Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
10:40-42
10:40 Kemudian
Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu
Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak
orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu
tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah
benar."
10:42 Dan banyak
orang di situ percaya kepada-Nya.
Yohanes
memang tidak membuat satupun tanda mujizat tetapi kesaksiannya tentang Yesus
adalah benar sehingga banyak orang percaya kepada Yesus. Perkataan kesaksian
Yohanes tentang Yesus antara lain:
1. Yohanes
tidak layak membuka tali kasut Yesus, berarti Yesus tampil sebagai penebus.
2. Yesus
tampil sebagai pembaptis Roh Kudus. Ini yang akan kita pelajari.
Lukas
3:16
3:16 Yohanes menjawab dan
berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia
yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku
tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Yesus
membaptis kita dengan Roh Kudus karena Dia tahu keadaan kita jika tanpa Roh
Kudus sangat memprihatinkan, yaitu:
1. Yohanes
14:16-18
14:16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat
Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu
dan akan diam di dalam kamu.
14:18
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu.
Tanpa
Roh Kudus, manusia itu seperti yatim piatu berarti tidak jelas asal usulnya. Seharusnya
status kita ini anak-anak Allah, tetapi tanpa Roh Kudus status kita rusak.
Yatim piatu artinya tidak mengalami kelahiran baru, tetap manusia darah daging
yang ditandai banyak kekurangan, kelemahan, banyak dosa sehingga tidak bisa
masuk kerajaan Sorga.
Sebab
itu lahir baru itu perlu lewat baptisan air yang benar sesuai Firman, sesuai
yang diteladankan oleh Yesus, baru kita bisa menerima baptisan Roh Kudus.
Baptisan air tidak boleh kita anggap enteng. Kalau baptisan air tidak sesuai
Firman Tuhan, tidak sesuai yang Yesus teladankan, tidak akan mengalami baptisan
Roh Kudus. Karena setelah Yesus dibaptis, keluar dari air, maka Roh Kudus
turun, ini teladan bagi kita sekalian. Ini penting bagi kita supaya kita
disebut anak-anak Allah.
Waktu
kita lahir dari ibu kita, kita anak bapak ibu kita, tidak cocok hidup di sorga,
hanya cocok hidup di bumi. Perlu lahir baru dari baptisan air dan baptisan Roh
Kudus supaya kita menjadi anak-anak Allah. Waktu Yesus keluar dari air, Roh
Kudus turun, terdengar suara “inilah AnakKu yang Ku
kasihi” diproklamirkan sebagai anaknya Tuhan. Begitu juga kita, kalau baptisan
kita benar, Roh Kudus turun dan kita adalah anak-anak Allah. Memiliki jenis
kehidupan sorga untuk layak masuk di dalam kerajaan sorga. Apa itu jenis
kehidupan Sorga?
II
Petrus 3:13
3:13
Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang
baru, di mana terdapat kebenaran.
Jadi
jenis kehidupan sorga adalah hidup di dalam kebenaran. Sorga tempatnya kebenaran,
kita mau hidup dalam kebenaran mulai perkara-perkara yang kecil. Yesus berkata
kepada Nikodemus “kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak akan
melihat kerajaan sorga”. Jangankan masuk, melihat saja tidak bisa kalau tidak
lahir baru. Jadi lahir baru yang benar, baptisan benar, baptisan Roh Kudusnya
benar, pasti bisa masuk kerajaan sorga, mulai dari melihat kerajaan sorga.
Yohanes
3:3-5
3:3
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau
ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?"
3:5
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Sekarang
kita belum masuk di sana tetapi kita sudah bisa melihat dan merasakan suasana
kerajaan sorga itu. Apa bukti kita sudah melihat kerajaan sorga? Mengutamakan
perkara yang rohani lebih dari perkara yang jasmani. Kalau seandainya cuma mau
melihat yang jasmani, tidak perlu kita buat acara di Palu, cukup di sini sana.
Tetapi karena kita mau mengutamakan perkara yang rohani, bukan yang jasmani, melihat
kerajaan sorga supaya jiwa-jiwa bisa di bawa masuk ke sana maka digelarlah
ibadah seperti itu.
Kalau
tidak ada aral melintang nanti di sini tanggal 25 Paskah kaum muda remaja.
Setelah itu pulang dari Malaka, Paskah umum untuk Tentena. Setelah itu minggu
berikutnya ibadah kenaikan. Dalam hati kecil memang kalau melihat kasihan
jemaat. Baru dicukur bulunya di Palu, tetapi demi jiwa-jiwa bisa mendengar dan
menikmati Firman pengajaran yang benar maka kita gelar seperti itu, jangan
terputus. Kalau tahun lalu dibuat, tahun ini diteruskan supaya ada tindak
lanjut orang mendengar pengajaran mau digairahkan lagi semangatnya, bisa terus
mendengar sampai bisa menerima Firman pengajaran ini. Tetapi kita berdoa biar sesuai kehendak Tuhan. Kalau
kehendak Tuhan terjadi, kalau bukan kehendak Tuhan batalkan.
2. Mazmur
137:1-3
137:1
Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion.
137:2
Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan
nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
"Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
Tanpa
Roh Kudus maka anak Tuhan seperti pohon gandarusa di tepi sungai Babel. Pohon
gandarusa menggambarkan hamba Tuhan/ pelayan
Tuhan. Pohon gandarusa seharusnya berada di tepi air kehidupan, tetapi kenapa
ini malah berada di tepi sungai Babel, berarti rusak tempatnya!
Yesaya
44:3-4
44:3
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas
tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan
berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4
Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon
gandarusa di tepi sungai.
Hamba
Tuhan pelayan Tuhan tanpa Roh Kudus, dia gampang terseret oleh dosa Babel!
Makanya waktu masih pengerja, saya dibakar terus semangat saya oleh bapak gembala
"hamba Tuhan itu harus dipenuhi Roh Kudus! kau bisa melayani tanpa Roh Kudus tetapi
tidak akan bertahan lama” sebab gampang diseret oleh yang lain, oleh Babel.
Apa
itu Babel?
a) Babel
menunjuk pemuncakan dosa yaitu dosa makan minum yaitu merokok, mabuk, narkoba
dan dosa seks dengan berbagai ragamnya, kawin campur, kawin cerai, kawin
mengawinkan. Babel ini merusak nikah. Tanpa Roh Kudus nikah kita bisa rusak.
Kita minta Roh Kudus tetapi jangan paksa. Roh Kudus itu kelahiran baru, seperti
orang melahirkan tidak bisa dipaksa. Bisa dipaksa melahirkan tetapi yang keluar
hanya gumpalan darah. Minta kepada Tuhan, nanti Tuhan berikan sesuai kerinduan
kita.
b) Kemakmuran
dan kesukaan dunia
Wahyu 17:4; 18:6-7
17:4
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala
kekejian dan kenajisan percabulannya.
18:6
Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah
kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali
lipat di dalam cawan pencampurannya;
18:7
berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan,
yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti
ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
Kalau tanpa Roh Kudus kita diseret di situ. Ibadah
cari kesenangan dan kemakmuran dunia. Kalau tidak dapat, dia tinggalkan ibadah
untuk mencari kemakmuran dan kesukaan dunia. Juga termasuk kesusahan dunia dan
kesibukan dunia membuat putus asa dan meninggalkan Yesus. Tanpa Roh Kudus
menghadapi kesulitan dan kesibukan dunia, gampang sekali terseret meninggalkan
ibadah pelayanan.
c) Babel
itu pelacur, ini dosa tidak setia terutama dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah
tidak setia dalam ibadah pelayanan maka rusak tahbisannya. Tadi digambarkan
dengan menggantung kecapi. Kecapi seharusnya dipakai memuji Tuhan tetapi ini malah
digantung, tidak dipakai lagi. Istilah di dunia kalau pebulu tangkis pensiun
gantung raket, petinju pensiun gantung sarung tinju, hamba Tuhan pensiun
menggantung kecapi. Jangan ada yang pensiun, tidak ada istilah pensiun dalam
melayani Tuhan. Melayani Tuhan itu selama-lamanya. Kalau diizinkan meninggal
dunia, maka waktu Yesus datang dia dibangkitkan
untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai melayani, masuk kerajaan sorga juga
melayani. Jadi tidak ada istilah pensiun.
Akibatnya
ngeri:
Mazmur
137:3-5
137:3
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian
sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
137:4
Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
137:5
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
a) Tersiksa
lahir batin. Sementara ditawan disuruh menyanyi lagu sukacita. Jatuh dalam dosa
itu sebenarnya tersiksa, sekalipun iblis menyebutnya itu pesta. Coba isteri
menghadapi suami pemabuk, apakah tidak tersiksa. Menghadapi suami yang merokok
saja sudah tersiksa. Saya kalau ada orang merokok di dekat saya, tersiksa,
tidak tahan!
b) Tangan
kanan kering, artinya rohaninya kering. Tidak ada kepuasan dia dapatkan sehingga
mencari kepuasan di dunia sampai kepuasan lewat berbuat dosa. Ibadah kering,
penyembahan kering, nikahnya kering, kalau ada dosa semua kering, tidak pernah
puas. Akhirnya mencari kepuasan di dunia. Dia tidak dapat, akhirnya cari
kepuasan lewat berbuat dosa. Betul-betul kering dan tidak bisa masuk Yerusalem
Baru.
Biarlah
kita sebagai pohon gandarusa mau ditanam bukan di tepi sungai Babel tetapi di
tepi aliran air sungai kehidupan.
Yesaya
44:3-5
44:3
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas
tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan
berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4
Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon
gandarusa di tepi sungai.
44:5
Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya
dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan
TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Artinya
tergembala. Ayo hamba Tuhan/
pelayan Tuhan tergembala dengan
benar dan baik. Kita menyerap air kehidupan dari Tuhan, tidak akan pernah kering.
Bahkan Mazmur mengatakan sampai tua bertambah gemuk dan berbuah lebat. Di tahun
kering tidak pernah layu daunnya.
Istilah
tertanam itu mantap tergembala dengan benar dan baik, menikmati air kehidupan
dari Tuhan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, akar kita
menyerap air Firman pengajaran yang benar. Dalam ibadah raya kita menyerap air
Roh Kudus. Dalam ibadah doa seperti sore ini kita menikmati air kasih Allah,
maka Roh Kudus pasti dicurahkan. Orang yang tergembala pasti mengalami pencurahan
Roh Kudus. Mulai dari diurapi sampai nanti Roh Kudus meluap-luap.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Kalau
Roh Kudus dicurahkan maka kita akan menerima 3 hal:
a) Hujan
berkat. Yakinlah di tepi aliran sungai kehidupan kita tidak akan pernah kering.
Ada hujan berkat pemeliharaan Tuhan dicurahkan. Secara jasmani hujan berkat
dicurahkan dan juga secara jasmani. Waktu mau menggelar ibadah persekutuan di
Palu, Tuhan curahkan hujan berkat secara jasmani. Terutama secara rohani kita menikmati
hujan Firman pengajaran terus dicurahkan di gereja. Ibadah kita tidak pernah kering,
ada terus pembukaan rahasia Firman.
Termasuk ada berkat kebahagiaan dalam nikah, berkat
untuk masa depan. Roh Kudus itu arabon artinya panjar, jaminan yang
kuat. Roh Kudus diberikan kepada kita, maka berkat-berkat yang lain dicurahkan
sampai nanti kita menjadi kepunyaan Tuhan.
b) Kekuatan
untuk tetap melayani Tuhan. Seperti pohon gandarusa di tepi sungai tidak pernah
kering. Usia boleh bertambah, fisik boleh kurang, tetapi ada kekuatan ajaib
dari Tuhan dan semangat dari Tuhan untuk terus melayani, tidak kendor.
c) Pribadi
Tuhan kita dapatkan. Kita menjadi kepunyaan Tuhan dan Tuhan kepunyaan kita.
Kidung
Agung 2:16
2:16 Kekasihku
kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah
bunga bakung.
Kalau kita mempunyai Tuhan dan dimiliki Tuhan, siapa
yang bisa mengganggu gugat. Betul-betul kita dilindungi oleh Tuhan secara
ekstra di tengah-tengah dunia akhir zaman yang semakin kering dan tandus.
3. Yohanes
4:15-18
4:15
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku
tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke
sini."
4:17
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18
sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Seperti
perempuan Samaria yang tidak pernah puas sehingga hidup dalam kenajisan.
Pengakuannya dia haus, buktinya dia haus dan tidak pernah puas adalah kawin
cerai. Sudah punya 5 suami lalu yang keenam bukan suami yang sah. Tidak puas
sehingga hidup dalam kenajisan seperti anjing dan babi.
II
Petrus 2:22
2:22
Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya."
Anjing
muntah dijilat lagi, babi mandi kembali ke kubangan. Berarti rusak gambarnya!
Pada mulanya kita manusia diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal. Tetapi
dirusak oleh setan sehingga yang ada pada setan adalah gambar anjing dan babi
bahkan gambar setan. Kalau sudah rusak gambarnya semua rusak total! Tetapi
syukur kepada Tuhan, manusia yang sudah seperti anjing dan babi, oleh pekerjaan
Roh Kudus mau diperbaiki, mau dibenahi.
Roma
15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Roh
Kudus memperbaiki kita dan mengembalikan kita kepada gambar Allah sehingga
berkenan kepada Tuhan. Kalau tidak sesuai gambar Tuhan, tidak bisa ketemu Tuhan.
Kita mau dibawa menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan berarti
dipulihkan gambarnya, diperbaiki gambarnya. Roh Kudus menyucikan dan
memperbaiki kita sehingga kita bisa kembali kepada gambar Allah. Roh Kudus
seperti api dan
juga seperti air. Manusia yang segambar dengan anjing, yang seperti babi yang
berbau busuk, dibakar menjadi manusia rohani yang berbau harum kepada Tuhan.
Persembahan itu dibakar menjadi korban
yang berbau harum bagi Tuhan. Makanya Yesus rela mati bagaikan korban persembahkan
yang berbau harum. Sekarang kita yang sudah busuk ini yang segambar dengan
anjing dan babi, lewat Roh Kudus mau disucikan, dibaharui, dibakar supaya
berbau harum bagi Tuhan.
Kita
raba dan periksa, dalam rumah tangga berbau busuk atau harum, dalam penggembalaan
bau busuk atau harum, dalam bermasyarakat berbau busuk atau harum. Biarlah kita
minta Roh Kudus membakar kita, menyucikan dan membaharui kita. Tanda-tanda
manusia rohani yang berbau harum bagi Tuhan.
a)
Roma 5:4-5
5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Dalam menghadapi ujian, tantangan, pergumulan kita
tidak kecewa tetapi tetap berpengharapan kepada Tuhan, tetap percaya dan
mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Lebih baik curhat kepada Tuhan saat
menghadapi masalah, dari pada curhat kepada manusia apalagi curhat di media
sosial, kita buka semua di situ. Bukan bau harum itu, bau busuk itu! Apalagi
kalau masalah keluarga dibuka dibeber di media sosial, malulah! Itu bau busuk,
bukan manusia rohani. Dalam menghadapi masalah suami isteri, tidak pernah saya
mau curhat sama orang tua. Curhat saja kepada Tuhan, tidak kecewa, tidak putus
asa, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.
b) Roma
8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan
kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak,
selebihnya dari si jahat. Jujur itu manusia rohani. Terutama jujur soal
pengajaran, jujur soal Tuhan. Kalau pengajarannya benar terima dan dukung,
kalau pengajarannya salah katakan salah dan hindari. Tidak usah bilang “ini
benar juga”.
Titus 2:7
2:7
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Kejujuran dalam hal pengajaran ini yang Tuhan cari,
sebab hari-hari terakhir ini sudah banyak yang bergeser dari pengajaran yang
murni dan benar. Kalau pendeta sudah tidak jujur dalam soal pengajaran, tidak
bisa diharapkan untuk jujur dalam hal yang lain. Inilah yang kami hadapi
hari-hari terakhir ini, sudah merombak pengajaran, dustanya minta ampun! Kalau
sudah tidak jujur soal pengajaran, tidak akan jujur soal yang lain. Saya
mendengar itu ngeri, bukan menghina pendeta lain tetapi saya prihatin dan
berjaga-jaga untuk diri saya. Jangan sampai seperti itu. Tidak jujur tentang
pengajaran tidak akan jujur soal yang lain, tidak jujur dalam nikah, tidak
jujur dalam keuangan, tidak jujur dalam segala hal.
Biarlah
kita mohon Roh Kudus dicurahkan dan kita menjadi kehidupan yang berbau harum
kepada Tuhan, jujur, percaya dan percayakan diri kepada Tuhan. Dengan percaya dan
jujur mujizat pasti terjadi. Kita lihat contoh:
Markus
9:19,23-24,27
9:19
Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya,
berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus
sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
9:23
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi
orang yang percaya!"
9:24
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak
percaya ini!"
9:27
Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit
sendiri.
Sore
ini Tuhan mau cari dalam diri kita mau percaya, mempercayakan hidup kita kepada
Tuhan dan jujur. Jujur akui keadaan kita seperti ayah ini berteriak sambil
menangis “tolonglah aku yang tidak percaya ini”. Dia jujur akui kekurangannya,
dia tidak percaya. Mujizat pasti terjadi, apa yang sudah mati bisa
dibangkitkan, yang sudah hancur dipulihkan oleh Tuhan. Rohani yang hancur Tuhan
pulihkan, jasmani yang hancur Tuhan pulihkan. Sampai mujizat terakhir kita
alami sempurna seperti Yesus, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Jujur
dan percaya itu sikap penyembahan yang benar. Kita banyak menyembah tetapi juga
harus ada sikapnya. Penyembahan itu Tuhan katakan minimal 1 jam tetapi sikap
penyembahan itu 24 jam. Jujur, percaya, mujizat Tuhan pasti terjadi. Siapa tahu
sore ini giliran kita ditolong oleh Tuhan, mujizat terjadi.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar