Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 14:26-31
14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."
14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.
14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Ayat-ayat ini bicara tentang hidup atau mati. Jadi ada 2 suasana di sini, orang Israel hidup, orang Mesir mati, tidak ada yang setengah mati. Artinya bagi kita menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan jangan setengah-setengah. Melayani jangan setengah-setengah, kalau setengah-setengah nanti setengah mati. Lebih baik kalau mati, mati yang sungguh-sungguh. Hidup, hidup yang benar. Mati dalam arti yang rohani di sini, bukan mati dalam arti jasmani.
Pasal ini kena pada bejana pembasuhan, kena pada baptisan air. Kuasa baptisan air adalah kuasa kematian dan kuasa kebangkitan dalam Yesus. Kita mati bersama Yesus, bangkit bersama Yesus. Matinya sungguh-sungguh, bangkitnya juga sungguh-sungguh.
Tadi saya katakan harus benar yang sungguh-sungguh karena iblis atau antikristus juga meniru supaya gereja Tuhan disesatkan. Cuma kematian dan kebangkitan antikristus itu hanya diukur dengan perkara yang jasmani.
Wahyu 13:3
13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Salah satu kepalanya luka yang membahayakan hidupnya, itu kematian palsu. Lalu sembuh, itu kebangkitan palsu. Kematian dan kebangkitan palsu hanya diukur dengan perkara-perkara jasmani. Kalau susah, menderita itu berarti mati, tetapi tidak bertobat. Kalau berhasil itu berarti bangkit, tetapi tidak hidup benar, itu palsu.
Kalau kita hanya mengejar daging, kaum muda hidupnya hanya mengejar perkara-perkara jasmani, gampang sekali disesatkan oleh antikristus sehingga menyembah antikristus.
Wahyu 13:11-13
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Jadi jangan ikut Tuhan itu hanya diukur yang jasmani. Banyak kali hamba Tuhan hanya ukur dari situ, kalau hamba Tuhan susah, tidak makan itu kematian, padahal tidak bertobat. Kalau sudah diberkati, jemaat sudah banyak, gereja besar, itu sudah bangkit, padahal tidak bertobat. Itu semua palsu.
Kematian dan kebangkitan yang benar kita alami lewat baptisan air yang benar. Kaum muda jangan ikut-ikutan! Kuasa kematian dalam baptisan air sanggup menghentikan kita dari perbuatan dosa, dari perbudakan dosa. Ini yang disebut dengan bertobat. Seperti yang kita baca tadi orang Mesir mati tenggelam. Orang Mesir ini mengejar orang Israel, mau memperbudak bangsa Israel, akhirnya tenggelam. Menunjukan kita berhenti dari dosa, tidak mau diperbudak lagi oleh dosa, itu mati yang benar. Periksa apakah saya ini sudah mengalami kematian yang benar bersama Yesus atau belum. kalau masih berbuat dosa, ulang-ulang dosa, itu belum mati!
Banyak kali dalam keadaan susah, menderita, miskin, tetap berbuat dosa, tidak berhenti berbuat dosa. Itu kematian yang palsu. Kematian yang benar saat kita diperhadapkan dengan kesukaran, pencobaan, penderitaan, kita tetap dalam tanda pertobatan, berhenti berbuat dosa. Saat susah di sekolah, mungkin ada kesulitan biaya, kesulitan dalam bekerja, tetap berhenti berbuat dosa, tetap hidup dalam pertobatan, itu kematian yang benar. Sekalipun diberkati, kalau kita tetap hidup dalam pertobatan itu juga pengalaman kematian yang benar. Jadi bukan diukur secara jasmani, ukurannya adalah berhenti berbuat dosa, itu kematian.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Mati terhadap dosa, berhenti berbuat dosa. Biar menderita, digoda, dipaksa, tetap tidak mau berbuat dosa! Itu mati yang benar Jangan setengah-setengah, harus mati sungguh-sungguh. Dulu waktu penamatan Lempinel, pesan dari guru cepat mati supaya cepat bangkit. Jangan setengah-setengah. Kaum muda untuk berhenti berbuat dosa harus komitmen tidak mau berbuat dosa lagi, jangan setengah-setengah supaya cepat bangkitnya. Dalam situasi kondisi ini saya tidak berbuat dosa, tetapi dalam situasi kondisi tertentu saya berbuat dosa, itu setengah-setengah! Harus mati sungguhan.
Kuasa kebangkitan adalah kuasa Allah yang sanggup menolong kita untuk hidup benar dan taat dengar-dengaran pada Firman, dimanapun, kapanpun dan dalam situasi kondisi apapun. Itu bangkit yang benar, bangkit yang sungguh-sungguh. Mungkin secara jasmani usahanya masih dalam suasana merintis, tetapi dia hidup benar, dia taat, itu berarti bangkit. Suatu saat secara jasmani dia pasti akan bangkit, Tuhan berkati. Orang benar itu diberkati.
Mazmur
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Jangan ragukan ayat ini, kalau kita benar pasti Tuhan berkati dan dipagar sekelilingnya anugerah seperti perisai. Di sekolah mungkin banyak tukang buli, kalau kita orang benar nanti dipagari oleh Tuhan, dilindungi. Dalam pekerjaan mungkin ada saingan yang menjatuhkan, Tuhan melindungi. Dalam pelayanan ada yang mau menjegal dan menghalang-halangi pelayanan kita, kalau kita benar pasti dipagari Tuhan, yang penting kita benar.
Bertobat sungguh-sungguh, hidup benar sungguh-sungguh.
I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Ayat 1 ini kuasa kematian, sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, itu kematian yang benar. Ayat 2 ini kuasa kebangkitan, yaitu sengsara daging untuk hidup benar dan taat pada Firman menuruti kehendak Allah. Kita tidak menuruti lagi keinginan daging kita. Masa muda itu dagingnya kuat. Pada umumnya kalau masih remaja masih mencari jati diri, masih mau coba-coba, coba ini coba itu. Merokok itu enak atau tidak yah, minum minuman keras itu enak atau tidak yah, berbuat dosa kenajisan itu enak atau tidak yah, padahal resikonya maut!
Mati sungguh-sungguh, bangkit sungguh-sungguh. Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, sengsara daging untuk menuruti kehendak Tuhan, itu mati dan bangkit yang benar. Maka hasilnya:
1. Ada jaminan keberhasilan di dunia ini. Orang Israel tadinya sudah tidak ada cita-cita, biar sudah besar nantinya jadi budak, tidak ada mau bilang mau menggapai cita-cita. Pokoknya status mereka budak, dipecut, dicambuk, disiksa. Tetapi Tuhan tolong mereka bisa menyeberang laut Teberau dan pengejarnya mati semua. Ini jaminan keberhasilan di dunia sampai berhasil masuk di sorga. Sorga itu tempat kebenaran, bukan tempatnya dosa.
Sekali lagi, kaum muda kalau bertobat sungguh-sungguh, ikut Tuhan sungguh-sungguh, melayani sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah nanti setengah mati. Kalau sungguh-sungguh itu jaminan berhasil di dunia dan berhasil sampai masuk kerajaan sorga.
Sorga itu tempat kebenaran.
II Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Sorga itu tempat kebenaran. Jadi jangan bilang, tidak apa-apa om, cuma tidak benar 1 kali. Nanti tidak benar 2 kali, tidak benar 3 kali. Jangan dianggap biasa! Kalau ikut Tuhan benar yah benar, jangan kali ini tidak benar tidak apa-apa. Harus selalu benar! Berupaya dari hal yang kecil-kecil benar, sampai perkara yang besar. Rumus sorga itu dari kecil jadi besar. Jadi benarnya dari perkara kecil supaya cocok hidup dalam kerajaan sorga, berhasil masuk dalam kerajaan sorga.
Mungkin orang tua bilang tidak usah, begini saja. Lebih dengar mana, Firman atau orang tua? Bukan kita mau berontak terhadap orang tua, tetapi kalau tidak benar sesuai Firman yah jangan dituruti. Yang benar-benar saja, pasti berhasil.
2. Ada jaminan kemenangan dari segala masalah dan doa kita dijawab oleh Tuhan.
Setelah kita melewati pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, sudah hidup benar taat, masih ada kelanjutannya, pengalaman kematian yang kedua yaitu sengsara daging tanpa dosa.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Tujuan dari percikan darah atau sengsara daging tanpa dosa, menderita karena ibadah, menderita untuk hidup benar, menderita karena praktek Firman, tujuannya untuk menerima roh kemuliaan, itulah Roh Kudus. Roh Kudus itu dalam terjemahan gerika adalah arabon artinya jaminan, kalau orang belanja itu DP dana panjar. Itu adalah jaminan yang pasti dari kemuliaan yang akan kita terima nanti. Jadi jangan bersungut-sungut, jangan mundur ikut Tuhan “tidak enak ikut Tuhan, sudah hidup benar, sudah taat malah sengsara, dibenci, dipecat, tidak lulus dalam bidang tertentu”. Diizinkan Tuhan mengalami seperti itu tetapi Tuhan berikan Roh Kudus kepada kita, roh kemuliaan, jaminan yang pasti untuk kita raih bersama dengan Yesus. Mati dulu, pasti bangkit. Kalau sudah bangkit dimuliakan. Tidak bisa langsung mulia.
Kaum muda jangan takut menghadapi penderitaan dan sengsara. Salah satu bentuk sengsara daging adalah doa puasa. Ayo banyak puasa.
II Korintus 6:4-5
6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
Kita semua pelayan Tuhan dalam bidang apa saja, buktikan bahwa kita pelayan Tuhan dengan rela menderita. Kita belum pernah mengalami dipenjara, kalau Tuhan izinkan itu terserah Tuhan. Tetapi berpuasa itu bisa kita lakukan. Itulah sengsara daging tanpa dosa, percikan darah. Yang lain enak jalan-jalan, makan-makan, kita malah menyangkal diri, puasa, sembayang, baca Alkitab atau datang di gereja puasa bersama. Tujuannya supaya mengalami Roh kemuliaan, Roh Kudus yang membawa kita pada kemuliaan bersama Yesus.
Manusia tanpa Roh Kudus itu keadaannya sangat memprihatinkan yaitu:
1. Yohanes 14:16-18
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Keadaannya seperti yatim piatu. Mohon maaf kalau sudah ada yang yatim piatu, ini tidak bicara yang jasmani. Seperti yatim piatu artinya:
a) Banyak kelemahan daging. Kita lihat dan periksa kelemahan-kelemahan daging kita apa saja. Jangan bilang saya hebat, saya bisa. Kalau tidak ada Roh Kudus kelemahan dagingnya tidak bisa dia atasi. Makanya orang yang tanpa Roh Kudus omongannya “sudah dari dulunya saya seperti ini”. Kalau ada Roh Kudus kita bisa berkata “saya memang ada kelemahan dan kekurangan, tetapi tidak mau bertahan pada kelemahan itu”.
Kelemahan daging yang terutama adalah tidak tahu menyembah. Coba periksa masing-masing ada Roh Kudus atau tidak, di saat menyembah, di situ tesnya. Saya menikmati doa penyembahan atau menikmati tidur di kaki Tuhan.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Kelemahan daging yang utama sulit untuk menyembah, sulit diajak menyembah. Jangankan puasa, menyembah saja tidak mampu. Sebab itu kita butuh Roh Kudus, Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan-kelemahan kita. Mati yang benar, bangkit yang benar, kita menerima percikan darah, Roh Kudus turun mengatasi kelemahan-kelemahan kita sehingga kita bisa menyembah.
Penyembahan itu leher yang menghubungkan tubuh dengan kepala. Kepala kita Tuhan Yesus. Kalau tidak ada penyembahan maka hubungan dengan Tuhan terpisah. Apa yang terjadi kalau terpisah dengan Tuhan? Kering rohani. Coba kalau sendi kering, kalau digerakan sakit. Rohani kering nanti berimbas pada yang jasmani, jasmani juga kering. Pemberi berkat kan Tuhan, rohani kering pasti yang jasmani juga kering. Masa depan tidak menentu, semua serba kering, susah!
Kaum muda ini generasi penerus, kalau rohani kering, jasmani kering, apa yang akan terjadi. Cita-cita negara kita tahun 2045 Indonesia emas, itu yang jasmani. Yang rohani lebih dari itu, kita mau dibawa pada kemuliaan kekal bersama Yesus, sebab itu jangan kering rohaninya.
b) Tidak jelas asal usulnya, artinya tidak mengalami keubahan hidup.
Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Asal usul kita jelas, kewargaan kita adalah kewargaan sorga. Bukti kita kewargaan sorga adalah kita mengalami keubahan hidup. Jadi kalau tidak jelas asal usulnya tidak ditahu dia dari mana, dia warga negara sorga atau warga negara neraka. Tidak jelas asal usulnya = tidak mengalami keubahan hidup, ikut Tuhan tidak berubah. Kaum muda begitu terus, sepanjang tahun tidak berubah. Masuk tahun baru tetap begitu. Itu manusia tanpa Roh Kudus.
Keubahan hidup itu memang tidak seperti sulap langsung berubah 100% tetapi ada prosesnya. Biarlah kita nikmati proses itu. Dulu saya begini, sekarang sudah berubah. Kita bisa merasakan dan orang lain yang melihat juga menilai. Orang tua kita menilai, kalau yang sudah menikah isteri menilai, suami menilai, anak-anak menilai. Dulu papa begini sekarang sudah berubah.
Kalau mengalami keubahan hidup maka kita warga kerajaan sorga, layak masuk kerajaan sorga.
2. Yohanes 4:15
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Ternyata selama ini dia haus! Keadaan manusia tanpa Roh Kudus seperti perempuan Samaria yang selalu haus, tidak pernah puas. Praktek tidak pernah puas:
a) Suka mempertahankan kepahitan hati, kebencian, iri, dendam, sulit mengampuni. Pokoknya kalau sudah benci sama orang itu bisa sampai 7 turunan.
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Di sini dia pertahankan kebencian dan kepahitannya. Jangan pertahankan kepahitan hati, dendam, iri kepada siapa saja. Yang terdekat adalah sesama dalam keluarga, pahit hati terus, iri, benci, dendam, itu tanpa Roh Kudus.
b) Yohanes 4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Perempuan ini sudah 5 kali kawin cerai, yang keenam ini bukan suami yang sah. Jadi praktek tidak puas adalah berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Dalam hal ini dosa seks, dosa kawin mengawinkan! Pasangannya dosa makan minum, merokok, mabuk, narkoba. Jangan coba-coba! Mati, mati sungguhan, hidup, hidup sungguhan, maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita manusia berdosa. Perempuan Samaria ini sudah seperti anjing dan babi, busuk hidupnya! Dia terkenal gonta ganti suami. Sekarang gonta-ganti pacar. Terkenal sebagai playboy, playgirl. Memangnya sparepart kendaraan gonta ganti kalau bosan. Jangan begitu!
3. II Raja-raja 4:1-2
4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
4:2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."
Keadaan ketiga seperti janda yang berhutang dan tidak bisa membayarnya, artinya:
a) Janda dan buah nikah itu kaitannya dengan nikah. Artinya nikahnya tidak beres. Kaum muda permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan sudah tidak beres, tidak benar, macam-macan dibuat! Itu manusia tanpa Roh Kudus. Kalau sudah menikah lebih tidak beres lagi. Sesama dalam rumah tangga, keluarga, kakak adik, orang tua, tidak beres juga.
b) Anak diambil, anak ini generasi penerus. Artinya tidak punya masa depan. Roh Kudus itu roh kebangkitan, kalau tidak ada kebangkitan makan minum saja sebab besok kita mati.
I Korintus 15:32b
15:32b Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”.
Periksa bagaimana keadaan hidup kita. Kalau ada Roh Kudus pasti ada masa depan.
c) Semuanya tidak beres. Kita raba dan periksa, study tidak beres, pelayanan tidak beres, ekonomi tidak beres, itu tanpa Roh Kudus.
Kita diberi kesempatan untuk menerima roh kemuliaan, Roh Kudus lewat mati sungguh-sungguh yaitu berhenti berbuat dosa, bangkit sungguh-sungguh yaitu hidup dalam kebenaran, taat pada Firman Tuhan dan rela menerima percikan darah. Maka Roh Kudus dicurahkan pada kita, bukan cuma dicurahkan tetapi Roh Kudus mengurapi, sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita sekalian.
Kita mohon kepada Tuhan, Tuhan saya butuh Roh Kudus, saya ini hanya manusia daging yang banyak kelemahan. Kalau secara jasmani mungkin dia diberkati, dari keluarga yang mapan dan diberkati, tetapi kalau tidak ada Roh Kudus, berkat-berkat yang kita nikmati di dunia ini semua sia-sia. Hanya membawa pada kebinasaan, tidak jelas asal-usulnya, bukan warga sorga, warga dunia. Dunia ini hanya akan binasa, kalau hanya sampai pada warga dunia maka pasti binasa bersama dunia. Biarlah kita menjadi warga kerajaan Sorga.
Syarat menerima pencurahan Roh Kudus.
II Raja-raja 4:3
4:3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
Bandingkan dengan:
Matius 6:6
Matius 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Syarat menerima Roh Kudus adalah masuk kamar tutup pintu. Artinya banyak menyembah, tingkatkan hubungan pribadi dengan Tuhan. Sesibuk-sibuknya kerja, sesibuk-sibuknya sekolah, jangan lupa ambil waktu menyembah. Kesempatan untuk menyembah itu harus diupayakan. Subuhkah, siang kalau ada waktu menyembah, malam menyembah, supaya Roh Kudus dicurahkan kepada kita sampai meluap-luap di dalam kita.
Kegunaan Roh Kudus:
1. Memberi kebahagiaan sorga di tengah-tengah penderitaan. Kaum muda mungkin sore ini waktu berekreasi, tetapi beribadah, sengsara daging tetapi Tuhan berikan kebahagiaan.
2. Ibu janda itu disuruh menjual minyaknya lalu pakai membayar utang, semua beres. Jadi kegunaan Roh Kudus membereskan semuanya! Sore ini apa yang belum beres, yakin Roh Kudus bekerja maka semua beres dan selesai. Masa depan, sekolah, pekerjaan, jodoh, Tuhan mampu membereskan semuanya bagi kita.
3. Bayar hutangmu, hidup dari lebihnya. Roh Kudus memelihara kita di tengah-tengah kesulitan hidup di dunia ini. Ijazah bisa memelihara? Bisa tetapi terbatas. Kedudukan, pekerjaan, untuk sekarang bisa memelihara, tetapi di zaman antikristus tidak bisa. Semua semakin sulit. Misalkan sekarang kita diizinkan 70% antikristus berkuasa 30%. Nanti suatu saat dia 40% kita tinggal 60%, dia 50% kita tinggal 50%. Terus dia semakin bertambah kita semakin kurang. Sampai suatu saat dia menguasai dunia 100% kita 0% tetapi Firman dan Roh Kudus sudah menyingkirkan kita ke padang gurun, dipelihara oleh Tuhan secara ajaib, secara langsung!
4. Roh Kudus mengubahkan kita dari janda rohani menjadi gadis bijaksana. Itulah mempelai wanita Tuhan yang siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Matius 25:4,10
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
5 gadis bijaksana punya minyak persediaan, makanya mereka bisa masuk pesta nikah. Sore ini kita membawa minyak persediaan, minyak Roh Kudus yang meluap-luap di dalam kita. Mampu mengatasi segala kelemahan, membereskan semuanya, memberi masa depan, memelihara, terutama mengubahkan kita dari janda rohani menjadi gadis yang bijaksana, gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang sempurna, untuk siap menyambut kedatangan Yesus, Mempelai Pria Sorga.
Menghadapi apapun yang tidak beres sore ini, minta Roh Kudus. Komitmen, saya mau mati sungguh-sungguh, saya mau hidup sungguh-sungguh. Saya juga mau masuk percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, maka Roh Kudus dicurahkan, berkarya dalam kehidupan kita.
Tuhan Memberkati.