Penyerahan anak:
Nama anak ini
adalah Matthew Wijaya Towero. Arti nama Matthew atau Matius adalah kasih karunia. Salah
satu kegunaan kasih karunia adalah menyelamatkan kita manusia berdosa oleh
Korban Kristus.
Efesus 2:5
2:5 telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan
kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Kasih karunia
Tuhan menyelamatkan. Mengapa perlu diselamatkan? Sebab semua manusia telah
berbuat dosa.
Roma 3:23
3:23 Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Bahkan
manusia dikandung dalam dosa.
Mazmur
51:7
51:7 Sesungguhnya,
dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Jangan heran ketika
bumi di hukum oleh Tuhan dengan air Bah, tidak ada anak kecil yang selamat
sebab semua manusia telah berbuat dosa dan dikandung dalam dosa.
Akibat dosa
adalah maut, jadi maut ini mengancam setiap langkah hidup kita. Daud akui hanya
selangkah jaraknya dengan maut. Ada 4 ancaman maut dalam setiap langkah hidup
manusia.
1.
Markus
10:1-11 perikop: Perceraian
Maut mengancam kandungan lewat
perceraian. Kalau sementara mengandung lalu terjadi perceraian kasihan nasib
anak itu bagaimana. Seperti Maria waktu mengandung bayi Yesus, Yusuf mau menceraikan Maria secara diam-diam. Tetapi lewat
mimpi, Tuhan mengingatkan Yusuf sehingga tidak jadi menceraikan Maria.
2.
Markus
10:13-16 Perikop: Yesus memberkati anak-anak
Maut mengancam anak-anak kecil,
lewat dihalang-halangi datang kepada Tuhan.
Markus 10:13
10:13 Lalu orang membawa anak-anak
kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya
memarahi orang-orang itu.
Bapak ibu yang punya anak kecil,
kalau tidak dibawa kepada Tuhan, dibawa untuk beribadah, maut sedang mengancam
dia. Ingat waktu Yesus menyembuhkan seseorang dari roh bisu dan tuli, sakit
ayan, ditanyaoleh
Yesus sejak kapan dia mengalami seperti itu. Dijawab bapaknya “sejak kecil!”.
Sejak usia sekolah minggu, bahkan sejak balita, sejak bayi bawa beribadah
kepada Tuhan. Bayi belum mengerti apa-apa tetapi urapan Roh Kudus bisa membuat
dia menerima Firman lewat pori-porinya. Itu pekerjaan urapan Roh Kudus.
Jadi jangan jadi alasan, anak
kecil rewel, tidak usah dibawa ke gereja, taruh saja di rumah, titip tetangga,
titip omnya, jangan! Maut mengancam anak kecil lewat menghalangi anak kecil
datang kepada Tuhan. Setelah penyerahan jangan sampai anak ini tidak dibawa
lagi. Bawa terus untuk dia bisa melekat, dijamah, bahkan dipeluk oleh tangan
Tuhan.
3.
Markus
10:17-27 Perikop: Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah
Maut mengancam kaum muda. Orang
kaya ini adalah kaum muda, dalam Injil yang lain disebut orang muda yang kaya.
Maut mengancam kaum muda lewat ikatan akan uang lewat pekerjaan, lewat study
dan lain-lain sehingga meninggalkan Tuhan, tidak lagi beribadah melayani Tuhan.
Kalau anak-anak sudah remaja, sudah pemuda, bisa cari uang, tujuan sekolah
untuk mendapat ijazah mempermudah cari pekerjaan, ujung-ujungnya duit juga,
jangan sampai tidak beribadah. Apalagi sampai meninggalkan Tuhan.
4.
Markus
10:28-31 Perikop: upah mengikut Yesus
10:31 Tetapi banyak orang yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu."
Maut mengancam orang dewasa, orang tua, supaya menjadi yang
terakhir. Tadinya melayani, kemudian mundur sampai menjadi kehidupan yang tidak
setia dalam ibadah pelayanan. Perhatikan orang tua, orang yang sudah dewasa,
banyak juga begitu sudah dewasa tidak beribadah lagi. Padahal waktu kaum muda,
waktu masih remaja, aktif menyanyi koor. Waktu sudah dewasa, sudah menikah,
malah menghilang.
Maut
mengancam dari kandungan, bayi, anak-anak, remaja, kaum muda, sampai dewasa, Sebab
itu sejak kecil, dari bayi, anak itu harus diserahkan kepada Tuhan sehingga
hidup di dalam kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan.
Bangsa-bangsa
di dunia menjadi 2:
1.
Bangsa
Israel pilihan Tuhan.
2.
Bangsa
kafir.
Korban
Kristus menyelamatkan bangsa Israel lewat 4 luka utama, 2 di kaki dan 2 di
tangan. Korban Kristus juga menyelamatkan kita bangsa kafir lewat luka kelima
yang terdalam di lambungNya, yang dibuat oleh prajurit romawi, yang
mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan tanda-tanda selamat.
Tanda-tanda
selamat.
Yohanes
19:34
Yohanes 19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu
menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
1.
Tanda
darah. Ini bicara pertobatan, berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan
2.
Tanda
air. Lahir baru lewat baptisan air yang benar sehingga bisa hidup baru yaitu
hidup di dalam kebenaran.
Bayi itu belum mengerti
bagaimana itu bertobat dan lahir baru. Tanggung jawab orang tua harus menjadi
teladan pertobatan dan teladan hidup benar bagi anak. Itu warisan terutama yang
kita wariskan kepada anak. Untuk memantapkan kebenaran harus tergembala.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,
tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Jadi sebagai
orang tua wariskanlah kebenaran dan ketekunan dalam penggembalaan kepada anak sehingga
sekeluarga selalu berada di dalam tangan kasih karunia Tuhan yang besar.
Ibadah
Raya:
Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Wahyu 13:11
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
Ada binatang
keluar dari bumi, bertanduk 2 seperti Anak Domba tetapi berbicara seperti
seekor naga. Ini menunjukan kepalsuan. Sumber dari kepalsuan adalah ajaran
palsu. Sehingga ibadahnya menjadi ibadah yang palsu, penyembahannya penyembahan
palsu, tahbisannya tahbisan palsu. Ajaran palsu = ragi. Sedikit saja masuk
sudah merusak adonan, merusak persekutuan Tubuh Kristus yang benar. Hawa hanya
sekali mendengar suara ular, begitu dia dengar suara ular maka persekutuannya
dengan Tuhan menjadi hancur, rusak nikahnya, telanjang, nikahnya dalam suasana
kutukan, nikahnya terusir dari hadapan Tuhan.
Bagaimana
supaya kita tidak disesatkan oleh ragi ajaran palsu ini? Kita belajar dari
perjalanan bangsa Israel.
1. Imamat 23:6-8
23:6 Dan pada hari yang kelima belas
bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu
harus makan roti yang tidak beragi.
23:7 Pada hari yang pertama kamu harus
mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada
pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."
Keluaran 13:6-7
13:6 Makanlah roti yang tidak beragi
tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi
TUHAN.
13:7 Roti yang tidak beragi haruslah
dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat
padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.
Ragi tidak boleh ada di seluruh
perkemahanmu. Jadi dulu bangsa Israel merayakan pesta roti tidak beragi. Jadi
mereka harus makan roti tidak beragi itu selama 7 hari. Dan selama 7 hari itu
tidak boleh ada ragi sedikitpun di antara perkemahan mereka. Dulu secara
jasmani, sekarang bagi kita pengertian rohaninya.
Roti tidak beragi menunjukan pribadi
Yesus sendiri, Firman pengajaran yang murni. Makan roti yang tidak beragi
artinya kita bersekutu dengan Yesus di dalam kematian dan kebangkitanNya lewat praktek
masuk baptisan air yang benar. Benar di sini bukan sesuai organisasi gereja,
benar itu sesuai Alkitab, seperti Yesus dibaptis.
I Korintus 10:17
10:17 Karena roti adalah satu, maka
kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian
dalam roti yang satu itu.
Bagaimana baptisannya? Sesuai
Alkitab atau tidak? Ini yang menentukan kita tidak bisadisesatkan oleh ajaran
palsu atau tidak. Sebab baptisan air itu memohonkan hati nurani yang murni.
Hati nurani yang murni itu adalah hati yang peka, mana ajaran benar dan mana
ajaran yang tidak benar.
Roti yang tidak beragi adalah
Yesus. Makan roti tidak beragi berarti bersekutu dengan Yesus dalam kematian
dan kebangkitanNya lewat baptisan air. Jadi bagaimana Yesus dibaptis, itu yang
kita ikuti.
Matius 3:15
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya
kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Sebenarnya Yesus tidak perlu
dibaptis karena Dia sempurna, Dia adalah Allah sendiri. Tetapi Yesus masuk
dalam baptisan air untuk memberikan teladan kepada kita baptisan yang bagaimana
yang harus kita ikuti, ada teladan yang benar, teladan yang sempurna.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah
seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yesus keluar dari air, berarti
sebelumnya Dia keluar dari air, Dia masuk ke dalam air. Sedalam apa airnya?
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Sedalam kuburan! Sudah jelas,
jadi tidak perlu berdebat lagi. Itu yang diteladankan oleh Yesus, baptisan air
yang sesuai dengan Alkitab. Bukan sesuai aturan manusia atau aturan organisasi.
Bagaimana orang dikuburkan? Dibaringkan, yah begitu pelaksanaan baptisan.
Ini yang menentukan kita memiliki
hati nurani yang baik, sehingga bisa tahu mana yang benar dan mana yang tidak
benar. Kita bisa melangkah pada jalur yang benar, tidak salah jalur.
2.
Roti
tidak beragi adalah pengajaran yang sehat dan murni. Setelah masuk baptisan air,
kita memiliki hidup yang baru, kita lahir baru. Bukti lahir baru:
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang
baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Bukti lahir baru selalu ingin dan
selalu rindu air susu yang murni dan rohani = mau digembalakan dalam pengajaran
yang sehat dan murni. Pengajaran yang sehat ini bukan milik satu organisasi.
Pengajaran yang sehat dan murni itu tertulis dalam Alkitab, berarti milik semua
gereja, tinggal mau dibukakan atau tidak. Kita harus tergembala dalam binaan
ajaran yang sehat. Kalau bangsa Israel dulu makan roti yang tidak beragi selama
7 hari lamanya, jangan campur-campur dengan makanan yang lain. Begitu juga kita,
tergembalalah dalam ajaran sehat, jadikan itu makanan utama secara rohani kita.
Jangan dicampur-campur dengan yang duniawi, filsafat dunia, pengetahuan dunia,
lawak-lawak dan sebagainya. Firman pengajaran yang benar dan murni itu kita
jadikan kebutuhan utama kita, maka kita tidak bisa disesatkan oleh ragi ajaran
palsu.
Angka 7 itu angka kesempurnaan.
Kita sekarang telah berada di penghujung akhir zaman, sudah harus mantap dalam
penggembalaan. Apalagi kita sudah mengalami keajaiban-keajaiban Firman itu. Tidak
usah lirik lagi kiri kanan, apalagi cuma mau cari yang enak bagi daging.
Tidak boleh ada ragi sedikitpun
sejak hari pertama sampai hari ketujuh. Hari pertama itu tanggal 14 bulan 1
bangsa Israel merayakan Paskah. Paskah itu bicara kelepasan, sekarang bicara
pertobatan. Sejak kita bertobat sampai kedatangan Yesus kembali kedua kali
tidak boleh ada ragi. Jangan sampai kita disesatkan oleh ajaran-ajaran lain.Sejak
kita bertobat sampai kedatangan Yesus kedua kali, kita sudah harus mantap
tergembala menjaga kesucian hidup kita maka kita bisa masuk pada pesta kawin
Anak Domba Allah.
Sekarang kita pelajari
tanda-tanda pengajaran yang sehat, ajaran yang murni.
a)
Tertulis
di dalam Alkitab. Tidak diambil dari buku-buku lain. Kita baca harus ada
ayatnya di dalam Alkitab. Coba bapak ibu buat suatu perjanjian, kalau tidak ada
hitam di atas putih bisa tertipu. Sewa rumah ada perjanjiannya, beli sesuatu
ada perjanjiannya, ada stempel meterainya dan lain sebagainya. Yang rohani itu
lebih dari yang jasmani. Kalau yang jasmani saja kita ngotot harus ada hitam di
atas putih, koq yang rohani kita tidak ngotot. Biar tidak tertulis dalam
Alkitab diterima saja, malah amin-amin dahyat luar biasa. Seharusnya untuk yang
rohani kita lebih ngotot “ayatnya mana om?” jangan asal!
Matius
4:3-4
4:3 Lalu datanglah
si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab:
"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah."
Kalau Firman
tertulis di dalam Alkitab, mengandung kuasa kemenangan atas pencobaan dari setan
tritunggal. Yesus menghadapi pencobaan selalu berkata “ada tertulis”, sampai
pencobaan ketiga Yesus katakan enyahlah kau iblis, iblisnya lari. Didalam
Firman yang tertulis ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya
pencobaan. Jadi begitu menghadapi pencobaan ada Firman menguatkan tertulis
dalam Alkitab, kita baca kita menjadi kuat lagi, Firman menjadi penghiburan,
jadi kekuatan dan kita menang. Kalau Firman tidak tertulis, menghadapi
pencobaan kalah terus.Selama ini dia beribadah, Firman disampaikan tetapi tidak
tertulis dalam Alkitab, sehingga begitu menghadapi pencobaan dia kalah. Bukti dia
kalah dia kecewa, putus asa, persalahkan sesama, persalahkan Tuhan sampai akhirnya tinggalkan Tuhan karena dia tidak kuat,
tidak ada ayat yang menguatkan dia. Kalau tertulis dalam Alkitab, dia kuat sebab
ada ayat yang menguatkan, dibalik salib ada kemuliaan, sehingga dia kuat
bertahan.
Hamba Tuhan
mengalami berlimpah-limpah penderitaan dan penderitaan hamba Tuhan itu hiburan
bagi jemaat. Kalau tidak ada Firman seperti itu, kalau melayani menderita terus
nanti tidak kuat, bisa kecewa dan putus asa.
II
Korintus 1:3-6
1:3 Terpujilah
Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah
sumber segala penghiburan,
1:4 yang menghibur
kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka,
yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami
terima sendiri dari Allah.
1:5 Sebab sama
seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus,
demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
1:6 Jika kami
menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur,
maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan
untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita
juga.
Kalau gembala
menderita, jemaat mendapat penghiburan. Gembala dihibur, jemaat juga dapat
penghiburan. Berarti jemaat dapat penghiburan double. Jemaat lihat gembalanya
menderita tetapi terus melayani, dia bisa terhibur “saya juga tidak mau mundur,
saya mau terus melayani”. Ini Firman yang tertulis dalam Alkitab. Kalau kita
sudah mengalami kuasa Firman Tuhan, kita bisa menasihati dan menghibur sesama
kita yang dalam penderitaan. Ayub menderita lalu sahabat-sahabatnya datang
menghibur, Ayub katakan “penghibur sialan!” karena mereka tidak merasakan penderitaannya Ayub, tidak
mengalami tetapi mau menghibur.
Itu Firman
yang murni, ajaran sehat, tertulis dalam Alkitab. Jangan ragu, ada kemenangan
atas pencobaan dari setan. Minimal kita mengalami penghiburan dan damai
sejahtera.
b)
Dikatakan
oleh Yesus sendiri.
Yohanes
15:3
15:3 Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Dikatakan
oleh Yesus artinya dibuka rahasianya
oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Rasul
Petrus mengatakan jangan sembarang menafsirkan ayat, biarlah dari Tuhan sendiri,
Roh Kudus yang membukakan bagi kita, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Jangan
ragu kalau mendengar Firman lalu diterangkan dengan ayat sebab di dalam Firman
yang dibuka rahasianya itu ada kuasa penyucian!
c)
Berbicara
tentang nikah yang benar dan suci! Karena mengarahkan jemaat untuk masuk nikah
yang rohani, nikah yang sempurna, pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah
benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Makanya dalam
ibadah selalu ditekankan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, itu yang
sehat dan murni.
Jadi kalau
tetap mempertahankan nikah yang salah, tidak akan tahan mendengar ajaran yang
sehat dan murni, suatu saat dia akan keluar. Tetapi kalau dia mau diperbaiki
nikahnya itu kasih karunia Tuhan baginya, kemurahan Tuhan.
d)
II
Korintus 2:17
2:17 Sebab kami
tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah.
Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan
maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Diberitakan
dengan maksud-maksud murni, bukan untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani. Benar-benar
dengan maksud murni untuk membawa gereja Tuhan masuk dalam rencana Allah yang
besar.
Ada yang
memberitakan Firman karena dengki, karena mencari keuntungan jasmani, ada lagi
yang karena mau dihormati, itu tidak murni lagi. Kalau hanya untuk mencari
hormat, nanti kehilangan hormat dari Tuhan.
Filipi
1:15
1:15 Ada orang yang
memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang
memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Karena
jengkel pada seseorang, pak gembala sudah cari ayat, tunggu hari minggu. Memang
ada ayatnya tetapi sudah tidak murni. Dia lagi krisis keuangan lalu berkhotbah
“yang menabur banyak menuai banyak” memang ada ayatnya tetapi maksudnya supaya
jemaat berkorban dan dompetnya terisi lagi.
e)
Dipraktekkan dulu oleh pembicara baru diajarkan.
Markus
6:30
6:30 Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Praktek dulu
baru ajarkan, Yesus teladannya.
Kisah Para
Rasul 1:1
1:1 Hai Teofilus,
dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan
dan diajarkan Yesus,
Kerjakan dulu
baru ajarkan, Yesus begitu, murid-muridnya juga begitu, sekarang kamipun hamba
Tuhan harus begitu sehingga dalam pemberitaan Firman ada tanda darah, ada wibawa
Kristus yang sanggup memberikan kelepasan dari segala ikatan, kemenangan dari
semua pencobaan.
Doakan saya
sebagai hamba Tuhan, biar semua yang dikerjakan itu yang diajarkan. Jangan
diajar tanpa dikerjakan, itu ahli Taurat! Kasih beban di pundak umat tetapi
dengan satu jaripun tidak mereka sentuh. Ajar berkorban tetapi dia sendiri
kikir. Ajar kesucian dia sendiri selingkuh. Lalu khotbah jangan lihat saya, saya
manusia banyak kekurangan, pandang saja Yesus! Omong kosong!
Pandang tabut
dan si pemikul, pandang hamba Tuhan yang memberitakan, cocok hidupnya sesuai dengan
Firman yang dia sampaikan atau tidak. Sesama yang paling dekat dengan saya
adalah isteri saya, seisi pastori termasuk pengerja. Kalau lihat yang saya
kerjakan tidak sesuai dengan yang saya ajarkan jangan tergembala, rugi! Biarpun
yang saya sampaikan ayat menerangkan ayat tertulis dalam Alkitab tetapi dia
tidak praktek, itu tidak murni, tidak sehat.
Sikap yang benar terhadap Firman
pengajaran yang murni.
a)
I
Timotius 4:1-2
4:1 Tetapi Roh
dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan
murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Sikap pertama
harus ada ketegasan dalam urapan roh Kudus. Artinya:
1)
Tegas
berpegang teguh pada
satu pengajaran yang murni yang sudah menjadi pengalaman hidup kita, sudah
memberikan keajaiban-keajaiban dalam kita. Sudah membenahi kita, memberkati
kita, menyucikan nikah kita, memperbaiki nikah dan pelayanan kita, yah sudah
pegang teguh, tidak usah lirik yang lain. Kalau kita sudah merasa kasiat dari
suatu makanan atau obat, tidak usah lagi cari yang lain!
Kalau Firman belum menjadi
praktek, mudah sekali melepaskan pengajaran yang benar. Kaum muda begitu
diperhadapkan dengan jodoh, mudah sekali melepaskan pengajaran kalau dia tidak pernah
praktekan. Firman itu praktis, didengar untuk dipraktekan. Bukan diperdebatkan,
ditentang, dilawan.
2)
Tegas
untuk menolak ajaran yang lain, bukan memusuhi. Termasuk gosip-gosip yang tidak
bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, hindari! Apalagi hanya melemahkan
iman, hindari!
Kadang saya merasa sedih, koq
tega yah, gembalanya yang bertahun-tahun mendoakan dia, menaikan doa penyahutan
malah dilawan gara-garamendengar gosip dari orang lain yang tidak pernah
mendoakan dia atau hamba Tuhan lain yang tidak bertanggung jawab atas
keselamatan jiwanya, langsung dia lawan gembala.
Makanya jangan beri kesempatan
sekalipun untuk mendengar suara asing, sebab nanti kita bisa dibimbangkan dan lemah iman kita.Ingat
saja Hawa, hanya sekali dia
dengar suara ular, langsung pikirannya diperdaya ular, dan kesetiaannya
terhadap Tuhan Yesus disesatkan.
Firman pengajaran yang murni itu
penting, harus dipraktekan menjadi pengalaman hidup. Juga jangan lupa Roh Kudus
penting sekali. Kita butuh Roh Kudus, tanpa Roh Kudus kita ini hanya manusia
daging.
Roma 8:7,13
8:7 Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini
memang tidak mungkin baginya.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut
daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup.
Kalau tidak ada Roh Kudus, daging yang menonjol. Menjadi manusia daging
yang mengedepankan hawa nafsunya, ambisinya, emosinya. Sehingga ketika
mendengar Firman pengajaran yang sehat dan benar bisa bimbang, bisa
bersungut-sungut “terlalu keras, terlalu lama, itu pendeta cuma mengada-ada, cuma
sengaja tembak-tembak saya!”itu kalau tanpa Roh Kudus daging akan menonjol.
Tetapi dengan Roh Kudus kita bisa menerima firrman dan bisa menerima
penyuciannya.
Tadi kesaksian, begitu masuk
baptisan air lalu keluar dari baptisan air Roh Kudus turun, sehingga waktu
mendengar Firman bisa menerima tidak kosong lagi.
Tanpa Roh Kudus akan seperti ini
jadinya.
Yohanes 6:60,66
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu
banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah
yang sanggup mendengarkannya?"
6:66 Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
6 itu angka daging. Bukan suatu
kebetulan ayat ini ditulis pasal 6 ayat 66 kalau dihilangkan titik 2 nya
menjadi 666, angka antikris, angka daging. Tubuhnya daging, jiwanya daging,
rohnya daging. Ini kalau tanpa Roh Kudus, semua daging. Waktu dengar Firman mulai
lirik suaminya, dia lapor saya ini sama gembala, kenapa Firman tentang isteri
harus tunduk pada suami! Atau suami lirik isterinya, dia lapor saya ini, kapan
dia telpon gembala, kenapa saya tidak dengar, kapan dia ketemu gembala, kenapa
Firman tentang suami yang kasar sama isteri. Itu kalau daging, banyak
curiganya. Akhirnya kalau sudah curiga, mulai menolak Firman. Kalau sudah
menolak pengajaran yang benar akan murtad, gugur dari iman. Dia tidak lagi
mengikuti Yesus, yang dia ikuti keinginan dagingnya. Nanti dia akan cari ibadah
yang Firmannya cocok bagi dagingnya. Begitu dia temukan, dia tergembala di
situ. Begitu kena lagi dagingnya dia akan pindah cari yang lain. Itu kalau
dengar Firman lalu daging yang dia kedepankan. Kita dengar Firman, daging kita matikan.
Roh Kudus mematikan daging, biarlah Firman itu berkarya dan bekerja dalam hidup
kita. Pribadi Yesus semakin nyata, tabiat Allah semakin nyata dalam hidup kita.
Mendengar Firman atau menerima
penyucian Firman pengajaran itu bagaikan dimandikan.
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Tugas Yesus memandikan gerejaNya.
Tugas ini didelegasikan kepada kami hamba Tuhan untuk memandikan sidang jemaat.
Saya gembala sebagai suami bayangan dari sidang jemaat untuk membawa jemaat kepada
Yesus, suami yang sesungguhnya. Tugas saya memandikan jemaat dengan air Firman
pengajaran. Supaya jemaat bisa bersih, saya harus lebih dahulu bersih, lebih dahulu menerima penyucian Firman.
Untuk dimandikan harus rela
ditelanjangi.
Efesus 5:11-13
5:11 Janganlah turut mengambil bagian
dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi
sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa
yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah
ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah
terang.
Kalau ditelanjangi memang malu. Itulah saat mendengar Firman
ditunjuk kesalahan kita, malu, sakit bagi daging kita. Tetapi kalau kita mau
bersih, terima itu! Jangan ngomel, jangan marah, jangan berpikiran yang
negatif, siapa yang lapor! Ditelanjangi bukan untuk dipermalukan tetapi untuk
dibersihkan supaya kita bisa mengenakan pakaian pesta mempelai wanita Sorga.
Dosa-dosa itu ditelanjangi semua,
jangan ditutup-tutupi. Sebagai hamba Tuhan harus berani menelanjangi dosa
jemaat, jangan ditutup-tutupi. Yohanes menghadapi Herodes langsung
terang-terangan “tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”. Waktu raja
Uzia mengambil membakar pedupaan, datang 84 imam-imam dengan tegas “hai Uzia,
engkau tidak patut mempersembahkan korban di atas mezbah!”. Sebagai hamba Tuhan
harus berani menyampaikan rahasia Injil, harus tegas supaya jemaat dibersihkan,
jemaat disucikan, jemaat punya pakaian mempelai dan siap masuk pesta nikah Anak
Domba Allah.
b)
I
Timotius 1:3
1:3 Ketika aku
hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau
supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar
mereka jangan mengajarkan ajaran lain
Artinya
pertahankan kesatuan dan kemurnian Firman pengajaran. Baik secara pribadi,
nikah kita, penggembalaan. Sebagai gembala saya tidak boleh sembarang
menyerahkan mimbar kepada hamba Tuhan lain. Bukan berarti saya serakah, tetapi
tidak boleh sembarang. Begitu yang datang ajaran lain dia sampaikan, yang
setengah mati gembala mau cabut ajaran yang orang itu tanamkan. Pertahankan
kemurnian Firman pengajaran yang benar, kita menjadi satu dalam Tubuh Kristus
yang sempurna.
Bergumul
terus, jangan sampai nikah itu pisah-pisah beda, ajaran, bergumul supaya nikah
itu satu. Yang belum menikah jangan cari yang beda pengajaran apalagi beda
keyakinan. Carilah yang satu pengajaran. Kalau memang sayang sama dia bawa
dengar pengajaran supaya bisa satu pengajaran. Dalam penggembalaan
dipertahankan kemurnian, jangan gado-gado ajarannya. Persekutuan antara
penggembalaan harus satu pengajaran semuanya.
Ulangan
16:3
16:3 Janganlah
engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus
makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab
dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur
hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.
Roti tidak
beragi itu disebut roti penderitaan, makanya banyak yang tidak mau. Artinya:
1)
Untuk
mendengar Firman sunggung-sungguh memang kita harus rela menderita bagi daging.
Banyak halangan mendengar
Firman. Sudah datang mendengar Firman harus duduk lama. Itu sakit bagi daging.
Firman seperti menghina dan
mempermalukan kita. Datang ibadah malah dikatakan anjing, babi dan lain
sebagainya. Rasanya sakit dan pahit bagi daging tetapi manis bagi jiwa dan roh
kita. Rasul Yohanes di pulau Patmos disuruh ambil kitab yang terbuka dan makan.
Di mulut terasa manis tetapi di perut terasa pahit. Sebaliknya dosa, bujuk rayu
iblis manis bagi daging tetapi pahit bagi jiwa dan roh, membawa pada kebinasaan selamanya di neraka. Tinggal mana yang mau
dipilih! Firman pahit bagi daging, tetapi manis bagi jiwa dan roh, membawa kita
pada pesta nikah Anak Domba Allah, kerajaan 1000 tahun damai sampai kerajaan
sorga kekal selamanya.
Saya sudah komitmen, sejak bapak
ibu menyatakan tergembala di tempat ini, saya tidak akan membuat bapak ibu
nyaman dengan dosamu!Memang sakit bagi daging tetapi manis bagi jiwa dan roh.
Memang beresiko bagi kami yang
menyampaikan Firman, ada perlawanan balik. Makanya rasul Paulus katakan
beritakanlah Firman baik atau tidak baik waktunya.Kapan waktu yang tidak baik?
Ketika dilawan. Tetapi tetap harus beritakan Firman.
2)
Memang
untuk percaya pada Firman, meyakini Firman, kadang tidak cocok dengan akal
kita. Yesus katakan beri makan mereka, Filipus katakan bagaimana bisa, uang 200
dinar tidak akan cukup memberi makan 5.000 orang. Firman Tuhan berapa roti ada
padamu, bagikan. Untuk percaya pada Firman, menjadi iman di hati memang kadang
kala bertentangan dengan logika dan kehendak kita. Tetap percaya dan yakin pada
Firman Tuhan. Tanggalkan kehendak kita, tanggalkan pikiran daging kita.
3)
Untuk
praktek Firman itu menderita bagi daging. Di sinilah dibutuhkan
pengorbanan-pengorbanan. Pengorbanan pikiran, pengorbanan perasaan, berkorban
segala-galanya. Yang banyak dihadapi mulai dikucilkan, merasa sok suci, dihina
dan macam-macam yang dihadapi tetapi tidak perlu takut kalau kamu diaibkan
karena pengajaran.
Yesaya 51:7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang
mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam
hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika
dinista oleh mereka.
Terutama yang kita korbankan
adalah pikiran dan perasaan. Seperti Yesus, coba bayangkan bagaimana perasaan
Yesus. Waktu Dia sampaikan Firman kepada murid-muridNya “kamu semua akan
tergoncang imannya” langsung Petrus berkata “biar mereka semua tergoncang, aku
tidak!” Yesus katakan “hei Petrus sebelum ayam berkokok kamu sudah 3 kali
menyangkal Aku!”. Malah Petrus jawab “aku rela mati untuk Engkau!”. Perasaan
Yesus bagaimana? Firman disampaikan malah ditanggapi “oh saya mampu”. Yudas
lagi diingatkan, siapa mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama-sama Aku,
dialah yang menyerahkan Aku, adalah lebih baik orang ini tidak dilahirkan”.
Yudas berkata bukan
aku yah Rabbi, dia mengelak dari Firman. Waktu di taman Getsemani Yudas datang
mencium Yesus untuk menyerahkan Dia, perasaan Yesus tercabik-cabik. Lihat
Petrus yang tadi katakan tidak mau tergoncang malah potong telinga orang, perasaan
Yesus tersayat-sayat. Lihat murid-muridNya lari berpencar meninggalkan Yesus, hatinya
Yesus bagaimana. Di halaman
rumah imam besar, Petrus 3 kali menyangkal Yesus.
Untuk mempertahankan pengajaran
yang benar dan murni kita rela berkorban pikiran dan perasaan daging. Memang sakit
bagi daging, tetapi Firman itu mendarah daging dalam kita, pikiran dan perasaan
Yesus masuk di dalam kita. Ada 7 pikiran dan perasaan Yesus, kita pelajari 2
saja.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
Ø Merendahkan diri serendah-rendahnya. Artinya:
v Kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan
sesama. Seringkali gengsi, malu! Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengaku dosa
kepada Tuhan dan sesama. Seperti Yesus dengan rendah hati mengakui dosa kita
dan menanggungnya di kayu salib, begitu juga yang mau kita lakukan. Siang ini
ketika Firman menelanjangi kita, bukan untuk kita marah atau bereaksi daging,
tetapi untuk kita merendahkan diri serendah-rendahnya di kaki Tuhan, kita akui
kepada Tuhan dan sesama dosa itu. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi.
v Kemampuan menerima kenyataan yang ada
sehingga kita bisa mengucap syukur dalam segala hal, seperti Yesus mengucap
syukur dalam penderitaan. Yesus ambil roti, Dia katakan ini tubuhKu yang
diserahkan bagi kamu, Dia ambil anggur ini darahKu. Tetapi sebelumnya Yesus
mengucap syukur. Bagaimana dengan kita? Waktu bahagia, diberkati “puji Tuhan”
semangat nyanyinya. Begitu menderita, mulai ragu “Tuhan itu ada atau tidak,
pengajaran ini benar atau tidak, koq saya sengsara?”.
Lukas 22:17,19
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah
cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di
antara kamu.
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya:
"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku."
Kita buang pikiran perasaan
daging, masuk pikiran Yesus, merendahkan diri serendahnya.
Ø Taat pada firman Tuhan apapun resikonya.
Yesus taat sampai mati, kita taat apapun resikonya sampai daging tidak
bersuara. Kadang kita taat tetapi daging masih bersuara. Tuhan mau kita taat
sampai daging ini tidak bersuara, pokoknya taat saja, lakukan saja Firman
Tuhan! Ini butuh perjuangan! Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi
kalau kita ada kemauan, Yesus kasih kemampuan. Kemampuan itu dari Roh Kudus.
Sebagaimana Yesus di taman
Getsemani berdoa, kemanusiaannya takut, rasa sedih, tetapi dia mau menerima salib,
Dia mau taat makanya malaikat datang menguatkanNya. Karena kita mau taat maka
Roh Kudus menguatkan.
Hasilnya luar biasa:
Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Hasilnya kita menerima kuasa nama
Yesus yang ajaib, yaitu:
Ø Kisah Para Rasul 10:43
10:43 Tentang Dialah semua nabi
bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan
dosa oleh karena nama-Nya."
Dengan kita mau merendahkan diri,
mau taat, ada kuasa nama Yesus sehingga kita mengalami kuasa pengampunan dosa.
Ø Yohanes 17:12
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang
binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah
yang tertulis dalam Kitab Suci.
Ini kuasa pemeliharaan dan
perlindungan oleh nama Yesus.
Ø Yohanea 14:14
14:14 Jika kamu meminta sesuatu
kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Ini kuasa menjawab doa. Kita
berdoa dalam nama Yesus maka Tuhan menjawab.
Ø Filipi 2:10
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,
Kuasa kemenangan atas setan
tritunggal sumbernya pencobaan, sumbernya kegagalan, air mata, dosa, sumbernya
semua yang jelek-jelek. Kita menang menghadapi segala sesuatu.
Ø Yesaya 4:1
4:1
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki,
serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri;
hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada
kami!"
Kuasa penyucian dari segala aib
dosa, sehingga kita bisa menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga tanpa cacat
cela, tanpa aib. Kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai waktu Dia
datang kembali, namanya betul-betul dilekatkan kepada kita, namanya
dimeteraikan kepada kita. Kalau sudah menikah, isteri itu menyandang nama
suaminya. Namanya
Yesus dilekatkan kepada kita sebagai bukti kita adalah sah menjadi mempelai
wanita Tuhan yang sempurna, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Wahyu 22:4
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya,
dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Ayo perhatikan sikap terhadap
pengajaran. Tegas berpegang pada pengajaran yang benar, tegas menolak ajaran
yang lain. Pertahankan kemurniannya, pertahankan kesatuan pengajaran yang
benar. Sekalipun untuk mendengar Firman sakit bagi daging, mau percaya pada
Firman itu sakit bagi daging, terlebih mau praktek Firman sakit bagi daging, kita
butuh pengorbanan sampai mengorbankan segala-galanya. Korbankan pikiran dan
perasaan maka pikiran dan perasaan Yesus masuk ke dalam kita, kuasa namaNya
bisa kita alami. Kuasa pengampunan dosa, kuasa pemeliharaan perlindungan, kuasa
menjawab doa, kuasa kemenangan, kuasa menghapus aib, kita sempurna menjadi
mempelai wanita Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar