Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:55-57
11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah
dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan
diri sebelum Paskah itu.
11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam
Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana
pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
11:57 Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang
Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang tahu di mana Dia
berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.
Ayat
ini bicara tentang rencana pembunuhan Yesus dikaitkan dengan Paskah. Hari raya
Paskah itu bergandengan dengan hari raya roti tidak beragi. Jadi bangsa Israel
disuruh oleh Tuhan untuk merayakan 7 pesta Tuhan, 7 masa raya Tuhan yang
diawali dengan Paskah, kemudian hari raya roti tidak beragi. Sampai hari raya
ketujuh itulah pesta pondok daun, itu yang terakhir. Dalam pesta Paskah di situ
ada anak domba Paskah yang disembelih, itu menubuatkan pribadi Yesus sendiri. Kemudian
hari raya roti tidak beragi, penekanannya makan roti tidak beragi selama 7
hari. Roti tidak beragi juga menubuatkan Yesus sendiri.
Orang Yahudi,
imam kepala, orang Farisi mau merayakan hari raya Paskah dan hari raya roti
tidak beragi tetapi mereka mau menangkap dan membunuh Yesus. apa pelajaran bagi
kita? Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menunjukan kehidupan yang tidak
mengerti rencana Tuhan sehingga menolak pengajaran yang benar dan membuat
rancangan-rancangan yang jahat.
Yeremia
4:14
4:14 Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai
Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu
rancangan-rancangan kedurjanaanmu?
Yeremia
6:19
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini
Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab
mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Jangan
sampai kita memposisikan diri sebagai imam kepala dan orang farisi. Sudah mendengar
Firman pengajaran tetapi menolaknya karena tidak mengerti rencana Tuhan, bahkan
membuat rancangan-rancangan jahat. Apa itu rancangan jahat? Rancangan jahat
adalah rancangan yang tidak dikaitkan dengan Tuhan, tidak dikaitkan dengan
Firman, yang penting memberikan keuntungan yang jasmani.
Kita
semua mempunyai rencana ke depan. Kita mau merencanakan sesuatu, kalau kita
tidak kaitkan dengan Tuhan, tidak kaitkan dengan Firman, hanya untuk keuntungan
kita secara jasmani,
maka itu rancangan jahat di mata Tuhan! Saya juga dalam hidup saya ada rencana-rencana,
merancang ini merancang itu. Kalau A tidak berjalan, yang B yang dilakukan. B
tidak berjalan, ada lagi C yang dilakukan. Itulah rancangan-rancangan yang
harus dikerjakan.
Kalau
rancangan kita tidak ada kaitan dengan Tuhan, dengan Firman, maka kita tidak
akan mengalami makna rohani dari Paskah dan hari raya roti tidak beragi. Hanya
sekedar menggelar Paskah yang pada umumnya bulan 4 atau bulan 3 akhir. Ada
lomba ini itu dikerjakan, tetapi tidak pernah merasakan makna rohaninya. Sampai
akhirnya nanti merayakan Paskah tetapi menyalibkan Yesus kedua kali.
Ibrani
6:4-6
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang
pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh
Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan
karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin
dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan
lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Jadi
mereka ini merayakan Paskah tetapi justru menjadi kehidupan yang menyalibkan
Yesus kedua kali, menjadi kehidupan yang murtad. Jadi kalau rancangan kita
tidak pernah dikaitkan dengan Tuhan, tidak peduli dengan Tuhan, tidak peduli dengan
Firman, yang penting saya sekolah, yang penting saya kerja, mau ibadah, mau
dengar Firman itu urusan belakang, maka suatu saat pasti murtad, menyalibkan
Yesus kedua kali = gugur dari iman. Artinya:
1. Tadi
dikatakan pernah mengecap Firman yang baik dari Allah. Jadi murtad itu pertama
meninggalkan Firman yang baik dari Allah. Firman yang baik itu Firman yang
murni, ajaran sehat dan mengikuti ajaran-ajaran yang menyenangkan daging.
Banyak ajaran sekarang hanya menyenangkan daging, mereka katakan “sekali selamat
tetap selamat, Yesus sudah menebus kita di kayu salib, kita mau bikin apa yang
penting sudah jadi orang Kristen pasti selamat”. Ini ajaran yang menyenangkan
daging. Sehingga sekalipun mati bunuh diri mereka bilang selamat, berbahagia
yang mati di dalam Tuhan, sudah menyelesaikan pertandingan yang baik. Orang mati bunuh diri koq
menyelesaikan pertandingan dengan baik! Lalu buat krans bunga besar-besaran
‘sampai jumpa di Yerusalem Baru’ Yerusalem Baru yang mana? Kadangkala terlalu
gampang katakan sampai jumpa di Yerusalem Baru, hidupnya bagaimana! Dia tidak
mau ikut Tuhan, dia tidak mau melakukan Firman, tidak mungkin di Yerusalem
Baru! Ini Firman yang baik ditolak, ajaran benar ditolak, hanya mengikuti
ajaran yang menyenangkan dagingnya.
2. Meninggalkan
Yesus dan beralih keyakinan kepada yang lain. Banyak pendeta yang pindah
keyakinan, itulah orang yang murtad. Karena rancangan-rancangannya tidak pernah
dikaitkan dengan Tuhan, menolak pengajaran yang benar.
Sebagai
orang Kristen kita harus memahami sungguh-sungguh apa tujuan Anak Domba Paskah
itu disembelih = apa tujuan Yesus mati di kayu salib, sehingga kita bisa
merasakan makna Paskah yang sesungguhnya di dalam hidup kita. Kita perhatikan
ini sehingga kita menjadi orang Kristen yang betul-betul tahu siapa itu Yesus. Bukan
sebatas pemahaman Yesus Juruselamat, Yesus sumber berkat dan lain-lain.
Ada 4
tujuan Anak Domba Paskah di sembelih = 4 tujuan dari Korban Kristus.
1. Keluaran
12:49-51 (Perikop: Ketetapan lebih lanjut mengenai Paskah)
12:49
Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang
menetap di tengah-tengah kamu."
12:50
Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
12:51
Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah
Mesir, menurut pasukan mereka.
Tujuan
pertama adalah melepaskan bangsa Israel dari Mesir untuk beribadah kepada
Tuhan.
Keluaran
12:31
12:31
Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah,
keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah,
beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu.
Artinya
melepaskan kita dari pengaruh dunia ini sehingga kita bisa beribadah melayani
Tuhan dengan setia. Dunia dengan segala pengaruhnya, baik itu kesenangan dunia,
kesibukan dunia, kesibukan dunia, itu membuat tidak setia.
Yakobus
4:4
4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi
sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Yakobus
4:4 (Terjemahan Lama)
4:4
Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui
bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu
barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru
Allah.
Pengaruh
dunia ini membuat kita tidak setia kepada Tuhan.
Memang
untuk beribadah melayani Tuhan itu sakit bagi daging. Bangsa Israel keluar dari
Mesir, mereka beribadah di padang gurun, tidak ada sewa tenda. Ibadah pelayanan
itu memang sakit bagi daging, tidak ada enak-enak bagi daging. Jadi kalau kita
beribadah melayani lalu kita rasa sakit
bagi daging, itu sudah betul.
Yeremia
2:2
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku
di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Ibadah yang benar itu mengikuti seleranya
Tuhan, sesuai Firman, mengikuti maunya Tuhan. Kalau melayani ikut maunya kita,
kalau lagi mau melayani kita melayani, kalau lagi tidak mau melayani tidak
melayani, bukan begitu! Kita beribadah melayani sesuai selera Tuhan. Artinya
sesuai Firman, sesuai kehendak Tuhan. Dan memang tidak enak bagi daging. Maunya
daging yang senang-senang, maunya Tuhan salibkan daging, robek daging, itu
bertolak belakang! Keinginan daging kita bertolak belakang dengan kehendak
Tuhan.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia
tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Bagi daging mustahil, tidak
mungkin untuk bisa takluk pada kehendak Tuhan, makanya kita butuh Roh Kudus. Ikut Yesus ujungnya di mana waktu di bumi ini? Ujungnya di kayu
salib. Begitu kita
ikut Yesus memang pikul salib, sakit, tidak enak bagi daging. Tetapi kalau
ibadah kita sesuai selera Tuhan, sakit bagi daging, tidak enak bagi daging, ada
hasilnya.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku,
ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan
berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Hasilnya di mana Yesus berada di
situ kita berada. Artinya kita
bisa menjadi Mempelai wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna. Di mana ada kepala di situ ada tubuh. Masa kepala melayang-layang sendiri atau tubuh jalan
sendiri. Saya bisa berkata pada isteri saya di mana saya berada di situ engkau
berada. Tetapi kalau
pada pengerja tidak bisa, ada tempat-tempat tertentu yang dia tidak bisa berada. Begitu juga
dengan Yesus.
Dan kita dihormati Bapa di sorga.
Tidak usah mencari hormat dari manusia. Layani Tuhan sesuai selera dan kehendak Tuhan maka
Bapa di Sorga menghormati kita. Manusia mungkin menghina, manusia mungkin
mencibir kita, tetapi Bapa di sorga menghormati kita. Seringkali mencari hormat dari manusia tetapi tidak
dapat hormat dari Tuhan, itu salah!
2. Keluaran
12:23,29
12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat
darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati
pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk
menulahi.
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah
Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak
sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung
hewan.
Tujuan kedua melindungi kita dari
maut, terutama maut secara rohani. Dulu
waktu bangsa Israel menyembelih anak domba Paskah, darahnya ditaruh di pasu,
kemudian disapukan pada tiang pintu rumah kiri dan kanan serta ambang atas.
Tetapi tidak boleh di bawah, artinya darah Kristus tidak boleh diinjak-injak. Ketika Tuhan lewat di situ, Tuhan lihat ada darah
maka malaikat pemusnah tidak masuk di situ. Pada rumah Firaun dan orang Mesir tidak
punya tanda darah, maut masuk di situ, terjadi
kematian anak sulung.
Ada 2 maut secara rohani yang sekarang bekerja luar biasa, masuk dari pintu ke
pintu orang yang tidak punya tanda darah.
a) I
Korintus 15:55-56
15:55
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Maut pertama
adalah dosa sampai puncaknya dosa. Kalau hidup kita tidak ada tanda darah Yesus
maka dosa masuk. Dosa ini mengintip. Dalam Kejadian pasal 4 Tuhan mengingatkan
Kain “dosa sedang mengintip di pintu”. Dosa mengintip di pintu hati kita, kalau
kita lengah, tidak ada tanda darah Yesus maka masuk dosa-dosa, sampai puncaknya
dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Efesus 2:1
2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Dosa ini membuat
rohani mati. Pelayanan mati, sudah tidak ada gairah untuk melayani. Bisa
kelihatan masih melayani tetapi sudah terpaksa. Jadi kalau ada orang minta
ampun kepada kita, seharusnya kita berbahagia. Apalagi kalau orang itu sesama kita
dalam rumah tangga, seumpama isteri kepada suami. Isteri minta ampun kepada
suami karena dosanya, seharusnya
suami
bahagia, bukan marah. Selama ini dia hidup dengan isteri yang mati! Bukan malah marah, emosi, sampai kasih surat cerai.
Atau sebaliknya suami berbuat dosa kepada isteri, dia minta ampun kepada
isterinya, bukan malah isterinya marah tetapi seharusnya bersyukur, suami saya tadinya mati, selama ini saya hidup
dengan orang mati tetapi sekarang dia hidup. Sebagai gembala juga saya bersyukur kalau ada jemaat
yang datang
minta ampun. Bukan malah saya marah, sampai
saya usir dari penggembalaan. Bersyukur dia sudah hidup, dia sudah lepas dari maut,
selama
ini saya menggembalakan orang mati, sekarang dia hidup. Ada kakak yang mengaku berarti selama ini saya hidup
dengan kakak yang mati, sekarang dia sudah hidup, jangan
marah. Kita harus mengampuni dan melupakan dosanya. Dosa ini membuat kita mati,
maut secara rohani.
b) II
Petrus 2:1
2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian
pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Maut kedua adalah ajaran palsu. Ini bekerja dari pintu ke pintu, orang yang
menyebarkan ajaran palsu ini gencar bekerja. Hati-hati, ingat waktu kumpulan nabi
datang pada Elisa. Elisa bilang pada pembantunya “sediakan makanan”. Dia segera keluar dan mengambil
tanaman liar yang tidak dia kenal.
Ajaran palsu itu yang tidak pernah kita dengar
yang berbeda dengan ajaran yang kita terima. Dia buatlah makanan dan begitu disajikan para
nabi berteriak “maut dalam kuali!”. Setelah Elisa mengambil tepung, dia lempar
ke dalam kuali, makanan itu menjadi sehat.
Terima saja
ajaran sehat, tidak usah ajaran yang aneh-aneh. Sekarang banyak ajaran yang aneh-aneh, ajaran tentang
nikah yang aneh-aneh, ajaran tentang baptisan yang aneh-aneh dan masih banyak
lagi.
Kita dengar Alkitab saja, jangan mau dengar yang aneh-aneh itu.
3. Wahyu
5:1,4,5,9
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia
yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah
dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat
sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka
gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua
itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku
Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan
kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan
membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan
darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa
dan kaum dan bangsa.
Tujuan Korban Kristus membukakan
rahasia Firman bagi kita sehingga kita semakin mengerti apa yang menjadi
kehendaknya Tuhan. RahasiaNya
dibuka, tabir dibuka. Waktu Yesus mati, pintu tirai terbelah, rahasia Firman Tuhan dibuka.
Kitab itu ditulisi sebelah dalam dan luar,
kalau yang di luar bisa terbaca, sebelah dalam
termeterai. Apa rahasia sebelah dalam? Itulah rahasia nikah Kristus dan
gerejaNya yang sempurna. Kalau
kita bertamu ke suatu rumah, kita bisa bebas masuk di ruang tamu, ke dapur boleh,
ke kamar mandi boleh. Tetapi
ada ruangan yang tidak boleh sembarang dimasuki, itulah kamar dari pemilik rumah. Itu rahasia sebelah
dalam, rahasia nikah Kristus dengan gereja yang sempurna.
Efesus 5:22-23
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada
suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri
sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kalau dalam ibadah ada pembukaan
rahasia Firman, berarti Tuhan mau membenahi nikah kita, mana yang salah yang
perlu diperbaiki. Baik hubungan
suami dan isteri, hubungan anak dan orang tua, hubungan kakak dengan adik, hubungan
dalam rumah tangga diperbaiki sehingga nikah kita diarahkan untuk masuk nikah
yang rohani, pesta nikah Anak Domba Allah antara Yesus dengan gerejaNya yang
sempurna. Waktu Yesus bertemu
perempuan Samaria, Yesus tidak ngomong macam-macam "di sini daerah wisata
yang bagus di mana?”. Bukan
itu, yang Yesus mau benahi itu soal nikah. Ayo kaum muda yang pacaran dan dalam masa tunangan,
kalau ada yang salah diperbaiki. Jaga kekudusan.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Ini pentingnya pembukaan rahasia Firman. Diajar
bagaimana berperilaku masa pacaran dan tunangan. Yang salah diperbaiki, mungkin
selama ini sudah handsball, itu kartu merah. Diperbaiki supaya pertandingan
berikutnya bisa masuk lagi, sampai final, sampai dapat pilih. Setelah
ditunjuk kesalahannya diperbaiki, yang
benar seperti ini. Dan dituntun dalam kebenaran, nikahnya benar
sampai mencapai nikah yang sempurna.
Kalau mau menikah terus dituntun sampai masuk nikah yang suci. Diperbaiki sehingga menerima berkat
dari Tuhan. Jangan
sampai tidak menerima berkat, rugi! Makanya masa pacaran dijaga lewat pembukaan Firman. Masa pacaran dan tunangan harus banyak merenungkan
Firman. Kalau
sempat jatuh, nanti kehilangan berkat nikah.
Dalam Kejadian pasal 1 Tuhan berfirman diberkatilah
kamu dan beranak cuculah. Sekarang terbalik, banyak orang Kristen beranak cucu
dulu baru diberkati. Itu salah! Semua itu kita jaga lewat Firman pengajaran
yang benar. Yang
salah ditunjuk, yang salah diperbaiki, dididik dalam kebenaran sampai masuk
nikah yang rohani, nikah yang sempurna.
4. I
Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu (dan rohmu juga, yang keduanya adalah milik Tuhan)!
1 Corinthians 6:19-20
2:19 What? know ye not that your body is
the temple of the Holy Ghost which is in you, which ye have of God, and ye are
not your own?
2:20 For ye are bought with a price:
therefore glorify God in your body, and in your spirit, which are God's.
Jadi tujuan anak Domba Paskah
disembelih, tujuan dari Korban
Kristus adalah menjadikan kita sebagai milik Tuhan. Kita ini milik Tuhan untuk selama-lamanya.
Kalau kita paham bahwa kita adalah miliknya Tuhan,
kita akan waspada menjaga diri. Saya ini milik Tuhan, saya tidak boleh sembarangg menggunakan hidup ini untuk
perkara-perkara daging, apalagi sampai memilukan hati Tuhan. Saya milik Tuhan
berarti hidup saya hanya untuk memuliakan Tuhan. Masa muda gunakan
untuk memuliakan Tuhan, sekolah,
bekerja, memuliakan Tuhan, bukan memilukan Tuhan. Yang jauh dari orang tua, orang tua tidak bisa
kontrol, tidak bisa lihat setiap hari, ayo berupaya untuk memuliakan Tuhan.
Saat-saat ada godaan untuk kita
memilukan Tuhan, ingat, saya ini sudah dibeli oleh darah Yesus, Dia sudah tersembelih dan mati di kayu salib untuk
saya. Seharusnya hidup ini saya pakai
memuliakan Tuhan.
Salah satu praktek memuliakan
Tuhan adalah menjadi bait Roh Kudus. Apa itu menjadi Bait Roh Kudus?
Roma 8:26-27
8:26 Demikian juga Roh membantu kita
dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati
nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak
Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Roh Kudus menolong kita untuk
bisa berdoa menyembah. Jadi menjadi Bait Roh Kudus artinya kita harus tekun menyembah Tuhan.
Awal-awal belajar
menyembah hanya berlutut bilang haleluya, tapi rasanya berat sekali mau bilang haleluya. Seringkali
hanya diawal bilang haleluya, lama-lama tinggal halelu, lama-lama hale,
lama-lama ha, lama-lama so hilang semua tinggal ngorok.
Buktikan kita ini miliknya Tuhan,
Tuhan itu mau kita muliakan lewat penyembahan kita.
Memang penyembahan itu harus
dinaikan dari hati yang bersih. Selama hati kotor, ada sesuatu yang menuduh di
dalamnya, ada dosa yang tersembunyi di
dalamnya, sulit menyembah.
Roma 8:27
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati
nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak
Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Jadi penyembahan bisa naik kalau hati kita
dibersihkan, tidak ada dosa yang menuduh. Suami menyembunyikan uang gajinya dari isteri, susah untuk menyembah. Isteri menyembah dengan haleluya dia hanya berpikir
jangan-jangan waktu isteri nanti periksa kaos kakinya dia
dapat uang merah-merah di situ. Hati nurani ini yang menentukan mulut kita bisa
berucap haleluya. Kalau hati kotor sulit mengucapkan haleluya. Penting pembukaan Firman dan Roh Kudus untuk
menyucikan hati nurani kita. Sehingga dari hati yang bersih keluar
penyembahan di mulut kepada Tuhan, menyembah haleluya.
Roma 8:28
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kalau hati nurani sudah bersih,
mulut bisa menyembah maka Tuhan mampu melakukan segala kebaikan dalam hidup
kita. Mungkin selama ini study belum baik, pekerjaan belum baik, nikah belum
baik, periksa hati, jangan dulu persalahkan orang. Oh hatiku yang tidak baik, hati
belum damai.
Kalau hati sudah baik maka Allah turut bekerja, yang
tidak baik menjadi baik sampai nanti sungguh amat baik.
Apa itu sungguh amat baik?
Ingat waktu penciptaan nikah Adam dan
Hawa. Hari pertama sampai hari kelima Tuhan berkata semua
baik, kecuali waktu penciptaan cakrawala. Begitu hari keenam penciptaan sepasang nikah Tuhan
berkata sungguh amat baik. Tuhan mau menjadikan semua baik sampai sungguh amat
baik. Artinya sampai kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Sore ini kita mau datang di kaki Tuhan, mau menyembah
Tuhan. Ayo buka mulut berseru haleluya, hati dibersihkan lewat Firman Tuhan. Apa yang
kotor dan tidak baik ayo bersihkan, akui,
selesaikan supaya penyembahan kita naik dan Tuhan turut bekerja mendatangkan
kebaikan dalam hidup kita. Semua menjadi baik sampai sungguh amat baik, sampai
kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar