kepada-Ku.
Mari
kita melihat keteladanan dari Yesus. Dalam Yohanes 5:22 dikatakan Dia akan
menghakimi.
Yohanes 5:22
5:22 Bapa tidak
menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak,
Penghakiman
itu Bapa percayakan kepada Yesus. Penghakiman itu juga Bapa percayakan kepada
kita. Jangan hanya berkata “Yesus akan menghakimi, sayapun akan menghakimi”
tetapi prakteknya dulu harus kita lakukan.
I Petrus 2:20
2:20 Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah.
Yesus
sebagai Anak, Bapa tidak memberikan pembelaan ketika Dia menderita, ketika Dia
dianiaya. Kadang kita mau melebihi Yesus. Padahal Yesus tidak meminta
pembelaan, tetapi kita begitu getol minta pembelaan dan memang itu sangat dambakan.
I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Yesus
sebagai Anak, tetapi dalam penderitaan apakah Yesus menuntut pembelaan dari
Bapa? Tidak. Tuhan mewariskan teladan ini bagi kita supaya kita mengikuti
jejakNya. Kadang kita terlalu cengeng, kapan kita mencapai dewasa. Sakit gigi
saja kita sudah teriak-teriak “mana itu Tuhan, kenapa biarkan saya sakit gigi, saya
tidak bisa makan sate!”. Ini kadang kegagalan kita, termasuk kami hamba Tuhan.
Terlampau kita menuntut pembelaan Tuhan, padahal itu kasih karunia. Tuhan tidak
akan memberikan pencobaan melampaui kekuatan kita.
I Korintus 10:13
10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak
melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Kita
terlalu banyak menuntut kepada Tuhan. Sementara tuntutan Tuhan, minim sekali
atau tidak ada sama sekali kita lakukan. Kalau Yesus, apa yang Dia dengar dan Dia
lihat dari Bapa itu yang Dia lakukan. Dibadingkan kita sebagai anak Tuhan, apa
yang kita lihat dan kita dengar dari Bapa, syukur-syukur kalau ada 1% kita
lakukan. Lebih banyak yang tidak kita dengar dan kita tidak lihat dari Bapa itu yang kita
lakukan. Tetapi terlalu banyak menuntut “saya anak”. Dan ketika tuntutan kita itu kita angkat dan tidak mendapat jawaban, berbalik
lagi menyalahkan Bapa. Padahal kita harus pukul diri, kita harus koreksi diri 10 % pun yang kita dengar dan kita lihat dari
Bapa dan diajarkan itu belum kita lakukan, padahal kita mau dibawa untuk
menjadi sama dengan Yesus, kita mau menghakimi dunia. Bukan hanya dunia yang
akan kita hakimi tetapi malaikat-malaikat juga akan kita hakimi.
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak
tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika
penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk
mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak
tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi
perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
Kalimat-kalimat
terakhir dari dua ayat inilah kegagalan kita. Kita tidak bisa seperti Yesus.
Kita tidak bisa melepaskan harga diri kita. Kita tidak bisa melepaskan prestise
kita, kita tuntut harga diri kita. Yesus walaupun Anak Allah, Dia tidak
menuntut. Itu sebabnya dalam I Petrus 2:21 tadi, Dia mewariskan keteladanan. Kita
lihat prakteknya.
I Petrus 2:22-23
2:22 Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
Kalau
kita, orang mencaci kita sampai lidahnya keluar 10 cm, kita mau memaki sampai lidah kita
keluar 1 meter. Kalau orang yang mencaci kita matanya melotot sampai keluar 10 cm, kita balas
melotot sampai 20cm. Itulah kegagalan kita.
Yesus
katakan “apa yang Aku lihat dari Bapa, apa yang Aku dengar Bapa itu yang Aku
lakukan”. Dan itu Yesus tinggalkan sebagai teladan bagi kita. Kita tidak melihat
Bapa, kita tidak mendengar Bapa tetapi Yesus kita dengar karena oleh suara
AnakNya maka kita mendengar suara Bapa. Kita melihat AnakNya maka kita melihat
Bapa.
Ibrani 1:2
1:2 maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Kadang
kita hanya ambil penggalan ayat ini “oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh”
tetapi ayat di atasnya tidak mau dilakukan. Di sini kena dengan kesembuhan
rohani. Tetapi dalam Yesaya 53 kena pada kesembuhan jasmani.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kesembuhan
rohani dan kesembuhan jasmani keduanya akan kita peroleh karena ini memang Firman
Tuhan. Tetapi kita lihat dulu sebelum bahasa bilur-bilurnya ini. Apakah kita
ada dalam praktek. Jangan hanya karena sakit gigi saja atau batuk-batuk atau
influensa, kita sudah banyak menuntut. Sementara yang Tuhan inginkan tidak kita
lakukan, kita alpa. Ketika kita tidak peroleh kita katakan Tuhan tidak adil. Di
sini kesalahan yang patut kita
akui dan kita sadari.
Yesaya
53:5b kesembuhan jasmani
I
Petrus 2:24b kesembuhan rohani.
I Petrus 2:23
2:23 Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
Yesus
akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan
Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Ini
kesembuhan rohani, karena dihubungkan kita sudah mati terhadap dosa. Apakah
benar kita telah mati terhadap dosa. Oleh bilur-bilurNya maka kita disembuhkan
dari dosa. Ini bagiku dan bagi kita semua. Apakah benar hati kita ikhlas dan
tulus untuk mempraktekkan. Yesus berkata “apa yang Aku lihat dari Bapa dan apa
yang Aku dengar dari Bapa, itu yang Aku lakukan”. Maka Dia tampil menjadi alat,
oleh bilurNya menyembuhkan penyakit jasmani dan oleh bilurNya menyembuhkan
penyakit rohani.
100%
yang kita lihat dan kita dengar dari Bapa, yang kita lakukan syukur-syukur
kalau 10% atau 2%. Kemudian kita tidak adil,
padahal tadi dikatakan Dia yang adil, namun kita menuntut. Kita kembali
dikoreksi oleh Tuhan, masih banyak sisi yang belum kita praktekkan. Masih
terlampau banyak yang tidak kita praktek dalam lini kehidupan kita. Bahkan yang
banyak kita praktekkan yang tidak kita lihat dan tidak kita dengar dari Bapa. Tujuannya
supaya semua menghormati Bapa seperti Yesus menghormati Bapa.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan
Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya:
Berarti
wewenang Yesus untuk menghakimi orang hidup dan orang mati. Itu ada dalam Yohanes 5:22
5:22 Bapa tidak
menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak,
Oleh
pertolongan Tuhan dan dijelaskan oleh rasul Paulus:
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah
firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang
salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Bila
ditunjuk salah atau ditegur kita tidak mau. Tetapi
kita minta kepada Tuhan “Tuhan saya ingin ini, saya butuh itu”. Yang kita mohon
kebutuhan kita, tetapi selara Tuhan untuk menampilkan kita mempelai WanitaNya
malah kita abaikan, kita kesampingkan. Padahal kalau kita betul-betul ada niat ada
ketulusan untuk ditampilkan menjadi Mempelai, masakan pekerjaan bilur-bilurNya
tidak kita nikmati. Kalau benar kita adalah calon Mempelai WanitaNya maka
pekerjaan bilur-bilurNya itu akan kita nikmati.
Yesaya 53:5b
bilur-bilurNya untuk kesembuhan jasmani
I Petrus 2:24b
bilur-bilurNya untuk kesembuhan rohani
Supaya
kita bisa tampil sehat jasmani dan rohani itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Bagaimana supaya bisa sampai di sana? Ayo kita terima pengajaran dari Bapa.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada
seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan
setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang
kepada-Ku.
Tujuan
Bapa mengajar kita, jangan saudara berpikir bukan
hanya
“supaya rohaniku tampil tanpa cacat dan kerut” tetapi termasuk tubuh jasmani
kita, supaya kita tampil segar bugar seperti Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi
rohani itu yang harus dinomorsatukan baru yang jasmani akan kita peroleh.
Dalam
Yohanes pasal 5 tadi, antara Bapa dan Anak yang menjadi perekat adalah kasih.
Yohanes 5:20
5:20 Sebab Bapa
mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya
sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
Karena
Bapa mengasihi Anak, maka segala yang dikerjakan oleh Bapa, ditunjukkan kepada
Anak.
Yohanes 14:31
14:31 Tetapi
supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala
sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita
pergi dari sini."
Begitu
Yesus memproklamasikan “Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala
sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku” kemudian ada tindak
lanjutnya.
Yohanes 10:17-18
10:17 Bapa
mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak
seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut
kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya
kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Dia
menyerahkan nyawa kepada Bapa, tanda Dia mengasihi Bapa. Menyerahkan nyawa
prakteknya untuk kita adalah tidak egois, tidak mementingkan diri kita sendiri.
Yang kita lakukan terlalu tebal egois kita. Pandangan kita hanya terpusat pada
hal-hal kebutuhan jasmani kita. Untuk menunjang kepentingan rohani kita, kalau
bisa kita irit-irit yang jasmani. Padahal yang rohani ini yang perlu, yang
paling utama. Dan itu sebabnya Bapa mengajar kita. Sesudah Bapa mengajar kita,
Bapa itu menghentar kita kepada Yesus. Di sinilah kegagalan bukan hanya jemaat
tetapi kami juga hamba Tuhan. Mengapa? Sebab
tidak mau disucikan lewat Firman pengajaran.
Maleakhi 1:6
1:6 Seorang anak
menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa,
di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang
kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang
menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
menghina nama-Mu?"
Di
sini justru imam-imam/ hamba Tuhan yang tidak menghormati Bapa. Di mana
buktinya? Maleakhi 1:7-8, 12-14
1:7 Kamu membawa
roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah
kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh
dihinakan!"
1:8 Apabila kamu
membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila
kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah
menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut
engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:12 Tetapi kamu
ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan
makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"
1:13 Kamu
berkata: "Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku,
firman TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang
timpang dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan
berkenankah Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
1:14 Terkutuklah
penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang
dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.
Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti
di antara bangsa-bangsa.
Malah
tidak enak didengar dikatakan terkutuk.
Yesus
Anak, apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa itu yang Dia kerjakan. Yang
menjadi pengikat antara Yesus dengan Bapa adalah saling mengasihi. Di sini kita
punya kelemahan yang kadang kita tutup-tutupi. Hal ini kita harus praktekkan
tetap tidak kita lakukan. Lalu kita
tuntut untuk kebutuhan kita segera Bapa penuhi. Pasti Bapa akan penuhi dan Bapa
nyatakan karena dalam Yesaya 53 tadi, bilur-bilurNya menyembuhkan penyakit
jasmani. Dalam I Petrus tadi bilur-bilurnya menyembuhkan penyakit rohani.
Tetapi untuk hal ini apakah kita melakukan apa yang kita lihat dan kita dengar
dari Bapa? Tetapi yang tidak kita lihat dan tidak kita dengar dari Bapa justru
itu yang kita lakukan, kemudian kita menuntut.
Kita
ini ada dalam pengajaran, mau dibawa Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Memang berbeda dengan yang ada dalam penginjilan, jangan saudara samakan.
Tetapi apa yang ada dalam penginjilan itu bisa dibawa masuk pada kesempurnaan?
Sekarang kita adalah anak Tuhan, teladannya Yesus. Yesus bekerja sesuai dengan
apa yang Dia lihat dan Dia dengar dari Bapa. Inilah status Anak yang kemudian diajarkan keteladanan ini pada kita.
Kalau
masih di luar sana, nyata sekali mujizat jasmaninya. Kemudian kita
banding-bandingkan kenapa kalau di luar sana begitu. Setelah lahir baru dan
menjadi anak Tuhan, bagaimana pelayanan kita, disitu perbedaannya. Jadi jangan
saudara banding-bandingkan yang sudah status anak dan yang belum status anak.
Setelah status kita menjadi anak, teladan kita adalah Yesus. Kiranya kita
perhatikan ini dalam menantikan kedatangan Yesus. Jangan kecewa, jangan putus
asa, sebab cara kerja Tuhan kepada anak dan yang bukan anak itu berbeda.
Apalagi kita mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, lebih beda lagi.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar