Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
27:3
27:3 Juga harus
engkau membuat 1kuali-kualinya tempat menaruh abunya,
dan 2sodok-sodoknya dan 3bokor-bokor
penyiramannya, 4garpu-garpunya dan 5perbaraan-perbaraannya;
semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.
Alat
kedua adalah sodok-sodok dari tembaga. Kegunaannya untuk mengumpulkan abu dan
untuk mempercepat proses pembakaran. Abu itu berkat Tuhan, berkat dari kayu
salib. Jadi Tuhan memberikan kita kesempatan untuk mengumpulkan berkat Tuhan,
tetapi ada syaratnya, jangan dengan keinginan daging. Kalau dikumpulkan dengan
keinginan daging, nanti jadi kebanggaan, jadi kesombongan dan seterusnya yang
tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau dengan keinginan daging bisa menjadi kikir dan
jadi serakah. Kikir itu tidak bisa memberi untuk sesama Tubuh Kristus yang
membutuhkan dan untuk pekerjaan Tuhan.
Kemudian
bisa serakah. Serakah itu menyembah berhala, artinya mengandalkan kekuatan
sendiri, bukan lagi dari Tuhan. Ini karena kekuatanku, ini karena kepandaianku
dan lain sebagainya. Juga kalau mengumpulkan berkat dengan keinginan daging
bisa iri hati, artinya tidak menghargai berkat Tuhan. Yaitu mengecilkan berkat
yang dia terima dan mengingini berkat orang lain. Makanya jangan ada keinginan
daging.
Fungsi
sodok tadi mempercepat proses pembakaran. Artinya ada kekuatan dari Tuhan yang
harus kita terima untuk melepaskan keinginan daging. Pada dasarnya kita ini
manusia darah daging, manusia darah daging itu punya keinginan. Seperti puasa
ini ada keinginan minum, keinginan makan.
Makanya
kita butuh kekuatan dari Tuhan untuk melepaskan kita dari keinginan daging.
Ada 3
kekuatan dari Tuhan untuk melepaskan kita dari keinginan daging.
1. Ibrani
4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kekuatan
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 untuk menyucikan hati dan pikiran
dari keinginan daging.
2. Roma
8:6,13
8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.
8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Kekuatan
Roh Kudus untuk mematikan keinginan dan perbuatan daging. Setiap kita berdoa
masuk pemberitaan Firman kita minta “Tuhan urapi” itu kekuatan Roh Kudus untuk
mematikan keinginan dan perbuatan daging.
3. I
Petrus 4:1-2
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Kekuatan
salib Tuhan sehingga kita bisa menuruti kehendak Tuhan.
3
kekuatan ini kita dapatkan dalam ibadah doa puasa. Pada sesi 1 ada pemberitaan
Firman, sesi 2 ada pemberitaan Firman, nanti juga pada sesi 3 ada pemberitaan
Firman. Kemudian ada urapan Roh Kudus. Ada salib, kita menderita tidak makan,
tidak minum, itu semua salib untuk mematikan keinginan daging kita. Dalam doa
puasa inilah kita lepas dari keinginan daging, berarti kita hidup dalam
kesucian.
Ada 10
hukum kasih, hukum ke-10 itu jangan mengingini.
Keluaran
20:17
20:17 Jangan
mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya
laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun
yang dipunyai sesamamu."
Hukum
ke-10 ini dijelaskan lebih detail lagi dalam pasal 22.
Keluaran
22:21-22
22:21
"Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun
dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang
janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
Hukum
ke-10 ini kalau dijabarkan jangan menindas orang asing, jangan menindas janda
dan jangan menindas anak yatim. Berarti orang yang lepas dari keinginan daging
digambarkan seperti orang asing, janda, anak yatim dalam arti yang positif. Apa
artinya itu?
1. Orang
asing
Ibrani
11:13
11:13
Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak
memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan
melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing
dan pendatang di bumi ini.
Orang
asing adalah orang yang tidak terikat dengan dunia. Abraham, Ishak dan Yakub
tinggal di bumi tetapi mereka mengganggap mereka adalah orang asing dan
pendatang di bumi ini. Doa puasa adalah suatu proses kita melepaskan diri dari
ikatan dunia. Ada yang kerja, punya jabatan, punya kedudukan, ada yang kuliah,
ada yang sekolah. Tetapi kita tinggalkan semuanya itu untuk beribadah melayani
Tuhan. Ini praktek untuk lepas dari kesibukan dan ikatan dunia.
Yakobus
4:4
4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi
sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Jadi
praktek lepas dari keinginan dunia adalah setia dalam ibadah pelayanan dan juga
setia di dalam nikah. Nikah dan ibadah adalah 2 hal ini tidak bisa dipisahkan.
Kalau ibadahnya bermasalah, nikahnya bermasalah. Kalau nikahnya bermasalah,
ibadahnya juga bermasalah.
Maleakhi
2:13-16
2:13
Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air
mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada
persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
2:14
Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi
saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak
setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang
dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah
orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang
menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah
dirimu dan janganlah berkhianat!
Tuhan
tidak mau lagi menerima persembahan orang Israel karena tidak setia dalam
nikah. Jadi 2 hal ini berkaitan erat. Kalau ada ketidaksetiaan pasti ada
perceraian. Nikah tercerai, hubungan dengan Tuhan juga tercerai. Mulai dari
suami isteri. Mungkin masih 1 dalam rumah, 1 tempat tidur tetapi sudah tercerai,
cerai diam-diam. Kakak adik terpisah, orang tua terpisah. Kalau sudah tidak
setia dalam ibadah, tidak setia dalam ibadah, terjadi perceraian, putus
hubungan dengan sesama dalam rumah tangga, putus hubungan dengan sesama dalam
penggembalaan, juga putus hubungan dengan Tuhan. Hidup orang seperti ini
ditandai dengan kekerasan dan pengkhianatan.
Doa
puasa sesi 2, kita mau merobek keinginan daging, mau melepaskan diri dari
keinginan daging, hidup dalam kesucian, menjadi kehidupan yang setia dalam
rumah tangga dan setia dalam ibadah pelayanan.
2. Janda
adalah orang yang putus hubungan dengan suami, suami adalah suami daging. Jadi
orang yang lepas dari keinginan daging adalah orang yang putus hubungan dengan
hawa nafsu dagingnya.
Tanda
kita putus dari hawa nafsu daging.
Roma
8:7
8:7
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Kalau
ada keinginan daging tidak bisa takluk, tidak bisa tunduk pada Firman.
Sebaliknya, putus dari keinginan daging kita bisa taat pada Firman apapun
resikonya.
Sebagai
contoh dalam Alkitab janda di Sarfat, dia mau korban seluruh hidupnya untuk
melakukan Firman Tuhan. Waktu Elia disuruh oleh Tuhan pergi ke Sarfat, di situ
ada orang yang kuutus memeliharamu. Begitu Elia sampai di pintu gerbang Sarfat
dia melihat ada seorang janda di situ yang sedang mengumpulkan kayu api untuk
memasak adonan di rumahnya untuk menjadi roti. Elia bilang sama ibu itu berikan
aku air. Waktu itu mau pergi mengambil air Elia berkata lagi “buatkan bagiku
roti bundar kecil”. Ibu itu berkata yang
ada padaku segengam tepung dan sedikit minyak, aku sedang mengumpulkan 2 3
potong kayu, kemudian pulang mengolah roti, aku akan makan dan berikan kepada
anakku, sesudah itu kami mati. Karena sudah tidak ada lagi makanan. Tetapi Elia
katakan buatlah dulu bagiku sepotong roti bundar kecil. Dan dia mau lakukan,
dia korban seluruh hidupnya untuk melakukan Firman.
Yang
dia miliki hanya segenggam tepung dan sedikit minyak, itu untuk bahan makanan
untuknya dan bagi anaknya. Itu untuk hidupnya saat itu, tetapi dia berikan pada
Tuhan. Ini artinya dia mau taat pada Firman sekalipun resikonya sudah tidak ada
lagi bahan makanan, berarti dia mati. Kita mau belajar seperti ibu janda ini,
taat pada Firman sekalipun berkorban seluruh hidup. Pengorbanan yang seringkali
berat kita lakukan justru pengorbanan pikiran dan perasaan untuk mentaati
Firman. Pikirannya jalan terus, ini bahan untuk aku dan anakku, setelah itu
tidak ada lagi, kami mati. Karena semua orientasinya pada diri “aku, aku, aku”
nanti bagaimana nasibku, sekolahku, pekerjaanku, keluargaku dan lain
sebagainya.
Kalau
mau mengikuti keinginan, saya cukup melayani 1 tempat saja kalau berpikir
bagaimana dengan keluarga kecilku, waktuku untuk mereka sudah tidak ada,
tinggal sedikit lagi. Kalau mau “aku, aku, aku” tidak ada buka tempat ibadah di Palu.
Tetapi itulah putus hubungan dengan daging, mau taat apapun resikonya.
Ini
doa puasa, mungkin sesi 1 tadi suara dagingnya masih besra, sesi 2 ini suara
dagingnya makin kecil, sesi 3 habis, pulang sudah tidak ada suara daging lagi.
Ayo matikan suara daging ini, ini penghalang, musuh dari dalam yang membuat
kita sulit untuk menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.
Kalau
daging sudah dimatikan, hasilnya:
I
Raja-raja
17:14
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak
akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada
waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
Firman
Tuhan mampu memelihara kita secara ajaib. Kalau sudah perasaan pikiran daging
yang muncul, sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk Tuhan, sudah tidak bisa
melayani Tuhan. Akhirnya sudah tidak ada pemeliharaan Tuhan. Akhirnya apa yang
dia kuatirkan terjadi sungguhan. Bagaimana anakku, bagaimana isteriku,
bagaimana suamiku, bagaimana nanti itu, terjadi sungguhan. Tetapi kalau semua
sudah dikorbankan, mau taat pada Firman Tuhan, Firman yang kita taati itu
sanggup memelihara kita secara ajaib. Baik secara jasmani, segenggam tepung dan
sedikit minyak mampu memelihara ibu janda ini bersama anaknya selama 3,5 tahun.
Logikanya tidak mungkin, tetapi bisa memeliharanya selama 3,5 tahun. Ini juga
yang akan kita alami. Keadaan kita di akhir zaman ini bagaikan menghadapi dunia
yang kering dan tandus, yang kita miliki hanya segengam tepung dan sedikit
minyak dalam buli-buli, tidak akan mampu!
Dunia
semakin sulit tetapi dengan segenggam tepung, sedikit minyak itulah Firman yang
mau kita taati maka itu sanggup memelihara kita secara jasmani terlebih secara
rohani. Pemeliharaan secara rohani itu ada damai sejahtera, ada ketenangan.
Manusia mencari ketenangan dan damai, sampai mengeluarkan biaya yang banyak.
Kita tidak perlu seperti itu, cukup berpuasa, sudah ada Firman dalam urapan Roh
Kudus memelihara secara ajaib.
I
Tesalonika 5:23
5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.
3. Anak
yatim artinya orang yang putus hubungan dengan bapa yang lama yaitu iblis.
Yohanes
8:44
8:44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala
dusta.
Iblis
itu bapa pembunuh, pembenci dan juga bapa pendusta. Jadi anak yatim adalah
orang yang terlepas dari dosa, mulai dari dosa kebencian dan dusta. Sepanjang
hari kita hanya menyembah dengan seruan haleluya, tidak ada kesempatan bicara dusta.
Dosa kebencian itu mulai dari tidak suka orang, jangan ada lagi hal itu! Kalau 2 dosa ini ada pada kita
yaitu benci dan dusta, maka sukar untuk menangkap Firman.
Yohanes
8:43
8:43
Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap
firman-Ku.
Apalagi
kalau tidak senang pada gembala, biarpun gembala menyampaikan Firman sampai
urat lehernya timbul semua, dia tidak akan bisa menangkap Firman. Menangkap
Firman = bisa makan Firman. Sepanjang hari ini makan jasmani tidak kita kerjakan,
tetapi kita mau makan Firman. Makan jasmani itu tanda bahwa kita adalah manusia
jasmani. Kita bisa makan Firman itu tanda kita manusia rohani. Doa puasa ini
untuk menjadikan kita manusia rohani, sehingga ketika Yesus datang kita siap
menyambut Dia.
I
Korintus 15:50
15:50
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan
darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak
mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Manusia
daging tidak boleh masuk di sorga. Yang boleh ada di sana adalah manusia
rohani. Lewat doa puasa kita sedang berlatih untuk hidup dalam kerajaan sorga.
Kerajaan sorga bukan soal makan dan minuman, bukan soal yang jasmani tetapi
yang rohani. Ayo kita makan Firman, kita mau menjadi manusia rohani untuk nanti
bisa hidup kekal bersama Tuhan Yesus di Sorga.
Yohanes
6:68
6:68
Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Perkataan
Yesus itulah Firman yang sanggup membawa kita pada hidup kekal, menjadi sempurna seperti Yesus.
Sesi 2 ini kita mau melepaskan diri dari
keinginan-keinginan daging kita sehingga kita bisa menjadi seorang asing secara
rohani dalam pengertian yang positif yaitu putus hubungan dengan dunia, seorang
janda yaitu putus hubungan dengan keinginan daging, seperti yatim putus
hubungan dengan setan dengan segala dosa, terutama dosa benci dan dusta maka
hasilnya:
1. Mazmur 68:6
68:6
Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di
kediaman-Nya yang kudus;
Ada
perlindungan dan pemeliharaan langsung dari Tuhan. Juga anak yatim dan janda
secara jasmani, mungkin kita juga pendatang secara jasmani di tanah orang,
tetapi yakin Tuhan memelihara dan melindungi kita.
Mazmur
68:7
68:7
Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan
orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak
tinggal di tanah yang gundul.
2. Matius
5:8
5:8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Bisa
melihat Tuhan = bisa menyembah Tuhan, penyembahan kita naik ke hadirat Tuhan. Kalau
bisa menyembah Tuhan ada hasilnya lagi. Hasil melihat Tuhan:
a) Mazmur
27:7-10
27:7
Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!
27:8
Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari,
ya TUHAN.
27:9
Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini
dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan
aku, ya Allah penyelamatku!
27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku,
namun TUHAN menyambut aku.
Hasilnya Tuhan mengasihani kita dengan menjawab doa
kita dan menolong tepat pada waktunya. Siapa tahu siang ini adalah waktu bagi
kita untuk ditolong oleh Tuhan. Kalau belum ditolong jangan putus asa, tetap
cari wajah Tuhan. Pertolongan Tuhan yang utama kita bisa tenang dan damai.
Kalau sudah tenang dan damai yakin ada pertolongan dari segala persoalan yang
kita hadapi. Kalau belum tenang dan damai bagaimana bisa doa kita dijawab oleh
Tuhan.
Seperti waktu perahu murid-murid dihantam angin dan
gelombang. Lalu mereka berteriak-teriak membangunkan Yesus. Yang Yesus katakan
diam dan tenang. Diam dan tenang dulu baru danaunya tenang. Perahu sekecil
apapun kalau danau sudah teduh kita bisa sampai ke seberang. Perahu yang
canggih dan besar sekalipun kalau ada gelombang bisa tenggelam, bisa hancur. Mungkin
modal kita kecil, pekerjaan kita gajinya kecil, di mata manusia kita kecil, tetapi
kalau kita diam dan tenang, Tuhan mengasihani, Tuhan menjawab doa, Tuhan
menolong tepat pada waktunya.
b) Mazmur
27:11
27:11
Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata
oleh sebab seteruku.
Tuhan menuntun kita di jalannya Tuhan, jalan yang hidup,
jalan yang menuju masa depan yang indah dan berhasil, jalan yang menuju
Yerusalem Baru. Kaum muda jangan kuatir nanti setelah tamat ini saya mau ke
mana, lulus SMA saya mau kerja atau kuliah dan seterusnya. Banyak pikiran
muncul soal masa depan. Kalau banyak menyembah, maka tangan Tuhan yang menuntun
kita di jalan Tuhan. Seringkali waktu kita dituntun di jalan Tuhan kita protes
“kenapa begini Tuhan, saya maunya begitu!”. Sudah ikuti saja jalan Tuhan, itu jalan
yang hidup, jalan yang menuju masa depan indah dan berhasil, jalan yang menuju
Yerusalem yang Baru.
Suatu ketika bangsa Israel bertanya boleh tidak
mengikuti jalan ini. Tetapi Tuhan katakan tidak, harus memutar. Padahal dari
Mesir ke Kanaan itu dekat saja. Namun kalau mereka menempuh jalan yang dekat
itu tidak akan siap, karena Tuhan bilang mereka pasti menghadapi musuh terus,
akan berperang mereka di jalan. Mereka dikasih jalan memutar melewati padang gurun selama 40 tahun.
Berat memang bagi daging melanjutkan pelayanan orang
tua rohani yang dipakai oleh Tuhan. Itu bukan sesuatu yang gampang. Karena
banyak penerus yang meneruskan pelayanan orang tuanya justru membuat jalur yang
baru, bukan jalur yang sudah ada, malah merombak jalur yang sudah benar. Maka
dalam pentahbisan saya di Diora, Firman Tuhan disampaikan generasi penerus
jangan membuat jalur yang baru di luar jalur yang benar.
Yakin Tuhan menuntun kita di jalanNya, jalan menuju
Yerusalem Baru. Sesuai penyataan Tuhan, jemaat Kristus Penebus akan dijadikan
sokoguru, tiang penopang di Tentena. Sekarang melebar bukan hanya di Tentena, Tonusu dan Diora tetapi
sekarang sampai di Palu. Sampai kita menjadi sokoguru, itulah tiang penopang di
Yerusalem Baru.
Wahyu 3:12
3:12
Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan
ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku,
nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku,
dan nama-Ku yang baru.
Namanya tiang penopang, harus kuat menanggung beban
yang berat, tantangan yang berat dan hebat. Kita kuat kalau kita bersama dengan
Tuhan. Tetapi kalau kita sendiri-sendiri, tercerai-cerai, tidak mencari wajah
Tuhan, pasti ambruk. Ayo kuatkan hati, saling mendoakan, saling menasihati, saling
menegur satu dengan yang lain, saling bahu membahu melayani Tuhan. Matikan
daging, lepas dari keinginan daging. Biarlah kita menjadi sokoguru, tiang
penopang dalam Bait Allah. Kita mau mencari wajah Tuhan lewat doa penyembahan
kita ini.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar