TEMA: Kami datang untuk menyembah Dia
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Matius 2:2
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia,
raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di
Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Mereka
menyebut “Raja orang Yahudi” berarti mereka lepas dari orang Yahudi. Jadi orang Majus ini bukan orang Yahudi.
Jangan coba-coba angkat yang tidak disebutkan, itu misteri. Sesuai Ulangan
29:29, yang dibuka itu untuk kita, yang tidak dibuka berarti itu bagi Allah.
Matius 2:3
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah
ia beserta seluruh Yerusalem.
Orang
Yerusalem seharusnya tidak usah terkejut, apalagi imam-imam karena mereka punya
Firman. Seharusnya mereka bersukacita sebab Raja mereka sudah datang. Tetapi
bukan hanya terkejut tetapi mereka menjadi pelaku penyaliban Yesus.
Matius 2:4-6;28:17
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan
dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di
tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda,
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel."
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi
beberapa orang ragu-ragu.
Injil
Matius dibuka dengan menyembah Dia dan ditutup dengan menyembah Dia. Memang
patutlah Raja itu disembah, apalagi di sini bukan hanya sebatas Raja. Bahkan di
dalam Wahyu pasal 19, Raja/ Mempelai Pria Sorga itu menikah. Tetapi bukan nikah jasmani
melainkan nikah rohani.
Orang
dari negeri yang jauh datang untuk menyembah, orang yang dekat di mana raja itu
lahir tidak datang menyembah. Tetapi kelanjutannya kita tahu bahwa mereka telah
berniat untuk membunuh. Dan awalnya malah mereka mengolok. Ketika
Pilatus menulis “inilah Raja orang Yahudi” mereka protes “jangan tulis begitu,
tulis saja Aku Raja orang Yahudi”. Itu pengolokan, mereka mengejek. Dan memang
seperti bahasa orang Majus “kami datang untuk menyembah” dan mereka bertanya di
mana Raja orang Yahudi itu lahir. Orang Yahudi bersikap lain.
Menyembah
diambil dari bahasa aslinya yaitu Proskoneho
yang artinya:
1.
Seperti
anjing menjilat kaki tuannya. Itu adalah sikap orang menyembah sesembahannya,
dia menempatkan diri di tempat yang paling rendah. Menyembah itu seperti anjing
mejilat kaki tuannya. Kaki adalah bagian tubuh yang paling di bawah, berarti
yang menyembah itu lebih lagi di bawahnya.
Perempuan Sunem ketika
dipanggil nabi Elisa, dia berdiri di hadapan Elisa. Tetapi ketika benar seperti
yang dinubuatkan oleh Elisa bahwa anaknya akan lahir, sifatnya berubah. Apalagi
ketika anak itu mati dan dibangkitkan kembali, dia sudah sujud menyembah.
Padahal awalnya dia melihat Elisa sebagai nabi Allah yang sering singgah di
situ sehingga mereka membuatkan kamar yang kecil, tetapi roh sombongnya masih
melekat. Nanti banyak hal yang terjadi baru wanita ini sujud menyembah. Bukan
karena Elisa, tetapi karena kuasa Allah yang ada pada Elisa.
Kadang kita juga umat
Tuhan katanya menyembah Tuhan. Tetapi jika kita menemukan orang yang diutus
oleh Tuhan mengajak kita untuk menyembah, sulit kita merendahkan diri di depannya.
2.
Seperti
Isteri menyerah sepenuh kepada suaminya. Menyerah di sini tidak insidentil, tidak
sewaktu-waktu. Menyembah di sini sama dengan tunduk.
Kita
disebut tunangannya Tuhan.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Jadi
gereja bertunangan dengan satu laki-laki itulah Yesus. Siapa yang memegang
peran mempertunangkan? Elisa-Elisa, hamba-hamba Tuhan itu yang memegang peran.
Kalau saya sebagai gembala tidak paham apa tanggung jawabku dalam hal ini, ke
mana saya mau mengarahkan jemaat yang saya gembalakan, sebagai seorang hamba
Tuhan yang diutus oleh Tuhan. Bagaimana mau dikatakan menyembah kepada Tuhan, kalau tidak sampai ke sana.
Sekian banyak jemaat, ke mana tanggung jawab kami hamba Tuhan.
Bertunangan
itu sudah beda tipis dengan suami isteri.
Ulangan 22:23-24
22:23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan
yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan
tidur dengan dia,
22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar
ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu,
karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena
ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan
yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Tadinya
tunangan, tetapi sudah disebut isteri. Belum lagi dalam Matius 1:18-19.
Matius 1:18-19
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut:
Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus
hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam.
Jika
gereja Tuhan mengaku bertunangan dengan Tuhan tetapi membiarkan yang lain
merusak saudara dan tidak ada upaya untuk keluar, maka keduanya baik yang
mengganggu mau pun yang diganggu, keduanya dirajam dengan batu. Banyak
laki-laki di luar, artinya banyak pengajaran yang bisa mencemarkan saudara,
yang tidak mengarahkan saudara untuk bertemu suamimu, hanya sebatas
bertunangan. Kalau ini saudara anggap biasa, tidak apa-apa, nanti saudara akan
melihat itu menjadi apa-apa jika hujan batu dalam Wahyu pasal 16 turun. 1 biji
hujan batu itu beratnya 50kg, berapa milliar hujan batu akan merajam kehidupan
itu!.
Apakah
kita sudah siap bertemu kekasih kita atau menganggap ibadah biasa, hanya upacara. Mengertikah saudara ke mana
langkah akhirmu? Itu tanggung jawab saya di sini. Makanya saya tidak
segan-segan, sekalipun punya nama di luar, tetapi dari mimbar ini saya tidak
segan menegur. Karena apa? Untuk membawa mereka supaya bertemu Mempelai Pria Sorga.
Ulangan 22:25-26
22:25 Tetapi jikalau di padang laki-laki itu bertemu
dengan gadis yang telah bertunangan itu, memaksa gadis itu tidur dengan dia,
maka hanyalah laki-laki yang tidur dengan gadis itu yang harus mati,
22:26 tetapi gadis itu janganlah kauapa-apakan. Gadis
itu tidak ada dosanya yang sepadan dengan hukuman mati, sebab perkara ini sama
dengan perkara seseorang yang menyerang sesamanya manusia dan membunuhnya.
Sebab
sekalipun dia berteriak di hutan tidak ada yang bisa membantu, hanya monyet
yang mendengar. Tetapi kalau di kota dia tidak berteriak maka dia juga dihukum.
Artinya Tuhan melihat umatNya yang disebut tunangannya. Tuhan belum punya mempelai wanitaNya, belum ada gereja sempurna, tetapi
Dia mengatakan “Aku suamimu, penebusmu, pencipta serwa sekalian alam.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Yang
pegang peran dalam pertunangan gereja adalah rasul Paulus. Rasul hubungannya
dengan Firman pengajaran. Jadi seorang hamba Tuhan harus mahir pengajaran,
bukan mahir teologia. Orang yang tidak berpengalaman percaya semua perkataan,
jangan sampai kita seperti itu.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada
setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Perkataan
di sini adalah Palmoni artinya
1.
Pembilang
segala rahasia Allah. Jadi perkataan di sini bukan sebatas “khotbah” tetapi perkataan di sini mengandung
pengajaran Firman yang dibukakan
rahasianya.
2.
Pembilang
dari segala keajaiban Allah. Sebab membawa gereja sama seperti Dia.
Jadi
kita harus bisa membedakan pengajaran. Jangan kita bicara sama saja. Pendeta In
Yuwono pada tahun 1980 di gedung olah raga Semarang mengatakan “jika ada di
sini mengatakan sama saja, dia dangkal!” artinya imannya dangkal. Jadi jangan
katakan sama saja. Apakah kita sedang diarahkan menjadi Mempelai atau hanya
sekedar upacara ibadah.
Perkataan
atau palmoni itu juga
disebutkan di dalam:
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!"
Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya
tidak terbit fajar.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna,
yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tidak
salah dalam perkataan berarti tidak salah dalam pengajaran. Biarlah langkah
kita adalah langkah pasti untuk dirangkul oleh Yesus dalan rangkulan kasih
sayangNya. Jangan sampai kita bertemu setan besar yaitu antikristus dalam 3,5
tahun aniaya antikristus.
Natal
ini dikatakan “kami datang untuk menyembah” berarti ada objek yang dicari.
Objek di sini adalah Yesus dalam status Raja. Dan disebut Dia adalah pemimpin dan
gembala. Kenapa diangkat dua hal ini? Karena pemimpin dan gembala ini
dibutuhkan oleh gereja untuk menghadapi Asyur dan Nimrod yang akan merusak
Betlehem/
rumah roti, gereja yang ada Firman pengajaran.
Mikha 5:4
5:4 dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur
masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan
membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
Ini
dinubuatkan oleh Yesus dalam Lukas pasal 21 bahwa nanti negeri ini akan
diinjak-injak oleh bangsa kafir. Dan juga dinubuatkan dalam Wahyu pasal 11.
Itu
sebabnya Raja ini juga dinubuatkan sebagai pemimpin. Sebab ada juga raja hanya
sebagai simbol kerajaan. Tetapi di sini Raja itu adalah pemimpin sekaligus
gembala untuk menghadapi Asyur dan
Nimrod. 7 adalah angka kesempurnaan, 8 adalah angka pembaharuan. Siapa gembala
yang sempurna kalau bukan Yesus, siapa pemimpin yang mengarahkan kepada
pembaharuan kalau bukan Yesus. Ini untuk menghadapi Asyur.
Mikha 5:5
5:5 Mereka itu akan mencukur negeri Asyur dengan
pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka akan melepaskan kita
dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan menginjak daerah kita.
Ada 3
raja Asyur yang sangat terkenal:
1.
Tiglat
Pilezer, dia berhadapan dengan Ahas raja Yehuda.
2.
Salmaneser,
dia berhadapan dengan Hosea raja Israel
3.
Sanherib,
dia berhadapan dengan Hizkia raja Yehuda.
Oleh
Tiglat Pilezer, 10 suku Israel dibawa ke pembuangan. Mengapa 3 raja itu
diizinkan oleh Tuhan? Sebab Asyur ini dipakai oleh Tuhan seperti kampak dan
gergaji, tetapi mereka menjadi sombong. Tadinya mereka digunakan menghajar umat
Tuhan, tetapi mereka berlaku salah. Itu ada dalam Yesaya 10:5,15, Zakharia 1:15.
Yesaya 10:5
10:5 Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi
tongkat amarah-Ku!
Zakharia 1:15
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa
dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan
kejahatan.
Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan
dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa
itu."
Ini
yang nanti akan kita hadapi dan sudah dihadapi oleh bangsa Israel secara
lahiriah. Yang pegang peran dalam gereja untuk membuat jangan sampai masuk
dalam Wahyu 11:2 adalah tanggung jawab kami hamba Tuhan.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua
bulan lamanya."
Tanggung
jawab siapa jemaat yang digembalakan di sini? Saya. Itu sebabnya jika Tuhan
percayakan rahasia Firman dibukakan kepada saya, saya tidak pusing jika ada
orang yang tidak percaya, yang penting Tuhan percaya saya.
Nimrod
dan Asyur ini sesungguhnya sama, karena yang mendirikan Asyur adalah Nimrod.
Nimrod ini adalah keturunan yang ke-13 dari Adam. Angka 13 adalah angka
pemberontakan/ kehancuran. Ini
yang kita hadapi hari-hari terakhir ini yaitu roh pemberontakan terhadap Firman dan kehancuran
rohani.
Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan
dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa
itu."
Itulah
kelahiran Yesus sebagai manusia dalam status Raja, pemimipin dan Gembala. Yaitu untuk memberikan kesempatan kepada
kita umat Tuhan. Karena kita tidak mampu menghadapi Nimrod, tidak mampu menghadapi
Asyur, maka butuh gembala yang sempurna dan butuh pemimpin yang memberi
pembaharuan dalam gereja Tuhan.
Kembali
kepada tema “kami datang untuk menyembah”. Jika kita melihat mayoritas orang
Yahudi memang ada sebagian yang mengakui Yesus sebagai Rajanya. Termasuk
Natanael, dia disebut oleh Yesus “inilah orang Israel yang sejati”. Jadi orang
Israel yang sejati adalah orang yang mengakui Yesus sebagai Rajanya.
Yohanes 1:47-49
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan
lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang
dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di
dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau
mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil
engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak
Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Ini
awal pelayanan Yesus, ada orang Israel yang mengaku Yesus adalah Raja dan
disebut Israel sejati. Di akhir pelayanan Yesus, justru saat-saat Yesus mau menghembuskan
nafas, tidak disebut penyamun itu orang Israel, yang jelas mereka adalah
kelompok Zelot yaitu para penyamun. Saya yakini dia termasuk orang Yahudi. Jadi
awal pelayanan Yesus ada orang Israel sejati yang mengakui Yesus Raja, Anak
Allah dan menyebut Yesus Rabi, berarti ada Firman pengajaran.
Kita
baca bagaimana di akhir pelayanan Yesus.
Lukas 23:42
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja."
Di
akhir dan di awal pelayananNya ada yang mengakui Yesus sebagai Raja. Yang
terakhir ini orang bejat yang sudah siap terjun ke neraka. Tetapi saat-saat yang
terakhir dia gunakan kesempatan untuk mengakui Yesus sebagai Raja. Jawaban
Yesus luar biasa.
Lukas 23:43
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus."
Yang
berhak, yang punya Firdaus adalah Yesus. Jika saudara mau masuk ke Firdaus, mau
masuk sorga, jangan tolak Yesus! Sebab dia adalah Rajanya Firdaus, Rajanya
Sorga.
Rasul
Paulus sempat datang ke Firdaus dalam tubuh rohani. Besar kemungkinan itu terjadi pada peristiwa ketika dia dirajam di
Listra. Di dalam onggokan batu rasul Paulus sudah mati. Murid-murid di Listra
datang mengelilingi dan mendoakan, akhirnya dia bangkit kembali.
II Korintus 12:2-4
12:2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas
tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke
tingkat yang ketiga dari sorga.
12:3 Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di
dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya --
12:4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar
kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Sebenarnya
rasul Paulus menceritakan tentang dirinya sendiri. Supaya dia tidak sombong
dengan penyataan-penyataan ini maka ada utusan iblis yang mengocoh dirinya.
Kepada
orang yang disalib di sebelah Yesus, dikatakan “hari ini engkau bersama Aku di
Firdaus”. Di sini diperlihatkan hebatnya kuasa darah Yesus untuk mengampuni
perbuatan penjahat ini. Sejahat-jahat bagaimanapun saudara, sehancur-hancurnya
saudara, jika saudara masih mengakui Yesus sebagai Raja, walaupun tinggal 1 jam
atau bahkan 1 detik, maka Tuhan
mengampunimu.
Mungkin
kita di sini ada yang tidak mengakui Yesus sebagai Raja. Mulut mungkin mengakui
tetapi tidak ada penyembahan. Yang banyak kali umat Tuhan itu meminta “Tuhan
kirim berkat” mana penyembahanmu. Bukan berarti
salah kalau kita berdoa, itu benar, tetapi kita harus tingkatkan pada penyembahan.
Kalaupun
saudara tidak percaya, Yesus tetap Raja!
Ratapan 5:19
5:19 Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya,
takhta-Mu tetap dari masa ke masa!
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi;
pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Bahkan
dia berkuasa atas segala Raja-raja di bumi.
Wahyu 1:5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
Makanya
Dia disebut Raja segala raja. Menolak Yesus sama dengan menutup diri sendiri untuk masuk sorga. Bukan Tuhan yang kejam tidak
mau membuka sorga, tetapi orang itu sendiri yang tutup.
Pemimpin
itu penting, gembala itu penting karena menghadapi Asyur dan Nimrod. Kita lihat
bagaimana syaratnya sebagai pemimpin.
1.
Memiliki
jubah
Yesaya 3:6
3:6
Sehingga apabila seorang memegang saudaranya di rumah ayahnya dan berkata:
"Engkau masih mempunyai jubah, jadilah pemimpin kami, dan reruntuhan ini
di bawah kuasamu",
Jadi tanda awal seorang
pemimpin, dia ada jubah.
Yesaya 3:7
3:7 maka
pada waktu itu saudaranya akan menjawab: "Aku tidak mau menjadi tabib; di
rumahku tidak ada roti dan tidak ada jubah; janganlah angkat aku menjadi
pemimpin bangsa."
Jubah itu dirampas.
Mikha 2:8
2:8
Tetapi kamulah yang bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku. Kamu merebut jubah
dari orang-orang yang suka damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan
tenteram, yang tidak cenderung kepada perang.
Jubah dirampas, hak
kepemimpinan dirampas. Kalau sekarang, terlampau banyak terjadi di dalam gereja
Tuhan, di dalam penggembalaan, hak pemimpin di dalam jemaat malah dirampas.
Alias tidak diterima, tidak diakui. Maka saya katakan dalam nama Tuhan Yesus,
jika jemaat Tuhan, satu, dua atau tiga orang tidak mengakui eksistensi atau keberadaan seorang pemimipin, berarti
anda sudah merampas jubah. Tetapi bukan berarti roh kepemimpinan itu hilang
dari dia, tidak! Kehidupan yang merampas ini akhirnya pertalian hubungan dia
dengan pemimpin sudah putus. Kalau sudah putus siapa lagi yang
mempertanggungjawabkan saudara di hadapan Tuhan. Siapa yang mengunjuk-unjuk
saudara di hadapan Tuhan.
Apalagi jubah ini
mengarahkan jemaat, mengarahkan umat Tuhan kepada status mempelai.
Yesaya 61:10
61:10
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia
mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah
kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
Dalam Amsal pasal 31,
seorang suami memuji
isterinya yang lebih dari pada mutu manikan. Antara lain pujiannya isterinya
ini menyediakan pakaian dua rangkap bagi keluarganya.
Amsal 31:21
31:21 Ia
tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya
berpakaian rangkap.
Ini sikap seorang ibu,
sikap seorang isteri, menyediakan pakaian dua rangkap kepada seisi rumahnya.
Itu tanggung jawab kami gembala (1 Tesalonika 2:7,11). Pakaian keselamatan itu rangkap pertama,
rangkap kedua itu jubah mempelai.
Setelah bicara jubah
kebenaran, langsung bicara pasangan nikah. Ini jubah yang kita butuh, jubah
kemuliaan. 2700 tahun yang lampau, Yesaya sudah melihat gereja Tuhan satu jubah
dengan Tuhan.
Yesaya 6:1
6:1
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang
tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Pemimpin seperti saya ini
harus mengarahkan saudara bukan sekedar menggunakan pakaian keselamatan tetapi
sampai diselubungi jubah kemuliaan, jubah mempelai. Di atas takhta yang
menjulang ini berarti Raja di atas segala raja, tidak ada lagi raja yang bisa menyaingi
Dia. Kalau sekarang ini banyak raja yang sok di hadapan Yesus. Bait Suci adalah
gereja. Bukankah kita adalah Bait suci yang sedang dibangun di atas dasar rasul
itulah Firman pengajaran dan nabi itulah Firman nubuatan.
Efesus 2:20
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
Saya sebagai hamba Tuhan
bertanggung jawab untuk jemaat supaya bukan saja pakaian rangkap satu, tetapi
ada pakaian rangkap kedua. Ini tanggung jawab kami sebagai seorang pemimpin,
apalagi kalau disebut gembala. Bukan gumbala (tempat minuman keras). Maaf,
jangan marah kalau disinggung. Kalau mau marah, marah kepada Tuhan. Kalau marah
kepada Tuhan, pintu sorga tertutup.
Yesus sebagai pemimpin
punya jubah, tetapi malah diolok-olok.
Yohanes 19:23
19:23
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya
lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian --
dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah
hanya satu tenunan saja.
Matius 27:27-28
27:27
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu
memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
27:28
Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
Pakaiannya ditanggalkan
kemudian dipakaikan jubah ungu. Memang seorang raja pada hakekatnya memakai
jubah ungu. Dia memakai jubah ungu tetapi dalam penderitaan luar biasa. Tetapi Lidia
diberkati oleh Tuhan karena menjual kain ungu. Yesus memakai jubah ungu dalam
penderitaan, tetapi ada orang yang diuntungkan dengan kain ungu. Yesus memakai
jubah ungu dalam penderitaannya, tetapi kita diuntungkan karena kain ungu.
Matius 27:29-31
27:29
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu
memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang
Yahudi!"
27:30
Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar
untuk disalibkan.
Jubah ungu itu memang
simbol Raja. Makanya Injil Matius menampilkan Yesus sebagai Raja warnanya ungu.
Injil Markus menampilkan Yesus sebagai hamba, warnanya biru. Injil Lukas
menampilkan Yesus sebagai manusia yang sengsara, warnanya mereka. Injil Yohanes
menampilkan Yesus sebagai Anak Allah, warnanya putih. Kita masuk di pintu
gerbang Tabernakel kita lihat 4 warna ini di situ, salah satunya ungu. Kita
masuk di ke ruangan suci, kita lihat pada pintu tirai ada 4 warna tadi, salah
satunya ungu. Kemudian kita tengadah ke atas kita lihat tenda Tabernakel dengan
4 warna, salah satunya ungu. Kita ketemu Imam Besar, kita lihat pakaiannya ada
warna ungu. Siapa Imam Besar kita? Dialah Yesus.
Dengan jubah ungu Yesus
menderita. Dari lahir Yesus sudah diniati untuk dibunuh oleh Herodes yang
berpura-pura mau menyembah padahal mau membunuh. Waktu disalib, jubah ungu
dipakai untuk pengolokan. Itulah penderitaan Yesus untuk keselamatan kita
supaya kita menerima jubah ungu, kita setara dengan Dia, Dia Mempelai Laki-laki
Sorga, Dia Raja dan kita Mempelai Wanita Tuhan. Olehnya kita gereja Tuhan,
jangan kita bermain-main dengan dunia dan menghina korban Kristus.
2.
Harus
menjadi nagiyed. Tugasnya:
a)
Memberikan
penerangan. Penerangan disampaikan lewat pemberitaan Firman dan itu memang
tugas pemimpin.
Kisah Para Rasul 22:14-15
22:14
Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui
kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar
dari mulut-Nya.
22:15
Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang
kaulihat dan yang kaudengar.
Kalau
melihat pada kitab nabi Zakharia, ada Firman yang didengar, ada Firman yang
dilihat. Firman yang dilihat itulah ada 8 penglihatan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47
Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau
membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Saya
minta ampun jika saya pakai senter, kalau pakai senter orang lain terang tetapi
saya gelap. Tuhan tolong kami agar kami
memberikan penerangan. Dan penerangan ini adalah justru kepada kita bangsa
kafir.
b)
Memberi
bimbingan.
Keluaran 33:13-14
33:13
Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu,
beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya
aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini
umat-Mu."
33:14
Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan
ketenteraman kepadamu."
Jadi
permohonan Musa dalam ayat 13, fungsi memberikan bimbingan itu:
1)
Ada
pembukaan rahasia Firman. Sebab Tuhan menunjukan jalan berarti ada pembukaan
rahasia Firman. Itulah rahasia nikah dan rahasia ibadah.
2)
Memberikan
ketentraman. Apapun gejolak goncang gancing dunia ini, anak Tuhan yang ada
dalam bimbingan Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan, dia tetap adem ayem, tetap
aman.
Yesaya 32:2
32:2 dan
mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat
perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering,
seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
3)
Supaya
umat Tuhan tampil beda dengan yang lain.
Keluaran 33:15-16
33:15
Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami,
janganlah suruh kami berangkat dari sini.
33:16
Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di
hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan
bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari
segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
Gereja Tuhan yang
mendapat bimbingan yang jitu dan tepat, pasti akan menikmati yang lain dari
pada orang dunia. Kalau kita tidak tampil beda, bagaimana dengan Roma 12:2.
Kalau sudah ada dalam bimbingan pemimipin yang membimbing dengan jitu dan
tepat, tetapi masih ada yang nakal, itu salahnya yang dipimpin, bukan lagi
salah pemimpin.
Roma 12:2
12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ø Jangan menjadi serupa dengan dunia,
ini larangan.
Ø Berubahlah oleh pembaharuan budimu,
ini perintah.
Ø Beda dengan dunia, ini hasilnya.
c)
Berjalan
di depan
Ini
memang tugas yang berat bagi kami untuk menjadi teladan, utamanya teladan iman.
Ibrani 13:7
13:7
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah
kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Itu
sebabnya mempelai wanita berkata “tariklah aku di belakangmu”.
Kidung Agung 1:4
1:4
Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah
membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan
bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur!
Layaklah mereka cinta kepadamu!
Jadi
gereja Tuhan, ada yang kita teladani di depan. Ini hubungan Salomo dengan
Sulamit. Raja mau membawa ke mahligai, tetapi tariklah di belakang. Berarti
pemimipin ini bertanggung jawab untuk membawa kepada jalan yang benar yaitu ke
mahligai. Saya lebih dahulu, Tuhan tolong, biarlah jemaat Tuhan di sini
menikmati mahligai yang Tuhan sudah sediakan kepada kita yaitu ada di dalam
kerajaan Sorga.
Siapa
yang kita sembah sekarang. Kalau mengaku Yesus sebagai Raja kita maka sekarang
kita harus menyembah. Saudara mungkin tidak sadar, ada Asyur dan Nimrod
mengincar saudara. Roh Nimrod dan Asyur bekerja terus sampai sekarang. Kalau
dulu 10 suku sudah dibawa oleh Asyur dan disebar luaskan menjadi orang Israel
yang berdiaspora. Sekarang ini jangan sampai hal seperti itu.
Kita ini
menanti Tuhan sekarang dan Dia akan datang pada kali yang kedua. Syukur dan
puji bagi nama Tuhan, ada keteladanan. Saya harus meninggalkan teladan iman. Saya
sebagai hamba Tuhan harus berdiri tegak dengan iman, yakin Yesus akan datang
menjemput Mempelai WanitaNya dan Dia tampil sebagai Anak Domba Allah. 1 Yohanes 3:2-3
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar