20231018

Kebaktian PA Imamat, Rabu 18 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:11-13

26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku. 

26:13 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak."

 

Kerinduan Tuhan untuk menempatkan Tabernakel di tengah-tengah umatNya Israel. Dulu dalam wujud bangunan yang merupakan wahyu dari Tuhan, dari sorga. Bukan menurut pikiran manusia atau rekayasa manusia atau contoh dari bumi ini, tetapi semuanya itu adalah wahyu dari Tuhan, dari sorga. Secara jasmani bangunan Tabernakel ini sudah hancur, sudah tidak ada lagi. Sekarang dalam bentuk pengajaran Tabernakel. Pengajaran Tabernakel itu juga adalah Wahyu atau Ilham yang diturunkan Allah kepada manusia. Jadi bukan suatu pengetahuan, kalau pengetahuan bisa didapatkan dari sekolah di dunia ini. Pengajaran Tabernakel yang kita miliki ini adalah pengajaran yang diwahyukan oleh Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gessel di tahun 1935 sesuai dengan apa yang dilihat oleh Musa di gunung Sinai. Waktu Musa mendapatkan petunjuk pembangunan Tabernakel, dia berpuasa 40 hari dan 40 malam baru dia bisa menerima dan mengerti tentang Tabernakel yang adalah contoh dari kerajaan Sorga.

Keluaran 24:18

24:18 Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

 

Ulangan 9:9

9:9 Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum.

 

Musa menerima 2 hal di atas gunung Sinai yaitu petunjuk membangun Tabernakel dan 2 loh batu. 2 hal ini tidak bisa dipisahkan. Tabernakel tanpa 2 loh batu, kosong! 2 loh batu tanpa Tabernakel, tidak ada tempatnya.

 

Angka 40 menunjuk angka perobekan daging. Jadi untuk kita bisa mengerti pengajaran Tabernakel, kita harus mengalami proses perobekan daging. Itu sebabnya Tuhan kasih hikmat kepada guru kami di Lempinel, 9 bulan kami dididik dibagi 3 fase. 3 bulan pertama itu masa pertobatan, belum diajar Tabernakel. 3 bulan berikutnya mulai diperkenalkan. 3 bulan terakhir itu pemantapan.

 

Musa tidak makan, tidak minum, artinya tidak dipengaruhi dan tidak terikat dengan kebutuhan daging. Jadi untuk dapat menerima dan mengerti pengajaran Tabernakel ini bukan dengan kemampuan daging, tetapi dengan iman dan penyerahan sepenuh, seperti Musa 40 hari, 40 malam tidak minum. Sehingga lewat pengajaran ini kita bisa mengerti apa yang menjadi rencana Allah.

Keluaran 25:8-9

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Ini rencana Allah, Tuhan mau diam di tengah-tengah umatNya. Artinya Tuhan mau jadi kepala bagi gerejaNya. Kepala itu suami. Berarti Tuhan mau menjadi Mempelai Pria Sorga bagi gerejaNya. Kalau disimpulkan pengajaran Tabernakel itu adalah pengajaran Alkitabiah yang menerangkan rencana keselamatan Allah bagi umatNya yang sasarannya adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Yerusalem yang baru.

 

Kita datang beribadah, dengar Firman, dengar pengajaran, untuk dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, jadi ada tujuannya. Bukan sekedar beribadah tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengerti apa rencana Allah. Ada orang yang giat beribadah tetapi tidak punya pengertian yang benar akan rencana Allah.

Roma 10:1-3

10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Kita sudah ada dalam ibadah, dibina oleh pengajaran Tabernakel, kita mengerti rencana Allah,  kita mau berjuang sungguh-sungguh untuk menjadi tempat kediaman Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tabernakel tidak bisa lepas dengan 2 loh batu, sekarang ini juga sudah tidak ada. Sekarang menunjuk pengajaran mempelai karena 2 loh batu itu bicara kasih, loh batu pertama berisi 4 hukum kasih kepada Allah, loh batu kedua 6 hukum kasih kepada sesama. Menunjuk pengajaran mempelai yaitu pengajaran Alkitabiah yang menerangkan hubungan Allah dengan umatNya berdasarkan pola Tabernakel ini yang akan memuncak pada hubungan mempelai, Yesus Mempelai Pria Sorga, gereja Mempelai WanitaNya.

 

Kalau digabungkan inilah yang disebut Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel = Firman pengajaran yang benar. Sekalipun ada yang telah membuangnya, kita jangan membuang, kita pertahankan terus. Mereka yang di luar sana rindu untuk mendengar. Kita yang sudah dalam Kabar Mempelai ayo bergairah, jangan loyo, praktekan untuk kita bisa dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Pengajaran ini hanya bisa kita terima dengan iman dan penyerahan sepenuh. Maka kita akan mengalami penyucian dan pembaharuan dalam 3 tingkatan.

1.      Halaman

Salah satu alat di dalamnya adalah bejana pembasuhan. Ini menunjuk baptisan air yang benar sesuai kehendak Tuhan dan seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis. Jadi bukan sesuai kehendak sendiri atau kehendak orang lain. Yang benar harus sesuai kehendak Tuhan.

Matius 3:15-16

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis, karena baptisan air itu penguburan hidup lama yang berdosa untuk bangkit dalam hidup yang baru. Mengapa Yesus harus dibaptis? Untuk memberi teladan kepada kita, baptisan air yang benar itu seperti apa.

 

Syarat baptisan air yang benar:

Roma 6:2-4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Baptisan air itu penguburan hidup lama yang berdosa, yang dikubur itu orang mati. Baptisan air itu lahir baru dalam keluarga Allah. Makanya setelah Yesus dibaptis terdengar suara “inilah AnakKu yang kukasihi”. Jadi kalau baptisan air kita benar maka kita sah diakui sebagai anak Allah, Bapa kita adalah Bapa di Sorga. Baptisan tidak benar, tidak menuruti kehendak Allah, tidak seperti Yesus dibaptis, lalu mau berseru “Bapa kami yang di Sorga” Tuhan bilang “Aku tidak kenal kamu, siapa kamu mengaku-ngaku anak!”. Jadi baptisan harus benar seperti Yesus dibaptis baru kita layak disebut anak Allah, Bapa kita adalah Bapa di sorga. Berarti syarat baptisan itu adalah bertobat, mati terhadap dosa = lepas dari bapa yang lama yaitu iblis.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Iblis itu bapa pendusta, bapa pembunuh. Jadi untuk masuk baptisan air kita harus lepas dari dosa dusta dan kebencian (pembunuh). Baru kita layak disebut anak Allah, anak-anak terang, karena Bapa di Sorga adalah Bapa segala terang, tidak ada dusta, tidak ada kebencian. Allah tidak pernah berdusta!, Tuhan bukan manusia yang berdusta.

 

Kalau tidak mau bertobat berarti dalam dirinya ada gennya iblis, itulah benci dan dusta. Sampai benci tanpa alasan! Siapa yang menjadi sasaran kebencian? Orang yang benar! Yang suka membenci itu orang yang tidak bertobat. Kain benci kepada Habel. Habel orang benar, Kain tidak mau bertobat. Sudah diingatkan oleh Tuhan “mengapa mukamu muram, lihat iblis ada di depan pintu” tetapi dia tidak mau bertobat dan akhirnya membunuh. Setelah membunuh dia berdusta. Tuhan tanya mana adikmu, Kain jawab apakah aku penjaga adikku, dia berdusta.

 

Yang menjadi sasaran kebencian itu orang yang benar. Hamba Tuhan yang benar yang berpegang pada pengajaran yang benar. Yang salah malah didukung mati-matian, diagung-agungkan.

 

Kalau kita dibenci lalu kita marah, berarti kita tidak benar. Di situ tesnya kita benar atau salah. Contohnya Yesus, dibenci tetapi Dia tidak marah, tidak balas mencaci maki, tidak balas menghukum, Dia diam saja. Kalau kita diam berarti kita benar, nanti Tuhan pasti bela. Bukan berarti saya sudah mulus dalam soal ini, saya juga masih belajar. Sebagai orang muda, emosinya masih kuat-kuatnya daging.

 

Pelaksanaan baptisan air itu dikubur dalam air bersama Yesus, sehingga kita keluar dari air, bangkit dari kuburan air bersama Yesus dalam hidup yang baru. Ini yang menentukan langit terbuka, Roh Kudus turun atas kita.

 

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Hasil baptisan air kita mengalami pembaharuan hati, sehingga kita bisa memiliki hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik itu hati yang dikuasai Roh Kudus.

Apa itu hati yang dikuasai Roh Kudus?

a)      I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Tidak perlu diajar orang lain bukan berarti tidak perlu lagi kita beribadah diajar orang, diam saja di rumah, bukan! Orang lain di sini adalah ajaran yang lain, nabi palsu.

 

Jadi hati nurani yang baik adalah hati yang peka, yang bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan mana yang tidak benar! Mana hamba Tuhan yang benar tahbisannya, mana hamba Tuhan yang tidak benar tahbisannya. Sampai bisa membedakan mana yang benar dan mana dosa! Tidak main hantam saja, tidak apa-apa, tidak! Dia tahu mana yang benar, itu yang dilakukan.

Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Kenyataannya sekarang keadaan manusia di akhir zaman sudah seperti manusia di zaman Yunus yang tidak tahu membedakan mana tangan kanan dan mana tangan kiri. Sehingga dosa mereka membumbung tinggi bagaikan asap yang naik yang nantinya akan meledak menjadi penghukuman dari Tuhan. Itu yang kita lihat sekarang ini, tidak lagi bisa membedakan mana yang benar, mana yang dosa!

Yunus 4:11

4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

 

Kalau sudah tidak tahu membedakan mana benar mana salah, dosa naik ke hadapan Tuhan.

Yunus 1:2

1:2  "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

 

Ini hati nurani yang baik, hati yang peka.

 

b)      Hati yang taat. Kalau sudah tahu itu benar, yah taati, lakukan saja. Tidak usah berdebat lagi, tidak usah dilawan.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Kita raba hati kita masing-masing, hatiku hati nurani yang baik atau masih hati nurani seperti manusia di zaman Nuh yang cenderung jahat.

 

Masuk baptisan air yang benar itu digambarkan dengan masuk bahtera Nuh. Jadi kalau baptisan air kita benar, sudah memiliki hati nurani yang baik, hati nurani yang peka, yang taat, pasti bisa masuk bahtera Nuh dalam pengertian yang lain, yaitu:

a)      Masuk nikah yang benar.

Nuh bersama isteri, kemudian 3 anaknya bersama isteri mereka. Jadi keselamatan di bahtera itu keselamatan mempelai. Juga hewan-hewan yang masuk itu berpasang-pasangan, yang halal 7 pasang, yang haram 1 pasang. Masuk nikah yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Jangan cuma lihat cantiknya, gantengnya, kaya, punya kedudukan dan lain sebagainya, jangan lihat itu! Nomor 1 lihat pengajaran yang benar. Saya nasihati kaum muda, kalau kamu sayang dia bawa masuk dengar Firman pengajaran dulu. Kalau sudah satu pengajaran, satu baptisan baru masuk nikah yang benar.

 

b)      Masuk penggembalaan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Ini tergantung hati, kalau hatinya baik dia akan cari Firman pengajaran yang benar, tidak akan asal tergembala.

 

c)      Masuk persekutuan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Kita bersekutu karena cari pengajaran, karena mau menikmati pengajaran yang benar, bukan karena mau cari yang jasmani!

 

Kalau nikahnya benar, penggembalaannya benar, persekutuannya benar maka Yesus menjadi kepala atas hidup kita yang bertanggung jawab penuh atas hidup kita.

 

Masuk nikah yang benar, jangan tidak satu baptisan, tidak satu pengajaran. Ayo kita bergumul. Kriteria pasangan dari Tuhan yang terbaik yang Tuhan sediakan dalam penggembalaan:

a)      Yang laki-laki seperti Musa duduk di tepi sumur penggembalaan = tergembala.

b)      Yang perempuan seperti Zipora artinya burung kecil, yang dibutuh dari burung kecil itu suaranya = suka menyembah.

 

Nikah benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, maka Yesus menjadi kepala dalam nikah kita. Penggembalaan benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, ada Yesus kepala dalam penggembalaan. Persekutuan benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar maka ada Yesus sebagai kepala di situ bertanggung jawab atas hidup kita.

 

Hasilnya ada keselamatan mempelai dari air bah. Apa wujud air bah?

a)      Dosa sampai puncaknya dosa yang bergulung-gulung bagaikan ombak yang besar. Kalau ada tsunami, bangunan apa saja habis rata dihantam semuanya. Kalau kita ada di dalam bahtera Nuh, nikah benar, penggembalaan benar, persekutuan benar, kita aman dari dosa yang bergulung-gulung mau menghancurkan apa saja, siapa saja! Sudah terlalu banyak anak Tuhan dan pelayan Tuhan yang disapu air bah itu. Kalau sudah disapu air bah, hilang!

 

b)      Air bah menunjuk celaka dan mara bahaya yang memuncak pada bahaya aniaya antikristus. Ini juga datang bergulung-gulung. Raja Daud akui, 1 langkah jarakku dengan maut”. Kalau persekutuan kita benar, penggembalaan benar, nikah benar, maka semua aman, Tuhan lindungi.

 

c)      Penghukuman Tunan yang akan datang. Tuhan Yesus sebagai kepala menyelamatkan kita dari air bah, bahkan memberkati kita. Itu kalau benar, hati nuraninya baik, peka terhadap ajaran benar, peka terhadap ajaran palsu, taat pada kebenaran Firman maka Yesus sebagai kepala menyelamatkan dan memberkati kita.

 

2.      Ruangan suci

Salah satu alat di dalamnya adalah mezbah dupa emas, ini menunjuk doa penyembahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar sehingga menghasilkan kebahagiaan sorga.

Matius 17:1-4

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

Lukas 9:28

9:28  Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

 

Firman pengajaran itu mengarahkan penyembahan kita kepada Yesus sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga. Sebaliknya kalau ajarannya palsu, maka penyembahannya juga pasti palsu yaitu menyembah antikristus.

 

Buktinya apa kita menyembah Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga? Buktinya berubah rupa, terjadi pembaharuan hidup. Kita raba dan periksa diri kita, penyembahan kita benar atau tidak. Selama ini mengikut Yesus, menyembah tetapi tidak berubah, dipertanyakan penyembahannya!

 

Pembaharuan hidup dimulai dari wajah, wajahnya bercahaya. Wajah ini bicara panca indera, di wajah ini ada 5 panca indera. Wajah berubah maka lanjut pakaian juga diubahkan. Kalau panca indera berubah maka nanti pakaiannya juga diubahkan. Pakaian itu menunjukan perilaku perbuatan kita.

 

Sebaliknya kalau panca inderanya rusak, pakaiannya rusak bahkan telanjang! Ingat Hawa, panca inderanya rusak dan dia telanjang dan malu! Bahkan dia diusir dari taman Eden. Kita belajar dari Hawa, bukan belajar rusak! Mungkin sore ini keadaan kita seperti Hawa, lewat penyembahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar, kita bisa diubahkan.

a)      Telinga Hawa rusak.

Kejadian 3:1

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

 

Telinga Hawa rusak, dia mau mendengar suara ular. Tidak usah dengar suara ular, dengar saja suara Tuhan. Inilah dahsyatnya suara ular. Suara Firman pengajaran itu digambarkan seperti suara sangkakala, suara sangkakala itu keras. Kalau suara ular itu mendesis tetapi begitu dahsyat merusak telinga hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan. Yudas dalam perjamuan Paskah terakhir bersama Yesus, Yesus menyampaikan Firman yang keras bagaikan bunyi sangkakala, tetapi Yudas lebih mendengar suara bisikan iblis. Betapa dahsyatnya suara ular itu, orang yang sudah bertahun-tahun dalam Firman pengajaran lamanya, bahkan sudah puluhan tahun, bisa begitu lekas berbalik pada sesuatu yang bukan injil, pada injil yang diputar balikan.

 

Yohanes 13:2

13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

 

Padahal Yesus sudah begitu keras, adalah lebih baik kalau orang itu tidak dilahirkan, keras Firman Tuhan tetapi dia lebih mendengar suara iblis, bisikan ular.

 

Suara ular itu antara adalah:

1)      Ajaran asing, ajaran yang berbeda dari yang telah kita terima. Tuhan berkata “semua buah pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas”. Ular berbeda “semua buah pohon dalam taman ini tidak boleh kau makan buahnya bukan?”. Cuma tambah 2 kata saja tetapi sudah beda. Beda sedikit saja sudah bahaya.

2)      Gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apalagi gosip tentang gembala, puluhan tahun digembalakan, tetapi 1 kali saja dengar gosip tentang gembalanya langsung tidak mau lagi dengar gembala, lawan gembala. Janganlah seperti itu, itulah dosa akhir zaman, tidak tahu berterima kasih. Selama ini dibina oleh pengajaran yang benar, begitu dengar gosip langsung melawan yang membina. Janganlah kita seperti itu.

 

b)      Hawa mulutnya rusak

Kejadian 3:1-3

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

 

Hawa menambah dan mengurangi Firman, ini mulut yang rusak! Hawa mengurangi kata bebas dan menambah kata raba. Banyak hamba Tuhan yang menambah dan mengurangi Firman, tujuannya hanya untuk meraba emosi jemaat. Sehingga tidak pernah hati jemaat itu dijamah oleh Tuhan, tidak pernah berubah tetap begitu terus.

 

c)      Matanya rusak

Kejadian 3:6

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Mata rusak, melihat buah terlarang sehingga hati tertarik. Artinya bagi kita, melihat dosa sehingga hati tertarik untuk berbuat dosa. Bapak, ibu, kaum muda, hati-hati dengan mata, apalagi ditunjang dengan teknologi handphone, kalau sudah lihat dosa, nanti tertarik berbuat dosa. Mau praktekan, mau coba, jangan! Biarlah mata kita hanya untuk melihat ladang Tuhan. Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang yang sudah menguning dan sudah matang. Ayo kita periksa hidup kita ketika melihat ladang Tuhan, hati kita tertarik untuk bekerja melayani Tuhan? Itu berarti matanya sudah disucikan. Atau hanya melihat dosa dan hati tertarik untuk berbuat dosa? Itu berarti matanya sudah rusak!

 

Kaum muda, pandang ladang Tuhan saja. Tidak usah lihat yang aneh-aneh!

 

d)      Hidungnya rusak

Hidung bicara penyembahan. Penyembahan itu proses pembaharuan hidup untuk menjadi sama dengan Tuhan. Hawa mau sama dengan Tuhan tetapi melanggar Firman, bagaimana bisa!

Kejadian 3:4-5

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

 

Ajarannya tidak benar, tetapi mau sama dengan Tuhan, tidak mungkin bisa! Kalau ajaran benar, penyembahannya pasti benar, hidungnya baik, sehingga ada harapan untuk menjadi sama dengan Tuhan, tetapi kalau tidak benar ajarannya, tidak bisa menjadi sama dengan Tuhan.

 

Berdoa supaya dalam setiap kita bersekutu yang ditampilkan adalah pengajaran yang benar sehingga penyembahan kita juga benar, ada harapan untuk menjadi satu dengan Tuhan, hidung kita tidak rusak, hidung hanya untuk mencium bau dupa.

 

Salah satu praktek hidung yang rusak hanya suka mencium bau busuk sesama. Oh dia itu begini, memang dia begini begitu! Lebih baik banyak menyembah, cium bau dupa! Dari pada cuma cium bau busuknya orang. Padahal hidungnya yang busuk! Jangan kita seperti itu. Kalau melihat orang itu dan kita tahu dia busuk, doakan! Tuhan tolong dia, ampuni dia, ubahkan dia!

 

e)      Kulit yang rusak

Kejadian 3:10

3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

 

Kulit yang rusak itu takut dan malu ketemu Tuhan. Sekarang takut dan malu ketemu Tuhan dalam ibadah karena ada dosa yang disembunyikan. Seharusnya dosanya yang dibuang, jangan pelayanannya. Banyak yang pelayanannya dilepaskan, lalu dibilang rendah hati. Oh gembalaku rendah hati, dia lepaskan pelayanan mau mengoreksi dirinya, itu bukan rendah hati! Kalau hamba Tuhan salah, bukan pelayanannya yang ditanggalkan tetapi dosanya yang dibuang, kalau salah minta ampun kepada Tuhan, mengaku kepada jemaat dan kepada hamba Tuhan yang lain. Kalau pelayanannya yang dibuang nanti dosanya yang dipertahankan, tambah hancur hidup itu!

 

Itu triknya setan mendakwa terus, iblis berbisik terus. Makanya buang dosanya! Biarlah kulit kita adalah kulit yang diubahkan, kulit yang disucikan.

 

Kalau panca indera rusak pakaiannya pasti rusak sampai telanjang, artinya perkataan dan perbuatannya pasti jahat dan najis. Tetapi syukur kepada Tuhan, kita punya pengajaran Tabernakel yang mampu memperbaiki, apapun keadaan kita.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Saya bersyukur saya ada dalam pengajaran Tabernakel. Bersyukur kita ada di sini, kelakuan yang tidak baik, panca indera yang rusak, diperbaiki semuanya. Serusak apapun kita, dengan pengajaran ini masih ada harapan kita diperbaiki, tinggal kita mau terima atau tidak. Kalau mau menerima diperbaiki. Kalau keras hati, tetap begitu keadaaannya, tetap rusak! Dalam Kejadian pasal 6 manusia menjalankan hidup yang rusak. Banyak kali kita seperti itu, kalau kita merenungkan hidup kita yang lampau, berapa banyak telinga kita rusak, berapa banyak kali mata kita rusak, berapa banyak kali mulut kita rusak, hidung kita rusak, kulit kita rusak, tetapi sekarang kita dipertemukan dengan pengajaran ini. Pengajaran yang benar mendorong kita masuk doa penyembahan yang benar sehingga mengalami pembaharuan wajah, panca indera.

 

Setelah wajah dibaharui, pakaian juga dibaharui, punya pakaian putih berkilau-kilau, itulah pakaian mempelai. Jadi tergantung panca indera, kalau panca indera rusak maka tidak ada pakaian mempelai, telanjang, malu dan binasa. Kita memiliki pakaian mempelai, pakaian berkilau-kilau, itulah kesucian mempelai, kesucian dari dalam.

Wahyu 19:6-8

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Dikatakan tidak ada seorangpun yang bisa mengelantang pakaian menjadi putih seperti pakaian Yesus. Di dunia ini ada kesucian buatan. Aturan-aturan tertentu kelihatan suci, tetapi tidak seperti pakaian putih Yesus yang berkilau-kilau. Yang Tuhan mau kesucian mempelai, kesucian dari dalam hati, bukan kesucian buatan! Di sekolah bisa anak-anak kelihatan taat dan tunduk karena aturan yang ketat. Aturan manusia bisa kelihatan suci, aturan masyarakat, norma-norma apa saja, membuat orang kelihatan benar dan suci tetapi buatan manusia. Tuhan mau kesucian mempelai, hasil penyucian panca indera. Maka hasilnya ada kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

Matius 17:4

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

Semakin tekun dalam penyembahan, semakin disucikan dan dibaharui, semakin bahagia. Pengalaman kami menghadapi tekanan-tekanan dengan banyak menyembah oleh dorongan Firman, ada kebahagiaan.

 

Banyak menyembah, kita semakin bahagia yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Sebaliknya di kaki gunung ada anak yang kerasukan setan. Kalau tidak mau menyembah, hanya di kaki gunung, nanti kerasukan setan. Roh yang merasuk anak itu adalah roh bisu dan tuli, panca inderanya rusak. Yesus tanya sejak kapan dia mengalami ini? Sejak masa kecilnya, sejak sekolah minggu. Roh bisu tuli itu merusak sejak bayi, sejak balita, sejak anak-anak. Ayo orang tua bawa anak-anak ke sekolah minggu, ajar untuk berdoa menyembah. Memang sakit bagi daging tetapi kita mengalami kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.

 

3.      Ruangan maha suci.

Ditunjukan dengan Tabut Perjanjian, ini pembaharuan terakhir, pembaharuan Yerusalem Baru. Ruangan maha suci bentuknya 4 persegi, panjang, lebar dan tingginya sama. Yerusalem Baru juga kota 4 persegi. Ini pembaharuan Yerusalem Baru yaitu kita mau diubahkan sempurna sama seperti Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 21:5,16

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

 

Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan membuang 8 dosa yang langsung menenggelamkan ke lautan api dan belerang, dosa yang menjadi tabiat. Angka 8 itu angka pembaharuan.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Dimulai dengan penakut, dikunci dengan pendusta. Ini yang harus dibuang. Penakut artinya lebih takut sesuatu di dunia ini sampai tidak takut Tuhan. Takut tidak naik kelas sampai tidak mau beribadah, mau belajar saja di rumah. Takut dipecat, takut tidak dapat kerja, takut diputus pacar dan lain sebagainya. Ini harus dibuang sebab ini menjadi karakter, menjadi tabiat penakut!

 

Tidak usah takut untuk bertindak mengikut Tuhan. Kenapa mau takut sesuatu di dunia, takut pada manusia yang membunuh tubuh tetapi tidak takut pada Tuhan yang membunuh sampai tubuh, jiwa dan roh.

 

Semua dosa itu ditutup dengan dusta.

Yeremia 9:5-6

9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

 

Semakin bertimbun dosanya karena ditutupi dengan dusta sampai jadi malas untuk bertobat. Ini yang harus dibuang. Kalau 8 dosa ini dibuang maka kita bisa mencapai kesempurnaan mempelai.

Wahyu 14:4-5

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Dusta dibuang, kita menjadi kehidupan yang jujur. Tuhan menciptakan manusia pada mulanya jujur adanya. Tetapi karena dirusak oleh setan, manusia jadi suka berdalih. Kita mau dikembalikan pada keadaan manusia yang segambar dengan Allah, itulah manusia yang jujur. Jujur mulai dari soal pengajaran.

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Jujur dalam nikah dan keuangan.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Memang kalau mau jujur kita menghadapi salib, itu harga yang harus kita bayar. Tetapi kalau tidak jujur maka lebih besar harga yang harus dibayar, tenggelam dalam lautan api dan belerang. Kalau mau jujur menghadapi salib ada percikan darah, tetapi ada kemuliaan kekal menanti kita. Jujur dalam nikah, jujur soal keuangan, kita diperhadapkan dengan salib. Teladannya Yesus. Lihat kejujuran Yesus dan akhirnya Dia harus disalibkan. Yesus jujur resikonya Dia disalib.

Yohanes 18:4-5

18:4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"

18:5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.

 

Para serdadu tidak tahu yang mana Yesus. Yesus tanya siapa yang kamu cari, mereka jawab Yesus dari Nazaret. Yesus jujur mengaku Akulah dia dan Dia ditangkap lalu disalibkan. Bisa saja Yesus katakan itu yang disampingmu yaitu Yudas atau tunjuk Petrus yang sementara tidur. Tetapi Yesus tidak demikian. Tipu tidak ada dalam mulutnya, Yesus jujur dan Dia ditangkap lalu disalibkan. Kalau Yesus tidak jujur, kita yang hancur, kita binasa. Yesus jujur dan Dia rela hancur, Dia rela jadi buruk di kayu salib supaya kita yang buruk diperbaiki menjadi baik, menjadi indah, bahkan sempurna, sama mulia dengan Yesus.

 

Harga kejujuran Yesus, Dia rela jadi buruk. Tetapi kalau kita jujur maka kita yang buruk hancur diperbaiki sampai menjadi baik dan indah, sampai sempurna seperti Yesus.

Yesaya 52:12-14

52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.

52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —

 

Soal pengajaran kembalilah pada kejujuran, yang benar bilang benar, yang salah hindari. Kembali jujur soal nikah, kalau ada dosa yang sembunyi-sembunyi dalam nikah kembali pada kejujuran, supaya semua yang buruk menjadi baik kembali. Soal keuangan juga, ayo kembali pada kejujuran, maka yang buruk itu menjadi baik, indah dan sempurna.

 

Mengapa belum indah hidup kita?

a)      Karena masih ada dosa yang disembunyikan, belum jujur, masih ada dosa yang ditutupi dengan dusta! Nikahnya, pelayanannya.

 

b)      Itu ujian kesabaran. Kita mau makan perjamuan suci untuk menguatkan kita bisa sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan. Semua akan indah pada waktunya.

Yeremia 29:11

29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar