Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat
pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya
dihancurkan.
Kita pelajari kutukan yang kedua.
Imamat
26:17,25a,33,36-39
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan
dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan
kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:25a
dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan
pembalasan oleh karena perjanjian itu;
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari
antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa lain,
dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari antaramu,
mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh mereka, dan
karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur sama seperti
nenek moyangnya.
Ini adalah kutuk atau
hukuman yang kedua yaitu pedang atau kelaparan. Sebenarnya pedang itu
menunjukan pedang Firman penyucian atau Firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata 2.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Tetapi kalau pedang
Firman ditolak, akan berubah menjadi pedang penghukuman.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya
Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam
bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ada seorang Anak Manusia
tampil di tengah-tengah 7 kaki dian emas, ini menunjuk pribadi Yesus yang
tampil di tengah-tengah gereja akhir zaman. Yesus tampil dengan pedang di mulutNya,
itulah pedang Firman untuk menyucikan gereja Tuhan supaya bisa sempurna menjadi
mempelai wanitaNya yang sempurna. Tetapi kalau pedang ini ditolak akan berubah
menjadi pedang penghukuman.
Yehezkiel 21:9-10,17
21:9 "Hai anak manusia,
bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah
diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan
darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita?
— Tongkat anakku menghina segala macam kayu. —
21:17 Dan Aku juga akan bertepuk tangan dan hati-Ku
yang panas menjadi tenang kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya."
Berkali-kali Firman
datang, berkali-kali penyucian ditolak membuat hati Tuhan menjadi panas. sehingga
pedang itu berubah menjadi pedang penghukuman. Tuhan menghunus pedang di
belakang orang Israel, jadi tidak sempat lagi menghindar. Kalau dari depan
masih ada kesempatan menghindar.
Imamat 26:33
26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa
lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi
tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.
Kenapa disebutkan
Tuhan menghunus pedang di belakang? Kalau kita mau melihat yang di belakang
kita pasti berbalik. Berbalik bisa juga disamakan dengan kembali. Rencana Tuhan
kepada manusia adalah membawa manusia untuk kembali ke Firdaus. Penjahat yang
sebentar lagi mati, masih diberikan kesempatan untuk kembali kepada Yesus.
Lukas 23:42-43
23:42 Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Memang sebenarnya
tempat manusia di Firdaus. Waktu manusia pertama kali diciptakan sebelum
dirusak oleh setan, manusia ditempatkan di Firdaus. Tetapi oleh tipu daya setan
manusia jatuh dalam dosa kemudian manusia diusir dari taman Eden. Lalu di pintu
Timur taman Eden ditempatkan kerub-kerub dengan pedang yang menyambar-nyambar
sehingga tidak bisa kembali lagi ke sana.
Rencana Tuhan mau
mengembalikan manusia ke Firdaus. Untuk mengembalikan manusia ke Firdaus, Yesus
rela kena pedang penghukuman yang sebenarnya itu untuk kita manusia berdosa.
Kita tidak perlu lagi kena pedang, sebab Yesus telah merintis jalan bagi kita
kembali ke Firdaus, Dia rela kena pedang.
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah
sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke
belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk
sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi
Imam Besar sampai selama-lamanya.
Karena manusia tidak
menghiraukan rencana Tuhan ini, maka hati Tuhan panas. Tuhan menghunus pedang
penghukuman di belakang manusia. Padahal Yesus sudah rela kena pedang itu, Dia
mati di kayu salib dan ketika Yesus mati pintu tirai terobek, tanda dia telah
kena pedang itu, tetapi manusia tidak menghiraukan rencana Tuhan itu, rencana
penyelamatan, rencana penyempurnaan maka pedang penghukuman Tuhan datang. Dalam
Wahyu pasal 6 ada kuda merah padam yang mengambil damai di dunia. Tidak ada
sejengkal tanahpun yang tidak terlewati, semua terlewati. Tuhan tolong kita,
jangan sampai kita kena pedang penghukuman.
Supaya kita tidak
kena pedang penghukuman maka kita harus menghargai rencana Tuhan lewat mau kembali
ke Firdaus. Langkah-langkah kembali ke Firdaus:
1. Kembali pada kasih mula-mula.
Wahyu 2:4-7
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena
engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau
membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan
Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Dalam Tabernakel ini kena pada wilayah halaman.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan Allah, berarti
kehilangan kasih Allah. Tuhan memberikan kasih mula-mula kepada manusia dari
penebusan atau penyelamatan oleh Korban Kristus.
I Yohanes 4:8-10
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di
tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke
dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah
mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus
Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Manusia berdosa tidak punya kasih, kasih itu
dari kayu salib, dari penyelamatan, dari penebusan oleh Korban Kristus. Kita
periksa, kita raba apakah kita masih punya kasih mula-mula atau telah
kehilangan kasih mula-mula itu. Ngeri kalau kehilangan kasih mula-mula,
dikatakan tadi kaki dian diambil, berarti gelap hidupnya. Dan dikatakan betapa
dalamnya engkau telah jatuh, sedalam jurang lubang maut.
Praktek kembali pada kasih mula-mula kita
pelajari dari pembentukan gereja mula-mula:
a) Kisah Para
Rasul 2:36-37
2:36 Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka
mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
Praktek
pertama tahu dengan pasti siapa Yesus = percaya atau iman kepada Yesus sebagai
satu-satunya Juruselamat. Iman itu lewat mendengar Firman dalam urapan Roh
Kudus, bukan karena mendengar. Dalam Tabernakel itu berarti masuk pintu
gerbang. Ada 3 tirai menunjuk Tuhan Yesus Kristus. 4 tiang menunjuk 4 Injil. Iman
kepada Tuhan Yesus Kristus lewat mendengar Injil, mendengar Firman dalam urapan
Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kenyataannya
banyak orang Kristen hanya di mulut mengaku percaya Yesus, tetapi hatinya jauh
dari Tuhan. Nabi Yesaya juga pernah berkata demikian. Itu juga dikutip oleh
Yesus waktu diperhadapkan dengan orang Farisi yang bertanya tentang adat
istiadat. Percayanya hanya di mulut tetapi sesungguhnya hatinya jauh dari
Tuhan. Buktinya saat pemberitaan Firman hatinya dingin saat mendengar Firman, tidak
ada respon mendengar Firman, bahkan hatinya keras waktu mendengar Firman. Mulai
dari bosan mendengar Firman, hati mengembara saat mendengar Firman, termasuk
ngantuk saat mendengar Firman, itu sebenarnya hatinya jauh dari Tuhan. Tuhan
itu api yang menghanguskan. Kalau kita dekat dengan Tuhan maka kita akan
membara menyala-nyala, hati kita semangat. Kalau sudah dingin, mulai loyo, itu
sudah jauh dari Tuhan. Mulutnya berkata percaya Yesus tetapi hatinya jauh dari
Tuhan.
Termasuk lebih
senang mendengar firman yang merupakan perintah manusia, ajaran manusia yaitu firman
yang diterangkan menurut logika manusia, menurut filsafat manusia, bukan
pembukaan rahasia Firman.
Markus
7:6-7
7:6 Jawab-Nya
kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang
munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7 Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia.
Ini yang
banyak terjadi dalam gereja. Bagaimana bisa orang setahun kuliah sudah langsung
sarjana. Tetapi ini yang dikejar oleh pendeta-pendeta untuk belajar filsafat
dunia, untuk dapat gelar sarjana dalam 1 tahun. Itu mahasiswa apa? Meraih
sarjana dengan jalan tidak benar.
Mulutnya
percaya kepada Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan, berarti dia sudah
kehilangan kasih mula-mula. Jadi sikap kita dalam mendengar Firman menentukan
kita ini kembali pada kasih mula-mula atau kehilangan kasih mula-mula. Iman
timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus, Kristus itu yang diurapi Roh
Kudus. Roh Kudus itu api.
Kisah Para
Rasul 2:3
2:3 dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing.
Jadi
memberitakan Firman atau mendengar Firman harus dalam urapan Roh Kudus yaitu
hati yang menyala-nyala, berkobar-kobar. Baik kami yang memberitakan Firman
harus dengan hati yang berkobar-kobar oleh pekerjaan Roh Kudus, bukan
menyala-nyala daging. Jadi sekalipun hanya 1 yang dikhotbahi harus
menyala-nyala. Tidak ada pun yang dikhotbahi tetap menyala-nyala. Yang
mendengar Firman juga dengan hati berkobar-kobar, menyala-nyala.
Lukas
24:32
24:32 Kata mereka
seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara
dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada
kita?"
Ayo menyala-nyala,
semangat berapi-api oleh karena api Roh Kudus. Kalau hati ini berkobar-kobar
dalam mendengar Firman, sekeras apapun penampilan Firman pasti bisa kita
terima. Apa bukti hati menyala-nyala waktu mendengar Firman? Hati kita terharu,
artinya bisa menyadari dosa dan menyesalinya serta mengakuinya kepada Tuhan dan
sesama. Saat itu darah Yesus mengampuni dan menghapus dosa kita.
Jangan
menyala-nyala dalam arti negatif seperti dalam Kisah Para Rasul pasal 7. Waktu
Stefanus khotbah, tertusuk-tusuk hati mereka, giginya bergertakan, mereka
sambut dengan geram dan mereka melempari Stefanus dengan batu.
b) Kisah Para
Rasul 2:38a
2:38a Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah
Yang kedua
bertobat, berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan. Dalam Tabernakel kena
mezbah korban bakaran. Berbuat dosa itu berarti meninggalkan Tuhan sampai jauh
dari Tuhan. Kalau terus berbuat dosa nanti sampai sejauh sorga dan neraka,
tidak bisa kembali. Kita bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada
Tuhan.
I
Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka
sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu
berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan
yang benar,
Begitu
mengulangi dosa, kita kehilangan kasih mula-mula. Diulangi lagi, kehilangan
lagi kasih mula-mula, semakin jauh terperosok, semakin dalam dia jatuh.
c) Kisah Para
Rasul 2:38b
2:38b hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Yang
ketiga lahir baru lewat baptisan air, dalam Tabernakel terkena bejana pembasuhan.
Kalau sudah digerakan oleh Tuhan, digerakan oleh Firman, bukan didorong oleh
manusia, segera lakukan, kembali pada kasih mula-mula, dibaptis, jangan
terlambat. Kemudian dilanjutkan dengan lahir baru lewat baptisan Roh Kudus,
dalam Tabernakel terkena pintu kemah.
Tanda
lahir baru:
Yohanes
3:3-8
3:3 Yesus menjawab,
kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus
kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?
Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan
dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah
engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup
ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari
mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang
yang lahir dari Roh."
1) Tanda
pertama lahir baru adalah melihat kerajaan Allah. Kalau tidak dilahirkan
kembali kita tidak bisa melihat kerajaan Allah, cuma di mulut saja berkata kerajaan
sorga, tetapi tidak pernah melihatnya. Jangankan masuk, melihat saja tidak,
bagaimana bisa masuk.
Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar
akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengar!"
II Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita
menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Melihat kerajaan Sorga artinya hidup dalam
kebenaran dalam segala hal, mulai dari perkara-perkara kecil.
2) Mazmur
104:4
104:4 yang membuat angin sebagai
suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Menjadi pelayan Tuhan seperti angin dan seperti
api. Yesus berikan teladan, sebelum terlibat dalam pelayanan Dia masuk dalam
baptisan air. Sebenarnya tidak perlu, Yesus tidak berdosa, tetapi memberikan
keteladanan bagi kita. Dan sesudah itu Roh Kudus turun, Dia diizinkan masuk
pencobaan di padang gurun dan sesudah
itu Yesus melayani.
Sama seperti di zaman Perjanjian Lama, imam-imam
kalau mau melayani harus membasuh tangan dan kaki dulu di bejana pembasuhan
baru melayani. Sekarang bagi kita setelah baptisan air, melayani, jangan
nganggur, aktif dalam pelayanan seperti angin, seperti api.
Ø Seperti
angin
II Korintus 2:14-15
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam
Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia
menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang
harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara
mereka yang binasa.
Angin itu membawa kesejukan di manapun dia
berada. Melayani Tuhan itu membawa
kesejukan.
II Korintus 5:18-21
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah
mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan
diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan
Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama
Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Pelayan Tuhan itu adalah pelayan pendamaian,
membawa kesejukan, bukan membawa huru hara. Dan membawa keharuman pengenalan
akan Kristus di mana saja kita berada. Kita mau membawa keharuman akan Kristus
lalu kita sendiri tidak kenal Kristus, bagaimana bisa! Jadi pelayan Tuhan harus
kenal dengan jelas siapa yang dia layani. Untuk mengenal Yesus dengan jelas
perlu Firman pengajaran, perlu pembukaan rahasia Firman.
Efesus 1:17
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Hikmat dan wahyu itu pembukaan Firman. Untuk
mengenal Yesus kita perlu pembukaan rahasia Firman. Jadi hamba Tuhan pelayan
Tuhan adalah orang yang bergemar mendengar pengajaran Firman. Karena tugas kita
membawa keharuman Kristus, artinya menjadi kesaksian tentang Firman pengajaran
kepada sesama. Jangan orang bilang “katanya kamu orang dalam pengajaran, koq
begitu, itu berarti membawa bau busuk. Buktikan kita orang dalam pengajaran,
kita bawa keharuman pengenalan akan Yesus. Ini yang kita mau sebarkan, mulai
dari dalam rumah tangga kita. Kita sudah dalam pengajaran, ayo tunjukan bahwa
kita membawa keharuman pengajaran. Mungkin ada keluarga yang belum dalam
pengajaran, ayo kita tunjukan keubahan hidup, kesaksian tentang pengajaran ini.
Jangan malah dicibir oleh saudara-saudara kita yang belum mengenal pengajaran.
Ini tugas kita, itulah angin, membawa keharuman Firman pengajaran, bukan
membawa bau busuk.
Ø Seperti
api artinya melayani setia menyala-nyala sampai garis akhir. Bahkan setia
menyala-nyala dalam Firman pengajaran yang benar sampai garis akhir. Apapun
kegoncangan yang kita hadapi, jangan korbankan Firman pengajaran.
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada
pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu
diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang
segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia
dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam
Dia.
Ini jangan salah tafsir lalu berkata kalau ada
Roh Kudus tidak perlu ada yang khotbah lagi. Orang lain ini menunjuk nabi palsu
dengan ajaran yang lain. Tidak perlu diajar orang lain ini artinya ada
ketegasan untuk menolak ajaran yang lain. Kalau sudah lain, hindari!
Kita harus tetap tinggal dalam Firman
pengajaran yang benar, apapun kegoncangan yang kita hadapi, jangan tinggalkan! Kadangkala
menghadapi kegoncangan dalam Firman pengajaran, kegoncangan dalam organisasi
sudah mau tinggalkan pengajaran, jangan!.
Hati-hati, kalau sudah membuka diri untuk
mendengar ajaran lain, membaca ajaran lain, ajaran yang berbeda dari yang sudah
kita terima, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita, hati-hati, kasih kita
bisa dingin, bisa kehilangan kasih mula-mula.
Untuk tinggal dalam pengajaran yang benar
sampai garis akhir, ini suatu perjuangan, karena kita diperhadapkan dengan
begitu banyak tantangan. Yesus dikelilingi oleh orang-orang yang mau melempari
Dia dengan batu. Dan peristiwa itu terjadi pada hari raya pentahbisan Bait
Allah di saat musim dingin. Kita menghadapi ajaran-ajaran palsu yang
mengelilingi kita bagaikan angin, membuat rohani dingin, membuat kasih dingin.
Menjelang penyelesaian Tubuh Kritsus, Bait Allah, justrtu kita dikepung oleh
ajaran-ajaran yang lain. Itu membuat rohani dingin, membuat kasih dingin,
membuat kehilangan kasih mula-mula! Saya lihat orang yang sudah meninggalkan
pengajaran, betul-betul sudah kehilangan kasih mula-mula. Kalau dia menyerang
orang dalam pengajaran, mulutnya sudah tidak bisa dikontrol, jarinya juga sudah
tidak bisa dikontrol, sudah sembarang dia upload di media sosial.
Akibat kehilangan kasih mula-mula:
Wahyu 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
a) Kaki
diannya diambil. Satu-satunya penerang dalam ruangan suci adalah kaki dian.
Kalau kaki dian diambil, betapa gelapnya kehidupan itu. Kaki dian diambil
artinya dia hidup di dalam kegelapan dosa, hidupnya menjadi gelap, baik jasmani
terutama yang rohani. Ingat Yudas, diberikan kesempatan di saat-saat terakhir
dalam perjamuan Paskah untuk dia bisa kembali pada kasih mula-mula. Firman
diberitakan keras kepadanya ‘adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya dia
tidak dilahirkan’ tetapi Yudas mengelak dari Firman “bukan aku ya Rabbi”. Dan
akhirnya dia keluar, waktu dia keluar dari perjamuan Paskah itu hari sudah
gelap, dia ditelan kegelapan, tidak bisa kembali lagi, binasa. Jangan kita
menambah jumlah Yudas-Yudas akhir zaman.
b) Betapa
dalamnya engkau jatuh, artinya semua merosot. Kalau kita kembali pada hidup
lama, kembali jatuh dalam dosa masa lampau, tinggalkan pengajaran yang benar,
bukan baik, semua merosot, semua tenggelam. Baik rohani juga jasmani, sampai
nanti tenggelam dalam lautan api dan belerang, neraka! Berarti dia terusir dari
hadapan Tuhan selama-lamanya. Jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Seperti
Hawa diusir dari taman Eden. Mengapa Hawa diusir dari taman Eden? Karena
kesetiaan Hawa berubah terhadap Tuhan, bergeser dari perintah Tuhan.
II Korintus
11:3-4
11:3 Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
11:4 Sebab kamu
sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang
telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang
telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Sabar saja
ini berarti tidak ada ketegasan! Sudah lain, sudah berbeda, dia terima saja.
Hati-hati, jangan sampai kita bergeser sedikitpun dari pengajaran yang benar
ini. Itulah yang disebut memiliki kasih mula-mula, kesetiaan terhadap Firman
pengajaran yang benar, tidak mau bergeser sedikitpun! Ada harapan kita kembali
ke Firdaus.
Kaum muda
jangan karena jodoh sehingga bergeser dari pengajaran, karena pekerjaan
bergeser dari pengajaran, karena masalah ekonomi dan lain-lain sehingga
bergeser dari pengajaran, jangan! Kesetiaan kita tidak mau digeser sedikitpun.
Orang yang setia dan benar dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir,
kegerakan Firman pengajaran.
Wahyu
19:11
19:11 Lalu aku
melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang
menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi
dan berperang dengan adil.
Ini
memiliki kasih mula-mula, setia, benar dan dipakai Tuhan dalam kegerakan ini. Kita
menghadapi KKR bulan Maret, ayo setia dalam pengajaran, benar dalam hidup
sehari-hari, maka kita dipakai dalam kegerakan yang semakin besar. Saya diingatkan
oleh satu hamba Tuhan, kalau kegerakan yang besar terjadi kamu ada di mana? Harus
ada di dalam kegerakan ini, jangan ada di luar.
2. Kejadian
3:24
3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah
timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Kita harus kena pedang Firman penyucian, dalam
Tabernakel ini kena ruangan suci. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka diusir
dari taman Eden dan pintu di sebelah Timur dijaga oleh Kerub dengan pedang
menyambar-nyambar. Yesus rela kena pedang penghukuman untuk merintis jalan ke
Firdaus. Dia rela mati di kayu salib untuk membuka pintu itu. Buktinya dalam
Lukas pasal 23 Yesus berkata hari ini juga engkau ada di Firdaus. Dengan
matinya Yesus, pintu ke Firdaus terbuka.
Lukas 23:42-43
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah
akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus."
Yesus sudah membuka jalan bagi kita, Dia rela
kena pedang penghukuman, sekujur tubuhNya penuh dengan luka bagaikan disabet
oleh pedang, Dia rela terima semuanya. Karena Yesus sudah kena pedang penghukuman
untuk membuka jalan ke Firdaus, kita tidak perlu lagi kena pedang penghukuman,
tetapi harus kena pedang penyucian! Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
2 harus kena kepada kita. Kalau tidak mau kena pedang penyucian, terkutuk!
Keadaan manusia yang diusir dari taman Eden itu terkutuk.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan
pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya
dari penumpahan darah!
Hidup terkutuk, tidak ada harapan kembali ke
Firdaus, tetapi di luar.
Di mana tempat penyucian secara terus menerus?
Di ruangan suci, kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Meja roti
sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita
disucikan oleh Firman pengajaran dan perjamuan suci.
b) Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita disucikan oleh Roh Kudus.
c) Mezbah
dupa emas, ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Kita disucikan oleh kasih
Allah.
Penggembalaan itu penting, supaya kita
mengalami penyucian secara terus menerus. Penyucian itu harus terus menerus,
bukan sewaktu-waktu. Tanpa penggembalaan, kita tidak bisa bertahan di
tengah-tengah kecemaran dunia ini, hanya di dalam penggembalaan kita disucikan.
Seperti ranting kalau melekat pada pokok, dibersihkan secara terus menerus. Ayo
tergembala dengan benar dan baik sehingga kita tidak akan pernah kehilangan
kasih mula-mula.
Dulu gereja mula-mula setelah memiliki kasih
mula-mula, mereka bertekun dalam 3 macam persekutuan. Sekarang kita bertekun
dalam 3 macam ibadah pokok.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Tekuni 3 macam ibadah pokok, di situ tubuh,
jiwa dan roh kita disucikan secara terus menerus sampai tidak bercela, sampai
sempurna. Mungkin dari senin sampai rabu ada dosa yang kita buat, saat ibadah
pendalaman Alkitab kita dengar Firman, kita disucikan lagi. Kamis, jumat ada
berbuat yang tidak berkenan kepada Tuhan, dalam ibadah doa penyembahan hari
sabtu mendengar Firman, kita disucikan lagi. Kita terus disucikan dalam kandang
penggembalaan
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan
kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan
tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Penyucian dan pemeliharaan itu berjalan
bersamaan. Semakin kita disucikan semakin kita dipelihara oleh Tuhan. Jangan
takut soal pemeliharaan hidup sehari-hari. Roh, jiwa dan tubuh terpelihara
sempurna. Begitu mau masuk dalam proses penyucian kita dipelihara. Dan semakin damai,
semakin tenang. Dalam rumah tangga tenang, dalam penggembalaan damai dan
tenang. Kalau ada dosa dipertahankan, ketemu isteri berdebar-debar, ketemu
suami berdebar-debar.
Jadi hidup kita tidak bergantung pada kekayaan,
kedudukan, kepandaian, kehebatan secara jasmani, tetapi bergantung pada
kesucian, inilah adilnya Tuhan. Kalau bergantung pada kedudukan, kasihan yang
tidak punya kedudukan, tidak terpelihara. Kalau bergantung pada kekayaan,
kasihan yang tidak kaya. Tetapi kalau bergantung pada kesucian, mau dia kaya
atau tidak kaya, mau punya kedudukan atau tidak punya kedudukan, kalau suci,
dipelihara, damai dan tenang hidupnya. Orang kaya, belum menjamin ketenangan.
Orang punya kedudukan, belum menjamin bahwa dia ada ketenangan, malah semakin
goncang, semakin banyak serangannya.
Jadi hidup kita bergantung pada pedang penyucian,
pedang Firman pengajaran. Kalau itu kita terima maka sudah terjamin
pemeliharaan, ketenangan dan damai sejahtera.
Ada 3 hal yang disucikan oleh pedang Firman.
a) Yesaya
27:1
27:1 Pada waktu itu
TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat
atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia
akan membunuh ular naga yang di laut.
Yang
pertama disucikan adalah Lewiatan yang menguasai laut. Wujudnya adalah Babel.
Wahyu
17:1,15,5
17:1 Lalu datanglah
seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata
kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas
pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."
Lewiatan
ini wujudnya perempuan Babel yang menguasai dunia. Ini menunjuk perbuatan dosa
yang merusak manusia di seluruh bumi. Yaitu dosa makan minum dan dosa kawin
mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya! Negara berupaya
memerangi narkoba, tetapi dosa ini tetap ada sampai sekarang.
Dosa ini begitu
luar biasa merusak manusia di bumi. Bahkan hamba Tuhan, pelayan Tuhan, banyak
yang dirusak oleh dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini perbuatan dosa
yang harus ditusuk dengan pedang firman. berapa banyak rumah tangga hancur
karena dosa ini. Berapa banyak orang tua yang hancur hatinya, menjerit,
menangis karena dosa ini menghantam buah nikahnya. Berapa banyak jemaat
menjerit karena gembala dihantam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Atau
sebaliknya, gembala menjerit menangis melihat jemaat dihantam dosa makan minum
dan kawin mengawinkan. Lebih parahnya lagi kalau gembala dan jemaat sama-sama
jatuh dalam dosa itu!
Mengerikan
dosa ini, semakin luar biasa dosa ini, orang tidak malu-malu lagi berbuat dosa
itu. Dulu penyuka sesama jenis malu-malu, sekarang terang-terangan! Begitu luar
biasa dosa ini, ini betul-betul merusak manusia di seluruh bumi. Sebab itu
perlu pedang yang besar, perlu penyucian yang keras dan tegas di dalam gereja
lewat Firman pengajaran, jangan direm-rem lagi.
b) I Tawarikh
21:1,7,12,14-17
21:1 Iblis bangkit
melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.
21:7 Tetapi hal itu
jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.
21:12 tiga tahun
kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang
pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit
sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di
seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus
kusampaikan kepada Yang mengutus aku."
21:14 Jadi TUHAN
mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang
Israel tujuh puluh ribu orang.
21:15 Pula Allah
mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak
dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesallah Ia karena malapetaka
yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah
itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!" Pada waktu itu
malaikat TUHAN itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus.
21:16 Ketika Daud
mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi
dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas
Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua.
21:17 Dan
berkatalah Daud kepada Allah: "Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung
rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan,
tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya TUHAN, Allahku,
biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah
tulah menimpa umat-Mu."
Di sini
Daud jatuh dalam dosa kesombongan, kebanggaan. Dia menyuruh Yoab untuk mendata
umat, berapa banyak jumlahnya untuk menjadi kebanggaannya. Jadi dosa kedua yang
harus disucikan adalah dosa kesombongan, kebanggaan, apalagi waktu sudah
diberkati Tuhan, sudah dipakai Tuhan. Kalau kita sudah diberkati, kita dipakai
Tuhan, itu kemurahan Tuhan, bukan untuk menjadi suatu kesombongan atau
kebanggaan.
Kalau
disimpulkan dosa kedua yang harus disucikan adalah tabiat dosa, yaitu kesombongan.
Sudah berhasil sedikit sudah bangga, sudah dipakai Tuhan jadi sombong, merasa
lebih dari yang lain, sudah merendahkan yang lain. Jangan seperti itu. Kalau
gampang bangga, gampang sombong, pasti gampang kecewa, gampang putus asa.
Tabiat dosa ini perlu disucikan.
Semuanya
karena kemurahan Tuhan. Kalau diizinkan ada sesuatu yang merosot, tidak usah
kecewa, tidak usah putus asa. Kalau diberkati tidak usah sombong, tidak usah
bangga, semua kemurahan Tuhan, tinggal berharap Tuhan saja, hidup kita hanya
bergantung pada kemurahan Tuhan. Kalau mau bangga dengan gereja besar, dibandingkan
mall parkirannya saja lebih besar dari gereja. Mau bangga dengan jumlah jiwa
besar, orang kampanye akbar kemarin ratusan ribu atau mungkin juta. Kita mau bangga
apa? Kalau kita bisa bekerja melayani Tuhan, itu hanya kemurahan Tuhan.
Jiwa-jiwa dimenangkan itu hanya karena kemurahan Tuhan. Kita diberkati itu hanya
karena kemurahan Tuhan. Biar tabiat ini disucikan, tabiat bangga, sombong,
kecewa putus asa.
c) Mazmur
149:6
149:6 Biarlah
pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua
di tangan mereka,
Di tangan
ada pedang, pegang Firman, maka terjadi penyucian pada mulut, kerongkongan itu
mulut. Yang ketiga perkataan dosa disucikan, terutama dusta. Sebab tanda gereja
itu sudah sempurna, tidak ada dusta lagi.
Wahyu 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat
dusta; mereka tidak bercela.
Biar
penyucian terjadi sampai pada mulut, tidak ada lagi dusta, berkata yang benar,
maka kita bisa tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan.
Ini langkah kedua, langkah penyucian, semakin
berat dan sakit bagi daging. Kembali pada kasih mula-mula itu sudah sakit bagi
daging, terima penyucian itu lebih sakit lagi. Yang ketiga ini yang paling
sakit bagi daging dan banyak yang tidak tahan. Padahal tinggal selangkah lagi sudah
kembali ke Firdaus, tetapi banyak yang tidak mampu dan dihindari.
3. Wahyu 22:14:
7:14
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh
jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk
melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci
jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Langkah ketiga adalah membasuh jubah dengan
darah. Artinya rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena
Yesus. Ini yang banyak orang tidak mau terima. Menghadapi penyucian dia masih
tahan, tetapi begitu diperhadapkan dengan percikan darah, nyala api ujian, dia
mundur.
Percikan darah ini ada di ruangan maha suci,
itu penyucian terakhir untuk sempurna. Kalau mau sempurna, mau kembali ke
Firdaus, ini langkah terakhir. Mau tidak mau harus kita jalani. Dalam ruangan
maha suci ada 2x7 percikan darah. 7 kali di atas tutup pendamaian, ini menunjuk
sengsara Yesus sampai mati di kayu salib. Kemudian 7 kali di depan tabut,
sengsara yang harus kita alami sampai daging tidak bersuara lagi, sampai daging
ini mati. Jujur kalau kita diperhadapkan dengan ujian nyala api, masih ada
suara daging. Saya nomor 1, sampai saya mengeluh kepada Tuhan “Tuhan saya ingin
bahagia” tetapi kembali dikuatkan, harus alami percikan darah. Saya merasa
tidak mampu menghadapi itu, tetapi harus. Daging memang tidak mampu tetapi Roh
Kudus yang memberikan kekuatan.
Apa tujuan percikan darah? Untuk kita mengalami
keubahan hidup.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang
ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh
lebih besar dari pada penderitaan kami.
Kadang orang malah mengomel “mana ringan, ini berat
sekali!” lalu kenapa dibilang ringan? Kalau dibandingkan kemuliaan yang akan
kita terima ini ringan. Jangan lihat penderitaannya, lihat kemuliaan yang akan
kita raih, supaya kita kuat, jangan mundur! Dulu saya termasuk hamba Tuhan yang
manja, ada persoalan sedikit langsung tanya papa ‘papa, tolong apa solusinya
ini?’. Sekarang papa sudah di sorga, tinggal menyerah sama Tuhan. Ada percikan
darah untuk dibaharui, dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama
seperti Yesus.
Kita belajar dari Yusuf. Yusuf gambaran sidang
mempelai. Dia punya profesi seperti gembala sama dengan kakak-kakaknya. Dan dia
menghadapi penderitaan yang kian berat, tetapi dibalik itu ada kemuliaan
menanti dia.
Kejadian 37:4,12-13
37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka
itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
37:12 Pada suatu kali pergilah
saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
37:13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf:
"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."
Kejadian 37:14-17
37:14 Kata Israel kepadanya: "Pergilah
engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba;
dan bawalah kabar tentang itu kepadaku." Lalu Yakub menyuruh dia dari
lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke Sikhem.
37:15 Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di
padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya:
"Apakah yang kaucari?"
37:16 Sahutnya: "Aku mencari
saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan
kambing domba?"
37:17 Lalu kata orang itu: "Mereka telah
berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke
Dotan." Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah
mereka di Dotan.
Yusuf yang tadinya mau dibunuh oleh
kakak-kakaknya, akhirnya dijual. Setelah dijual, dia difitnah oleh isteri
Potifar sehingga dia dipenjara. Itu penderitaan yang Yusuf alami. Yusuf dan
kakak-kakaknya sama-sama adalah gembala domba. Tetapi perbedaannya adalah,
Yusuf mengejar kesucian, sedangkan kakak-kakaknya jahat sehingga mereka
membenci Yusuf.
Dari sini kita dapatkan bahwa penyucian kita
dapatkan di 2 tempat:
a) Di dalam
penggembalaan. Misalkan diizinkan berbenturan dengan sesama dalam
penggembalaan, itu harus kita hadapi. Diizinkan menghadapi pergesekan dengan
sesama dalam penggembalaan, ini harus kita hadapi. Kita dibenci, kita tidak
disenangi. Termasuk antara penggembalaan, di situ kita diizinkan menghadapi
sengsara. Jadi jangan marah, jangan mengelak dari pergesekan. Batu yang disusun
menjadi Bait Allah itu dikasih baku gesek supaya bisa menyatu. Kalau ada
benjolannya harus dikikis supaya bisa menyatu. Besi menajamkan besi, sesama
menajamkan sesama, itu harus! Percikan darah kita alami disitu. Saya sudah benar
tetapi saya digosipkan, saya melayani sungguh-sungguh tetapi ada yang cibir.
Itu sudah betul!
b) Percikan
darah kita dapatkan di luar penggembalaan dari orang-orang yang tidak senang dengan
kesucian, dari orang dunia atau orang Kristen duniawi. Kita alami semua itu
tetapi semuanya menghasilkan keubahan hidup.
Memang sakit bagi daging tetapi semuanya
menghasilkan keubahan hidup, menghasilkan kemuliaan. Kalau bereaksi daging,
pecah batunya, tidak bisa disusun menjadi Bait Allah. Diam, tidak usah bereaksi
daging, tidak usah banting sana, banting sini. Dalam membangun gereja juga
banyak pergesekan terjadi. Dan dari luar penggembalaan juga kita dapatkan. Semua
itu untuk membuat kita berubah, mengalami keubahan hidup, mengalami kemuliaan.
Tanda-tanda manusia baru yang mulia.
a) Taat pada
Firman apapun resikonya. Yusuf disuruh bapanya mencari kakak-kakaknya. Kalau
mau ikuti dagingnya dia tidak akan mau, sedangkan di depan papa saya dibenci
apalagi kalau tidak ada papa. Dan betul apa yang terjadi pada Yusuf? Dia
akhirnya dijual.
b) Yusuf
disuruh pergi ke Sikhem. Sikhem artinya bahu. Artinya setia tanggung jawab
dalam pelayanan. Apapun yang kita hadapi tetap taat, apapun tantangannya tetap setia
dan tanggung jawab dalam pelayanan = dapat dipercaya oleh Tuhan. Syarat seorang
isteri adalah dapat dipercaya. Syarat Mempelai Wanita Tuhan dapat dipercaya
oleh Yesus Mempelai Pria Sorga.
Hasilnya Yusuf tiba di Dotan. Dotan artinya
pesta double. Kalau mau taat, setia dan tanggung jawab, hidup kita bersuasana
pesta, bersuasana kebahagiaan sorga sekalipun di tengah-tengah penderitaan. Ini
tidak masuk akal, tetapi kalau kita taat dan setia kita berbahagia.
I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ada kebahagiaan di dunia, kebahagiaan sorga.
Sampai nanti masuk kebahagiaan pesta nikah Anak Domba Allah. Ayo bertahan
menghadapi percikan darah. Itu harus kita alami untuk menjadikan kita manusia baru,
manusia mulia yang taat, yang setia dan dapat dipercaya.
Yusuf sudah dalam sengsarapun masih tetap taat,
tetap setia dan tanggung jawab.
Kejadian 39:21-23
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan
kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara
itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan
semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus
dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri
segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa
yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Dalam pengalaman sengsara, belajarlah tetap
taat seperti Yusuf, tetap setia, tetap tanggung jawab. Maka Tuhan menyertai
kita dengan kasih setiaNya yang besar. Mungkin kita serasa ditinggal sendiri,
tidak ada yang peduli, tetapi ada Tuhan menyertai kita dengan kasih setiaNya
yang besar. Pintu penjara, liang tutupan dibuka oleh Tuhan bagi Yusuf. Dia bisa
dikeluarkan dari penjara dan dia dipermuliakan. Sekarang bagi kita, Tuhan
sanggup membuka pintu jalan keluar dari segala persoalan, pergumulan,
permasalahan yang kita hadapi, sampai pintu pesta nikah Anak Domba, sampai
pintu Firdaus, pintu kerajaan 1000 tahun damai dan pintu sorga dibuka bagi
kita.
Belajar juga dari jemaat Filadelfia. Keadaan
kecil tidak berdaya, menghadapi tantangan yang luar biasa, mereka tetap taat,
tetap setia tanggung jawab, mereka diberikan kunci Daud.
Wahyu 3:7-8
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci
Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka.
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu
bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau
tidak menyangkal nama-Ku.
Malam ini apapun persoalan yang kita hadapi,
percikan darah yang kita alami, dengar Firman Tuhan tadi mengatakan itu
penderitaan ringan dibandingkan dengan kemuliaan yang nanti kita terima. Tetap
taat, tetap setia, tetap tanggung jawab, dapat dipercaya dalam pelayanan. Ada
kasih setia Tuhan yang besar. Ada kunci Daud, itulah kebajikan kemurahan Tuhan
yang sanggup membuka pintu-pintu apapun yang tertutup bagi kita di dunia ini,
sampai pintu sorga dibuka bagi kita. Juga sanggup menutup pintu bagi kita,
melindungi dari segala celaka mara bahaya, melindungi dari aniaya antikristus.
Di depan kita ada Perjamuan suci, ini
jaminannya. Waktu Yesus mati menyerahkan nyawaNya, Dia berseru ‘sudah selesai’
dan pintu tirai terobek, pintu sorga terbuka bagi kita sekalian.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar