Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:5-6
13:5 Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ada 2 hal
yang ada di mulut antikristus:
1.
Kesombongan
2.
Hujat
Pagi ini kita
membahas mulut yang penuh kesombongan. Kita waspada, mulut sombong ini bisa
masuk kepada siapa saja, bahkan kepada hamba Tuhan. Sebagai contoh kita lihat
hamba Tuhan yang ternyata bermulut sombong yaitu Petrus.
Markus
14:26-31
14:26 Sesudah
mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
14:27 Lalu Yesus
berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada
tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
14:28 Akan tetapi
sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
14:29 Kata Petrus
kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
14:30 Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam
ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali."
14:31 Tetapi dengan
lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati
bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun
berkata demikian juga.
Di sini Yesus
sudah memperingatkan Petrus bahwa dia akan menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok 2 kali, tetapi dengan mulut sombongnya Petrus
menolak peringatan Yesus. Ini juga bisa kena kepada kita. Siapa kita
dibandingkan dengan Petrus, rasul hebat yang pernah berjalan di atas air tetapi
didapati oleh Tuhan dia bermulut sombong.
Ada 3 kali
Petrus menampilkan kesombongannya.
1.
Markus
14:27-29
14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka:
"Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul
gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit,
Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
14:29 Kata Petrus kepada-Nya:
"Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
Merasa lebih benar dari Firman
dan merasa lebih benar dari sesama. Tandanya adalah membantah Firman,
memperdebatkan Firman sampai menolak kebenaran Firman. Memang kelihatan orang
seperti ini giat beribadah tetapi tanpa kebenaran Allah, tanpa pengertian yang
benar, tanpa sasaran yang jelas sehingga ibadahnya sia-sia.
Roma 10:2-3
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian
tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa
pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak
mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Kalau melihat ahli Taurat mereka
giat beribadah. Dalam perumpamaan ahli Taurat dan orang Farisi yang berdoa di
Bait Allah, kalau dengar doa ahli Taurat dia berkata “aku berpuasa 2 kali seminggu,
aku memberikan perpuluhan” mereka giat tetapi menolak Yesus, menolak kebenaran
Allah, menolak Firman, tanpa sasaran yang jelas sehingga ibadahnya sia-sia.
Jadi kehidupan yang mulutnya
sombong = sombong rohani, dia tanpa Firman pengajaran yang benar, tanpa meja
roti sajian. Sekalipun dia dengar Firman pengajaran tetapi dia lawan.
2.
Markus
14:31
14:31 Tetapi dengan lebih
bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama
Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata
demikian juga.
Dia mau lebih dahulu mati artinya
mau mendahului berkorban diri untuk Yesus. Ini bertolak belakang dengan
pelayanan kasih Yesus.
I Yohanes 4:10
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang
telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah
mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Kasih itu berasal dari Allah
lewat korban Yesus AnakNya di kayu salib. Kita manusia ini tidak ada kasih,
sejak manusia jatuh dalam dosa manusia kehilangan kemuliaan Allah, manusia
tidak punya kasih. Kalau kita sudah menerima korban Kristus baru kita bisa berkorban
apapun untuk Tuhan, sampai kita korbankan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.
Jadi apa yang dikatakan oleh
Petrus untuk berkorban nyawa hanyalah emosi daging. Itulah kita manusia berdosa,
yang ada pada kita bukan kasih tetapi hanya emosi daging, ambisi daging.
Jadi orang yang bermulut sombong
atau sombong rohani, dia tanpa kasih Allah, tidak ada mezbah dupa emas. Apa
tanda pelayanan kita emosi daging? Gampang kecewa! Begitu diperhadapkan dengan tantangan
dia kecewa. Jangan dulu hadapi tantangan, ketika dia melayani lalu orang
berkata tidak baik atau dicibir, dijelek-jelekan, dia sudah langsung kecewa
putus asa. Atau mungkin usulnya tidak diterima, sudah langsung emosi.
Sebaliknya begitu pelayanannya berhasil gampang bangga. Termasuk saya berkhotbah. Waktu jemaat tidak respon langsung
kecewa, tetapi waktu direspon
luar biasa khotbahnya pak gembala “oh itu karena saya sudah puasa”. Inilah
emosi dan ambisi daging.
Jangan bangga, jangan kecewa,
jangan putus asa. Yang kita layani kan Tuhan, yang mau kita senangkan Tuhan,
bukan manusia.
Jadi pelayanan kita harus
berdasarkan kasih Allah, jangan emosi, jangan ambisi. Kalau berdasarkan kasih
Allah sekalipun tantangannya besar dan kita kecil tidak berdaya, tetapi pasti
menang. Kita tetap melayani karena kita yakin bahwa Allah pasti menjadikan kita
lebih dari pemenang. Maju terus, tidak usah mundur, itu kalau melayani dengan
kasih.
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita
dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan
atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh
karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap
sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita
lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Saya secara usia masih terbilang
muda, kalau melayani tanpa kasih lalu menghadapi tantangan dalam pelayanan,
sudah lama saya mundur. Tetapi karena kasih Allah, saya punya keyakinan Tuhan menjadikan
saya lebih dari pemenang. Kalau
pelayanan kita karena kasih Allah tetap maju, jangan takut, Tuhan akan
menjadikan kita lebih dari pemenang.
3.
Markus
14:66-72 (Perikop: Petrus menyangkal Yesus)
Ini puncak kesombongan Petrus,
Dia menyangkal Yesus. Tadi berkata biar aku mati bersama Engkau, biar mereka semua tergoncang aku
tidak. Tetapi begitu ketemu pelayan perempuan yang bertanya “kamu salah satu
dari mereka” langsung dia menyangkal “aku tidak tahu
apa yang kamu katakan!”. Kedua kali “logatmu sama dengan mereka” oh tidak! Yang
ketiga dia sudah mengutuk, menyangkal Yesus. Berarti Petrus tanpa urapan Roh
Kudus, tanpa pelita emas. Sebab Roh Kudus yang memampukan kita mengaku Yesus
adalah Tuhan.
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan
kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat
berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat
mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Kalau
disimpulkan 3 praktek mulut sombong Petrus ini, orang yang mulutnya sombong/sombong
rohani, kosong dari Firman, Roh
Kudus dan kasih Allah = kosong dari pribadi Allah. Kalau ada orang dipercaya
pembukaan Firman lalu dia menasihati, mengingatkan menyampaikan Firman dengan
benar apa yang telah dia kerjakan, lalu dikatakan sombong rohani, itu terbalik,
itu salah! Kalau dia ada pembukaan rahasia Firman dia tidak sombong, sombong
rohani itu tanpa pribadi Tuhan. Kadang kita nasihati orang karena dalam kita
ada Firman, Roh dan kasih Allah, kita sayang orang itu jangan sampai dia
binasa, malah kita dicap sombong rohani. Sebenarnya dia yang kosong dari
pribadi Tuhan itu yang sombong rohani tetapi merasa dipakai Tuhan. Orang
seperti ini tidak mengenal pribadi Tuhan. Bagaimana bisa mengenal Tuhan kalau
kosong dari pribadi Tuhan. Dan dalam praktek hidupnya selalu menentang
pengenalan akan Tuhan.
II
Korintus 10:5
10:5 Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Omong kosong
kalau berkata aku mengenal Yesus, aku mengasihi Yesus sementara dia menentang pengenalan
akan Tuhan. Tidak ada pribadi Tuhan dalam dirinya, bagaimana bisa menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Apa bukti
menentang pengenalan akan Tuhan?
Kisah Para
Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Jadi bukti
menentang pengenalan akan Tuhan adalah menolak salib, ikut Yesus tetapi tidak
mau menderita daging, hanya mau yang enak bagi daging, mengikuti kehendak
dagingnya sendiri sehingga tidak mungkin taat pada Firman pengajaran yang benar.
Saya diraba dan dikoreksi oleh Tuhan, ikut Yesus mau yang mana. Saya sempat
salah karena pernah berkata kalau mau yang enak cukup di Tonusu, tidak usah
tempat yang lain. Tetapi Tuhan yang tambahkan, bukan saya yang minta, itu
berarti dicelup dalam darah, menderita bagi daging, rela sengsara bagi daging. Bukan
mencari yang enak bagi daging. Orang pikir melayani 3 sidang itu enak. Secara
daging betul-betul mengalami proses pemerasan daging. Mari kita semua mau
memeras daging, terutama kita mau lakukan kehendak Tuhan, turuti kehendak
Tuhan. Mau taat dan dengar-dengaran itu betul-betul bagaikan diperas daging
kita. Sampai saya menangis kepada Tuhan “Tuhan saya ingin bahagia!”. Tetapi
Tuhan jawab lewat pemberitaan Firman, mau bahagia harus dicelup dalam darah.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak
mungkin baginya.
Tidak mungkin
taat kalau menuruti kehendak daging. Berarti pelayanannya
tidak akan berkenan di mata Tuhan. Biarpun hebat pelayanannya kalau tidak sesuai
kehendak Tuhan maka Tuhan katakan “Aku tidak pernah mengenal kamu!”. Waduh,
sudah capek melayani lalu tidak dikenal Tuhan, betapa mirisnya. Mari kita mau
melakukan kehendak Tuhan, jangan melawan pengenalan akan Tuhan.
Jadi orang
yang sombong rohani pasti tidak taat dan sebentar lagi jatuh. Kelihatan seperti
hebat dalam pelayanan tetapi sebentar lagi dia jatuh.
1.
Yohanes
21:3,7
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka:
"Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi
juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam
itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu
berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa
itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian,
lalu terjun ke dalam danau.
Dalam Lukas pasal 5 dari penjala
ikan, Petrus diangkat menjadi penjala manusia. Tetapi di sini dia kembali
menjadi penjala ikan, berkutat dengan perkara jasmani, ini kejatuhan Petrus. Dikatakan
dia sampai telanjang. Jadi kejatuhan pertama Petrus adalah jatuh dalam
pelayanan = tidak setia sampai tinggalkan pelayanan, itulah mulut yang sombong.
Hati-hati, jangan kita terlalu berkoar-koar, kesannya seperti rohani, bisa
jatuh dalam pelayanan.
2.
Telanjang,
artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa
kawing mengawinkan sampai dipermalukan. Katanya dia hamba Tuhan, tetapi dia
khotbah malah dia yang berbuat dosa seperti itu. Kemarin dia baru menyanyi di
gereja, koq kenapa seperti itu. Itu jatuh dan dipermalukan!
Tetapi Petrus
masih mendapat kemurahan. Mungkin keadaan kita juga seperti Petrus, tetapi
selama masih bertahan dalam penggembalaan maka ada teguran Tuhan lewat Firman
penggembalaan dan doa penyahutan dari Yesus Gembala Agung untuk menolong kita.
Yohanes
21:15-17
21:15 Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus
pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus
kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Ini teguran
Yesus, sebenarnya keras tetapi disampaikan dengan nada kemurahan, nada kasih. Pada
teguran ketiga Petrus sadar. Teguran Yesus kepada Petrus, dia tidak punya kasih.
3 kali pertanyaan Yesus di sini = teguran Yesus lewat Firman penggembalaan
dalam 3 macam ibadah pokok. Pada meja roti sajian, ibadah pendalaman Alkitab ada Fiman menegur.
Pada pelita emas,
ibadah raya, ada Firman menegur. Pada mezbah dupa emas, ibadah doa penyembahan,
ada Firman menegur kita. Setiap ibadah ada pemberitaan Firman, disitu Tuhan
menegur kita karena kasih Tuhan kepada kita. Firman penggembalaan itu Firman
pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk
diberitakan secara berulang-ulang dan berkesinambungan untuk menegur dan
mengingatkan serta menasihati kita. “Apa hak
engkau mengasihi Aku” oh aku mengasihi, lantang suara Petrus. Yang kedua mulai
turun, yang ketiga sedihlah hati Petrus, dia sadar dia tidak punya kasih. Jadi
selama kita masih ada dalam penggembalaan, masih ada Firman yang mampu menegur
dan menasihat kita, masih ada harapan untuk tertolong. Jangan keluar dari
penggembalaan.
Firman yang
diulang-ulang itu bagaikan palu yang menghancurkan kesombongan kita. Kalau
tidak ada palu tidak akan hancur kesombongannya. Awalnya dipukul tidak terlalu
kuat, belum hancur kesombongannya. Dikasih tambah kuat sampai akhirnya hancur.
Firman yang keras itu ada 2 kemungkinannya:
1.
Dia
hancurkan kesombongannya dan dia terima Firman pengajaran
2.
Tetap
pertahankan kesombongannya dan malah tinggalkan Firman pengajaran yang benar.
Kalau sudah seperti ini tidak tertolong lagi, sudah sama seperti Lucifer, ia jatuh karena sombong.
Dalam
penggembalaan juga ada doa penyahutan dari Yesus Gembala Agung dan ada gembala
di dunia yang terus mendoakan.
Lukas
22:31-32
22:31 Simon, Simon,
lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Jadi kalau
hukuman belum dijatuhkan itu karena ada yang mendoakan, ada Gembala Agung dan
ada gembala di bumi, jangan dilawan. Dalam hidup kita ada andil besar seorang
gembala. Dia yang bertanggung jawab mendoakan. Kadang gembala sudah siang malam
mendoakan tetapi yang lebih didengar malah orang lain. Ini jangan terjadi pada
kita.
Jadi dari
bumi ada yang mendoakan, mengangkat. Yesus dari sorga mendoakan, memegang, maka
amanlah kalau tetap dalam penggembalaan. Tetapi kalau tetap sombong,
goyang-goyang, dia jatuh.
Di sini
Petrus sadar bahwa dia tidak punya kasih, berarti tidak punya Firman dan Roh
Kudus sebab kasih yang terbesar dari semuanya.
I Korintus
13:13
13:13 Demikianlah
tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling
besar di antaranya ialah kasih.
Tetapi lewat tegoran
Firman, lewat penyahutan dari gembala Agung, Petrus bisa sadar dan merendahkan diri
lalu dia tulis di dalam suratnya. Ini juga pelajaran bagi saya hamba Tuhan, apa
yang diajarkan adalah yang sudah menjadi pengalaman hidup.
Ada 2 macam
merendahkan diri.
1.
I
Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai
orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua,
rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang
orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Dia sadar, selama ini dia congkak
berarti dia menjadi musuhnya Allah, sekarang dia mau merendahkan diri. Yang
pertama adalah merendahkan diri terhadap orang lain, terutama kepada orang yang
lebih rendah. Kalau kita bisa merendahkan diri kepada orang yang lebih tinggi itu
biasa. Kalau merendahkan diri kepada orang yang lebih rendah, itu luar biasa,
itu yang Tuhan mau. Kalau kepada orang yang lebih tinggi kita tidak bisa
merendahkan diri, itu sudah seperti Lucifer! Lucifer tidak bisa merendahkan
diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Dia adalah malaikat tetap mau menjadi sama dengan Allah.
Yesaya 14:12-15
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh
dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh
ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam
hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi
bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di
sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang
mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Termasuk kami penerus terhadap
pendahulu, kami tinggal meneruskan apa yang diterima dari pendahulu, jangan
dirombak, jangan bikin jalur yang lain. Generasi penerus jangan merombak apa
yang sudah ditetapkan oleh pendahulu. Jangan membuat jalur yang lain, dalam hal
ini Firman pengajaran. Kebijakan mungkin berbeda-beda tetapi tetap dalam
koridor Firman pengajaran, bukan kebijakan daging, emosi daging. Orang yang
merasa lebih dari pendahulu
itu pasti jatuh.
Praktek merendahkan diri kepada
orang lain terutama kepada orang yang lebih rendah.
a)
Filipi
2:3
2:3 dengan tidak
mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah
dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri;
Menganggap
orang lain lebih utama dari kita. Kalau menganggap orang lain lebih utama dari
kita lalu dia lebih dipakai, lebih diberkati, tidak akan ada iri hati, tidak
ada perasaan cemburu, perasaan tidak suka, apalagi benci sampai benci tanpa
alasan. Mungkin pengerja lebih dipakai dari pada gembalanya, waktu sudah
diangkat jadi gembala, yah sudah anggap orang lain lebih utama, tidak usah kita
iri! Jadi tidak usah iri, tidak usah cemburu, apalagi membenci mau pahit hati
seperti imam-imam kepala kepada Yesus “jangan-jangan pengikut kita berkurang
karena ikut Yesus, lebih baik kita bunuh dia!” jangan kita seperti itu. Jangan
kasih fellowship di situ, bahaya!
Kalau itu Tubuh Kristus harus bersekutu sebab ciri Tubuh Kristus itu
persekutuan, tidak bisa tangan berdiri sendiri, harus bersekutu.
b)
Filipi
2:
2:4 dan janganlah
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan
orang lain juga.
Yang kedua memperhatikan
orang lain yang membutuhkan, sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Itu
sama dengan memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Ada istilah yang
dipakai Yesus “orang yang paling hina” berarti orang yang lebih rendah dari
kita, kita perhatikan.
Matius
25:44-46
25:44 Lalu mereka
pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar,
atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam
penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka
ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup
yang kekal."
Terutama
dalam hal yang rohani, banyak yang butuh, tetapi masih malu-malu menerima
pengajaran. Banyak yang mengakui ini pengajaran yang benar tetapi belum berani
melangkah, masih jadi Nikodemus yang malam-malam datang bertanya kepada Yesus, belum
terang-terangan. Mereka butuh ini, kita sebarkan undangan. Saya pesankan kepada
jemaat, jangan urus yang tidak datang. Yang kita urus yang datang, kita layani
baik-baik, beri makan baik-baik, makanan Firman pengajaran yang benar.
2.
I
Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Merendahkan diri di bawah tangan
Tuhan yang kuat. Tangan Tuhan yang kuat ini adalah tangan kasih yang sudah
mengalahkan maut. Yesus mengalahkan maut untuk memberikan hidup yang kekal
kepada kita.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.
Inilah yang disebut cinta kuat
seperti maut. Yesus sudah membuktikan bagaimana Dia mengasihi kita sampai mati
di kayu salib.
Kidung Agung 8:6
8:6 -- Taruhlah
aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta
kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah
nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Tuhan ulurkan tangan kasihNya
kepada kita, tangan yang kuat seperti maut untuk menolong kehidupan kita. Kita
mau merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat itu. Praktek merendahkan
diri di bawah tangan Tuhan yang kuat:
a)
Menunjukan
cinta kasih kita yang besar kepada Tuhan lewat tergembala dengan benar dan
baik, setia berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan, siap sedia melayani Tuhan
kapanpun waktunya. Kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Ciri mempelai wanita
Tuhan itu siap sedia, kalau tidak siap sedia nanti kita ketinggalan.
Matius 24:45-46
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah
hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Minta maaf,
jangan tersinggung yang datang terlambat. Tetapi kalau tersinggung berarti
masih hidup. Di sini kita menunjukan cinta kasih kita kepada Tuhan. Dia sudah
siap sedia untuk kita, bahkan rela mati untuk kita, kita juga harus selalu siap
sedia kapanpun Tuhan butuhkan. Layani Aku sampai Aku selesai makan dan minum. Tidak
bisa alasan “terlalu capek Tuhan”, ayo layani Aku kata Tuhan. Apalagi saya
sebagai hamba Tuhan, pulang malam dari pelayanan, lalu mau doa subuh, harus
selalu siap sedia. Selain siap sedia melayani Tuhan, yang terutama kita mau
taat dengar-dengaran pada segala perintah Tuhan, itu tanda kita menunjukan
cinta kasih kita kepada Tuhan.
Yohanes
14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku.
I Yohanes
5:3
5:3 Sebab inilah
kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
Mari kita
tunjukan cinta kasih kita
yang besar kepada Tuhan dengan tekun beribadah, tidak mudah terhalang, kemudian
kita mau taati segala
Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara.
b)
Banyak
mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Yohanes
21:18-19
21:18 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah
menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat
engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah
mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Banyak
mengulurkan tangan kepada Tuhan = banyak menyembah Tuhan. Ini dikatakan Yesus
menunjukan bagaimana Petrus akan mati. Jadi penyembahan itu untuk mematikan
daging, terutama mematikan kehendak daging kita. Yesus sudah tunjukan teladan
waktu Dia berdoa “Abba Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari
padaKu” kehendak daging Yesus tidak mau menderita, kalau bisa jangan
disalibkan, tetapi Dia kunci “biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu yang jadi”. Kehendak daging kita mau
tidur, tetapi dibangunkan Tuhan menyembah, yah kita menyembah. Mengangkat 2 tangan kepada Tuhan, hanya
berseru dan berserah kepada Tuhan. Berseru memanggil nama Tuhan dan berserah
biar kehendak Tuhan yang jadi. Kadang kita hanya berseru bahkan lain kali malah
menyuruh Tuhan “pokoknya Tuhan saya tidak mau tahu, harus selesai hari ini
juga”. Berseru “Yesus tolong” dan berserah biarlah kehendak Tuhan yang jadi
“terserah Engkau Tuhan” apa yang Tuhan buat itu baik adanya.
Kalau mengulurkan
tangan kepada Tuhan, merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat maka ada
hasilnya:
1)
Ulangan
7:7-8
7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu
dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu --
bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --
7:8 tetapi karena TUHAN mengasihi kamu
dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka
TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari
rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Dulu tangan Tuhan yang kuat
melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Sekarang hasil bagi kita,
tangan Tuhan Sang Penebus melepaskan kita dari perbudakan dosa! Mungkin ada
sampai saat ini sulit lepas dari dosa, ayo praktekan dulu merendahkan diri di
bawah tangan Tuhan yang kuat. Tergembala dengan tekun, taat pada Firman dan
menyembah ditambah puasa. Puasa 1 hari belum lepas, tambah 2 hari, belum lepas
tambah 3 hari sampai 7 hari. Kalau belum lepas juga berarti keras hati! 1 hari
saja puasa kalau sungguh-sungguh Tuhan mampu lepaskan.
Israel 400 tahun diperbudak di
Mesir bisa dilepaskan. Berapa puluh tahun, berapa bulan, berapa hari, dosa ini
mengikat, ayo menyembah Tuhan. Tuhan yang mampu melepaskan dan membebaskan dari
perbudakan dosa dan juga dari perbudakan dunia, ikatan dunia. Pekerjaan membuat
terikat, berseru kepada Tuhan, ada caranya Tuhan melepaskan. Kalau kita
memperjuangkan ibadah, Tuhan juga akan berjuang untuk kita, Tuhan buka jalan
dan memberikan yang terbaik. Jangan menyerah, kita harus berjuang.
Jadi kalau kita berjuang untuk
ibadah Tuhan pasti buka jalan. tanganNya yang kuat mampu melepaskan kita dari
perbudakan dosa dan dari perbudakan dunia. Firaun yang menghalangi dihukum,
orang Mesir yang menghalangi dihukum. Jadi jangan takut, kalau ada orang yang
menghalangi untuk kita beribadah maka ada tangan Tuhan yang kuat menolong.
Tidak usah kita bereaksi, biarkan tangan Tuhan yang kuat sanggup melepaskan
kit, bahkan melepaskan dari perbudakan daging kita sendiri sehingga kita bisa
hidup benar, suci dan setia sampai garis akhir. Tuhan pasti pakai dalam
pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama:
"Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Kuda putih ini kegerakan Roh
Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini semakin
membesar.
2)
Zefanya
3:16-17
3:16 Pada hari itu akan dikatakan
kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi
lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu
sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan
sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau
dengan sorak-sorai,
Tangan Tuhan yang kuat, tangan
sang pahlawan memberikan kemenangan kepada kita dari pergumulan apapun.
Terutama tangan Tuhan Sang Pahlawan mengubahkan kita dari manusia daging
menjadi manusia rohani. Apa itu manusia rohani? Manusia yang kuat teguh hati
dalam menghadapi apapun. Karena ada tangan Tuhan yang kuat menyertai kita,
marilah kita kuat teguh hati menghadapi apapun. Jangan lihat pencobaan yang
besar, lihat tangan Tuhan yang kuat yang terulur untuk kita. Menghadapi
tantangan yang besar, ada tangan Tuhan yang mampu menolong, Dia memberikan
kemenangan, Dia membaharui. Jangan ragu, jangan putus asa, jangan kecewa.
Saya nasihati satu kaum muda yang
ditinggal oleh orang tua yang sangat dikasihinya. Saya bilang kamu tidak
sendiri, ada Tuhan Yesus yang menyertai, ada gembala dan sidang jemaat,
khususnya keluarga yang selalu mendukung dalam doa. Ayo kuat, jangan kecewa,
jangan putus asa. Memang siapa yang tidak bersedih kalau kehilangan orang yang
sangat dikasihi. Tetapi kita harus yakin tangan Tuhan yang kuat itu selalu
terulur, Dia selalu menolong, memberikan
kemenangan, bahkan mengubahkan kita sehingga kita menjadi kuat teguh hati,
apapun tantangan yang kita hadapi.
3)
I
Petrus 5:6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tangan Tuhan Gembala Agung
meninggikan kita pada waktunya. Jangan meninggikan diri sendiri, biarlah Tuhan
yang meninggikan. Kalau Tuhan meninggikan tidak ada yang bisa merendahkan. Secara
jasmani Tuhan mampu meninggikan kita pada waktunya. Apapun yang gagal, pagi ini
asalkan kita berseru kepada Tuhan, Tuhan mampu menjadikan berhasil pada
waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Sudah sekian tahun tidak ditolong, tunggu
waktunya Tuhan, ada waktunya Tuhan, waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Kita
hanya diam, menyerah kepada Tuhan dan sabar, maka Tuhan bekerja menolong pada
waktunya.
Secara rohani tangan Tuhan mampu
mengangkat kita dari kejatuhan secara rohani. Petrus yang sudah jatuh diangkat
oleh Tuhan. Mungkin sudah jatuh meninggalkan pelayanan seperti Petrus, mampu
Tuhan angkat kembali. Bisa saja murid-murid yang lain protes “Yesus kenapa dia
yang jadi gembala!” Yohanes bisa protes, saya murid yang paling dikasihi,
kenapa Petrus yang diangkat jadi gembala? Tetapi tidak ada yang protes.
Tuhan mampu mengangkat kita dari
kejatuhan dalam dosa dan kejatuhan dalam pelayanan. Yang sudah tinggalkan
pelayanan siapa pagi ini kesempatan terakhir tangan Tuhan terulur untuk mengangkat
kita bisa kembali pada pelayanan, jangan keras hati! Dosanya yang dibuang,
jangan pelayanannya, ayo kembali melayani.
Tetapi ingat tangan Tuhan juga
kuat teracung untuk menghukum. Pilih yang mana? Ayo kembali bergairah, dulu
saya melayani, sekarang saya mau kembali melayani sampai selama-lamanya
melayani Tuhan.
Kita semakin disucikan, semakin
dipakai Tuhan sampai nanti disempurnakan. Ketika Yesus datang tangan Tuhan yang
kuat meninggikan kita di awan-awan menyambut Dia, masuk pesta nikah Anak Domba
Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal.
Penggembalaan yang benar menghentar kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Jangan ada
mulut sombong seperti Petrus, merasa lebih benar dari orang lain, lebih benar
dari Firman, mau mendahului berkorban dari pada Yesus bahkan menyangkal. Dalam
penggembalaan masih ada teguran dan nasihat Firman, masih ada doa penyahutan
dari Gembala Agung dan gembala di bumi
untuk kita kembali melayani Tuhan. Seperti Petrus dipulihkan, bisa merendahkan
diri terhadap orang lain bahkan yang lebih rendah dari kita dan merendahkan
diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, mau tertekun dalam penggembalaan, mau
taat pada Firman, mau menyembah Tuhan, menyerah kepada Tuhan, berseru dan
berserah kepada Tuhan. TanganNya
yang kuat menolong kehidupan kita, meninggikan kita sampai ke awan-awan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar