Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh
bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan
kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan
TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala
tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
Ini
pesta yang keenam yaitu pesta grafirat. Kita diperhadapkan oleh Tuhan bagaimana
mengkondisikan diri kita berada pada pesta keenam, karena ini pesta penentuan
untuk masuk pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan. Tidak
mungkin kita akan masuk pada pesta yang ketujuh jika dalam pesta yang keenam
ini kita tidak
berhasil dalam pendamaian.
Pesta
keenam ini tokoh sentralnya
adalah Yesus Imam Besar. Dia bergerak di wilayah Tabernakel. Kita harus ingat
Imamat 1:1 bahwa Firman Tuhan ini diucapkan oleh Tuhan kepada Musa dari dalam
Tabernakel.
Imamat 1:1
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari
dalam Kemah Pertemuan:
Imamat
ini adalah kitab ibadah. Ibadah kita umat Tuhan tidak boleh lepas dari
Tabernakel. Di dalam ibadah kita melihat imam-imam yang dituntun oleh Imam
Besar di dalam pelayanan. Pelayanan ini dalam pesta grafirat ini menyentuh
ruangan maha suci. Karena kita tahu setahun sekali Imam Besar masuk di dalam
ruangan maha suci.
Kita
tahu bahwa pesta ini disertai dengan suara nafiri. Jadi pesta keenam ini erat dengan pesta kelima yaitu pesta
bunyi nafiri. Dalam pesta pendamaian ini, suara nafiri dikumandangkan pada
tanggal 10 bulan tujuh. Pesta bunyi nafiri dilakukan pada tanggal 1 bulan
tujuh. Tetapi pesta pendamaian ini diikutkan dengan peniupan nafiri di segala
lini kehidupan manusia. Kemudian dikaitkan dengan tahun Yobel. Sebab pada tahun
Yobelpun ditiup nafiri pada tanggal 10 bulan tujuh, bertepatan dengan pesta
pendamaian. Tahun Yobel itu 50 tahun sekali. Kita sekarang ini sudah mau masuk
pada kegenapan Firman ini, olehnya mari kita memperhatikan, bagaimana kita
menyikapi 3 suasana ini yaitu pesta bunyi nafiri yang dikaitkan dengan pesta
grafirat dan tahun Yobel.
Tahun
Yobel ini dalam bahasa alkitabnya adalah antos alios peos. Artinya
ini adalah tahun kebebasan penuh. Kita ini menuju ke sana, pembebasan sepenuh,
kemerdekaan sepenuh. Dan ini dihubungkan dengan pesta grafirat atau pendamaian
dalam pelayanan Imam Besar Yesus Kristus. Kita digiring oleh Tuhan untuk ke
sana. Ujungnya untuk menikmati kemerdekaan sepenuhnya atau kebebasan
sepenuhnya.
Untuk
meraih ini ada prosesnya. Kita tidak instant/ menerima jadi. Prosesnya ini tentu kita melihat gerakan Imam Besar.
Gerakan Imam Besar inilah yang memberikan kepada kita antos alios peos.
Ibrani 10:19
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Tidak
mungkin masuk ruangan maha kudus tanpa pelayanan Imam Besar.
Ibrani 10:20-22
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Oleh
Imam Besar, membuka pemisah ruangan suci dengan ruangan maha suci, yang
digambarkan tubuhnya sendiri yang dirobek. Maka wajarlah kita menghadap Dia
dengan tulus dan ikhlas. Janganlah kita menghadap Tuhan dengan perasaan tidak
tulus dan tidak ikhlas. Seringkali anak Tuhan jika menghampiri Tuhan tidak
tulus dan ikhlas, maka saat Firman datang, dia tidak menerima sepenuhnya.
Padahal Imam Besar ini mau memberikan
kepada kita kemerdekaan secara
penuh. Dan ini dibarengi dengan peniupan nafiri. Peniupan nafiri ini menunjuk
pemberitaan Firman.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Jika
dalam pemberitaan Firman ini kita tampil dengan hati tulus dan ikhlas, kita
melihat Yesus ada di ruangan maha suci mengerjakan pekerjaan imamat untuk pembebasan kita, maka
kita harus menanggapi penyampaian Firman dengan tulus dan ikhlas. Sehingga
begitu kita keluar dari ibadah, hati kita benar dan bisa mengucap syukur
“terima kasih, saya melihat Yesus mengerjakan pembersihan dalam diriku”. Karena
Dia akan membersihkan secara tuntas.
Imamat 25:9
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan
itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu
di mana-mana di seluruh negerimu.
Disebutkan 2 kali kata di mana-mana berarti segala sisi kehidupan manusia. Entah berkebun, entahkan karyawan, entah pegawai
negeri sipil, apapun pekerjaanmu semua disentuh alias dibersihkan oleh Tuhan.
Apalagi di dalam pesta grafirat ini 3 kali disebut puasa, pantang, nistia atau nistio. Segala-galanya yang tidak berkenan kepada Tuhan harus kita
pantang. Melihat dari sisi ini saya menjadi ngeri, jika saya tidak mencapai ini
bakal saya tidak mencapai penyingkiran gereja. Olehnya saya harus memperhatikan
bunyi sangkakala ini.
Dalam
Imamat 25:9 ini sampai dua kali dikatakan harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana. Berarti baik pribadi, nikah, rumah tangga, pekerjaan
apapun yang kita kerjakan harus ada dalam pekerjaan penyucian Tuhan. Kalau
petani bertani jangan curang, pedagang jangan curang, pegawai negeri sipil
jangan curang, semua akan dibersihkan oleh Tuhan. Karena tujuan Tuhan indah
yaitu untuk membawa kita tersingkir dari aniaya 3,5 tahun. Kita masuk dalam
pesta pondok daun-daunan, gereja Tuhan masuk resepsi, tetapi dunia masuk dalam
resesi penderitaan. Tuhan bermaksud menggiring kita masuk dalam resepsi pesta nikah Kristus dengan gerejaNya.
Sekarang
apakah kita siap mendengar bunyi nafiri itu. Kalau sekarang ini anda tidak
mampu menerima penampilan Firman untuk menyucikan, apalagi kalau menghadapi
penyucian tuntas, tidak akan mampu nanti. Imam Besar membawa pelayanan untuk
menuntaskan segala yang melekat kepada kita yaitu segala cacat cela dan kerut
dituntaskan di ruangan maha suci.
Pada
awalnya setiap saat boleh Imam Besar masuk ke ruangan maha suci. Tetapi
kemudian Tuhan batasi setahun sekali. Mengapa? Sebab Tuhan tidak mau, tidak
suka dan tidak tega ada korban berikutnya. Jangan lupa Nadab dan Abihu. Nadab
artinya dermawan dan Abihu artinya aku punya Allah. Jadi kita harus ingat
kembali kepada hal ini. Padahal Nadab dan Abihu ini sudah ada pada pelayanan
puncak tetapi melakukan kesalahan sehingga disambar oleh api dari Tuhan. Ini
yang mengingatkan saya, kita ini sudah ada pada pelayanan puncak. Kita harus
melihat kesalahan Nadab dan Abihu ini jangan sampai terulang sehingga Tuhan
batasi setahun sekali imam boleh masuk ke sana. Kalau dulu kapan saja imam besar boleh masuk.
Imamat 16:1-2
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada
waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
16:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada
Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di
belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia
mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
Jadi
kehadiran Imam Besar di dalam ruangan maha suci, benar-benar ditanggapi Tuhan
dengan serius. Sebab Tuhan mengatakan “Aku menampakkan diri dalam awan di atas
tutup pendamaian”. Jadi pekerjaan Imam Besar ini bukan untuk diriNya sendiri
tetapi bagi yang ada di belakangNya yaitu umat. Sehingga Tuhan butuh hadir di
atas tutup pendamaian di dalam awan, untuk bertemu dengan Imam Besar. Apa
tujuannya? Untuk menuntaskan apa yang belum bersih yaitu segala cacat cela dan
kerut. Itu yang dibawa masuk Imam Besar untuk menangani masalah kita umat Tuha.
Dan itu yang dikerjakan oleh Yesus.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus
buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya,
tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan
kita.
Sekarang
Yesus bekerja menyiapkan sesuatu untuk saudara dan saya. Mari kita perhatikan
kembali masalah ini, bagaimana Imam Besar masuk untuk menolong kehidupan kita.
Ini adalah pelayanan terakhir oleh Imam Besar, mengadakan penyucian hingga tuntas bagi gereja Tuhan.
Keluaran 24:1,9
24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah
menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari
para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu
dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
Kata “naiklah”
yang pertama dan kedua, Musa naik diikuti Harun, 70 tua-tua, Nadab dan Abihu. Tetapi
kata naik yang ketiga tinggal Musa dan Yosua, begitu juga yang keempat. Jadi
untuk jumpa Tuhan bukannya turun tetapi naik. Rohani kita harus memuncak, harus
mencapai garis akhir, harus naik.
Itamar
dan Eliezer tidak diikut sertakan. Akhirnya Nadab dan Abihu mati, maka yang
duluan diganti oleh yang kemudian. Ini peringatan bagi kita, jangan sampai kita
yang duluan hancur lalu diganti oleh orang yang baru datang di belakang. Ini
yang menjadi kewaspadaanku, saya takutkan jangan sampai hal ini terjadi, sebab
kita ada pada saat yang
terakhir.
Keluaran 24:10
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya
berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang
terangnya seperti langit yang cerah.
Bayangkan,
mereka sampai menyaksikan Allah Israel. Jadi apa lagi yang kurang dari Nadab
dan Abihu. Tetapi akhirnya diganti oleh Itamar dan Eliazar. Pelajaran bagi
kita, kalau saya yang di depan melakukan kesalahan maka nanti diganti oleh
orang yang dari belakang. Makanya Tuhan katakan “jangan sampai kamu yang sudah
di terdahulu menjadi yang terkemudian sehingga yang terkemudian menjadi yang
terdahulu”.
Ini
yang kita jaga, ini Firman Tuhan, bukan rekayasa. Jika tidak atas kerelaan dan
kesediaan hati Tuhan untuk kita didorong masuk pada kegenapan waktu, kita tidak
akan dibukakan Firman. Sebab pembukaan rahasia Firman yang saudara terima
adalah kerelaan dan kesediahan hati Tuhan. Makanya jangan kita usik kerelaan
dan kesediaan hati Tuhan yang membuka jalan supaya jangan kita hanya
angan-angan pak menung, mengatakan Yobel, Yobel, Yobel tetapi kita tidak masuk
dan ditagih terus utang kita. Tetapi pada tahun Yobel segala sesuatu yang
hilang dari diri kita dikembalikan oleh Tuhan.
Ada
kata yang menonjol dalam Keluaran pasal 24 yaitu naiklah. Siapa yang menduga,
Nadab dan Abihu sudah naik. Jemaat Tuhan, paduan suara, pemain music dan yang lainnya
yang ada dalam pelayanan, saudara sebetulnya beranjak naik. Kenapa? Sebab arah
Imam Besar naik, maka kita juga harus naik. Imam Besar ini naik ke ruangan maha
suci, maka gereja Tuhan harus naik ke ruangan maha suci. Tetapi tidak bisa
sembarang. Harus ada pembersihan diri, utamanya oleh pekerjaan grafirat,
pendamaian itu harus tuntas. Kita lihat bagaimana rasul Yohanes diperintahkan
untuk naik. Untuk apa? Untuk diperlihatkan hal-hal yang terjadi di depan.
Ketika mereka naik bertemu Tuhan, Tuhan tidak bisu mendatangi mereka, Tuhan
datang memberitahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang harus mereka
hadapi.
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata
kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan
menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Suara
yang dulu, berarti Yohanes ini tidak pernah melupakan suara yang dulu.
Pengajaran apa yang dia terima dahulu tidak pernah dia lupa. Jadi saat naik,
kita bertemu dengan Tuhan. Tuhan datang dalam awan di atas peti perjanjian
bukan hanya tatap muka dan saling mempelototi, tidak! Tuhan datang dengan
suaraNya yaitu suara Firman untuk memberitahu apa yang harus kita lakukan dan
apa yang akan terjadi di depan. Itulah baiknya Tuhan, sebelum terjadi bencana,
Tuhan sudah ingatkan kepada kita.
Orang
bijak jika melihat datang bencana dia menghindar. Tetapi kalau orang bodoh dia
terjang saja. Apakah saudara menanti di mana seluruh dunia suaranya sama “aduh sakit!” karena disengat oleh
kalajengking. Seluruh dunia berteriak, dari tingkat sosial di atas sampai
rakyat jelata yang tinggal di kolong jembatan. Mereka senasib dengan yang punya
kedudukan tinggi dan konglomerat dengan yang miskin, semua berteriak “sakit!”. Kalau
kita naik, itu untuk menghindari ini semua. Tuhan peringatkan, Tuhan tunjukan
supaya jangan sampai kita jalan terus. Jadilah orang bijak, sehingga bila
terjadi apa-apa kita sudah dihindarkan oleh Tuhan.
Kita
perhatikan di sini apa yang terjadi pada Nadab dan Abihu. Ini peringatan Tuhan
yang keras bagi kita. Nadab dan Abihu sudah dipilih oleh Tuhan untuk naik ke
atas gunung. Itamar dan Eliazar juga anak Harun, tetapi mereka tidak diikut
sertakan. Justru di dalam pelayanan puncak, di situ Nadab dan Abihu hancur. Ini
yang harus saya jaga dan waspada. Untuk mengatasi ini supaya jangan terjadi hal
itu lagi, maka Tuhan rubah bukan setiap saat imam besar masuk ruangan maha suci, tetapi setahun
sekali.
Menurut
catatan pelayanan imam besar, ada kerincing-kerincing di ujung jubahnya. Supaya
kita dengar dia ada bergerak. Tetapi kalau lama tidak bergerak dan tidak
terdengar bunyi krincing-krincing berarti dia melakukan kesalahan dan mati dia
di dalam. Makanya ada tali untuk menarik mayatnya. Namun tidak pernah juga
terjadi ada imam besar yang mati di dalam ruangan maha kudus.
Bilangan 29:7
29:7 Pada hari yang kesepuluh bulan yang ketujuh itu
haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus dan merendahkan dirimu dengan
berpuasa, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan.
Untuk
mengakhiri perbuatan daging, Tuhan berikan solusi yaitu berpuasa. Dan puasa
yang Tuhan kehendaki adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
berarti siang 12 jam dan malam 12 jam. Begitu rupa Tuhan mau mencegah agar
jangan ada korban susulan. Apa yang dibuat dan diperlihatkan oleh Tuhan kepada
mereka-mereka ini.
Kata
naik yang berikutnya tinggal Musa dan Yosua.
Keluaran 24:12-13
24:12 TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah
menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan
kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk
diajarkan kepada mereka."
24:13 Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya, maka
naiklah Musa ke atas gunung Allah itu.
Tinggal
2 oang yang naik, 70 tua-tua tinggal di lereng bersama dengan Nadab dan Abihu
serta Harun ada di sana. Musa dan Yosua naik ke atag gunung untuk menerima dua
loh batu. Dua loh batu menggambarkan Firman sepenuh, berarti ada saksi. Jadi
kita naik ini tujuannya untuk mendapatkan Firman sepenuhnya. Kalau Firman sepenuhnya
kita nikmati, berarti kita juga akan menikmati penyucian sepenuhnya. Ini adalah
kesempatan terakhir bagi gereja Tuhan sebab kita ada di ruas jalan akhir dan
kita ada dalam pesta grafirat. Pesta bunyi nafiri digandeng dengan pesta
grafirat dan yobel.
Pelayanan
Yesus sebagai Imam Besar begitu luar biasa. Pelayanan di ruangan maha suci ini
dihubungkan dengan mengalahkan musuh.
Mazmur 68:2
68:2 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya,
orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.
Referensinya:
Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa:
"Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci
Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Masuknya
Imam Besar ke ruangan maha suci, berarti berhadapan dengan peti perjanjian. Di
dalam ayat yang kita baca tadi, peti perjanjian bergerak. Berarti Firman
pengajaran, Roh dan kasih Tuhan bergerak. Tujuannya untuk mencerai-beraikan
musuh atau menghalau musuh. Ada 3 musuh yang kita hadapi yaitu iblis, dunia dan
daging. 5 kitab Musa melawan iblis, kitab Yosua melawan dunia dan kitab hakim-hakim
melawan daging. Ini 3 musuh yang dihadapi oleh gereja. Jika 3 musuh ini berhasil
kita kalahkan maka kita tampil seperti Rut yang menikah dengan Boas. Urutan-urutannya
ini bukan kebetulan. Untuk mengalahkan musuh, maka perlu kita ada sentuhan
dengan peti perjanjian. Yang membuka jalan kita ke peti perjanjian adalah Yesus
Imam Besar yang telah rela berkorban.
Jika
melihat pelayanan Yesus ke ruangan maha suci, itu bukan tanpa maksud. Jangan kita remehkan ketika Yesus masuk ruangan maha suci sebab kehadiran Yesus di ruangan
maha suci itu adalah untuk kepentingan kita. Makanya kita tidak berani
mengentengkan atau katakanlah seperti tidak dihargai. Kepentingan kita itu
diperlihatkan dalam bentuk peti perjanjian. Tuhan membuka jalan masuk lewat
tabir untuk memperlihatkan peti perjanjian. Sebenarnya Tuhan mau mengkondisikan
kita bagaikan tabut perjanjian untuk menerima tutup pendamaian. Makanya kita harus menanggapi serius hal ini. Tujuan
pekerjaan pendamaian ini adalah untuk merampungkan tampilnya Peti Perjanjian,
untuk merampungkan Mempelai Wanita yang menang menghadapi musuh. Menghadapi
musuh di sini bukan karena kekuatan kita. Lihat Yesus Imam Besar, Dia masuk ke
ruangan maha suci dan di sana ada Peti Perjanjian. Dengan bergeraknya Tabut Perjanjian
berarti musuh dikalahkan.
Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa:
"Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang
membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Ini
lawan pesta grafirat, makanya Tuhan halau roh kebencian. Bukan orangnya yang
dihalau tetapi rohnya. Dulu kita membenci Tuhan, memusuhi Tuhan.
Kolose 1:21
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan
yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat,
Sudah jauh dari Tuhan kemudian Tuhan
halau lagi, bagaimana nasibnya.
Kolose 1:22
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh
jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela
dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Ini
pelayanan Imam Besar, dulu kita bermusuhan dengan Tuhan lalu Tuhan damaikan. Tuntasnya
pendamaian itu di dalam pesta grafirat dan digandeng dengan tahun Yobel dan
bunyi nafiri. Tak bercacat dan tidak bercela, itulah Mempelai Wanita. Siapa
yang tidak rindu, kita semua rindu menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa:
"Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci
Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Mazmur 68:2
68:2 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya,
orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.
Yang
membenci Tuhan melarikan diri. Artinya bergeraknya Peti Perjanjian lewat
pelayanan Yesus Imam Besar, maksudnya agar semua kehidupan kita yang dulu
membenci Tuhan itu dibersihkan, roh yang tidak patut kepada Tuhan itu harus
dibersihkan (bukannya malah dipertahankan) oleh karena pekerjaan Imam Besar.
Baik
tahun Yobel maupun pesta grafirat, semua tidak bisa lepas dengan suara nafiri.
Bahkan dikatakan menggelegar di mana-mana sekarang ini. Bulan November suara
nafiri akan menggelegar di sini KKR tanggal 5 – 7 . Olehnya kita yang dipakai menjadi sarana untuk menghadirkan ini harus duluan.
Jika
ada Imam Besar melayani maka orang itu dibebaskan oleh Tuhan.
Bilangan 35:22-25
35:22 Tetapi jika ia sekonyong-konyong menumbuk orang
itu dengan tidak ada perasaan permusuhan, atau dengan tidak sengaja melemparkan
sesuatu benda kepadanya,
35:23 atau dengan kurang ingat menjatuhkan kepada
orang itu sesuatu batu yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga
orang itu mati, sedangkan dia tidak merasa bermusuh dengan orang itu dan juga
tidak mengikhtiarkan celakanya,
35:24 maka haruslah rapat umat mengadili antara orang
yang membunuh itu dan penuntut darah, menurut hukum-hukum ini,
35:25 dan haruslah rapat umat membebaskan pembunuh
dari tangan penuntut darah, dan haruslah rapat umat mengembalikan dia ke kota
perlindungan, ke tempat ia telah melarikan diri; di situlah ia harus tinggal
sampai matinya imam besar yang telah diurapi dengan minyak yang kudus.
Jadi
matinya Imam Besar di Golgota itu untuk membebaskan saya dan saudara. Orang
yang membunuh bukan karena perasaan bermusuhan, dia ditolong oleh Tuhan jika imam
besar mati. Ini ada hubunganya dengan Yobel, ada hubungannya dengan pelayanan
Imam Besar, dengan pesta grafirat alias pendamaian.
Apa
yang kita lakukan di depan ini? Karena dengan hadirnya Tuhan bersama awan di
atas peti perjanjian, bertemu dengan Imam Besar di situ, ada tujuan yang sangat
luar biasa, yakni untuk menyampaikan Firman kepada Harun “ini yang harus kamu
lakukan dan ini masalah yang akan dihadapi supaya kamu menghindar”. Ini tujuan
Tuhan bagi gereja Tuhan yang hidup akhir zaman.
Kita
lihat sekali lagi bagaimana pelayanan gembala, anak Tuhan, pelayan Tuhan, imam-imam dan sebagainya. Apakah rohani
kita naik untuk mencapai puncak? Atau sekarang ini malah menukik atau terjun
bebas, jangan sampai terjadi seperti ini. Nadab dan Abihu sudah naik gunung ke
atas lalu menukik. Kita ini bagaikan naik gunung, kalau dari atas ada orang meluncur,
jangan kita tahan nanti anda terseret. Doakan, itu yang penting. Siapa tahu sampai
di bawah dia tidak mati dan masih bisa merangkak naik.
Pesta
grafirat dihubungkan “tidak ada yang boleh bekerja” artinya tidak boleh ada
aktivitas daging lagi. Sekarang ini kita mengaku kita
belum bersih dari aktivitas daging. Itu
sebabnya dalam Yehezkiel dikatakan jangan pakai ikat pinggang yang membuat anda
bekerja sampai berkeringat. Keringat ini keluar dari daging. Makanya jangan
buat ikat pinggang di luar ikat pinggang Tuhan. Kalau ikat pinggang Tuhan, kita
akan bekerja maka daging dibungkemkan. Tetapi kalau ikat pinggang kita sendiri,
maka yang keluar adalah keringat. Kemudian dikatakan harus puasa, berarti harus
pantang. Apa yang tidak berkenan kepada Tuhan harus kita pantang.
Imam
Besar itu berkorban bagi kita, apa yang harus kita buat untuk Dia. Bagaimana
kita menyikapi pelayanan Imam Besar yang begitu serius untuk membersihkan kita
yang diawali dengan membuka jalan baru melalui diriNya. Bagaimana kita berucap
“terima kasih Tuhan”. Tetapi akhir zaman ini orang sudah sukar dan susah untuk
berterima kasih, karena sesuai dengan Firman Tuhan. Salah satu dosa akhir zaman
adalah tidak tahu berterima kasih
II Timotius 3:2
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
Imam
Besar masuk ruangan maha suci, berkorban luar biasa untuk kepentingan kita. Bagaimana
rasa terima kasih kita kepada Tuhan atas Firman yang dicurahkan pada kita. Saya
sebagai hamba Tuhan merasa terima kasihku belum tuntas, rasa terima kasihku
hanya sebatas kata-kata. Kalau saya telat bangun sembayang, saya merasa
bersalah sekali dan berdoa “Tuhan ampuni saya”. Curahan kasih Tuhan yang Tuhan berikan
harus saya curahkan juga kepada jemaat Tuhan yang digembalakan supaya kita
sama-sama berterima kasih kepada Tuhan.
Ketika
saya di kamar dalam penyembahan, ada angin sepoi-sepoi yang indah “umatKu
mengucap syukur tetapi tidak mendahulukan Aku!”. Berarti termasuk jemaat
Langgadopi 4, masih ada yang mengucap syukur tetapi tidak mendahulukan Tuhan.
Yang diutamakan bagaimana supaya perut kenyang.
Tegakah
saya dan saudara tidak berterima kasih kepada Yesus yang sudah masuk di ruangan
maha suci untuk kepentingan kita. Ini yang harus ada pada diri kita sebagai hamba Tuhan. Olehnya kita lihat bagaimana sikap orang Yahudi
terhadap penampilan Firman pengajaran ini. Bagaimana bisa dibersihkan kalau
sikap sekarang ini, sikap masa lampau dan sikap yang akan datang sudah
diperlihatkan oleh Tuhan. Dengan kata lain mereka tidak menanggapi pelayanan
Yesus sebagai Imam Besar, mereka membenci Yesus.
Lihat
bagaimana masa lampau mereka.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya
mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang
kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang
sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam
kamu yang percaya.
Jika
Firman kita terima dan yakin itu
perkataan Allah dan bukan perkataan manusia, maka akan terasa Firman itu
bekerja di dalam diri kita. Berarti Imam Besar itu sampai kepada kita. Tetapi
kalau kita anggap bahwa Firman yang disampaikan itu bahasa manusia, maka kita
tidak akan merasa apa-apa.
Orang
Tesalonika ini pada awalnya adalah orang yang gampang panas. Raba dirimu
masing-masing, apakah kau orang yang gampang panas? Katakanlah saya orang yang
gampang panas, tetapi datang Firman, tanggapilah dengan serius.
I Tesalonika 2:14-15
2:14 Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi
penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus,
karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu
yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh
Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada
Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,
Membunuh
Tuhan Yesus dan para nabi, itulah perilaku orang Yahudi masa lampau. Nabi
berbicara Firman nubuatan, itu yang mereka bunuh, Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga Kepala Gereja mereka bunuh. Masa sekarang mereka menganiaya
pelayan-pelayan Tuhan. Saya tidak mengatakan jemaat menganiaya saya, tetapi
dalam pengalaman saya melayani Tuhan banyak kali saya merasa teraniaya. Yang
akan datang, semua manusia mereka musuhi.
I Tesalonika 2:16
2:16 karena mereka mau menghalang-halangi kami
memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka.
Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya
dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya.
Masa
lampau membunuh nabi-nabi dan membunuh Yesus. Ketika ditampilkan Firman
nubuatan yaitu hal-hal yang akan datang, jangan sampai kita salah menilai,
jangan sampai pikiran kita menjadi miring menanggapinya. Kalau seperti itu
berarti sadar atau tidak sadar orang itu menganiaya nabi, sama dengan
melecehkan Firman nubuatan.
Berbicara masa
sekarang adalah menganiaya rasul, berarti Firman pengajaran. Bagaimana Yesus
membawa kita tanpa cacat cela dan kerut itu tidak lepas dari Firman pengajaran.
Tetapi kalau Firman pengajaran sudah dientengkan dan dilecehkan bahkan bersikap
seperti orang Moab yang berkata semua sama saja, bagaimana bisa dilepaskan. Ada
7 bangsa disekitar orang Israel, antara lain Moab dan Amon. Amon ini suka
memutar balikan fakta, yang benar dia bilang salah, yang salah dia bilang benar
dan senang sekali melihat orang mendapat kecelakaan. Kalau Moab itu mengatakan
semua sama saja. Pdt. In Yuwono mengatakan “kalau ada yang mengatakan kabar ini
sama dengan yang lain, orang itu rohaninya dangkal!”.
Yehezkiel 25:8
25:8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena
Moab berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,
Kita
lihat di sini bagaimana sikap kita masa lampau, bagaimana tanggapan kita
terhadap Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, terhadap nabi-nabi yaitu Firman
pengajaran. Masa sekarang ini bagaimana tanggapan kita terhadap Firman
pengajaran. Sekarang Imam Besar sementara bekerja di ruangan maha suci menangani gereja Tuhan untuk tampil tanpa
cacat cela dan kerut.
Siapa
yang akan menyuarakan Firman pengajaran dan Firman nubuatan? adalah gembala!
Kalau saudara dengar Firman pengajaran dan Firman nubuatan disampaikan oleh
gembala itu adalah perhatian Yesus Imam Besar supaya kita tampil tanpa cacat
cela dan kerut. Apalagi kita menghadapi tahun Yobel, di mana segala sesuatu
dipulihkan oleh Tuhan. Apa yang dulu sudah
hilang, yang sudah dirampas dari dirimu mau dikembalikan oleh Tuhan. Ini untuk
saya, saya berterima kasih kepada Tuhan.
Orang
Yahudi ini memusuhi semua manusia,
bagaimana jadinya kalau seperti ini. Tetapi sekarang petinggi-petinggi Yahudi
mulai menulis tentang Yesus. Kembali pada Nadab dan Abihu, kita sudah melejit
ke depan. Jangan sampai orang Israel ini kembali melejit melewati kita. Ini
jangan sampai terjadi pada diriku dan diri saudara.
Dalam
pelayanan Imam Besar yang penuh belas kasihan ini, tujuannya satu yaitu untuk
mendapatkan Mempelai WanitaNya. Itu sebabNya Dia masuk di ruangan maha suci
untuk membenahi Mempelai WanitaNya. Tegakah kita
tidak menanggapi upaya Tuhan ini. Upaya Tuhan ini agar kita tidak bercacat cela
dan kerut.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Efesus 5:25
halaman Tabernakel, ayat 26 itu ruangan suci, ayat 27 itu ruangan maha suci.
Lihat jenjang pelayanan Yesus. Dulu kita musuh di hadapan Tuhan dan Dia kirim
hambaNya untuk menginjili kita. Kemudian kita datang kepada Tuhan, tetapi bukan
berarti sudah tuntas. Makanya kita harus berada di wilayah ruangan suci, di
sana kita digodok oleh Firman Allah. Untuk tahap ini, sekarang kita masuk pada
pesta bunyi nafiri bersama dengan pesta grafirat digandeng dengan tahun Yobel.
Pesta ini bagi kita sudah digabung karena kita mau dibawa masuk pada pesta
pondok daun-daunan. Pesta pondok daun-daunan adalah pesta yang sangat
dinanti-nanti oleh orang Israel. Kesuakaan pesta itu tidak sama dengan
pesta-pesta yang lain, itulah pesta penyingkiran gereja. Apakah saudara rindu
masuk penyingkiran gereja? Penentunya adalah pesta yang keenam, jangan coba kita
bermain-main.
Imamat 23:26-27; 25:9
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan
yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus
dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN.
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan
itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala
itu di mana-mana di seluruh negerimu.
Jadi
tahun Yobel ini tidak lepas dengan pesta pendamaian. Jangan sampai saudara tidak
mengalami tahun pembebasan sebab ada yang saudara tolak. Apa itu? Suara nafiri,
berarti pemberitaan Firman. Padahal itu harus terus menerus diperdengarkan. Makanya
jangan kita ciut hati bila Firman Tuhan menyentuh seluruh sisi kehidupan kita
dari telapak kaki sampai ujung rambut, dari belakang sampai di depan, kiri
kanan. Karena kadang kala, jika Tuhan sentuh telinga kita, hidung kita,
belakang kita, kaki kita, tangan kita, kerongkongan kita, perut kita,
seringkali kita bereaksi salah, padahal kita ingin ada di tahun Yobel. Aduhai, Tuhan tolong saya. Mau Yobel, mau pesta
pendamaian, tetapi kita malah memilah-milah Firman, jangan itu terjadi pada saudara!
Kita
dilayani oleh Yesus Imam Besar, diikuti dengan suara sangkakala, Firman Tuhan
menggelegar. Kalau sekarang kita tidak bisa menerima bunyi sangkakala ini, maka
ada 7 suara
sangkakala yang Tuhan
siapkan bagi orang itu dan ini mengerikan! Sangkakala pertama menghancurkan
pohon-pohon dan rumput-rumput. Kalau rumput dihancurkan berarti penggembalaan
itu sama sekali tidak ada nilainya di hadapan Tuhan. Kalau pohon di musnahkan
berarti tidak ada lagi pemeliharaan Tuhan seperti pohon yang buahnya di makan
Adam dan Hawa di taman Eden. Kalau pohon dimusnahkan berarti menunjukan
kehidupan itu tidak ada lagi kesempatan untuk dibangun menjadi Bait Allah.
Kemudian kalau pohon dimusnahkan berarti tidak ada yang akan menggiring saudara
dengan sukacita ke tempat Mempelai. Sebab ketika saudara berangkat menuju
mahligai, pohon-pohon bertepuk tangan menghentar saudara.
Yesaya 55:12
55:12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan
dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan
bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk
tangan.
Sangkakala
kelima itu mengerikan karena diawali dengan seruan “wai, wai, wai” atau
“celaka, celaka, celaka”. Saudara bayangkan, dalam satu keluarga, papa, mama,
anak semua berteriak “aduh sakit” semua menderita, seluruh dunia. Olehnya kalau
sekarang suara sangkakala yaitu suara Firman saudara tidak suka terima, maka ada 7 suara sangkakala yang akan diterima oleh orang itu. Olehnya jangan coba-coba
jemaat menolak Firman Tuhan.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Ini
berarti Tuhan mengasihi mereka, Tuhan mengasihi keturunan Yakub. Pelanggaran
dan dosa mereka diberitahu berarti mereka dikasihi oleh Tuhan.
Hosea 8:1-2
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga,
firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak
mau memperhatikannya!
Inilah
yang terjadi, karena mereka tidak mau memperhatikan akhirnya Tuhan katakan
“Yeremia, jangan lagi kau doakan mereka. Biarpun mereka berdoa/ puasa Aku tidak akan mendengar!”.
Sampai 3 tempat Tuhan memblokir doa dari Yeremia. Tetapi Yeremia tidak tega,
dia tetap berdoa. Hati nurani sebagai seorang hamba Tuhan tidak tega. Walaupun Tuhan
katakan “jangan lagi kau doakan” tetapi Yeremia tetap berdoa karena dia melihat
Tuhan masih menyebut mereka “kekasihKu”.
Yeremia 11:15
11:15 Apakah lagi urusan kekasih-Ku di dalam rumah-Ku, bukankah ia sudah
melaksanakan rancangan-rancangan yang jahat? Dapatkah nazar-nazar dan daging
yang suci melewatkan malapetaka dari padamu, sehingga kemudian engkau dapat
beria-ria?
Yeremia 14:11-12
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau
berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
14:12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan
seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban
sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan
mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."
Ngeri,
ada kuda merah berarti ada peperangan, ada kuda hitam berarti ada kelaparan,
ada kuda hijau kuning berarti ada penyakit sampar.
Yeremia 14:17
14:17 Katakanlah perkataan ini kepada mereka:
"Air mataku bercucuran siang dan malam dengan tidak berhenti-henti, sebab
anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali
tidak tersembuhkan.
Berarti
Yeremia tahu tidak ada lagi proses penyempurnaan terjadi dalam diri mereka/ umat.
Yeremia 14:20-21
14:20 Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan kami dan
kesalahan nenek moyang kami; sungguh, kami telah berdosa kepada-Mu.
14:21 Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena
nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah
perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya!
Di
sini Yeremia masih terus berdoa, padahal Tuhan sudah katakan “jangan lagi
doakan!”. Tuhan
tolak doa Yeremia. Musa
waktu berdoa menahan murka Allah, masih diterima oleh Tuhan. Bukan salah
Yeremia atau benarnya Musa tetapi memang salahnya umat saat itu.
Yeremia 14:22
14:22 Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara
dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan
lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya TUHAN Allah kami, Pengharapan kami, yang
membuat semuanya itu?
Tuhan
menjawab:
Yeremia 15:1-2
15:1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa
dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa
ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
15:2 Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah
kami harus pergi?, maka jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut,
ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah!
dan yang ke tawanan, ke tawananlah!
Betul-betul
seperti kata Musa “Tuhan, mengapa Engkau bengis kepada kami!”. Di sini Tuhan
perlihatkan, betapa bengisnya Tuhan.
Keluaran 5:22
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya:
"Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku
yang Kauutus?
Hamba
Tuhan tahu karakter Tuhan dan kalau Tuhan sudah tampil dengan bengis, siapa
lagi yang dapat menolong.
Kekasih
yang diberkati Tuhan, sekarang kita ada pada pesta grafirat. Terimalah suara
sangkakala. Terimalah suara Firman yang membenahi seluruh kehidupan kita. Dia
benahi hidupku, nikahku, buah nikahku. Bertobatlah minta supaya Tuhan benahi kehidupan
saudara. Jangan tunggu
Tuhan menjadi bengis.
Itu
sebabnya pesta pendamaian itu penentu untuk kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan, ini harus kita terima. Tuhan tidak
ingin ada Abihu-Abihu dan Nadab-Nadab akhir zaman. Saya katakan kepada paduan
suara, pembantu-pembantu mimbar dan pemain musik, jangan miliki roh Nadab dan
Abihu, itu berbahaya. Kita sekarang ada pada ibadah puncak, untuk masuk pada
pesta yang dinanti. Lihat situasi dunia sekarang ini. Sekalipun iblis mengamuk,
kalau saudara adalah orang yang memperhatikan pesta yang terakhir ini maka kita
akan berangkat ke tempat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.
Firman
Tuhan selalu datang kepada kita setiap kita beribadah. Kalau Tuhan percayakan
Firman kepada saudara jangan sampai saudara tidak tahu berterima kasih. Kita
sudah tahu dan mengerti Firman, tetapi di mana rasa terima kasih kita kepada
Tuhan dan kepada hamba Tuhan yang mengajar kita. Yang seringkali terjadi,
bukannya berterima kasih kepada gembala tetapi gembala malah dicela, dicerca
dan dinista. Syukur kita bisa ada hingga saat ini, jemaat semoga kita bangkit, kita harus bangkit
sekarang. Sudah dekat penyingkiran gereja. Jangan seperti orang Yahudi,
memusuhi masa lampau, hidup sekarang dan yang akan datang tetap dimusuhi. Ini kehidupan orang Yahudi yang
tidak boleh kita tiru.
1 Tesalonika 2:15
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para
nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka
pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,
Saya
berbahagia jika Tuhan mempercayakan Firman di dalam penggembalaan. Lihat gerakan Imam Besar, di mana
sekarang Dia bergerak. Dengar bunyi gerincing di ujung jubahNya, sementara Dia
melayani untuk kepentingan kita. Makanya ketika Maria Magdalena mau menyentuh
Yesus, Dia berkata “jangan sentuh Aku karena Aku belum kembali kepada Bapa”
berarti belum membawa darahNya kepada Bapa. Luar biasa Maria Magdalena.
Yohanes 20:17-18
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau
memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada
saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid:
"Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal
itu kepadanya.
Sementara
saat itu murid-murid sedang ketakutan, bercorak ragam perasaan mereka. Tetapi
ketika Maria mengatakan pesan Yesus “BapaKu dan Bapamu, AllahKu dan Allahmu”
maka hati mereka sejuk. Di sini Yesus sudah ada pada suasana kebangkitan, berarti
pelayanan Imam Besar berjalan dan itu berlanjut sampai sekarang untuk membangun
Gereja Tuhan. Kata Yesus “BapaKu dan Bapamu, AllahKu dan Allahmu” itulah yang
harus kita sembah. Terima kasih Tuhan, Engkau bukakan jalan bagi kami.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar