Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:11-14
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Ayat 11 – 18 menubuatkan tentang nabi palsu yang
menyesatkan manusia di seluruh bumi. Memang tanda utama kedatangan Yesus kedua
kali adalah penyesatan. Sampai mau menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan. Orang-orang
yang sudah di dalam Kabar Mempelai, dalam pengajaran, itu mau disesatkan.
Matius
24:3-5,11,24
24:3 Ketika Yesus
duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk
bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami,
bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan
dunia?"
24:4 Jawab Yesus
kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan
kamu!
24:5 Sebab banyak
orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka
akan 2menyesatkan banyak orang.
24:11 Banyak nabi
palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak orang.
24:24 Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.
4 kali
dikatakan menyesatkan. Angka 4 itu menunjuk 4 penjuru bumi. Jadi di mana-mana
terjadi penyesatan sampai menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan. Kalau kita
melihat huru-hara, perang, itu juga tanda-tanda kedatangan Yesus, tetapi yang
utama adalah penyesatan. Kita sudah pelajari dalam Wahyu 12:3-4 ekor naga
menyeret 1/3 dari bintang-bintang. Orang yang rohaninya sudah tinggi bisa
diseret jatuh. Ekor naga menunjuk nabi palsu dengan ajaran palsu, itu
menjatuhkan banyak orang yang sudah melayani, dipakai Tuhan, bahkan yang sudah
dipakai dalam pengajaran ini banyak yang jatuh. Sekarang sedang mengerucut,
orang-orang yang dalam pengajaranpun masih disaring, dimurnikan. Banyak yang
dipanggil sedikit yang dipilih. Kita berdoa kita yang sudah ada dalam Kabar
Mempelai, sudah digembalakan di sini, jangan ada yang tersesat dan terhilang,
teruslah bertahan!
Ada 3 macam
yang disesatkan.
1. Pikiran disesatkan
II Korintus 11:2-4
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau
pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama
seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada
seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami
beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu
terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Di sini dikaitkan dengan Hawa,
dulu pikiran Hawa disesatkan oleh ular, ular itu bicara iblis. Di akhir zaman
ini, pikiran gereja Tuhan mau disesatkan oleh iblis.
Praktek disesatkan adalah sabar
saja. Sabar di sini bukan arti yang positif, artinya tidak ada ketegasan untuk
menolak yang palsu, ajaran yang berbeda dari yang telah kita terima dan menjadi
pengalaman hidup kita, sehingga tidak setia terhadap Firman pengajaran yang
benar. Akhirnya karena tidak tegas mulai menerima injil yang lain, roh yang
lain, yesus yang lain. Ayat 2 itu bicara pertunangan, jadi injil yang lain, roh
yang lain, yesus yang lain adalah laki-laki lain yang mau mencemari gereja
Tuhan. Dalam Ulangan dikatakan kalau ada perempuan yang sudah bertunangan lalu
dicemari oleh laki-laki lain kemudian dia tidak berteriak, keduanya harus
dihukum mati dilempari batu. Jadi kalau sudah tercemar dengan laki-laki akibatnya mati dan binasa.
Rohani mati dan mengarah pada kematian kedua kekal di neraka.
Jangan katakan tidak apa-apa
nanti saya terima yang baiknya, saya buang yang jeleknya. Jangan! Kita harus
berteriak. Dalam Ulangan dikatakan kalau mau dicemari laki-laki lain harus
berteriak dan kalau tidak ada yang menolong maka hanya laki-laki itu yang
dilempari batu, perempuan itu tidak. Sekarang kita berteriak pada Yesus
Mempelai Pria Sorga kita. Jangan sabar saja menerima injil yang lain, roh yang
lain, Yesus yang lain. Apa itu?
a)
Injil yang
lain adalah Firman yang diputar balik, yang ditambah kurang hanya untuk
menyenangkan hati manusia. Sehingga di dalamnya ada janji-janji yang
menguntungkan secara jasmani. Orientasinya hanya kepada yang jasmani.
Galatia
1:6-7
1:6 Aku heran,
bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus
telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya
bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk
memutarbalikkan Injil Kristus.
Salah satu
tanda akhir zaman ada gempa bumi. Gempa bumi yang terdahsyat adalah gempa bumi
secara rohani, digoncangkan dari pendirian terhadap Firman pengajaran.
Galatia
1:8-10
1:8 Tetapi
sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu
suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,
terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang
telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang
yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu
terima, terkutuklah dia.
1:10 Jadi bagaimana
sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba
berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia,
maka aku bukanlah hamba Kristus.
Ini ayat yang
mendasari mengapa saya selaku gembala meneriakan jangan mendengarkan satu
kalipun kalau sudah berbeda. Silahturahmi boleh, tetapi kalau mau bersekutu
mendengar Firman bersama-sama kalau sudah beda ajarannya jangan! Ajaran yang
lain, Firman yang diputar balik itu punya daya pikat yang kuat. Makanya Paulus
katakan aku heran kamu begitu lekas berbalik dari pengajaran yang benar. Sampai
pengajaran itu seperti tidak ada bekasnya. Hati-hati, punya daya pikat yang
kuat membuat orang yang sudah dalam pengajaran begitu cepat berbalik
meninggalkan pengajaran. Dan yang meninggalkan ini pasti menghujat pengajaran
yang benar. Akibatnya dia menjadi sama dengan nabi palsu.
Kalau kita
sudah tahu berbeda, gembala sudah ingatkan tetapi malah berpikir “ah masa,
pingin tahu, saya punya filter, punya saringan yang kuat” jangan merasa hebat!
b)
Roh yang
lain
I Yohanes
4:2
4:2 Demikianlah
kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah
datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
Roh Kudus itu
roh yang mengaku Yesus, artinya mendorong kita mengaku dosa.
I Yohanes
4:3
4:3 dan setiap roh,
yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh
antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Jadi roh yang
lain itu roh antikristus yaitu roh yang tidak mengakui Yesus datang sebagai
manusia untuk menyelesaikan dosa. Ini roh yang membuat kita sulit untuk mengaku
dosa, terus mempertahankan dosa. Kalau ada Roh Kudus, begitu dia salah lalu
mendengar Firman, Roh Kudus itu menginsafkan kita akan dosa untuk kita akui.
Roh yang lain, roh antikristus, membuat orang itu mempertahankan dosa, tidak
mau mengaku malah salahkan orang lain, salahkan hamba Tuhan sampai
mempersalahkan Tuhan. Akibatnya menjadi sama dengan antikristus.
c)
Yesus
yang lain itulah yesus tanpa salib. Artinya hanya mencari yang enak bagi daging
dalam mengikut Tuhan. Mencari Firmanpun juga yang enak dan nyaman bagi daging. Biarlah
kita bukan mau mencari yang enak bagi daging.
Kalau pikir
mencari yang enak bagi daging ngapain kita pergi beribadah di Palu, buang biaya
besar di tengah-tengah keadaan yang kering dan krisis ini. Tetapi karena kita
mau menerima Yesus yang benar, Yesus dengan salib, kita mau pikul salib. Kalau
Yesus yang lain pasti tidak mau, maunya yang enak terus bagi daging. Akibatnya
menjadi sama dengan iblis. Ingat Petrus, waktu dia mau menghindar dari salib,
Yesus katakan “enyahlah iblis!” berarti Petrus jadi iblis. Yesus berkata “Aku
akan ditangkap, akan dibunuh, 3 hari
setelah itu Aku bangkit” Petrus menarik Yesus ke samping dan berkata “sekali-kali hal itu takkan menimpa Engkau” karena Petrus takut, kalau
Yesus ditangkap, dia juga ditangkap. Yesus berkata “Enyahlah kau iblis, engkau
suatu batu sandungan bagiKu!
Jadi kalau pikiran sudah disesatkan
berarti dia sedang segambar dengan setan tritunggal. Berarti sedang binasa bersama
setan tritunggal. Rencana Tuhan mau menjadikan kita kembali segambar dengan Allah
Tritunggal. Sekarang setan mau menghambat, makanya dia sesatkan pikiran. Mulai
dia ganggu pikiran, masak cuma dengar 1 kali tidak boleh. Selalu kerja bakti,
KKR, puasa, doa semalaman, kapan kita punya waktu untuk rekreasi, kapan punya
waktu untuk refreshing, cuma ibadah-ibadah terus. Di situ mulai Yesus yang lain
masuk. Ada dosa yang ditunjuk Firman tetapi malah tutup mulut, tutup hati, tidak
mau mengaku dosa maka roh lain masuk dan dia sedang segambar dengan setan, akan
binasa dengan setan.
2.
Perjalanan
hidup disesatkan dibawa pada arah yang lain.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti
domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Kalau perjalanan hidup disesatkan
mulai tidak tergembala. Mulai iblis berbisik, tidak usah tergembala, kalau kamu
tergembala nanti kamu setengah mati! Coba kalau kamu tidak ibadah,
teman-temanmu bilang apa, lebih baik tidak usah tergembala di situ,
beredar-edar saja. Mulai dari gembala disesatkan perjalanan hidupnya, domba-domba
juga disesatkan. Kalau gembala sudah tidak tergembala, bagaimana dengan domba-dombanya?
Sementara dalam Yohanes 10:3 gembala di depan, domba ikut dari belakang. Kalau
gembala ke sana kemari, dombanya lari-lari, tidak tahu ke mana.
Kalau pikiran disesatkan dia
menjadi sama dengan trio setan. Setan itu digambarkan seperti binatang buas.
Binatang buas tidak ada yang tergembala. Tidak ada yang berternak singa,
beruang. Yang pada umumnya ternak domba, itik dan sebagainya. Kalau pikiran dan
perjalanan hidupnya disesatkan maka dia sulit tergembala, perjalanan hidupnya
sudah tidak terkontrol, tidak tahu ke mana lagi dia. Orang tidak tergembala itu
bukannya enak, mungkin secara daging dia berkata saya ini enak ke mana saja
boleh. Tetapi lihat akibatnya!
a)
Matius
9:36
9:36 Melihat orang
banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena
mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Lelah, letih
lesu, beban berat. Sekalipun secara daging kelihatan enak, nyaman dia, bisa
pelesir ke mana-mana, tetapi sebenarnya dia itu lelah, letih, lesu, beban berat.
Seperti Esau selalu berburu di padang, begitu pulang dia lelah. Yakub di kemah
makan kacang merah. Untuk dapat berkat sulung Esau harus berburu dulu di
padang. Tetapi Yakub tinggal ambil yang di kandang, disembelih, dimasak oleh
Ribka, bulunya ditaruh di tangan dan di lehernya, diambil baju Esau yang ada di
rumah, Yakub yang mendapat berkat sulung. Esau membawa binatang buruan, dia olah namun ditolak oleh Ishak. Esau tidak dapat
berkat, dia meraung-raung menangis.
b)
Terlantar,
tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya.
I Petrus
2:25
2:25 Sebab dahulu
kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu.
Mau ulang
tahun, dia cari mana pendeta yang bisa mendoakan. Mau menikah baru mau cari
pendeta yang bisa memberkati, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan
jiwanya!.
c)
Tersesat
dan binasa.
Supaya perjalanan hidup kita
tidak tersesat, mulai dari saya sebagai gembala dan seluruh sidang jemaat, kita
harus tergembala, harus mengikuti jejak Yesus Gembala Agung.
Apa jejak Yesus?
I Petrus 2:21-24
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil,
karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan
bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu
tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi
Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita
di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Jejak Yesus adalah jejak salib,
jalan dengan tanda darah. Kalau kita mengikuti perjalanan Yesus dari pengadilan
Pilatus sampai ke bukit Golgota, pasti kita temukan tetesan-tetesan darah Yesus.
Dia sudah dimahkotai dengan mahkota duri, sudah dicambuk dengan cambuk tajam
berduri. Sampai di kayu salib, darahNya mengalir di kayu salib. Ini jejak
salib, berjalan dengan tanda darah. Untuk tergembala ikuti itu! Kalau
enak-enak, bukan jejak salib itu! Bisa dipertanyakan.
Arti jejak salib, berjalan dengan
tanda darah:
a)
Mati
terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran = menempuh jalan kebenaran sekalipun
menderita bagi daging, sengsara bagi daging. Misalnya seperti Yesus yang
menempuh jalan salib, Dia ditinggal sendiri di kayu salib, murid-muridNya lari,
yang lain berdiri jauh-jauh ketika Dia disalibkan, sampai Bapa di sorga meninggalkan
Yesus di kayu salib. Bukan berarti Bapa di sorga tidak peduli lagi dengan
Yesus, namun ini menunjukan untuk mempertahankan kebenaran memang kita harus rela ditinggal sendiri.
Jangan takut, kita tidak sendiri, ada Yesus bersama dengan kita. Yesus ditinggal
sendiri dan dengan cara yang ajaib Dia menyertai kita.
Mazmur 136:4
136:4 Kepada Dia
yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
Jangan takut,
saat kita ditinggal sendiri ada Yesus yang sudah ditinggalkan sendiri, Dia
mampu melakukan keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita!
Saya alami
ketika saya ditinggal sendiri, keluarga dekat, orang-orang yang dulu bersama-sama
malah membelakangi, saya ditinggal sendiri. Justru terjadi keajaiban-keajaiban
besar, ada jalan-jalan baru yang Tuhan buka yang tidak pernah dipikirkan.
Praktek
menempuh jalan kebenaran:
1)
Tidak
berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, ada keuntungan, ada paksaan bahkan
ancaman. Kaum muda yang ngekos hati-hati. Ada kesempatan berbuat dosa, jangan!
Biarpun mendapat keuntungan, jangan! Saya bersyukur saya menjadi kehidupan yang
tergembala.
Perhatikan kaum muda kalau sudah
mengalami kejatuhan nanti kehilangan berkat nikah. Kalau minta ampun
sungguh-sungguh berkat Tuhan berikan kepadanya, memang Tuhan ampuni tetapi
tetap ada harga yang harus dibayar. Ingat Daud yang jatuh dengan Betsyeba,
Tuhan ampuni tetapi ada harga yang harus dia bayar. Anaknya mati,
gundik-gundiknya digauli oleh anaknya sendiri!
Sebab itu jangan main-main, jangan
coba-coba, biar ada kesempatan jangan mau! Mungkin sudah digoda pasangannya,
jangan mau! Mungkin diancam, kalau tidak mau kita putus saja! Itu berarti bukan
dari Tuhan, biar saja putus.
2)
Mulut
tidak menipu, mulut tidak berdusta.
3)
Tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan, malah membalas dengan kebaikan, dia tidak
mencaci maki saat dia dicaci maki.
Ini
pengertian jalan salib, jalan dengan tanda darah. Kita mau menempuh jalan
kebenaran sekalipun daging ini sengsara dan menderita, sakit rasanya.
Yakinlah
bahwa di jalan kebenaran Tuhan ada bersama dengan kita, Tuhan memelihara kita.
Sekalipun kita ditinggal sendiri, Tuhan melakukan keajaiban yang besar bagi
kita.
Mazmur
136:4
136:4 Kepada Dia
yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
b)
Jejak
salib itu mati dan bangkit bersama Yesus, berarti ada keubahan. Mati terhadap
dosa, hidup untuk kebenaran. Tadinya berdosa, sekarang hidup benar. Jadi yang
kedua adalah mengalami keubahan hidup. Itu jalan salib, berubah! Tadinya orang
berdosa, sekarang orang benar. Bagaikan menyanyikan nyanyian baru. Pengalaman
mati itu nada rendah, pengalaman bangkit itu nada tinggi.
Wahyu
14:1-5
14:1 Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan
Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya
dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku
mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru
guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain
kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk
dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari
bumi itu.
14:4 Mereka adalah
orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena
mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti
Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia
sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam
mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Nyanyian baru
itu hanya diketahui oleh 144.000 orang, tidak bisa dipelajari oleh orang lain.
Jadi keubahan hidup itu adalah pengalaman pribadi masing-masing. Kita sendiri yang
merasakan. Dulu saya ini tempramen, sekarang koq bisa tenang menghadapi segala
sesuatu, bisa diam walaupun diperlakukan tidak adil. Ini pengalaman masing-masing,
tidak ada yang sama.
Praktek
nyanyian baru = praktek manusia baru:
1)
Di dalam
mulut mereka tidak terdapat dusta, mereka tidak bercela. Praktek pertama stop
dusta, mulut berhenti berdusta! Bapak ibu yang punya usaha, mungkin jasa atau
dagang, di
situ banyak disusupi dengan
dusta. Banyak kali kita sungkan, banyak pekerjaan kita, tetapi ketika orang
datang bisa kerjakan ini? Dijawab oh bisa. Akhirnya tertunda-tunda tidak
selesai. Kalau memang tidak bisa bilang saja tidak bisa, supaya kita tidak salah
dalam perkataan.
Sampai tidak salah dalam
perkataan, tidak bercela, sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam
banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
2)
Mulut
untuk menyembah Tuhan, menyeruh haleluya. Jadi manusia baru itu dilihat dari
mulutnya.
Perjalanan hidup kita jangan
sampai disesatkan. Biarlah perjalanan hidup kita adalah perjalanan hidup yang
benar, tergembala dengan benar dan baik, sekalipun harus menempuh jalan salib.
Orang yang tergembala dengan benar dan baik padanya ada roh mempelai, pasti
bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kidung Agung 1:7-8
1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung
hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan
domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa
pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
1:8 — Jika engkau tak tahu, hai jelita
di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak
kambingmu dekat perkemahan para gembala.
Kaum muda, pasangan hidup itu
Tuhan sediakan di dalam penggembalaan. Kriterianya:
a)
Yang
laki-laki duduk di tepi sumur penggembalaan = mantap tergembala. Jangan cuma
lihat ganteng, kaya, tetapi lihat yang tergembala.
b)
Yang
perempuan seperti Zipora, artinya burung kecil, yang dibutuhkan suaranya = suka
menyembah Tuhan.
3.
Pergaulan
disesatkan
I Korintus 15:32-34
15:32 Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
15:34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya
dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal
ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Pergaulan yang disesatkan itu
merusakan kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik itu pertobatan dan ibadah
pelayanan. Kalau pertobatannya buruk maka ibadah pelayanannyapun rusak.
Hati-hati, pergaulan yang
disesatkan ini merusak pertobatan
dan merusak ibadah pelayanan kita kalau kita tidak hati-hati, ini pekerjaan
nabi palsu, menyesatkan!
Praktek pergaulan yang buruk yang
menyesatkan.
a)
Ada
binatang buas, ini pergaulan binatang = pergaulan dosa sampai puncaknya dosa.
Pergaulan binatang ini didorong oleh ajaran palsu. Salah satunya ajaran yang
mengatakan tidak ada kebangkitan.
I Korintus 15:32-34
15:32 Kalau hanya
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan
binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak
dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita
mati".
15:33 Janganlah
kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
15: 34 Sadarlah
kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang
tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Ajaran
yang mengatakan tidak ada kebangkitan = ajaran yang menggampangkan kelahiran
baru, menggampangkan baptisan. Ini yang mendorong masuk pada pergaulan dosa
makan minum, ini
pergaulan anjing dan babi!
II Petrus
2:20
2:20 Sebab jika
mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus,
telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di
dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
Kita yang
sudah lepas kemudian terlibat lagi, nanti keadaannya lebih buruk.
II Petrus
2:21-22
2:21 Karena itu
bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan
Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus
yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Bahasa Firman
Tuhan ini bukan mau menekan dan menghina kita yang terlibat dalam hal ini. Ini
bahasa Firman Tuhan untuk mengangkat kita yang sudah terlibat dengan pergaulan
seperti ini. Disadarkan supaya kembali pada pergaulan yang benar. Jangan
pertahankan perrgaulan seperti itu, bangkit! Jangan berkata saya sudah jatuh,
malu, teruskan saja, jangan! Bangkit kembali, masuk pada pergaulan dengan
Allah.
b)
Pergaulan
duniawi.
Yakobus
4:4
4:4 Hai kamu,
orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pergaulun dunia
membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak setia juga dalam nikah. Boleh
bergaul, tetapi ada batas, batasnya kemurnian dan kebenaran.
I Korintus
5:8
5:8 Karena itu
marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian
dan kebenaran.
Kalau saya
kerja tentu saya harus punya banyak relasi supaya dapat untung. Boleh,
silahkan, tetapi harus ada batas, batasnya kemurnian dan kebenaran. Kalau
pergaulan itu, pekerjaan itu, kesibukan itu sudah menghalangi kita dalam ibadah
pelayanan, kalau kita sudah tidak bisa beribadah, itu sudah pergaulan duniawi.
c)
Pergaulan
ajaran palsu, ini yang lebih bahaya lagi. Pergaulan binatang itu di luar,
pergaulan duniawi itu di luar, pergaulan ajaran palsu itu yang bahaya karena
terjadi di dalam. Kita berkumpul tetapi ajaran yang lain yang disampaikan di
situ. Itu pergaulan ajaran palsu, hindari!
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku
menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang
bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan
dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Mungkin kita
ditinggal sendiri, tidak apa-apa, yang penting Tuhan bersama-sama dengan kita. Ada
acara organisasi, kami hanya ikut acaranya, sorenya kami pergi beribadah di
tempat yang ajarannya benar. Memang kami diserang, ditentang, dilawan,
terserah! Yang penting menghindari dari ajaran yang berbeda, bukan memusuhi.
Kalau acaranya kami ikut, pertemuannya kami ikut, ibadah sorenya kami
menghindar! Besoknya ada pertemuan lagi kami ikut, ibadahnya kami menghindar.
Bukan fanatik bodoh-bodoh, ini menghindari pergaulan yang sudah disesatkan,
jangan sampai merusak ibadah pelayanan, merusak tahbisan kami.
Supaya pergaulan tidak disesatkan
maka kita harus meningkatkan pergaulan dengan Tuhan lewat ketekunan dalam 3
macam ibadah pokok:
a)
Meja
roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita
bergaul dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan kurbanNya.
b)
Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bergaul dengan Allah Roh Kudus dalam
urapan dan karunia-karuniaNya.
c)
Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bergaul dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya.
Dalam penggembalaan, pergaulan
dengan Allah Tritunggal dipererat. Orang katakan terlalu ekstrim, mana Tuhan
mau kirim jiwa kalau tidak bergaul. Saya bergaul, saya bermasyarakat, tetapi
kalau soal ibadah saya tidak mau kalau sudah berbeda. Saya bergaul, saya ikuti
rapat di desa, kalau ada undangan yang bertepatan tidak ada ibadah saya penuhi
undangan itu dan berapa kali saya disuruh berdoa saat resepsi. Tetapi untuk
mengikuti ibadah yang sudah
berbeda saya menghindar. Jiwa itu urusan Tuhan, yang penting kita bergaul
dengan Tuhan nanti Tuhan yang kirim jiwa untuk digembalakan. Jadi jangan pakai
pikiran kita, pikiran kita terlalu dangkal mau menyelami pikiran Tuhan. Pergaulan
kita dengan Tuhan kita pererat, pasti Tuhan bela kita. Sahabat karibNya masak
tidak dibela, apalagi kita tunanganNya, calon isteriNya masa Tuhan tidak bela. Pasti Tuhan bela, tidak usah takut!
Tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal.
Apa buktinya kita bergaul dengan
Allah Tritunggal?
a)
Mazmur
25:14
25:14 TUHAN bergaul
karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka.
Takut akan
Tuhan itu bukti kita bergaul karib dengan Tuhan. Takut akan Tuhan = hidup suci,
jaga kekudusan dan
kesucian. Kaum muda silahkan bergaul di sekolah, tetapi harus selalu ditandai
takut akan Tuhan. Sudah bekerja lingkungannya sudah lain, tetap kita tunjukan
warna bahwa kita orang yang bergaul dengan Tuhan, takut akan Tuhan, hidup dalam
kekudusan, tidak ikut-ikutan berbuat dosa, tidak ikut-ikutan cemar. Maka
perjanjianNya diberitahukan kepada kita, artinya Tuhan semakin membukakan
Firman kepada kita. Di mana ada pembukaan Firman di situ ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup
di dunia ini, pintu masa depan, pintu jodoh, sampai pintu sorga dibuka bagi kita.
Ingat Pua dan Zifra, karena mereka takut akan Tuhan maka mereka diizinkan Tuhan
menikah.
Keluaran
1:20-21
1:20 Maka Allah
berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat
berlipat ganda.
1:21 Dan karena
bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
Bukan berarti
yang tidak menikah tidak takut akan Tuhan. Ada yang dipanggil menikah, ada yang
dipanggil tidak menikah. Jangan dihina orang yang tidak menikah, itu orang yang
rohaninya paling tinggi karena dia memusatkan perhatian kepada Tuhan. Kalau
yang menikah masih memusatkan perhatian pada suami, perhatikan isteri dan anak-anak.
I Korintus
7:33-34
7:33 Orang yang
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat
menyenangkan isterinya,
7:34 dan dengan
demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak
gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa
mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada
perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Ayo
tingkatkan pergaulan dengan Tuhan.
b)
Amsal
3:32
3:32 karena orang
yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul
erat.
Bukti kita
bergaul dengan Tuhan, kita menjadi kehidupan yang jujur. Ya katakan ya, tidak
katakan tidak, selebihnya dari si jahat. Soal pengajaran yang benar katakan
benar, yang salah bilang salah dan hindari. Juga soal keuangan jujur, soal
nikah jujur.
Jadi bukti kita bergaul dengan
Allah adalah hidup suci dan jujur, maka pasti bisa menyembah Yesus Raja, Yesus
Gembala Agung. Orang yang suci dan jujur berada di tangan Yesus Gembala Agung,
kita ada di telapak tanganNya.
Mazmur 24:3-4; 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah kita sujud
menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan
kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari
ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Hasilnya:
a)
Tangan
Yesus Gembala Agung menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Yang penting kita suci dan jujur, hidup
sehari-hari Tuhan yang atur semuanya. Masalah apa yang kita hadapi? Kalau kita
di tangan Yesus Gembala yang Agung maka yang jasmani Yesus ciptakan, yang
rohani juga Tuhan Yesus menciptakan kita kembali segambar dengan Allah
Tritunggal.
b)
Tangan
Yesus Gembala Agung menuntun kita ke mata air kehidupan, ke takhta Sorga.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak
Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata
dari mata mereka."
Sambil
menuntun Yesus menghapus air mata kita. Masalah, beban berat, letih lesu, Yesus
tanggung semua, Dia selesaikan semuanya.
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan
mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Air kehidupan
itu mengalir dari takhta
Allah. Yesus menuntun kita ke mata air kehidupan, tempat itulah takhta Sorga.
Yesus menuntun kita sampai ke takhta Sorga, takhta Yerusalem Baru. Kalau ke takhta
Yerusalem Baru Tuhan mampu menuntun, apalagi hanya ke masa depan yang baik dan indah.
Jangan sampai
pergaulan kita disesatkan, jangan sampai pikiran kita disesatkan, jangan sampai
perjalanan hidup kita disesatkan. Bawa hidup kita untuk tekun tergembala,
bergaul dengan Tuhan, menjadi kehidupan yang suci, menjadi kehidupan yang jujur
maka kita berada di tangan Tuhan. Kita dipegang oleh Tuhan, dilukis di telapak
tanganNya. Dia taruh kita di ruang mataNya, Dia taruh kita di telapak
tangannya, di hatiNya, di pikiranNya, di dalam rencanaNya, jangan kita takut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar