Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:53-54
11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk
membunuh Dia.
11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum
di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang
gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama
murid-murid-Nya.
Di sini ada
persepakatan antara imam-imam kepala dan orang Farisi untuk membunuh Yesus.
Persepakatan ini adalah ulah setan untuk membunuh Firman dalam diri kita = membunuh
rohani kita. Bentuknya adalah lewat persekutuan palsu yaitu persekutuan tanpa
Firman pengajaran yang benar, tanpa penyucian, hanya berdasarkan iri hati dan
kebencian. Ini yang dihadapi oleh gereja Tuhan hari-hari terakhir ini!
Di ayat 54 Yesus
menyingkir ke sebuah kota. Bagi kita sekarang, sikap menghadapi persekutuan
palsu adalah menyingkir. Nama kota Yesus menyingkir adalah kota Efraim dekat
padang gurun. Apa maksudnya bagi kita?
Di dalam Alkitab hanya 2 kali disebutkan kota Efraim.
1.
I Samuel 13:43
(Perikop: Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri)
13:23 Sesudah lewat dua tahun, Absalom mengadakan
pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor yang dekat kota Efraim. Lalu
Absalom mengundang semua anak raja.
Kota Efraim di sini dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan
Amnon
2.
Yohanes
11:54
11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum
di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang
gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal
bersama-sama murid-murid-Nya.
Kota Efraim di sini dikaitkan dengan rencana pembunuhan
Yesus.
Jadi kota Efraim
ini dikaitkan dengan pembunuhan. Pembunuhan = kebencian.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap
orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu
tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di
dalam dirinya.
Pembunuhan itu
sama dengan kebencian. Tetapi Yesus menyingkir ke kota Efraim dan mengajak
serta murid-muridNya. Tentu dengan menyingkir bersama murid-murid, ada
pengajaran-pengajaran khusus yang Yesus sampaikan kepada murid-muridnya. Jadi
menyingkir ke kota Efraim berarti lebih mendalami Firman pengajaran yang benar,
untuk menyucikan kita terutama dari roh kebencian. Kita menghadapi persekutuan
palsu yang mau membunuh rohani kita. Menghadapinya dengan lebih mendalami
Firman pengajaran yang benar untuk mengalami penyucian terutama dari roh
kebencian.
Kebencian itu dimulai
dari rasa tidak suka, mulai iri hati, pahit hati. Kalau ini dipertahankan tidak
disucikan, maka pasti tinggalkan persekutuan yang benar dan masuk dalam
persekutuan yang salah. Jadi kita periksa, kita masuk dalam persekutuan dalam
penggembalaan, persekutuan antara penggembalaan oleh dorongan apa. Kalau masuk
ke sana karena perasaan tidak suka atau benci pada seseorang, itu salah. Kita
tinggalkan penggembalaan yang lama, tinggalkan persekutuan yang lama karena ada
iri, benci pahit, lalu masuk persekutuan yang baru itu salah! Persekutuan yang
benar oleh dorongan Firman pengajaran yang benar. Mari kita dalami Firman
pengajaran yang benar untuk menyucikan kehidupan kita sekalian.
Sebagai contoh
kita lihat dalam Alkitab orang-orang yang bersekutu karena dasar iri dan benci.
I Raja-raja 1:5-7; 2:5-6,8-9
1:5 Lalu Adonia,
anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi
raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda
serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
1:6 Selama hidup
Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau
berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak
pertama sesudah Absalom.
1:7 Maka
berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka
menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
2:5 Dan lagi
engkau pun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa
yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa
bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai
seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran
darah.
2:6 Maka
bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun
dengan selamat ke dalam dunia orang mati.
2:8 Juga masih
ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki
aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian
ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya
demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!
2:9 Sekarang
janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan
tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun
dengan berdarah ke dalam dunia orang mati."
Kalau
mempertahankan rasa tidak suka, iri, pahit hati, pasti masuk persekutuan yang
salah. Contohnya Adonia, Abyatar, Yoab dan Simei, mereka bersekutu memberontak
melawan Daud. Karakter iri dan benci pasti akan kumpul dengan karakter-karakter
jelek lainnya untuk melawan persekutuan yang benar = untuk menghalangi
pembangunan Tubuh Kristus. Persekutuan yang benar itu membangun Tubuh Kristus
untuk menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Pembangunan Tubuh Kristus
digambarkan dengan pembangunan Bait Allah Salomo. Untuk membangun Bait Allah,
tindakan pertama yang Salomo lakukan adalah mengokohkan kerajaannya, dia harus
membersihkan kerajaannya dari 4 orang tadi. Kalau 4 orang itu tetap ada, nanti
mereka merusak, dia tidak bisa membangun Bait Allah.
Coba lihat orang
yang punya karakter iri dan benci, dia akan kumpul dengan orang-orang yang
punya karakter yang jelek untuk melawan persekutuan yang benar. Jadi kita harus
mendalami dan menekuni Firman pengajaran yang benar supaya disucikan dari
karakter-karakter yang jelek, sehingga kita bisa dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Kita lihat
bagaimana karakter keempat orang ini:
1.
Adonia
I Raja-raja 2:17,21-25
2:17 Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan
raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis
Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."
2:21 Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis
Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya."
2:22 Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa
engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah
untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya
ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?"
2:23 Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN:
"Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika
Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!
2:24 Oleh sebab itu, demi TUHAN yang hidup, yang
menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang
membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga
Adonia harus dibunuh."
2:25 Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada
Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.
Karakter Adonia? Karakter najis, tidak menghargai
kesucian nikah! Ia mau jadikan isteri Daud, ayahnya sebagai isterinya. Waktu
Daud sudah tua, sekalipun dia diselimuti dia tetap merasa kedinginan. Akhirnya
dicarilah diseluruh negeri seorang gadis cantik yang menemani Daud tidur supaya
badannya tetap hangat.
I Raja-raja 1:1-4
1:1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan
biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
1:2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya:
"Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk
melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan
tuanku raja menjadi panas."
1:3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang
gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
1:4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja
dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
Dalam kitab Imamat, seorang raja itu di sampingnya
harus ada kitab Taurat, dia harus paham tentang hukum Taurat. Hukum Taurat
mengatakan kalau ada anak mau menghampiri isteri bapaknya, harus dihukum mati.
Salomo tahu Firman itu sehingga dia bertindak sesuai Firman, Adonia harus mati.
Imamat 18:7-8
18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu,
karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
18:8 Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri
ayahmu, karena ia hak ayahmu.
Akhirnya Salomo marah, Adonia harus membayar
permintaannya itu dengan nyawanya. Dan Adonia dihukum mati, dipancung.
Dalam Perjanjian Baru jelas sekali Firman Tuhan
mengatakan kita harus menjaga kekudusan nikah.
I Tesalonika 4:3-4
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu
supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang
perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan
penghormatan,
Orang dengan karakter iri, benci, suka pahit hati, dia
akan kumpul dengan orang berkarakter najis, yang tidak menghargai kekudusan
nikah. Kita ini mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, Mempelai
Wanita Tuhan. Bagaimana kita bisa dipakai kalau nikah kita tidak benar, nikah
jasmani tidak dihargai, kekudusan nikah tidak dihargai. Ini yang harus
disucikan. Kita mendalami Firman pengajaran yang benar untuk disucikan dari
karakter-karakter yang tidak baik!
2.
Karakter Abyatar
I Raja-raja 2:26-27
2:26 Dan kepada imam Abyatar raja berkata:
"Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati,
tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah
mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau
telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."
2:27 Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai
imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah
dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.
Abyatar ini tadinya sudah ditahbiskan untuk mengangkat
Tabut Tuhan Allah. Dia ikut sengsara dalam sengsaranya Daud. Jadi dia tadinya
punya tahbisan yang benar. Tetapi dia berpihak kepada Adonia yang melawan Daud.
Jadi karakter Abyatar adalah tidak menjaga tahbisan. Kesalahan Abyatar adalah
tidak menasihati Adonia supaya jangan memberontak terhadap Daud. Malah dia ikut
bersekutu dengan Adonia untuk melawan Daud. Siapa Daud? Daud adalah orang yang
memiliki ilham Tuhan. Pada Daud ada ilham Tuhan untuk membangun Bait Allah.
I Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan
kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan
rencana itu.
Jadi Daud ini gambaran hamba Tuhan yang benar, yang
Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman, Firman pengajaran yang benar.
Abyatar ini berpihak kepada orang yang tidak tahu pengajaran, kepada orang yang
memberontak terhadap hamba Tuhan yang dipercaya Firman pengajaran yang benar.
Tentu karena ada iming-iming mau dapat sesuatu yang jasmani. Masakan dia sudah
menderita bersama Daud selama ini, Daud sudah dipermuliakan dan dia juga ikut
dipermuliakan, koq dia mau ikut Adonia? Tentu ada tawaran-tawaran menggiurkan
dari Adonia sehingga dia mau ikut.
Tadinya sudah menjaga tahbisan yang benar, dia ikut
menderita karena pengajaran yang benar ini, dia sudah pikul Kabar Mempelai, dia
beritakan ke mana-mana, dia dipakai dalam Kabar Mempelai. Tetapi karena sesuatu
yang jasmani, dia berpihak kepada orang yang tidak mengerti, kepada orang yang
memberontak pada hamba Tuhan yang benar, yang dipercaya Firman pengajaran.
Sekarang ini terjadi, para pendahulu bahkan sampai
Pdt. Van Gessel pun sudah disalahkan-salahkan. Ilham Tuhan yang diterima Pdt.
Van Gessel yaitu pengajaran ini sudah dikatakan kuno, ketinggalan zaman. Inilah
Abyatar-Abyatar akhir zaman. Sampai ada yang katakan tidak ada lagi ilham,
Kabar Mempelai kuno, Tabernakel ortodox, padahal yang ngomong ini dulu dipakai
dalam memberitakan Firman pengajaran yang benar.
Ini salah tahbisan, berpihak kepada orang yang tidak
mengerti pengajaran, berpihak kepada hamba Tuhan yang memberontak terhadap
Firman pengajaran yang benar. Kalau ada yang sudah melawan Firman pengajaran
yang benar, jangan dukung, jangan ikut. Kalau kita dukung dan ikuti berarti
tahbisan kita salah, karakter kita tidak baik.
Daud juga adalah seorang gembala. Jangan ikut-ikutan memberontak
melawan gembala, itu tahbisan yang tidak benar. Orang-orang seperti ini akan
bersekutu dalam persekutuan yang salah, persekutuan yang palsu.
3.
Karakter Yoab
I Raja-raja 2:28-29,32
2:28 Ketika kabar itu sampai kepada Yoab — memang Yoab
telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom — maka
larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.
2:29 Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa
Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo
menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."
2:32 Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya
sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik
dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku
Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima
Yehuda.
Karakter Yoab ini karakter iri, sakit hati, dendam,
tidak cinta damai dan merasa tersaingi. Ada 2 tokoh yang disebut oleh Salomo
yang dibunuh oleh Yoab. Pertama adalah Abner, waktu terjadi peperangan antara
keluarga Saul dan keluarga Daud, Abner ini membunuh adik Yoab di saat perang.
Itupun sudah ditegur oleh Abner “lari kamu, pergilah menyimpang” tetapi dia
tidak mau, akhirnya dibunuh oleh Abner. Akhirnya Abner ini berpihak kepada Daud.
dia datang kepada Daud, dia mau mengangkat Daud atas seluruh Israel, dia mau
membawa seluruh orang Israel bagaikan pengantin wanita kepada Daud. Jadi Abner
ini membawa damai, mau mengadakan perdamaian. Yoab membunuh Abner ketika Abner
mau datang berdamai dengan Daud. Jadi Yoab ini tidak cinta damai. Orang mau
berdamai malah dibunuh.
Kemudian dalam suatu peristiwa, Daud mengangkat Amasa
untuk menjadi panglima Yehuda. Yoab merasa tersaingi, Yoab bunuh Amasa.
II Samuel 20:4-10
20:4 Berkatalah raja kepada Amasa: "Kerahkanlah
bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke
mari!"
20:5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda,
tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja
baginya.
20:6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai:
"Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi
engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia
mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita."
20:7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua
pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba
bin Bikri.
20:8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di
Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun
Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang
bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang
itu.
20:9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: "Engkau
baik-baik, saudaraku?" Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut
Amasa untuk mencium dia.
20:10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di
tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya
tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati.
Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.
Ini juga yang terjadi dalam pelayanan, ada roh mau
bersaing, merasa tersaingi. Kalau ada hamba Tuhan lebih dipakai dari dia, dia
merasa tersaingi. Kalau hamba Tuhan dipercaya jiwa lebih banyak dari dia, dia merasa
tersaingi. Karakter seperti Yoab ini hanya mendukakan Roh Kudus, bagaimana bisa
dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Iri, sakit hati, dendam,
tidak cinta damai, merasa tersaingi, itu hanya mendukakan Roh Kudus.
Efesus 4:30-32
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah,
yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan,
pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang
lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam
Kristus telah mengampuni kamu.
4.
Karakter Simei
adalah mulut kotor! Dia suka berdusta.
I Raja-raja 2:36-38
2:36 Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan
berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah
di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun.
2:37 Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada
waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati
dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."
2:38 Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah
demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan
hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.
Ini yang dikatakan Simei, tetapi apa yang dia lakukan?
I Raja-raja 2:39-40
2:39 Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa
dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu
diberitahukan kepada Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di
Gat."
2:40 Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya,
dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei
pulang dan membawa mereka dari Gat.
Simei suka mengutuk dan mulutnya suka berdusta. Ini
mulut yang kotor, yang tidak terkendali. Tidak langsung dibunuh oleh Salomo,
tetapi dia jadi tahanan kota, jangan tinggalkan Yerusalem. Apa artinya bagi
kita? Yerusalem itu tempat keluarnya Firman, di Yerusalem ada Sion dan Sion itu
tempat keluarnya pengajaran. Jadi Yerusalem adalah tempat Firman pengajaran
yang benar. Perintah Salomo jangan tinggalkan Yerusalem, artinya jangan
tinggalkan Firman pengajaran yang benar. Dan Simei berkata “iya saya tidak mau
tinggalkan” kenyataannya meninggalkan. Sekarang banyak orang begitu. Dulu ikrar
ini pengajaran yang benar, pegang pengajaran yang benar. Mulutnya berikrar
pegang pengajaran yang benar, tetapi berubah, berdusta, tinggalkan pengajaran
yang benar.
Mengapa Simei berdusta? Simei meninggalkan Yerusalem
karena mengejar hambanya yang kabur. Hamba ini yang mengurus ekonomi tuannya.
Ini yang seringkali menjadi penyebab meninggalkan pengajaran, karena masalah
ekonomi. Dulu berkata “puji Tuhan say sudah menemukan pengajaran, saya mau
pegang teguh pengajaran, saya tidak mau lepaskan pengajaran”. Kalau hamba Tuhan
“Saya mau teruskan pengajaran yang benar kepada jemaat, saya mau kabarkan ke
mana-mana”. Tetapi begitu diperhadapkan masalah ekonomi, masalah yang jasmani,
langsung tinggalkan pengajaran. Saya mau komitmen, janji sama Tuhan. Tetapi
begitu ada masalah, tinggalkan pengajaran, tinggalkan Yerusalem, tinggalkan
Firman pengajaran yang benar.
Akibatnya Simei dipancung, putus hubungan dengan Yesus
sebagai Kepala. Apapun alasannya, kalau kita tinggalkan Firman pengajaran,
akibatnya putus hubungan dengan Yesus sebagai kepala.
Inilah 4
karakter yang tidak baik. Jadi karakter iri, benci, tidak suka orang nanti
suatu saat akan bersekutu dengan orang najis, bersekutu dengan pendusta,
bersekutu dengan orang yang salah tahbisan, mereka akan berkumpul menjadi satu
memberontak melawan hamba Tuhan yang benar tahbisannya, memberontak melawan
persekutuan yang benar, memberontak melawan penggembalana yang benar. Ini semua
perlu disucikan. Biarlah kita mau mendalami Firman pengajaran, sekian lama kita
dalam pengajaran, ayo dalami. Bukan sekedar kita dengar dan lalu begitu saja
tetapi kita dalami sungguh-sungguh. Kita tekuni sehingga kita mengalami
penyucian dan pembaharuan sampai nanti kita bisa sempurna. Penyucian dari
karakter yang tidak baik, sampai penyucian di mulut, sampai tidak salah lagi
dalam perkataan, itu orang yang sempurna.
Setelah Salomo
mengadakan penyucian, dia mempersembahkan 1000 ekor korban bakaran kepada Tuhan
dan memohon hikmat.
I Raja-raja 3:4-5,9
3:4 Pada suatu
hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit
pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di
atas mezbah itu.
3:5 Di Gibeon
itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam.
Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."
3:9 Maka
berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Sesudah Salomo
mengokohkan takhtanya, membersihkan kerajaannya dari 4 orang tadi, dia
mempersembahkan 1000 korban bakaran bagi Tuhan dan memohon hikmat dari Tuhan.
Apa artinya bagi kita? Mempersembahkan korban = pelayanan kasih. 1000 korban
itu tanda kasihnya kepada Tuhan begitu luar biasa. Angka 1000 adalah angka
kesucian. Jadi artinya kalau 4 karakter tadi sudah disucikan dari kita, maka
kita bisa melakukan pelayanan kasih kepada Tuhan dan kepada sesama atas dasar
kesucian. Mulai dari dalam nikah ada pelayanan kasih kita atas dasar kesucian.
Dalam penggembalaan ada pelayanan kasih kita lakukan atas dasar kesucian. Karakter
sudah disucikan maka kita bisa melayani dan pelayanan kita berkenan kepada
Tuhan. Nanti bulan 3 dipercaya antara penggembalaan, kita melayani atas dasar
kesucian, pelayanan kasih kita berikan. Jadi kita tidak menuntut apa-apa, tidak
mencari sesuatu tetapi kita berkorban untuk pembangunan Tubuh Kristus.
Markus 10:45
10:45 Karena
Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Pelayanan kasih
itu tidak menuntut untuk mendapatkan yang jasmani. Tetapi untuk melayani dan
untuk berkorban. Apa saja kita korbankan, korban waktu, tenaga dan sebagainya. Kita
bukan berkorban karena ambisi atau mau pamer tetapi atas dasar kesucian. Semoga
kita mau berkorban segala-galanya, tidak menuntut tetapi ada pelayanan kasih
kepada Tuhan. Segala sesuatu yang kita kerjakan tanpa kasih, tanpa kesucian
tidak ada artinya. Kita mau melayani apa saja kalau tanpa kasih, tanpa kesucian
tidak akan ada artinya. Saya khotbah kalau tanpa kasih, tanpa kesucian tidak
ada artinya.
Kita layani
Tuhan atas dasar kasih dan kesucian maka Tuhan berikan hikmat kepada kita. bukan
hikmat dunia tetapi hikmat Tuhan. Baik sekali Tuhan itu, kita orang yang kotor
mau dibersihkan kalau kita mendalami pengajaran. Sudah disucikan, kita dipakai.
Sudah dipakai, dikasih lagi hikmat. Kurang apa lagi Tuhan kasih Tuhan kepada
kita.
Untuk apa hikmat
Tuhan?
Pengkhotbah
10:10
10:10 Jika besi
menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi
yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Wahyu 13:18
13:18 Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Yang penting
adalah hikmat Tuhan. Silahkan kaum muda mengejar hikmat dunia, tetapi yang terutama
hikmat Tuhan harus ada pada kita. Kegunaan hikmat Tuhan yaitu supaya kita
berhasil dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Salomo minta hikmat karena
dia mau membangun Bait Allah. Kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
luput dari aniaya antikristus.
Pekerjaan Tuhan
tidak akan pernah gagal, jangan sampai kita yang gagal. Biarlah kita minta
kepada Tuhan supaya Firman pengajaran menyucikan kehidupan kita dan Tuhan
berikan hikmat kepada kita, kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus,
berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan, luput dari aniaya antikristus. Kalau
yang rohani berhasil, yang jasmani juga pasti berhasil. Hikmat Tuhan menjamin
keberhasilan secara rohani dan juga secara jasmani.
I Raja-raja
3:12-13
3:12 maka
sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku
memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum
engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit
seorang pun seperti engkau.
3:13 Dan juga
apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan,
sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara
raja-raja.
Kita dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus bukan untuk kita dibuat susah, miskin
atau kekurangan. Kita dipakai oleh Tuhan secara rohani dan secara jasmani juga
Tuhan jamin keberhasilan dan diberkati. Sudah berhasil, diberkati lagi. Betapa
bahagianya.
Ayo dalami
Firman pengajaran yang benar, kita disucikan, kita dipakai, kita diberikan
hikmat oleh Tuhan supaya berhasil. Kita melayani Tuhan dengan kasih, dengan
kesucian.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar