Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh
bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan
kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan
TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala
tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
Pengertian
ibadah adalah hidup yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan selalu bertanya
apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Jadi ibadah itu kehidupan yang kita tujukan kepada Tuhan dan selalu
bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Itulah kehidupan yang
beribadah. Apalagi kita sekarang ini ada di dalam pendalaman Firman pengajaran dalam tujuh masa
raya Israel yang kita rayakan secara rohani dan kita telah ada pada pesta yang
keenam, ini penentu untuk masuk pada pesta yang ketujuh.
Jika
saudara masih ingat, dalam kitab Imamat ini ada 31 kali Tuhan berfirman hanya
khusus kepada Musa. Kemudian 4 kali Tuhan berbicara kepada Musa bersama dengan
Harun. Kemudian 1 kali Tuhan berbicara khusus kepada Harun. Menyangkut pesta
grafirat atau pesta pendamaian ini adalah kali yang ke-26. Jangan kita
mengabaikan hal-hal seperti ini. Saya berupaya mohon ketelitian untuk menyelidik,
sebab apa yang dicatat dalam Alkitab ini bukan tanpa tujuan, ada maksud Tuhan.
Pesta yang keenam ini adalah penantian Tuhan yang terakhir sebab angka 20
adalah angka penantian. Angka 6 adalah angka manusia. Jadi Tuhan menanti dan
menunggu apakah manusia kita ini siap untuk dituntaskan penyucian dalam
kehidupan kita. Karena kalau tidak tuntas, maka kita akan gagal masuk dalam
pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja. Olehnya kita harus
memperhatikan apa-apa yang dicatat di dalam Imamat 23:26-32 ini.
Ada 5
hal yang ditonjolkan oleh Tuhan dalam pesta grafirat ini yang harus kita ikuti.
Karena di dalam pesta pendamaian atau grafirat ini adalah pesta penyucian
secara utuh dan tuntas oleh Tuhan. Berarti sekalipun Tuhan bermaksud untuk
menuntaskan segala cacat cela dan kerut kita, jika manusiawi kita tidak
mengkaitkan diri dengan kerinduan hati Tuhan menanti-nanti saat terakhir untuk
saudara serahkan, jika saya dan saudara tidak mau menyerahkan maka apa yang
Tuhan sapa, apa yang Tuhan puji yaitu penampilan gereja Tuhan yang tidak punya
cacat lagi, sampai Tuhan katakan begitu indah dan begitu cantik, tidak akan
kita raih.
Ada
simbol atau bayangan di dalam Alkitab yang menampilkan begitu sangat luar
biasa, sampai pandangan Tuhan begitu terkejut dan mencengangkan Tuhan karena
ada anak Tuhan yang siap masuk mengisi penantian Tuhan yang terakhir. Itu
hasil, makanya kalau saya membaca ini, berarti akan ada wujudnya nanti.
Pertanyaan pada wujudnya itu adakah saudara di sana atau tidak. Tentu saya
meyakini tidak mungkin ada wujud tanpa ada orang yang menyambut Firman, yang
membuka hati dan membuka diri untuk disucikan. Tentu ada orangnya dan orang-orang
itu adalah orang yang menerima Firman pengajaran. Semoga saudara adalah
orangnya.
Kidung Agung 4:7
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela
padamu.
Tujuan
pesta grafirat itu untuk menghapus segala cacat cela.
Kidung Agung 4:9-10
4:9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku,
engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari
perhiasan lehermu.
4:10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh
lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada
segala macam rempah.
Inilah
penampilan Mempelai Wanita yang didambakan dan dinanti-nantikan oleh Tuhan.
Angka 20 ini adalah penantian Tuhan yang terakhir. Jika kita memperhatikan ini
sekarang, apakah kita mau dibersihkan oleh Tuhan cacat cela dan kerut kita
supaya tampil seperti itu. Kalau kita tidak mau, dikorek saja kesalahan kita
sudah ngambek, maka bukan Tuhan yang gagal menanti sebab pasti ada yang
mengisi. Kalau saya menolak maka ada ratusan yang mengisi, kalau saudara
menolak ada ribuan yang mengisi, kalau ratusan menolak ada jutaan yang akan mengisi.
Semoga saudara bukan pribadi yang menolak penyucian segala cacat, cela, kerut
dan noda tetapi kita menerima pelayanan Imam Besar ini. Sebab pesta pendamaian
ini yang pegang peran adalah Imam Besar dan Imam Besar bekerja di wilayah
Tabernakel mulai dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci. Pesta grafirat
ini sudah ada di wilayah ruangan maha suci, sebab Imam Besar masuk di sana.
Sebenarnya
setiap saat Harun bisa masuk ke ruangan Maha Suci, tetapi karena musibah rohani
yaitu peristiwa Nadab dan Abihu, maka Tuhan batasi 1 tahun 1 kali, yaitu tanggal
10 bulan ketujuh. Kemudian setelah datang Yesus sebagai Imam Besar maka kembali
setiap saat bisa masuk. Sekarang Tuhan buka jalan bagi kita, dulu hanya Imam
Besar yang boleh masuk, sekarang kita boleh masuk setiap saat. Berarti kembali sebelum
peristiwa Nadab dan Abihu. Kalau kita tidak boleh masuk ruangan maha suci, maka
Ibrani 10:19-22 dibuang saja. Kita diizinkan masuk untuk menyaksikan. Bukan
berarti kita sudah tinggal di dalam, tetapi masih di dalam proses.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Tempat
kudus yang dimaksud pada ayat 19 itu bukanlah ruangan suci tetapi ruangan maha
suci. Jawabannya ada pada ayat 20 yaitu melalui tabir.
Ibrani 10:21-22
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Saya
mengacu pada ayat ini bahwa Tuhan membuka jalan kita masuk. Tujuannya apa kita
dibersihkan oleh Tuhan, oleh Imam Besar yang mengerjakan segala pembersihan
segala cacat cela noda dosa dan kerut. Di sini Tuhan memperlihatkan kepada kita
sebagai umat Tuhan, bagaimana peduli kita menanggapi Tuhan menanti saudara.
Serahkan angka 6 itu, serahkan angka manusia, angka daging itu supaya digarap
oleh Tuhan yang terakhir. Sebab sisa-sisa yang belum dibersihkan dalam ruangan
suci, dituntaskan dalam ruangan maha suci.
Mari
kita perhatikan agar perjalanan gereja Tuhan adalah perjalanan yang benar-benar
menenuhi selera Tuhan yang menanti. Yesus bergerak di wilayah Tabernakel. Dari
halaman, di pintu gerbang sudah ada angka 20. Pintu gerbang itu lebarnya 20
hasta, itu adalah penantian Tuhan terhadap orang berdosa supaya datang kepada
terang. Jika tingginya 5 hasta maka 5x20=100. Masih di pintu gerbang sudah
diiming-iming oleh Tuhan dengan angka 100 artinya kita diiming-iming untuk
dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Kenapa angka 100 itu angka nikah? Dalam I
Samuel, Saul menawarkan kepada Daud jika mau menjadi mantu Saul, menikah dengan
anak Saul yang cantik, maka Daud harus membayar dengan 100 kulit khatan orang
Filistin. Dan 100 domba, jika hilang 1 harus dicari agar genap 100, itu adalah
angka kelengkapan atau kepenuhan Tubuh Kristus.
Jadi
baru di pintu gerbang Tuhan sudah menawari, sudah dirindukan oleh Tuhan bahwa
saudara akan ditampilkan sebagai
Mempelai Wanita Tuhan. Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan harus kita jalani
semua. Kita masuk halaman dan objek pertama yang kita temui adalah Mezbah
Korban Bakaran yang berbicara pertobatan, hanya korban Kristus yang bisa
menyelamatkan. Bukti pertobatan, kita bersekutu dengan Bejana Pembasuhan yaitu
memberi diri dibaptis. Kemudian lanjut di ruangan suci yaitu wilayah
penggembalaan. Jangan katakan bahwa di wilayah penggembalaan ini semua sudah
tuntas. Itu sebabnya Imam Besar harus masuk di Ruangan Maha Suci untuk
menuntaskan segala yang belum tuntas di Ruangan Suci. Saudara yang diberkati
oleh Tuhan, maukah dosa kita dituntaskan untuk memenuhi saat-saat akhir Tuhan
menanti kita?
Ada 5
hal yang kita lihat menonjol di dalam pesta ini.
1.
Ada
pertemuan kudus
Hampir semua masa raya
ada pertemuan kudus, kecuali pesta timang-timangan, yang digabung pesta pantekosta ada pertemuan kudus. Pada pesta grafirat
ini hanya 1 kali tetapi bukan berarti kita ringankan. Lagi-lagi saya harus
menekankan ini, agar gereja Tuhan yang mau masuk mengisi penantian Tuhan yaitu
tampilnya gereja Tuhan yang tanpa cacat dan cela ini maka kita harus berada
pada persekutuan yang kudus. Ini yang Tuhan minta.
Sekarang kita lihat diri
kita, apakah persekutuan kita adalah persekutuan yang kudus? Jika tidak kudus
maka itulah tujuan Imam Besar untuk membersihkan! Mulai dari persekutuan nikah.
Apalagi hari-hari terakhir ini, sedang menuju persekutuan nikah yang kudus. Kita semua harus mengakui itu! Kalau
Tuhan tidak mengadakan pesta keenam, habislah kita.
Jangan kita anggap pertemuan
kudus itu hanya ibadah. Tadi saya sudah katakan pengertian ibadah adalah hidup
yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan selalu bertanya apa yang terbaik
yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Kalau dalam pertemuan mulai dari nikah ada bukti kudus, maka Tuhan menantimu
sekarang. Tetapi sudah netto tidak kudus malah keras hati, tidak mau dibenahi! Habislah kehidupan itu, dia tidak
akan masuk penyingkiran. Jangan kita mengabaikan persekutuan kudus. Sudah tidak
kudus dalam persekutuan kemudian malah banyak lagi bolong ibadah! Saya tahu
keadaan nikah saudara sudah tidak beres, kenapa malah banyak bolong ibadah!
Orang seperti itu akan masuk aniaya antikristus 3,5 tahun, ini jangan sampai
terjadi. Yesus menantimu.
Puji Tuhan, kalau kami
suami isteri memang ditolong dari sejak awal. Saya bersyukur Imamat 21:7 kami
genapi, makanya Tuhan percayakan Firman.
Imamat 21:7
21:7
Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah
dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya,
karena imam itu kudus bagi Allahnya.
Kalau pertemuan kudus
kita dengan Tuhan lebih banyak bolongnya dari pada aktifnya, kasihan orang seperti
itu. Makanya saya menangis dalam setiap doa subuh saat mendoakan orang itu. Saya
tahu awal nikahmu tidak benar, maka saya tangisi di hadapan Tuhan. Sebabnya
mari saudara tanggapi ini Firman, jangan biasakan saudara bolong ibadah, sudah
tidak benar kemudian banyak bolong lagi!
Ingat, sudah dekat penyingkiran gereja.
Coba saudara baca di
medsos, suasana sekarang genting sekali, tinggal menunggu pemicu. Olehnya dalam
nama Yesus tanggapilah penantian Tuhan yang terakhir. Dia menanti dengan penuh
belas kasihan karena Dia Imam Besar yang penuh belas kasihan. Tetapi ada orang
yang tidak peduli sama sekali dengan ibadah. Dia rasa sekarang aman, bisa makan
kepala rusa dan kepala sapi, tetapi tunggu pembalasan Tuhan! Justru itu yang
kita hindarkan diri jangan terjadi pada kita.
Imamat 23:27
23:27
"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari
Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri
dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
Pertemuan kudus itu adalah fellowship, kita bersama dan Tuhan hadir untuk menggarap kita.
Inilah kesempatan yang sangat indah. Makanya tanggapi serius, pergumulan Yesus
di Golgota dan pergumulan hamba Tuhan untuk menggembalakan saudara dan
mengunjuk-unjuk saudara. Hamba Tuhan itu dibuka Tuhan mata rohaninya, dia
melihat apa yang terjadi di depan. Kecuali pelayan itu main-main maka dia tidak
bisa melihat.
Dalam pertemuan kudus
ini, lihat Imam Besar ada di situ. Bukti pertemuan itu kudus bila ada Imam
Besar hadir di situ. Bagaimana kalau Imam Besar hadir di situ?
Ibrani 3:1
3:1
Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan
sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
Imam Besar ditaruh pada
urutan kedua, lebih dahulu ditampilkan Rasul, tetapi keduanya adalah pribadi
Yesus. Jadi bukti bahwa pertemuan itu kudus bila ada Firman pengajaran. Karena
rasul itu hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Pada petang ini,
pertemuan kudus yang kita galakkan ini ada pada hari minggu, rabu dan sabtu.
Harus tampil Firman pengajaran, itu bukti bahwa
ada kehadiran Yesus. Apalagi penampilkan keduanya sebagai Imam Besar. Berarti
Firman pengajaran yang diikuti penampilan Yesus sebagai Imam Besar untuk
mendamaikan. Apa yang mau didamaikan kalau tidak ditunjuk dulu kesalahannya
lewat Firman pengajaran. Kesalahan itu akan didamaikan Imam Besar jika kita
akui. Kalau kita tutup dan sembunyi bagaimana mungkin Imam Besar mau menangani.
Firman pengajaran itu menunjuk cacat, cela dan kerut kita kemudian kita akui.
Yesus tampil sebagai Imam Besar yang membasuh kita dengan darahNya, maka
selesai. Sebenarnya tidak ribet dan tidak sukar. Ketika ditunjuk kesalahan kita
maka kita akui “Tuhan saya masih seperti itu” begitu kita mengaku maka percikan
darah Yesus terjadi dalam hidup kita. Ini terjadi pada pesta grafirat ini di
mana Tuhan menanti-nantikan kita. Kita harus menanggapi penantian Tuhan yang
terakhir ini.
2.
Puasa
Sampai 3 kali disebut
berpuasa dan sekaligus disebut juga ancamannya kalau tidak berpuasa.
Imamat 23:27,29-30
23:27
"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari
Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri
dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:29
Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa,
haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30
Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan
Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
Puasa dalam terjemahan
aslinya adalah nistio yang artinya berpantang.
Itu sebabnya pesta grafirat ini disertai dengan pantang. Dalam pesta grafirat
ini Tuhan akan tunjukan kepada kita hal-hal yang harus kita pantang agar tuntas
apa yang masih melekat kepada kita. Dalam Amsal 8:13 ini adalah ciri orang yang
takut akan Tuhan. Ada beberapa poin di situ yang harus kita pantang.
Amsal 8:13
8:13
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Kejahatan itu harus kita
pantang. Bukan cuma kita tidak makan dan tidak minum. Tetapi sementara kita
tidak makan malah ada kejahatan. Semua hal di atas harus kita pantang, jangan
ada tipu muslihat, jangan ada kecongkakan, jangan ada tingkah laku yang jahat
dan jangan ada kesombongan serta kecongkakan. Kesombongan dan kecongkakan ini
dalam II Korintus 10:5, itulah yang menghalangi pengenalan.
II Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Tidak berlebih-lebihan
saya mengatakan ini, jika kita di sini tidak berhasil masuk dalam penyingkiran
itu sudah kesalahan besar. Karena kita ini sudah diberikan kesempatan. Sama
dengan peribahasa, bebek berenang di air tetapi mati kehausan. Ayam bertelur di
lumbung mati kelaparan. Jadi ini benar-benar bebek dan ayam yang bodoh!
Banyak hal-hal yang harus
kita pantang. Baik dalam Amsal 8:13 dan II Timotius 3:1-5, itu harus kita
pantang.
II Timotius 3:1-5
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
Tidak boleh kita seperti
ini, kita harus melepaskan diri dari egoistis. Kita harus pantang, jangan
karena mencari uang sehingga bolong ibadah kita. Iblis disebut diabolos,
pemfitnah disebut diabolos, jadi pemfitnah ini identik dengan iblis. Anak muda
jangan melawan orang tua, katakan dia salah, jangan dilawan, jangan ditantang!
Tetapi doakan.
II Timotius 3:3-4
3:3
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
18 dosa ini harus kita
pantang, kita harus belajar. Sayapun sebagai hamba Tuhan, jika ada orang yang mempedulikan
dan memperhatikan saya, entah sebutir telur ayam atau sepotong ubi kayu, saya ada rasa terima
kasih. Apalagi disaat kita lapar lalu orang sodor sepotong ubi kayu rebus,
tentu kita berterima kasih sebab kita sekarat karena lapar dan menuju pada kematian.
Tidak tahu berterima
kasih dan sebagainya ini harus kita pantang, harus ada nistia, ada nistio. Bukan
hanya sebatas tidak minum air dan tidak makan nasi. Tetapi karena ada
hubungannya dengan pesta grafirat maka di sinilah Tuhan secara tuntas membersihkan
semua karakteristik kita yang tidak berkenan kepada Tuhan. Cacat cela dan kerut
kita dibasuh dan dibersihkan oleh Tuhan.
Puasa ini 24 jam. Siang
12 jam, malam 12. Saudara bayangkan apa yang terjadi pada siang dan terjadi
pada malam itu harus kita pantang. Dan harus ditandai angka 12 yaitu
persekutuan.
Siang 2
Petrus 2:13
2:13 dan akan
mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada
siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang
mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama
dengan kamu.
Malam 1 Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka
yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
3.
Mempersembahkan
korban api-apian kepada Tuhan
Imamat 23:27
23:27
"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari
Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri
dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
a)
Imamat 1:3
1:3
Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia
mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu
Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
Yang
pertama dikorbankan adalah lembu. Ini berarti persekutuan kita dengan korban Kristus
dan menghargai setinggi-tingginya bahwa oleh Korban Kristus saya diperdamaian.
Pada pesta grafirat ini langsung Imam Besar menangani. Pribadi yang menangani
ini digambarkan seperti lembu dalam Imamat pasal 1. Di sinilah kita melihat bagaimana
anak Tuhan dan hamba Tuhan itu menghargai korban Kristus setinggi-tingginya
sehingga hati anak Tuhan itu penuh damai, damai dengan Tuhan dan damai dengan sesama.
Bukan berarti kita tidak akan dibenci, tetapi kita tidak membalas dengan
kebencian.
b)
Imamat 1:10
1:10
Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba,
baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan
yang tidak bercela.
Yang
kedua dikorbankan adalah domba atau kambing. Itu adalah ketaatan, dengar-dengarannya
kita. Pesta grafirat ini adalah pesta yang paling akhir untuk menanamkan
ketaatan dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Ini apakah ada? Hari-hari terakhir
ini soal taat ini dipertanyakan. Selalu kita berjalan dengan ikat pinggang kita
sendiri, tidak belajar taat. Seperti saya katakan, gembala itu suami bayangan
dari jemaat, jemaat itu bagaikan isteri bagi suami bayangan. Coba kalau isteri
tidak taat kepada suami, apakah suami sakit hati atau tidak! Coba kalau suami
dibantah isterinya di rumah, pusing kepalamu atau tidak! Saya sakit kalau
saudara bantah! Saya lapor kepada suami yang betul. Diajak kerja bakti yang
datang segelintir, itu tanda tidak ada korban api-apian dari domba! Sakit
sekali hati gembala dibantah oleh jemaat!
Itu
sebabnya perhatikan baik-baik, kita ada pada masa penantian Tuhan yang
terakhir. Bukan kebetulan ini adalah Firman Tuhan yang ke-26 kali kepada Musa. Kalau isteri secara
jasmani menyakiti hati suaminya, patutkah dia minta ampun dan mengaku atau
tidak? Mau masuk pesta pondok daun-daunan atau tidak. Ketika dia tahu bahwa dia
sudah membantah suaminya dan datang minta ampun maka suaminya maafkan. Ketika
jemaat membantah suami bayangan, patutkah saudara mengaku atau tidak? Kalau
tidak mengaku nanti saya lapor sama Tuhan, “umatMu ini kepala batu, yang itu hatinya keras, yang sana lubang hidungnya
selalu dia angkat”. Kita ini ada pada saat penantian Tuhan yang terakhir. Saya
percaya akan mengisi Kidung Agung pasal 4 tadi sebab itu sudah digariskan oleh
Tuhan dan pasti akan digenapkan, ada wujudnya. Kerinduan hatiku sebagai suami
bayangan kiranya jemaat ini adalah jemaat yang akan diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu
bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi
dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang
disucikan oleh Roh Kudus.
Saya
ulang-ulang tekankan, dalam pernikahan kami suami isteri memang aneh. Setelah saya
di dalam Kabar Mempelai baru saya tahu. Kenapa dalam pernikahan kami, pendeta
tua yang gandeng isteri saya. Nanti setelah pemberkatan nikah baru boleh saya
gandeng. Ketika di dalam kabar Mempelai baru saya paham bahwa saya dibawa dalam
praktek secara fisik. Sekarang saya berterima kasih kepada Tuhan sebab saya
mudah mengerti. Itu pertanda saya percaya Tuhan akan memakai terus saya, karena
ada ciri-ciri yang saya nikmati yang tidak dinikmati oleh orang lain! Bukan
mengada-ada atau menyombongkan diri, anda beruntung digembalakan oleh personil
seperti ini, itu hanya kemurahan Tuhan. Makanya hargai nilai penggembalaan!
c)
Imamat 1:14-17
1:14
Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung,
haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak
burung merpati.
1:15
Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas
mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.
1:16
Temboloknya serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping
mezbah sebelah timur, ke tempat abu.
1:17 Dan
ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai
terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang
terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan
bagi TUHAN."
Korban
burung tekukur atau merpati, ini menunjuk ketulusan hati dan keikhlasan.
Apalagi ketulusan hati untuk menerima Firman yang menggodok kehidupan saudara.
d)
Imamat 2:10
2:10 Korban
sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha
kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
Tepung
ini menunjuk persekutuan kita dengan Kristus lewat Firman pengajaran. Bagaimana
bisa bersekutu dengan dengan Korban Kristus tanpa Firman pengajaran! Makanya
yang menonjol di dalam pesta grafirat ini adalah ada korban api-apian.
Beberapa minggu yang lalu
ketika saya melipatkan lutut di kaki Tuhan di dalam kamar, ada suara berbisik di
hatiku “umatKu mengucap
syukur tetapi mereka tidak mendahulukan Aku”. Begitu saya dengar suara itu saya
minta-minta ampun. Seringkali kita menggelar ibadah syukuran, padahal kita mengucap syukur
berorientasi kepada diri kita, kebanggaan kita, kehormatan kita, harga diri
kita, Tuhan tidak didahulukan. Mana yang seperti ini dikatakan ikhlas dan taat.
Sekarang mungkin saudara katakan “ah itu hanya omelan gembala”. Tetapi tunggu
saja, kalau terjadi penyingkiran dan saudara tidak tersingkir baru saudara menyesal
“benar perkataan gembala dulu, kenapa saya tidak dengar-dengaran”.
4.
Tidak
boleh ada aktivitas daging
Jadi di dalam pesta
grafirat atau pesta pendamaian ini, tidak boleh ada aktivitas daging. Karena memang Tuhan
minta yang angka 6 dari 26 tadi. Yang 6 ini yang mau digarap oleh Tuhan
sehingga berakhirlah angka 6, berakhirlah aktivitas nafsu daging.
5.
Peniupan
nafiri
Imamat 25:9
25:9
Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan
yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu
harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
Dalam pesta grafirat ini
ada peniupan nafiri dan dihubungkan dengan tahun Yobel. Tahun Yobel ini adalah
tahun ke-50. Kita harus benar-benar memiliki kemerdekaan penuh, kebebasan penuh.
Yobel dalam bahasa aslinya adalah antos elius
peos artinya kemerdekaan penuh, kebebasan penuh.
Bayangkan, dalam pesta grafirat ini benar-benar kita akan dimerdekakan penuh
dan dibebaskan penuh.
II Yohanes 1:8
1:8
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu,
tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
II Petrus 1:11-12
1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan
kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
1:12
Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu,
sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah
kamu terima.
Peniupan nafiri yang
digandeng dengan tahun Yobel maka itu akan kita nikmati secara luar biasa,
segala hak-hak kita yang dulu hilang, dikembalikan oleh Tuhan. Saudara ingat
dalam II Raja-raja pasal 8, kisah perempuan Sunem itu. Sementara Gehazi
bercerita kepada raja menyaksikan tentang perempuan Sunem, apa yang terjadi?
Ketika lagi hangat pembicaraan itu, tiba-tiba ibu itu muncul. Artinya, jika
kita bicara Yobel, wujudnya pasti ada, bukan sekedar cerita. Setelah itu ibu
itu bercerita, kemudian keluar perintah dari raja kembalikan haknya selama 7
tahun yaitu hasil ladangnya selama 7 tahun.
Jadi gereja Tuhan, kita
sedang menuju ke sana dan sudah dekat. Saya akan menerima dari Tuhan apa yang
sudah hilang dari diriku. Tetapi tidak mungkin saya tambal sulam, harus
dibersihkan dulu segala cacat cela dan kerut baru saya menerima secara utuh.
Itu semua diterima lewat suara nafiri yang diperdengarkan,
berarti lewat Firman pengajaran.
Imamat 25:9
25:9
Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan
yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu
harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
Bayangkan, sampai 2 kali
perintah supaya suara sangkakala itu diperdengarkan di mana-mana. Luar biasa
gerakan Firman pengajaran ini menyentuh semua sisi kehidupan manusia. Makanya
kita berbahagia. Karena bunyi sangkakala diperdengarkan di mana-mana? Supaya
kita menerima kemerdekaan penuh dan kebebasan penuh, kemudian dengan sekali
sentak sayap kita langsung terbang ke padang belantara masuk pesta pondok
daun-daunan dan tidak ada lagi yang menghalang-halangi saudara. Sebab itu
perhatikanlah peniupan nafiri ini. Ini sangat didambakan oleh Tuhan. Jika Tuhan
tidak membukakan rahasia Firman, kita tidak akan mengerti apa itu selera Tuhan.
Bagaimana
gereja Tuhan yang tampil tanpa cacat cela dan kerut?
Kidung Agung 4:7
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela
padamu.
Bukankah
ini adalah hasil pekerjaan dari pesta grafirat itu yaitu kita tampil tanpa
cacat cela dan kerut. Sekarang kita urut mulai ayat pertama.
Kidung Agung 4:1
4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik
engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan
kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
Sampai
Tuhan terpesona melihat, sangat memukai penampilannya. Mempelai wanita ini
matanya seperti merpati. Merpati itu matanya sangat jernih, bisa melihat dari jarak
jauh di mana ada makanan. Kita tahu dia tidak akan pernah singgah di mana-mana
tetapi kembali di mana ada sarangnya. Begitu rupa pandangan Tuhan bahwa mata
anak Tuhan adalah mata yang bening yang melihat kekudusan Tuhan.
Rambut
bagaikan kawanan kambing yang turun ke Gilead. Berarti ini menunjuk persekutuan
yang ditandai dengan kerendahan hati. Gilead itu adalah kesaksian yang kuat
seperti batu karang, berarti persekutuan yang ditandai kerendahan hati/kesaksian itu kuat seperti batu karang.
Kidung Agung 4:2
4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja
dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang
tak beranak tak ada.
Gigi
manusia ada 32, berpasang-pasangan. Jika saudara makan Firman Allah dengan gigi
saudara, ingat itu adalah Firman yang berpasangan. Tujuan kita makan Firman
Allah menggunakan gigi 32 butir yang berpasang-pasangan artinya ingatlah 2
menjadi 1. Itulah yang didambakan oleh Tuhan sehingga ada pesta grafirat yang
terakhir. Kenapa kita seringkali abaikan makan Firman Tuhan padahal itu
menentukan dua menjadi satu. Kita ini makan Firman, tetapi tahukan saudara
tujuannya makan Firman mau ke mana? Tujuannya dua menjadi satu. Saya berbahagia
bisa menyampaikan ini kepada saudara. Sehingga Tuhan sangat terpesona melihat
Mempelai WanitaNya.
Kidung Agung 4:3
4:3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok
mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
Bibir
seperti pita kirmizi berarti selalu mengagung-agungkan Korban Kristus.
Kidung Agung 4:4
4:4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk
menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan
semuanya.
Hubungan
kepala dan tubuh begitu kuat sebab ada senjata di situ, siapa yang berani mengganggu!
1000 perisai tergantung di dalamnya, angka 1000 adalah bukti kesucian. Sara
dibawa oleh Abimelekh kembali kepada Abraham “ini isterimu saya kembalikan,
karena saya semalam saya diancam oleh Tuhan ‘kembalikan isteri orang itu, itu
isteri nabi. Kalau tidak Aku bunuh kau!’ Dan ini 1000 keping perak tanda
isterimu suci”. Jadi angka 1000 perisai berarti hubungan kita dengan Tuhan
dalam tanda kesucian luar biasa. Itu memukau hati Tuhan. Kenapa kita tidak mau
menuju ke sana.
Kidung Agung 4:5
4:5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak
kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
Kijang
dan merpati itu sama, ini adalah hewan yang tidak punya empedu. Berarti
Mempelai Wanita tidak punya roh kebencian kepada siapa-siapa. Walaupun dia
dibenci, dia tidak akan membalas membenci. Kijang ini juga lincah, berarti ada
kelincahan di dalam kehidupan anak Tuhan, tidak lamban kalau bekerja. Semua
yang dia kerjakan cepat sekali, seperti melejit, bukan berlambat-lambatan.
Kidung Agung 4:6
4:6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang
menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.
Senja
itu berarti sudah dekat malam, sebelum bayang-bayang menghilang berarti masih
ada matahari, masih ada kebenaran. Berarti gereja Tuhan yang bertemu dengan
Kristus adalah gereja yang tidak kehilangan kebenaran, ada matahari dan tidak
diterpa angin senja yang dingin. Kalau kita sampai menghadapi angin hembusan
yang dingin, itu berarti sudah telat.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka
kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kidung Agung 4:7,9
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela
padamu.
4:9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku,
engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari
perhiasan lehermu.
Ini
luar biasa, ini Mempelai Wanita yang tanpa cacat dan cela mulai dari matanya,
rambutnya, lehernya, giginya, bibirnya. Seuntai kalung dari perhiasan lehernya,
berarti hubungannya dengan Tuhan tidak hanya ditanda keperkasaan tetapi juga
indah.
Kidung Agung 4:10-11
4:10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh
lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada
segala macam rempah.
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu
dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
Pakaiannya
yaitu perilaku keperkasaannya bagaikan gunung Libanon yang kuat tidak bisa
digoyang.
Kidung Agung 4:12
4:12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup
dan mata air termeterai.
Sampai
perhatian yang luar biasa dari Tuhan memelihara dan menjaganya serta dikawal
Tuhan dengan luar biasa. Inilah penampilkan Mempelai Wanita jika mau ditangani
oleh Imam Besar lewat 5 kriteria tadi. Yang harus kita peduli adalah suara
nafiri yaitu Firman pengajaran.
Saya
tidak tahu, mungkin nanti malam, minggu depan, bulan depan atau tahun depan
Tuhan sudah datang. Tetapi saya dan saudara sudah harus siap. Jika kita
memperhatikan Firman ini mari kita menyiapkan diri, jangan biarkan Dia menanti
terus, ini penantian terakhir. Dia menanti saat terakhir. Makanya kitapun bukan
cuma menanti tetapi memang kerinduan hati kita yang menantikan Tuhan membaharui
kuatnya. Tuhan Yesus sudah mau datang.
Kalau
melihat tayangan televisi, mengerikan hari-hari terakhir ini. Sedikit saja
pemicu, banyak hal yang jadi korban. Hanya persoalan kecil banyak manusia tewas
dan banyak sarana dihancurkan. Siapa mau menolong kita? Ada Yesus Imam Besar,
Dia sudah serahkan tubuh dan darahNya, masakan Dia gagal, tidak! Kalau
digambarkan dalam Kidung Agung pasal 4 ini, Mempelai Wanita itu tanpa cacat dan
cela, itu pasti akan terwujud. Semoga kita semua memiliki wujud itu. Saya
utamanya rindu menjadi wujud yang seperti itu.
Perhatikan
apakah ada pertemuan kudus, mulai dari dalam nikah. Dalam pertemuan kudus ada 3
sembelihan dan ada korban sajian. Kalau itu ada berarti saudara adalah orang
yang berbahagia. Jika itu belum ada maka cepatlah datang kepada Tuhan dan minta
ampun.
Yang
namanya ibadah itu adalah hidup yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan
selalu bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Berarti
suka membenahi diri. Jangan pertahankan roh perbantahan, isteri suka membantah
suami dan suami sewenang-wenang kepada isteri. Pertemuan kudus, berarti harus
diwarnai dengan kekudusan. Sekarang Yesus menantimu, Dia sedia membersihkan
saudara sehingga kita ada di Ruangan Maha Suci.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar