Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita berkumpul bersama keluarga di sini dalam
ibadah syukuran. Mereka sudah ditolong diberkati oleh Tuhan dan juga menikmati
penyertaan Tuhan sampai pada malam hari ini. Sebagai orang Kristen
kita harus senantiasa mengucap
syukur kepada Tuhan dan ucapan
syukur kita dikaitkan dengan Firman Tuhan.
Mazmur 136:3-4
136:3 Bersyukurlah kepada
Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang
diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
Pokok kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban
besar bagi kita. Tentu banyak keajaiban besar Tuhan yang boleh kita alami dan rasakan. Dalam
sambutan kepala keluarga kita dengar bagaimana Tuhan sudah menolong.
Di dalam Alkitab
banyak keajaiban Tuhan, malam ini kita belajar 3 keajaiban besar yang Tuhan
Yesus lakukan seorang diri.
1. Yohanes
8:2-4,7-9
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait
Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
8:4 lalu berkata kepada Yesus: "Rabi,
perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di
tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan
itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di
tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata
kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Di sini Yesus seorang diri sebagai Imam Besar menyelamatkan
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Seharusnya menurut hukum Taurat perempuan ini harus dihukum mati dilempari dengan batu, tetapi Yesus seorang diri menyelamatkan
perempuan ini. Perempuan ini menggambarkan keadaan kita manusia
yang berbuat dosa.
Roma
3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah,
Semua
manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Tidak terkecuali, mau dia rohaniawan, orang
biasa, orang hebat, sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa semua manusia telah
berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Keadaan manusia
berdosa digambarkan seperti
perempuan berdosa ini yang didapati berbuat dosa dan diarak oleh orang banyak.
Tentu banyak perasaan berkecamuk di dalamnya, takut, malu dan tentu saja
terancam untuk binasa. Tetapi syukur kepada Tuhan, kasih setia Tuhan yang besar
menyelamatkan kita manusia
berdosa. Yesus sebagai Imam Besar mendamaikan dosa semua manusia di kayu salib.
Dia rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia berdosa. TanganNya di paku di kayu salib untuk mengulurkan
tangan kepada kita manusia berdosa. Tadi dalam Mazmur dikatakan bahwasanya
kasih setia Tuhan, ini tangan kasih
setia kemurahan Tuhan yang diulurkan kepada kita.
Dari
pihak Tuhan sudah mengulurkan tangan kepada kita manusia berdosa. Dari pihak
kita harus ada reaksi untuk bisa selamat. Bagaimana supaya kita
manusia berdosa bisa selamat? Tadi dikatakan perempuan berdosa itu ditempatkan
di tengah-tengah berarti di antara Yesus dan orang banyak yang membawa dia. Kita ini seharusnya dihukum binasa karena
dosa, tetapi untuk bisa selamat kita harus punya iman atau percaya bahwa hanya
Yesus satu-satu Juruselamat, tidak ada yang lain. Di bawah kolong langit hanya nama Yesus yang sanggup
menyelamatkan kita manusia berdosa.
Mengapa Yesus harus lahir dari kandungan seorang ibu? Raja Daud bersaksi, sejak dari kandungan aku dikandung di
dalam dosa. Jadi Yesus mau
menyelamatkan manusia berdosa, Dia mau cabut dosa itu mulai dari akar dari
sejak dalam kandungan. Dari pihak kita harus percaya. Bagaimana bisa selamat
kalau tidak percaya.
Yohanes 8:21,24
8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang
banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati
dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu,
bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa
Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Kalau
tidak percaya Yesus, orang itu akan mati dalam dosa. Berulang kali Yesus
katakan kamu akan mati dalam dosa kalau tidak percaya. Di bawah kolong langit yang mampu menyelamatkan hanya
Yesus. Kalau tidak percaya Yesus tidak bisa selamat. Itu Alkitab yang saksikan, Alkitab yang
catat, Alkitab itu Firman Tuhan. Jadi hanya Yesus yang bisa
menyelamatkan. Banyak orang di luar sana baik tetapi tanpa Yesus. Kita sudah di dalam Yesus, seharusnya
perilaku kita lebih baik dari orang di luar Yesus, tetapi kenyataannya
banyak orang Kristen lebih jahat dari pada
orang di luar Yesus.
Kadang kala cuma di mulut kita berkata saya
percaya Yesus, 100% Kristen. Buktikan percaya kita kepada Yesus. Percaya Yesus
itu dari mendengar Firman. Banyak orang Kristen mengaku percaya Yesus tetapi tidak mau mendengar Firman. Inilah
orang yang dikatakan akan mati di dalam dosa. Percaya itu bukan hanya di mulut
tetapi dipraktekan dengan mendengar Firrman. Dengan hati kita percaya dan
dengan mulut kita mengaku. Itulah orang percaya, mulutnya mau mengaku dosa
kepada Tuhan dan kepada sesama, dengan
hancur hati dan penuh penyesalan, setelah diampuni tidak berbuat lagi.
Yesus seorang diri menyelamatkan kita orang
berdosa. Dari kita harus ada reaksi yaitu percaya kepada Yesus dan bertobat.
Ketika Petrus berkhotbah dalam
Kisah Para Rasul pasal 2, kemudian orang banyak bertanya apa yang harus kami
lakukan supaya bertobat. Petrus
berkata bertobatlah. Orang Kristen harus ada
dalam tanda pertobatan. Kemudian
berilah dirimu dibaptis maka kamu akan menerima karunia-karunia Roh kudus. Ini
yang harus kita lakukan setelah menerima karya penyelamatan Yesus di kayu
salib. Saya percaya Yesus Juruselamat dan saya mau menyelesaikan dosa-dosaku, saya mau mengakuinya
kepada Tuhan dan sesama, tidak mau menyembunyikan dosa.
Setelah perempuan itu diampuni, ada perintah
selanjutnya.
Yohanes 8:11
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan."
Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Sesudah diampuni, pergilah. Artinya:
a) Jangan
diulang lagi dosanya. Kadangkala orang Kristen itu kapok-kapok lombok. Paginya
makan lombok kepedisan, tetapi sorenya makan lagi ubi goreng dengan dabu-dabu tarasi. Begitulah orang Kristen, setelah berbuat
dosa dia minta ampun “ampuni saya salah” setelah itu diulang
lagi. Minta ampun lagi, diulang lagi. Lama-lama karena dosa sudah semakin bertumpuk-tumpuk dia menjadi malas
untuk bertobat. Jangan kita
seperti itu! Kita orang Kristen,
orang percaya kepada Yesus, buktikan hati percaya dan mulut mengaku dosa dan
jangan diperbuat lagi. Tidak
berbuat dosa = hidup benar, hidup benar itu selamat. Kalau tidak benar tidak selamat.
b) Ingat
amanat agung Yesus. Yesus katakan pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Jadi
setelah selamat, sesudah hidup
benar ada kelanjutannya, harus menjadi senjata
kebenaran. Artinya menjadi hamba
Tuhan pelayan yang dipakai untuk memuliakan Tuhan. Segala yang kita lakukan
hanya untuk kebenaran, menjadi
terang kesaksian.
I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami,
bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala
kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
Dulu kita hamba
dosa, sekarang selesaikan dosanya dan tidak diulangi lagi sehingga kita
selamat. Setelah selamat harus menjadi hamba kebenaran, melayani Tuhan, memuliakan Tuhan, menjadi
terang kesaksian. “Itu orang
Kristen taat, orang Kristen benar, orang Kristen jujur” itu menjadi terang kesaksian. Jangan sampai orang malah berkata “jangan
ambil pegawai orang Kristen, tidak jujur” malulah kita!
Kita sudah selamat, buktikan kita hidup benar
dan jadilah senjata kebenaran, menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan, bersaksi memuliakan Tuhan.
Jika kita bisa hidup benar di tengah-tengah dunia yang gelap itu, itu mujizat,
itu suatu keajaiban. Lot tinggal di daerah Sodom dan Gomora, dia tersiksa
melihat keadaan orang
Sodom dan Gomora, tetapi dia bisa tetap hidup benar, itu mujizat. Kemudian kita bisa menjadi senjata kebenaran, bisa melayani
Tuhan itu mujizat Tuhan.
Kalau kita bisa hidup benar dan menjadi senjata kebenaran maka ada hasilnya:
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi
tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan
memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan.
Kalau kita bisa hidup benar, menjadi senjata kebenaran maka kita diberkati
sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama. Pengalaman dengan Tuhan, saya melayani Tuhan,
Tuhan berkati. Saya
pertama kali buka pelayanan menjadi gembala di Tonusu, melayani orang-orang tua
menjadi jemaat di sana. Di
gereja kami tidak ada sistem gaji dan tidak ada pekerjaan sampingan,
benar-benar melayani Tuhan 100%. Saya dan isteri tidak bekerja lagi,
betul-betul kami melayani Tuhan 100% berupaya melayani dalam kebenaran dan
Tuhan memberkati. Sampai sekarang ini diberkati oleh Tuhan. Tuhan tidak
pernah menipu, kita benar,
menjadi senjata kebenaran, maka Tuhan berkati sampai masa depan kita, sampai ke
anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama.
2. Matius 14:23-31
14:23
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas
bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian
di situ.
14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil
jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus
kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia
berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu
berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada
mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia:
"Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas
air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka
Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya,
memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?"
Yesus seorang diri sebagai Imam Besar dan juga sebagai Gembala
Agung, berdoa syafaat bagi murid-muridNya yang dihantam angin dan gelombang. Kita punya Imam Besar Agung yang terus menaikan
doa syafaat bagi kita. Dalam perjalanan
kehidupan kita banyak kali kita diterpa angin dan gelombang yang menerpa hidup
kita secara pribadi, menerpa perahu nikah kita, menerpa pekerjaan kita dan
pelayanan kita sehingga
seringkali kita nyaris tenggelam. Tetapi ada Yesus Imam Besar, Yesus Gembala Agung yang
terus berdoa syafaat bagi
kita dan mengulurkan
tangan belas kasihan, tangan
kebaikan kemurahanNya untuk mengangkat kita dari segala kemerosotan dan
ketenggelaman.
Murid-murid ini gambaran hamba Tuhan, pelayan Tuhan = senjata kebenaran. Sudah jadi senjata kebenaran
tetapi diperhadapkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan mereka. Perjalanan kita mengikut Yesus
digambarkan seperti perahu yang bertolak ke seberang menuju ke pelabuhan
kesukaan.
Mazmur 107:30
107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda,
dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
Pelabuhan
kesukaan itu pelabuhan Yerusalem Baru. Kita
sedang berlayar ke sana, tetapi ada angin dan gelombang yang seringkali menerpa
kehidupan kita. Ketika
diperhadapkan dengan angin dan gelombang, banyak kali kita bimbang. Tuhanpun dibilang
hantu. Mulai bimbang “katanya
Tuhan Yesus baik, kenapa saya tidak ditolong”. Tetapi kita punya
Yesus Imam Besar Agung. Waktu Yesus mati di kayu salib seruan terakhir Yesus sebelum
menyerahkan nyawa, Dia berseru sudah selesai. Jadi hanya Yesus yang mampu menyelesaikan persoalan kita, angin dan gelombang yang menerpa kehidupan
kita. Tinggal kita mau datang kepada Tuhan atau tidak. Seperti Petrus,
ketika dia merasa angin bertiup
dan gelombang menerpa, otomatis yang
dia lakukan adalah mengangkat tangan. Saat kita menghadapi angin gelombang
angkat tangan kepada Yesus, menyerah. Orang tenggelam pasti angkat tangan, dan
berseru. Coba kalau dia berseru memanggil yang lain, dia pasti tenggelam.
Tetapi Petrus menyeru “Yesus!”.
Kita diperhadapkan dengan banyak angin dan
gelombang. Angin menunjukan angin pengajaran palsu.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Jadi bingung orang Kristen, yang ini bilang
ini, yang sana bilang itu, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu.
Supaya kita tidak bingung kembalilah ke Alkitab. Apa yang ditulis dalam Alkitab
itu yang kita lakukan, kita terapkan dalam hidup kita. Kalau tidak tertulis
dalam Alkitab itulah yang membuat bingung. Kalau ditafsirkan menggunakan logika
kita, Alkitab katakan kepintaran manusia itu bodohnya Allah. Kita mau pakai
otak kita menafsirkan ayat-ayat Alkitab tidak akan bisa, pasti berbeda. Tetapi
kalau kembali pada Alkitab, pasti satu, pasti sama. Banyak angin pengajaran
palsu yang membingungkan gereja Tuhan.
Angin ini juga menunjuk gosip-gosip yang tidak
bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya yang membuat bimbang terhadap
penggembalaan, bimbang terhadap Tuhan, bimbang kepada Yesus. Kalau sudah
bimbang pasti tinggalkan yang benar dan pilih yang salah. Makanya Yesus berdoa
di sorga di sebelah kanan Allah Bapa supaya kita tidak bimbang tetapi iman kita
kuat dan teguh kepada Yesus. Jangan ragukan kasih Tuhan Yesus Kristus.
Gelombang menunjuk pencobaan di segala bidang
yang membuat bimbang terhadap Tuhan. Banyak orang Kristen tidak percaya lagi
kuasa Tuhan, lebih percaya kuasa di luar Tuhan.
Ketika Petrus bimbang, dia mulai tenggelam. Ketika
bimbang terhadap kuasa Tuhan rohani mulai tenggelam, segala sesuatu mulai merosot.
Rohani merosot, mulai loyo, mulai malas beribadah, mulai malas melayani dan
menyembah Tuhan. Jasmani akan ikut merosot. Kalau dibiarkan bisa tenggelam
dalam lautan api dan belerang di neraka. Barisan orang yang masuk di situ
adalah orang penakut, tidak percaya, dikunci dengan pendusta.
Yesus tidak mau kita tenggelam, Dia tidak mau
kita merosot, malam ini Dia ulurkan tangan kepada kita. Mungkin ada yang sudah
bimbang terhadap Yesus, ragu dengan kuasa Tuhan karena tidak ditolong. Waktu menyanyi
“kalau yang lain ditolong saya juga” dia mulai ragu, jangan! Pertolongan Tuhan
tidak terlalu cepat dan juga tidak terlambat, tepat pada waktunya! Coba kalau
Yesus terlambat sepersekian detik, Petrus sudah tenggelam. Begitu dia hampir
tenggelam, Yesus mengulurkan tangan dan mengangkat Petrus. Yesus cela “mengapa
engkau tidak percaya”.
Matius 14:30-31
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya,
memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau
bimbang?"
Jangan bimbang, biarlah malam ini hati kita
kuat, kita imani Tuhan Yesus pasti menolong. Kalau sekarang belum ditolong, pasti
Tuhan menolong, tidak akan terlambat. Kalau sekarang belum ditolong berarti
Tuhan masih sibuk membenahi hati kita supaya kita percaya dan mempercayakan
hidup sepenuh kepada Tuhan. Kalau begitu ada masalah langsung ditolong, sudah
tidak ada lagi pergumulan, sudah santai hidupnya. Tuhan izinkan itu terjadi
supaya kita mengangkat tangan dan berseru kepada Yesus. Mengangkat tangan ini
menyerah. Seringkali kita hanya mengandalkan kekuatan kita. Waktu diberkati,
waktu mulai dipakai oleh Tuhan, waktu semua berhasil mulai sombong dan bangga.
Tuhan izinkan angin datang supaya tinggal angkat tangan “saya tidak mampu
Tuhan”. Hanya berserah dan berseru kepada Yesus. Apa yang menjadi kebutuhan
kita dengan bahasa air mata saja Yesus sudah tahu.
Hasilnya kita diangkat dari ketenggelaman dan
danau menjadi teduh.
Matius 14:32
14:32
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Kalau sudah teduh, biar perahu kecil bisa
sampai ke seberang, tidak usah kapal dengan mesin hebat. Jangan putus asa dan
kecil hati, modal saya kecil, gereja saya kecil, ijazah terbatas. Jangan kecil
hati, kalau sudah teduh semua, asal kita percaya, berserah, berseru kepada
Tuhan, teduh semuanya, bisa sampai ke seberang, ada masa depan yang indah dan
berhasil Tuhan sediakan bagi kita.
Kalau kita bisa berserah berseru kepada Tuhan
di tengah gelombang hidup kita, itu mujizat, bisa mengandalkan Tuhan itu
keajaiban.
3. Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam
sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai
Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina
ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Ini keajaiban yang terakhir dan terbesar. Yesus
seorang diri sebagai Juruselamat yang mulia, Dia Raja segala raja, Mempelai
Pria Sorga, sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti Yesus, sampai sempurna seperti Yesus. Banyak kali orang di luar berkata
kesempurnaan hanya milik Allah dan orang Kristen mulai ikut-ikutan. Betul Tuhan
itu sempurna, tetapi kesempurnaan juga Tuhan berikan kepada kita. Tuhan mau
menjadikan kita sama sempurna seperti Dia, sama mulia dengan Dia. Itulah yang
disebut Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh
malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas
sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Jangan berpikir mau menikah secara jasmani, ini
pernikahan secara rohani. Yesus Mempelai Pria Sorga, Dia kepala. Gereja, Mempelai
Wanita adalah Tubuh Kristus. Kepala dan tubuh tidak bisa berpisah 1 detikpun.
Itulah hubungan yang tertinggi. Kita mau dibawa sampai pada tahap sempurna
menjadi mempelai wanitaNya. Itu yang Yesus mau lakukan bagi kita semua.
Prosesnya bagaimana? Dengan apa Yesus
membaharui kita?
II Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh
lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Jadi Tuhan mengubahkan kita lewat proses
sengsara daging bersama Yesus, yang biasa kita sebut ujian.
I Petrus 4:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Kita tidak salah tetapi disalahkan, dibenci,
dikucilkan karena kebenaran, karena mempertahankan kesucian. Sekarang ini kalau
orang benar banyak yang tidak suka. Kita diperhadapkan seperti itu, saya sudah melayani
Tuhan, sudah berkorban bagi Tuhan, sudah berupaya hidup benar, hidup suci dalam
hidup sehari-hari, koq saya dibenci dan tidak disenangani orang. Bahkan
diperhadapkan dengan penyakit atau diperhadapkan dengan ekonomi merosot. Ketika
periksa diri, saya tidak salah, berarti ini ujian dari Tuhan untuk mengubahkan
saya. Kalau kita periksa diri “saya salah” minta ampun dan selesaikan kepada
Tuhan dan sesama. Kalau tidak ada salah, diam diri saja, hanya berserah kepada
Tuhan.
Saat kita ditinggal sendiri, tidak ada yang
peduli kita, ada Yesus seorang diri bersama dengan kita. Dia ada bersama dengan
kita di setiap musim hidup kita, Dia selalu menolong kita. Kita mau dibaharui
Tuhan, terutama hati kita mau dibaharui. Tuhan mau membaharui kita sampai tidak
tawar hati, sampai kuat dan teguh hati.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Banyak kali kita mau benar, suci malah dicaci
maki, dibenci, dikucilkan orang. Itu ujian dari Tuhan untuk mengubahkan hati kita
menjadi kuat dan teguh. Kalau sudah kuat dan teguh hati tinggal menanti
pertolongan Tuhan dan menanti kedatangan Yesus. Dia akan segera datang,
kedatanganNya tidak akan ditangguhkan lagi.
Firman malam ini kita
belajar bahwa kita tidak pernah ditinggal sendiri. Yesus ditinggal sendiri di
kayu salib untuk kita. Yesus mau menyelamatkan kita manusia berdosa, Dia mau
membenarkan kita, mau memakai kita, mau mengangkat kita dari segala ketenggelaman
dan kemerosotan, Dia mau meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan
kita, Dia mau membaharui kita. Sekalipun kita harus diproses lewat suatu proses
yang sakit bagi daging, tetapi kita mau dibaharui untuk menjadi segambar dengan
Yesus. Dia selalu menolong, tidak pernah meninggalkan kita di setiap musim
hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar