20240529

Kebaktian PA Imamat, Rabu 29 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Penyerahan Anak

 

Markus 10:13-16

10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

 

Penyerahan anak merupakan kebutuhan kita supaya dijamah dan dipeluk oleh Tuhan, sehingga tidak mengalami maut. Sebab maut mengincar manusia sejak dari dalam kandungan, setelah lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa selalu diincar oleh maut, hanya selangkah dengan maut.

 

Anak ini bernama Jeremy berasal dari nama Yeremia. 4 arti nama Yeremia:

1.      Yang ditunjukan oleh Yehova. Jadi tujuan penyerahan anak supaya kelak anak Jeremy menjadi anak yang dipanggil Tuhan untuk melayani Tuhan dengan bobot rohani. Sekaligus mengingatkan kedua orang tua untuk melayani sebagai hamba Tuhan yang benar-benar ditunjuk oleh Tuhan, sehingga pelayanan bukan berdasarkan keinginan daging, kehendak sendiri, tetapi sesuai keinginan atau kehendak Tuhan.

 

2.      Yehova akan menguatkan kembali. Dalam kita menjalani hidup, juga di dalam kita melayani Tuhan, kita diperhadapkan dengan banyak tantangan. Orang tua untuk mendidik anak itu diperhadapkan dengan banyak tantangan. Saya dengar pagi jadi malam, malam jadi siang, orang tua begadang karena malam-malam anak ini bangun. Dulu juga saya alami, harus persiapan, harus melayani tetapi juga harus mengurus anak, harus mencuci, harus memasak dan jaga anak sepanjang malam. Itu masih kecil, belum kalau dia sudah kanak-kanak. Dengan keadaan dunia yang semakin rusak, banyak kejahatan di mana-mana, anak-anak juga menjadi korban. Apalagi kalau sudah remaja, sudah dewasa, begitu banyak tantangan yang dihadapi. Seringkali tantangan itu membuat kita lemah. Apalagi sebagai hamba Tuhan, kalau buah nikah itu berulah itu adalah pukulan telak.

 

Tujuan penyerahan anak ini supaya hidup kita selalu terkait dengan Tuhan, sehingga punya keyakinan teguh bahwa Tuhan sanggup memberikan kekuatan dalam menghadapi segala pergumulan dan segala tantangan. Baik pergumulan hidup, pergumulan dalam nikah, pergumulan dalam pelayanan, ada Tuhan yang selalu menguatkan.

 

3.      Yehova akan mengangkat kembali. Tidak bisa kita pungkiri, dalam pengikutan kita kepada Tuhan juga ditandai dengan kejatuhan-kejatuhan. Bahkan banyak kali sesudah mengalami kejatuhan, sudah tidak mau lagi mengikut Tuhan, tidak mau beribadah melayani Tuhan. Tetapi kalau anak itu sejak kecil sudah diserahkan oleh Tuhan, dia ada dalam jamahan Tuhan, dalam pelukan Tuhan, sehingga ketika dia jatuh tidak dibiarkan tergeletak, Tuhan sanggup mengangkat kembali.

 

4.      Yehova akan membangun kembali. Banyak anak hamba Tuhan yang hancur rohaninya setelah dia remaja, dewasa, sehingga tidak sedikit pelayanan orang tua menjadi hancur juga karena ulah anak hamba Tuhan. Saya juga anak hamba Tuhan, pernah hancur rohani saya sehingga membuat orang tua banyak menangis. Tetapi syukur pelayanan papa tidak hancur dan saya bisa dipulihkan. Apalagi ini Jeremy anak laki-laki, banyak tantangan yang dihadapi untuk membesarkan. Begitu sudah besar dan dewasa, banyak kali anak hamba Tuhan berulah dan membuat pelayanan orang tua menjadi hancur. Tetapi kalau anak itu diserahkan kepada Tuhan, kemudian dididik sesuai ajaran Tuhan, yakinlah kelak anak itu akan menjadi penopang pelayanan orang tua. Dalam membina kerohanian jemaat, anak ini juga akan menjadi berkat bagi pelayanan orang tua. Sehingga jemaat yang hancur rohani, oleh pelayanan orang tua, ditopang oleh buah nikah, jemaat yang sudah hancur rohani bisa dipulihkan kembali.

 

Dulu Yeremia diutus kepada bangsa Israel yang sudah hancur-hancuran rohaninya. Yeremia diutus oleh Tuhan sekalipun resikonya besar, sampai akhirnya Yeremia memang mati. Yeremia adalah seorang imam dan juga seorang nabi.

Yeremia 1:1

1:1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.

 

Nabi ada kaitannya dengan Firman nubuatan. Imam ada kaitannya dengan pengajaran.

Maleakhi 2:6

2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

 

Jadi Tuhan membangun kembali rohani gereja Tuhan yang hancur lewat Firman pengajaran dan Firman nubuatan, atau yang disebut dengan Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Itulah tugas dari orang tua Jeremy yaitu bapak Pdt. Otniel Tontou untuk memberitakan Firman pengajaran dan Firman nubuatan, isteri menopang dan anak juga menopang sehingga jemaat yang sudah hancur rohaninya bisa dipulihkan kembali.

 

Anak ini juga diberi nama Emmanuel atau Imanuel, yang artinya Tuhan menyertai kita. Tuhan kiranya menyertai anak ini dalam tumbuh kembangnya, juga menyertai orang tua dalam pelayanannya. Sampai nanti masuk dalam penyertaan yang kekal, Yesus kepala dan kita tubuhNya, Mempelai Wanita Tuhan, kita bersama dengan Tuhan sampai selama-lamanya.

 

 

Ibadah Pendalaman Alkitab

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita mempelajari Imamat pasal 26 tentang kutukan ketiga bagi orang yang tidak mau taat kepada Firman yaitu kelaparan.

Imamat 26:19-20,26,29

26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.

26:20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

26:26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.

26:29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.

 

Di akhir zaman ini akan terjadi kelaparan yang hebat. Baik kelaparan secara jasmani, apalagi kalau peperangan sudah meluas, belum lagi bencana alam, iklim semakin tidak menentu. Terutama kelaparan secara rohani, yaitu kelaparan akan Firman Tuhan, sehingga orang yang jatuh tidak bisa bangkit lagi. Betul-betul hidup dalam dosa sampai binasa selamanya.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Menjelajah dari utara, utara itu tempat meja roti sajian, berarti tidak ada lagi Firman. Dan mereka ke timur, berarti akhirnya mereka siap untuk diinjak-injak antikristus. Sangking dahsyatnya kelaparan itu manusia yang jatuh dalam dosa tidak bisa bertobat lagi karena tidak ada kekuatan Firman yang bisa mengangkat kembali.

 

Siapa yang dilanda kelaparan? Terutama hamba Tuhan pelayan Tuhan = imam-imam.

Yehezkiel 7:26

7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

 

Makanya kita perhatikan, kita hamba Tuhan pelayan Tuhan, jangan sampai dilanda kelaparan yang dahsyat sehingga tidak bisa bangkit lagi ketika jatuh dalam dosa. Mengapa kelaparan melanda imam-imam? Karena tidak menghargai tahbisan pelayanan. Jika belajar tentang tahbisan dalam Keluaran pasal 28 dan 29, imam itu sudah dijamin makanannya oleh Tuhan.

Keluaran 29:31-33

29:31 Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya kaumasak pada suatu tempat yang kudus.

29:32 Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan.

29:33 Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan kudus semuanya itu.

 

Kalau sudah ditahbiskan untuk melayani Tuhan, Tuhan jamin makanannya, tidak mungkin kelaparan.

Imamat 29:34-35

29:34 Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.

29:35 Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.

 

Kita yang sudah melayani Tuhan sebagai imam dalam bidang apa saja, hargai sungguh-sungguh tahbisan kita, layani Tuhan sungguh-sungguh, maka Tuhan jamin tidak mungkin kelaparan, baik secara jasmani terlebih secara rohani. Selama saya mengikut Tuhan, tidak pernah saya dengar ada hamba Tuhan yang mati kelaparan. Sekalipun sulit dalam pelayanan tetapi Tuhan pelihara.

 

Kalau tahbisan kita benar pasti Tuhan jamin pemeliharaan secara jasmani terutama secara rohani sehingga luput dari kelaparan yang akan meladan dunia ini. Tetapi ada syarat yang harus kita penuhi.

1.      Keluaran 29:22-24

29:22 Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya — sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan —

29:23 kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.

29:24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.

 

Ada 3 korban binatang yang dipersembahkan dalam pentahbisan, pertama lembu jantan sebagai korban pendamaian, yang kedua domba jantan kedua sebagai korban penyerahan diri dan yang ketiga yang kita baca ini, domba jantan kedua sebagai korban pentahbisan. Syarat pertama harus ada persembahan unjukan atau timang-timangan. Artinya harus tergembala dengan benar dan baik. Orang yang tergembala itu dia diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan oleh gembala lewat doa penyahutan, doa syafaat. Terserah dia mau berdoa subuh, pagi, siang, sore, malam, jemaat diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan oleh gembala. Setiap mau tidur malam, doa saya selalu Tuhan ampuni dosaku, dosa isteri dan anak-anak, ampuni dosa keluarga dan ampuni dosa seluruh sidang jemaat. Karena banyak terjadi setelah tidur tidak bangun-bangun lagi karena meninggal. Kalau tidak diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan lalu sementara dia tidur meninggal, bagaimana nasibnya itu.

 

Di bumi ada gembala manusia yang mengunjuk-unjuk, di Sorga ada Gembala Agung yang berdoa syafaat bagi kita. Itu pentingnya tergembala supaya kita diunjuk-unjuk, selalu diingat di hadapan Tuhan.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Mari tergembala dengan benar dan baik. Diunjuk-unjuk = digerak-gerakan. Yang mengunjuk adalah imam besar, kalau sekarang adalah gembala. Artinya gembala yang menggerakan sidang jemaat untuk kegiatan rohani lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Bukan dipaksa, diancam-ancam dan sebagainya. Biar Firman yang bekerja, Firman yang menggerakan sidang jemaat untuk masuk dalam kegiatan rohani. Kegiatan rohani itu melayani, masuk baptisan air, biar Firman Tuhan yang menggerakan.

 

Seringkali yang terjadi dalam penggembalaan terbalik, yang menggerakan justru jemaat. Hamba Tuhan dikomando harus begini harus begitu. Masuk persekutuan harus begini pak gembala. Gembala dipaksa masuk dalam satu persekutuan yang tidak benar! Yang banyak terjadi tua-tua yang mau mengatur gembala, harus begini, harus begitu! Gembala tinggal tunduk-tunduk, nurut saja, maunya tua-tua bagaimana gembala turuti. Kalau mau diatur-atur oleh jemaat, oleh tua-tua membuat gembala berkeluh kesah. Kalau gembala berkeluh kesah, hal itu tidak menguntungkan jemaat, jemaat yang rugi. Doa penyahutan terhalang, terhambat, tidak naik.

 

Sama seperti Yeremia, dipaksa oleh jemaat ikut ke Mesir. Sementara Firman Tuhan katakan jangan ke Mesir. Sampai orang-orang terpandang di Yehuda berkata ‘kamu berbohong, Firman Allah tidak begitu, ikut ke Mesir!’. Yeremia dipaksa ke Mesir dan dia mati di sana.

 

Mari kita bekerja sama dengan baik, jemaat mendoakan gembala, gembala menaikan doa penyahutan dan menggerakan jemaat dalam kegiatan rohani lewat Firman pengajaran. Jemaat jangan atur-atur gembala, terutama tua-tua!

Bilangan 11:24-25

11:24 Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah.

11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.

 

Roh Tuhan yang ada pada Musa, diambil sebagian dan ditaruh ke atas 70 tua-tua Israel. Dari ayat-ayat ini kita belajar bahwa tua-tua seharusnya 1 roh dengan gembala, jangan berseberangan dengan gembala! Terutama dalam hal kebijakan-kebijakan dalam penggembalaan. Gembala bilang begini kebijakan dalam penggembalaan, tua-tua harus sama. Tua-tua itu adalah pendukung utama dalam pelayanan, bukan penghambat, apalagi menjadi sandungan di dalam pelayanan. Tetapi kenyataan yang terjadi di mana-mana, tua-tua justru menghasut jemaat melawan gembala. Musa menghadapi pemberontakan Datan, Korah dan Abiram orang-orang kenamaan yang melawan Musa, melawan gembala. Semoga di sini tidak terjadi seperti itu, di mana-mana terjadi demikian.

 

Tua-tua boleh mengusulkan, tetapi keputusan ada di tangan gembala. Terutama dalam hal yang rohani, kebijakan-kebijakan dalam penggembalaan. Sebagai gembala jangan salah mengambil keputusan dalam perkara yang rohani. Karena itu menentukan nasib sidang jemaat di dunia ini sampai di akhirat nanti. Mulai dari hal persekutuan, jangan salah ambil keputusan. Dalam hal nikah, hamba Tuhan jangan salah mengambil keputusan.

 

Bagaimana supaya tidak salah dalam mengambil keputusan? Gembala banyak bergaul karib dengan Tuhan, banyak berdoa, banyak baca Alkitab. Hubungan dengan Tuhan harus erat supaya jangan salah mengambil keputusan. Contohnya raja Daud, sebelum mengambil keputusan dia selalu bertanya kepada Tuhan.

I Samuel 23:2,4,12; 30:8

23:2 Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."

23:4 Lalu bertanya pulalah Daud kepada TUHAN, maka TUHAN menjawab dia, firman-Nya: "Bersiaplah, pergilah ke Kehila, sebab Aku akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu."

23:12 Kemudian bertanyalah Daud: "Akan diserahkan oleh warga-warga kota Kehila itukah aku dengan orang-orangku ke dalam tangan Saul?" Firman TUHAN: "Akan mereka serahkan."

30:8 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

 

II Samuel 2:1; 5:19,23; 21:1

2:1 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron."

5:19 bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab Daud: "Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu."

5:23 maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: "Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.

21:1 Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon."

 

Ini pelajaran buat saya sebagai gembala untuk tidak salah mengambil keputusan harus bergaul erat dengan Tuhan, bertanya kepada Tuhan, berdoa, berpuasa.

 

2.      Keluaran 29:25

29:25 Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.

 

Syarat kedua ada korban api-apian. Pada korban api-apian daging dibakar. Jadi artinya kita mau membakar daging, mematikan daging supaya berbau harum di hadapan Tuhan. Dibakar dengan api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Allah. Itu semua ada dalam penggembalaan. Coba lihat dalam ruangan suci, di atas meja roti sajian ada dupa yang dibakar, ini menunjuk api Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Pada pelita emas ada api juga di situ, ini menunjukan dalam ibadah raya kita dibakar dengan api Roh Kudus. Pada mezbah dupa ada api di situ, artinya kita dibakar oleh api kasih Allah dalam ibadah doa penyembahan.

 

Ingat Musa, sebelum dia mengalami pengalaman dengan api Tuhan, waktu di Mesir dia coba melayani 2 orang tetapi gagal, dia membunuh. Lalu dia dikejar sehingga lari ke Midian. Untuk melayani 2 orang saja dia gagal karena dia belum punya pengalaman dengan api Tuhan. Nanti dalam Keluaran pasal 3, di gunung penggembalaan yaitu gunung Horeb, dia dibakar oleh api Tuhan, sehingga dia bisa diutus oleh Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir ke tanah Kanaan.

 

Yang terutama harus dibakar adalah:

a)      Ambisi daging. Banyak kali tanpa kita sadari sudah melayani dengan ambisi. Waktu dipuji kita langsung besar kepala. Apalagi kalau kami sebagai hamba Tuhan, waktu selesai khotbah dipuji jemaat, langsung senang sekali. Tetapi waktu dikritik, dikatai orang, marah, tidak terima! Itu ambisi daging.

b)      Emosi daging. Kadangkala kita melayani dengan emosi daging, semangat daging, bukan semangat dari Tuhan, bukan semangat dari Firman pengajaran. Waktu semua berhasil, semua lancar jaya semangat sekali. Begitu ada masalah, ada pergumulan, langsung loyo. Sampai berpikir betulkan Tuhan itu ada, kalau Tuhan itu ada, saya sudah melayani kenapa diperlakukan seperti ini. Banyak pikiran-pikiran negatif muncul, itu berarti melayani emosi daging.

 

Sama seperti waktu Yesus masuk Yerusalem, orang banyak berseru ‘hosana, hosana, hosana’ emosi daging. Berapa hari kemudian ganti suaranya ‘salibkan Dia, salibkan Dia!’. Banyak kali begitu, karena emosi daging sampai hamba Tuhan yang melayain dieluk-elukan ‘luar biasa, pemakaian Tuhan luar biasa!’. Begitu datang tantangan dan pergumulan ‘salibkan dia, salibkan dia’ dilawan hamba Tuhannya.

 

3.      Keluaran 29:26-28

29:26 Selanjutnya haruslah kauambil dada dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kaupersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan itulah bagian untukmu.

29:27 Demikianlah harus kaukuduskan dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus yang dipersembahkan dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan anak-anaknya.

29:28 Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel, yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus mereka bagi TUHAN.

 

Jadi syarat ketiga ada persembahan khusus. Dulu dari korban pentahbisan, dari korban keselamatan atau korban syukur orang Israel diambil persembahan khususnya bagi Tuhan tetapi dipercayakan kepada Harun dan anak-anaknya.

 

Persembahan khusus disebut juga persembahan tatangan, itu berpasangan dengan perpuluhan. Artinya Tuhan percayakan perpuluhan dan persembahan khusus kepada gembala yang benar tahbisannya. Jangan dirampas, jangan diambil!

Keluaran 29:28

29:28 Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel, yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus mereka bagi TUHAN.

 

Kita tidak tahu rekeningnya Tuhan, tidak ada! Ini persembahan bagi Tuhan tetapi dipercayakan kepada hamba Tuhan yaitu gembala yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, yang benar tahbisannya.

 

Ibrani 7:8-9

7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,

 

Lewi itu hamba Tuhan, imam-imam yang dipercaya oleh Tuhan. Dia yang diberikan hak untuk menerima perpuluhan dan persembahan khusus. Jangan dirampas atau tua-tua bersama jemaat mau mengatur perpuluhan, sehingga gembala digaji. Sistem Tuhan bukan begitu! Ada orang mengatakan perpuluhan itu Taurat, siapa bilang! Jauh sebelum Taurat Abraham sudah mengembalikan perpuluhan kepada Imam Besar Melkisedek. Yakub berjanji akan mengeluarkan perpuluhan, itu jauh sebelum zaman Taurat. Tadi dalam surat Ibrani, ini dalam Perjanjian Baru sudah lewat zaman Taurat tetapi masih ada perpuluhan. Sebelum zaman Taurat perpuluhan sudah ada, zaman Taurat ada dan sekarang sesudah zaman Taurat yaitu zaman perjanjian baru tetap ada. Perpuluhan ini sangat penting untuk menjamin pemeliharaan kehidupan kita dari kelaparan yang hebat di akhir zaman ini. Kalau perpuluhan tidak dikembalikan maka tidak ada makanan di rumah Tuhan, terjadi kelaparan sebab di rumah Tuhan tidak ada pembukaan rahasia Firman.

 

Maleakhi 3:10

3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

 

Dalam Keluaran 29:28 dikatakan perpuluhan itu bagi Tuhan. Jadi perpuluhan itu milik Tuhan, orang yang jujur mengembalikan perpuluhan dia juga adalah milik Tuhan. Kami hamba Tuhan yang dipercaya menerima perpuluhan dan persembahan khusus, jangan salah menggunakan. Tapi kami juga harus menunjukan teladan mengembalikan milik Tuhan.

 

Apa itu perpuluhan dan persembahan khusus. Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati Tuhan. Jadi bukan Tuhan lihat banyak sedikitnya, tetapi Tuhan lihat pengakuannya bahwa kita sudah diberkati Tuhan.

Kejadian 28:22

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

 

Kadang kita berpikir terlalu sedikit ini, malu kalau mau dibawa ke rumah Tuhan, simpan-simpan dulu. Eh tiba-tiba ada kebutuhan, jadinya uang perpuluhan terpakai ‘pinjam dulu Tuhan, nanti saya kembalikan’ tetapi malah lupa! Tuhan tidak lihat jumlahnya, yang penting pengakuan dari kita bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Kalau disimpan-simpan tunggu banyak baru diserahkan itu bisa terpakai. Dan kalau sudah lupa dikembalikan bagaimana!

 

Dasar perpuluhan adalah kebenaran. Jadi berkat-berkat yang didapat dengan hasil tidak benar janganlah diperpuluhkan! Jadi kalau berkatnya dari yang tidak benar jangan dibawa! Tetapi tidak mungkin juga saya mau tanya-tanya, kesadaran sendiri saja.

 


Kita hidup dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Bukan dari berkat-berkat yang ada pada kita



Keluaran 16:35-36

16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

16:36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

 

Manna itu kaitannya dengan persepuluhan. Manna menunjuk Firman penggembalaan yang memelihara hidup kita. Tuhan bukakan Firman kalau kita jujur mengembalikan perpuluhan. Jadi ini yang memelihara hidup kita di padang gurun dunia ini sampai kita masuk di Kanaan Samawi, Yerusalem yang baru. Ini adilnya Tuhan, kalau Tuhan memelihara kita dari apa yang kita miliki di dunia ini, kasihan yang tidak punya apa-apa tidak mendapat pemeliharaan. Tetapi adilnya Tuhan kita dipelihara dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Jadi kalau itu kita ambil dan kita rampas maka hilang pemeliharaan, tidak ada perlindungan.

 

Persembahan khusus adalah ucapan syukur bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Dasarnya adalah kerelaan hati dan dengan sukacita. Kita rela kasih berapa sudah seperti itulah. Jangan memberi karena mau pamer.

 

1.      Keluaran 29:29-30

29:29 Pakaian kudus kepunyaan Harun itu haruslah turun kepada anak-anaknya yang kemudian, supaya mereka memakainya apabila mereka diurapi dan ditahbiskan.

29:30 Tujuh hari lamanya haruslah pakaian itu dikenakan oleh imam penggantinya dari antara anak-anaknya, yang akan masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus.

 

Syarat keempat ada pakaian imam besar. Jadi pakaian Harun turun kepada anaknya, dari anaknya turun kepada anak cucunya, terus seperti itu sampai selama-lamanya turun temurun. Artinya harus meneladani pelayanan Yesus Imam Besar. Mau dipelihara Tuhan dan dijamin hidup kita maka kita harus meneladani pelayanan Yesus Imam Besar. Pakaian Yesus kita pakai, itu meneladani pelayanan Yesus Imam Besar yaitu:

a)      Melayani dalam kesucian

Ibrani 7:26

7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

 

Yang kita kejar sekarang ini adalah kesucian, itu meneladani Yesus Imam Besar, jangan jamah yang najis!

 

b)      Melayani dengan rela berkorban apapun yang digerakan oleh Tuhan. Yesus Imam Besar berkorban nyawa. Kalau Tuhan minta harus kita korbankan, Tuhan minta waktu korbankan, Tuhan minta tenaga korbankan, Tuhan minta harta, pikiran, perasaan, sampai seluruh hidup Tuhan minta korbankan, berikan kepada Tuhan.

 

c)      Imam Besar itu setahun sekali mengadakan pelayanan pendamaian. Jadi meneladani Yesus Imam Besar adalah melayani dengan hati damai sejahtera. Jangan ada pahit, iri, dendam, benci dan sebagainya. Rugi kalau seperti itu, pasti kering! Tidak ada berkat rohani, juga tidak ada berkat jasmani.

 

Tadi disebutkan daging yang diperuntukan untuk Harun dan anak-anaknya dari korban pentahbisan. Jadi kalau disimpulkan, jaminan hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan tergantung pada tahbisannya, bukan bergantung pada apa yang ada di dunia ini, bukan bergantung pada jemaat. Kalau bergantung pada jemaat berarti waktu saya jadi pengerja tidak dipelihara.

 

Pemakaian pelayan Tuhan bergantung pada kesucian, semakin meningkat kesuciannya semakin dipakai Tuhan dan semakin diberkati oleh Tuhan.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Kudus dulu baru terpelihara. Pemeliharaan Tuhan itu sempurna, tubuh, jiwa dan roh dipelihara.

 

Dari pelajaran ini, kepada pelayan-pelayan Tuhan jangan memikirkan soal kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi memikirkan bagaimana kita menjaga kesucian. Itu yang terutama kita harus pikirkan! Bagaimana kita menjaga kesucian supaya kita dipakai Tuhan dan berkenan kepada Tuhan. Apalagi kita hidup di dunia yang bagaikan padang gurun yang serba sulit semuanya. Kalau yang kita pikirkan kebutuhan sehari-hari sampai tabrak kesucian, langgar kesucian demi dapat kebutuhan sehari-hari, kita malah semakin kering. Sumber-sumber di dunia ini akan semakin kering! Tetapi kalau kita pikirkan kesucian, bagaimana kita menjaga kesucian untuk bisa berkenan dan dipakai oleh Tuhan, maka percayalah, Tuhan sudah menjamin hidup kita sampai di zaman antikristus.

 

Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh lalu hanya pikir yang jasmani. Harus pikirkan kesucian, bagaimana melayani jemaat dalam kesucian.

I Korintus 9:13-14

9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.

 

Kita harus yakin, kalau kudus pasti Tuhan pelihara. Hidup dari pemberitaan Firman artinya, Firman itu menyucikan, jadi kita hidup dari kesucian. Bukan berarti pemberitaan Firman jadi barang dagangan, dijual untuk dapat penghidupan! Hidup dari kesucian, maka dalam situasi kondisi apa saja kita pasti hidup. Asalkan tahbisan kita benar, kita dalam kesucian. Yang penting kejar kesucian, Tuhan pasti pelihara.

 

Keluaran 29:34

29:34 Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.

 

Kalau ada sisa daging dan roti dari persembahan pentahbisan sampai pagi, harus dibakar sampai habis. Ada sisa berarti ada kelimpahan. Artinya bagi kita jaminan pemeliharaan Tuhan itu berkelimpahan! Kadang saya sampai bingung sendiri dari mana uang ini, koq bisa bangun gereja. Kalau mau KKR ada saja berkat sehingga tiket pergi pulang sudah Tuhan sediakan. Mau menggelar ibadah natal dan paskah persekutuan, selalu ada Tuhan sediakan. Tetapi jangan ukur kelimpahan itu dengan uang. Lalu kelimpahan yang dimaksud ini apa? Kelimpahan yang dimaksud adalah melimpah dengan ucapan syukur.

II Korintus 9:11-12

9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

 

Berapapun yang kita dapatkan kalau bisa mengucap syukur itu adalah kelimpahan. Ucapan syukur dan penyembahan itu bagaikan persembahan yang berbau harum bagi Tuhan.

 

Tadi dikatakan kalau ada roti yang tinggal sampai pagi harus dibakar. Artinya setiap kali kita bangun pagi, setiap kali kita bangun tidur membuka mata kita yang terutama kita lakukan adalah menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan. Supaya ucapan syukur itu melimpah, maka saat kita diberkati jangan lupa berbagi kepada sesama yang membutuhkan, itu adalah suatu pelayanan kasih.

 

Ini untuk kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, hidup kita terpelihara dari tahbisan kita yang benar. Hamba Tuhan pelayan Tuhan bisa hidup di mana saja, kapan saja, dalam situasi kondisi apa saja, sebab dia hidup dari kemurahan Tuhan. Asalkan tahbisannya benar dan selalu mengucap syukur. Waktu dapat sedikit bersungut, dapat banyak bersungut, tidak bisa dipelihara hamba Tuhan seperti itu! Ada orang kasih sekian mengomel, dikasih lebih banyak tetap mengomel. Berapapun yang kita dapatkan kita bisa mengucap syukur maka kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja. Hamba Tuhan seperti ini digambarkan seperti hisop, tumbuhan kecil dan lemah tetapi bisa menembusi dinding batu!

I Raja-raja 4:33

4:33 Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.

 

Hisop tumbuh pada dinding batu, di mana saja, kapan saja bisa hidup bisa hidup oleh kemurahan Tuhan. Jangan heran kalau kita sudah punya tahbisan yang benar, dipelihara oleh Tuhan, dijamin oleh Tuhan, bisa hidup di mana saja seperti hisop, tetapi masih harus dicelup dalam darah.

Keluaran 12:22-23

12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.

 

Artinya sudah melayani Tuhan dengan benar dalam tahbisan yang benar dalam kesucian, sudah dijamin oleh Tuhan, tetapi kita masih harus mengalami percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Kalau tidak mau dicelup dalam darah maka rohani kita akan kering bahkan mati rohani! Kenapa banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan sudah dipakai oleh Tuhan luar biasa tiba-tiba hilang, kering? Karena tidak mau dicelup dalam darah! Menderita dalam pelayanan, lalu ada tawaran menggiurkan di tempat lain, gerejanya sudah besar, sidangnya sudah banyak, dia berkata habis panggilan di sini lalu pindah di gereja yang lebih besar. Begitu dia pindah, dia kering di sana, mati.

 

Dulu saya sempat ditawari di suatu tempat, gereja sudah ada, pastori sudah ada, cabangnya juga ada. Tetapi bukan di situ panggilan saya, Tuhan panggil saya melayani di Tonusu. Kalau mau ikuti yang enak saya pilih di sana, sudah ada gereja, sudah ada pastori, sudah ada semuanya, apalagi di kota, enak saya! Tetapi kalau saya mau berarti saya kering. Harus dicelup dalam darah supaya tidak kering, jangan mati. Kalau dicelup dalam darah kita berguna. Hisop yang dicelup dalam darah berguna untuk menyapukan darah pada ambang dan kedua tiang pintu rumah orang Israel sehingga malaikat maut tidak masuk di situ.

 

Hasilnya:

a)      Darah yang disapukan dengan hisop di ambang dan kedua tiang pintu rumah orang Israel membuat mereka lupu tdari maut. Artinya kita dipakai Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Masih banyak yang belum percaya Yesus, banyak yang sudah percaya Yesus tetapi masih hidup dalam dosa. Kita dipakai menyelamatkan jiwa-jiwa. Bagi jemaat kita dipakai untuk bersaksi, saksikan Firman penginjilan kepada orang yang belum percaya Yesus, saksikan Firman pengajaran kepada orang yang sudah percaya Yesus. Kami hamba Tuhan dipakai memberitakan Firman penginjilan, dipakai memberitakan Firman pengajaran sehingga jiwa-jiwa diselamatkan sampai disempurnakan. Mungkin keluarga kita masih ada yang belum mengerti bagaimana pengenalan yang benar tentang Yesus, ayo kita bersaksi. Kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

b)      Imamat 14:4-6 (Perikop; Penyakit kusta)

14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.

14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.

14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu.

 

Ini tentang pentahiran kusta. Jadi hisop dipakai dalam pentahiran kusta.

Mazmur 51:9

51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

 

Tahir ini adalah penyembuhan dari kusta. Jadi kalau kita dicelup dalam darah bukan untuk dihancurkan tetapi untuk mengalami pentahiran dari kusta = mengalami penyucian dari dosa kebenaran diri sendiri.

 

Ini awasan bagi kita, ketika sudah dipakai oleh Tuhan, sudah diberkati oleh Tuhan, muncul dosa kebenaran diri sendiri. Mulai merasa lebih benar dari yang lain, merasa lebih dipakai dari yang lain, meremehkan yang lain, mengecilkan yang lain, menghina yang lain. Ini dosa kebenaran diri sendiri. Sebab itu harus dicelup dalam darah, supaya tetap terjaga kerendahan hatinya, tidak merasa sok hebat, lebih dari yang lain. Seperti Ayub dicelup dalam darah sehingga dia bisa duduk dalam debu dan abu, merendahkan diri serendah-rendahnya, hanya bagaikan debu tanah liat. Ayub suci dan saleh, dia diberkati luar biasa. Tetapi ternyata ditemui pada Ayub ada kebenaran diri sendiri, nanti ketahuan waktu dicelup dalam darah.

 

Jangan heran kalau kita dicelup dalam darah, ada percikan darah kita alami, maksudnya supaya jangan sombong, jangan ada kebenaran diri sendiri, jangan merendahkan yang lain, jangan meremehkan yang lain. Biar pemakaian Tuhan tetap berlanjut pada kita.

 

c)      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Hasilnya kita menerima Roh Kemuliaan.  Kita ini manusia daging, pelayanan yang kita kerjakan adalah pelayanan roh. Kalau tanpa Roh Kudus lalu kita melayani dengan daging, tidak akan berhasil. Tuhan lebih tahu  kita butuh Roh Kudus. Makanya kalau dikasih masuk percikan darah jangan kita protes. Nikmati supaya menerima pencurahan Roh Kudus. Semakin luar biasa percikan darahnya, semakin luar biasa urapannya dan semakin luar biasa dipakai Tuhan, plus semakin luar biasa diberkati Tuhan. Sebab itu jangan bersungut, jangan mengomel, bapak ibu jangan mundur menghadapi percikan darah.

 

Roh Kudus ini yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani adalah bahagia di tengah penderitaan. Bagi orang dunia kalau ada orang bahagia di tengah penderitaan itu dikatakan gila. Tetapi kita di dalam Tuhan sekalipun menghadapi penderitaan, Roh Kudus mengubahkan kita sehingga kita bisa bahagia di tengah penderitaan. Bahagia di sini artinya menjadi pribadi yang kuat dan teguh hati.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kuat teguh hati kita bisa siap sedia menanti kedatangan Yesus kedua kali sebagai mempelai wanita Tuhan dan kita siap masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah. Secara jasmani orang yang kuat teguh hati bisa sabar menanti pertolongan Tuhan pada waktunya. Yakinlah kalau mujizat yang rohani bisa terjadi, sabarlah menanti mujizat jasmani juga pasti terjadi. Di depan ada perjamuan suci, ini jaminan kepastian dari Tuhan bahwa kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan akan dipelihara oleh Tuhan secara ajaib sampai di zaman antikristus, sampai Yesus datang kembali kedua kali. Secara rohani kita dikuatkan lewat Firman dan perjamuan suci untuk tetap bertahan mengikut Tuhan. Apapun percikan darah yang dialami, seperti hisop dicelup dalam darah, tetapi mendapat hasil yang luar biasa dari Tuhan. Jangan mundur, jangan putus asa tetapi kita tetap kuat teguh hati.

 

Tuhan Yesus memberkati.