Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:1-3
26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan
patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir
janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab
Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan
menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus
ditaati untuk menerima berkat dari Tuhan.
1.
Jangan
ada pemberhalaan.
2.
Pelihara
hari-hari sabat Tuhan.
3.
Hormati
tempat kudus Tuhan.
Kita akan mempelajari poin kedua, pelihara
hari-hari sabat Tuhan. Sabat itu adalah hari perhentian. Sekarang kita tidak
memperingati secara hurufiah, secara rohani sekarang menunjukan perhentian di
dalam Roh Kudus.
Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh
TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu
untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Pertama kali Tuhan perintahkan tentang Sabat
adalah waktu Tuhan mengirimkan manna kepada bangsa Israel.
Keluaran 16:22-23
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti
itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah
semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah
yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus
bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu
kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk
disimpan sampai pagi."
Jadi di sini sabat dikaitkan dengan memungut
manna 2 gomer perorang.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk
dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia
mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna adalah roti malaikat. Roti menunjuk
Firman, malaikat menunjuk gembala, jadi manna adalah Firman penggembalaan.
2 gomer manna di makan oleh 1 orang, 2
menjadi 1 ini bahasa nikah. Jadi dalam penggembalaan harus ada Firman yang
mengarahkan kita dua menjadi satu = menjadi mempelai wanita Tuhan. Itulah yang
disebut dengan Kabar Mempelai. Pernikahannya belum terlaksana tetapi kabarnya
sudah diserukan, itulah Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar. Ini
yang kita doakan supaya dalam penggembalaan ada Kabar Mempelai, ada Firman
pengajaran yang benar.
Supaya kita ada perhentian dalam Roh Kudus, maka kita harus tergembala dengan benar dan
baik dalam binaan Kabar Mempelai. Banyak yang bersaksi sebelum ketemu Kabar
Mempelai, masih beredar-edar, tidak tahu arah ke mana. Begitu bertemu Kabar
Mempelai mengalami perhentian. Jadi kalau disimpulkan ketetapan kedua
peliharalah hari sabat adalah tergembala dengan benar dan baik di dalam binaan
Kabar Mempelai. Ini yang memberi ketenangan, memberi perhentian, di
tengah-tengah kegoncangan dunia ini. Dunia semakin goncang, di mana-mana
terjadi kerusuhan, huru-hara, peperangan, bencana alam. Belum lagi ekonomi
goncang, politik goncang, keamanan goncang, di mana-mana goncang. Kegoncangan
secara jasmani hanya membunuh tubuh. Kegoncangan paling dahsyat itulah di
bidang rohani sebab bisa membunuh rohani kita, rohani mati membawa pada
kematian kedua di neraka. Apa itu kegoncangan yang rohani? Penyesatan! Dimulai
dari gosip-gosip tentang gembala, mulai goncang. Ini membuat bingung mana yang
benar. Akhirnya ketika ketemu ajaran agama lain dia ikut, karena bingung dengan
ajaran Kristen.
Penyesatan digambarkan seperti angin.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan
mereka yang menyesatkan,
Kehidupan kita bagaikan perahu atau kapal
yang menuju ke pelabuhan Yerusalem Baru. Ditimbus oleh angin pengajaran palsu
jadi goncang, ini yang berbahaya.
Kita sedang menuju
pelabuhan damai sejahtera yaitu kerajaan sorga Yerusalem Baru. Dalam perjalanan
rohani ini kita diperhadapkan dengan kegoncangan di berbagai bidang dan
diperhadapkan dengan angin pengajaran palsu yang menerpa. Tujuannya untuk
menenggelamkan perahu kehidupan kita, tidak berhasil mencapai tujuan. Tenggelam
itu = tersesat. Pencobaan ditiupkan oleh setan, itu badai maut yang mau
menyesatkan kehidupan kita. Kita pelajari nubuatannya dalam perjalanan rasul
Paulus. Bagaimana kapal yang ditumpangi Paulus kandas oleh angin bahkan nyaris
tenggelam.
Kisah Para Rasul 27:14-16
27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari
arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".
27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi
angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami
terombang-ambing.
27:16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah
pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai
sekoci kapal itu.
Ini menubuatkan gereja Tuhan yang diterpa
oleh angin pengajaran palsu. Mengapa gereja Tuhan terombang ambing diterpa
angin pengajaran palsu?
Kisah Para Rasul 27:9-11
27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang.
Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab
itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
27:10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa
pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan
saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi
dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
Sebab lebih percaya pada perkataan orang,
pada kemampuan sendiri, pada pengalaman, dari pada nasihat hamba Tuhan atau
nasihat Firman. Makanya ketika dihantam pencobaan dan angin pengajaran palsu
dia bimbang. Kalau punya kemampuan, jangan bergantung pada kemampuan daging
kita. Punya pengalaman tetapi bukan itu yang kita andalkan, yang kita andalkan
adalah Firman dalam segala hidup kita. Kaum muda kalau dinasihati hamba Tuhan, percayalah! Lebih dengar
omongan temannya. Seperti raja Rehabeam lebih percaya nasihat teman-temannya
yang masih muda dari pada nasihat hamba Tuhan. Nanti kena angin pengajaran
palsu, kena badai maut, dia habis tenggelam. Baru bicara “kenapa om tidak
bilang, kalau om kasih tahu saya tidak mau begini!”. Padahal sudah bolak balik
diberitahu, hanya karena lebih percaya orang lain dari pada gembalanya.
Ada 3 macam angin pengajaran sesat:
1.
Angin
sepoi-sepoi
Kisah
Para Rasul 27:13
27:13
Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa
maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar
dekat sekali menyusur pantai Kreta.
Angin
sepoi-sepoi menunjuk angin pengajaran yang memutar balikan Firman pengajaran
yang benar. Mainnya halus. Melihat jemaat Galatia, Paulus sampai bilang aku
heran mengapa kamu begitu lekas berbalik dari Injil kepada yang bukan injil.
Galatia
1:6-8
1:6
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7
yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada
kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,
terkutuklah dia.
Puluhan
tahun dalam pengajaran yang benar yang sudah memberkati hidupnya, tetapi kena
angin sepoi-sepoi, cepat sekali berbalik pada angin pengajaran yang sesat. Saya
alumni Lempinel yang dididik 9 bulan, yakin ini pengajaran benar. Sampai teriak
mottonya “lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran dari pada diterima tanpa
Firman pengajaran”. Baru keluar 1 2 bulan, kena angin sepoi-sepoi, langsung
meninggalkan pengajaran yang selama ini dia terima.
Hawa
tersesat karena Firman yang diputar balik, kena angin sepoi-sepoi. Firman Tuhan
kepada Adam “semua pohon di taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas,
kecuali satu”. Iblis datang kepada Hawa, sama kalimat pembukanya “semua pohon
di taman ini” Hawa dengar oh sama juga, ini pengajaran. Padahal selanjutkan
diputar balik “tidak boleh dimakan buahnya bukan” cuma beda dua kata, tidak boleh
dan bukan. Kena angin sepoi-sepoi langsung kesetiaannya dirusak, pikirannya
disesatkan.
Tanda-tanda
Firman pengajaran yang benar yang diputar balik.
a) Ditafsirkan menggunakan logika manusia. Kayaknya
begini, sepertinya begitu, itu ditafsirkan menurut logika manusia. Saya dan
isteri menghadapi suatu masalah pasti akan ada perbedaan. Menurut dia begini,
menurut saya begitu, itu kalau pakai logika. Tetapi kalau Tuhan yang membukakan
pasti sama karena sumbernya satu. Kalau dari si A, si B, si C, si D sudah
berbeda itu, sudah 4 ajaran jadinya. Kalau kembali ke Alkitab, dibukakan
rahasianya oleh Tuhan tidak akan mungkin berbeda.
b) Diilmiahkan, artinya diterangkan menggunakan
ilmu pengetahuan dunia. Itu adalah omongan kosong yang tidak suci.
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah
dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan
pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan
dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
c) Ditambah dan dikurangi. Seperti Hawa yang
mendengar suara ular yang sudah menambah dan mengurangi Firman. Tambah kurang
itu kira-kira. Kalau Firman ditambah dan dikurangi berarti keselamatannya
diragukan. Pengajaran ini lebih pasti dari ilmu pasti. Kalau sudah kira-kira
berarti keselamatannya diragukan.
Angin
sepoi-sepoi tadi disebut adalah angin selatan. Apa akibatnya kalau diterpa
angin selatan.
Lukas
12:55
12:55
Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas
terik, dan hal itu memang terjadi.
Akibat
angin selatan bertiup adalah panas terik, mengalami kekeringan rohani. Kalau
Firman sudah diputar balik mulai kering rohaninya. Mulai main otaknya “kemarin
di gereja bilang begini, tetapi yang saya baca ini lain, yang saya dengar ini
beda, kayaknya gembalaku salah”. Itu sudah jadi kering. Kering itu tidak pernah
puas. Akhirnya berpikir kalau lempinel cuma 9 bulan, masih kurang, tambah 4
tahun supaya dapat gelar. Di Lempinel kami ditegaskan, setelah tamat, lanjutkan
kuliahnya di UKT Universitas di bawah Kaki Tuhan. Dari bawah kaki Tuhan, bukan
dicari di sekolah-sekolah. Tuhan itu tidak bisa dipelajari dengan pengetahuan
dunia. Tidak ada yang bisa menyelami pikiran Allah kecuali dari Allah sendiri
yang memberitahu kepada kita. Akhirnya tidak puas, tambah gelar ini, tambah
gelar itu. Rohaninya tidak puas, cari kepuasan di dunia, bahkan kepuasan di dunia
dibawa masuk dalam gereja. Tidak puas lagi, dia cari kepuasan lewat berbuat
dosa. Itulah dahsyatnya angin sepoi-sepoi.
Coba
setelah manusia jatuh dalam dosa makan buah terlarang, mulai tidak puas soal
makanan. Makan buahnya tidak puas, dia makan daun, tidak puas lagi makan
batang, tidak puas lagi makan akar, masih tidak puas dia makan yang bergerak, makan
binatang.
2.
Angin
haluan.
Kisah
Para Rasul 27:15
27:15 Kapal
itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami
menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.
Angin
haluan ini angin sakal, angin dari depan. Artinya pengajaran yang
terang-terangan menentang pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus yang
sempurna memang belum terbentuk, tetapi pasti terbentuk di hari yang akan
datang. Mari kita lihat dulu apa dasar pembangunan Tubuh Kristus.
Yohanes
2:19-21
2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali."
2:20
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Efesus 2:14-16
2:14
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan
yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu
manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16
dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh
salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Dasar
pembangunan Tubuh Kristus adalah salib atau Korban Kristus. Jadi pengajaran
yang menentang pembangunan Tubuh Kristus adalah pengajaran yang menentang
pengajaran tentang salib. Sekarang terang-terangan di lawan, kenapa di gereja
bicara tentang salib lagi. Sudah susah di dunia, jangan salib-salib, diajar
yang enak bagi daging di dunia, tidak ada lagi salibnya.
Filipi
3:18-19
3:18 Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara
duniawi.
Manusia
berdosa tidak punya kasih, dari kayu salib kita menerima kasih. Jadi menentang
salib = tanpa kasih mula-mula. Dari 7 sidang jemaat di Asia Kecil, yang pertama
adalah Efesus, dicela karena kehilangan kasih yang mula-mula, dia kena angin
haluan padahal awalnya sudah hebat. Efesus artinya yang dirindukan. Dia yang
dirindukan Tuhan dan merindukan Tuhan, sudah dipakai luar biasa, tetapi
kehilangan kasih mula-mula. Sampai diancam akan diambil kaki diannya. Kalau
kaki dian diambil menjadi gelap.
Wahyu
2:4-5
2:4
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu
yang semula.
2:5
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan
datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau
engkau tidak bertobat.
Jangan
sampai kena angin haluan, ajarannya yang hanya menyenangkan daging, tidak mau
salib. Melayani mau langsung enak, mau langsung jadi. Kadang gregetan juga
lihat hamba Tuhan maunya langsung enak, langsung jadi. Dia lupa rumus sorga
dari kecil jadi besar. Bukan langsung besar. Sekarang banyak maunya instan,
tidak mau salib. Dulu waktu penamatan, nasihat dari guru-guru pelajaran pokok
waktu salaman “cepat mati” supaya cepat bangkit. Kalau tidak mau cepat mati
akhirnya setengah mati. Tapi begitu terjun di ladang Tuhan maunya cepat bangkit,
tidak mati. Inilah menentang salib.
Apa
praktek sudah kena angin haluan? Beribadah melayani Tuhan hanya mencari perkara
perut, perkara dunia, perkara jasmani. Melayani untuk memenuhi hidup jasmani.
Tidak dapat di pelayanan dia tinggalkan pelayanan untuk mencari kebutuhan
jasmani. Padahal jelas Alkitab katakan layani Tuhan dulu, nanti urusan perut
itu urusannya Tuhan. Kalau mencari perkara perut itulah orang yang bungkuk
rohaninya. Orang bungkuk yang dominan dia lihat adalah perutnya. Kalau sudah
perut yang dicari nanti dia cari yang dibawah perut, kenajisan!
Akhirnya
uang jadi segalanya, jadi tolak ukur keberhasilan. Menikah juga uang segalanya.
Ini sudah kena angin haluan yang menentang pembangunan Tubuh Kristus.
Ada
2 pengajaran yang menentang salib:
Wahyu
2:14-15
2:14
Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada
beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak
untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan
berbuat zinah.
2:15
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut
Nikolaus.
a) Ajaran Bileam
II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang
benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang
suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Ini melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan
upah yang jasmani sehingga tahbisan digampangkan. Sekarang tahbisan
digampangkan, siapa saja boleh melayani sekalipun tanpa tahbisan yang benar,
tanpa pertobatan, yang penting jago. Melayani dibayar, main musik sekian,
pimpin pujian sekian, khotbah sekian.
b) Ajaran Nikolaus
Nikolaus artinya suara orang banyak. Jadi
ajaran Nikolaus ini mengumpulkan jiwa sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan
segala cara. Dengan tujuan kalau banyak jiwa banyak kolektenya, banyak duitnya, ujung-ujungnya duit
lagi.
Kalau
ajaran-ajaran ini ada, kalau salib dilawan, ditentang, maka gereja kehilangan
kasih mula-mula, sehingga akibatnya:
a) Mengalami kejatuhan terdalam. Jatuh di mana?
Wahyu 9:2-3
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu,
lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan
angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang
ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi.
Jatuh ke dalam lobang jurang maut, bergaul
dengan setan-setan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Belalang-belalang
ini menunjukan roh-roh jahat, demon-demon. Kalau yang jasmani yang diutamakan,
ke sana arahnya, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Orang seperti ini
sudah tidak memiliki meterai darah Yesus, sudah tidak memiliki salib.
Wahyu 9:4
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan
merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon,
melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
Salah satu meterai Allah adalah meterai darah
penebusan, darah Yesus. Setan hanya takut dengan darah Yesus, kalau tidak ada
darah Yesus, setan masuk! Akhirnya gereja menjadi tempat roh jahat dan najis
bersarang, dosa semakin berkembang di situ dan terjadilah kejatuhan-kejatuhan.
b) Kaki dian diambil. Artinya hidup dalam kegelapan
sehingga kehilangan arah ke pelabuhan Yerusalem Baru, kota terang. Kehidupan
itu tersesat dan terhilang, binasa! Pikirnya sudah melayani-melayani, pikirnya mau
sampai di sana, ternyata Tuhan bilang “Aku tidak pernah mengenal kamu!” itu
karena motivasinya yang jasmani.
Seharusnya
pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus ditandai dengan meninggikan, menjunjung tinggi salib Kristus, Korban Kristus.
Kita periksa apakah selama ini kita melayani melawan salib atau meninggikan
salib. Praktek menjunjung tinggi salib:
a) Rela berkorban segalanya. Beribadah dengan
berjerih payah. Sampai berkorban seluruh hidup. Guru kami selalu katakan segala
sesuatu harus dikorbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus, kecuali satu yaitu
pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Masuk nikah, jangan korbankan
pengajaran yang benar, kalau dikorbankan nanti berpasangan dengan ular.
b) Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada Tuhan. Melayani ini harus bertobat, memang sengsara
bagi daging. Mau berhenti dari dosa yang sudah menjadi kebiasaan, membawa keuntungan
dan menjadi kesenangan bagi daging, memang sengsara!
I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan
badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian,
— karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti
berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan
menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Untuk melakukan kehendak Tuhan itu sakit bagi
daging. Kehendak daging kita A, kehendak Tuhan B, untuk melakukan B itu sakit
bagi daging. Tetapi kita lakukan kehendak Tuhan supaya kita dikenal Tuhan.
Bukan orang yang berseru Tuhan Tuhan yang masuk dalam kerajaan sorga, tetapi
yang melakukan kehendak Tuhan. Biar hebat melayani di mata manusia, tetapi kalau
tidak sesuai kehendak Tuhan, Tuhan bilang “Aku tidak pernah mengenal kamu, hai kamu, pembuat kejahatan!”
Dulu tamat Lempinel sempat juga mau mengikuti
kehendak daging, syukur Tuhan tegur dan ingatkan. Saya dihajar oleh Tuhan,
kapok saya, sudah cukup. Ini bahu saya sampai sudah bengkok karena menabrak
mobil. Mulai dari situ saya kapok, saya tidak tanggung jawab dalam pelayanan,
minta ampun. Sejak itu tidak mau lagi main-main dalam pelayanan Tuhan.
Lakukan kehendak Tuhan, memang sakit bagi
daging tetapi itulah meninggikan salib. Itulah orang yang dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
3.
Angin
badai.
Kisah
Para Rasul 27:14
27:14
Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai,
yang disebut angin "Timur Laut".
Angin
badai ini mau menghancurkan kapal hidup kita, nikah kita, pelayanan kita. Seperti
kapal yang ditumpangi Paulus, sangking kuatnya angin badai itu sampai kapalnya
dililiti dengan tali supaya tidak hancur.
Kisah
Para Rasul 27:17
27:17
Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat
penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di
beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung
saja.
Apa
wujud angin badai yang mau menghancurkan nikah dan ibadah pelayanan kita?
Wahyu
2:20
2:20
Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang
menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat
zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Ajaran
Izebel ini angin badai, tetapi banyak dalam gereja! Sudah masuk dalam nikah
Izebel-Izebel berkuasa, sebentar lagi hancur nikah itu, hancur kapal
pelayanannya. Sekalipun sudah hebat pelayanannya, tetapi begitu datang Izebel, dia hancur.
Wahyu
2:19
2:19
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari
pada yang pertama.
Yang
sudah dibangun bertahun-tahun lamanya, dalam sekejab hancur kena ajaran Izebel.
Sama seperti Elia, baru menang melawan ratusan nabi baal dan asyera, dia
sembelih mereka dengan berani. Begitu mendengar ancaman seorang wanita Izebel,
dia takut, lari dan minta mati. Ajaran Izebel ini begitu kuat mau menghancurkan
perahu nikah dan pelayanan.
Apa
itu ajaran Izebel?
a) Memperbolehkan perempuan mengajar dan
memerintah laki-laki di dalam nikah dan di dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah
perempuan yang tampil, hancur! Setinggi apapun ijazahnya isteri, tetap kepala
itu suami. Kalau sudah isteri yang komando pasti hancur. Dalam doa bersama,
sekalipun suami tidak pandai bicara, tetap dia yang berdoa, bukan isteri.
Apalagi dalam memberikan penumpangan tangan, kalau sesama perempuan silahkan.
Kalau perempuan mau menumpangi tangan laki-laki pasti hancur! Biarpun dipakai
Tuhan dalam hal bernubuat dan ada karunia-karunia tertentu, tetapi kalau
namanya mengajar dan memerintah laki-laki tidak boleh isteri, tidak boleh
perempuan. Sangat tegas rasul Paulus mengatakan! Kalau ada yang seperti itu,
itu roh yang lain!
I Timotius 2:11-14,8
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima
ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga
tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian
barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan
perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana
orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan
tanpa perselisihan.
Di mana-mana, bukan cuma di Efesus, bukan
cuma di Asia Kecil tetapi juga di Tentena, Tonusu, Diora, di mana-mana
laki-laki yang berdoa.
Mungkin isteri merasa “padaku ada karunia,
suamiku tidak tahu berdoa, saya lebih fasih” tetap suami yang harus berdoa. Kalau
perempuan yang mau tampil itu angin badai! Kalau mau badai segera berlalu
segeralah bertobat!
Berbicara dalam pertemuan ibadah saja tidak
sopan, apalagi mengajar.
I Korintus 14:34-35
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang
kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat.
Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan
diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah
mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan
untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
Perempuan boleh melayani apa saja, asalkan
jangan berbicara dalam pertemuan ibadah. Contoh pelayanan tanpa berbicara adalah paduan suara, singer, main
musik. Bukan berarti tidak boleh bersaksi, boleh bersaksi tetapi jangan mengajar!
Mari saksikan saja apa yang sudah Tuhan
kerjakan dalam hidup kita, bukan mau mengajar. Dulu saya suka bantah suami,
sekarang sudah bisa tunduk pada suami.
Dalam nikah jangan komando suami. Mengusulkan
boleh tetapi yang mengambil keputusan adalah suami, tetap tempatkan suami
kepala dalam nikah, jangan dirampas. Isteri saya lebih tinggi ijazahnya, tetapi
setinggi-tingginya ijazah dia,
tetap saya kepala dan dia hanya mengusulkan saya yang memutuskan. Kadang juga
suami berpikir dari pada ramai yah wes ikuti saja maunya. Padahal sudah mengundang
badai datang menerpa dan menghancurkan.
b) Wahyu 2:24
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di
Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang
mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau
menanggungkan beban lain kepadamu.
Ajaran tentang seluk beluk iblis. Tidak perlu
pelajari setan, sampai pelajari neraka. Tidak usah pelajari seluk beluk iblis.
Setiap ajaran itu ada capnya. Kalau belajar tentang setan yah cap setan, sekarang
hipnotis mau masuk dalam gereja.
Akibat
kena angin badai:
Wahyu
2:20-22
27:20
Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak
kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya
putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
27:21
Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di
tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya
nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti
terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!
27:22
Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu
tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa,
kecuali kapal ini.
Akibatnya
jatuh dalam dosa kenajisan sehingga mengarah pada Babel, binasa bersama dengan
Babel.
Kalau ada 3 macam angin ini bertiup maka
matahari bulan bintang tidak terlihat, yang ada angin badai yang bertiup terus
menerus.
Kisah para Rasul 27:20
27:20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari
maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat
terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat
menyelamatkan diri kami.
Artinya:
1.
Putus
pengharapan, tidak bisa ditolong dan tenggelam baik jasmani juga rohani, semua
merosot. Mesin-mesin kapal dibuang, muatan kapal dibuang, semua tenggelam.
2.
Matahari
bulan bintang itu pakaian mempelai. Kalau sudah tidak terlihat artinya tidak
bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dia tidak akan masuk penyingkiran gereja
tetapi akan masuk pada kegoncangan yang terhebat, pencobaan yang terbesar dan siksaan
yang terberat itulah aniaya antikristus sampai dihukum dan binasa bersama dunia
ini.
Inilah akibatnya kalau kita diterpa oleh
angin sepoi, angin haluan, angin badai. Sekarang bagaimana jalan keluarnya
menghadapi angin yang menerpa ini dan gelombang pencobaan?
Kisah Para Rasul 27:21-22, 30-31
27:21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan,
berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara,
jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita
pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!
27:22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku
menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di
antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
27:30 Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk
melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah
mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.
27:31 Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan
prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak
mungkin selamat."
Solusi pertama bertabah hati, artinya kuat
teguh hati. Arti kuat teguh hati:
1.
Tidak
putus asa, tidak kecewa, tetap bersandar kepada Tuhan, tetap berserah sepenuh
kepada Tuhan. Tetapi akui kesalahan kita kepada Tuhan “iya Tuhan saya sudah
sempat coba-coba ingin dengar, ingin tahu ajaran lain”.
2.
Jangan
melarikan diri dari kapal. Artinya jangan tinggalkan penggembalaan. Di kapal
ada Paulus, Paulus menunjuk gembala. Kalau kita tetap tergembala, tidak ada
perkara yang mustahil bagi Tuhan, Tuhan mampu memulihkan dan menolong kehidupan
kita. Angin badai gelombang itu pasti reda. Ayo kuat teguh hati hari-hari
terakhir ini. Tetap menyerah kepada Tuhan, tetap mau tergembala dalam binaan
satu Firman pengajaran yang benar. Harga penggembalaan itu senilai Korban
Kristus, jangan tinggalkan, tetap berada dalam penggembalaan, tetap pegang
pengajaran yang benar, sekalipun kita diterpa oleh badai.
Badai
yang banyak menerpa selain ajaran palsu adalah gosip-gosip. Kalau ini
pengajaran yang benar yang kami sampaikan, Tuhan pasti akan tunjukan kebenaran.
Tuhan akan buka siapa yang benar siapa yang salah. Tidak usah kita membela
diri, tidak usah mau konfirmasi sana sini, mau lapor si ini si itu.
3.
Kisah
Para Rasul 27:33-35
27:33
Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya:
"Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan
tidak makan apa-apa.
27:34
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk
keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun
dari rambut kepalanya."
27:35
Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di
hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
Mulai
makan pada hari ke-14. Hari ke-14 adalah hari anak domba Paskah disembelih.
Jadi artinya mulai makan pada hari ke14 adalah makan perjamuan suci, bersekutu
dengan Tubuh dan darah Yesus.
Keluaran
12:5-6
12:5
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil
domba atau kambing.
12:6
Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh
jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
Lewat
ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kalau mau kita tekuni, inilah kekuatan
kita untuk menghadapi badai angin pengajaran palsu dalam bentuk angin
sepoi-sepoi, angin haluan, angin badai. Tekuni ibadah pendalaman Alkitab, ada
pengajaran benar kita makan, ada perjamuan suci juga kita akan makan, kita mau
bersekutu dengan Tubuh dan darah Kristus.
Hasilnya
sehelai rambutpun tidak akan jatuh. Artinya Yesus Gembala Agung sanggup
menolong kita, memelihara, melindungi, sekalipun kita hanya seperti sehelai
rambut yang tidak berdaya. Nahkoda
kapal dan anak-anak kapal yang sudah pengalaman saja tidak berdaya menghadapi
angin badai. Apalagi Paulus yang bukan orang kapal. Tidak berdaya, betul-betul
tidak tahu mau berbuat apa, tetapi kalau kita mau makan Firman pengajaran, mau
makan Perjamuan Suci, mau bersekutu dengan Tubuh dan Darah Kristus, tidak
sehelaipun rambut jatuh. Tuhan memelihara dan melindungi, Tuhan membela dan
menolong, sekalipun kita sungguh-sungguh tidak berdaya.
Di
Diora saya bersaksi saya sempat menangis “Tuhan saya ingin bahagia” rasanya
berat sekali karena pergumulan yang saya hadapi. Tetapi Tuhan hibur dengan
Firman. Sehelai rambut tidak bisa berbuat apa-apa, tinggal mengangkat 2 tangan,
bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, Tuhan melindungi
dan memelihara.
Kemudian
sehelai rambut tidak akan jatuh itu artinya utuh, sempurna. Kalau kita mau
makan Firman dan Perjamuan suci, Firman terus mendarah daging. Daging kita
disingkirkan, keinginan, hawa nafsunya, tabiatnya daging dibuang semua, hidup
Yesus 100% di dalam kita, itulah yang disebut sempurna, layak menjadi Mempelai
Wanita Tuhan, berhasil mencapai pelabuhan damai sejahtera. Ombak badai menerpa
tetapi kita berhasil mencapai karena Tuhan menolong kita, Tuhan yang menyertai
setiap langkah hidup kita sampai ke pelabuhan damai sejahtera.
Mazmur
107:26-30
107:26
Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur
karena celaka;
107:27
mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.
107:28
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
107:29
dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
107:30
Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan
kesukaan mereka.
Mungkin
sudah diterpa oleh angin, sudah hancur, masih ada harapan untuk dipulihkan.
Yang sudah rusak Tuhan masih mampu pulihkan. Dia tahu bahasa air mata kita saja
Tuhan sudah mengerti apa yang kita butuhkan. Yang penting kita mau makan
Firman, mau makan perjamuan suci. Di tengah badai gelombang Tuhan mampu
menolong, meredakan semuanya dan menuntun ke pelabuhan damai sejahtera.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar