Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mempelajari Mezbah Korban Bakaran, alat yang pertama di halaman Tabernakel.
Ada 6 nama dari Mezbah Korban Bakaran:
1. Mezbah dari kayu penaga
Keluaran 27:1
27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
Kayu penaga menunjukan manusia daging yang berdosa, itu dibuat menjadi mezbah. Dulu di atas mezbah itu dipersembahkan hewan kurban, baik itu lembu jantan, kambing, domba, burung merpati dan burung tekukur. Semua korban itu sudah digenapkan oleh Korban Kristus, korban yang sempurna. Jadi pengertian rohani mezbah dari kayu penaga bagi kita:
a) Korban Kristus disediakan untuk manusia sebagai sarana untuk bertobat. Jadi tidak ada alasannya untuk kita tidak bertobat, sebab sarananya begitu luar biasa.
Roma 2:4-5
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Kalau kita keras hati dan tidak mau bertobat, maka akibatnya:
1) Orang itu sedang menimbun murka Allah atas dirinya sendiri sehingga mengalami penderitaan, sengsara sampai sengsara terberat di dunia ini, murka bertimbun terus. Sampai nanti betul-betul sengsara selamanya di neraka.
2) Mengalami murka Allah yang kekal, tidak terampunkan lagi, binasa kekal di neraka. Jangan ini terjadi pada kita, biarlah kita manfaatkan sarana yang Tuhan sediakan bagi kita sekalian.
b) Kayu penaga itu menunjuk daging yang dibentuk menjadi mezbah, mezbah arti rohaninya adalah ibadah. Jadi pengertian kedua serahkan kedagingan kita kepada Tuhan lewat praktek tekun beribadah untuk disucikan lewat Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah bertobat, mau beribadah dan disucikan maka Tuhan pasti memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam kegerakan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin membesar, biarlah kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ini 5 jabatan pokok, kalau dijabarkan ada begitu banyak jabatan pelayanan. Jangan takut, kalau kita dipakai bukan kita dibuat susah, tetapi justru kita berada di dalam tangan Tuhan. 5 jabatan menunjuk 5 jari Tuhan.
1) Rasul itu ibu jari
2) Nabi itu telunjuk
3) Pemberita atau penginjil itu jari tengah
4) Gembala itu jari manis
5) Pengajar atau guru itu jari kelingking.
Dalam kegerakan ini kita memang menghadapi banyak tantangan yang hebat. Tetapi kalau kita di dalam tangan Tuhan, tantangan apapun Tuhan mampu selesaikan dan mengatasi semuanya.Tuhan yang berperang bagi kita.
I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Jadi, yang kita layani adalah Allah yang hidup dan yang benar. Berarti di dalam melayani Tuhan kita harus di dalam urapan Roh Kudus (hidup) dan benar sesuai Firman serta sesuai jabatan pelayanan masing-masing yang Tuhan percayakan. Banyak orang melayani tetapi tidak benar, tidak sesuai Firman, tidak sesuai jabatan. Kita harus melayani dengan benar dan hidup dalam urapan Roh Kudus.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Melayani Tuhan dalam urapan dan dengan benar itu berarti kita punya pengharapan untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali. Kalau tidak dalam urapan, tidak benar, tidak punya pengharapan, tidak bisa diharapkan dalam pelayanan. Biar kita hebat di mata manusia dalam pelayanan, kalau tidak ada urapan pasti kering, tidak benar juga pasti kering sehingga suatu saat pasti ditinggalkan. Bagaikan menggantung kecapi di tepi sungai Babel.
Dalam doa puasa kesempatan kita merobek daging, memeras daging, supaya minyak urapan Roh Kudus mengalir dalam kehidupan kita. Beda melayani dalam urapan dengan melayani dengan kekuatan daging. Kalau dalam urapan sekalipun kekuatan fisik sudah tidak mampu tetapi tetap bisa berkobar melayani Tuhan.
2. Mezbah
Keluaran 29:12
29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.
Mezbah ini tempat di mana manusia datang untuk berkorban serta mengalami pendamaian dari Allah dan dengan Allah dari segala dosa. Apa maksudnya? Dari Allah Tuhan menyediakan bagi kita korban yang sempurna sebagai korban pendamaian yaitu Korban Kristus Yesus di kayu salib. Dengan Allah maksudnya Korban Kristus memperdamaikan kita manusia berdosa dengan Allah. Ketika Yesus disalibkan kedua tanganNya direntangkan. Tangan yang satu memegang tangan Allah Bapa, tangan yang lain memegang tangan kita manusia berdosa untuk diperdamaikan.
Dengan sebutan mezbah ini kita mengingat ada korban Kristus yang Tuhan sediakan sebagai korban pendamaian bagi kita sehingga kita bisa beribadah melayani. Kalau memahami ini kita tidak akan ragu berkorban apapun, bahkan dalam ibadah pelayanan kita akan memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Doa puasa ini kita berikan yang terbaik, tubuh, jiwa dan roh kita berikan kepada Tuhan. Kita tidak makan, tidak minum padahal itu kebutuhan utama manusia, kita berikan yang terbaik untuk Tuhan.
3. Mezbah korban bakaran.
Keluaran 30:28
30:28 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya.
Mezbah korban bakaran adalah tempat untuk mengorbankan sesuatu dengan cara dibakar. Namanya berkoban itu sudah sakit, sudah sengsara. Dibakar lebih sengsara lagi. Artinya kita harus rela sengsara daging dalam hal berkorban apapun kepada Tuhan. Sampai kita bisa mengorbankan seluruh hidup kita. Doa puasa ini praktek mengorbankan seluruh hidup kepada Tuhan, tidak makan, tidak minum.
Dalam berkorban memang sengsara daging. Jangan dulu berkorban, dalam mengembalikan milik Tuhan saja sudah sengsara bagi daging, apalagi kalau berkorban. Di sini kita korban waktu, tenaga, harta, sampai tidak makan dan minum. Mungkin ada yang maagnya terganggu, tetapi kalau puasa Tuhan berikan kekuatan. Contoh yang rela berkorban segalanya adalah janda miskin yang mengorbankan seluruh hartanya.
Markus 12:41-44
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Dia persembahkan seluruh nafkahnya, berarti mempersembahkan seluruh hidupnya dan Tuhan perhatikan. Korban-korban kita dilihat oleh Tuhan dan juga hati kita dilihat oleh Tuhan. Tadi dikatakan Tuhan duduk memperhatikan bagaimana orang memasukan uang ke dalam peti. Jadi sepanjang hari ini Tuhan melihat, hati kita Tuhan lihat, korban kita Tuhan perhatikan, makanya jangan main-main. Doa puasa itu bagaikan mempersembahkan lemak, lemak itu yang terbaik bagi Tuhan.
Jika kita sengsara daging karena Tuhan, karena Firman maka segala pengorbanan kita sedang dibakar menghasilkan bau yang harum bagi Tuhan, diterima oleh Tuhan. Jadi tidak sia-sia kita datang berdoa puasa, kita tidak rugi korban waktu, tenaga dan harta sampai korban seluruh hidup bagi Tuhan. Tetapi Tuhan lihat hatinya, berkobannya harus sungguh-sungguh. Jangan cuma karena terpaksa. Dibakar berbau harum bagi Tuhan, dicium dan diterima oleh Tuhan.
Dibakar itu sampai habis. Bagi kita, kalau sudah dibakar sampai habis, tidak usah diingat-ingat lagi! Artinya:
a) Apa yang sudah kita korbankan tidak usah diungkit-ungkit lagi. Kadangkala diungkit lagi saat diperhadapkan pencobaan dan masalah “Tuhan saya sudah puasa, sudah begini, sudah begitu” seolah-olah kita merasa berjasa kepada Tuhan padahal apapun yang kita korbankan belum sebanding dengan Korban Kristus. “kenapa dia tidak beribadah tetapi enak hidupnya, saya beribadah tetapi sengsara!” jangan seperti itu! Istilah bapak gembala kalau sudah hilang itu berarti sudah mendahului, tidak usah diungkit-ungkit lagi.
b) Persembahan yang kita persembahkan kepada Tuhan salah satunya adalah dosa. Dosa yang sudah kita akui itu bagaikan korban persembahkan. Dosa orang lain yang sudah kita ampuni jangan diungkit-ungkit lagi.
Hosea 14:2-3
14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Bukti kita rela sengsara daging dalam hal berkoban apapun untuk Tuhan:
a) Menjadi janda rohani dalam arti yang positif, artinya mau putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya. Keinginan-keinginan daging ini yang membuat kita sulit untuk berkorban. Biarlah kita putus hubungan dengan keinginan daging, sehingga sekalipun kita butuh, tetapi kita bisa berkorban. Kita butuh pemasukan hari ini, tetapi kita rela berkoban untuk beribadah. Kalau sudah putus hubungan dengan daging pasti bisa taat.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Keinginan daging itu memang tidak bisa taat kepada Tuhan. Kalau putus hubungan dengan daging maka kita bisa taat, apapun yang Tuhan minta bisa kita korbankan. Tuhan minta waktu, bisa kita beri. Tuhan minta tenaga, berikan. Tuhan minta pikiran perasaan kehendak kita, kita berikan. Sampai kalau Tuhan minta seluruh hidup kita, beri kepada Tuhan. Mungkin ada yang Tuhan minta untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh, jangan tahan-tahan, berikan kepada Tuhan! Biarlah semua sesuai kehendak Tuhan, kalau bukan panggilan lalu dipaksa pasti hancur. Tetapi kalau panggilan dari Tuhan lalu ditinggalkan, pasti hancur juga.
b) II Korintus 9:7
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Berkorban dengan kerelaan hati, tidak disuruh, tidak dipaksa.
c) Berkorban dengan sukacita, dengan mengucap syukur. Teladannya adalah Yesus yang mengorbankan tubuh dan darahNya dengan mengucap syukur. Kita belum sampai mengorbankan tubuh dan darah kita, ayo kita korbankan semuanya. Yesus mengucap syukur sekalipun berkorban nyawa.
I Korintus 10:16
10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
Markus 14:23
14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita bisa berkorban apapun sampai rela sengsara daging maka ada hasilnya.
a) Markus 12:43-44
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Hasil pertama dipuji dan dihormat oleh Tuhan. Yang mempersembahkan banyak tidak dipuji, janda ini mempersembahkan sedikit di mata orang tetapi itu seluruh nafkahnya maka dia dipuji dan dihormat oleh Tuhan. Ingat juga Stefanus yang sampai berkorban nyawa untuk Tuhan, dia dipuji dan dihormat oleh Tuhan. Dipuji dan dihormat oleh Tuhan = selalu diperhatikan oleh Tuhan dalam keadaan apapun. Pengalaman kami, kami butuh tetapi untuk pekerjaan Tuhan harus dikorbankan maka kami korbankan dan Tuhan tidak pernah menipu!
b) II Korintus 9:8
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Menerima kasih karunia Tuhan untuk:
1) Memelihara kita sampai tidak berkekurangan. Tidak berkekurangan itu jangan kita pikir punya duit berlimpah-limpah, bukan! Tidak berkekurangan ini saat kita butuh Tuhan sediakan dan kita bisa mengucap syukur. 50.000 kita dapatkan dan bisa mengucap syukur itu bisa memelihara kita tidak berkekurangan. 1juta kita peroleh tetapi tidak mengucap syukur akan kekurangan terus, malah tekor. Berapapun didapat kalau tidak mengucap syukur akan selalu kurang. Ini kasih karunia Tuhan. Kasih karunia Tuhan tidak semua orang menerima, hanya orang-orang tertentu saja. Jadi kalau kita bisa mengucap syukur atas berkat yang kita terima, itu kasih karunia Tuhan.
2) Berkelimpahan dalam segala kebajikan. Berarti memiliki pakaian Mempelai Wanita Tuhan untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:8 (Terjemahan Lama)
19:8 Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."
Jadi segala yang kita korbankan untuk Tuhan itu berarti kita sedang mempersiapkan pakaian mempelai untuk menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Segala pengorbanan kita tidak hilang tetapi membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menjadi TubuhNya yang sempurna, sebagaimana Yesus telah berkorban nyawa untuk Mempelai WanitaNya yang sempurna.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar