Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Markus 16:1-5
16:1 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
16:2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
16:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
16:4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
16:5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
Ibadah ini adalah ibadah syukuran. Jika kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan berarti kita sudah mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Roh Kudus yang mendorong kita bisa mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Tanpa Roh Kudus tidak akan bisa mengakui Yesus adalah Tuhan, selalu ada keragu-raguan, ada ketidakpercayaan. Seperti murid-murid, setelah Yesus bangkit mereka masih tidak percaya. Alkitab mengatakan mereka degil, keras hati. Nanti setelah dihembuskan Roh Kudus kepada mereka baru mereka percaya bahwa yang mati dan bangkit itu adalah Tuhan dan mereka dipakai oleh Tuhan.
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Roh Kudus yang membangkitkan Yesus, jadi Roh Kudus adalah kuasa kebangkitan Yesus.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roh Kudus digambarkan dengan seorang muda yang berpakaian berkilau-kilauan, itu adalah Makhluk Sorga. Roh Kudus ini yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sama seperti Yesus. Apa yang mau diubahkan oleh Roh Kudus, oleh kuasa kebangkitan Yesus? Di sini keubahan hidup dikaitkan dengan orang muda.
1. Pengkhotbah 11:9
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
Yang diubahkan adalah hati. Seringkali hati manusia seperti hati kaum muda yaitu penuh dengan keinginan daging yang kuat yang tidak bisa dibendung. Rasul Paulus katakan itu adalah nafsu orang muda, nafsu daging yang begitu kuat. Ini yang harus diubahkan. Buktikan kita sudah mengucap syukur kepada Tuhan dengan mengalami pembaharuan hati.
II Timotius 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Praktek hawa nafsu daging yang kuat:
a) Mengarah pada dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum, dosa seks dengan berbagai macam ragamnya. Banyak kaum muda yang sudah jatuh dalam dosa kenajisan di masa permulaan nikah yaitu di masa pacaran dan masa tunangan. Termasuk memaksakan hubungan yang tidak sepadan, yang tidak seimbang. Jangan sampai menuruti hawa nafsu yang kuat sehingga terjadi kejatuhan-kejatuhan dan memaksa pasangan yang tidak seimbang yaitu berbeda keyakinan, berbeda ajaran.
Keadaan di dunia akhir zaman ini akan kembali seperti zaman Lot dan Nuh. Di zaman Nuh manusia mencari pasangan mengikuti keinginan dagingnya sendiri sehingga terjadi kawin campur yang menghasilkan keturunan raksasa. Bukan raksasa yang bentuknya besar, tetapi yang dimaksud raksasa di sini adalah keinginan daging yang begitu membengkak, yang begitu kuat.
Kejadian 6:2
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Anak-anak Allah kawin campur dengan anak-anak manusia berdasarkan keinginan daging. Siapa yang dimaksud dengan anak-anak Allah dan siapa anak-anak manusia? Anak-anak Allah yang dimaksud bisa dicek dalam silsilah Yesus yaitu keturunan Adam melalui jalur Set. Karena Kain sudah membunuh Habel maka ada anak berikut yang bernama Set, keturunannya itu yang disebut anak-anak Allah. Sedangkan anak-anak manusia itu keturunan Adam melalui jalur Kain.
Lukas 3:38
38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Anak-anak Allah ini kehidupan yang rohani, punya benih yang rohani.
Anak-anak manusia itu anak Adam melalui jalur Kain, dikatakan mengandung benih si jahat, Kain ini berasal dari si jahat. Inilah perkawinan campur, terang dengan gelap. Memaksakan hubungan yang tidak satu keyakinan, tidak satu pengajaran, yang bertobat dengan yang tidak bertobat. Inilah keinginan yang harus dibaharui.
Tuhan katakan baiklah kita ciptakan penolong yang sepadan bagi Adam. Istilah sepadan itu dalam surat Korintus adalah seimbang.
II Korintus 6:14
6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Sepadan artinya satu iman kepada Yesus. Kalau tidak satu iman lalu saya paksa untuk layani berarti bukan menyatukan malah menjerumuskan, padahal nikah itu untuk menyatu. Terang dan gelap tidak mungkin bisa satu. Kaum muda kalau tidak satu iman jangan dipaksakan. Biasanya alasan kaum muda “tapi sudah terlanjur cinta”. Kalau begitu bawa dulu ajak dengar Firman, percaya Yesus sungguh-sungguh baru dilanjutkan. Kadang belum ditanya sudah menjawab duluan. Orang tua nasihati “jangan nak” tetapi malah dibantah “ini jodohku!”. Kalau tidak sepadan itu berarti bukan dari Tuhan tetapi dari keinginan daging yang kuat. Saya tidak berani menikahkan kedua mempelai yang berbeda, yang tidak seimbang, kalau saya nikahkan itu berarti saya menjerumuskan. Nikah bagi kehidupan Kristen sekali seumur hidup, kecuali ditinggal mati oleh pasangan.
Kemudian harus satu pengajaran, pengajaran itu adalah kepala. Kitakan mau jadi satu tubuh, masakan satu tubuh tetapi kepalanya 2, ajarannya 2. Harus satu pengajaran. Dalam surat Efesus pasal 4 ada 7 kesatuan yang dimulai dari satu tubuh berarti satu kepala. Kepala kita adalah Yesus, Yesus itu Firman pengajaran yang benar.
Kemudian sama-sama terang, sama-sama hidup dalam pertobatan. Jangan satu gelap, satu terang, satu bertobat satunya belum bertobat. Lalu berkata “nanti saya tarik pak pendeta”. Lebih baik sebelum masuk dalam pernikahan, diperbaiki dulu, sepadan dulu, seimbang dulu baru nanti lanjut di dalam pernikahan supaya nikah itu aman. Terang dan gelap itu tidak bisa jadi satu. Masuk nikah itu masuk dalam masalah. Laki-laki dan perempuan saja secara fisik sudah berbeda, sukunya beda, seleranya berbeda. Jasmani sudah berbeda, lalu rohaninya berbeda juga, kapan menyatunya? Jasmani boleh berbeda tetapi yang rohani harus satu.
Efesus 4:3-6
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu 1tubuh, dan satu 2Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu 3pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu 4Tuhan, satu 5iman, satu 6baptisan,
4:6 satu 7Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Di sini mereka mau melaksanakan prosesi pertunangan, orang tua semua sudah setuju. Syarat pertama sudah terpenuhi, satu iman, satu pengajaran, satu baptisan, serta 7 kesatuan yang lain, tidak ada alasan bagi gembala untuk menolak. Tinggal kelanjutannya kapan.
Sepadan juga artinya direstui oleh orang tua. Orang tua kedua belah pihak semua datang berarti sama-sama merestui. Kemudian didoakan oleh gembala. Dalam Kejadian pasal 2 dikatakan seorang laki-laki akan meninggalkan orang tuanya dan menyatu dengan isterinya, artinya direstui orang tua. Bukan lari, bukan back street lalu berkata nanti kalau sudah punya cucu baru bawa sama papa mama pasti diterima, jangan seperti itu! Kita tidak bisa membayar kandungan ibu kita, jerih lelah bapa yang membesarkan dan mendidik kita, kita tidak bisa membayar air susu ibu kita. Lalu ketika dewasa mau menikah tidak direstui, mau jalan pintas, jangan seperti itu!
Dalam suatu hubungan pernikahan, mulai dari masa pacaran, tunangan dan menikah yang harus dijaga adalah kesetiaan dan kesucian. Rasul Paulus mengatakan gereja Tuhan sedang bertunangan dengan Yesus. Nikah jasmani kita tidak berhenti di liang kubur tetapi akan dibawa pada nikah yang rohani yaitu pesta nikah Anak Domba Allah antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gereja yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Kita mau dibawa ke sana, sebab itu dalam suatu pernikahan jaga kesetiaan, jaga kesucian. Kalau sudah tunangan, tidak boleh melirik yang lain. Kalau ada melirik yang lain, lapor sama saya! Kalau sudah menikah tidak usah posting-posting lagi foto mantan. Itu berarti belum move on, dia memaksakan hubungan.
II Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Perawan itu sudah suci, dikatakan lagi suci, ini kesucian yang double, harus benar-benar dijaga.
b) Mengarah pada dosa kejahatan yaitu pertengkaran, perbantahan, perkelahian. Jangan sampai masih masa pacaran dan tunangan sudah kasar, main pukul.
Keinginan daging seringkali lebih memikat dari pada Firman Tuhan, dari pada nasihat gembala dan nasihat orang tua. Firman disampaikan di gereja, dia ngangguk-ngangguk “amin-amin” tetapi begitu pulang malah lakukan yang lain.
Keinginan daging memikat dan menyeret keluar dari kehendak Tuhan sehingga masuk dalam pencobaan.
Yakobus 2:14-15
2:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
2:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Artinya waktu dicobai dia berbuat dosa. Makanya lewat kuasa kebangkitan Yesus, lewat Roh Kudus, biarlah hati yang penuh dengan keinginan-keinginan ini diubahkan dan dibaharui menjadi hati yang penuh kehendak Tuhan seperti waktu Yesus di taman Getsemani Dia berdoa “ya Abba, ya Bapa lalukanlah cawan ini dari padaKu. Tetapi bukan kehendakKu yang jadi, biar kehendakMu yang jadi”.
Jangan ada keinginan daging yang kuat, biarlah hati kita diisi dengan kehendak Tuhan, menjadi hati yang taat dan dengar-dengaran pada Firman. Ketaatan ini menghasilkan kesucian, kesucian menimbulkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Suami isteri yang sekarang sudah menikah semua mau taat pada Firman maka suami disucikan, isteri disucikan dan timbul kasih yang tulus ikhlas maka aman nikah itu. Di masa pacaran, masa tunangan si calon mempelai pria dan calon mempelai wanita sama-sama taat, sama-sama suci, maka ada kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, bukan kasih hawa nafsu daging, bukan kasih eros.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Mari kita semua belajar untuk taat. Minta kepada Tuhan “berilah hati yang taat pada Firman Tuhan sehingga ada kasih yang tulus” sehingga nikah semakin menyatu, rumah tangga semakin manis. Melamar artinya sudah siap masuk dalam nikah. Seperti melamar pekerjaan berarti sudah siap masuk di kantor itu. Sudah siap masuk nikah berarti siap menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, termasuk kelebihan dan kekurangan keluarga pasangan. Kalau sama-sama taat dan suci semua bisa diatasi. Kadangkala kelebihan pasangan membuat yang lain tidak terima “saya tidak terima kalau gaji isteri saya lebih tinggi dari saya!” padahal kalau sudah menikah berarti sudah satu, keuangannya juga satu. Kecuali setelah menikah isteri dompetnya sendiri, suami juga sendiri, uang masing-masing, itu namanya bukan satu!
Jangan juga berkata kalau kamu saya suka tetapi keluargamu saya tidak suka, jangan seperti itu! Mempelai laki-laki bisa menikah dengan mempelai perempuan, dia tinggal terima jadi. Ada orang tua yang membesarkan calon isterinya dari kecil sampai dewasa. Masa cuma terima anaknya lalu orang tuanya ditendang? Tetapi bagaimana kalau orang tuanya sudah keterlaluan? Yah doakan, namanya masuk nikah sudah seperti itu.
Dalam Tabernakel, persekutuan Tubuh Kristus itu digambarkan dengan papan-papan jenang yang membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci. Satu papan itu ada lubangnya dan ada juga pasaknya yang menonjol. Lubang itu menunjuk kekurangan, pasaknya itu kelebihan, tetapi bisa saling mengisi satu dengan yang lain. Bisa saling menerima sehingga bisa menyatu dan membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci, membentuk Bait Allah yang sempurna.
Ini yang harus diubahkan yaitu hati jangan ada keinginan hawa nafsu yang kuat. Biarlah hati kita berisi kehendak Tuhan, mau taat pada Firman Tuhan. Maka terjadi penyucian dan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas boleh timbul dalam hidup kita. Kalau ini bisa dilakukan maka segala konsekuensi masuk nikah bisa dihadapi.
2. Pandangan dibaharui.
Pengkhotbah 11:9
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
Seringkali pandangan kita adalah pandangan kaum muda. Artinya pandangan daging yang kuat, hanya tertuju kepada yang jasmani, tidak memandang yang rohani, tidak memandang Tuhan. Seharusnya pandangan tertuju pada yang di atas, bukan dominan pada yang dunia.
Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Seringkali yang dikedepankan dalam mencari pasangan adalah perkara jasmaninya, tidak pernah melihat yang rohani. Yang dilihat gantengnya, cantiknya, kayanya, ijazahnya, kedudukannya. Orang tua juga hanya melihat yang jasmani “berapa gaji calon suamimu?” tidak pernah melihat yang rohani. Contohnya Lot, dia melihat lembah Yordan seperti taman Tuhan, padahal itu tempat maksiat.
Kejadian 13:10-13
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Arti melihat lembah Yordan seperti taman Tuhan:
a) Mencampur aduk yang jasmani dengan yang jasmani. Misalkan cara-cara dunia dibawa masuk dalam gereja, cara orang dunia dibawa masuk di dalam acara ibadah, dibawa dalam nikah mau mengikuti orang yang tidak tahu Tuhan. Kalau mereka seperti itu, silahkan untuk mereka. Kita yang rohani harus tunjukan perbedaan yang jelas antara yang terang dengan gelap, antara yang jasmani dengan yang rohani.
Makanya dalam menikahkan saya selalu tanya gaunnya bagaimana tertutup atau terbuka. Agak terbuka pak gembala, saya katakan kalau bisa bolehlah ditutup. Kita harus beda dengan orang dunia. Kalau orang dunia tidak mau pakai gaunpun boleh. Kita anak Tuhan harus ada perbedaan. Itu dari segi pakaian sudah dicampur aduk. Kita harus tahu membedakan mana yang rohani mana yang jasmani, jangan dicampur aduk.
b) Tidak tahu membedakan mana yang jasmani, mana yang rohani dalam hal pengajaran, mana yang benar dan mana yang palsu, sehingga menganggap semua sama saja. Kalau kita kembali ke Alkitab itu baru sama. Kalau tidak sesuai dengan Alkitab tidak bisa kita bilang sama. Bagaimana supaya sama? Kembali ke Alkitab, jangan ditafsir dengan pikiran manusia.
Akibat pandangan daging bukan yang rohani, nikahnya Lot hancur, isterinya menjadi tiang garam dan Lot jatuh dengan buah nikahnya menghasilkan bani Amon dan Moab. Jangan sampai baru permulaan nikah sudah hancur karena pandangan-pandangan daging.
Biarlah Roh Kudus mengubahkan kita menjadi pandangan yang rohani seperti pandangan Abraham.
Kejadian 13:14-15
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
Memandang dari timur ke barat, utara ke selatan, kalau dihubungkan ini membentuk salib. Ini pandangan yang rohani, pandangan salib. Yang dipandang oleh Abraham itu adalah negeri Kanaan, Kanaan itu artinya negeri kegerakan. Pandangan kita, pandangan salib itu adalah memandang ladang Tuhan, mau aktif di dalam kegerakan yang rohani, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kegerakan ini akan semakin besar sampai Israel dan kafir menjadi satu dalam satu tubuh Kristus yang sempurna.
Ayo kita aktif semua sekalipun harus rela berkorban. Mau masuk kegerakan itu harus rela berkorban. Dari jauh-jauh datang, korban waktu, tenaga, harta dan lain-lain. Serta rela sengsara daging bersama Yesus.
Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Ini mau melamar berarti siap menikah. Berarti siap untuk saling untuk saling melayani, bukan dilayani. Berarti juga siap untuk berkorban, korban perasaan. Masuk nikah bukan untuk cari keuntungan tetapi untuk melayani dan siap berkorban. Kalau mau melayani, siap berkorban berarti dalam nikah kita ada Yesus yang bertanggung jawab dalam hidup kita, dalam nikah. Kenapa Yesus disalibkan di bukit Golgota, di bukit tengkorak? Menunjukan bahwa Yesus adalah kepala yang bertanggung jawab penuh atas kita sampai Dia korban nyawa untuk kita.
Hasilnya:
a) Semua menjadi baik. Semua yang buruk dalam hidup kita menjadi baik, semua indah pada waktunya. Kalau Tuhan menjadi kepala semua tertata rapi, semua diselesaikan oleh Tuhan.
b) Semua tertata rapi sampai Yesus datang kedua kali, kita masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga, Yerusalem Baru.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Tuhan Memberkati.
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar