Yoel 1:9,13-14
1:9 Korban
sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah TUHAN; dan berkabunglah para
imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
1:13 Lilitkanlah
kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan
mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan
Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban
curahan.
1:14 Adakanlah
puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan
seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
Saya
sebagai hamba Tuhan harus berhati-hati terhadap peringatan Tuhan melalui rasul
Petrus.
II Petrus 1:20-21
1:20 Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.
Jangan
sampai hamba Tuhan menerangkan salah Kitab Suci, sebab ada orang yang tidak
teguh imannya sehingga memutar balikkan Firman sehingga akhirnya binasa dirinya
sendiri.
II Petrus 3:16
3:16 Hal itu
dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini.
Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang
yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi
kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan
tulisan-tulisan yang lain.
Kita
mendengar bahwa Firman itu harus diterangkan oleh Firman, jangan sampai salah.
Karena rasul Petrus mengakui surat-surat rasul Paulus. Dan dia katakan banyak
yang sukar untuk dipahami.
II Petrus 3:15
3:15 Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti
juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya.
Sehingga
pada ayat 16 dikatakan karena gegabah menerangkan sehingga orang itu akhirnya
binasa. Itu sebabnya saya hanya mendekati Firman Tuhan lewat:
Amos 4:13
4:13 Sebab
sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang
memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar
dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah
semesta alam, itulah nama-Nya.
Karena
Firman ini pikiran Tuhan maka saya harus memohon belas kasihan kepada Tuhan,
dengan catatan saya harus bergaul karib dengan Tuhan supaya pikiran Tuhan itu
dinyatakan kepadaku. Sebagai gembala agar saya bisa menyampaikan kepada sidang jemaat
apa pikiran Tuhan, supaya tidak gegabah. Apalagi sampai menafsir-nafsirkan, itu
nanti salah.
Dalam
khotbah Petrus dia mengangkat tentang kitab nabi Yoel. Walaupun itu ada pada
perjanjian lama tetapi isi kitab Yoel itu menyangkut kegerakan Roh Kudus pada
gereja hujan awal maupun gereja hujan akhir.
Kita
melihat keluhan Tuhan yang disampaikan oleh Yoel ini mengatakan korban sajian
dan curahan sudah lenyap. Itu suatu keprihatinan Yoel yang adalah keprihatinan
Tuhan. Kita sekarang berada pada kegerakan hujan akhir, kita harus waspada.
Karena dikataan korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari rumah Tuhan.
Korban
sajian terbuat dari tepung yang terbaik. Kemudian diolah dengan minyak. Setelah
menjadi roti, harus ada kemenyan di sampingnya. Tepung yang terbaik yang ada
hubungannya dengan korban sajian yang sudah hilang, itu menunjuk pekerjaan kebenaran
Firman yang menyucikan gereja Tuhan hampir dapat dikatakan tidak nampak. Gereja
Tuhan tidak lagi mengalami penyucian, gereja Tuhan sudah mandek, sudah tidak
lagi berjalan penyucian oleh pekerjaan kebenaran Firman Tuhan yang bagaikan
tepung yang terbaik itu.
Mengapa
hal ini terjadi? Sebab gereja Tuhan diganggu oleh roh zaman Nuh dan roh zaman
Sodom. Itu yang dominan dalam gereja sehingga penyucian terhambat karena gereja
justru hidup dalam kenajisan. Bukan hanya kenajisan tetapi juga hidup duniawi.
Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini? Itu sebabnya kami hamba Tuhan dan
jemaat sebagai imam, mari kita meratap, jangan kita anggap biasa. Kita harus
berdoa dan berpuasa. Hari ini kita berpuasa persoalan hal itu!
Kalau
penyucian sudah terhambat dalam gereja Tuhan, anak Tuhan tidak lagi gentar akan
kebenaran Firman, nikah tidak lagi gentar akan kebenaran Allah, berarti dalam
hidup itu sudah lenyap korban sajian. Ini sangat berbahaya, itu sebabnya kita
harus mengambil sikap bergumul dalam doa puasa.
Tepung
yang terbaik ini bukan didapat begitu saja, itu dari gandum. Kita tahu
prosesnya dijemur, ditumbuk, dikupas, kemudian ditumbuk lagi lalu ditampi. Jadi
proses untuk mendapatkan tepung yang terbaik adalah lewat ditumbuk dan diayak
ulang berulang. Jadi penyucian lewat pekerjaan kebenara Firman yang bagaikan
tepung yang terbaik, itu berjalan ulang berulang.
Pekerjaan
penumbukan dan pengayakan itu memang tidak enak tetapi harus kita terima karena
kita ada pada saat menjelang kedatangan Tuhan. Tuhan mengatakan kalau mereka
terus bersikap seperti itu maka akan Tuhan musnahkan mereka.
Yoel 1:15
1:15 Wahai, hari
itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang
Mahakuasa.
Kalau
penyucian tidak berjalan dalam gereja, gereja sudah duniawi, gereja sudah hidup
dalam kenajisan, berarti bukan hari Tuhan untuk menolong dia tetapi malah pemusnahan.
Kalau
hamba Tuhan malas menyimpan Firman maka mau jadi apa sidang jemaat yang kau
layani! Nanti korban sajian tidak berjalan, berarti stagnan penyucian di dalam
sidang jemaat. Kalau penyucian tidak berjalan itu sama dengan mengundang
kemusnahan.
Yehezkiel 9:6
9:6 Orang-orang
tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan,
bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu,
jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai
dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
Yang
dimusnahkan adalah orang yang tidak mengalami pekerjaan penyucian dalam
dirinya. Yang mengabaikan mezbah korban bakaran, berarti mengabaikan pekerjaan
pendamaian Korban Kristus.
Apa
yang dinubuatkan oleh Firman Tuhan, biarlah kita masuk pada penggenapan yang
positif, jangan yang negatif. Tuhan tidak tega dalam gereja tidak berjalan
penyucian. Kalau berjalan penyucian maka akan berakhir dengan kemuliaan. Kalau
tidak berjalan penyucian maka akan berakhir dengan pemusnahan. Yang terahir ini
jangan sampai terjadi pada kita.
Bicara
tepung yang terbaik itu menunjuk kebenaran Firman yang menyucikan, berarti
menunjuk meja roti sajian. Ada minyak berarti menunjuk pelita emas. Ada
kemenyan berarti ada mezbah dupa emas. Kalau tiga hal ini berjalan maka akan
ada air anggur yang menunjuk sukacita dalam nikah yang memuncak pada sukacita
dalam nikah yang rohani.
Kami
pekabar mempelai, jangan hanya slogan. Satu atau dua jiwa yang Tuhan
percayakan, berat tanggung jawab kami hamba Tuhan. Mau ke mana kami mengarahkan
jemaat, apakah mengarah pada kemusnahan atau sempurna bersama dengan Tuhan
Yesus. Hamba Tuhan entah engkau di desa atau di kota, jiwa itu sama saja di
mata Tuhan.
Imamat 2:1
2:1
"Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian
kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus
menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
Tepung
yang terbaik menunjuk ibadah pendalaman Alkitab, minyak itu menunjuk ibadah
raya, kemenyan itu menunjuk ibadah doa penyembahan. Tujuan dari tiga macam
ibadah ini supaya gereja Tuhan mengalami proses penyucian menjadi mempelai
wanita Tuhan, bukan untuk dimusnahkan.
Pekerjaan
penyucian sudah tidak berjalan sebab dosa zaman Nuh dan zaman Lot sudah ada
dalam gereja. Itu yang menggerus pekerjaan penyucian dalam gereja. Apalagi
kalau sampai pelayan Tuhan yang berbuat seperti itu, mau diharap apa dari orang
itu!
Ditumbuk
dan diayak itu memang tidak enak tetapi itu harus kita alami. Rasul Paulus
sudah mengalami proses penumbukkan itu.
II Korintus 4:7-10
4:7 Tetapi harta
ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang
melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala
hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus
asa;
4:9 kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak
binasa.
4:10 Kami
senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus
juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Jadi
proses penumbukkan itu untuk mendapatkan tepung yang terbaik. Proses
penumbukkan itu harus ulang berulang. Masakan membuat tepung itu hanya satu
kali penumbukan, harus berulang-berulang ditumbuk lalu diayak sampai mendapatkan
tepung terbaik. Itulah kehidupan yang berjalan penyucian dalam dirinya.
Sehingga ancaman yang ada dalam Yoel 1:15 dilalukan dan dia jatuh dalam pelukan
Tuhan Yesus.
Ayo
sidang jemaat kita kejar pekerjaan penyucian. Ketika mendengarkan Firman Tuhan
berdoa kepada Tuhan “Tuhan tolong tunjukkan, aku rindu disucikan”. Penyucian
itu berjalan terus sampai saudara sempurna sama seperti Tuhan Yesus.
Imamat 2:1-2,5
2:1
"Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian
kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus
menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
2:2 Lalu korban
itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari
korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka
imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan
korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
2:5 Jikalau
persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan,
haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang
tidak beragi.
Tepung
tadi menjadi adonan roti bundar, kemudian dibakar. Tujuannya dibakar supaya
tidak mentah.
Hosea 7:8
7:8 Efraim
mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar
yang tidak dibalik.
Jadi
di bawahnya gosong dan di atasnya masih mentah, berarti di atas dan di bawah
sama-sama tidak bisa dimakan. Dibakar supaya tidak mentah, maksudnya supaya
kita benar-benar dapat
dikonsumsi oleh Tuhan, tidak dikonsumsi orang lain apalagi dikonsumsi oleh
setan. Dengan kata lain kita menjaga kemurniannya, jangan sampai dicampur.
Hosea 7:8 (Terjemahan Lama)
7:8 Bahwa
Efrayim sudah mencampurkan dirinya dengan segala bangsa jadi satu adonan, dan
Efrayim bagaikan sebuah apam yang tiada dibalik belah.
Adonan
yang mentah itu ada hubungannya dengan hidup campur, ini yang membuat penyucian
tidak berjalan. Hidupnya campur bahkan pengajarannya campur. Bagaimana mau
terjadi penyuccian terhadap orang ini. Tidak jelas identitasnya bagaimana,
apakah dia anak Tuhan atau bukan. Inilah Efraim, inilah roti yang katanya
dibakar tetapi tidak masak bagian atas tetapi bawahnya sudah gosong sehingga
tidak bisa dimakan.
Imamat 2:6
2:6 Korban itu harus
dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
Dipotong-potong
berarti ada pemisahan/ mengalami pemisahan.
Markus 10:29-30
10:29 Jawab
Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku
dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu
sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah,
saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai
berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup
yang kekal.
Berani
dipisah, berani dipotong, bukan berarti saudara kehilangan segala-galanya.
Tetapi akan Tuhan kembalikan 100 kali lipat, bahkan hidup kekal.
Meninggalkan
rumahnya berarti meninggalkan hidup lamanya, meninggalkan ibu bapanya, sampai
meninggalkan ladangnya, berarti meninggalkan pekerjaannya.
Dalam
Imamat pasal 20, dua kali Tuhan mengatakan “Aku telah memisahkan kamu”. Berarti
Tuhan memisahkan kehidupan saudara untuk Tuhan, bukan untuk dimiliki yang lain.
Kalau tidak ada pemisahan yang jelas itu berarti kabur dan tidak akan ditangani
oleh Imam Besar, karena Imam Besar sendiri dikatakan Tuhan pisahkan.
Ibrani 7:26
7:26 Sebab Imam
Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa
noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada
tingkat-tingkat sorga,
Imam
Besar melayani kita supaya kita pisah dengan dunia, pisah dengan hal-hal yang
bukan selera Tuhan. Kalau seperti itu berarti kita tampil sebagai korban sajian
yang mengalami penyucian terus menerus sampai sempurna. Ini yang kadang kita
lupakan dalam gereja Tuhan yaitu korban sajian. Pekerjaan penyucian oleh
pekerjaan Firman Tuhan sudah tidak berjalan. Kemudian urapan Roh Kudus sudah
hilang.
Dalam
korban sajian ada dua macam roti. Ada yang diolah dan dioles dengan minyak,
itulah roti bundar dan ada roti yang hanya di oles dengan minyak. Supaya kita
benar-benar menjadi korban sajian dan ada pemisahan dengan dunia, maka bukan
nanti di gereja baru kita katakan ada urapan. Di rumah dan di manapun kita
berada tetap harus ada urapan. Jangan kita hanya urapan di dalam gereja tetapi
di luar malah umbar nafsu! Jangan kita lupa bahwa kita ini adalah orang yang
dipisahkan Tuhan dari dunia.
Imamat 20:24,26
20:24 Tetapi
kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan
Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu
dari bangsa-bangsa lain.
20:26 Kuduslah
kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari
bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Tujuan
Tuhan kepada Israel lebih dahulu tetapi tidak berhenti hanya kepada Israel,
juga kepada saya dan saudara. Imam Besar dipisahkan dari yang lain untuk
melayani saudara supaya kita juga pisah dari dunia menjadi korban sajian.
Pekerjaan penyucian berjalan, itu bukti bahwa kita dipisah oleh Tuhan. Kalau
penyucian itu macet, saya lebih dahulu pukul diri. Itu berarti kesalahan saya
kalau dalam gereja tidak terasa lagi pekerjaan penyucian. Kalau seperti itu mau
apa, tinggal menunggu pemusnahan.
Ada
6 orang pemusnah yang akan berjalan. Tetapi sebelum mereka berangkat, mereka
berdiri di samping mezbah. Tetapi untung ada orang yang ketujuh yang memakai
dawat penyurat di pinggangnya. Dia yang lebih dulu berjalan untuk menaruh tanda
T di dahi orang-orang yang berkeluh kesah, bergumul, berdoa puasa karena ngeri
melihat keadaan dunia. Hanya orang yang berkeluh kesah itu yang mendapat huruf
T. Bukan orang yang terlibat dengan dunia.
Yehezkiel 9:2
9:2 Lihat, enam
orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke
utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara
mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini
masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.
Penyucian
itu berangkat dari mezbah korban bakaran. Kita menjadi umat Tuhan yang akan
menuju pada pemisahan karena korban Kristus. Itu yang tidak lagi dihargai oleh umat
Tuhan sehingga penyucian tidak berjalan. Mengapa? Sebab ada dosa sodom dan
gomora. Sodom artinya hubungan seks laki-laki dengan laki-laki, gomora artinya
hubungan seks perempuan dengan perempuan. Ini dosa kenajisan berganda. Ini
yang membuat orang itu tidak bisa dapat huruf T.
Yehezkiel 9:4
9:4 Firman TUHAN
kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan
tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala
perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
Bukan
ikut serta tetapi mereka malah berkeluh kesah melihat
hal seperti itu. Semoga kita menjadi orang yang
berkeluh kesah melihat keadaan dunia di akhir zaman ini. Kombinasi dosa Sodom
dan Gomora ini yang menghancurkan gereja sehingga musnahlah korban sajian dan
korban curahan. Anak muda bawalah hidupmu mencintai Tuhan, rajinlah beribadah, dengarlah Firman Tuhan,
ikuti nasihat hamba Tunan. Jangan saudara ada dalam Yoel 1:15 dan Yehezkiel
9:6. Namanya dimusnahkan itu tidak enak.
Yoel 1:15
1:15 Wahai, hari
itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang
Mahakuasa.
Pemusnah
yang dari Maha Kuasa itulah 6 orang yang membawa cokmar pembinasa. Itulah yang
nanti akan kerja keras dalam 3,5 tahun aniaya, Tuhan biarkan antikristus
bekerja dan Tuhan lepas tangan.
Yehezkiel 9:6
9:6 Orang-orang
tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan,
bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu,
jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai
dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
Peringatan
Tuhan ini harus kita perhatikan, harus kita tanggapi dengan serius, sebab ini
bukan gertak sambal Tuhan, kelak nanti akan berbuah.
Dikatakan
tadi yang mendapat huruf T adalah yang berkeluh kesah, termasuk orang yang
sedih mengapa korban sajian sudah tertahan dan korban curahan sudah lenyap dari
rumah Tuhan. Kitab nabi Yoel ini menyentuh gereja hujan akhir yang harus kita
serius memperhatikannya.
Ketika
korban sajian itu mau dijalankan, lebih dahulu dibawa kepada imam lalu imam
mengambil segenggam. Walaupun hanya segenggam tetapi nilainya sangat luar
biasa. Saya yakini saudara pasti merindukan itu dan menikmatinya.
Imamat 2:2
2:2 Lalu korban
itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari
korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya,
maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian
ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan
bagi TUHAN.
Pengkhotbah 4:6
4:6 Segenggam
ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring
angin.
Dari
korban sajian itu hanya dibutuhkan segenggam tepung yang diambil oleh imam. Artinya
kehidupan yang korban sajian dan curahannya tidak tertahan, berarti
penyuciannya berjalan, maka dalam dirinya ada roh ketenangan. Penyucian
berjalan sehingga ketenangan bertambah terus. Bukankah enak kalau seperti itu.
Bukankah dunia ini sudah tidak ada ketenangan, tetapi oleh kuasa Firman kita
mau dipisahkan oleh Tuhan lewat pelayanan Imam Besar yang juga dipisahkan oleh
Tuhan, maksudnya supaya kita menikmati ketenangan.
Kalau
pagi, siang, sore hanya keluh kesah, ratapan dan risau terus, itu menunjukkan
penyucian tidak berjalan dalam kehidupan orang itu. Tidak usah kita mengelak.
Kalau saja saya dalam pelayanan selalu risau, selalu kesal, itu berarti
penyucian tidak berjalan.
Yehezkiel 2:10
2:10 lalu
dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di
sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.
Ini
keluh kesah dan rintihan yang positif karena melihat keadaan umat Tuhan yang
tidak benar. Tetapi kalau umat Tuhan merintih dan keluh kesah karena masalah
yang duniawi, itu berarti tidak ada ketenangan dalam dirinya dan itu tandanya
penyucian tidak berjalan dalam dirinya, kebenaran Firman Tuhan tidak bekerja
pada dirinya. Ini yang jangan sampai terjadi.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Berarti
kehidupan yang menikmati pekerjaan penyucian Firman maka ketika mendengar
Firman dia terkoreksi terus dan penyucian itu berjalan terus sampai tuntas.
Umat Tuhan seperti itu berarti ketenangannya bertumbuh. Ini jangan lenyap dari
diri kita sebab kalau itu lenyap maka itu yang menyebabkan pemusnahan terjadi
pada diri orang itu.
Minyak
curahan itu nanti akan menghentar pada korban keselamatan atau korban syukur.
Kenapa umat Tuhan terlalu banyak bersungut, hidupnya banyak merintih dan
berkeluh kesah, mengomel? Sebab minyak urapan itu sudah musnah, sudah hilang
bersama dengan korban syukur. Karena minyak urapan ini sudah satu dengan korban syukur. Pada
korban sajian ada minyak, tetapi kalau korban sajian tertahan maka yang muncul
sungutan.
Imamat 23:19
23:19 Kemudian
kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa,
dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan.
Ayat
ini masuk pada kelompok pesta Pentakosta, masa raya yang keempat dari tujuh
masa raya. Masa raya Pentakosta atau ketuangan Roh Kudus akan menghentar umat
Tuhan masuk pada korban keselamatan, korban syukur.
Urapan
Roh Kudus ini bicara minyak urapan dalam korban sajian. Kenapa urapan lenyap?
Sebab sudah tidak ada syukur. Dalam rumah tangga perhatikan ibu-ibu, kalau
suami sudah tidak ada lagi syukurnya katakan “aduh sudah hilang korban sajian”
masuk kamar dan doakan suamimu. Begitu juga kalau suami melihat isteri sudah
mengomel dan bersungut, masuk kamar dan berdoa sebab isterimu sudah kehilangan
korban sajian.
Alangkah
indahnya kalau suami isteri begitu bangun pagi langsung berlutut berdoa memuji
Tuhan “Puji Tuhan, Engkau menjaga kami tidur lelap dan saya bermimpi ketemu
Tuhan”. Enak sekali kalau seperti itu. Begitu isteri mengiris bawang dan kena
jari langsung berucap “puji Tuhan”. Jalan terpeleset “puji Tuhan” tidak berkata
“di mana matamu!”. Kalau selalu mengucap syukur berarti ada urapan Roh Kudus,
ada minyak, ada korban sajian, ada kemenyan dalam kehidupan itu.
Keluh
kesah yang benar adalah keluh kesah melihat keadaan dunia ini di mana dosa semakin
berkembang. Itu keluhan yang benar seperti yang kita gelar sekarang ini dalam
doa puasa. Berdoalah supaya Imam Besar berjalan memberikan huruf T kepada kita.
Dalam abjad orang Yahudi huruf yang terakhir adalah
(dibaca:Taw).
Berarti “inilah orang-orang pilihanku yang terakhir”. Sekaligus itu adalah
tanda salib, orang-orang yang sudah menyalibkan dagingnya. Ini generasi akhir,
bukan lagi generasi penerus dosa kejahatan dan kenajisan.
Korban
tidak boleh pakai madu. Artinya kalau menarik jiwa karena diberikan sesuatu
sebagai pemanis maka orang itu tidak akan bertahan. Tetapi kalau dia datang
karena tertarik pada pengajaran, orang itu pasti bertahan. Kalau kita beribadah
hanya ditarik dengan madu, itu korban sajian yang salah.
Kalau
dia tertarik pada pengajaran maka apapun yang terjadi dia tidak peduli.
Walaupun harus ditumbuk, diayak ulang berulang sampai halus, dia tidak peduli, yang
penting dia berhasil bersekutu dengan Tuhan Yesus.
Ragi
dan madu selalu kerja sama.
Lukas 12:1
12:1 Sementara
itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka
berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada
murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan
orang Farisi.
Rasul
senior pernah kebobolan dengan roh munafik. Tetapi bukan berarti itu menjadi
alasan, tetapi itu menjadi peringatan bagi kita. Seringkali kita salah dengan
mengatakan “sedangkan rasul besar saja bisa salah apalagi saya” berarti dia mencari
alasan untuk melakukan kesalahan.
Galatia 2:12-13
2:12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan
Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat,
tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena
takut akan saudara-saudara yang bersunat.
2:13 Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut
berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret
oleh kemunafikan mereka.
Yang
munafik di sini adalah Petrus, rasul senior. Kalau Petrus seperti itu maka ini
menjadi peringatan untuk kita.
Galatia 2:14
2:14 Tetapi
waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil,
aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang
Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat
memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Munafik
di sini sama dengan makanan yang mentah, makanan campur aduk. Jadi hebat
pekerjaan ragi ini. Makanya jangan kita anggap biasa. Roh munafik ini bisa
menerobos siapapun kalau kita tidak waspada.
Tuhan
keluhkan korban sajian sudah lenyap dan korban curahan juga sudah lenyap. Tuhan
tidak ingin pada gereja akhir zaman hal ini juga hilang. Korban curahan itu
tidak nanti ada pada zaman Taurat. Sebelum Taurat, sudah ada korban curahan.
Ketika korban curahan dilakukan oleh orang itu maka diawali dengan pemisahan.
Akibat pemisahan maka kegentaran atas mereka terjadi di seluruh negeri itu.
Kejadian 35:1-5
35:1 Allah
berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di
situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri
kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2 Lalu
berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama
dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu,
tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
35:3 Marilah
kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah,
yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di
jalan yang kutempuh."
35:4 Mereka
menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan
anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah
pohon besar yang dekat Sikhem.
35:5 Sesudah itu
berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota
sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.
Mereka
benar-benar pisah dengan hidup lama, dengan berhala-berhala, dengan adat istiadat
sehingga terjadi kegentaran yang hebat. Ini perlindungan Tuhan.
Kejadian 35:11-12
35:11 Lagi
firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan
bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi
dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.
35:12 Dan negeri
ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan
kepadamu dan juga kepada keturunanmu."
Inilah
yang diwujudkan dalam Imamat 20:24 bahwa mereka dipisahkan oleh Tuhan.
Kejadian 35:13-14
35:13 Lalu
naiklah Allah meninggalkan Yakub dari tempat Ia berfirman kepadanya.
35:14 Kemudian
Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban
curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
Ternyata
korban curahan itu kegemaran Tuhan, bukan nanti zaman Taurat tetapi sebelum
Taurat, apalagi untuk kita sekarang. Korban curahan sudah menjadi selera Tuhan.
Tetapi sayang, apa yang digemari oleh Tuhan sudah hilang. Kita yang ada di
akhir zaman ini, apakah korban curahan masih ada. Masihkah saudara menghargai darah
Anak Domba Allah sebagai korban curahan yang diberikan sorga kepada kita di
Golgota.
Olehnya
Tuhan lewat Yoel menghimbau umat Tuhan untuk meratap dan berpuasa sebab korban
sajian dan korban curahan sudah hilang dari gereja Tuhan. Betapa Tuhan gembira
bila dalam gereja Tuhan mengalir korban sajian dan korban curahan, berarti dalam gereja Tuhan terjadi penyucian
terus menerus lewat Firman Tuhan dan percikan darah Anak Domba Allah sehingga
kita tampil menjadi Mempelai WanitaNya.
Tegakah
saudara menghentikan seleranya Tuhan? Sebelum Taurat, korban curahan ini sudah dilakukan,
selama Taurat ini dilakukan, sekarang sesudah Taurat harus tetap ada korban
curahan yaitu penghargaan kita terhadap darah Anak Domba Allah. Dalam ibadah
pendalaman Alkitab ada korban sajian dan korban curahan itu kita lakukan. Ada
roti Firman pengajaran dan ada perjamuan suci. Apakah saudara mau memenuhi
selera Tuhan dan kerinduan hati Tuhan atau saudara malah mau memotong dan tidak
peduli selera Tuhan.
Yoel 2:11
2:11 Dan TUHAN memperdengarkan
suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana
firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang
dapat menahannya?
Jadilah
orang Kristen, jadilah suami, jadilah isteri, jadilah anak muda yang mengisi
selera dan kerinduan hati Tuhan. Jangan olesi wajah Tuhan dengan kotoran, kalau
saudara tidak mau menghadapi dahsyatnya hari Tuhan seperti ayat di atas.
Sebabnya
mari hari-hari terakhir ini kita memperhatikan.
Kejadian 35:14-15
35:14 Kemudian Yakub
mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban
curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
35:15 Yakub
menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya "Betel".
Dulu
namanya Lus, artinya tidak bergerak. Sekarang berubah menjadi Betel, artinya
rumah Tuhan, berarti ada pembangunan. Apakah kita mau menjadi Betel, mau
menjadi rumah Tuhan. Kalau rumah Tuhan berarti dibangun sesuai selera Tuhan. Jangan
kita tidak sesuai dengan selera Tuhan.
Saya
dituntut Tuhan harus menangis dan meratap, bukan karena kekurangan makan tetapi
karena melihat dosa sodom dan gomora serta dosa zaman Nuh menyelinap masuk dalam
gereja sehingga korban sajian dan korban curahan tertahan dalam gereja Tuhan.
Tuhan sedih melihat hal itu sebab tidak terpenuhi seleraNya. Ini jangan terjadi
pada kita.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar