Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:11
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Di sini
ditampilkan binatang yang keluar dari dalam bumi menunjuk nabi palsu. Nabi
palsu ini menyebabkan orang-orang di bumi menyembah antikristus. Jadi nabi
palsu dan antikristus bekerja sama untuk menyesatkan gereja Tuhan lewat 2 hal.
1.
Ajaran
sesat
2.
Lewat
tanda-tanda atau mujizat secara jasmani.
Kita mengikut
Tuhan bukan mencari dan mengejar tanda mujizat jasmani. Kalau hanya mencari dan
mengejar mujizat jasmani nanti mudah disesatkan.
Jadi
antikristus dan nabi palsu = penyesat. Pertanyaannya siapa penyesat itu? Jangan
main tuduh “kamu penyesat!” kita lihat dari Firman siapa penyesat itu.
II Yohanes
1:7-11
1:7 Sebab banyak
penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa
Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan
antikristus.
1:8 Waspadalah,
supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya
kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
1:9 Setiap orang
yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari
situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia
memiliki Bapa maupun Anak.
1:10 Jikalau
seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu
menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
1:11 Sebab
barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang
jahat.
Dari
ayat-ayat ini kita dapatkan 3 pengertian penyesat. Kalau kita temukan orang seperti
yang Firman Tuhan katakan ini harus kita hindari, bukan musuhi.
1.
Orang
yang tidak mengaku bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (ayat 7).
2.
Orang
yang melangkah keluar dari ajaran Kristus (ayat 9).
3.
Orang
yang mengajarkan ajaran lain (ayat 10-11).
Kita pelajari
poin pertama, orang yang tidak mengaku bahwa Yesus telah datang sebagai
manusia. Bisa saja di mulutnya mengaku Yesus datang, Yesus Juruselamat, Yesus
telah lahir sebagai manusia, tetapi praktek hidupnya tidak mengaku bahwa Yesus
telah datang sebagai manusia, dia inilah penyesat!
Mengapa Yesus
harus datang atau lahir sebagai manusia?
1.
Matius
1:20-21
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan
maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki
dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka."
Untuk menyelamatkan manusia
daging yang berdosa. Yesus lahir ke dunia sebagai satu-satunya manusia daging
yang tidak berdosa sehingga Dia bisa menyelamatkan manusia daging yang berdosa.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Semua manusia telah berbuat dosa,
jadi tidak ada manusia yang bisa menyelamatkan manusia yang lain. Yang bisa
menyelamatkan hanya Yesus, satu-satunya manusia daging yang tidak berdosa.
Seandainya di dunia ini ada seorang manusia yang tidak berdosa, dia bisa
menyelamatkan sesamanya dan Yesus tidak perlu datang ke dunia ini. Tetapi
kenyataannya tidak ada. Tidak ada kekuatan apapun yang bisa menyelamatkan
manusia berdosa. Makanya Yesus harus datang sebagai satu-satunya manusia yang
tidak berdosa.
Jangan ragu dengan Yesus, Dia
Tuhan. Untuk menyelamatkan manusia berdosa maka Yesus datang sebagai manusia.
Biar orang mau putar balikan tentang Yesus jangan kita ragu. Yesus satu-satunya
Juruselamat dan Dia adalah Tuhan!
Apa buktinya bahwa Yesus tidak
berdosa?
a) Yohanes 8:46
8:46 Siapakah di
antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan
kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
Yesus
menantang dengan mengatakan siapa di antaramu yang membuktikan Aku berbuat dosa
dan tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Yesus berdosa.
b)
Yohanes
18:38b
18-38b Sesudah
mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan
berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.
Pilatus
seorang hakim, tidak dapat membuktikan kalau Yesus bersalah atau berdosa.
c)
Lukas
23:47
23:47 Ketika kepala
pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh,
orang ini adalah orang benar!"
Kepala
pasukan mengatakan Yesus orang benar, tidak ada dosa.
d)
Matius
27:4
27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa
urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
Yudas yang
mengkhianati dan menjual Yesus mengakui bahwa Yesus tidak bersalah, Yesus tidak
berdosa. 4 saksi sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus adalah
satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mampu menyelamatkan kita manusia berdosa.
Yesus Juruselamat, Dia tanduk keselamatan, tidak perlu kita ragu lagi.
Penyesat adalah orang yang tidak
mengaku Yesus sebagai manusia. Prakteknya dia tetap mempertahankan dosa, tidak
mau mengaku dosa, malah mempersalahkan orang lain sampai mempersalahkan Tuhan,
mempersalahkan Firman. Orang seperti ini dia bukan hanya disesatkan tetapi dia
juga menyesatkan. Alangkah dahsyatnya penyesatannya.
II Timotius 3:13
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu
akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
Yang dimaksud penipu di sini
adalah tidak mau mengaku dosa, dia menipu dirinya sendiri. Dia sudah jahat,
menipu lagi dirinya sendiri.
I Yohanes 1:8
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam
kita.
Dia menipu diri sendiri dengan
mengaku tidak berdosa “saya tidak salah, apa yang mau saya akui” salahkan
orang, salahkan Firman, ini menipu diri sendiri. Tidak mau bertobat itulah
penyesat. Jadi tidak usah kita hakimi, kamu penyesat! Tinggal lihat saja dari
hidupnya. Dia salah tetapi menyalah-nyalahkan orang, dia tidak mau bertobat,
tidak mau menyelesaikan dosa, yah kita hindari, bukan musuhi. Doakan siapa tahu
dia dapat kesempatan berubah, bertobat.
Kalau disimpulkan penyesat ini
adalah orang yang tidak mau bertobat = keras hati yang menimbun murka Allah
atas dirinya sendiri. Hati-hati kita bersentuhan dan bergaul dengan orang
seperti itu, nanti bisa kena rohnya jadi sama dengan dia sehingga kita juga
menimbun murka atas diri sendiri. Kalau suami seperti itu bagaimana? Doakan, jangan
diceraikan. Kalau isteri seperti itu? Didoakan, diingatkan, dinasihati.
Roma 2:5
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang
tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu
mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Sebagai gembala saya melihat
orang yang tidak mau bertobat itu hatinya semakin keras. Biar dia ada dalam
ibadah, hatinya semakin keras, tidak masuk Firman. Paling keluar pas Firman,
nanti mau pujian selesai Firman baru masuk lagi. Dan semakin tinggi timbunan
murka Tuhan atas dirinya. Dia pikir aman, tidak apa-apa, tidak dihukum. Tunggu
waktu penghukuman Tuhan, dia menimbun murka semakin tinggi, nanti jatuh
atasnya, tidak ada kesempatan untuk bertobat lagi dan binasa selamanya.
Apalagi kalau dia sudah melayani
Tuhan, sudah di atas, rohaninya sudah tinggi, lalu dia jatuh karena tidak mau
bertobat, jangan coba tahan, nanti kita ikut jatuh. Didoakan saja. Usaha kita
tidak akan bisa, kita mau kerasi dia juga tidak bisa. Firman saja dia lawan
apalagi cuma kita manusia. Dia sedang menimbun murka Allah atas dirinya,
sebentar lagi hancur! Mohon maaf, kalau terus mempertahankan kekerasan hati,
suatu saat tidak bisa bertobat lagi. Berarti hatinya sudah sekeras setan,
sekeras hati Firaun! Hanya untuk dibinasakan bersama dunia.
Wahyu 16:9
16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas
api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas
malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
Kalau hati sudah sekeras setan,
biar dihukum tidak bisa bertobat lagi. Bertobat itu dimulai dari dosa yang
kecil-kecil yang dianggap tidak apa-apa bahkan sudah menjadi kebiasaan, ayo
kita selesaikan. Gunakanlah perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat. Semua yang
kita kerjakan di dunia ini, sekolah, kerja, dapat kedudukan, kalau tidak
disertai dengan pertobatan sia-sia semuanya, habis hancur bersama dunia ini.
Sebab itu kita gunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat.
II Petrus 3:9
3:9 Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan sadar, Dia tunggu kita
kembali. Kehendak Tuhan supaya semua berbalik dan bertobat, makanya masih ada
panjang sabar Tuhan. Bukti panjang sabar Tuhan:
a)
Tuhan
belum datang. Gunakan waktu itu untuk bertobat.
b)
Masih
diberikan perpanjangan umur, gunakan waktu itu untuk bertobat.
Bahkan saat sudah tidak berdaya,
diizinkan sakit dan akhirnya menuju pada kematian, gunakan untuk bertobat. Seperti
penjahat di sebelah Yesus, saat-saat terakhir dia gunakan untuk bertobat dan
dia ada di Firdaus. Saya pernah menasihati satu pemuda, doakan saja biar
tubuhnya binasa tetapi jiwanya selamat. Diizinkan Tuhan harus hancur-hancuran
hidupnya, dia menderita sakit dan sebagainya dan di saat-saat terakhir dia
bertobat. Tetapi jangan tunggu seperti itu atau berpikir saya mau seperti
penjahat di sebelah Yesus, sekarang buat dosa banyak-banyak nanti saat-saat
terakhir baru berkata “Tuhan ampuni saya”. Jangan tunggu begitu! Memangnya kita
tahu kapan saat terakhir kita.
Makanya tugas gembala terus
menuntun. Disaat sudah tidak berdayapun, sudah koma, telinganya masih bisa
menangkap. dituntun doakan di telinganya “Imam Besar Agung ampuni dia”. Itu
yang saya lakukan ketika beberapa kali mendampingi kekasih yang dipanggil
Tuhan, diperdamaikan di saat-saat terakhir.
Tetapi jangan tunggu seperti itu.
Saya masih kuat dan sehat, tidak apa bikin dosa banyak-banyak, nanti saat-saat
terakhir ada gembala yang menuntun saya. Jangan tunggu begitu! Selagi masih ada
perpanjangan sabar Tuhan manfaatkan untuk bertobat. Jangan jadi penyesat,
disesatkan dan menyesatkan.
2.
Ibrani
2:16-18
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan
malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala
hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar
yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Untuk menjadi Imam Besar yang mengadakan
pendamaian bagi manusia. Ini Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, kalau
menurut peraturan Taurat, Yesus tidak layak menjadi Imam Besar. Kenapa? Sebab
kalau menurut Taurat, Imam Besar adalah dari suku Lewi, keturunan Harun. Yesus
bukan dari keturunan Harun, bukan dari suku Lewi, Yesus dari suku Yehuda.
Tetapi Yesus menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Yesus mengadakan
pelayanan pendamaian, mendamaikan manusia dengan Allah, juga manusia dengan
manusia serta mempercayakan pelayanan pendamaian kepada manusia.
II Korintus 5:18-21
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang
dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang
telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia
dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.
Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan
Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama
Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Yesus datang untuk mendamaikan
manusia dengan Allah dan juga manusia dengan manusia serta mempercayakan
pelayanan pendamaian kepada kita. Ini pelajaran bagi kita, untuk melayani
Tuhan, untuk menjadi imam dan raja atau hamba Tuhan, pelayan Tuhan, terlebih dahulu harus
berdamai. Kita mau melayani tetapi tanpa roh perdamaian, bagaimana bisa! Sebelum
kita melayani, berdamai dulu. Sore ada tugas pelayanan, berdoa dulu, berdamai
dulu dengan Tuhan “ampuni saya Tuhan” baru melayani. Disebut pelayanan
pendamaian, artinya melayani Tuhan harus dengan hati damai. Tidak ada gunanya
melayani tetapi tidak damai, tidak senang pada orang lain, benci pada orang
lain, ada roh permusuhan, tidak ada gunanya. Biarpun hebat main musik, hebat
menyanyi, hebat pimpin pujian, hebat khotbah tetapi kalau hati tidak damai
karena roh permusuhan, tidak ada gunanya, pelayanannya tidak diterima oleh Tuhan. Makanya tadi
disebut pelayanan pendamaian. Kita raba hati kita masing-masing.
Praktek melayani Tuhan tetapi ada
permusuhan dengan Tuhan dan dengan sesama.
a)
Imamat
21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Seorang imam,
hamba Tuhan, pelayan Tuhan, tidak boleh keluar dari tempat kudus supaya jangan
melanggar kekudusan. Jadi praktek pertama adalah melayani tanpa kesucian, tanpa
kekudusan. Dia berbuat dosa, pikiran dosa, perkataan dosa tetapi melayani, ini
melayani tanpa kesucian. Saya dikoreksi dan diingatkan Tuhan, jangan saya
khotbah tetapi saya sendiri melayani tanpa kekudusan, tangan cemar, mulut
cemar, pikiran cemar! Jadi bukan sembarang melayani Tuhan itu. Syarat menjadi
Presiden dan wakil Presiden saja begitu ribet. Begitu juga dengan melayani
Tuhan, tidak boleh asal, harus dalam kekudusan dan kesucian.
Di mana kita mendapatkan
kekudusan dan kesucian? Dalam penggembalaan lewat Firman pengajaran yang benar.
Jadi melayani tanpa kesucian itu melayani tetapi tidak tergembala. Mungkin
kelihatan tergembala tetapi hatinya beredar-edar ke sana kemari saat
pemberitaan Firman, tidak menikmati Firman. Makanya dalam Matius 7:21-23 Tuhan
berterus terang “Aku tidak pernah mengenal kamu!”.
Matius
7:21-23
7:21 Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi
nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tidak pernah
dikenal oleh Tuhan karena selama ini dia melayani tetapi ada permusuhan.
b)
Melayani
tanpa tahbisan yang benar. Tahbisan itu penyerahan diri. Tidak ada penyerahan diri, tidak ada doa, tidak ada penyembahan, karena merasa
hebat. Main musik merasa bisa, jago, biar tutup mata bisa. Mau khotbah biar
tidak persiapan jago fasih lidah. Apapun pelayanannya ayo kita kerjakan dengan
penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
c)
Melayani
tetapi lalai!
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah
orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang
yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Saya sebagai
gembala jangan lalai, sidang jemaat, pelayan-pelayan Tuhan jangan lalai.
Sebagaimana gembala persiapan sungguh-sungguh untuk khotbah, begitu juga
pemimpin pujian siapkan pujian dengan sungguh-sungguh, paduan suara persiapan
dengan sungguh-sungguh. Coba saya khotbah asal-asalan, tidak ada doa, tidak ada
puasanya, khotbah terasa hambar.
Tetapi kalau ada persiapan sungguh-sungguh, mantap. Main musik mantap, pimpin
pujian mantap, nyanyi terasa mantap! Jadi berjalan baik ibadah pelayanan itu.
Jadi penyesat adalah orang yang
tidak mengaku bahwa Yesus adalah Imam Besar dengan praktek:
a)
Melayani
tetapi tidak berdamai. Ada roh permusuhan, pahit hati, iri, dendam.
b)
Tidak
mau melayani Tuhan atau memaksakan diri melayani tanpa kesucian. Dia tidak mau
tergembala, tidak mau dikontrol, tidak mau diatur oleh Firman Tuhan.
Pelayanan itu kepercayaan Tuhan
kepada kita, harus dijaga! Kita adalah calon mempelai wanita Tuhan, harus dapat
dipercaya! Jadi melayani Tuhan itu suatu kepercayaan, harus kita jaga
sungguh-sungguh. Kalau Tuhan sudah tidak percaya kita lalu Tuhan ganti dan
berikan pada orang lain, biar kita cari di mana sudah susah, tidak akan bisa
lagi melayani, tidak dipakai oleh Tuhan.
Bagaimana menjaganya? Jaga hati
tetap damai sejahtera, tingkatkan penyerahan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan
tergembala dengan benar dan baik. Saya dipercaya jadi gembala, jaga hati damai,
melayani dengan sungguh-sungguh dan tergembala dengan benar dan baik. Dipercaya
sebagai pembersih gereja, jaga hati tetap damai, kemudian layani Tuhan dengan
sungguh-sungguh, tergembala dengan benar dan baik.
Kalau kita bisa menjaga
kepercayaan Tuhan dalam pelayanan maka kita bisa mempercayakan diri sepenuh
kepada Tuhan dan Tuhan mempercayakan diriNya kepada kita. Itu hubungan
mempelai! Coba kalau sudah menikah, saya mempercayakan diriku kepada isteriku,
isteriku mempercayakan dirinya kepada saya, saling percaya, bukan saling
curiga, ada yang ditutup-tutupi. Kita mau dibawa pada level rohani tertinggi
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dapat dipercaya dulu dalam pelayanan baru kita
bisa percayakan hidup kita kepada Tuhan dan Tuhan percayakan dirinya kepada
kita.
Kalau kita mempercayakan diri
kepada Tuhan dan Tuhan mempercayakan diri kepada kita maka ada hasilnya yang
bisa kita nikmati, Tuhan tidak menipu.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala
hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar
yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
a)
Yesus
Imam Besar dapat menolong kita dari segala masalah tepat pada waktunya. Kalau
ada masalah percayakan diri kepada Tuhan. Boleh telpon gembala minta didoakan,
tetapi tetap imannya kepada Tuhan, bukan kepada gembala. Jangan salah lalu
berpikir “kalau bukan gembala yang doakan saya tidak akan sembuh” itu berarti
imannya sama gembala bukan kepada Tuhan.
b)
Yesus
Imam Besar menuliskan nama kita dalam kitab kehidupan. Hati sudah damai, kita melayani
Tuhan dalam kekudusan, melayani dalam sistem penggembalaan, maka nama kita
ditulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya hati tidak damai, tidak tergembala,
lalai dalam pelayanan berarti nama sedang dihapus dalam kitab kehidupan.
3.
Untuk
menjadi Mempelai Pria Sorga.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku
maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Menikah itu untuk menjadi satu
daging, 2 menjadi satu. Dulu dalam perjanjian Lama, Adam manusia daging yang
pertama diciptakan, menikah dengan Hawa manusia daging sehingga keduanya
menjadi satu daging. Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah Adam yang akhir, Dia
Mempelai Pria Sorga akan menikah dengan gereja yang sempurna, mempelai wanita
Tuhan, sehingga keduanya menjadi satu daging juga, tetapi daging yang mulia.
Ini yang disebut pesta nikah Anak Domba Allah, nikah yang rohani.
Wahyu 19:6-9
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara
himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang
hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya
memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
[Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku:
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak
Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Jadi nikah jasmani manusia itu
mau dibawa masuk dalam nikah yang rohani, nikah yang kudus, nikah yang
sempurna. Kita mau dibawa menjadi 1 daging dengan Yesus, daging yang mulia,
bukan daging yang fana dan berdosa. Jadi kalau disimpulkan, penyesat adalah
orang yang tidak menghargai nikah bahkan merusak nikah. Kaum muda perhatikan
masa permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan, kalau sudah tidak dihargai
kekudusannya, gonta ganti pacar, itu adalah penyesat dan disesatkan. Saya belum
yakin, mau ganti yang lain, jangan! Itu bibit kawin cerai. Apalagi kalau sudah
datang minta didoakan gembala lalu bilang saya tidak yakin. Jangan main-main,
menyakiti hati orang, apalagi menyakiti sesama pelayan di gereja. Makanya
pacaran itu untuk menikah, bukan untuk main-main. Pacaran yang benar berkat
dari Tuhan, itu meningkatkan rohani. Kalau pacaran lalu tambah ambruk rohaninya
itu bukan dari Tuhan, itu daging! Makanya kalau ada yang tanya, berdoa dulu,
jangan daging. Saya puasa dulu baru menjalin hubungan dengan pacar saya, tanya
sama orang tua. Sama-sama sudah tanya dan diiyakan baru jalan. Gembala juga
tahu, didoakan supaya tidak main-main.
Nikah jasmani manusia banyak yang
sudah rusak. Lebih besar korbannya dari pada korban perang di Timur Tengah
sana. Banyak yang dirusakan oleh setan lewat dosa. Bukan lagi 1 daging tetapi
kedagingan. Banyak seperti itu! Kita periksa nikah kita, nikah kita 1 daging
atau malah kedagingan. Kalau masih pacaran sudah kedagingan, masuk nikah nanti
dagingnya busuk dan berulat! Makanya harus dijaga.
Itu sebabnya Yesus datang sebagai manusia yang tidak berdosa untuk memperbaiki
nikah yang sudah rusak lewat Kabar Mempelai. Firman pengajaran mampu
memperbaiki nikah manusia yang sudah rusak, bahkan yang sudah busuk dan berulatpun
Tuhan mampu memperbaiki. Nikahnya perempuan Samaria yang sudah hancur-hancuran
diperbaiki, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, semua bisa diperbaiki. Nikah
yang tercerai berai bisa disatukan. Nikah pelacur Rahab, bisa diselamatkan,
bisa disatukan, tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Tinggal kita mau
menyerah atau tidak, mau mengakui Yesus Mempelai Pria sorga atau tidak.
Mujizat pertama yang Yesus
lakukan sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa adalah mujizat di dalam
nikah.
Yohanes 2:8-11
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka
pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap
air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil
mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang
di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah
menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Mujizat pertama dan yang terbesar
itu dalam nikah. Nikah yang kekurangan air anggur, bisa memiliki air anggur
yang manis. Bapak ibu kekasih dalam Tuhan yang sudah menikah, mungkin sekarang nikah
kita kekurangan air anggur, kekurangan kasih, kekurangan kebahagiaan dan kemanisan,
nikah sudah tawar. Mau cerai takut karena Alkitab bilang tidak boleh cerai.
Tetapi mau memaksakan hubungan nikah sudah tawar, hati suami sudah tawar kepada
isteri, hati isteri sudah tawar kepada suami. Atau jangan-jangan sudah pahit!
Mati segan, hidup tak mau. Masa pacaran dan tunangan sudah diisi hal-hal yang
najis, itu membuat tawar dan pahit!
Yesus sudah minum anggur asam dan
bercampur empedu di kayu salib dan Yesus berseru “sudah selesai”. Yesus
Mempelai Pria Sorga, lewat FirmanNya dia mampu memperbaiki semuanya. Hubungan
dalam nikah diperbaiki semua, diselesaikan semuanya. Yang tidak baik yang pahit
asam, Yesus mampu memperbaiki semuanya.
Yesus mau memperbaiki, dari diri
kita bagaimana supaya nikah kita ditolong?
a)
Berikan
kepada Yesus air anggur asam bercampur empedu. Artinya akuilah keadaan dosa
kesalahan kita. Apa yang membuat nikah kita tawar, pahit, serasa di neraka, akui
itu kepada Tuhan. Saya suami yang jahat, saya isteri yang tidak tunduk, saya
anak yang tidak dengar-dengaran, saya pemuda yang kedagingan, saya pemudi yang
kedagingan, makanya hubungan pacaran
pertunangan kami sudah hancur-hancuran! Akui semua kepada Tuhan, serahkan
kepada Tuhan, beri Yesus minum dan Dia mau minum.
Yohanes
19:28-29
19:28 Sesudah itu,
karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada
suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah
dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus.
Pengantaranya
adalah hisop. Hisop itu adalah tumbuhan kecil yang bisa hidup di mana saja,
bahkan menembusi batupun dia bisa. Itu menunjuk hamba Tuhan, gembala. Masih ada
gembala, pengantara itu adalah gembala lewat Firman pengajaran yang dia
sampaikan dan lewat doa penyahutan. Siang ini saya akui Tuhan, saya penyebab
nikahku pahit dan tawar! Begitu kita akui, Tuhan katakan sudah selesai, beres
semuanya.
Yohanes
19:30
19:30 Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Kadang kita
orang tua mau didik anak supaya dengar-dengaran, supaya anak bisa tunduk,
tetapi cara kita mendidik sudah memahitkan hati anak itu. Dia taat tetapi
sebenarnya hatinya sudah pahit.
Saya orang
tua terlalu kejam sama anak, memang tujuannya supaya anak baik, tetapi terlalu
kejam, minta ampun sama Tuhan. Saya anak melawan orang tua, minta ampun kepada
Tuhan. Saya suami terlalu kasar sama isteri sama, saya isteri melawan kepada
suami, minta ampun kepada Tuhan. Yesus meneguk semua itu di kayu salib dan
berseru “sudah selesai!”. Yesus mampu menyelesaikan semuanya. Nikah-nikah yang
pahit dan tawar, masih satu rumah tetapi sebenarnya hati anak sudah pahit sama
orang tua, ayo semua diselesaikan. Anak-anak datang
kepada orang tua, orang tua juga kalau sadar datang sama anak, suami isteri
selesaikan semuanya.
b)
Lewat
doa penyembahan. Yesus Kepala, kita tubuh, kepala dan tubuh dihubungkan dengan
leher, leher menunjuk doa penyembahan. Ayo kita menyembah Tuhan, serahkan semua
kepada Tuhan. Kita robek daging kita lewat doa penyembahan. Kalau kita bisa menyembah
Tuhan, maka:
Amsal 3:3
3:3 Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Tuhan
mengalungi kita dengan kasih setia Tuhan. Nikah kita diisi kembali dengan kasih
setia Tuhan yang membuat nikah itu kembali menjadi manis, tidak pahit, tidak
tawar lagi.
Kegunaan
kasih setia Tuhan:
1)
Yesaya
54:5,10
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah
Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu
ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
54:10 Sebab biarpun gunung-gunung
beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak
dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang
mengasihani engkau.
Sekalipun banyak nikah-nikah yang
goncang bahkan hancur, kasih setia Tuhan membuat nikah kita kuat, tidak goyah,
tidak hancur di tengah kegoncangan nikah di dunia akhir zaman ini. Hubungan
suami isteri sudah renggang, menjadi kuat kembali. Hubungan anak dan orang tua
yang sudah renggang menjadi kuat kembali.
Hubungan kakak beradik yang sudah rengggang menjadi kuat kembali.
2)
Mazmur
36:1-4
36:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab
Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
36:2 Bersyukurlah kepada Allah segala
allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
36:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala
tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
36:4 Kepada Dia yang seorang diri
melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
Kasih setia Tuhan melakukan
keajaiban-keajaiban besar dalam nikah kita. Tidak mungkin lagi isteriku
dipulihkan hatinya, hubungan dengan anakku, hubungan dengan orang tuaku,
hubungan dengan saudara, semua bisa dipulihkan! Kasih Tuhan mampu melakukan
keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita, dalam nikah kita secara jasmani, juga
secara rohani kasih setia Tuhan sanggup mengubahkan. Suami yang kasar bisa
berubah, isteri yang suka melawan bisa berubah, anak yang tidak tunduk bisa
berubah, orang tua yang kasar dan kejam semua bisa berubah. Semua menjadi satu, nikah menjadi satu,
keluarga satu, penggembalaan satu, sampai kelak kita satu dengan Yesus waktu
Dia datang. Kerinduan saya selalu Tuhan jadikan kami menjadi satu, isteri dan
anak-anak serta keluarga daging saat Engkau datang tidak ada yang tertinggal
binasa, tolong jemaat jangan ada yang tertinggal saat Engkau datang, bersama
keluarga jemaat bisa satu. Biar nama Tuhan yang dipermuliakan. Ini doa kita
bersama.
Kepahitan, tawar, asam dalam
nikah serahkan semua kepada Tuhan. Sudah Dia teguk di kayu salib dan berucap
“sudah selesai!” siang ini Dia mau selesaikan semuanya. Dia mau menyatukan
nikah kita di dalam penggembalaan, dia mau membawa kita menyatu dengan Yesus
waktu Dia datang kedua kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar