Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:16-18
13:16 Dan ia menyebabkan,
sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau
hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun
yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu,
yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini
ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Antikristus mau menguasai perekonomian dunia.
Dikatakan tidak ada seorangpun yang dapat membeli dan menjual selain dari mereka yang memakai cap antikristus, jadi
betul-betul ekonomi ini akan dikuasai oleh antikristus. Sekarang kita tidak tahu sudah berapa persen
dia kuasai, sampai nanti 100%
dia kuasai. Mulai dari sekarang antikristus mau menguasai gereja Tuhan dengan roh jual beli. Sudah dinubuatkan waktu
Yesus menyucikan Bait Allah.
Markus 11:15-19
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang
yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku
pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang
melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya:
"Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka
takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
Di sini dinubuatkan
Bait Allah itu sudah menjadi tempat jual beli. Ada 2 pengertian Bait Allah.
1.
Diri
kita
I
Korintus 3:16
3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?
2.
Bait Allah adalah tempat ibadah pelayanan. Ini ada kaitannya dengan tahbisan.
Ini yang mau dikuasai oleh roh antiikristus,
roh jual beli, pribadi kita dan
tahbisan kita. Kalau kehidupan itu sudah dikuasai roh jual beli, dikuasai pribadinya dan
tahbisannya, maka mereka tidak
mau penyucian, benci kepada penyucian. Imam-imam kepala dan orang
Farisi marah kepada Yesus, mereka benci penyucian, mereka mau membunuh Yesus. Jadi kita lihat
orang yang sudah dikuasai roh jual beli, tahbisannya sudah dirusak oleh
roh beli oleh antikristus, dia
gampang marah, gampang benci terhadap orang-orang yang mau disucikan, terhadap
Firman pengajaran yang benar.
Bait Allah juga dikaitkan dengan pintu
gerbang Sorga.
Kejadian 28:17
28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya
tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Artinya jika diri kita dan tahbisan kita disucikan, maka
kita bisa masuk kerajaan Sorga.
Sebaliknya kalau tidak disucikan maka orang itu terusir keluar dari pintu gerbang
Sorga.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Ada orang beribadah melayani Tuhan tetapi
tahbisannya tidak benar tidak sesuai kehendak Tuhan, sehingga Tuhan mengatakan Aku tidak
pernah mengenal kamu, enyahlah
kamu pembuat kejahatan! Mereka diusir. Pribadi kita harus
disucikan, tahbisan kita juga harus disucikan, supaya kita tidak terusir tetapi kita bisa bersama-sama Yesus dalam kerajaan sorga.
Dalam Markus pasal 11 Yesus menyucikan Bait Allah dengan cara mengusir. Ini artinya penyucian yang tegas. Dalam gereja perlu
penyucian yang tegas, bahkan
kadangkala seperti kasar, menimbulkan sengsara bagi daging. Penyucian yang
tegas itu lewat 2 hal:
1.
Lewat
Firman pengajaran yang keras untuk menyucikan. Rasa-rasanya tidak
tahan mendengarnya karena keras untuk menyucikan, bukan untuk mempermalukan kita. Dari pada kita terusir dari hadirat
Tuhan, lebih baik dosa-dosa diusir dari pribadi kita. Jangan sampai kita
yang terusir dari hadirat Tuhan.
2.
Lewat
percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Tidak salah dikucilkan, di sidang dan sebagainya.
Praktek ada roh jual beli:
1.
I
Timotius 6:2b-5
6:2b
Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
6:3
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni
perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai
dengan ibadah kita,
6:4 ia
adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah
mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah,
curiga,
6:5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Praktek
pertama, ibadah pelayanan
dijadikan sumber keuntungan jasmani. Keuntungan jasmani di sini bisa uang, kehormatan kedudukan, kalau kaum muda ibadah pelayanan
dijadikan tempat mencari jodoh. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menjadikan
ibadah itu sumber keuntungan jasmani tidak akan tahan menerima Firman
penyucian, tidak akan
bisa
menerima ajaran yang sehat, karena tahbisannya tidak sehat, dirinya tidak sehat. Dia tidak suka menerima ajaran yang menyucikan, dia hanya suka ajaran lain yang menyenangkan
daging. Dia tidak suka ajaran sehat dan malah berlagak tahu. Begitu dikasih
tahu ajaran benar malah dia lawan. Yang
paling sering diangkat adalah Paulus jual tenda. Pendeta boleh kerja, apa
bedanya jual tenda dengan jual coklat, jual kopra. Tidak pernah mereka baca di ayat
Alkitab itu, waktu Paulus masih membuat tenda, dia tidak dapat memberitakan
Firman sepenuhnya. Ketika dia
melepaskan pekerjaannya itu baru bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Makanya hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti
ini, tidak akan
Tuhan percayakan roti yang utuh, yang ada ada hanya
sekerat roti. Ingat nubuatan terhadap keturunan imam Eli, dari
antara keturunannya akan berkata ‘tempatkan
aku di golongan imam-imam supaya aku mendapatkan sekerat roti’ bukan
Firman yang utuh lagi, hanya sekerat. Jadi tidak pernah memberitakan Firman sampai mendalam, hanya
dipermukaan-permukaan saja.
Tidak akan ada pembukaan Firman kalau motivasinya untuk keuntungan
yang jasmani.
Apa
itu ajaran sehat?
a) Tertulis di dalam Alkitab.
b) Dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat
dalam Alkitab.
c) Tajam dan keras untuk menyucikan.
d) Dipraktekan dulu baru diberitakan sehingga
diberitakan dengan maksud murni, yaitu untuk membawa gereja Tuhan bisa bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga.
Bagaimana
itu ajaran yang tidak sehat? Firman yang ada tertulis dalam Alkitab tetapi
tidak dipraktekan langsung diajarkan dan diberitakan dengan maksud tujuan tertentu, tidak murni lagi. Tujuan-tujuan
yang tidak murni yaitu:
a) Filipi 1:15
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki
dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Ini tujuan
tidak murni, diberitakan dengan dengki, dengan perselisihan, sengaja menembak-nembak
orang.
b) Filipi 1:17
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan
dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat
bebanku dalam penjara.
Memberitakan Firman untuk kepentingan sendiri,
kepentingan pribadi. Beras di
pastori sudah kurang, jadi khotbah tentang korban ‘puji Tuhan saya punya iman,
sekalipun beras habis saya percaya Tuhan pelihara kami!’. Jemaat sudah dengar
kalau gembala tidak punya beras, selesai ibadah tinggal tunggu berapa menit
sudah ada yang bawa beras. Itu untuk kepentingan sendiri, banyak yang seperti
itu. Atau untuk kepentingan golongannya, kelompoknya,
organisasinya, sampai berani
keluar dari mulutnya ‘itu sesat, sana sesat’. Janganlah terlalu gampang
menyebut orang lain sesat, ayo semua kembali ke Alkitab.
Kalau tujuan sudah tidak murni maka pasti
tidak terjadi penyucian. Mungkin cuma
bisa menjadi pengetahuan.
Kalau ajaran sudah tidak sehat maka suatu saat akan menjadi ajaran palsu yaitu
sudah diterangkan dengan logika, dongeng-dongeng, diterangkan dengan ilmiah, sehingga sudah bertentangan dengan ajaran yang
dulu diterima.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang
telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah
mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus,
Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka
yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang
tulus hatinya.
Akhirnya motivasi pelayannnya hanya untuk
kepentingan perut. Mulai bilang ini sesat, hati-hati dengan yang sana,
sebab dia takut kalau domba-domba itu keluar. Dia anggap itu
semua dombanya, bukan dombanya Tuhan. Kalau domba itu keluar lalu dia ajak yang lain, berarti saya gantung
belanga. Ini semua
tujuannya hanya untuk perut.
Akibatnya hanya memecah belah Tubuh Kristus. Yang tidak sehat itu yang memecah belah, tetapi seringkali dibalik yang
sehat itu dituduh pemecah belah, dituduh pengacau. Yesus saja
dituduh pengacau, dituduh penyesat, apalagi cuma saya.
Menyatukan Tubuh Kristus bukan dengan
cara-cara dunia, dengan cara-cara jasmani, tetapi dengan ajaran yang
sehat, dengan satu Firman pengajaran yang benar itu yang bisa menyatukan. Kalau ibadah pelayanan sudah dijadikan sumber
keuntungan jasmani maka tidak akan ada lagi pembukaan rahasia Firman dan ibadah pelayanan itu tidak ada nilai
rohaninya lagi. Sudah kumpul beribadah tetapi tidak dapat berkat
rohani, kasihan, cuma sekedar kumpul. Bahasa Alkitab, maka
orang mengumpulkan ranting-ranting kering.
Yohanes 15:6
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan
orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Beda kalau
melekat pada pokok anggur yang benar, ajaran yang sehat, dia berbuah.
2.
Lukas
19:20
19:20
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah
menyimpannya dalam sapu tangan.
Kalau membaca dari ayat 11 ada seorang
bangsawan yang berangkat ke negeri lain untuk dinobatkan menjadi raja. Kemudian
dia panggil hamba-hambanya, dia bagikan uang mina untuk dikembangkan supaya ada
untung. Tetapi ada seorang hamba yang membungkus mina dengan sapu tangan. Ini praktek kedua, membungkus
mina dengan sapu tangan. Mina
atau talenta itu adalah kepercayaan
Tuhan. Apa kepercayaan Tuhan kepada kita? Jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus. Ada yang jabatannya penyanyi, ada yang pemain musik, pelayan pundi,
penerima tamu, penginjil dan lain-lain, itu semua jabatan dari Tuhan,
kepercayaan Tuhan lewat kami
gembala yang memberi penumpangan tangan Jangan dibungkus dengan sapu tangan!
Sapu tangan itu untuk melap
keringat karena bekerja di dunia. Membungkus
mina dengan sapu tangan artinya tidak mengerjakan jabatan pelayanan dan karunia
Roh Kudus yang Tuhan berikan
karena terlau sibuk dengan perkara duniawi, dengan perkara yang jasmani. Itu
praktek jual beli dalam gereja. Ada jabatan Tuhan berikan, ada
kepercayaan Tuhan berikan tetapi
tidak dia kerjakan.
Boleh
kerja di dunia, harus kita kerjakan, harus sekolah. Tetapi jabatan yang Tuhan
percayakan harus kita kerjakan dengan tanggung jawab, jangan gampang saja
ditinggalkan karena sibuk dengan perkara duniawi! Sebagai contoh Yudas Iskariot, dia tinggalkan jabatannya dan
kepercayaan Tuhan untuk mendapatkan 30 keping perak. Masakan jabatan pelayanan
tiket masuk kerajaan sorga malah ditukar dengan 30 keping perak.
Kadangkala begitu, jabatan pelayanan itu tiket masuk kerajaan Sorga tetapi
malah ditukar dengan perkara rupiah, 1 juta, 2 juta, 10 juta. Terlalu kecil uang dibandingkan dengan sorga!
II
Petrus 1:10-11
1:10
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan
dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan
pernah tersandung.
1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan
kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Jabatan pelayanan yang Tuhan sudah berikan ayo
kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Sampai sekarangpun saya masih berikan kesempatan bagi fulltimer yang
sudah tinggalkan pelayanan, kalau mau kembali saya masih terima. Itu hak penuh untuk masuk kerajaan sorga, saya
tidak mau menghalangi orang menerima hak penuh masuk kerajaan sorga. Silahkan melayani Tuhan, jangan kehilangan hak
penuh untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga.
II
Timotius 1:6
1:6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada
padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Mengobarkan bukan mengorbankan. Jangan dikorbankan tetapi harus kita
korbarkan, jangan kendor, terus melayani Tuhan sampai garis akhir.
Yudas
dapat 30 keping perak, tetapi tidak dia nikmati. Mungkin dapat uang
berjuta-juta, dapat gelar, dapat ijazah, dapat segala-galanya, tetapi tidak
akan bisa dinikmati. Seperti
Yudas dia dapat tetapi hanya untuk memberi tanah kuburan, tempat dia dikubur.
Kisah
Para Rasul 1:17-18
1:17
Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan
ini."
1:18 —
Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh
tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke
luar.
Saya
juga begitu, waktu sudah tinggalkan ibadah untuk kerja, tidak ada tabungan.
Dapat gaji tiap bulan tetapi tidak tahu uangnya ke mana. Mau bilang untuk
kepentingan isteri dan anak, belum kawin. Mau bilang untuk
keperluan listrik dan air saya tinggal di gereja cuma-cuma semua. Mau bilang untuk beli makanan, makanan
dibagikan di gereja. Tetapi tidak ada bekasnya! Syukur masih ditegur oleh Tuhan, masih bisa kembali dalam pelayanan, hampir saya
terhilang. Silahkan sekolah, silahkan kerja, tetapi ingat, mina atau talenta itu
harus dikembangkan, harus dikerjakan sungguh-sungguh.
3.
Dahi dan
tangan kanannya di cap 666. Artinya tidak mengalami keubahan hidup, tetap
manusia daging dengan tabiat dosanya. Sudah beribadah melayani tetapi tidak berubah. Apalagi kalau gembala yang tidak berubah.
Akhirnya supaya tidak ditinggalkan jemaat dia berkhotbah ‘jangan lihat saya, saya banyak
kekurangan, lihat saja Firman’. Ini
menipu! Padahal Alkitab bilang pandang tabut perjanjian, itulah Firman pengajaran
yang benar dan pandang imam yang memikul, yang memberitakan juga harus dilihat.
II Timotius 3:1-5
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2
Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi
hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan
diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak
terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih,
8tidak mempedulikan agama,
3:3
9tidak tahu mengasihi, 10tidak
mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak
dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak
suka yang baik,
3:4
15suka mengkhianat, 16tidak
berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Sekarang ini banyak yang berontak pada orang
tua, baik orang tua jasmani terutama orang tua secara rohani. Pada pendahulu
dilawan! Kalau sudah berontak pada orang tua, berikutnya tidak tahu berterima
kasih. Dia lupa jasa-jasa pendahulu! Tidak mempedulikan agama artinya semua
agama dipelajari. Ini orang
beribadah tetapi tidak berubah, terikat dengan 18 dosa, kalau dipecah menjadi
666. Dicap 666, tubuhnya daging,
jwanya daging, rohnya daging. Yang tidak punya pikiran perasaan, tidak
punya akal budi, hanya daging,
itulah binatang! Dia hanya punya naluri, insting. Banyak hamba Tuhan pelayan
Tuhan seperti itu, dagingnya buas seperti binatang buas!
Yudas
1:8,10
1:8
Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh
mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
1:10
Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan
justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak
berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.
Banyak
gereja sekarang tukang mimpi! Mimpi
itu terjadi saat apa? Saat tidur.
Mimpi kenyang, bangun tidur masih lapar, ternyata belum makan. Mimpi di sorga padahal sebenarnya tidak. Mimpi
ada makanan rohani, ada Firman pengajaran padahal tidak ada, lapar. Itu karena tertidur. Yang membuat tidur itu dongeng-dongeng.
Kalau dalam gereja ajarannya cuma dongeng, gereja tertidur. Di gereja
jadi tukang mimpi. Dan
praktek hidupnya hanya mengikuti naluri seperti binatang yang tidak berakal, buas! Mau isteri orang disikat, mau suami
orang disambar saja. Tanaman orang diambil. Tidak ada lagi pikiran perasaannya, sudah
seperti binatang. Ini yang
terjadi karena gereja Tuhan hanya di beri dongeng!
II
Timotius 4:3-4
4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4:4
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Dongeng
itu cerita-cerita yang indah, seringkali cerita akhirnya dongeng ‘dan
mereka hidup bahagia selamanya’.
Dalam gerejapun begitu ‘nanti hidup bahagia bersama Tuhan selamanya’ tetapi cuma didongengi terus. Akhirnya
gereja Tuhan tertidur. Penyakit
gereja di akhir zaman adalah tidur! Dalam Matius pasal 25 ada 10 gadis, 5 bodoh
dan 5 bijaksana. Siapa yang tidur? Semua tertidur!
Matius
25:4-5
25:4
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak
dalam buli-buli mereka.
25:5
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka
semua lalu tertidur.
Yang
bodoh dan bijaksana semua yore. Yang bisa membangunkan kita adalah Kabar
Mempelai.
Matius
25:6
25:6
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!
Songsonglah dia!
Satu-satunya
yang bisa membangunkan roharni gereja adalah Kabar Mempelai, ini yang kita
butuhkan. Saya juga
dikoreksi Tuhan, bukan cuma saya tunjuk-tunjuk jemaat jangan tidur. Saya dikoreksi Tuhan, khotbah jangan bikin mengantuk jemaat! Banyak
pendeta khotbah cuma bikin
mengantuk jemaat karena yang dia sampaikan tidak ada isi, tidak ada penyucian,
yang dia sampaikan tidak dia kerjakan. Ini koreksi untuk saya juga. Tugas saya
memberitakan Kabar Mempelai supaya rohani jemaat terbangun, bukan tidur.
Banyak
kali dalam gereja sudah Tuhan berikan pengajaran tetapi gembalanya yang menyampaikan membuat jemaat tidur sebab dia sendiri
tidak praktek. Lain kali sudah dia praktekan, sudah dia
ajarkan tetapi jemaat tidak mau taat makanya tidur rohaninya. Jadi dua-duanya
dikoreksi. Firman itu untuk
ditaati, praktekan dulu baru diajarkan, itu taat. Jemaat mendengar Firman dan praktaken, itu taati. Jadi sama-sama taat. Jangan cuma tunjuk-tunjuk jemaat harus begini
harus begitu tetapi dia sendiri
tidak lakukan itu. Harus berkorban, tetapi
dia sendiri tidak berkorban. Harus
hidup suci, padahal dia sendiri tidak hidup suci. Harus setia tanggung jawab, padahal gembala sendiri cuma main game.
Firman
itu untuk ditaati.
Ulangan
6:6-9
6:6
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
6:9
dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
gerbangmu.
Firman harus menjadi tanda di tangan dan di
dahi, sehingga tidak ada kesempatan bagi antikristus memberi tanda kepada kita,
karena Firman itu sudah ada di dahi kita, ada di tangan kita, sudah kita
praktekan, kita taati. Sudah
terlau banyak Firman yang kita dengar, tinggal prakteknya.
Sepatah kata saja sudah bisa menghasilkan mujizat dalam hidup kita. Seorang
kepala perwira yang sakit hambanya meminta supaya Yesus menyembuhkan anaknya
‘katakan saja sepatah kata, aku tidak layak menerima Tuhan di rumahku’. Satu
kata saja bisa menyembuhkan.
Tapi jangan berpikir kalau begitu saya mau
praktekan 1 kata saja, kalau pendeta khotbah saya mau dengar 1 kata saja
selebihnya saya tidur. Bukan begitu juga maksudnya.
Proses
Firman dimeterai dalam hidup kita.
a) Pemberitaan
Firman pengajaran harus diulang-ulang. Ini yang disebut Firman
penggembalaan. Saya sebagai gembala jangan bosan mengulang, jemaat
jangan bosan mendengar Firman yang diulang. Tadi dikatakan ajarkanlah secara
berulang-ulang. Di sekolah salah rumus matematika, kimia, fisika diulang-ulang
supaya kita bisa paham. Ini yang disebut Firman penggembalaan. Seperti dulu bangsa Israel 40 tahun di padang
gurun dipelihara oleh roti manna, setiap hari ada manna. Sekarang roti kehidupan, Firman penggembalaan, setiap hari diulang-ulang. Berarti supaya dahi kita, tangan kita bisa
dimeterai oleh Firman, kita harus tergembala dengan benar dan baik. Kita datang hari rabu ibadah pendalaman
Alkitab, Firman Tuhan diulang lagi. Datang hari hari sabtu ibadah doa
penyembahan, Firman Tuhan diulang lagi. Datang ibadah minggu depan, Firman
diulang lagi untuk memberi kesempatan Firman itu dimeterai di dahi dan di
tangan, pada seluruh hidup kita.
Pada murid-murid saja sudah 4 kali
diulang-ulang Firman mereka lupa, apalagi kalau tidak diulang. Waktu Yesus bangkit mereka kira itu hantu,
mereka takut, mereka tidak
percaya, mereka degil. Yesus mencela kedegilan dan ketidakpercayaan mereka, padahal Firman
sudah diulang, apalagi kalau tidak diulang.
b) Mendengar Firman dengan suatu kebutuhan. Ini sama
dengan mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau bangsa Israel tidak mau kumpul manna hari itu, tidak makan dia
hari itu. Yang lain sudah berlarian kumpul manna, dia malah berpikir nantilah
kalau matahari tinggi-tinggi sedikit. Begitu keluar manna sudah tidak ada,
menguap manna itu. Banyak
kali seperti itu, malas bosan dengar Firman, baru mau cari Firman sudah tidak ada. Ayo jangan bosan
dengar Firman, makan itu dengan rasa lapar.
Amsal 27:7
27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi
bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.
Kalau
sudah kelaparan, meskipun makanan yang ada di meja cuma daun pepaya, pasti dia
makan. Kita butuh Firman seperti anjing menjilat remah-remah roti, karena butuh
dia mau jilat terus, jangan sampai tercecer sedikitpun. Itu mendengar Firman
dalam urapan Roh Kudus. Sekalipun
Firman itu pahit bagi daging, sakit bagi daging kita, tetapi karena kita lapar bisa kita makan dengan lahap. Tidak
terasa sudah ayat terakhir, rasanya mau tambah lagi. Jarang yang seperti itu, kebanyakan begitu
dibilang ayat terakhir malah tarik nafas panjang ‘puji Tuhan’. Biarlah semua kita di sini mau mendengar Firman
dengan rasa lapar, tidak bosan, tidak ngantuk apalagi mengkritik.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
Pembukaan rahasia Firman itu adalah kerelaan hati
Tuhan, mari kita terima dengan sungguh-sunggu. Firman yang kita dengar itu akan mendorong kita masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Jangan bilang Tubuh Kristus kalau tidak suka
dengar Firman.
c) Kalau
sudah mendengar dengan kebutuhan, pasti
mengerti, Firman dimeterai di dahi.
d) Percaya, menjadi iman, Firman dimeteraikan di
hati.
e) Praktek Firman, Firman dimeteraikan di
tangan.
Kita sudah sampai pada tahap mana? Mungkin
sudah mendengar tetapi tidak mengerti. Periksa cara mendengarnya, mungkin masih tidak sungguh-sungguh. Kalau sungguh-sungguh mendengar pasti mengerti.
Kalau mengerti pasti percaya, yakin pada Firman. Kalau kita sudah yakin pasti
praktek Firman. Kami hamba Tuhan
juga harus menyampaikan Firman
dengan yakin untuk meyakinkan jemaat.
Apalagi melayani dalam ibadah penghiburan dan pemakaman,
gembala harus yakin bapak
ini ibu ini selama ini tergembala maka dia sudah bersama dengan Yesus. Karena dia
melayani dengan praktek Firman, dia sampaikan dengan penuh keyakinan sehingga
jemaat bisa yakin. Kalau toh dipanggil Tuhan, dia bersama dengan Yesus.
Ulangan
8:2-3
8:2
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN,
Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan
hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni,
apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3
Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan
manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu,
untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Roti
manna itu untuk mencobai hatimu. Artinya Tuhan mengizinkan
pencobaan dan ujian datang supaya kita mau merendahkan diri menerima Firman. Jadi jangan salah
sangkah dulu pada Tuhan, kenapa Tuhan tidak peduli saya, tidak baik sama saya,
orang lain ditolong saya tidak. Kalau Tuhan izinkan pencobaan dan ujian datang
itu untuk merendahkan hati kita menerima Firman dan kita hidup dari Firman, praktek Firman.
Di
depan kita ada pencobaan yang hebat yang akan melanda seluruh dunia, itulah
aniaya antikristus. Kalau sekarang kita tidak mau hidup dari Firman maka kita
akan masuk dalam pencobaan yang hebat itu. Seringkali waktu semua baik,
mulus-mulus, kita malah santai. Dengar Firman juga dengan santai, tidak ada
perhatian yang serius lagi. Makanya Tuhan izinkan terjadi sesuatu supaya bisa
sadar bahwa hidup ini hanya karena belas kasihan Tuhan. Kita bersandar kepada
Tuhan, hanya mengandalkan Tuhan,
hidup dari Firman Tuhan.
Jadi
pemberitaan Firman yang diulang-ulang adalah cara Tuhan untuk menhindarkan kita dari capnya antikristus. Firman itu untuk
merendahkan hati kita, tidak sombong, tidak mudah bangga, juga tidak mudah
kecewa. Roti manna itu dihambur di perkemahan orang Israel, tidak dijatuhkan di
meja atau dijatuhkan ditempat yang baik, tetapi dihambur supaya mereka pungut.
Kalau memungut pasti merunduk. Tuhan izinkan pencobaan terjadi supaya kita bisa membungkuk mengambil Firman,
makan Firman Tuhan.
Tentu
Firman itu ada yang memberitakannya. Siapa yang Tuhan percayakan pembukaan
rahasia Firman?
I
Korintus 4:1-2
4:1
Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai.
Jadi
hamba Tuhan atau gembala
itu harus dapat dipercayai Tuhan. Artinya melayani Tuhan sepenuhnya,
punya penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, bergaul karib dengan Tuhan maka Tuhan akan percayakan pembukaan Firman.
Mazmur
25:14
25:14
TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka.
Sidang jemaat bisa menilai, yang melayani bapak
ibu, apa yang dia kerjakan setiap hari. Kalau dia hanya sibuk dengan yang jasmani, mana Tuhan percayakan
pembukaan rahasia Firman! Tetapi kalau dia bergaul karib dengan Tuhan,
pasti Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman. Tugas seorang hamba Tuhan atau gembala adalah pelayanan Firman dan doa, itu yang saya
upayakan kerjakan setiap hari.
Jadi
kehadiran gembala yang benar tahbisannya, yang Tuhan percayakan rahasia Firman,
itu adalah kasih Tuhan yang besar bagi gereja Tuhan supaya luput dari antikristus. Berapa jiwa Tuhan
percayakan lalu saya santai-santai tidak ada
pergumulan, kasihan jemaat tidak
mendapat cap Firman malah kena cap antikristus. Sebabnya hargai Firman penggembalaan
dan hargai gembala.
Saya
tidak mencari yang jasmani, kalau itu yang saya kejar kasihan jemaat. Saya
tidak ambil persembahan, bukan nanti di sini tetapi sejak dari Tonusu dan Diora
semua untuk Tuhan. Kalau
dipikir kami juga butuh tetapi kami tidak ambil karena betul-betul perhatian
pelayanan untuk jemaat,
bagaimana jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak dicap 666 oleh
antikrrstus.
Kalau
kita dicap dengan Firman penggembalaan maka ada hasilnya:
a)
Ulangan
8:3-4
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau
lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak
dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
8:4 Pakaianmu
tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama
empat puluh tahun ini.
Ini semua
karena manna, bukan karena pakaian mereka terbuat dari bahan yang luar biasa.
Hasil pertama pakaian ditubuh tidak menjadi buruk, artinya:
1)
Tahbisan pelayanan kita terjaga, tidak akan pernah
kita lepaskan jabatan pelayanan itu.
Selama kita bisa makan Firman, pasti jabatan pelayannnya terjaga. Kenapa bisa meninggalkan
jabatan pelayanan? Bukan karena jabatan pelayanannya terlalu berat tetapi
karena tidak makan Firman! Paling enak itu menyalahkan gembala, karena gembala
begini begitu makanya saya tidak melayani lagi. Saya juga sebagai gembala
seperti itu, banyak gembala-gembala menyalahkan orang lain karena pakaian
pelayanannya menjadi buruk ‘itu karena si anu pimpinan dalam persekutuan begini
dan begitu’ padahal bukan karena itu tetapi karena dia tidak makan Firman,
makanya pakaiannya menjadi buruk, sobek, compang camping.
2)
Tuhan
memelihara di tengah padang gurun.
Kalau pakaian saja dipelihara masakan orang yang memakai tidak dipelihara.
b)
Kaki tidak menjadi bengkak artinya kita tidak akan pernah tersandung dan jatuh
di dalam kita mengikut Tuhan. Kalau
orang lapar, angkat kaki saja sudah tidak bisa, cuma kena batu kerikil kecil
sudah tersandung. Kenapa gampang tersinggung dalam pekerjaan
yang jasmani? Karena tidak makan!
Kalau sudah makan Firman terserah orang mau ngomong apa saya kita tidak
akan tersandung, tidak akan jatuh dalam mengikut Tuhan.
c) Ibrani 8:10
8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan
kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan
menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka,
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Kita mengenal Tuhan dengan jelas dan Tuhan
mengenal kita dengan jelas. Maka tidak akan terjadi tragedi taman Eden, tidak
akan diusir ‘Aku tidak pernah mengenal engkau, enyahlah dari padaKu!’. Buktinya kita mengenal dan
dikenal Tuhan:
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan
meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
Bukti kita mengenal Tuhan dan Tuhan mengenal
kita adalah kita meninggalkan kejahatan. Sudah bertahun-tahun kita
hidup dalam kejahatan, lepaskan semua! Tuhan sudah mau datang. Kaum muda tanggalkan
semua, jangan lagi dipertahankan yang jahat dan najis, buang semuanya. Terutama ada 1 yang
disebut dunia kejahatan itulah mulut yang jahat, itu harus kita tinggalkan.
Yakobus 3:4-6
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan
digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat
kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil
dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa
pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia
kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai
sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita,
sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Ini perkataan-perkataan yang tidak baik,
gosip, dusta, fitnah, itu semua dunia kejahatan, buang semuanya! Perkataan
kotor, perkataan najis, perkataan yang melemahkan orang, kita tinggalkan
semuanya. Kita
mengenal Yesus, Yesus mengenal kita, tandanya tinggalkan dunia kejahatan, mulut ini serahkan kepada Tuhan untuk
disucikan. Sampai nanti tidak salah dalam perkataan. Kalau sudah tidak salah
dalam perkataan kita menjadi sempurna.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Waktu Yesus datang kita hanya menyeru haleluya menyambut
kedatangan Yesus kedua kali. Dalam melayani pekerjaan Tuhan bulan Maret ayo
tinggalkan dunia kejahatan. Tidak usah gosip, tidak usah cerita orang. Lebih
baik cerita Firman. Kalau belum bisa cerita Firman yah cerita bumbu masakan
saja. Pelan-pelan belajar cerita Firman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar