Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Banyak orang
menggunakan nama saya untuk melegalkan perbuatan mereka. Saya tidak tahu
bagaimana sebenarnya pandangan orang terhadap saya, baik di sini atau di tempat
lain. Contohnya waktu KKR di Tana Toraja, saya duduk-duduk di sofa ruang tamu,
maka datanglah rombongan Surabaya dan Malang. Ada yang memang sudah mengenal
dekat dengan saya. Kemudian ada satu ibu bebas saja lewat di depan saya. Saya
lihat ada satu ibu yang kejar dan dia bisik “itu bapak Pdt. Bernard Legontu”.
Rupanya ibu itu menyadari dan kembali minta maaf karena bersikap tidak santun
di depan saya.
Demikian
juga jangan cepat-cepat saudara telan di depan, tolong cek kepada saya. Saya
sebagai hamba Tuhan menjaga tubuh, jiwa, roh jemaat supaya selamat. Masakan
saya bersikap menghancurkan dan membinasakan hidup itu. Berarti saya menyalahi
panggilan. Pasti beresiko jika gosip itu benar, Tuhan akan mencabut pembukaan
rahasia Firman. Terus terang saya takut kalau Tuhan mencabut pembukaan rahasia
Firman.
Kemudian
saya ditelpon oleh seorang hamba Tuhan sebelum KKR. Hamba Tuhan dan isterinya
itu sudah niat setelah KKR tidak akan datang lagi di Tentena. Karena sudah
terganggu pikirannya dengan seseorang. Orang itu mengggunakan nama saya, dia
katakan saya menyuruh dia pindah dari
penggembalaan hamba Tuhan itu ke penggembalaan lain. Dia membonceng menggunakan
nama saya. Hamba Tuhan itu mendengar dan mengkonsep “jahat opa”. Padahal tidak
pernah opa berucap begitu. Kalau itu saya lakukan berarti akan saya petik di
dalam penggembalaan. Kemudian hamba Tuhan itu menelpon dan saya terangkan
“dengan orang itu saya tidak pernah jumpa, bagaimana bisa saya suruh dia pindah
dari penggembalaanmu kepada gembala yang lain”. Itu tidak ada terlintas dalam
pikiranku. Dan kalau itu terlintas dalam pikiran saya berarti saya hamba Tuhan
yang jahat. Akhirnya mereka datang dalam fellowship
dan minta maaf sebab telah mempunyai konsep yang salah. Orang itu
menggunakan nama saya tujuannya supaya legal, supaya gembala yang ditinggalkan
nanti tidak berani berbuat apa-apa sebab menggunakan nama saya.
Itulah
antara lain pengalaman yang kami hadapi. Dan yang terakhir ini baru terjadi dua
tiga minggu lalu. Saya heran menyimpulkan bahasa sesuai pikirannya, tidak
seperti apa pikiran opa. Inilah yang harus kita waspadai. Ini bagian manuver
iblis untuk menghancurkan kita gereja Tuhan.
Wahyu 9:17-21
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan
ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah
api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti
kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari
umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
9:19 Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam
mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka
berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.
Sesuai
dengan nama raja mereka yaitu Abadon yang artinya perusak/pembinasa maka mereka mendatangkan kerusakan.
Wahyu 9:20-21
9:20 Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh
malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak
berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari
tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,
9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan,
sihir, percabulan dan pencurian.
Walaupun
di depan mata mereka bergelimpangan
mayat, mereka tidak bertobat. Berarti memang Tuhan tidak memberikan kesempatan
bertobat. Inilah yang diperlihatkan Tuhan kepada Yohanes di pulau Patmos ketika
Tuhan mengatakan kepada Yohanes “ayo naik ke mari, Aku akan memperlihatkan
hal-hal yang akan terjadi di depan”.
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Ini
bukan diperuntungkan hanya kepada Yohanes dan kepada orang zaman Yohanes.
Tetapi apa yang diperlihatkan Tuhan kepada Yohanes ini diperuntukan kepada kita
yang hidup akhir zaman ini. Yohanes melihat itu ketika dia naik ke sorga. Memang
kalau dengan kekuatannya sendiri, dia tidak akan naik ke sorga. Tetapi dalam Wahyu 4:2 Roh
Kudus yang membawa dia naik ke sorga.
Wahyu 4:2
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Dia
melihat takhta dan orang yang duduk di atas takhta itu di tanganNya ada kitab
kecil. Jadi hal-hal yang akan datang ada di tangan Seorang yang duduk di atas
takhta itu yaitu sebuah kitab kecil.
Alkitab
ini memang sering dikecilkan oleh manusia. Termasuk saya dan saudara seringkali
tanpa sadar mengecilkan Alkitab. Padahal Alkitab adalah isi hati Tuhan, pikiran
Allah, perasaan Allah, kehendak Allah, kerinduan hati Allah yang dinyatakan
kepada kita umat manusia. Jika pikiran perasaan kita tenggelam dari apa yang
tertera dalam Alkitab maka kita akan mudah mengerti selera Tuhan, pikiran
Tuhan, perasaan Tuhan, kerinduan hati Tuhan.
Olehnya
Yohanes sebagai rasul disuruh naik untuk diperlihatkan. Dan ada 2 hal yang
penting bagi kita. Dalam Wahyu pasal 17 penampilan gereja palsu diperlihatkan
kepada Yohanes. Gereja palsu ini adalah perempuan yang menjadi kepala di atas
kepala. Kemudian Wahyu 21:9 diperlihatkan Mempelai Wanita, Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Sekarang
bagaimana nasibnya gereja palsu, itulah yang diperlihatkan di sini. Ada 3
sarana yang dipakai Tuhan menjadi penghukuman.
1.
Api
Waktu kecil jadi sahabat,
ketika besar menjadi musuh, itu peribahasa manusia. Coba kalau api itu jadi
kecil, kita taruh tangan kita, kaki kita oles dengan api. Tetapi begitu besar,
api itu menjadi musuh kita. Padahal api itu mengandung 3 unsur, panas, terang,
kekuatan.
Ø Api itu panas → supaya
rohani kita jangan dingin.
Ø Api itu terang → supaya
kita tidak ada dalam kegelapan.
Ø Api itu kekuatan → supaya
gereja Tuhan jangan lemah.
Ketika kita lemah, ketika
dalam kegelapan, ketika kita dingin rohani dan kita bertahan di situ, tunggu
bukan datang api yang menghangatkan tetapi api besar yang menghukum. Itulah
yang diperlihatkan pada Yohanes. Saat itu baru penglihatan tetapi akan jadi kenyataan di depan ini.
Hati-hati jika rohanimu
dingin, jika rohanimu lemah, jika rohanimu ada dalam kegelapan. Kalau tidak segera keluar, maka itu yang ditunggu oleh iblis untuk mendorong kita supaya kita
lemah, gelap dan rohani dingin. Hal itu akan terjadi dan memang sudah dinubuatkan. Jangan coba permainkan
api, jadikan itu sahabat kita. Sebab di ruangan suci, ketiga alat itu semua ada
api. Kaki dian itu ada apinya, meja roti itu ada apinya sebab kemenyan dibakar
di situ, mezbah dupa ada apinya. Kita perhatikan, ketiga alat ini menunjuk
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Meja roti adalah persekutuan kita dengan Yesus Anak Allah dengan Firman dan korbanNya. Pelita
emas adalah persekutuan kita dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Mezbah
dupa emas adalah persekutuan kita dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Matius 24:12
24:12
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin.
Mengapa jadi dingin?
Karena ditiup. Apa yang meniup? Itulah angin pengajaran palsu.
Kelompok yang kena
panggang api Tuhan.
1)
Jika
pemberontak tidak dihadang di tengah jalan maka dia tetap pada sikap
pemberontak. Berarti dia siap dipanggang oleh Tuhan.
Yesaya 1:28,31
1:28
Tetapi orang-orang yang memberontak dan orang-orang berdosa akan dihancurkan
bersama, dan orang-orang yang meninggalkan TUHAN akan habis lenyap.
1:31
Maka yang kuat menjadi seolah-olah kapas dan pekerjaannya menjadi seolah-olah
bunga api; keduanya menimbulkan api dan tidak ada yang dapat memadamkan.
Ini
orang kuat tetapi dihadapan Tuhan engkau hanya kapas. Termasuk usaha
pekerjaannya bagaikan bunga api, kedua-duanya
terbakar. Orangnya binasa,
pekerjaannya hancur. Tetapi
Tuhan janji yang lemah akan kuat, yang kecil akan lebih besar. Itu juga ada
dalam kitab Yesaya. Sekarang kita perhatikan, ke mana arah kita melangkah
sekarang. Sebagai seorang hamba Tuhan dan gembala. Dengan pergulatan dan
pergumulan di hadapan Tuhan dan mengerti apa kata Firman Allah, mohon kepada
Tuhan taruh perkataan Tuhan di dalam bibir mulut hamba Tuhan, supaya dengan
perkataan dapat menghadang orang-orang seperti ini
agar tidak meneruskan pemberontakan. Ini tugas kami hamba Tuhan.
Kalau
saya melegalkan orang berbuat seperti itu, tidak mungkin saya dibukakan rahasia
Firman. Dan bagi orang yang percaya mohon saudara menyadari bahwa anda ditipu
oleh ular.
Ini
poin pertama orang yang disambar oleh Tuhan dengan api alias pemberontak.
Sedikitpun dalam hati kita, jangan kita melawan kebenaran Firman dan
membenarkan diri kita dan melegalkan pikiran kita, jangan sampai hal itu
terjadi. Namanya api, tidak enak kalau kehidupan itu dibakar oleh Tuhan.
Saudara
lihat saja, ketika Sadrakh, Mesakh, Abednego mau dilempar ke api. Awalnya api
itu masih sedang-sedang saja. Tetapi begitu 3 orang ini tekad tidak mau menyembah
patung, maka api dipanaskan 7 kali lipat. Jangan lupa, matahari ini akan
dipanaskan 7 kali lipat dan bulan akan panas seperti matahari terik.
Yesaya 30:26
30:26
Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang
matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada
waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
Orang
yang melempar Sadrakh, Mesakh dan Abednego ke dalam api, mereka yang mati. Sadrakh,
Mesakh dan Abednego tidak mati karena mereka bersama dengan Tuhan.
Daniel 3:22
3:22
Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa,
sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh,
Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23
Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam
perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
3:24
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia
kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan
dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar,
ya raja!"
Itu
neraka Nebukadnezar di muka bumi saat itu. Tetapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego
benar-benar tertolong. Tuhan sudah perlihatkan bagaimanapun hebatnya api, kalau
saudara orangnya Tuhan, karena saudara tidak ada roh pemberontakan, ada persekutuan mesra dengan
Tuhan, silahkan besarkan api, kami tetap dalam ac.
2)
Yesaya 47:14-15
47:14
Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat
melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk
memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!
47:15
Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah
kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala
jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.
Ini
adalah kelompok Babel. Kelompok Babel adalah kelompok nikah terbalik. Kita
sebagai umat Tuhan, di dalam
praktek rumah tangga kita harus waspada. Jangan kita didorong oleh tangan setan
yang dingin, kelihatannya dingin, namun dia dorong supaya nikah terbalik. Bagi
Tuhan tidak ada yang susah
karena ini cuma jerami. Makanya dalam tempo 1 jam habis dibakar.
Wahyu 18:10,16,19
18:10 Mereka akan berdiri
jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka,
celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu
jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
18:16
mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus,
dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan
mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
18:19
Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil
menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya
semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya
yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
Babel
itu diibaratkan cuma jerami. Makanya orang kalau membangun gereja dan mau cepat
banyak jemaatnya, pakailah mutu jerami/ fana.
I Korintus 3:10-12
3:10
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai
seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana
ia harus membangun di atasnya.
3:11
Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar
yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata,
kayu, rumput kering atau jerami,
Kalau
emas, perak dan batu permata, silahkan dibakar. Malah dia akan tambah murni.
Tetapi coba bakar kayu. Kayu menunjuk kedagingan, kemanusian kita. Rumput
kering menunjuk barang yang fana. Jerami menunjuk pekerjaan yang sia-sia. Semua
itu mudah terbakar. Tetapi membangun bangunan dari kayu, rumput kering dan
jerami, itu cepat sekali. Tetapi coba bangun rohani yang bermutu dari emas, perak dan permata, rumah dari jerami sudah
1000 belum tentu yang dari emas, perak dan permata sudah jadi 1 bangunan.
Makanya
saya tidak tergiur kalau orang berkata “baru kemarin gereja itu dibangun, lihat
jemaat sudah banyak”. Jangan-jangan itu
cuma kayu dan saya yakin memang cuma kayu, jerami dan rumput kering! Rumput
kering itu fana sebab yang dibicarakan memang yang fana, berkat-berkat jasmani
itu fana. Tetapi kalau itu kena api habis semua, yang akan tinggal emas, perak dan batu permata.
Itu
sebabnya jangan coba kita menggunakan roh Babel. Karena pembangunan Mempelai
Wanita tidak disebutkan di antara banyak bangsa. Tetapi Babel ada di antara
banyak bangsa. Kita perhatikan baik-baik hal ini supaya jangan kita berhadapan
dengan api murka Allah.
3)
Yesaya 5:24
5:24
Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis
lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan
kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak
pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Ini
kelompok ketiga yang kena api murka Allah yaitu orang yang menolak ajaran Tuhan
dan menista Firman Yang Maha Kudus.
Yesaya 42:21,4
42:21
TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang
besar dan mulia;
42:4 Ia
sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia
menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
Demi
keselamatan kita, Tuhan telah menganugerahkan pengajaran besar dan mulia.
Pulau-pulau saja mengharapkan pengajaran ini. Bukan kepulauan una-una,
kepulauan Nias dan sebagainya tetapi seharusnya kita sebab kita yang
diselamatkan. Pulau-pulau menanti tetapi banyak umat Tuhan justru menolak
ajaran Tuhan demi keselamatannya, makanya mereka disambar dengan api. Kadang manusia tidak sadar bahwa
yang dia tolak itu justru sarana untuk menyelamatkan dia. Berarti dia menolak pekerjaan
penyelamatan.
Kita semua tahu bagaimana
siksanya ada di tengah api.
Lukas 16:24
16:24
Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus,
supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab
aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
Dia mengaku Abraham bapanya, Abraham itu bapa orang percaya dan
dia adalah keturunan Abraham. Apa kata Abraham? Dia akui orang itu anaknya.
Lukas 16:25 (Terjemahan Lama)
16:25
Tetapi kata Ibrahim: Hai anakku, ingatlah, engkau sudah menerima
kesenanganmu pada masa hidupmu, tetapi Lazarus itu sudah menerima
kecelakaannya; sekarang di sini ia dihiburkan, tetapi engkau disengsarakan.
Orang kaya ini melihat
Abraham di atas dan Lazarus ada pada pangkuannya. Abraham mengakui dia anaknya.
Kita ini anak-anak Abraham, tidak sedikit anak-anak Abraham ada di dalam api.
Mengapa? Selama dia hidup tidak peduli dengan Tuhannya Abraham. Beda dengan
Zakheus. Dia kaya, tetapi ketika Tuhan Yesus masuk di rumahnya Yesus berkata
“ini keturunan Abraham, hari ini keselamatan ada dalam rumah ini”. Posisimu di
mana, bagaikan Zakheus atau orang kaya ini? Memang kita orang pendosa tetapi sudah
Tuhan tolong lewat jalur Abraham datanglah Yesus, maka kita dikaitkan dengan
keluarga Abraham. Jangan pilih keluarga Abraham yang dibakar dalam api, tetapi
pilih keluarga Abraham yang menerima keselamatan.
Lukas 19:8-9
19:8
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari
milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9
Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah
ini, karena orang ini pun anak Abraham.
Jadi saudara lihat,
keluarga Abraham mendapat prioritas keselamatan supaya tidak dipanggang. Tetapi
orang kaya yang mengaku anak
Abraham
itu dipanggang dalam
api. Karena hanya mengatakan diri anak Abraham tetapi tidak berbuat seperti Abraham. Dia hanya
berfoya-foya menyenangkan dirinya, padahal di sekitarnya ada orang perlu
ditolong tetapi dia tidak mau menolong. Makanya anak Abraham yang satu ini apa
yang terjadi pada dirinya.
Lukas 16:24
16:24
Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus,
supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab
aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
Ini bukan kesakitan
selama 5 bulan tetapi kesakitan terus menerus. Kita bukan untuk kesana, makanya
Firman Allah ini mengempang supaya kita tidak ke sana. Ada 3 kelompok yang
Tuhan perlihatkan kepada kita yaitu pemberontak, Babel dan orang yang
meninggalkan ajaran Tuhan. Ini adalah orang yang kena api dipanggang oleh
Tuhan.
2.
Asap
Asap ini selalu
menghadirkan kengerian atau ketakutan.
1)
Yosua 8:20
8:20
Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik
membubung ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke mana pun juga, sebab
rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan
pengejar-pengejarnya.
Ai artinya
puing-puing. Asap yang naik membumbung ke langit ini berasal dari api yang
membakar Ai. Jadi asap ini naik dari timbunan puing-puing. Jangan sampai
kondisi rohani kita tinggal timbunan puing-puing. Itulah yang akan kena asap.
Kalau musim kemarau itu membuat rakyat sengsara, pemerintah sibuk luar biasa
karena kebakaran, negara tetangga sampai protes karena sesak nafas karena
banyak asap. Jangan sampai saudara dan saya tinggal puing-puing, artinya
rohaninya hancur.
Kalau
tinggal puing-puing maka yang bercokol di sana adalah serigala, yang melayani
dis ana serigala. Saya tidak mau menjadi serigala, saya tidak mau melayani
karena sudah ada lubang saya. Serigala ada lubang, burung ada sarangnya, Anak
Manusia tidak ada tempat meletakan kepalanya. Kalau melayani karena sudah ada
lobangnya, itu serigala. Makanya kalau pengerja, berdoalah kapan Tuhan mau
orbitkan. Jangan berpikir “saya sudah ada sarang di situ, saya mau ke situ”.
Itu pelayanan serigala!
Yehezkiel 13:3-4
13:3
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti
bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
13:4
Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai
Israel!
Asap
ini diuntukan rohani yang hanya timbunan puing-puing. Karena apa? Yang membakar
ini atas perintah Tuhan. Pada perang pertama, Israel gugur 36 jiwa. 36 ini
adalah 4x9. 36 orang mati berarti:
1)
9
karunia
Roh Kudus → 1 Korintus 12:7-11
2)
9
karunia jabatan → 1 Korintus 12:28-31,
Efesus 4:11
3)
9
pekerjaan
kasih → 1 Korintus 13:1-8
4)
9 buah Roh →
Galatia 5:22-23
Kalau
sudah begitu keadaan gereja
Tuhan, bagaimana kita mau beribadah dan melayani. Olehnya kita perhatikan di
akhir zaman ini, jangan kita seperti Ai yang ada asap membumbung tinggi.
Sion
juga artinya puing-puing. Tetapi arti kedua diangkat. Jadi sekalipun saudara tinggal
seperti puing-puing, tetapi mau diangkat maka ada harapan, bukan asap yang membinasakan saudara hadapi.
2)
Hakim-hakim 20:38,40
20:38
Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu
untuk menaikkan gumpalan asap tebal dari kota itu.
20:40
Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang
asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya
terbakar, apinya naik ke langit.
Kenapa
suku Benyamin ini kena asap? Karena suku Benyamin ini memperkosa isteri seorang
Lewi hingga mati. Akhirnya orang Lewi itu
memenggal-menggal isterinya menjadi 12 panggal dan masing-masing penggalan itu
dikirim kepada tiap suku Israel.
Akhirnya 11 suku berhimpun bersama untuk menghabiskan suku Benyamin. Arti kata
asap ini kena kepada suku Benyamin karena tidak menghargai kekudusan nikah, ini
berbahaya!
Jika
isteri atau suamimu meninggalkan anda, kita harus berdoa supaya dia kembali.
Kalau tidak kembali maka dia bagaikan suku Benyamin! Dia akan diperhadapkan
dengan asap yang membumbung tinggi sampai ke langit.
Kalau
Ai tadi menuai kekalahan, Benyamin juga menuai kekalahan. Itu sebabnya jangan
coba bermain dengan Wahyu 9:13-21. Ada 3 sarana penghukuman yaitu api, asap dan
belerang.
Jika
nikahmu dulu amburadul, sekarang Tuhan sudah tolong sebagaimana engkau
dipanggil. Dengan isterimu sekarang ini jangan lagi engkau berkata “kita
cerai!”. Dulu telah terjadi, sekarang jangan lagi. Ini adalah pertanyaan sidang
jemaat Korintus kepada rasul Paulus sebab jemaat Korintus ini menghadapi 12
masalah. Kalau dipikir karunia-karunia Roh Kudus tidak kurang, semua ada pada
mereka. Tetapi inilah jemaat yang paling terkebelakang. Jadi orang yang hanya membanggakan
karunia-karunia Roh Kudus, bukan jaminan rohanimu sudah maju!
I Korintus 7:17
7:17
Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan
Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah
ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.
Ketika
anda panggil Tuhan, direkrut dalam pengajaran, mungkin ini suamimu yang
keberapa, atau isterimu yang keberapa. Jangan lagi saudara mengatakan “kita
cerai”.
I Korintus 7:23-24
7:23
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu
menjadi hamba manusia.
7:24
Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam
keadaan seperti pada waktu ia dipanggil.
Banyak
hal-hal bisa terjadi, jangan menerpa saya dan saudara. Saya sebagai hamba Tuhan
diutus oleh Tuhan untuk membimbing saudara, untuk menjaga perjalanan saudara jangan
sampai arahnya salah. Seperti saya katakan penggembalaan dulu bangsa Israel di
Timur Tengah, kalau domba-domba itu dibawa di rumput yang hijau kemudian ada yang
suka pergi sendiri maka gembala akan lempar batu supaya dia kembali. Tetapi
kalau terus menerus maka apa boleh buat, gembala akan patahkan kakinya dan
ditinggalkan di kandang, kemudian rumput dibawa gembala ke sana.
Saya
tidak bermaksud memelintir telinga saudara, patahkan jari saudara, patahkan kaki saudara. Tetapi kalau saudara suka meninggalkan persekutuan,
awas, Tuhan bisa melakukan hal ini pada saudara. Jangan bilang saudara saya
kutuk! Tidak.
3)
Kejadian 19:28
19:28
dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan,
maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur
peleburan.
Ini
penghukuman kepada orang Sodom dan Gomora. Orang Sodom dan Gomora ini punya
sifat yang tidak terpuji.
Yehezkiel 16:47
16:47
Bukankah engkau hidup menurut perbuatan mereka dan engkau lakukan seperti
perbuatan-perbuatan mereka yang keji; sebentar lagi saja engkau berbuat lebih
jahat dari mereka dalam seluruh hidupmu.
Ini Tuhan
katakan kepada Israel “mendadak kamu lebih jahat dari pada Sodom dan Gomora”.
Yehezkiel 16:49-50
16:49
Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan
yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya
perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.
16:50
Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku
menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.
Sifat
Sodom dan Gomora.
a)
Sodom
dan Gomora ini congkak. Entah apa dasar mereka sehingga menjadi congkak, tidak
disebut. Tetapi kita tahu dalam II Korintus 10:5 bahwa menghalang-halangi
pengenalan akan Tuhan itulah adalah sifat congkak/
angkuh.
II Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
b)
Makanan
berlimpah-limpah berarti merasa tidak ada kekurangannya.
c)
Kesenangan
hidup, berarti mereka hidup jemawa sama seperti orang kaya dalam Lukas pasal 16.
Lukas 16:19
16:19
"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan
setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Jemawa ini hidup
mengikuti kesenangan daging, mereka bersenang-senang. Mereka tidak membuka mata
melihat orang di sekitarnya, banyak yang membutuhkan uluran tangannya tetapi
mereka mengikuti kesenangannya sendiri.
d)
Tidak
menolong orang sengsara dan miskin, berarti tidak ada belas kasihan.
e)
Mereka
melakukan kekejian di hadapan Tuhan.
Inilah
orang-orang yang dibunuh Tuhan dengan asap/api.
Tetapi yang positif, asap
itu akan membawa orang pada penyesalan.
Yesaya 6:4,7
6:4 Maka
bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan
rumah itu pun penuhlah dengan asap.
6:7 Ia
menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh
bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Dengan penampilan asap
itu, Yesaya berkata “celakalah aku” berarti ada roh penyesalan. Ini yang Tuhan
berikan dan titipkan kepada kita. Jangan tunggu asap yang membunuh kita. Di
sini adalah asap kemuliaan Tuhan yang mendorong anak Tuhan dan di sini yang
ditampilkan hamba Tuhan. Ini bukan hamba Tuhan kecil tetapi hamba Tuhan besar
karena dia cucu raja Yoas dan dia tinggal di istana, itulah nabi Yesaya bin
Amos bin Yoas.
Jadi mana yang kita
pilih, asap yang membunuh atau yang membuat kita sadar. Ketika Yesaya berkata
“celakalah aku, aku tinggal di antara bangsa yang najis” maka dia mendapat
berkat luar biasa. Yesaya ini dibaharui Tuhan panggilannya. Kalau Aparatur Sipil Negara sekarang kadang dibaharui
panggilannya atau istilahnya ada pemutihan.
Sekarang Yesaya mengalami
pemutihan. Saudara bayangkan, betapa besar kesukaan nabi Yesaya karena
mengalami pemutihan. Dia sudah melayani dari pasal 1 s/d 5, gagah-gagahan dia melayani. Tetapi
begitu tampil asap kemuliaan dari
Tuhan baru dia mengaku “aku najis”. Begitu Yesaya dibaharui panggilannya maka
berita yang diberitakan oleh Yesaya menjadi bencana bagi yang mendengar. Jadi
pembaharuan panggilan Tuhan bagi saudara dan saya, akan berakibat dari sisi
lain, orang mendengar tetapi tidak mengerti. Lalu Yesaya bertanya “berapa lama
Tuhan” dan itu dijawab oleh Tuhan.
Yesaya 6:5,8
6:5 Lalu
kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis
bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku
telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:8 Lalu
aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan
siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah
aku!"
Tidak ada perkataan
“jangan saya” tetapi dia katakan “ini aku, utuslah aku”. Karena apa? Dia merasa
kemurahan Tuhan kepadanya. Untung ada asap kemuliaan Tuhan, kalau asap hukuman
Tuhan habislah dia.
Yesaya 6:9-10
6:9 Kemudian
firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah
sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi
menanggap: jangan!
6:10
Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan
buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan
menjadi sembuh."
Ini diperlihatkan oleh
Tuhan agar saya dan saudara jangan ada pada kondisi ini. Tidak sembuh berarti cacat
terus, tidak akan bisa sempurna.
Yesaya 6:11-13
6:11
Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu
jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang
mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan
sepi.
6:12
TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri
menjadi kosong.
6:13 Dan
jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi
ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon
jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul
itulah akan keluar tunas yang kudus!"
Yang tertinggal itu
sepersepuluh berarti milik Tuhan. Milik Tuhan ini masih diuji dan dia akan bertunas
dan disebut tunas kudus. Artinya kehidupan yang mengalami pembaharuan kontrak
pelayanan dari Tuhan, saudara akan mengalami tunas yang kudus. Kalau
pelayananmu dulu asal-asal, lalu dibaharui kontak pelayannmu maka saudara akan
seperti Yesaya. Begitu masuk Yesaya pasal 7, Tuhan sudah bicara tentang Imanuel.
Dan seterusnya Tuhan bicara tentang penyaliban Yesus dalam Yesaya pasal 53 dan
54.
Biarlah kita sadar,
baharuilah kontrak ibadah pelayananmu maka engkau akan tampil bagaikan tunas
yang kudus, seiras/ setara dengan
Yesus. Ada tunas kepermaian, ada tunas manusia, tetapi di sini tunas kudus,
Anak Allah. Berarti kondisimu sama seperti Mempelai Laki-laki Sorga.
Makanya jangan tunggu
asap yang membinasakan, baharuilah kontrak pelayananmu. Para pembantu mimbar,
anggota zangkoor, pemain musik, grup koor kaum muda, para sidang jemaat, mari
hari ini kita baharui kontrak pelayanan kita sehingga sama-sama kita menjadi
tunas kudus. Jika saudara punya niat, Tuhan tidak akan membiarkan saudara, Ia segera akan menopang saudara.
3.
Belerang
Inilah orang yang dihukum dengan belerang.
Mazmur 11:6
11:6 Ia
menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang
menghanguskan, itulah isi piala mereka.
Yesaya 34:9-10
34:9
Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi tér, dan tanahnya menjadi belerang;
negerinya akan menjadi tér yang menyala-nyala.
34:10
Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk
selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada
orang yang melintasinya untuk seterusnya.
Tanah ini tidak bisa lagi
ditanami, yang ada api menyala-nyala. Berarti sudah gabung dengan api yang
menyala dan asap, tetapi yang ditampilkan adalah belerang. Jangan tunggu hal
ini saudara alami.
Wahyu 19:4-5,3
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk
itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka
berkata: "Amin, Haleluya."
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu:
"Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia,
baik kecil maupun besar!"
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata:
"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
Padahal sudah
dekat digelar pesta nikah. Ini bukan asap untuk membunuh orang masuk dalam
pesta, tetapi ini asap yang membuat Yesaya bertobat. Ini asap kemuliaan Allah
yang diberikan kepada gereja Tuhan yang masuk pada pesta nikah Anak Domba
Allah. Mana yang saudara pilih. Saya mau membaharui kontrak pelayanan. Kalau
ini ada maka kita akan setara dengan tunas kudus Anak Allah. Gereja mau dibawa
masuk pada pesta nikah, jangan saudara tidak ada di sana. Inilah pergumulan dan
pergulatan kami hamba Tuhan. Seringkali
seperti dipaksakan. Seandainya bisa saya bangun gedung yang cukup dan tiap
orang dibuatkan satu bilik, tidak usah
keluar-keluar, tinggal tunggu makan dan tidur di situ. Tetapi bukan begitu cara
penggembalaan namun kita diberi Tuhan Firman. Saya mau katakan, hargai
penampilan Firman hari-hari terakhir ini, Yesus sudah mau datang.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar