Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 7:1-4 (Yesus pergi ke
Yerusalem untuk hari raya pondok daun)
7:1 Sesudah itu
Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:3 Maka kata
saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke
Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau
lakukan.
7:4 Sebab tidak
seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka
umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada
dunia."
Dalam
terang Tabernakel, pasal 7 ini kena meja roti sajian. Dalam pasal 7 ini kita
menemukan 2 macam pemberita. Yang satu pemberita yang mencari hormat untuk
dirinya. Jadi meja roti sajian itu dia nodai. Yang satu ialah Yesus yang
menyatakan Firman pengajaran dengan tepat. Berarti meja roti berada pada kondisi
yang pas.
Yesus
tidak bisa tinggal lagi di Yudea karena orang Yudea berusaha untuk membunuh. 3
wilayah yaitu Yudea, Galilea dan Samaria, ketiganya ada problem yang sama yaitu
problem nikah. Di Yudea kita jumpai problem nikah itu ada dalam Matius pasal
19. Di Samaria problem nikah kita jumpai di Yohanes pasal 4. Di Galilea problem
nikah kita jumpai di Yohanes pasal 2. Jadi di mana-mana di dunia ini kita menemukan
problem yang sama yaitu nikah. Catatan korban perang dunia pertama dan kedua
bisa dihitung, ada statistiknya. Tetapi korban kehancuran nikah tidak ada yang
bisa menghitung, tidak ada statistiknya. Inilah problem yang paling parah di
dunia ini.
Orang
di Yudea berusaha membunuh Yesus karena koreksi Firman
Allah
kepada mereka lumayan pedas. Rasul Paulus juga merasa untuk mengunjungi Yudea butuh
bantuan doa jemaat.
Roma 15:30-31
15:30 Tetapi
demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah
untuk aku,
15:31 supaya aku
terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku
untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,
Masyarakat di Yudea ini kebanyakan orang
yang tidak taat. Setelah Paulus melakukan perjalanan pertama dan mau kembali ke
Yudea, dia butuh dukungan doa. Yesus mau dibunuh berarti Firman yang mereka tolak. Kita akan sulit menemukan
kebenaran Firman pada diri seseorang kalau orang itu ada sikap perlawanan.
Entah dia jemaat, entah dia pendeta besar atau pendeta kecil, jika ada sifat
untuk melawan kebenaran Firman, sulit kita menemukan kebenaran Firman. Apalagi
kalau dia sebagai pemberita Firman, apa yang dia beritakan cuma akal karena dia
sendiri melawan rencana Allah, tidak ada Firman lagi di mulutnya. Mungkin kita
dengar seperti bicara Firman tetapi dia sebenarnya melawan Firman. Sudah jelas
kebenaran Firman dia lawan, mulai dari kebenaran Firman di halaman.
Jika
kita melihat Yohanes pasal 6 dan pasal 7 ini, jarak waktunya kurang lebih 7
bulan. Coba lihat perbandingannya, pada pasal 6 itu Paskah dan pasal 7 pesta
pondok daun-daunan. Paskah itu bulan pertama, pesta pondok daun-daunan itu
bulan ketujuh. Bicara Paskah itu menunjuk halaman,
ada mezbah korban bakaran dan kolam
basuhan. Kolam basuhan ini yang banyak dilawan. Jadi kalau ini dilawan, jangan
pikir bisa masuk ruangan suci.
Ini
terjadi ketika Yesus memecah-memecahkan roti dan menampilkan pengajaran tentang
tubuh dan darahNya, itu menjelang Paskah.
Yohanes 6:4; 7:2
6:4 Dan Paskah,
hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
7:2 Ketika itu
sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Jika
melihat ini alur perjalanan kita, memang awal start kita mulai dari Paskah
untuk menuju Pondok Daun-daunan. Kalau Paskah yang hubungannya dengan roti
fatir yang menunjuk baptisan air, itu saja sudah dilawan, tidak mungkin pesta
Pondok Daun-daunan akan dinikmati. Makanya hamba Tuhan yang bicara seperti ini
selalu dilawan. Itu sebabnya rasul Paulus mohon dukungan doa. Jemaat aman,
tetapi hamba Tuhan terancam. Pergumulan-pergumulan hamba Tuhan itu sungguh
berat. Karena apa? Untuk menampilkan Firman pengajaran agar jemaat dikaitkan masuk pesta Pondok
Daun-daunan yaitu pesta nikah Anak Domba Allah. Hamba Tuhan yang mengarah dan
menggiring jemaat untuk mencapai ini,
dirinya tidak aman, dia selalu dinista dan
dilawan bahkan mau dibunuh. Untuk apa dia diberjuang
sampai mau dibunuh? Untuk memperjuangkan jemaat. Masakan jemaat diam saja dan
tidak mendukung si pejuang ini.
Saya
yakin saudara mendoakan kami. Karena ini bukan problem kecil. Ini problem untuk
mati hidupnya rohani kita, mencapai sasaran akhir atau tidak, masuk pada
kegenapan Tubuh Kristus atau tidak. Itu tidak lepas dari perjuangan seorang
pelayanan Tuhan yang menghentar mulai dari Paskah menuju kepada pesta Pondok
Daun-daunan.
Syukur
dan puji bagi Tuhan jika keadaan kita masa lampau seperti orang Yudea kemudian
sekarang kita sadar. Bahkan menjelang pisah dengan
murid-muridNya, Yesus masih menyinggung tentang Yudea.
Kisah Para Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
Disebut
seluruh wilayah Yudea, tidak dipilih hanya beberapa bagian. Jadi Yudea ini mendapat
perhatian luar biasa. Walaupun waktu Yesus masih dalam tubuh insani, Dia
dikejar-kejar mau dibunuh di Yudea. Tetapi setelah Dia ada dalam suasana kebangkitanNya Dia berpesan
“kamu akan menjadi saksi di Yerusalem dan di seluruh wilayah Yudea”. Mungkin
kita dulu seperti Yudea. Di dalam
bercocok tanam, kita tidak cocok dengan Firman. Di sisi memetik hasil kita
tidak cocok dengan dengan Firman, itu berarti kita seperti Yudea. Mungkin dalam
nikah banyak masalah, begitu ada Firman tampil menegur kita lalu kita seperti
orang Yudea yang merasa tidak cocok dan berusaha melawan Firman. Berarti semua bagian
kehidupan kita sekarang mau disentuh oleh Tuhan asalkan kita siap. Dengan
demikian Kisah Para Rasul 1:8 menunjukkan bahwa serusak-rusaknya Yudea, Tuhan
masih mau melayani Yudea. Mari kita perhatikan hal ini supaya jangan sampai kita
salah langkah.
Orang
Yudea berusaha untuk membunuh, berarti di Yudea saat itu Yesus tidak ada.
Artinya jika kita tidak menyadari, baik hasil pekerjaan kita, study kita dan
sebagainya, ada roh perlawanan terhadap Firman, misalnya menyangkut soal nikah
“oh saya tidak repect ini”, menyangkut soal pekerjaan “saya tidak peduli ini”,
menyangkut soal hasil pekerjaan kita Firman ajar A kita malah lakukan B, itu
berarti sifat Yudea. Roh Yudea ini bukan Firman yang pangkas dan membenahi
mereka, sebaliknya mereka yang pangkas Firman. Ini
kejahatan yang tidak bisa dibenarkan oleh sorga. Bagaimana mau berbicara pesta
pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja untuk masuk pesta nikah Anak Domba
Allah.
Yohanes
pasal 6 adalah pesta Paskah, berarti ikut serta pesta
roti fatir dan timang-timangan di situ. Yohanes pasal 7 adalah pesta Pondok
Daun-daunan, semuanya kena meja roti sajian. Jadi pasal 6 harus dimantapkan soal Paskah yaitu pertobatan,
dimantapkan roti fatir yaitu baptisan air dan dimantapkan penggembalaan yang
mengunjuk-unjuk jemaat. Paskah pada bulan pertama itu digandeng 3 pesta yaitu
Paskah, roti fatir dan timang-timangan, itu harus dimantapkan. Kalau kami hamba
Tuhan tidak mampu memberikan pemaparan, penyajian kepada jemaat, kasihan jemaat
Tuhan. Bagaimana jemaat bisa mengikuti alur sampai pada pesta Pondok
Daun-daunan. Syukur dan puji sudah dari sejak jauh-jauh hari Tuhan
mempersiapkan kami. Olehnya harus mantap, sidang
jemaat tidak boleh mengentengkan persoalan ini.
Bagaimana
keadaan orang Yahudi pada waktu itu?
Yohanes 6:4; 7:2
6:4 Dan Paskah,
hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
7:2 Ketika itu
sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Saudara
lihat, sudah merosot nilai rohaninya. Disebut hari raya orang Yahudi. Berarti
nilai rohaninya sudah tidak ada, yang ada adalah nilai yang jasmani. Ini berat,
ini sebenarnya penyimpangan yang sudah jauh dari nilai rohani. Disebut paskah
orang Yahudi, berarti perayaan Paskah hanya bersifat yang jasmani, tidak ada
lagi yang bersifat rohani. Pesta pondok daun-daunan juga disebut hari raya
orang Yahudi, sudah turun sekali nilainya. Bagaimana untuk mengkatrol nikah
kita, pekerjaan kita, hasil pekerjaan kita dan membina kehidupan kita secara
utuh kalau sudah yang jasmani yang ditampilkan dan bukan yang rohani. Gawat
gereja Tuhan, kalau hanya memberikan penekanan yang jasmani, bagaimana mau
mengangkat nikah dan mengangkat rohani secara utuh di dalam gereja. Kalau hal
ini yang kita beri penekanan, hancur kita. Kelihatan bareng berbodong-bondong,
tetapi hancur kita. Tidak ada hubungannya lagi dengan pesta nikah rohani untuk
masuk penyingkiran
gereja.
Ini
yang harus kita gumuli, mulai dari diriku. Bagaimana kalau saya tidak tahu hal
ini kemudian mau mengangkat rohani jemaat, karena sifatnya sudah jasmani, bukan lagi yang rohani.
Kapan mau terangkat bersama-sama rohani kalau seperti itu, rohani tidak akan
utuh. Itu sebabnya seluruh wilayah Yudea dilawati, supaya kita utuh. Diangkat
kembali oleh Tuhan, bukan hari raya orang Yahudi, tetapi hari raya Tuhan.
Bayangkan,
apakah ini tidak merosot! Hari raya Tuhan mereka jadikan suasana hari raya manusia daging.
Imamat 23:2 (Terjemahan Lama)
23:2 Katakanlah
kepada segala bani Israel ini: Adapun segala masa raya Tuhan, yang akan
diserukan oleh kamu bagi perhimpunan yang suci, segala masa raya-Ku inilah dia:
Ini
masa raya Tuhan, bukan masa raya yang jasmani tetapi masa raya yang rohani. Ini kemerosotan.
Kalau 7 masa raya ini dirayakan sifatnya yang jasmani, itu sudah melenceng dari
rencana Tuhan. Sudah terlalu lama kita dibodohi dan diselewengkan. Bahkan
penyelewengan ini jalan terus sampai sekarang karena iblis blokir. Dijalankan
terus, pikirnya seperti rohani, padahal itu adalah siasat iblis supaya
orang-orang seperti itu tidak masuk pada penyingkiran. Apakah jemaat mau tidak
tersingkir dan diarahkan untuk masuk dalam 3,5 tahun aniaya
antikristus.
Makanya
Paskah itu renungkan baik-baik. Apakah benar-benar saudara sudah melaksanakan
Paskah secara pribadi? Apakah perjumpaanmu secara pribadi dengan Tuhan engkau
pertahankan sampai sekarang! Paskah itu berjalan terus, sebab domba Paskah itu
pada setiap pesta selalu ikut, ada korban sembelihan terus.
Kemudian
roti fatir harus mantap, baptisan air itu harus mantap, tidak boleh asal. Itu
digandeng dengan Paskah.
Imamat 23:4-6
23:4 Inilah
hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus
kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan
yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah
bagi TUHAN.
23:6 Dan pada
hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN;
tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Jadi
tanggal 14 Paskah, tanggal 15 roti tidak beragi. Paskah itu menunjuk mezbah
korban bakaran, roti fatir itu bejana pembasuhan. Kedua ini digandeng.
Imamat 23:7-11
23:7 Pada hari
yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus
mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari
yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan berat."
23:9 TUHAN
berfirman kepada Musa:
23:10
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu
sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka
kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,
23:11 dan imam
itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan
akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.
Pesta
timang-timangan ini akan terjadi, tetapi sudah dibicarakan pada pesta Paskah dan
roti fatir. Jadi kalau sudah dibaptis, bukan berarti selesai, bawalah hidupmu
untuk digembalakan, untuk diunjuk-unjuk. Kalau tidak mau digembalakan berarti
siap untuk dimangsa binatang buas. Karena terlalu banyak anak Tuhan setelah
dibaptis dia merasa puas. Masih ada urutan-urutannya yang harus kita pahami dan
kita lakukan supaya kita lolos saat
munculnya antikristus.
Sekarang
ini bukan hanya kita yang bicara dajal, tetapi agama lain juga bicara dajal
tetapi versinya beda. Kita harus mengerti hal ini. Kita ada di dalam kebenaran
Alkitab yang diberikan oleh Tuhan selama 1500 tahun kepada 40 orang yang
menulis. Itu sebabnya, hati-hati kita sekarang. Kita sekarang berhadapan dengan
dajal-dajal kecil dan akan datang dajal-dajal yang besar. Dalam terjemahan Lama
dikatakan dajal, dalam terjemahan baru
disebut antikristus. Setiap roh yang anti kepada Kristus itu adalah dajal.
1 Yohanes 4:3
4:3 dan setiap roh, yang
tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus
dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia
sudah ada di dalam dunia.
Bagaimana
untuk mengantisipasi ini? Setelah kita dibaptis, harus digembalakan. Sebab
gembala ini bertanggung jawab atas jiwa kita.
Bukan hanya menjalankan upacara ibadah, tetapi ada tanggung jawab rohani, tanggung jawab rohani yaitu
bagaimana kita digiring dalam penggembalaan kepada sasaran yang jelas dan tepat.
Pengangkatan jabatan gembala itu Tuhan angkat
setelah Yesus mati dan bangkit. Itu tidak seperti jabatan lain, pekerjaan
gembala itu berat karena nanti dia akan membawa jemaat untuk dipersembahkan
kepada Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh
menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan
pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Kita
perhatikan sekali lagi. Nilai rohani sudah amblas di Zaman Yesus. Makanya Yesus
mau memulihkan kembali nilai-nilai rohani dari 7 pesta yang harus dirayakan
oleh umat Tuhan. Sampai sekarang ini kemerosotan itu tidak disadari dan
diteruskan oleh banyak umat Tuhan dan pendeta-pendeta. Kalau dilihat statusnya Profesor Doktor, tetapi tidak
menjamin karena tidak ada pelajaran tahbisan. Kalau ada pelajaran tahbisan, pasti
menjamin.
Sekarang
saudara sudah merayakan pesta Paskah secara pribadi. Dan itu tidak bisa saudara
katakan sudah selesai, itu harus kita pegang terus. Pertemuan pertama kita
dengan Yesus harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan pada pesta lanjut, sampai
puncaknya kita bertemu dengan wujud Domba Paskah yaitu
Yesus Kristus. Apakah ini sementara kita tapaki?
Kemudian
baptisan air, itu berarti dosa kita sudah dikubur. Jangan digali lagi, jangan
dipraktekan lagi perbuatan yang sudah kita kubur itu. Kalau digali kembali itu
sama saja dengan merayakan Paskah dan roti fatir secara lahiriah saja. Itu
sebabnya supaya jangan kubur digali lagi, bawalah dirimu di dalam penggembalaan
untuk diunjuk-unjuk, selalu digerak-gerakan oleh gembala lewat penampilan Firman
pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Firman pengajaran itu meja roti sajian,
Roh Kudus itu pelita emas dan kasih Tuhan itu mezbah dupa emas. Di situ kita digerak-gerakkan, bila tertidur kita bisa terjaga
supaya kita benar-benar bisa menyambut Yesus datang pada kali kedua dalam
keadaan tidak bercacat cela dan kerut, menjadi
sempurna sama dengan Dia.
Makanya
untuk mengunjuk-unjuk itu ada tiga sarananya
yaitu Firman pengajaran, Roh Kudus dan Kasih Allah. Meja roti sajian menunjuk Firman
pengajaran yang sehat itulah pribadi Yesus. Kaki dian emas menunjuk pribadi Roh
Kudus. Mezbah dupa emas menunjuk Allah Bapa yaitu kasih. Tiga serangkai ini
tidak bisa kita pilih-pilih “saya hanya mau diunjuk-unjuk di meja roti sajian
dan pelita emas, mezbah dupa emas tidak usah” keliru kalau seperti itu!
Kita
perhatikan sekali lagi supaya jangan kita
kalah ketika iblis menghalangi, sebab pasti iblis berupaya
menghalangi.
Mazmur 69:9-10
69:9 Aku telah
menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
69:10 sebab
cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah
menimpa aku.
Ayat
10 ini dikutip oleh Yesus dalam Yohanes pasal 2. Kenapa diangkat ayat ini?
Sebab saudara-saudara Yesus sendiri tidak percaya kepadaNya. Ternyata
orang-orang yang dekat dengan Yesus, justru itu yang tidak percaya! Bahkan
mereka berusaha untuk mengkomando Yesus. Itu ada dalam Yohanes pasal 7. Yesus
sudah menjadi orang luar, orang asing bagi anak-anak ibuNya. Saudara Yesus
yaitu Yakobus, Yudas, Yoses, itu adalah saudara kandung Yesus, anak Maria dan
Yusuf.
Ayat
10 ditunjuk Paskah.
Yohanes 2:17
2:17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
Ini
Paskah, Yesus rela hangus karena mencintai rumahNya, mencintai gerejaNya, kita
ini adalah baitNya. Kalau kita melihat di sini, tegakah kita mengkhianati Dia,
tegakah kita memilah-milah “hanya ibadah minggu yang saya suka, ibadah
penyembahan hari sabtu dan pendalaman Alkitab tidak usah saya pergi”. Saudara
keliru. Saya tidak mau saudara dimangsa binatang buas. Lebih-lebih lagi Tuhan.
Itu sebabnya Tuhan ketika bicara perpisahan, Dia kembali menyinggung Yudea
secara utuh. Ini adalah lawatan Tuhan kepada kita untuk kita mencapai yang
rohani, jangan yang jasmani yang kita praktekan.
Yang
marak sekarang ini, memang ramai sekali kalau Paskah. Bagus juga kalau ada
salib di jalan-jalan, tetapi jangan sampai nilai rohaninya tidak ada. Bagus
juga kita kumpul bersama lalu tanya jawab atau pertandingan hafal ayat. Tetapi
itu merosot, tidak ada lagi nilai rohaninya, tinggal tambal sulam. Kita diisi
dengan cara-cara dunia. Itu sebabnya seharusnya kita malu.
Dalam
Yohanes 6:4 Paskah disebut hari raya orang Yahudi, begitu juga dalam pasal 7,
jsdi sudah merosot sekali. Sekarang pertanyaannya, apakah nilai rohani ada pada
diri kita? Saya tidak merayakan secara jasmani, tetapi jangan-jangan tidak ada
nilai rohani juga dalam diriku, pasif rohaninya, tidak nampak dalam prakteknya,
macet rohaninya, itu berarti sama saja dengan yang sibuk jasmani. Ini jangan
terjadi dalam diri kita.
Olehnya
supaya jangan kita diam diri maka Tuhan gandeng dengan pesta unjuk-unjukan.
Sekalipun ini berat, berbahagia sidang jemaat kalau ada hamba Tuhan bertanggung
jawab mengunjuk-unjuk. Kalau hamba Tuhan itu kadang-kadang tegas/keras, terimalah! Karena demi kebaikan
saudara supaya jangan dimangsa oleh binatang buas.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar