Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 5 kutukan yang melanda kehidupan yang
tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Kita pelajari kutukan yang kedua.
Imamat
26:17,25a,33,36-39
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan
dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan
kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:25a
dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan
pembalasan oleh karena perjanjian itu;
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari
antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain,
dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu,
mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan
karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti
nenek moyangnya.
Ini adalah kutuk atau
hukuman yang kedua yaitu pedang atau perang. Jika pedang
Firman pengajaran ditolak maka akan berubah menjadi
pedang penghukuman.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya
Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam
bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Yesus tampil di
tengah-tengah 7 kaki dian emas, ini menunjuk pribadi Yesus yang tampil di
tengah-tengah gereja akhir zaman. Dari mulut Yesus keluar sebilah pedang yang tajam bermata dua, itu adalah pedang
penyucian. Tetapi kalau pedang ini ditolak akan berubah menjadi pedang penghukuman.
Wahyu 2:16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku
akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di
mulut-Ku ini.
Yehezkiel 21:9-10,25
21:9 "Hai anak manusia,
bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah
diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan
darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita?
— Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —
21:25 Dan hai engkau, raja
Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman
terakhir,
Ayat 25 ini adalah keadaan orang yang menolak
pedang firman pengajaran yang benar yaitu fasik yang durhaka. Kita bandingkan
dengan Firman yang ditujukan kepada bani Amon.
Yehezkiel 21:28-29
21:28 "Dan engkau anak manusia, bernubuatlah dan
katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH mengenai bani Amon dan cercaan mereka;
katakanlah: Pedang, pedang sudah tercabut untuk menumpahkan darah, digosok
untuk memusnahkan, dan supaya mengkilap seperti petir --
21:29 sedang orang melihat penglihatan-penglihatan
yang menipu bagimu dan memberi tenungan-tenungan bohong kepadamu — untuk
ditetakkan ke leher orang-orang fasik yang durhaka, yang saatnya sudah tiba
untuk penghakiman terakhir.
Keadaan raja Israel ternyata sudah sama
dengan keadaan orang Amon. Ini berarti, orang yang menolak pedang Firman
pengajaran yang benar = orang yang masih mempertahankan kekafiran! Kita memang
bangsa kafir tetapi telah ditebus oleh darah Yesus sehingga kita menjadi Israel
yang rohani. Tetapi kalau menolak pedang penyucian, kita tetap dalam keadaan
kafir yang akan binasa!
Ada 5 tanda kekafiran. Kita periksa apakah 5
tanda ini masih ada pada kita.
Efesus 2:11-12
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu — sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang 1tak
bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat
lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —
2:12 bahwa waktu itu kamu 2tanpa
Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan 3tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, 4tanpa
pengharapan dan 5tanpa Allah di dalam dunia.
1.
Tanpa
sunat artinya tanpa kesucian. Kita tidak bicara sunat lahiriah tetapi sunat
secara rohani. Sunat secara rohani adalah penanggalan tubuh yang berdosa.
Kolose
2:11
2:11
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia,
tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang
berdosa,
Bangsa
kafir itu tidak kenal Firman, yang dia kenal hanya muntah dan lumpur. Karena
bangsa kafir seperti anjing dan seperti babi. Anjing suka menjilat muntah, babi
yang sudah mandi berkubang lagi di lumpur. Bangsa kafir tidak tahu penyucian,
yang dia tahu hanya dosa dan kecemaran.
2.
Tanpa
Kristus artinya tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup menurut hawa nafsu
dagingnya yang buas dan liar sehingga jatuh bangun dalam dosa.
3.
Tanpa
janji Allah artinya tanpa Firman, tidak peduli dengan Firman.
4.
Tanpa
pengharapan. Bangsa kafir itu lahir hanya untuk binasa. Bukti tanpa pengharapan
adalah gampang kecewa, gampang putus asa, sering kuatir, juga gampang bangga,
sombong.
5.
Tanpa
Allah artinya tanpa kasih Allah = tidak taat pada Firman Tuhan.
Yesus telah mati dengan 4 luka utama tetapi
Yesus rela menerima luka kelima di lambung untuk menebus kita bangsa kafir dari
5 tanda kekafiran ini, dengan kerinduan supaya kita bangsa kafir mau menerima
pedang penyucian. Supaya kita ini bisa menjadi suatu umat yang layak bagi
Tuhan, itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:47-48
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku
telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang
tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang
ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Ini kerinduan Tuhan kepada kita bangsa kafir
yang sudah Dia tebus. Kerinduan Tuhan supaya bangsa kafir itu mau menerima
pedang penyucian.
Kisah Para Rasul 15:14
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula
Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih
suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
Umat yang layak bagi Tuhan itu adalah
Mempelai Wanita Tuhan. Kita renungkan dari mana kita berasal. Kita ini bangsa
kafir yang sebenarnya tidak layak untuk hidup, tidak layak untuk beribadah,
kita lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Itulah nasib kita dengan 5
tanda kekafiran tadi, tetapi Yesus sudah rela menerima luka kelima di
lambungNya untuk menebus kita. Kita diselamatkan dan Dia rindu supaya kita
menerima pedang penyucian untuk menjadi suatu umat yang layak bagi Tuhan, Mempelai
Wanita Tuhan.
Dengan menolak pedang penyucian, berarti
orang itu tidak menghargai korban Kristus! Sia-sia korban Kristus baginya sehingga dia akan kena pedang penghukuman. Keadaan
orang yang menghadapi pedang penghukuman itu takut, cemas, hancur, tandus
sampai runtuh. Semoga kita tidak mengalami seperti yang dicatat dalam kitab
Imamat ini.
Bangsa kafir disamakan dengan binatang haram,
tidak layak dipersembahkan kepada Tuhan. Namun Paulus dipercaya oleh Tuhan
melayani bangsa kafir untuk membawa bangsa kafir sebagai persembahan yang layak
bagi Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Tadinya kita binatang haram, tidak boleh
dipersembahkan kepada Tuhan. Lewat pedang penyucian, lewat Firman pengajaran
Tuhan mau menghalalkan kita supaya layak diterima oleh Tuhan, bisa menjadi
persembahan yang berkenan kepadaNya. Kita akan melihat 1 contoh dalam Alkitab,
bangsa kafir yang tadinya binatang haram, tidak layak dipersembahkan untuk
Tuhan, tidak layak untuk dimakan, tetapi menjadi halal, boleh dipersembahkan
untuk Tuhan, itulah Kornelius sekeluarga.
Kisah Para Rasul 10:15,28,34
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang
berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh
engkau nyatakan haram."
10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu,
betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang
yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan
kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Tadinya kita kafir, haram! Tetapi menjadi
halal, boleh diterima oleh Tuhan. Petrus diutus Tuhan kepada Kornelius
sekeluarga. Kornelius ini tinggal di Kaesaria, sebenarnya di Kaisarea ada murid
Tuhan bernama Filipus. Tetapi Tuhan tidak menyuruh Filipus datang kepada
Kornelius. Yang Tuhan suruh melayani Kornelius adalah Petrus. Padahal tadinya
Petrus berada di Yope tetapi disuruh datang di Kaisarea. Mengapa demikian?
Sebab Petrus adalah tokoh sentral pembangunan Tubuh Kristus bagi bangsa Israel.
Waktu murid-murid menerima kepenuhan Roh Kudus di Yerusalem, Petrus tampil berkhotbah
di situ, kemudian 3.000 orang memberi diri dibaptis dan dia menjadi tokoh
sentral pembangunan Tubuh Kristus bagi bangsa Israel. Tuhan mau kita bangsa
kafir dibangun oleh tokoh yang sama untuk menjadi satu tubuh Kristus yang
sempurna. Makanya Petrus yang diutus ke situ.
Jadi bangsa kafir dan bangsa Israel untuk
menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna harus menerima pelayanan yang sama
yaitu pelayanan satu Firman pengajaran yang benar atau pelayanan pedang
penyucian. Kita bersyukur, kita bangsa kafir sudah menerima pelayanan itu. Pengajaran
ini sedang mengarah pada bangsa Israel di Timur Tengah sana. Kalau mereka telah
menerima, itu alarm pintu kemurahan bagi kita bangsa kafir akan segera
tertutup. Sekarang pintu kemurahan masih terbuka lebar untuk kita menerima
pelayanan Firman pengajaran, pelayanan pedang penyucian. Dulu penginjilan dari
barat ke timur, sekarang kebalikannya, pengajaran dari timur ke barat, kembali
kepada bangsa Israel di Timur Tengah sana.
Kita akan belajar bagaimana Kornelius menjadi
halal. Ada 3 pelayanan yang harus Petrus kerjakan supaya Kornelius bisa menjadi
halal, bisa diterima oleh Tuhan. Ini sekaligus langkah-langkah yang harus kita
lakukan untuk layak diterima oleh Tuhan.
Kisah Para Rasul 10:9-15
10:9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada
dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah
hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi
sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu
benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang
diturunkan ke tanah.
10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang
berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata:
"Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan,
tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak
tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang
berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh
engkau nyatakan haram."
1.
Petrus
melihat ada binatang-binatang haram berada di dalam kain dari sorga yang
bergantung pada 4 sudutnya. Artinya:
a) Petrus harus memberitakan Injil keselamatan
ke 4 penjuru bumi di mana Tuhan mengutusnya
untuk membawa bangsa kafir pada keselamatan dan itu sudah dikerjakan oleh
Petrus.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga,
ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
b) Kita bangsa kafir harus menerima Injil
keselamatan yaitu Firman penginjilan supaya selamat. Firman penginjilan itu
adalah Firman yang memberitakan tentang Yesus yang datang pertama kali sebagai
satu-satunya Juruselamat, satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang rela
mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Yesus sudah
mati dengan 4 luka untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang dari Israel.
Tetapi Yesus masih menerima luka kelima di lambungNya, luka terbesar yang
tembus sampai ke jantung hatiNya untuk menyelamatkan kita bangsa kafir.
Yohanes 19:33-34
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan
melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam
lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Kita sudah menerima Firman penginjilan,
mungkin ada yang sudah menerima Yesus dari sejak nenek moyangnya sudah jadi
orang Kristen. Kita periksa apakah betul kita sudah menerima Injil Keselamatan,
sudah selamat? Tanda-tanda selamat:
a)
Ada
tanda darah. Artinya percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dan
bertobat, mati terhadap dosa. Kalau orang Kristen tidak bertobat, itu belum
selamat! Banyak orang Kristen masih merokok, suka minum minuman keras, suka
mabuk, macam-macam dibuat!
b)
Ada
tanda air. Artinya sesudah mati terhadap dosa harus masuk kuburan baptisan air
yang benar bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru,
hidup benar, hidup dalam kebenaran. Sudah bertobat, mati terhadap dosa, kalau
tidak dikubur nanti busuk! Ayo segera dikuburkan dalam baptisan air yang benar bersama Yesus.
Roma
6;2,4
6:2
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih
dapat hidup di dalamnya?
6:4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
Hidup baru itu hidup dalam kebenaran, kita
menjadi senjata kebenaran, apa yang kita lakukan itu untuk kebenaran.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota
tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah
dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Dulu kita mati, sekarang kita sudah masuk
dalam baptisan air, mati dan bangkit bersama Yesus. Di manapun kita berada
harus menjadi senjata kebenaran, hidup untuk kebenaran. Paulus mengatakan kami
tidak bisa melakukan sesuatu untuk melawan kebenaran, tetapi yang kami lakukan
adalah untuk kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena
kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat
ialah untuk kebenaran.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Yang kita lakukan semua untuk kebenaran.
Menikah yang benar. Kaum muda dalam masa pacaran dan tunangan harus benar
sesuai Firman. Termasuk dalam menasihati anak-anak, yang benar juga! Nasihat
itu termasuk doa, masa kita mau anak kita jadi yang tidak baik. Hidup untuk
kebenaran mulai dari yang kecil-kecil. Benar itu selamat, tidak benar tidak
selamat.
Kornelius sekeluarga beroleh keselamatan.
Kornelius tidak mau selamat sendiri, dia kumpul keluarganya. Jadi Kornelius
sekeluarga berkumpul di rumah dan mereka beroleh keselamatan. Ini yang menjadi
pergumulan kita. Kita sudah selamat, punya tanda darah dan tanda air, bergumul
juga supaya seluruh keluarga selamat. Jangan selamat sendiri, jangan egois.
Kita bergumul untuk mereka supaya selamat, panggil supaya datang dengar Firman.
Kalau tidak mau, kita doakan. Terus kita gumuli supaya sekeluarga selamat.
Apalagi kami hamba Tuhan, kami melayani
jemaat yang bukan keluarga daging. Keluarga daging lebih digumuli juga supaya
selamat. Kalau sudah digumuli, sudah berupaya tetapi mereka tetap tidak mau,
itu sudah urusannya mereka dengan Tuhan.
Kalau sudah hidup benar dan selamat maka
hasilnya:
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi
pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Orang benar itu memberi pinjaman bukan
meminjam! Orang benar tidak berhutang. Kalau ada hutang secara jasmani harus
diselesaikan sesuai pembicaraan, kalau ditagih jangan malah marah-marah,
selesaikan baik-baik. Terutama hutang dosa, harus diselesaikan semuanya.
Roma 13:8
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun
juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Supaya tidak ada hutang:
Ibrani 13:5a
13:5a Janganlah
kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Supaya tidak ada hutang, cukupkanlah diri
dengan apa yang ada padamu. Semoga ke depan tidak ada lagi yang berhutang.
2.
Petrus
menyembelih binatang haram. Kalau menyembelih itu memakai pedang yang tajam,
artinya:
a) Petrus harus membawa pedang yang tajam,
pedang penyucian= memberitakan Firman
pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata 2 ke manapun dia
diutus. Ini sudah Petrus lakukan dan sudah dia tulis dalam surat I dan II
Petrus yang berisi tentang pengharapan. Pengharapan itu adalah kesucian. Firman
pengajaran adalah cahaya Injil kemuliaan Kristus, Firman yang memberitakan
tentang Yesus yang akan datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
raja, Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang
sudah selamat. Sudah Petrus lakukan dan sekarang kami hamba-hamba Tuhan juga
harus memberitakan Firman pengajaran.
b) Kita bangsa kafir yang sudah selamat harus
mau disucikan oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Hamba Tuhan
memberitakan, kita jemaat ayo terima pedang penyucian. Tentu hamba Tuhan yang
memberitakan lebih dahulu kena pedang penyucian, makanya disebut lebih tajam
dari pedang bermata 2, tajam pertama untuk hamba Tuhan, tajam kedua untuk
jemaat, sama-sama kita disucikan.
Disembelih
di sini artinya kita disucikan dari kekafiran, dari tabiat kafir, yaitu:
a) Tabiat anjing dan babi.
II Petrus 2:22
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa
yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi
kembali lagi ke kubangannya."
Ingat perempuan Siro-Fenesia minta tolong
supaya anaknya yang kerasukan setan disembuhkan. Apa yang Yesus katakan? Tidak
patut mengambil roti untuk anak-anak dilempar kepada anjing! Kita bangsa kafir
ini bertabiat anjing dan babi, itu keadaan kita, makanya perlu disembelih,
perlu disucikan oleh pedang Firman Tuhan.
Tabiat anjing:
1)
Suka
menjilat muntah, artinya perkataan yang kotor, perkataan yang najis! Kadang ini
sudah menjadi tabiat, kalau tiap hari diucapkan itu sudah menjadi karakter.
Sampai sudah usia lanjutpun mulutnya masih begitu.
2)
Suka
menjilat borok atau kudis.
Lukas
16:21
16:21
dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya
itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Kudis
dan borok itu kejelekan orang. Anjing itu suka menceritakan kejelekan orang.
Kalau kita menemukan kejelekan orang doakan. Kalau kita sayang dia, nasihati,
tegur, tidak usah dicerita ke mana-mana. Apalagi kalau menjelek-jelekan padahal
dia tidak jelek. Mohon maaf, terbanyak yang seperti itu malah mulutnya hamba
Tuhan! Anjing tidak tahu menggonggong, tidak tahu menyalak tetapi malah jilat
kudisnya orang, cerita jeleknya orang.
Termasuk
mengata-ngatai orang lain, seperti Harun dan Miryam mengata-ngatai Musa. Memang
Musa salah mengambil perempuan Kush, tetapi mereka teledor berkata-kata. Termasuk
menggosipkan. Janganlah! Itu nanti jadi karakter. Kalau tidak cerita orang,
rasanya hidupnya hambar.
3)
Anjing
suka menjilat darah
I Raja-raja 21:19
21:19
Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh
serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat
anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat
darahmu."
Anjing
suka menjilat darah artinya perkataan yang merugikan orang lain, membunuh
karakter. Pembunuhan
yang sekarang ini banyak terjadi adalah
pembunuhan karakter, merugikan orang lain! Termasuk berdusta, memfitnah, tidak
benar dibilang benar, yang benar dibilang salah, ini membunuh karakter. Orang
lain sudah kenyang dia fitnah, begitu dikonfrontir ‘yang bapak bilang itu tidak
benar, kenyataannya seperti ini’ dia malah diam saja, tidak mau diselesaikan.
Padahal sudah ngomong ke sana kemari, baik secara langsung maupun lewat media
sosial. Orang yang suka memfitnah itu bukan jemaat Tuhan, mereka itu jemaah
iblis.
Wahyu
2:9
2:9
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka,
yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian:
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Tabiat babi: dosa perbuatan yang diulang-ulang yang
memuncak pada dosa makan minum yaitu merokok, narkoba, minuman keras. Itu semua
diulang-ulang, hari ini mabuk, besok mabuk lagi. Dan dosa kawin mengawinkan,
dosa seks dengan berbagai ragamnya. Ini diulang-ulang sampai menjadi
percabulan.
b) Tabiat kuatir
Matius 6:31-34
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari."
3 hal yang sering dikuatirkan:
1)
Kuatir
soal kebutuhan hidup sehari-hari, apa yang kami makan, minum, pakai.
2)
Kuatir
soal masa depan. Termasuk kaum muda kuatir soal jodoh, akhirnya dengan siapa
saja oke. Janganlah kita seperti itu, ingat, harus satu pengajaran, jangan beda
pengajaran. Yang sudah melayani harus satu imam.
3)
Kuatir
soal kematian. Ini yang seringkali ditakut-takuti kepada orang yang mau masuk
pengajaran ‘nanti kalau kamu mati tidak ada yang kubur’. Tidak usah takut, kalau
mati pasti dikubur, tidak mungkin dibiarkan. Kalau sudah bau busuk, orang kubur
juga di situ.
Kekuatiran membuat kita tidak bisa
mengutamakan kerajaan sorga. Artinya membuat tidak bisa setia dalam ibadah
pelayanan. Orang kuatir tidak bisa mencari kebenaran, tidak bisa benar, tidak
bisa menerima Firman pengajaran yang benar, tidak bisa praktek Firman. Mau
praktek Firman malah
berpikir nanti kalau, seandainya, bagaimana kalau. Kenapa berandai-andai,
padahal tidak akan pernah terjadi seperti itu, timbullah kekuatiran.
Akibat selalu kuatir akan selalu kurang.
Bukan cuma kurang tetapi hilang segalanya sampai hilang keselamatan. Orang
kuatir tidak bisa menambah sehasta dalam hidupnya. Hasta itu ukuran Tabernakel,
ukuran keselamatan.
Tabiat
kafir disucikan maka kita bisa menjadi kehidupan yang bisa menjilat remah-remah
roti.
Matius
15:24-27
15:24
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
15:25
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
15:26
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang
jatuh dari meja tuannya."
Ini
reaksi kita ketika menerima pedang penyucian “benar Tuhan” artinya mengakui dosa
kita ‘benar Tuhan saya ada tabiat anjing, ada tabiat babi, ada tabiat kafir,
tabiat kuatir’. Bukan malah
marah, pendeta cuma tembak-tembak orang!
Sikap kita harusnya menerima Firman, benar
Tuhan saya seperti itu, mulut saya suka berkata yang tidak baik, perbuatan saya najis, tabiat saya suka kuatir. Maka kita bisa
menjilat remah-remah roti, artinya kita bisa menikmati Firman. Kalau bisa
menerima penyucian maka Firman itu bisa kita nikmati. Tetapi begitu hati kita keras, ada penyucian
malah berontak dengar Firman,
mengamuk, tidak bisa tahan, mengomel, marah. Tetapi kalau bisa
menerima penyucian, kita bisa
menikmati Firman Tuhan. Ada sikap penghargaan sepenuh terhadap Firman Tuhan. Bayangkan sudah remah-remah roti, hanya dijilat sedikit, mana bisa kenyang. Itu artinya
betul-betul menikmati, ada penghargaan setinggi-tingginya terhadap Firman
Tuhan, tidak mau terlewatkan
sepatah katapun. Satu
kata saja Firman sudah berkuasa. Seorang perwira berkata kepada Yesus ‘aku tidak
layak menerima tuan di rumahku, katakan saja sepatah kata, hambaku pasti sembuh’. Sepatah kata saja kita yakini dan kita terima
maka ada kuasa di dalamnya!
Kalau
kita sudah menikmati Firman, berarti kita adalah kehidupan yang bergemar untuk
tinggal di rumah Tuhan sepanjang masa, kehidupan yang setia dalam penggembalaan.
Mazmur
27:4
27:4
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN
seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
Karena dia tahu di rumah Tuhan ada makanan
rohani, ada makanan Firman maka dia mau diam di dalam rumah Tuhan. Orang yang menikmati Firman pasti menikmati
Bait Tuhan, menikmati penggembalaan. Biarlah penggembalaan itu sampai kita nikmati. Tidak peduli jarak, tidak peduli
usia, tidak peduli dengan keadaan
fisik, semua itu tidak jadi
soal, yang penting bisa menikmati penggembalaan. Saya mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan melihat jemaat yang dari jauh bisa tergembala, mereka
yang tergembala jarak jauh juga
bisa menikmati Firman Tuhan, menikmati penggembalaan. Kita yang bisa tatap muka
langsung nikmatilah Firman, nikmati Bait Tuhan.
Kita
yang bisa menikmati Bait Tuhan, menikmati penggembalaan ada hasilnya:
Mazmur
27:4-5
27:4
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN
seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27:5
Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan
aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
a) Tangan kemurahan Tuhan melindungi kita dari
mara bahaya, sampai melindungi dari antikristus. Kalau melihat
Tabernakel, ruangan suci itu ditudungi
dengan 4 lapis tudung, betul-betul terlindungi, mulai dari tudung Tabernakel, sampai paling atas tudung mina gajah. Tangan
kemurahan Tuhan melindungi kita secara jasmani, dari kecelakaan, bencana alam, penyakit sampar, penyakit menular. Secara
rohani dilindungi dari bahaya
dosa-dosa, ajaran palsu. Sampai di masa antikristus berkuasa kita dilindungi.
Ayo nikmati penggembalaan, kita tidak rugi. Orang di
dunia berupaya cari perlindungan, bayar
berapapun untuk mendapat perlindungan. Kita cukup bertekun dalam
penggembalaan, menikmati
penggembalaan sudah ada perlindungan berlapis-lapis di situ, gembala
sebagai pendoa syafaat di bumi dan Allah Tritunggal. Tudung
pertama itu gembala yang bisa
dilihat, 3 lapis tudung di atasnya menunjuk Allah Tritunggal. Kita dilindungi,
betapa bahagianya
ada dalam penggembalaan.
b) Tangan kemurahan Tuhan mampu mengangkat kita
dari segala kejatuhan. Baik secara jasmani apa yang sudah merosot, diangkat kembali, dipulihkan. Terutama
secara rohani, mungkin sudah jatuh dalam dosa, jatuh dalam pergaulan
yang tidak baik, tangan
kemurahan Tuhan mampu mengangkat kita dan membuat kita berdiri tegak di atas
gunung batu, di atas Korban Kristus, sehingga tidak pernah jatuh lagi. Kenapa
bisa jatuh? Karena dalam penggembalaan dia tidak sungguh-sungguh makanya jatuh. kalau kita menikmati penggembalaan tidak
mungkin jatuh sebab Gembala Agung di sorga mengulurkan tangan memegang kita,
gembala di bumi mendoakan, menopang dari bawah! Karena tidak menikmati penggembalaan, goyang sana sini yah jatuh! Orang-orang yang jatuh itu paling gampang
menyalahkan gembala, menyalahkan Firman. Tangan kemurahan
Tuhan mengangkat kita dari segala kejatuhan membuat kita berdiri tegak di atas Korban Kristus.
c) Mazmur 27:6
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi
musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan
sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
Tangan kemurahan Tuhan memberi kemenangan
atas musuh-musuh. Musuh kita bukan darah daging tetapi penguasa angkasa, roh-roh
di udara. Jadi kalau mau
memusuhi orang raba dia, kalau ada darah daging dia bukan musuh kita. Setan
Tritunggal itu musuh kita, sumbernya dosa, sumbernya air mata, sumber segala
kegagalan, sumber semua yang jelek.
Begitu keluar dari
penggembalaan, begitu mulai tidak betah dalam penggembalaan, tidak lama lagi dia akan kalah menghadapi setan, dia akan jatuh. Kalau dibiarkan dia binasa
bersama setan.
3.
Petrus
harus memakan binatang haram. Artinya:
a)
Gembala
harus mengarahkan jemaat untuk masuk persekutuan Tubuh Kristus yang benar berdasarkan Firman pengajaran
yang benar.
b)
Jemaat harus
masuk dalam persekutuan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Ciri Tubuh Kristus itu persekutuan, harus
bersekutu. Kita sudah menikmati penggembalaan, ada
dalam kandang, harus keluar
juga, tidak boleh hanya ada dalam kandang.
Yohanes 10:3,16
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan
dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan
mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Ada 2 macam persekutuan yang benar:
I Yohanes 1:1-4
1:1
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2
Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada
bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4
Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi
sempurna.
a) Persekutuan Tubuh Kristus. Dimulai dari
nikah. Persekutuan Tubuh Kristus adalah persekutuan berdasarkan Firman hidup,
Firman pengajaran yang benar. Kaum muda masuk nikah harus berdasarkan Firman
pengajaran, satu Firman pengajaran.
Kalau suami bisa meraba Firman, melihat Firman, mempraktekan Firman, menjadi pengalaman hidupnya, lalu isteripun demikian,
pasti erat persekutuannya, nikah itu menyatu. Di masa pacaran sama-sama praktek
Firman, sama-sama ada kesaksian hidup maka nanti masuk nikah persekutuan nikahnya semakin erat. Yang satu praktek
Firman, yang satu suka melawan Firman, yah jangan dipaksakan menikah. Kalau dipaksakan nanti masuk nikah penuh air mata. Satu
terang, satu gelap, tidak bisa dipaksakan, tidak bisa menyatu terang dengan gelap, bagaimana bisa terang dengan gelap disatukan.
Ayo sama-sama nikmati Firman hidup supaya masuk nikah aman nikahnya.
Persekutuan lebih besar lagi dalam penggembalaan. Apa yang menyatukan
kita dalam penggembalaan? Firman hidup! Kalau cuma lihat gedung gerejanya,
lihat banyak orang datang atau perkara-perkara yang jasmani yang lain, itu
namanya cuma kumpul-kumpul, bukan persekutuan namanya!
Kering semuanya! Ranting kering dengan ranting kering dikumpulkan lalu dibakar. Persekutuan
harus berdasarkan Firman hidup, gembala praktek Firman, ada kesaksian. Jemaat
meneladani gembala, ada kesaksian. Maka terjadi penyatuan dalam penggembalaan,
karena semua mempraktekan Firman, meraba dan mempraktekan Firman hidup.
Persekutuan antara penggembalaan berdasarkan
Firman hidup. Pembicaranya meraba dan melihat Firman hidup, kita
yang datang mendengarkan Firman juga meraba dan melihat Firman hidup, pasti
menyatu semua. Tetapi
kalau lain motivasinya, pulang dia tetap kering. Tuan
rumah menggelar persekutuan malah kering secara jasmani, karena bukan berdasarkan
Firman hidup.
Firman hidup ini yang menunjuk dosa salah
kita. Tidak perlu dilapor orang ini begini begitu. Begitu datang dengar
Firman langsung ditunjuk salah dosa kita, itu bukti Firman itu hidup. Untuk
apa ditunjuk dosa salah kita? Untuk diselesaikan. Dosa kepada Tuhan
diselesaikan, dosa kepada sesama diselesaikan. Firman hidup ini mendorong kita
untuk saling berdamai, itu ciri persekutuan berdasarkan Firman hidup. Bukan
saling menjelekkan, saling menceritakan kekurangan, buat apa kita bersekutu
kalau seperti itu! Hanya jadi kering. Itu namanya dikumpulkan untuk dibakar! Persekutuan
berdasarkan Firman hidup buktinya
saling berdamai,
saling mengaku, saling mengampuni. Itu
persekutuan yang benar. Kalau
sudah saling berdamai maka tembok pemisah rubuh, kita menjadi satu semuanya.
Efesus 2:13-16
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk
menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan
itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu
tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Kita
menjadi satu, satu tubuh. Dalam
nikah seperti itu, persekutuan yang berdasarkan Firman hidup bisa saling
berdamai, dalam penggembalaan saling berdamai, antara penggembalaan saling
berdamai. Kalau sudah saling berdamai pasti saling
memperhatikan dan saling mendoakan. Isteri tidak akan kurang perhatian kepada
suami, suami tidak akan kurang perhatian pada isteri kalau sudah saling
berdamai, saling mendoakan. Semoga ini bisa kita terapkan dalam hidup kita, saya mau
bersekutu dengan sesama berdasarkan Firman hidup.
Tubuh Kristus tidak terdiri dari
1 orang saja tetapi terdiri dari berbagai suku, bangsa, bahasa dan
kaum yang mau menerima Firman hidup sehingga mau berdamai, saling mengaku, saling mengampuni, mau melupakan dosa, saling memperhatikan, saling
mendoakan.
b) Persekutuan Tubuh Kristus dengan Yesus
sebagai Kepala = penyatuan mempelai. Kalau sesama sudah menyatu, tinggal
menyatu dengan kepala. Tubuh Kristus sudah terbentuk, bisa menyatu dengan Yesus
sebagai kepala. Ini hasil akhir dari pekerjaan Firman hidup.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Pembukaan Firman mendorong kita untuk masuk dalam
persiapan kegenapan waktu penyatuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala. Secara nyata kita
menyatu dengan Yesus dalam pertemuan di udara belum terjadi. Tetapi sekarang wujud persekutuan Tubuh dengan Yesus sebagai
kepala sudah terjadi secara
rohani yaitu lewat doa penyembahan. Tidak akan sulit menyembah kalau kita sudah
menikmati Firman hidup, menikmati penyucian Firman. Semakin disucikan semakin
naik penyembahannya, semakin hidup penyembahannya. Bukan penyembahan kering,
penyembahan yang mati. Penyembahan itu merupakan sikap penyerahan diri kita sepenuh kepada Tuhan. Bahasa
aslinya Proskoneho seperti
isteri menyerah kepada suami, seperti anjing menjilat kaki tuannya. Kita
percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan sampai ada kata-kata iman, kita tidak bimbang, tidak lemah iman kita
menghadapi segala persoalan dan tantangan.
Matius 15:28
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Markus 7:29
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
"Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar
dari anakmu."
Penyerahan hidup kita sampai ada kata-kata
iman, tidak lemah iman kita sedikitpun
menghadapi tantangan dan pergumulan apapun. Sampai kita bisa berkata ‘terserah Engkau Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki’. Tidak lagi menuntut harus begini, harus begitu
Tuhan, masa saya sudah begini,
Tuhan tidak tolong saya! Tidak ada lagi, tinggal berseru terserah Engkau Tuhan.
Perempuan
ini menghadapi masalah nikah dan buah
nikah, itu masalah terberat. Tidak
disebutkan suaminya di mana, sementara anaknya kerasukan setan. Bagaimana
keadaannya, betapa sedih, pedih,
pahit! Tetapi ada kata-kata iman ‘terserah Engkau Tuhan, jadilah seperti yang
Engkau kehendaki’.
Kadangkala kita begitu berdoa langsung
menuntut pokoknya Tuhan harus jawab, kalau tidak saya tidak mau melayani lagi.
Tolong saya sekarang juga, kalau yang lain ditolong saya juga! Saya
orangnya yang dulu paksa-paksa Tuhan. Masalah buah nikah, belum punya anak.
Dengar masalah ini masalah itu tidak tahan juga. Tuhan katakan beranak cucu dan
bertambah banyak, mana Tuhan! Saya marah sama Tuhan. Tetapi Tuhan ajar untuk
mengeluarkkan kata-kata imam ‘biar kehendakmu yang jadi’. Kadangkala begitu
berkata seperti itu malah
kehendak Tuhan terjadi
yang pahit bagi kita. Anak saya sakit, biar kehendakMu yang jadi. Eh
anaknya malah mati! Di
situ apakah masih ada kata-kata iman atau bagaimana, marah sama Tuhan atau bagaimana.
Sekalipun
kadangkala sepertinya pahit bagi daging kita, tetapi kalau sudah ada kata-kata
iman, tidak akan pernah lemah iman kita, kuat terus! Kalau Tuhan izinkan
terjadi, Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi kita, tetapi rancangan
Tuhan adalah rancangan damai
sejahtera.
Hasilnya kalau sudah ada kata-kata iman:
1)
Tuhan
menolong seketika itu juga, masalah pergumulan kita diselesaikan oleh Tuhan. Cara
Tuhan menyelesaikan memang sepertinya tidak pas bagi kita, koq seperti ini, tetapi itulah cara
Tuhan, Tuhan lebih tahu. Tuhan
selesaikan pada waktunya,
jaminannya perjamuan suci, di kayu salib Yesus berseru sudah selesai. Jadi
tidak usah kita berkata kenapa begini kenapa begitu. Sudah Tuhan selesaikan
pada waktunya. Caranya terserah Tuhan, dari kita hanya kata-kata iman. Tuhan
berbuat begini berarti ada yang indah yang Tuhan mau perbuat untuk hidup saya, kita tidak bersungut, tidak mengomel, tetapi
kita yakin Tuhan melakukan sesuatu yang indah dalam hidup kita.
Yang
saya rasakan dengan dipanggilnya bapak gembala saya ditempa menjadi hamba Tuhan
yang tidak cengeng dan tidak bersandar pada manusia. Selama beliau hidup, kalau
saya ada persoalan saya terlalu berharap pada papa, selalu nasihat beliau layani Tuhan saja, itu pekerjaan Tuhan. Sekarang Tuhan
latih bukan menjadi hamba Tuhan cengeng, diajar bersandar kepada Tuhan bukan
kepada manusia, imannya kepada Tuhan bukan kepada manusia!
2)
Wahyu
21:5-6
21:5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala
sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan
ini adalah tepat dan benar."
21:6
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma
dari mata air kehidupan.
Semua
sudah terjadi, artinya Tuhan mengubahkan kita sampai kita selesai terbentuk
menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan, kita bisa menyambut
Yesus di awan-awan yang permai. Tangan Yesus menyambut kita, itulah nubuatan
yang ditulis oleh Daud, tanganNya
menyambut aku.
Mazmur
27:10
27:10
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Tangan
kemurahan Tuhan menyambut kita, artinya tangan kemurahan Tuhan melepaskan kita
dari segala kedagingan. Ayah dan ibu itu gambaran daging. Kita dilepaskan dari
segala kedagingan sehingga kita memiliki tubuh kemuliaan, itulah
Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita bisa
bertemu Tuhan Yesus di awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan
1000 tahun damai dan masuk
kerajaan Sorga yang kekal.
Di
depan ada perjamuan suci, jaminan dari perkataan Yesus ‘sudah selesai’. Dengan
kita makan perjamuan suci yakinlah semua Tuhan selesaikan pada waktunya. Waktu
Tuhan itu waktu yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar