Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Dalam Imamat 26:14-46
bicara kutuk akibat tidak taat pada Firman. Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat
pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Kita pelajari kutukan yang kedua.
Imamat
26:17,25a,33,36-39
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan
dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan
kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:25a
dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan
pembalasan oleh karena perjanjian itu;
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari
antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain,
dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu,
mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan
karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti
nenek moyangnya.
Ini adalah kutuk atau
hukuman yang kedua yaitu pedang atau kelaparan. Sebenarnya pedang itu
menunjukan pedang Firman yang menyucikan atau Firman pengajaran yang lebih
tajam dari pedang bermata 2.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Pedang menunjuk
pedang Firman atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Tetapi kalau
pedang Firman ditolak, akan berubah menjadi pedang penghukuman. Dalam
penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos, dia melihat Yesus tampil di
tengah-tengah gereja sebagai Mempelai Pria Sorga dan ada sebilah pedang tajam
yang keluar dari mulut Yesus. Ini untuk menyucikan gereja. Tetapi dalam Wahyu
pasal 2 ada ancaman kalau pedang Firman ditolak akan menjadi pedang
penghukuman.
Wahyu 2:16
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku
akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di
mulut-Ku ini.
Kalau pedang Firman
penyucian ditolak, berubah menjadi pedang penghukuman.
Wahyu 19:21
19:21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang
keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging
mereka.
Penunggang kuda ini
adalah Yesus, yang dari mulutNya keluar pedang. Sekarang kita diperhadapkan 2
pilihan, pedang penyucian atau pedang penghukuman. Kalau pedang penyucian
ditolak maka akan berubah menjadi pedang penghukuman. Lebih baik sekarang kita
menerima pedang penyucian. Fungsi pedang penyucian ini untuk membentuk kita
menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Kalau melihat
seseorang kemudian dari mulutnya ada pedang, pasti menjadi pusat perhatian,
kita tertarik mau lihat karena itu sesuatu yang luar biasa. Di sini Yesus
tampil sebagai Mempelai Pria Sorga, dari mulutNya ada pedang tajam untuk
memikat gereja Tuhan, untuk menarik perhatian gereja Tuhan kepada Yesus. Jadi
Yesus tampil sebagai Mempelai Pria Sorga dengan pedang di mulutNya tujuannya
supaya kita terpikat kepada Yesus, mau mendalami Firman Tuhan, mau disucikan
oleh pedang Firman itu, sehingga kita dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan
yang sempurna.
Setan memikat gereja
Tuhan lewat media dunia. Dan lebih banyak orang tertarik pada setan. Waktu
Yesus dicobai di atas gunung, setan bawa Yesus ke atas gunung dan memperlihatkan
kerajaan dunia. Dia berkata kepada Yesus, semua ini aku berikan kepadaMu
asalkan Engkau menyembah aku. Yesus katakan “enyahlah setan, hanya kepada
Tuhanlah engkau harus menyembah!”. Seringkali setan berbuat seperti itu kepada
kita, ditunjukan media dunia kepada kita dengan segala kemewahannya supaya kita
lebih tertarik pada setan dari pada kepada Yesus.
Sekarang Tuhan
tunjukan ada pedang keluar dari mulutNya, itulah Firman yang keras dan tajam
menyucikan. Biarlah kita mau terpikat kepada Yesus, kepada Firman Tuhan. Memang
kena pedang itu sakit, kena pisau saja sakit. Penyucian itu sakit bagi daging,
makanya banyak orang tidak mau kena pedang Firman. Dipotong telinganya,
dipotong tangannya yang berdosa, ditusuk hatinya yang berdosa, sakit!
Imamat 26:33
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan
menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
Di sini Tuhan
tunjukan bahwa banyak orang Kristen yang justru membelakangi Tuhan, tidak mau
penyucian, Firman Tuhan datang dengan keras, dia tidak mau terima. Bahkan sudah
bolak balik dihajarpun, banyak orang tidak suka, tetap membelakangi Tuhan,
tidak mau penyucian. 1 kali dihajar, 2 kali dihajar, tetap tidak bertobat. Orang
seperti ini akhirnya seperti setan, tidak bisa bertobat.
Kalau Tuhan masih
menghajar kita itu karena Tuhan sayang kepada kita.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jangan tunggu dihajar,
lebih baik kita terima pedang Firman penyucian, jangan membelakangi Tuhan.
Kalau membaca kitab Imamat ini bolak balik orang Israel dihajar tetapi tetap
tidak mau diajar.
Imamat 26:18,23-24
26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun
tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh
kali lipat karena dosamu,
26:23 Jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak
mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,
26:24 maka Aku pun akan bertindak melawan kamu dan Aku
sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu,
Mereka tidak
kapok-kapok, tetap membelakangi Tuhan, ayat 27 mereka dihajar lagi.
Imamat 26:27-28
26:27 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun
tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku,
26:28 maka Aku pun akan bertindak keras melawan kamu
dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu,
Orang Kristen banyak
seperti ini, kapok-kapok lombok. Waktu makan lombok kepedisan, sorenya cari
lagi. Orang Kristen seperti itu, sudah dihajar tetapi tidak bertobat, malah
tetap membelakangi Tuhan. Yang lebih miris lagi, orang-orang yang sudah dalam
pengajaran banyak yang membelakangi Tuhan. Jangan kita menambah jumlah orang
yang membelakangi Tuhan. Waktu masih merintis usaha, merintis pelayanan, masih
susah, pegang Firman pengajaran, rajin ibadah, dengar Firman. Kalau dia hamba
Tuhan, dia beritakan pengajaran yang benar. Tetapi ketika sudah berhasil, sudah
dipakai Tuhan, diberkati Tuhan, mulai membelakangi Tuhan. Di sini banyak
mahasiswa, waktu belum dapat gelar, belum punya title, ikut Tuhan. Waktu sudah
dapat semuanya, berhasil, diberkati, mulai membelakangi gembala. Begitu juga
hamba Tuhan, waktu merintis “ini pengajaran!” waktu mulai diberkati
pelayanannya, Tuhan kirim jiwa, mulai dia membelakangi Tuhan dan membelakangi
gembala.
Kalau kami alumni
Lempinel, membelakangi guru, membelakangi pendahulu yang dulu memberitakan
Firman pengajaran, yang dulu menjadi mentornya, jadi pembinanya. Orang seperti
ini akan kena penghukuman dihunus dari belakang, tidak ada kesempatan mengelak.
Kalau dari depan masih bisa dilihat masih ada kesempatan menghindar, tetapi
kalau dari belakang tiba-tiba disabet tidak akan bisa menghindar lagi. Tuhan
tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Ini sikap orang yang
sombong dan tidak tahu berterima kasih. Waktu belum diberkati, belum berhasil mereka
mencari Tuhan, waktu sudah berhasil dan diberkati malah membelakangi Tuhan, ini
sombong dan tidak tahu berterima kasih.
Betapa sakit hatinya
Tuhan sehingga Tuhan membalas. Tadinya Tuhan ulurkan pedang penyucian tetapi
mereka tidak mau, malah membelakangi. Akhirnya dengan panas geramnya dan murka
yang menyala-nyala, Tuhan menghunus pedang penghukuman dari belakang.
Yehezkiel 21:8-10
21:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan:
Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya
mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? — Tongkat anakku
menghina segala macam kayu. —
Yehezkiel 21:11-12
21:11 Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia
dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si
pembunuh.
21:12 Berserulah dan merataplah, hai anak manusia! Sebab
pedang itu ditujukan melawan umat-Ku, ditujukan melawan semua pemimpin Israel;
mereka dan umat-Ku sama-sama dibiarkan dimakan pedang. Oleh sebab itu tepuklah
pinggangmu sebagai tanda perkabungan.
Jangan tunggu ini
sudah terjadi, pedang penghukuman Tuhan sudah berjalan, kuda merah, itu pedang
penghukuman Tuhan, peperangan. Jangan tunggu sudah datang pedang penghukuman
baru mau cari Tuhan, sudah terlambat! Tuhan dari belakang sudah menghunus
pedang menghukum kita, jangan sampai terjadi. Lebih baik sekarang kita mau
menyenangkan hati Tuhan lewat mau menerima pedang penghukuman. Tuhan ini
hidupku, saya memang banyak kekurangan, banyak cacat cela dan dosa, sucikan saya.
Kita mau terima pedang penyucian, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
2. Ini merupakan penyucian yang tegas, kita harus terima. Begitu tangan
bersalah, potong, itu penyucian tegas! Firman itu lebih tajam dari pedang
bermata 2, tajam pertama memotong yang salah, menyucikan, tajam kedua menumbuhkan
yang baru. Jadi tangan yang tadi mencuri dipotong, tajam kedua bisa membaharui,
tumbuh tangan yang baru yang bisa memberi. Masakan kita masuk sorga puntung
semua.
Proses pembentukan
Mempelai Wanita Tuhan lewat pekerjaan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata 2. Memang sakit bagi daging, tetapi biarlah kita mau menerimanya.
1. Ibrani
2:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman pengajaran itu menusuk, menyucikan hati
dan pikiran kita. Dalam Tabernakel, hati dan pikiran ini adalah meja tempat
roti sajian. Ini disucikan, sebab kalau tidak hati dan pikiran itu menjadi
tempatnya muntah, tempatnya bersembunyi dosa, gudangnya dosa. Di mulut mungkin
belum dia ucapkan, tetapi di hatinya sudah ada prasangka buruk, pikirannya
sudah berpikir yang buruk, sudah ada niat untuk berbuat yang tidak baik. Sebab
itu hati perlu disucikan.
Di hati dan pikiran itu ada 7 dosa.
Matius 15:19-20
15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran
jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan,
4percabulan, 5pencurian, 6sumpah
palsu dan 7hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan
dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
Di hati ada 7 dosa, kalau dikelompokan menjadi
3 bagian:
a) Keinginan
jahat
b) Keinginan
najis
c) Kepahitan
hati
Siapa yang tahu kalau orang itu sementara pahit
hati kepada sesamanya? Hanya Firman yang bisa menunjuk. Mungkin antara suami
isteri, masih kelihatan isteri mencucikan baju suami, dia masakan baik-baik,
tetapi siapa yang tahu kalau sudah pahit. Sebab itu perlu disucikan, perlu
ditusuk.
7 ini menunjuk 7 lampu pada pelita emas. Kalau
7 dosa ini tidak diselesaikan maka pelita hidupnya padam, makanya semua dia
tabrak saja dosa. Mau dosa A, dosa B dia tabrak saja karena pelitanya padam.
Punya orang dicuri, suami orang diganggu, isteri orang di ganggu. Ini yang
perlu disucikan, jangan sampai Roh Kudus padam. 7 lampu menunjuk 7 Roh Allah
yang penekanannya di situ adalah takut akan Tuhan.
Yesaya 11:2-3
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan
pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan
menurut kata orang.
Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)
11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut
akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan
lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.
Jadi kalau hidup kita sudah disucikan, hati
sudah disucikan, maka hati kita diisi dengan Roh Kudus, membuat kita menjadi
kehidupan yang takut akan Tuhan, bernafas dalam takut akan Tuhan. Bernafas itu
kita lakukan setiap saat. Kalau bernafasnya kadang-kadang, berarti sudah mau
pakai ventilator. Kita bernafas setiap saat, berarti setiap saat takut akan
Tuhan. Di mana ada udara di situ kita harus takut akan Tuhan. Setiap kita tarik
nafas, bisa kita hembuskan, belajar takut akan Tuhan. Waktu malam mau
beristirahat, tarik nafas lalu hembuskan, minta ampun kalau sepanjang hari ada
yang kita lakukan melawan Tuhan. Bangun tidur, tarik nafas lalu hembuskan, minta
kekuatan Roh Kudus supaya sepanjang hari kita belajar takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan menghasilkan hikmat sorga yang
lebih dari hikmat dunia. Biarpun orang di dunia pandai, punya kedudukan dan
lain-lain, kalau tidak takut akan Tuhan, dibandingkan kita mungkin kedudukan
tidak ada, kepandaian kurang, tetapi kalau takut akan Tuhan, kita lebih
berhikmat dari orang dunia.
Amsal 9:10
9:10
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah
pengertian.
Kalau takut akan Tuhan, Tuhan kasih hikmat. Hikmat
ini yang membukakan rahasia Firman. Berbahagialah jemaat yang dilayani hamba
Tuhan yang takut akan Tuhan. Bukan berbahagia kalau punya gembala yang titlenya
panjang, gelarnya banyak. Sebab kalau gembala punya hikmat sorga, hikmat ini
yang membukakan rahasia Firman. Kalau jemaat juga takut akan Tuhan, bisa
mengerti pembukaan rahasia Firman.
Kolose 1:25-28
1:25
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan
Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26
yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan,
tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap
orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada
kesempurnaan dalam Kristus.
Kalau ada pembukaan rahasia Firman, pasti ada
pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia ini. Hikmat Tuhan yang menjamin
keberhasilan hidup kita di dunia ini, berhasil luput dari antikristus, sampai
berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Pengkhotbah 10:10
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak
diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk
berhasil adalah hikmat.
Kalau rumus di dunia harus diasah, tambah
modalnya, tambah ijazahnya. Tetapi rumus Tuhan, ada hikmat Tuhan, takut akan
Tuhan, itu sudah menjamin keberhasilan. Bukan berarti tidak usah sekolah,
silahkan sekolah, berbahagia kalau punya hikmat dunia, ada hikmat sorga lagi.
Yang tidak punya hikmat dunia tetapi punya hikmat sorga saja sudah berbahagia, kalau
punya double itu betul-betul bahagia. Tuhan menjamin keberhasilan hidup di
dunia ini, berhasil luput dari aniaya antikristus.
Kaum muda yang kuliah di sini, yang sudah mau
tamat, maupun yang baru beberapa semester, silahkan kejar hikmat dunia. Tetapi
hikmat sorga jangan dilupakan, takut akan Tuhan. Mau kejar gelar sarjana tetapi
beli skripsi dicalo, kalau ijazahnya dibeli, tidak takut Tuhan, dapat S1 tetapi
tidak ada hikmat Tuhan, tidak akan berhasil.
Hikmat ini juga yang akan meluputkan kita dari
aniaya antikristus.
Wahyu 13:18
13:18 Yang penting
di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Yang sekarang kita adalah hikmat Tuhan. Kalau
bapak, ibu, kaum muda remaja dapat bonus hikmat dunia, puji Tuhan. Tetapi yang
kita utamakan hikmat Tuhan, takut akan Tuhan. Pengajaran menusuk hati dan
pikiran, hati disucikan, Roh Kudus dicurahkan membuat kita takut akan Tuhan dan
kita memiliki hikmat Tuhan.
2. Ibrani
4:12
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Sendi itu hubungan antara 2 tulang. Ini
menunjukan hubungan antara sesama anggota Tubuh Kristus. Makanya ciri Tubuh Kristus itu persekutuan. Kita bilang kita Tubuh Kristus tetapi tidak
mau bersekutu dengan alasan nanti tersinggung, nanti makan hati, nanti
tersandung. Itu bukan Tubuh Kristus kalau cuma sendiri. Namanya tubuh itu terdiri dari
anggota-anggota Tubuh Kristus,
organ-organ, jaringan dan sel.
Kita Tubuh Kristus, harus bersekutu. Tetapi dijaga hubungan antara sesama
anggota Tubuh Kristus. Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Jaga hubungan dalam nikah, hubungan suami
isteri, hubungan kakak adik, hubungan orang tua anak. Kemudian di dalam
penggembalaan, jaga persekutuan, jaga hubungan dengan sesama anggota Tubuh
Kristus.
Apa yang disucikan, apa yang seringkali
mengganggu sendi secara rohani?
I Korintus 3:3
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab,
jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Yang seringkali mengganggu sendi secara jasmani
itu asam urat, rematik. Kalau secara rohani yang mengganggu hubungan antara
sesama anggota Tubuh Kristus adalah iri hati dan perselisihan. Iri hati dan
perselisihan ini seringkali
dianggap kecil, tetapi itu sudah mengganggu hubungan antara sesama anggota
Tubuh Kristus. Dan kalau ini dibiarkan, tidak disucikan akan membuka keran dosa
yang lain masuk pada orang itu. Kadang
dianggap tidak apa-apa, padahal yang dianggap tidak apa-apa itu nanti malah
jadi apa-apa.
II Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku
datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku
tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan,
2iri hati, 3amarah,
4kepentingan diri sendiri, 5fitnah,
6bisik-bisikan, 7keangkuhan,
dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang
lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan
berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan
belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan
dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.
Ada 11 dosa, 2 dosa tidak diselesaikan jadi
bertambah 9 dosa. Ini dianggap
tidak apa-apa, iri pada seseorang dianggap tidak apa-apa, perselisihan seiring
waktu dilupakan, tidak ada penyelesaian. Ini akan menambah dosa yang lain menjadi 11
dosa. Angka 11 secara rohani adalah angka penghambat pembangunan Tubuh Kristus.
Ada
11 suku di tanah Kanaan, disuruh Tuhan untuk dimusnahkan diganti 12 suku. Kemudian Yusuf dijual sehingga tinggal 11
anaknya Yakub di tanah Kanaan.
Harus kembali berkumpul supaya digenapi 12, tidak boleh 11. Begitu Yusuf dijual
di Mesir, macam-macam terjadi dalam keluarga Yakub. Sampai Dina dirusak, Ruben
tidur dengan isteri bapaknya, Yehuda tidur dengan menantunya sendiri. Kalau iri
dan perselisihan tidak disucikan, dosa
kenajisan masuk! Dalam Kejadian pasal 37 Yusuf tidak ada lagi. Pasal 38
terjadi kenajisan di situ, Yehuda dan Tamar, mertua dan menantu. Begitu angka 11 dipertahankan, dosa-dosa masuk, kenajisan masuk. Kita jaga hal ini, semoga kita
mengerti.
Dalam 12 murid Yesus, 1 menjadi pengkhianat,
mati, harus diganti, ditambah dengan Matias menjadi 12. Jadi angka 11 ini adalah angka penghambat pembangunan
Tubuh Kristus.
Iri hati terjadi karena
a) Tidak
menghargai berkat Tuhan. Semua kita diberkati, buktinya tarik nafas, hembuskan,
itu berkat Tuhan. Seringkali karena melihat besar kecilnya, karena ada
keinginan, makanya iri.
b) Tidak
menghargai pemakaian Tuhan. Namanya tubuh semua
aktif, semua dipakai. Ada hamba
Tuhan dipakai di kota, ada
yang dipakai di desa, ada
yang dipakai di dusun. Rasul Paulus katakan kemuliaan bintang yang
satu dengan yang lain berbeda, tetapi sama-sama bercahaya. Ada yang lebih terang, ada yang tidak terlalu
terang, tetapi semua dipakai.
Jadi tidak usah iri, sama-sama
kita dipakai. Kalau kaki
kanan melangkah maju, kaki kiri juga pasti melangkah maju. Tidak mungkin yang kiri di tinggal. Kalau kanan maju dia tarik yang kiri pasti
maju, sama-sama dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tidak
usah kita iri.
Daud
menggembalakan 2 3 ekor domba, dia dipakai. Ada yang menggembalakan 100 ekor
domba, dia juga dipakai.
c) Karena
tidak menghargai kemurahan Tuhan.
Kita diberkati, kita dipakai, itu semua kemurahan Tuhan, hargai itu dan tidak
usah iri. Mungkin orang itu
sekarang sudah punya rumah gedongan, kita masih dinding petate jangan iri, yang penting bisa
berteduh.
Nikah
itu persekutuan. Kalau dalam nikah ada iri hati, nikah itu terasa mati.
Dalam penggembalaan ada iri hati, terasa mati. Beribadah tetapi mati, kering,
tidak terasa apa-apa. Coba kalau dalam nikah ada iri, mau cerai dosa, tidak
cerai kering, mati. Betul-betul seperti hidup dalam neraka mini.
Kejadian 30:1
30:1 Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak
melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata
kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."
Segera selesaikan iri hati, jangan dipertahankan. Perselisihan juga diselesaikan. Sebenarnya
sederhana menyelesaikan perselisihan, tidak ribet. Kalau perselisihan
karena dosa, yang salah minta ampun, yang benar ampuni dan lupakan. Beres,
selesai! Kalau masalah dalam
nikah tidak usah sampai membawa pada pemerintah dan lain-lain. Saling mengaku,
saling mengampuni, bereskan, selesaikan dosanya. “Gara-gara masalah ini kita
pisah dulu, kamu di sana saya di sini, nanti tenang baru kumpul lagi” jangan
seperti itu, dosanya yang diselesaikan. Kalau perselisihan karena Firman, kembali
kepada Alkitab. Ayo baca Alkitab tentang baptisan, Alkitab tulisnya bagaimana
begitu yang kita lakukan. Iri hati
dan perselisihan diselesaikan, kita menjadi damai sejahtera, semua menjadi enak
dan ringan.
3. Pedang
Firman menyucikan sampai sum-sum yang kering. Seringkali kita ikut Tuhan,
sumsum kita masih banyak kering, sayapun demikan, pernah juga sumsum saya kering.
Amsal 17:22; 15:13
17:22 Hati yang gembira adalah obat yang
manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
15:13 Hati yang gembira membuat muka
berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Semangat yang patah = kecewa, putus asa dalam menghadapi persoalan
hidup, baik persoalan nikah, persoalan pelayanan, persoalan study dan
lain-lain. Mungkin sudah tidak bergairah ikut Tuhan, karena persoalan apapun,
sudah kering, sudah bosan, ayo biarlah sore ini Firman menyucikan, kembali
bergairah, kembali bersemangat melayani Tuhan. Menjalani hidup bergairah lagi. Jangan bilang “lebih
baik saya mati” itu bahasa orang yang sudah kering.
Kalau orang semangat sudah patah itu bagaikan
tulang-tulang kering yang
berserakan.
Yehezkiel 37:1-2,11
37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia
membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di
tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.
37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu
berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat,
tulang-tulang itu amat kering.
37:11 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak
manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri
mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah
lenyap, kami sudah hilang.
“Tidak
ada gunanya saya begini, tidak ada gunanya saya begitu” jangan kita berkata
begitu. Apalagi
sampai mempersalahkan Tuhan
“Tuhan tidak baik, Tuhan tidak adil, padahal saya sudah korban ini itu, sudah
melayani, kenapa hidup saya begini.
Itu dia tidak ibadah-ibadah hidupnya lebih baik dari saya!” itu
sumsum yang kering. Sayapun pernah begitu “tahbisan saya lebih baik dari hamba Tuhan itu, tetapi dia begitu
menikah tidak lama sudah punya anak.
Saya bertahun-tahun menikah tidak punya anak sampai jadi bahan cibiran orang”
itu semangat sudah patah. Saya menghadapi masalah nikah sudah minta mati.
Menghadapi masalah dalam pelayanan “saya ingin bahagia Tuhan”. Itu sumsum saya sudah kering, semangat sudah
patah. Biarlah disucikan. Kalau sumsum sudah disucikan, kita merasakan sukacita sorga
apapun yang kita hadapi sehingga
bisa mengucap syukur dalam segala hal.
Kita
yang sudah dalam pengajaran buktikan kita ada dalam pengajaran. Kita mau dijadikan bala tentara yang besar
itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Tentara itu tidak memusingkan perkara-perkara dunia. Yang seringkali
membuat sumsum kering karena memusingkan
perkara yang duniawi, tidak mengutamakan perkara yang rohani.
Yehezkiel 37:10-11
37:10 Lalu aku
bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di
dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu
tentara yang sangat besar.
37:11 Firman-Nya
kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel.
Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering,
dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
Tentara yang besar itulah Mempelai Wanita
Tuhan.
Kidung Agung 6:10 (Perikop: Mempelai laki-laki
memuji mempelai perempuan)
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana
fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat
seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
Mempelai wanita Tuhan digambarkan sebagai
balantera yang dahsyat dengan panji-panjinya. Tentara itu dididik untuk tidak memusingkan
perkara jasmani. Dia dilatih
untuk perang dan taat pada komandannya, menyenangkan komandannya. Dia rela
berkorban untuk nusa dan bangsa,
itu tentara di dunia. Kita
ini tentara Sorga. Seringkali
kita bangga menyebut diri orang pengajaran. Padahal di luar sana orang yang belum dalam
pengajaran lebih mengucap syukur dari pada orang di dalam pengajaran. Malah banyak yang dalam pengajaran tidak tahu mengucap syukur karena melihat
yang jasmani, memusingkan yang jasmani sehingga loyo. Ekspetasinya terlalu tinggi, lupa kalau
kita ini Mempelai Wanita Tuhan, kita ini tentara. Tentara itu tidak pusing
dengan yang jasmani, yang dia
utamakan menyenangkan hati komandan. Komandan kita adalah Yesus. Apalagi
hamba Tuhan, kalau hamba
Tuhan orientasinya masih yang jasmani jangan jadi hamba Tuhan lah! Nanti kecewa.
II Timotius 2:3-4 (Perikop: panggilan untuk
ikut menderita)
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit
yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia
berkenan kepada komandannya.
Bukan
berarti tidak perlu sekolah,
tidak perlu kerja, tetapi yang kita
utamakan bagaimana menyenangkan hati Tuhan. Urusan yang jasmani itu urusannya Tuhan, Tuhan pasti menyediakan
bagi kita. Kadangkala tidak mau menderita, sehingga
ketika menderita malah kecewa dan putus asa. Pikirnya kalau sudah masuk dalam pengajaran
mulus semua hidupnya, malah begitu masuk pengajaran salibnya lebih besar, salibnya lebih berat.
Untuk masuk kerajaan Sorga harus
banyak menderita. Biarlah kita kuat sehingga sumsum kita tidak kering.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati
murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan
mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami
banyak sengsara.
Banyak
sengsara, bukan sedikit, yang akan memuncak dalam masa pra aniaya antikristus. 7 tahun masa akhir gereja Tuhan di bumi,
dibagi menjadi 2. 3,5 tahun pertama itu
namanya masa pra aniaya.
3,5 tahun yang kedua itu masa aniaya antikristus. Kita akan menghadapi itu,
jangan kita kecewa. Perlu pedang Firman pengajaran yang menusuk sampai ke dalam
sumsum, biar kita menjadi bala tentara yang besar.
4. Yesaya
27:1
27:1
Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang
keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular
yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
Lewiatan yang dimaksud di sini adalah perempuan
Babel, dosa Babel! Perempuan Babl ini duduk di tempat yang banyak airnya. Air yang banyak itulah bangsa-bangsa di dunia
ini.
Wahyu 17:1,15
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh
malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke
sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di
tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air
yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan
rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Ini yang harus disucikan. Lewiatan menunjuk perempuan Babel, dosa Babel yang
menguasai dunia. Apa itu dosa Babel? Antara lain:
a) Puncaknya
dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Sekarang ini kalau Firman Tuhan keras
menunjuk dosa, utamanya dosa makan minum dan kawin mengawinkan, banyak yang
tidak terima, marah! Karena kebanyakan ibadah itu sudah menjadi ajang untuk
makan minum. Bayangkan, untuk ibadah sudah disediakan rokok disitu, ada minuman
keras, ini mau ibadah atau mau mabuk! Ini yang terjadi sekarang, dosa makan minum, merokok, narkoba,
mabuk, pesta pora. Dan juga dosa
kawin mengawinkan, dosa seks
dengan berbagai macam ragam, ini dosa Babel yang perlu disucikan! Dosa ini menghancurkan nikah rumah tangga. Berapa
banyak orang tua hancur hatinya menghadapi anak yang narkoba. Berapa banyak isteri yang mengalami kekerasan rumah tangga karena
suami pemabuk. Ini semua perlu disucikan oleh pedang yang kuat dan besar.
Memang butuh penyucian yang tegas atas dosa ini. Bahkan orang dalam
pengajaranpun masih ada yang melakukan dosa makan minum ini!
b) Wahyu 17:4
17:4 Dan perempuan
itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya.
Dosa Babel kedua hanya mengutamakan dan
mengejar kemakmuran jasmani
serta hiburan daging.
Wahyu 18:7
18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan,
sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di
dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan
pernah berkabung.
Sampai
dalam gereja yang dikejar hanya kemakmuran
dan hiburan daging. Orang
beribadah hanya mengejar hiburan, bukan lagi penyucian, kalau disampaikan
Firman yang menyucikan malah marah. Tetapi kalau hiburan daging, lawak,
ilustrasi-ilustrasi, drama, senang
sekali dia rasa.
Saya juga
rindu musik kita semakin baik,
ada dinamikanya, ada harmonisasinya.
Namun bukan itu yang utama, yang utama itu pemberitaan Firman. Tetapi musik itu juga harus diperbaiki, karena
itu penghentar untuk masuk dalam
pemberitaan Firman. Kadang saya jadi berat diawal
pemberitaan Firman kalau waktu pujian tidak nyaman. Jadi bagaimana untuk membangkitkan lagi
suasana itu harus berjuang ekstra. Jadi perhatikan pemain musiknya, pemimpin
pujiannya supaya semua bagus. Kalau perlu latihan. Kalau musik dan pujiannya sudah bagus, itu
bagaikan tanah yang sudah digemburkan. pemberitaan Firman menjadi enak,
benihnya masuk.
c) Pelacur
yaitu tidak setia kepada Tuhan, tidak setia dalam ibadah, tidak setia terhadap pengajaran yang
benar. Ini terus disucikan dengan pedang Firman pengajaran yang benar.
d) Egois
Yesaya 14:23
14:23 "Aku
akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu
akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Air
rawa-rawa itu hanya menerima tetapi tidak mengalirkan = egois. Hanya mementingkan diri sendiri sehingga tidak bisa mementingkan sesama
anggota Tubuh Kristus, tidak bisa mementingkan pekerjaan Tuhan. Sebab itu dosa ini perlu disucikan, perlu
penyucian Firman lewat pengajaran.
Semua
disucikan, mulai dari hati disucikan, hubungan dengan sesama disucikan, sumsum
disucikan ada semangat kembali melayani Tuhan, dosa Babel disucikan, puncak
penyucian adalah mulut.
5. Wahyu 1:16
1:16
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.
Pedang Firman itu ada di mulut, Firman pengajaran itu menyucikan mulut dari perkataan-perkataan sia-sia, dari
perkataan dusta. Kalau hamba Tuhan berdusta, hamba Tuhan tidak bisa dipegang
kata-katanya, bagaimana bisa dipegang pengajarannya. Perkataan dan pengajaran
itu berkaitan. Kalau hamba Tuhan tidak bisa dipegang kata-katanya tidak bisa
dipegang pengajarannya.
Yesaya
28:15
28:15 Karena kamu
telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan
dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik
dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai
perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
Dusta itu
membuat kita terpisah dari Tuhan. Tuhan tidak bisa menjamah, cemeti Firman
tidak bisa kena. Dalam dusta orang bisa bersembunyi sehingga luput dari hukuman dan lain-lain. Dia tidak bisa dijamah oleh Tuhan, tidak bisa
juga dijamah oleh sesama. Yang bisa
menjamah bahkan memeluk dia adalah setan, bahkan dia menjadi satu dengan setan, menjadi anaknya setan.
Yohanes 8:44
8:44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala
dusta.
Belajar
jujur, berkata benar satu dengan yang lain. Kita ini anggota
Tubuh, bicaralah yang benar, jujur, jangan ada dusta di antara kita. Kadangkala isteri mengingatkan “kalau ayah sudah bicara ingat apa yang ayah
bilang”. Saya kadang lupa apa yang sudah saya bilang.
Kita
berdoa supaya kita mengalami penyucian sampai di mulut. Mulut ini
yang menentukan kesempurnaan. Kalau
tidak salah dalam perkataan berarti sudah sempurna.
Yakobus 3:2
3:2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
Kalau sudah tidak ada dusta di mulut, berarti
sudah tidak bercela.
Wahyu 14:5
14:5
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kaum
muda yang jauh dari orang tua, jujurlah. Bilangnya uang semester sekian padahal
hanya sekian. Saya sebagai hamba Tuhan harus menjaga omongan saya benar. Ketahuan
kalau orang ngomong tidak benar, lihat matanya. Kalau sudah seperti mata orang
menari tarian Bali, so tidak butul itu! Saya berupaya untuk dekat dengan anak-anak
muda, karena memang setelah dipanggil menjadi hamba Tuhan, visi misi saya
menjangkau anak-anak muda supaya anak muda jangan seperti saya dulu. Saya lihat
kalau ada yang mulai menjauh dari saya, ada sesuatu itu. Tinggal tunggu waktu
saya tanya. Yang mulai menjauh kembali mendekat, terutama mendekat sama Tuhan. Begitu
juga dalam keluarga kalau mulai menghindar-hindar dari orang tua, sudah tidak
betul itu. Begitu juga suami isteri, kalau suami mulai jaga jarak, apalagi yang
dia jaga dia punya handphone, ada yang tidak butul itu, sudah ada yang lain.
Kehidupan yang sudah disucikan berarti dia
sudah siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi jangan heran kalau
diperhadapkan dengan tantangan yang hebat. Di sinilah kadangkala mundur, tidak
tahan. Padahal percikan darah itu adalah ujian yang terakhir. Kadangkala kalau
mengalami percikan darah banyak yang tidak tahan.
Wahyu 12:1-2,4b
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Ini keadaan gereja Tuhan yang mau disucikan,
seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan dan menghadapi naga.
Itulah keadaan gereja Tuhan, betul-betul
tidak berdaya. Saat kita mau disucikan, tantangannya lebih luar biasa kita
hadapi. Ujiannya semakin berat, seperti perempuan hamil, semakin besar
kandungannya semakin berat, semakin menderita. Sampai puncaknya waktu
melahirkan dia menderita. Dan menghadapi naga, ancaman dari antikristus, geramnya
setan yang memperalat sesama manusia. Tetangga yang tadinya baik-baik, sekarang
geram kayak naga. Keluarga yang tadinya baik-baik koq sekarang menyerang kayak
naga merah padam. Kita menghadapi seperti itu, tantangannya semakin luar biasa.
Saat kita sudah tidak berdaya, apa yang mau kita lakukan? Tahun ini tahun
penyembahan, yang kita lakukan yah menyembah. Sampai mungkin tidak bisa keluar
lagi kata-kata, tinggal bahasa air mata, menyembah kepada Tuhan. Bagaikan
merpati memperdengarkan suaranya. Yang Yesus rindukan dari kita Mempelai Wanita
adalah suara penyembahan.
Kidung Agung 2:14; 3:6-7
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun
seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau
segala macam serbuk wangi dari pedagang?
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam
puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
Dari padang gurun ada gumpalan asap dengan
harum mur dan kemenyan. Padang gurun itu menunjuk suasana yang tidak
mengenakan. Kita sudah disucikan, menghadapi suasana padang gurun, suasana yang
tidak mengenakan seperti perempuan hamil hendak melahirkan di depannya ada
naga, menghadapi tantangan-tantangan, panas terik, kekeringan. Yang bisa kita
lakukan hanya 1 saja, menyembah Tuhan. Dari pada kita menantang “siapa itu,
saya mau hadapi!” atau kita mau curhat sama manusia, lebih baik curhat sama
Tuhan. Tinggal menyembah, perdengarkan suara kita kepada Tuhan. Mungkin bisa
kita melawan dengan kekuatan kita, tetapi tidak ada kemuliaan. Biarlah kita
hanya menyembah saja, kita lihat kemuliaan Tuhan nyata.
Ketika ada percikan darah di ruangan maha suci,
7 kali di atas tutup pendamaian, 7 kali di depan tabut perjanjian, maka terjadi
Shekina Glori. Malam ini kita mau disucikan dan menghadapi banyak tantangan,
pergumulan, ujian, percikan darah, naikan doa penyembahan, kemuliaan Tuhan
nyata di tengah-tengah kita sekalian yang mampu memberikan pertolongan yang
ajaib kepada kita. Kemuliaan Tuhan itulah Roh Kudus.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu
heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah
ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian
yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira
dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Roh Kudus yang memberikan kekuatan,
memberikan kemenangan, melakukan mujizat bagi kita, sampai mujizat terakhir,
kita sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penyucian lewat pedang Firman itu
sudah sakit bagi daging, menghadapi lagi percikan darah, itu sangat sakit bagi
daging. Tetapi ada Roh Kudus Roh kemuliaan yang memberikan kekuatan, Roh Kudus Roh
kemuliaan yang memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan, Roh Kudus Roh
kemuliaan yang mengubahkan sampai kita bisa sempurna seperti Yesus..
Di depan kita ada perjamuan suci, kalau mau
jujur menjawab kalau ditanya mana lebih sengsara Yesus atau kita. Yesus yang
lebih menderita. Yesus tidak berdosa, Dia menanggung sengsara untuk kita. Kalau
kita menderita, ada Yesus yang lebih dulu menderita bagi kita, Dia lebih dahulu
menerima percikan darah, dari taman Getsemani sampai di kayu salib. Kita juga
harus melewati itu, penyucian terakhir untuk dimuliakan bersama dengan Yesus. Kita
butuh Roh Kudus, Roh kemuliaan. Biar kita kuat teguh hati sampai garis akhir
hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar