Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 7:14-24
7:14 Waktu pesta
itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ.
7:15 Maka
heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai
pengetahuan demikian tanpa belajar!"
7:16 Jawab Yesus
kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari
Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa
mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari
Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
7:18 Barangsiapa
berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,
tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak
ada ketidakbenaran padanya.
7:19 Bukankah Musa
yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara
kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
7:20 Orang
banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha
membunuh Engkau?"
7:21 Jawab Yesus
kepada mereka: "Hanya satu perbuatan yang Kulakukan dan kamu semua telah
heran.
7:22 Jadi: Musa
menetapkan supaya kamu bersunat -- sebenarnya sunat itu tidak berasal dari
Musa, tetapi dari nenek moyang kita -- dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!
7:23 Jikalau
seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa,
mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang
manusia pada hari Sabat.
7:24 Janganlah
menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."
Sementara
pesta pondok daun-daunan berlangsung, Yesus atau pengajaran, tampil di Bait
Allah. Ini menggenapi atau mengisi apa yang adalan dalam Zakharia pasal 14.
Karena pondok daun-daunan harus disertai dengan Firman pengajaran. Itu sebabnya
Yesus tampil di Bait Allah sementara pesta pondok daun-daunan berlangsung,
menampilkan Firman Allah yang membuat mereka keheran-heranan. Firman pengajaran
erat hubungannya dengan pesta pondok daun-daunan. Kalau mau masuk pesta pondok
daun-daunan tetapi tidak menerima Firman pengajaran, maka itu nihil. Kehidupan
itu hanya seperti Kristen angan-angan pak menung. Dia berpikir “saya masuk
dalam penyingkiran gereja, saya adalah anggota Tubuh Kristus otomatis saya
adalah mempelai wanita” tetapi kalau minus Firman pengajaran itu sama dengan
Kristen angan-angan pak menung. Hal seperti ini jangan terjadi dalam diri kita,
karena pengajaran dengan pesta pondok daun-daunan tidak bisa pisah.
Dalam
Injil Yohanes pasal 7 ada dua macam pelayanan. Kedua macam pelayanan ini,
keduanya menampilkan pengajaran.
1.
Pertama pengajaran yang benar dan itu
tidak bisa diragukan.
Yohanes
7:16-17,18b
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak
berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan
tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari
diri-Ku sendiri.
7:18b tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang
mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
2.
Pemberita pengajaran yang tidak benar
dan harus ditolak habis-habisan.
Yohanes
7:18a
7:18a Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri,
ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,
Mencari hormat bagi dirinya
sendiri ini yang disebut honofifi.
Jadi
dua tipe pelayan yang menyampaikan
pengajaran, berarti dua bentuk pengajaran. Jika kita tidak bisa memilah atau
membedakan, kita gabung dan anggap sama saja, maka kita sama dengan membodohi
diri sendiri. Olehnya patut kita mengerti mana utusan Tuhan yang benar yang betul
diutus oleh Tuhan, mana pengajaran yang benar dan siapa yang menyajikan itu.
Ini perlu kita sikapi dengan benar.
Kalau
kita ada bersekutu dengan pengajaran Firman yang benar karena pemberitanyapun
harus benar, maka ada harapan kita menikmati pesta pondok daun-daunan. Karena
pesta ini menubuatkan penyingkiran gereja, gereja Tuhan diungsikan oleh Tuhan
dari bencana yang akan menimpa dunia akhir zaman. Kalau Tuhan berbicara
pengungsian dan dihubungkan jauh dari sengsara yang besar, maka kita sudah harus
berpikir matang. Ini Firman yang berbicara, berarti hal itu benar akan terjadi.
Berarti benar-benar ada sengsara besar di depan. Olehnya orang yang menerima
Firman pengajaran dan kami sebagai pemberita yang menjadi saluran Firman
pengajaran, juga harus mengerti. Jangan sampai kami berkata “ini pengajaran
dari diriku” atau istilah sekarang “ini pembukaan rahasia Firman dari diriku”
padahal dia terima dari Tuhan, mustahil dari dirinya.
I Korintus 4:7
4:7 Sebab
siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai,
yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau
memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
Pemberita
benar ada ayat 4b dan yang salah ada pada 7a. Ini kontrol Tuhan kepada sebagai penyaji
Firman. Firman itu saya terima dan kalau itu adalah kemurahan Tuhan yang saya
terima, maka tidak ada alasan bagiku untuk menyombongkan diri, tidak ada alasan
bagiku untuk honofifi yaitu
hormat diri sendiri.
Yang
dimaksud tidak salah berkata-kata dalam Yakobus pasal 3 adalah ajarannya jangan
salah.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita
semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Sementara
pesta Pondok daun-daunan berlangsung, Yesus tampil di Bait Allah menyampaikan
Firman pengajaran yang membuat orang yang mendengar terheran-heran. Ini
hubungannya dengan Zakharia pasal 14.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua
orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan
datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam,
dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi
bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun
hujan.
Pesta
pondok daun-daunan dihubungkan dengan Firman pengajaran. Jadi gereja Tuhan yang
menikmati derasnya Firman pengajaran berarti diberi kesempatan untuk menikmati
pesta pondok daun-daunan. Mau ke sana tetapi menolak pengajaran, bagaimana
mungkin! Itu sebabnya penting Firman pengajaran, sebab Firman pengajaran itu
akan mengubahkan. Dulu melawan Yerusalem, tetapi karena menerima Firman
pengajaran sehingga dulu lembing yang kita bawa, pedang yang kita bawa,
sekarang sudah dirubah menjadi pisau pemangkas dan menjadi bajak. Itulah orang
yang menerima Firman pengajaran sehingga hidupnya arahnya jelas. Itu tugas
kami, tugas saya sebagai hamba Tuhan, agar perjalanan kita jelas dan tepat menunju
pada sasaran yang pasti, maka Firman pengajaran itu harus deras turun dalam
gereja dan gereja Tuhan itu jelas dibawa masuk pada pesta pondok daun-daunan.
Mengapa
saya ngotot dengan pengajaran ini? Tahun 1979 ada fellowship kaum wanita di Bontaeng. Jadi jemaat
yang kami layani menyewa bus besar menuju ke sana. Waktu kebaktian kaum wanita
itu, banyak gembala-gembala yang hadir. Sesudah ibadah, besok paginya berbicara
bagaimana menghimpun dana. Maka dibentuklah seksi-seksi, ada seksi pencari dana
yang namanya seksi pasar murah. Dan yang ditunjuk, kena dua ibu dari jemaat
yang saya layani, yang satu mertua saya dan yang satunya ibu ongan, ipar dari
Pdt. Yohanes Ongan di Palu. Mereka pulang dengan membawa kerisauan hati, mereka
lapor kepada saya “bagaimana ini, kami ditunjuk menjadi seksi pasar murah untuk
cari dana”. Jadi tujuannya mengumpulkan pakaian-pakaian bekas lalu dijual untuk
mencari dana. Saya katakan “tidak usah kamu risau, saya cabut nama kamu waktu fellowship di Malino”.
Beberapa
minggu kemudian kami ke Malino mengikuti
fellowship hamba-hamba Tuhan
se-Sulawesi Selatan. Maklumlah, dulu ini adalah organisasi besar. Maka berkumpullah hamba Tuhan di Malino sekalian
penamatan sekolah Alkitab. Saya datang bersama isteri dan jemaat. Saya langsung
mencari bendahara majelis daerah dan saya langsung
menghadap “tolong nama-nama ini diganti dengan yang lain sebab mereka keberatan
masuk seksi pasar murah”. Balik dijawab “kenapa lalu tidak keberatan?” lalu
saya jawab “mereka sungkan, sekarang saya gembalanya yang cabut”.
Ketua
Majelis Daerah langsung menarik lengan saya “siap sampaikan Firman”. Saya
keberatan tidak mau karena ini tinggal setengah jam mau ibadah, begitu banyak
pendeta besar yang hadir dan ada sekeluarga hamba Tuhan dari Australia. Tetapi
ketua Majelis Daerah berkata “Tidak, saya tidak pernah tunjuk yang lain, saya
tunggu Bernard yang khotbah”. Akhirnya saya himpun seluruh jemaat “doakan saya,
saya disuruh menyampaikan Firman”. Mereka katakan “beres, kami dukung dalam
doa”. Kemudian pendeta-pendeta besar duduk di podium. Karena tidak semua muat,
yang lain duduk di antara jemaat di depan. Saya duduk di antara jemaat yang
saya layani. Yang pimpin pujian adalah direktur sekolah Alkitab, kemudian
pendeta-pendeta besar duduk di belakangnya.
Ketika
mau pemberitaan Firman dia undang seorang pendeta untuk berdoa. Ketika jemaat
tutup mata untuk berdoa, saya pelan-pelan cabut diri dari antara jemaat dan naik
ke depan. Begitu amin, mereka terkejut, yang berkhotbah
bukan pendeta Gordon dari Australia, bukan ketua Majelis Daerah, bukan pimpinan
wilayah. Ini penamatan sekolah Alkitab, ada sekitar 300 siswa siswi mau
ditamatkan malam itu.
Saya
hanya memohon untuk menyampaikan Firman. Singkatnya sementara Firman Tuhan
tampil, ibu-ibu sudah tidak tahan, sebagian sudah keluarkan sapu tangan
menangis. Satu jam lebih saya sampaikan Firman. Saya sampaikan kepada jemaat
dan kepada rekanku hamba Tuhan “jangan bijaksanai Firman, kalau putih bilang
putih, kalau hitam bilang hitam”. Kemudian saya belakangi jemaat dan saya menghadap
pendeta-pendeta di belakang saya “kita hamba Tuhan jangan merubah Firman
Tuhan”. Kemudian saya bicara soal dana, jangan pakai sistem dunia, jangan impor
dunia masuk dalam gereja, gereja harus mengekspor terang ke dunia.
Saya
mau sampaikan Firman Tuhan lagi tetapi orang-orang sudah berteriak menangis.
Kemudian saya ajak jemaat berdiri dan undang siswa siswi maju ke depan. Memang
saya tekankan kepada siswa siswi “anda sebentar lagi keluar dari sini, bawalah
terang ke dunia, jangan bawa dunia masuk dalam gereja!”.
Saya
minta tolong ketua majelis daerah untuk berdoa
tetapi tinggal berteriak-teriak menangis. Akhirnya yang menahbiskan mereka saya
sendiri yang turun. Rekan-rekan hamba Tuhan tidak ada yang mau datang lagi
mendoakan. Saya bilang kepada ketua majelis daerah “om tolong” tetapi dijawab
“brur saja yang doakan mereka”.
Kenapa?
Hati ini tidak mau dunia mengotori gereja, pengajaran jangan dikotori dengan
cara dunia. Ini yang dikehendaki oleh Tuhan sehingga Zakharia 14:16-17 itu yang
ditekankan. Saya dijamah oleh Tuhan hatiku, saya takut gereja dikotori dengan
cara dunia.
Maka
berjalan kami melayani, kedua ibu itu sudah sejahtera hati, tidak terganggu.
Hanya diminta kepada jemaat yang kami layani, setiap bulan ada kolekte ekstra.
Kalau itu saya setuju, itu Alkitabiah. Tetapi kalau tidak Alkitabiah saya tidak
setuju. Saya tidak tahu kenapa Tuhan berikan keberanian menolak itu.
Singkatnya
tanggal 9 bulan 11 tahun 1979 saya ditendang dari organisasi karena saya tidak respect dengan
pengajaran yang salah! Saya terima pengajaran yang benar dan saya pegang itu
dan saya bela.
Puji
Tuhan, kami yang sudah lama di Kabupaten Poso ini tinggal saya ditambah Pdt.
Andres di Maranda, tetapi dia menyusul. Dulu kami berlima, katakanlah tinggal
saya sendiri generasi lama di sini. Di sinilah saya harus ada:
Filipi 1:23-26
1:23 Aku didesak
dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu
memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi
lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam
keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan
kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga
kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali
kepada kamu.
Ini
bukan berarti Paulus kepujian, tidak. Dia tahu punya tanggung jawab apa, dia
tahu hidupnya dibutuh. Kalau dia masih hidup berarti jemaat butuh dia. Karena
apa? Ketegasan Paulus terhadap pengajaran. Dia tidak mau melihat ada
penyelewengan dalam pengajaran. Itulah yang ada. Mana mungkin saya yang sudah
Tuhan tolong dari sejak awal kemudian saya mau merugikan orang, mau menyesatkan
orang, itu berarti saya bodoh amat!.
Bukan
berarti Paulus itu mengedepankan dirinya, tidak ada motivasi seperti itu.
II Korintus 3:5
3:5 Dengan diri
kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
Dia
mengikuti pribadi Yesus yang mengatakan “pengajaranKu bukan dari diriKu, tetapi
kamu akan tahu jika melakukan bahwa pengajaran ini datang dari Tuhan”. Hasil
garapan Firman pengajaran itu sebagai bukti kehidupan itu menerima pengajaran
dari Tuhan. Ini harus ada pada kita.
Tanggal
9 bulan November tahun 1979, 13 sidang jemaat, dari Makassar, Pangkajene,
Maros, Takalar dan lain-lain berkumpul dan kami menjadi tuan rumah. Bayangkan, sementara
khotbah saya dimaki-maki dari mimbar dikatakan sudah mengajar yang lain,
pengajaran sesat. “Sini Pdt. Bernard datang minta ampun kepada wanita-wanita, sudah
merendahkan kodrat wanita”. Saya disikat habis tetapi saya diam saja. Bayangkan
bagaimana sakitnya seseorang menerima seperti itu.
Kemudian
pemberita belum turun, sekretaris Majelis Daerah maju “kenapa brur bersikap
seperti itu. Bukan organisasi yang panggil dia. Kalau dia Tuhan yang panggil
lalu kita perlakukan begitu maka kita berhadapan dengan Tuhan!”. Kemudian ketua
Majelis Daerah berkata “maaf saya sudah terlanjur”.
Kalau
sudah bicara ketua Majelis Daerah itu sudah seperti Gubernur, dia sudah bangga
sekali. Makanya setelah saya di sini, ada 2 hamba Tuhan datang. Dia katakan
“seandainya dulu Pdt. Bernard masih di Sulawesi Selatan, mungkin sekarang dia jadi pengurus organisasi. Saya
katakan saya tidak gila dengan kedudukan organisasi.
Ketika
ketua MD sudah diganti, 4 kali dia datang cari saya. Nanti kali keempat baru
bertemu. Dia bujuk-bujuk supaya kembali. “Sekarang kalau brur kembali ke GPDI,
pilih sidang jemaat yang mana yang brur suka, saya pindahkan gembalanya dan brur di situ”. Seandainya
saya berpikir jasmani pasti saya mau kembali dan tunjuk sidang besar yang sudah
mapan. Tetapi saya katakan “om, biar
cuma dua tiga jemaat saya layani di sini saya sudah nyaman sebab tidak lagi
diusik dengan organisasi, saya bahagia mengembangkan talenta saya. Jangan bujuk
saya, saya tidak mau kembali.” Kalau saya ikuti bujukan gembala Palopo saat itu
yaitu Pdt. Sadrakh Rante tidak tahu saya sekarang di Rantepaokah atau di
Bontaeng atau di Makassar. Tetapi saya cuma menyerah kepada Tuhan.
Yesus
tidak berkata bahwa Firman itu dari dirinya. Contoh manusia insani yang tidak
ada tanda ilahi dalam dirinya yang berkata seperti itu adalah Yusuf.
Kejadian 41:16
41:16 Yusuf
menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan
memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."
Jika
dibukakan rahasia bagi Firaun melalui mimpi dan Yusuf tabirkan mimpi itu, itu
bukan karenanya tetapi karena Tuhan.
Kejadian 41:25
41:25 Lalu kata
Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan
kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
Jadi
semua dari Tuhan. Yesus sendiri memberi teladan “dari BapaKu, bukan dari
diriKu”. Yusuf juga mengatakan bukan dari dirinya tetapi dari Tuhan. Bahasa
Yusuf ini luar biasa dan seirama dengan bahasa Yesus. Itu juga seirama dengan
rasul Paulus.
Ada
seorang kekasih mengatakan kepada saya “saya baca-baca ini Alkitab, berarti
Paulus itu sombong yah?”. Bagaimana dasarmu? Dia jawab “Paulus selalu bicara
aku, aku tidak seperti lain orang dan sebagainya”. Lama saya tatap matanya lalu
saya jawab “Paulus itu tidak sombong. Kalau sombong itu menghalangi pengenalan
akan Allah. Bahkan Paulus menabirkan rahasia pengajaran supaya kita mengenal
Tuhan dengan benar”. Kalau dia mengatakan aku tidak seperti si A, aku tidak
seperti si B, itu berarti dia menunjukan garis pemisah yang benar. Kadang kita
juga mengatakan si B itu sombong, padahal dia memberikan garis pemisah.
Jangan
lupa, dalam Kejadian 41 itu ada 28 kali angka tujuh.
Kalau kita melihat angka 28, itu adalah panjanganya tenda Tabernakel yang
paling bawah. Panjang tiap tenda 28 hasta dan lebarnya 4 hasta. Kalau melihat
dinding Tabernakel, tingginya kiri 10 hasta dan kanan 10 hasta serta lebar
ruangan 10 hasta. Berarti tenda itu masih ada 1 hasta jaraknya dari tanah baik
di kiri maupun di kanan. Itu menunjukan bahwa benar-benar Yusuf adalah pribadi
yang imannya tidak menyentuh tanah. Berarti imannya tidak ada hubungannya
dengan bumi. Itu sebabnya dia menguasai bumi, bukan bumi yang menguasai dia.
Kita ini gereja Tuhan mau ke mana. Bumi menguasai kita, atau kita menguasai
bumi. Kita mengendalikan bumi atau bumi mengendalikan kita.
Ini
menyangkut iman. Sayakan masih di bumi, saudara di bumi, saudara bekerja menggarap
bumi, tetapi imanmu jangan terkontaminasi dengan dunia.
Keluaran 26:2
26:2 Panjang
tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda
empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.
Kita
dihubungkan dengan Firman pengajaran dan pesta pondok daun-daunan. Orang yang
masuk pesta pondok daun-daunan (penyingkiran gereja) adalah orang yang imannya
tidak bergantung dengan apa yang ada di dunia ini, imannya bergantung kepada
Firman. Ini yang Tuhan dambakan dari dalam kehidupan kita supaya benar-benar
iman percaya kita tidak terkontaminasi dengan dunia ini.
Yusuf
adalah pribadi yang benar-benar contoh konkrit sidang mempelai. Bukan dia yang
dikuasai dunia tetapi dia yang menguasai dunia. Ini yang Tuhan rindukan dan
dambakan dalam kehidupan saya dan saudara. Supaya kita benar-benar menjadi
kehidupan Kristen sejati.
Kejadian 41:41
41:41
Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau
menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Tadinya
dunia berusaha menguasai Yusuf lewat isteri Potifar, tetapi dia tunjukan sikap
tidak mau dikuasai oleh dunia. Dikuasai dunia lewat apa? Lewat kenajisan.
Kejadian 41:43,45
41:43 Lalu
Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah
orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh
Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
41:45 Lalu
Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera,
imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa
atas seluruh tanah Mesir.
Ada
4 arti Zafnat-Paaneah:
1.
Berlututlah kamu
Jadi benar-benar Yusuf ini contoh
Mempelai Wanita yang menguasai dunia sehingga dunia yang takluk kepadanya.
2.
Juruselamat
Berarti jika kita tidak
dikendalikan dunia, tetapi kita yang mengendalikan dunia maka saudara tampil
sebagai juruselamat untuk menolong orang lain.
3.
Memelihara kehidupan
Kadang isteri saya ngomong “Pap,
biarlah kita seperti Yusuf menjadi pemelihara saudara-saudara kita”. Bagus
kalau pemikiran seperti itu, berdoalah supaya kita bisa menjadi pemelihara saudara-saudara
kita.
4.
Seorang yang membuka rahasia
Baginya tidak ada sesuatu yang
tersembunyi, Tuhan pasti bukakan.
Isteri
saya ini kadang berulang-ulang bicara, minggu lalu kembali lagi dia ngomong
“Pap, biarlah kita menjadi pemelihara saudara-saudara kita”. Minimal pemelihara
yang rohani. Kalau kita bisa memberikan asupan-asupan yang rohani pada saudara
kita, paling tidak roh Yusuf ada pada kita.
Awal-awalnya secara jasmani, kita bisa menyuplai apa yang kurang, apa-apa yang
dibutuh. Apalagi kalau yang rohani bisa kita berikan kepada mereka, itu sesuatu
yang luar biasa.
Tetapi
jika membaca Injil Yohanes pasal 7 tadi, kita harus siap menerima resiko. Saya
sebagai pemberita, saudara yang menerima berita dan juga akan menjadi pemberita
di luar, ada upaya orang mau membunuh saudara. Artinya orang akan membenci
saudara.
Yohanes 7:19
7:19 Bukankah
Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di
antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh
Aku?"
Kalau
melihat konsekuensi ini seringkali kita langsung surut langkah karena takut
dibenci. Apalagi kalau diamcam tidak dapat warisan dari nenek moyang, kalau
terjadi apa-apa tidak akan ada orang yang menengok kamu. Ini siasat iblis yang
paling ampuh yang membuat banyak orang menjadi takut mengikuti kebenaran sebab
takut dibunuh, takut dibenci. Kita belajar di sini supaya jangan kita marah bila dibenci. Dibenci oleh saudara,
dibenci oleh tetangga, kalau ada kenduri tidak mau datang, kalau ada bendera
putih jangan harap mereka datang. Tetapi apakah benar terjadi? Tidak. Ternyata
itu hanya ancaman. Jika kita berani bertindak maju, maka lihat Tuhan berikan
pembelaan, bahkan lebih dari apa yang kita harapkan, orang berbondong-bondong
datang melayat. Jangan takut kita dibenci.
Saya
ulangi terakhir di sini, supaya kita ikuti contoh konkrit Yusuf, imannya tidak
menyentuh tanah, tidak menyentuh bumi. Benar-benar dia menguasai bumi, bukan
bumi yang menguasai dia. Inilah ajaran yang Tuhan titipkan bagi saya dan bagi
saudara. Yesus teladan yang sempurna, Yusuf menjadi contoh bagi kita, rasul
Paulus memberikan teladan bagi kita, utamanya kepada kami hamba Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar