Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 5 kutukan yang melanda kehidupan yang
tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Kita masih membahas poin kedua, pedang atau
perang.
Imamat
26:17,25,33,36-39
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan
dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan
kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu
pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu
berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke
tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari
antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain,
dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu,
mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan
karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti
nenek moyangnya.
Ini akibat menolak pedang
penyucian atau pedang Firman pengajaran yang benar. Firman itu lebih tajam dari
pedang bermata 2.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pedang tajam bermata
2 itu ada di mulut Yesus.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya
Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam
bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Jika pedang itu
ditolak maka akan berubah menjadi pedang penghukuman.
Wahyu 2:16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku
akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di
mulut-Ku ini.
Keadaan orang yang
menolak pedang penyucian:
Yehezkiel 21:9-10,25
21:9 "Hai anak manusia,
bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah
diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan
darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita?
— Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —
21:25 Dan hai engkau, raja
Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk
penghakiman terakhir,
Keadaan orang yang
menolak pedang Firman pengajaran yang benar, dia adalah orang fasik yang
durhaka. Orang fasik ini adalah orang yang berada di dalam penggembalaan,
tetapi hanya menyelusup atau menyelundup.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk
menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan
untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih
karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal
satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ini orang yang
ditentukan oleh Tuhan untuk dihukum. Semoga kita bukan menjadi penyelusup
tetapi sungguh-sungguh dalam penggembalaan. Kalau hanya penyelusup itu
ditentukan oleh Tuhan untuk dihukum. Dan Tuhan akan membunuh orang fasik dengan
nafas mulutNya. Justru di saat terjadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir, ada orang
fasik di dalamnya yang menyelusup. Dalam Yesaya pasal 11 ada 7 Roh Allah dan Yudas
1:4 ada penyelusup, ada orang fasik yang akan dihukum.
Yesaya 11:4
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah
dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang
tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan
perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh
orang fasik.
Orang fasik =
antikristus.
II Tesalonika 2:8
2:8 pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.
Yang menolak
penyucian adalah orang fasik yang durhaka. Orang fasik itu adalah antikristus. Jadi
orang yang menolak pedang penyucian pada dirinya ada roh antikristus. Orang
fasik itu adalah penyelusup dalam penggembalaan, yang tidak sungguh-sungguh
termasuk dalam kita. Sama juga dengan antikristus, dia adalah penyelusup.
I Yohanes 2:18-19
2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar
adalah waktu yang terakhir.
2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka
tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal
itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita.
Ini awasan bagi kita,
kita masuk dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar,
kalau tidak sungguh-sungguh nanti jadi antikristus. Antikristus itu kejam,
penganiaya. Orang seperti ini tidak segan-segan menyakiti orang lain,
memahitkan hidup orang lain, merugikan orang lain. Yang penting dia dapat
keuntungan, orang lain mau tersakiti terserah, dia bermasa bodoh.
Ini adalah orang yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah. Sudah dapat kasih karunia tetapi dia salah
gunakan. Kita bisa ada dalam pengajaran itu kasih karunia Allah. Tetapi kalau
tidak sungguh-sungguh, itu menyalahgunakan kasih karunia Allah. Makanya kalau
sudah masuk dalam pengajaran, dalami sungguh-sungguh. Jangan hanya sekedar
ikut, nanti bisa jadi antikristus.
Praktek
menyalahgunakan kasih karunia Allah.
1. Efesus
2:4-5
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh
karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia
kamu diselamatkan --
Kasih karunia Tuhan menyelamatkan kita dari
hukuman dosa oleh Korban Kristus. Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia
Tuhan adalah tidak menghargai Korban Kristus yaitu tetap mempertahankan dosa,
tidak mau bertobat. Ini penyelusup, ikut penggembalaan tetapi tidak bertobat, mungkin
ikut dalam pelayanan, biasanya yang ramai-ramai itu paduan suara, dia ikut di
situ tetapi tidak bertobat. Kalau hamba Tuhan ikut fellowship tetapi tidak
bertobat, ini menyalahgunakan kasih karunia Tuhan!
Orang yang tidak bertobat itu seperti Firaun
dan seperti Yudas Iskariot.
a) Firaun itu
sudah bolak balik dihajar, dan setiap dihajar kelihatan dia sadar, dia minta
ampun dan minta didoakan. Namun ketika dia sudah rasa lega, berbuat dosa lagi!
Keluaran
9:27
9:27 Lalu Firaun
menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah
berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang
bersalah.
Hebat
Firaun ini, dia akui dosanya dan bukan hanya dosanya, dia akui juga dosa
umatnya. Kelihatan dia hebat.
Keluaran
9:28,34-35
9:28 Berdoalah
kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku
akan membiarkan kamu pergi, tidak usah kamu tinggal lebih lama lagi."
9:34 Tetapi ketika
Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah
ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.
9:35 Berkeraslah
hati Firaun, sehingga ia tidak membiarkan orang Israel pergi — seperti yang
telah difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Banyak
orang seperti ini ‘ampun Tuhan, saya tidak mau ulang!’. Tetapi begitu selesai
masalahnya dia berbuat dosa lagi, malah lebih parah! Kena masalah, minta ampun
lagi, setelah itu diperbuat lagi. Ini orang yang keras hati, suatu saat Tuhan
yang mengeraskan hatinya, sudah tidak bisa bertobat lagi.
b) Banyak
seperti Yudas, menyesali dosa tetapi tidak mau mengaku kepada Tuhan dan kepada
sesama.
Matius
27:3-5
27:3 Pada waktu
Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah
ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam
kepala dan tua-tua,
27:4 dan berkata:
"Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah."
Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu
sendiri!"
27:5 Maka ia pun
melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan
menggantung diri.
Yudas
menyesali dosa tetapi tidak mengaku, malah menggantung diri. Dia malah menambah
dosa! Ada yang seperti itu, sudah kadung basah sekalian mati, saya dikatakan
begitu yah saya bikin! Menyesal, tetapi tidak mengaku malah menambah dosa,
sampai mati rohani.
Biarlah kita menghargai kasih karunia Tuhan
yang diwujudkan dengan Korban Kristus lewat kita mau mengaku dosa kita kepada
Tuhan dan kepada sesama. Setelah diampuni tidak diulangi lagi dan kita hidup
dalam kebenaran.
Bertobat itu adalah buah pendahuluan. Suatu
pohon sebelum menghasilkan buah yang manis dia ada buah pendahuluan, ada buah
pertengahan dan buah akhir. Kalau buah pendahuluan tidak ada, tidak mungkin ada
buah pertengahan yaitu buah kesucian, apalagi buah akhir, buah-buah roh. Kalau
melayani tanpa pertobatan tidak akan berbuah, tidak akan memuaskan Tuhan.
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan
pertobatan.
Sesudah buah pertobatan ada buah terang.
Efesus 5:8-9
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi
sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai
anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
Sesudah itu buah mempelai, buah-buah Roh. Buah
pertobatan Tuhan rindukan ada pada kita, baru ada buah terang, buah kesucian,
baru buah-buah roh, tabiat Allah Tritunggal.
2. I Korintus
15:10
15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku
adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada
mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai
aku.
I Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi
yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang
sekarang telah beroleh belas kasihan.
Kasih karunia Tuhan melayakan kita untuk
beribadah melayani Tuhan, memberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus
kepada kita. Tadinya kita ini bangsa kafir adalah orang yang berada dalam
kegelapan dosa. Tetapi oleh kasih karunia kita dipindahkan dari gelap kepada
terang. Sesudah berada di dalam terang kita dilayakan untuk melayani Tuhan,
kita diangkat menjadi imam dan raja, orang yang beribadah melayani Tuhan.
Jadi praktek menyalahgunakan kasih karunia
Tuhan adalah tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Seringkali
takut rugi kalau melayani Tuhan, rugi waktu, rugi tenaga, rugi harta, takut
berkorban untuk pekerjaan Tuhan! Padahal tadinya kita tidak layak, orang gelap.
Kalau gelap bagaimana bisa melayani. Melayani diri sendiri saja tidak bisa,
apalagi melayani orang. Coba kalau gelap, mau sisir tidak bisa, mau makan juga
susah, tinggal raba-raba. Apalagi mau melayani orang lain, tidak mungkin. Sudah
dipindahkan pada terang, diberi kesempatan melayani. Lalu tidak mau, tidak
setia, tidak tanggung jawab, ini menyalahgunakan kasih karunia Tuhan! Jangan
terjadi dalam kehidupan kita.
Paulus berkata aku bekerja lebih giat. Harusnya
ini yang kita lakukan, kita menghargai kasih karunia Tuhan lewat praktek
bekerja lebih keras dan lebih giat dalam melayani Tuhan. Kita ingat dari mana kita
berasal, dulu kita batu dari dalam got, diangkat menjadi batu hidup. Saya
memang anak hamba Tuhan, dulu hidup dalam dosa. Tetapi mendapat kasih karunia
Tuhan, dipindahkan dari gelap kepada terang, dipanggil menjadi hamba Tuhan,
harus lebih keras, lebih giat melayani Tuhan, lebih setia, lebih berkobar-kobar
lagi dalam ibadah pelayanan. Kita dipercayakan pekerjaan yang lebih besar yaitu
pembangunan Tubuh Kristus, harus lebih giat, lebih keras dalam melayani Tuhan.
Berarti kita tahu diri, kita orang yang sadar
diri, kita orang yang tidak layak kemudian dilayakan, masa masih mau
tidur-tidur. Seperti orang yang mendapat kesempatan bekerja tinggal 1 jam. Yang
pagi buta kerja keras, kena panas terik matahari, begitu juga yang jam 9 dan
seterusnya bekerja. Yang masuk jam 5 mendapat kesempatan untuk bekerja. Masa
sudah masuk jam 5 lalu mau tidur-tiduran lagi. Seharusnya sisa 1 jam itu
ringkas-ringkas alat-alat, bersihkan semua, rapikan, kerja lebih keras. Kesempatan
kita kerja tinggal 1 jam, layani Tuhan sungguh-sungguh. Rela berkorban apapun
sebagai wujud ucapan syukur kita kepada Tuhan. Kaum muda ayo bekerja lebih
giat. Kaum muda masih kuat fisiknya harus lebih giat.
I Timotius 1:12-15
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan
aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan
mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan
seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena
semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah
dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus
Yesus.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Paulus katakan akulah yang paling berdosa,
makanya dia bersyukur sekali dilayakan melayani. Biarlah ini ada di hati kita,
terima kasih Tuhan, saya orang berdosa tetapi Engkau panggil dan pilih. Apalagi
kalau dipilih menjadi hamba Tuhan sepenuh, sangat bersyukur bisa melayani Tuhan
dan kita mau melayani dengan lebih sungguh-sungguh, rela berkorban apapun bagi
pekerjaan Tuhan.
Lagu wajib kami di Lempinel ‘mengapa Kau
memilihku’. Jangan cuma dinyanyikan tetapi tidak ada rasa syukur melayani. Coba
bayangkan, siapa yang mau pakai barang rongsokan! Kita ini barang sisa, barang
rongsokan, tinggal waktu yang sisa Tuhan mau pakai kita lalu kita masih
santai-santai, Tuhan tolong kita.
Kalau tidak mau melayani Tuhan itu berarti
merasa tidak berdosa. Paulus merasa dia orang paling berdosa makanya dia mau
melayani Tuhan, dia tidak mau lagi melayani dosa. Dulu kita hamba kecemaran,
tetapi sekarang kita menjadi hamba kebenaran.
Roma 6:17
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu
memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati
pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Apalagi sudah ada pengajaran sebagai komando pelayanan
kita.
Roma 6:18-19
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan
menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia
karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa
kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada
pengudusan.
Ayo kita serahkan hidup kita kepada Tuhan,
tidak mau lagi berbuat dosa! Kita serahkan hidup kita, saya mau melayani Tuhan,
apa yang bisa saya kerjakan untuk Tuhan, untuk melayani Tuhan. Dulu terlalu
banyak waktu yang terbuang, berbuat ini dan itu yang tidak berkenan kepada
Tuhan, sekarang saya mau beri hidup kita untuk Tuhan. Layani Tuhan
sungguh-sungguh.
Kalau tidak mau melayani Tuhan, itu adalah
orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan! Dan inilah dosa yang
menonjol di akhir zaman ini, dosa tidak tahu berterima kasih!
II Timotius 3:1
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir
akan datang masa yang sukar.
Sukar di sini artinya sukar berubah. Hari-hari
terakhir ini banyak manusia sukar berubah!
II Timotius 3:2
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan
menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan
menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu
berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
Termasuk juga tadinya dia orang yang
hancur-hancuran hidupnya, lalu ada hamba Tuhan yang membina dia untuk bisa
dibentuk menjadi orang terang dan akhirnya dia bisa melayani dan sesudah
melayani malah melawan pembinanya, ini juga orang tidak tahu berterima kasih!
Kita kayu gelondongan yang dibentuk menjadi perabotan yang bagus. Setelah
menjadi perabotan yang bagus malah melawan pembentuknya, jangan terjadi pada
kita!
Tuhan membentuk kita tidak langsung tangan Tuhan
sendiri yang membentuk kita tetapi ada hamba Tuhan yang dipakai. Hargailah
hamba Tuhan yang Tuhan pakai, jangan dilawan. Kalau ada kekurangannya doakan,
bukan kita umbar ke mana-mana kekurangannya. Kalau mengumbar kekurangan gembala
itu sama dengan Ham menceritakan kekurangan Nuh. Apa yang terjadi? Dikutuk! Jangan
terjadi dalam kehidupan kita.
3. Efesus
3:2-3
3:2 — memang kamu telah mendengar tentang tugas
penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan
kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
Tugas kasih karunia yang dilakukan oleh Paulus
adalah memberitakan rahasia Firman.
Kisah Para Rasul 20:32
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada
Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskan-Nya.
Kasih karunia Tuhan membukakan rahasia Firman
kepada kita = melayakan kita untuk menerima Firman pengajaran yang benar. Kalau
kita bisa berada dalam Firman pengajaran yang benar karena Tuhan yang berkenan ditemui
oleh kita. Bukan secara kebetulan diajak oleh teman datang mendengar Firman
pengajaran lalu kita merasa ini lain dari yang selama ini kita dengar, lalu
kita tertarik. Bukan dia yang cari, tetapi Tuhan yang pertemukan dengan
pengajaran. Ini kasih karunia Tuhan.
Roma 10:20
10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan:
"Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah
menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
Tuhan yang datang kepada kita, Tuhan yang
mempertemukan kita dengan pengajaran ini. Mungkin diajak ikut KKR atau
dikasihkan buku, dibagikan link ibadah, lalu kita tertarik dan mau menerima,
itu kasih karunia. Tidak semua orang bisa menerima Firman pengajaran yang benar,
hanya orang yang beroleh kasih karunia. Ada yang sudah bolak balik mendengar
tetapi Firman itu tidak tertanam, dia tidak mendapat kasih karunia. Seperti
Yudas 1:4 sudah digembalakanpun tetapi hanya menyelusup.
Jangan sampai kita tidak menghargai kasih
karunia, menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Kita ini dapat kemurahan bisa ada
dalam pengajaran, tidak semua orang bisa menerimanya, hanya yang beroleh kasih
karunia!
Jadi praktek menyalahgunakan menghargai kasih
karunia adalah tidak menghargai Firman. Bosan mendengar Firman, main-main, mengantuk,
bahkan marah ketika dosanya ditunjuk oleh Firman. Termasuk membuka diri
mendengar ajaran lain. Mereka pikir kalau hanya pengajaran ini masih kurang.
Dulu kami sudah diingatkan, setelah pendidikan di Lempinel, lanjutkan di bawah
kaki Tuhan. Bukan berpuas diri dengan apa yang sudah diterima. Bukan disuruh
sekolah lagi! Sekarang banyak yang sekolah lagi, katanya ilmunya ditambah.
Belajar di Lempinel itu 9 bulan, lalu kami
melayani di ladang Tuhan sudah berapa tahun. Kalau cuma sekolah di dunia 9
bulan lalu mau kerja di dunia berapa tahun, mana cukup bahannya. Inilah kasih
karunia Tuhan, sekolahnya 9 bulan, melayaninya bertahun-tahun, ada yang sudah
puluhan tahun tetapi tidak pernah habis pembukaan Firman dari Tuhan. Tidak
perlu ditambah sekolahnya.
Pengajaran yang kita terima adalah pengajaran
Tabernakel yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Pdt. Van Gessel di tahun 1935.
Beliau selesai menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Abepura Papua dan
beliau meninggal di sana. Pengajaran Tabernakel ini yang kita terima. Banyak
pengajaran Tabernakel di luar sana tetapi tidak sama dengan yang Tuhan wahyukan
kepada Pdt. Van Gessel.
Saya bercakap-cakap dengan satu hamba Tuhan,
lalu hamba Tuhan ini kedatangan tamu hamba Tuhan hebat dari luar negeri yang
masuk di gereja. Mereka lihat gambar Tabernakel dan membaca nama Pdt. Van
Gessel, langsung pendeta itu ngomong ‘ini yang asli!’. Kenapa kita yang sudah
di dalamnya masih ragu! Orang dari luar negeri, pendeta hebat, dia akui
pengajaran yang kita terima adalah yang asli! Kenapa malah mau cari yang
imitiasi. Jangan! Tidak usah mendengar yang lain, tekuni saja pengajaran
Tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. Van Gessel. Ini adalah Firman yang
dibuka rahasianya oleh Tuhan, kunci kerajaan sorga, jangan salah gunakan kasih
karunia Tuhan. Mendengar itu terlecut semangat saya, ini pengajaran yang asli,
jangan ragu!
Berbeda sedikit saja sudah berbahaya. Seperti
kunci, dikikis sedikit saja sudah tidak bisa dipakai membuka pintu. Berbeda
sedikit saja sudah berbahaya, bisa menggagalkan kita terbentuk menjadi Tabernakel
yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau rumus segitiga ½ alas x tinggi
diganti menjadi 1/3 alas x tinggi sudah tidak dapat hasilnya, walaupun ½ dengan
1/3 itu hanya beda sedikit. Pengajaran ini lebih pasti dari ilmu pasti, jangan
beda sedikit, harus sama persis! Seperti Musa membuat Tabernakel, selesai
membangun diperiksa oleh Tuhan, hasilnya sama persis sesuai petunjuk dari Tuhan
di atas gunung Sinai. Gambarnya beda sedikit, isinya sudah pasti lain,
ajarannya sudah salah.
Kadang berpikir kita ambil yang baiknya. Ingat
saja Hawa, satu kali saja dia dengar suara ular langsung tersesat pikirannya. Ingat
saja Salomo, orang paling berhikmat di dunia. Tetapi begitu dia mendengar suara
isteri-isterinya yang menyembah dewa asing, dia juga ikut penyembahan dewa
asing. Jangan bilang ada filter, soal pengajaran harus tegas!
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di
waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada
pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu
diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang
segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia
dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam
Dia.
Orang
lain di sini maksudnya ajaran lain, jangan dengar ajaran lain. Tetaplah tinggal dalam pengajaran yang
diajarkan pendahulu. Tadi dikatakan pengajaran yang diteruskan kepadaku, berarti ada pendahulu yang meneruskan pengajaran kepada kita,
kenapa kita mau rubah-rubah lagi. Tugas kita
mendengar dan mentaatinya! Tidak usah diotak atik lagi, ditambah ini, dikurangi
itu. Ini Firman pengajaran yang benar, jangan ragukan! Yakini dan pegang teguh.
Hargai kasih karunia Tuhan lewat pegang teguh Firman pengajaran yang benar.
Pegang teguh artinya praktekan, jadi pengalaman.
Kalau kita sudah pernah makan rica pedis lalu
orang bilang ini rica tidak pedis, kita tidak akan percaya. Kalau sudah tahu
rasanya, sudah ada pengalaman dengan Firman Tuhan, tidak bisa digoda lagi
dengan yang lain.
4. Filipi 1:7
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir
demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu
semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik
pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan
Berita Injil.
Kasih karunia Tuhan diwujudkan lewat pelayanan
dari hamba Tuhan atau gembala yang benar tahbisannya. Jadi praktek
menyalahgunakan kasih karunia Tuhan adalah tidak menghargai pelayanan hamba
Tuhan, tidak menghargai pelayanan gembala.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan
tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu.
Selalu membuat hamba Tuhan berkeluh kesah,
lewat tingkah lakunya, lewat
perkataannya, lewat macam-macam, itu menyalahkan gunakan kasih karunia Tuhan.
Suatu saat nanti seperti Yeremia, ketika dia mau berdoa untuk bangsa Israel
malah Tuhan bilang jangan berdoa! Tidak dikasih sama Tuhan.
Tugas gembala itu tidak gampang, tugas hamba
Tuhan itu berat. Paling sedikit ada 4:
a) Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya,
seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan
memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka
masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat
perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering,
seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Tugas
pertama, sebagai tempat perlindungan sidang jemaat terhadap angin pengajaran
palsu. Makanya dia harus mengawasi diri dan ajaran supaya dia selamat dan orang-orang yang
mendengarnya juga selamat.
I Timotius
6:16
6:16 Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat
melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Kalau gembala sendiri buka diri terhadap
ajaran lain, bagaimana bisa melindungi jemaat! Nanti seperti
Firaun, seperti Mesir, buluh
yang terkulai, orang Israel bersandar di situ, akhirnya patah, luka bahunya luka tangannya. Kalau hamba Tuhan goyah, sebentar sana sebentar di sini, bagaimana jemaat bisa berlindung di situ, itu bersandar pada bahu yang terkulai. Akhirnya luka bahu, luka tangan, sudah
tidak tanggung jawab lagi dalam melayani.
b) Sebagai
bendahara rohani, membagi berkat Firman pengajaran kepada sidang jemaat.
Galatia
6:6
6:6 Dan baiklah
dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada
padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Kalau
jemaat membagi yang jasmani kepada hamba Tuhan, jangan merasa sudah hebat sebab
yang dibagi oleh gembala adalah yang rohani. Yang rohani lebih besar nilainya dari yang jasmani
dan yang jasmani tidak akan
pernah melampaui yang rohani.
Makanya sebelum dibagikan, supaya selalu ada
berkat Firman pengajaran, harus dipraktek dulu baru ajarkan. Yesus memberi
teladan praktek dulu baru ajarkan sehingga bisa jadi teladan. Kisah Rasul 1:1
c) Sebagai
teladan bagi jemaat, terutama teladan iman.
Ibrani
13:7
13:7 Ingatlah akan
pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Teladani
imannya, teladani keteguhannya terhadap Firman
pengajaran yang benar! Gembala sampai garis akhirnya tidak pernah
berubah, pengajaran yang dia sampaikan tidak pernah berubah, teladani itu! Bapak gembala sampai akhir hidupnya tetap
mengajarkan pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, kita tinggal
meneruskan apa yang telah beliau letakan.
I Petrus
5:2-3
5:2 Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3 Janganlah kamu
berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu,
tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Gembala itu berjalan di depan dan domba ikut
dari belakang. Dalam hal nikah, tahbisan, kesucian harus jadi teladan. Terutama teladan
iman keteguhan dalam Firman pengajaran yang benar.
d) Sebagai
pendoa syafaat bagi jemaat,
berjaga-jaga atas jiwa sidang jemaat.
Kalau
dalam penggembalaan sudah Tuhan sediakan gembala yang bisa menunaikan tugasnya
dengan baik, itu kasih karunia Tuhan, hargai, jangan buat dia berkeluh kesah,
jangan dilawan, tetapi diteladani, didoakan dan dipercayai.
Keluaran
14:31; 19:9
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa
besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah
bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa,
hamba-Nya itu.
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan
maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan
engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa
memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
II Tawarikh 20:20
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju
menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat,
dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada
TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan
kamu akan berhasil!"
Kita percaya pada Firman pengajaran, percaya
juga kepada gembala yang memberitakan Firman itu dan kita percayakan hidup kita untuk digembalakan
dengan baik. Gembala adalah
suami bayangan bagi sidang jemaat untuk membawa jemaat kepada suami yang
sesungguhnya itulah Yesus. Kalau tidak
dipercaya bagaimana mau sampai kepada Yesus. Di sini banyak yang usianya jauh
lebih tua dari saya, kalau bisa digembalakan berarti percaya kepada hamba
Tuhan.
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami:
sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan
yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Hamba
Tuhan harus dapat dipercayai Firman dari Tuhan. Kami yang menerima pengajaran dari pendahulu
harus dapat dipercaya. Sehingga
jemaat tidak ragu membawa dirinya digembalakan, dia yakin sudah ada pada alamat
yang tepat, tidak bertanya-tanya, tidak gelisah. Jemaat tidak bertanya-tanya ‘sudah pergi
persekutuan di mana lagi itu bapak gembala’. Tetapi kalau persekutuannya benar
dan jelas, jemaat berkata ‘kami bantu beli tiket om’.
II Timotius 2:2
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di
depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
yang juga cakap mengajar orang lain.
Gembala harus cakap mengajar sebab mau membawa jemaat menjadi isteri yang
cakep bagi Yesus. Jemaat adalah mahkota kemegahan dari gembala, dia mau siapkan untuk menjadi isteri dari
Yesus.
I Tesalonika 2:19
2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau
sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada
waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
Kalau gembala cakap mengajar, jemaat itu
adalah mahkota kemegahan dari gembala untuk dibawa kepada Yesus sebagai mempelai wanitanya Tuhan. Isteri yang cakap itu mahkota kemegahan suami.
Amsal 12:4
12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya,
tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang
suaminya.
Gembala itu suami bayangan dari sidang jemaat,
dia mau membawa jemaat menjadi isteri yang cakap bagi Yesus, jemaat menjadi
mahkota gembala. Berarti gembala
lebih dulu harus cakap mengajar. Apa
yang dia terima dari pendahulu itu yang dia pegang teguh dan
teruskan pada jemaat, bukan ditambah kurang atau dirombak sana sini. Ini bukan
tugas yang gampang, bukan tugas ringan yang boleh diringankan tetapi tugas yang berat. Kalau
tidak ada dukungan dari jemaat, rasanya tidak kuat, tidak mampu! Apalagi kalau
selalu dilawan, berat sekali tugas ini. Jemaat dukunglah
selalu gembala di dalam doa!
Efesus 6:19-20
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku
membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku
memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang
dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana
seharusnya aku berbicara.
Hormati gembala.
I Tesalonika 5:12-13
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara,
supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin
kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung
mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
dengan yang lain.
Dikunci dengan hidup dalam damai, tidak usah ajak berperang. Jadi kalau dinasihati
dengarkan! Kadangkala seorang gembala sudah menasehati tetapi tidak didengar. Saya pernah menasihati tetapi tidak dilakukan. Begitu sudah terjadi apa-apa baru dia
ngomong sama saya ‘kenapa
lalu om tidak ngomong’. Lalu sudah saya nasihati ‘jangan, tidak
usah’ lalu dijawab ‘tapi anu, begini..’, akhirnya
terjadi sesuatu.
Nasihat
gembala bukan berangkat dari dirinya sendiri tetapi berangkat dari Tuhan kalau pergaulannya sungguh-sungguh dengan
Tuhan.
Kalau percaya hamba Tuhan atau gembala maka
didoakan, ditaati, diteladani dan berbagi.
Galatia 6:6
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran
dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang
memberikan pengajaran itu.
Terima
kasih korban-korban sidang jemaat. Tetapi bukan yang jasmani yang saya cari. Saya bukan menggembalakan isi dompet bapak
ibu, saya menggembalakan jiwa sidang jemaat untuk dibawa bertemu
kepada Yesus Mempelai Pria Sorga.
5. I Petrus
2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang
karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung.
Kasih karunia Tuhan adalah sengsara daging
bersama Yesus karena kehendak Tuhan = salib. Jadi praktek menyalahgunakan kasih
karunia Tuhan adalah menolak salib. Melayani Tuhan hanya mau yang enak bagi
daging, tidak mau menderita,
tidak mau susah. Kalau menderita malah bersungut ‘kenapa begini, kenapa begitu’ kalau kita tidak
salah lalu disalahkan, itu kasih karunia Tuhan! Kita sudah baik sama orang lain lalu kita dibenci, itu kasih karunia. Kita hidup benar dan suci lalu difitnah, itu
kasih karunia Tuhan. Bukan kita
cari mana orangnya, saya mau cari, saya mau luruskan, mau klarifikasi. Tidak
usah, buat apa, tidak perlu!
Buat
saya terserah kamu mau bilang apa, itu kasih karunia bagiku. Saya periksa diri, apakah saya berbuat
seperti itu, tidak! Berarti
itu kasih karunia bagiku, nikmati. Justru dalam kelemahan, kita ditekan dan dihimpit, di situ kuasa Tuhan nyata, kita bisa menang.
II Korintus 12:9-10
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku:
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam
kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan
kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Waktu kita menderita karena Yesus apakah kita
rela, kita senang? Atau malah berpikir bagaimana Tuhan ini, tidak adil! Yang kelakuannya seperti itu koq berhasil,
saya malah seperti ini, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang. Justru itu
kasih karunia Tuhan kepada kita. Biarlah kita senang dan rela. Pulang nanti
langsung diperhadapkan, apakah senang dan rela atau tidak? Kita
nikmati semua, biarlah kita hargai kasih karunia Tuhan. Kita mau menerima salib, rela
sengsara daging bersama dengan Yesus.
Saat kita lemah di situ Tuhan
nyatakan kuasanya, kita kuat.
Lewat salib ini kita mengalami keubahan hidup. Makanya
dikasih salib supaya berubah.
Kalau manusia daging bersungut-sungut, mengomel, kecewa, putus asa. Diizinkan
kena salib supaya kita bisa diam
dan tenang, supaya bisa bersyukur, rela senang menerimanya.
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh
lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Rela dan senang menerima salib, itu kunci
kerajaan sorga. Pengajaran
Tabernakel itu kunci kerajaan sorga, salib itu juga kunci kerajaan sorga. Untuk masuk kerajaan sorga jalannya adalah
salib, tidak ada jalan lain! Kita
dikasih kunci koq kita tolak. Makanya dikatakan penderitaan ringan, kuncikan
tidak berat, kunci itu ringan.
Nikmati
salib itu, kita sedang dibaharui untuk dipersiapkan menjadi gereja yang
sempurna, mempelai wanita Tuhan, layak masuk di dalam kerajaan sorga yang
kekal.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati
murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan
mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami
banyak sengsara.
Jadi kalau sengsara coba kita periksa, oh
karena dosaku, kalau begitu kita minta ampun. Tetapi kalau karena kehendak Tuhan, sudah diam saja, minta ampun, kita
dapat kunci. Dan kalau kita buka itu
bukan tirai yang zonk, itu kerajaan sorga. Dibalik salib ada kemuliaan, kita rela dan senang menerimanya, bermegah
di dalam salib Kristus. Di depan ada perjamuan suci, kita akan menerimanya supaya kita kuat. Ayo bertahan,
jangan salahgunakan kasih karunia Tuhan. Kita sudah diselamatkan, kita dilayakan melayani Tuhan, kita
menerima pengajaran, kita digembalakan, kita dilayakan
menerima salib untuk diubahkan sama mulia seperti Yesus.
Roma 8:17
8:17 Dan
jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang
yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama
dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita
juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Tanpa salib tidak ada kemuliaan, dibalik salib
ada kemuliaan.
Roma 8:18
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman
sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
kepada kita.
Malam ini Tuhan kasih kunci kepada kita,
kunci kerajaan sorga yaitu pengajaran Tabernakel, jangan diotak-atik, pegang
teguh. Dan
sekarang Tuhan kasih salib, rela dan senang menerimanya, disaat kita lemah di situ kita kuat karena kasih
karunia Tuhan yang menguatkan kita.
Kita dibaharui sampai sempurna, kita layak masuk dalam kerajaan sorga yang
kekal sebagai Mempelai Wanita Tuhan.