Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 3:1-6
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang
itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal
yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati
sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah
menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada
waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian
putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan,
melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para
malaikat-Nya.
3:6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Sardis
ini artinya sisa atau sekelompok kecil yang luput. Mengapa? Sebab awalnya
jemaat Sardis ini telah menerima dan mendengar yang benar. Baik gembala telah
mendengar dan menerima yang benar kemudian dia teruskan kepada sidang jemaat.
Tetapi oleh karena perjalanan waktu maka apa yang telah mereka dengar dan
terima, ternyata sebagian besar telah melupakan.
Sekalipun
mereka bekerja di pandangan umum ada semangat, di pandangan umum kelihatan
hidup dan bergairah, tetapi sesungguhnya di mata Tuhan telah mati. Sebab apa
yang telah mereka dengar dan terima dahulu itu mengandung kehidupan. Tetapi
kalau sekarang dikatakan “kamu mati” berarti sekarang mereka melakukan
pekerjaan tidak lagi atas dasar yang pernah mereka dengar dan yang pernah
mereka terima. Berarti mereka ganti dengan konsep yang lain. Firman kehidupan
dan roh kehidupan mereka ganti dengan konsep yang lain. Ini adalah mati, kalau
bukan dilandaskan apa yang telah didengar dan telah diterima yaitu Firman
kehidupan maka pelan dan pasti orang itu sudah menuju pada kematian.
Jemaat
ini tidak sadar, maka perlu Tuhan datang membawa tujuh obor atau tujuh mata
atau tujuh roh untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka mati. Contohnya
adalah Jon Sung. Dia diutus oleh negaranya untuk sekolah di Amerika. Akhirnya
dia sudah mencapai S3 dan merencanakan untuk kembali. Telah disiapkan
penyambutan yang meriah di Sanghai. Tetapi sebulan sebelum dia berangkat, dia
diberi Tuhan mimpi. Dia melihat satu peti jenazah yang indah ditata sedemikian
rupa. Dia ingin mengetahui jenazah siapa di dalamnya lalu dia maju dan melihat
ternyata jenazah itu adalah dia. Semua ijazahnya dari SD sampai perguruan
tinggi terhampar di dalam petinya.
Dia
adalah orang Kristen hasil penginjilan Hudson. Dia menjadi stres, dalam
perjalanan ke RRC di merobek-robek ijazahnya dan dibuang ke laut dan berkata
“saya tidak mau mati Tuhan”. Sampai di pelabuhan dia turun dengan wajah kuyu.
Tetapi orang menyambut dia dengan tempik sorak karena pandangan mereka orang
ini adalah orang intelek yang akan membawa pembaharuan di RRC. Tetapi Jong Sung berkata saya bukan lagi Jong Sung yang dulu, saya sekarang adalah
pemberita Injil. Mereka terkejut dan buyar semua. Yang tadinya menyambut dengan
gegap gempita akhirnya kembali dengan muka kuyu karena harapan mereka tidak
sampai,
utama kerabatnya.
Jemaat
Sardis ini ternyata ada dalam kepalsuan. Begitu jemaat Sardis meninggalkan apa yang
telah mereka dengar dan apa yang telah mereka terima maka Alkitab mengatakan
mereka mati.
Wahyu 3:3
3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah
menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada
waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Itu
yang dulu mereka terima tetapi mereka tinggalkan. Namun Tuhan ajak kembali
dengan pertobatan, apa yang salah
yang mereka lakukan ini karena itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan. Kedatangan
Tuhan seperti pencuri ini adalah peristiwa Pharusia,
ini hanya secara khusus kepada Mempelai WanitaNya atau khusus kepada
keluargaNya. Setelah itu dunia dilanda dengan aniaya besar 3,5 tahun antikristus
dan setelah itu baru kedatangan Tuhan secara jelas di awan-awan yang permai (Epifania).
Ini
yang Tuhan ingatkan kepada mereka yaitu kedatangan Tuhan yang seperti pencuri. Bagaimana
kalau saudara tidak siap? Kalau datang seperti pencuri berarti tidak ada yang
tahu. Tetapi anak-anak Tuhan yang berpegang pada apa yang dia dengar dan yang
dia terima itu maka dia tidak akan disergap oleh kedatangan Tuhan yang seperti
pencuri sebab dia ada pada kesiapan rohani. Kesiapan rohani itu bukan nanti
tetapi dari sekarang kita sudah harus siap.
Angka 666 segera
akan muncul. Ini bukan hanya bahasan tetapi sudah dipraktekkan oleh berbagai
pihak.
Asal
surat ini dari yang memiliki tujuh roh dan tujuh bintang. Di dalamnya tersirat
kasih Tuhan, kasih Mempelai. Sebenarnya ketujuh sidang jemaat ini dipersiapkan
oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Yang bertangung jawab kepada
setiap sidang jemaat adalah gembala. Termasuk gembala yang ada di Sardis.
Tetapi sayang gembala di Sardis tidak teguh berpegang pada apa yang telah dia
dengar dan dia terima dari pendahulu. Memang dia sudah sampaikan kepada umat
Tuhan. Awalnya dia membara, berkobar-kobar menyuarakan kabar yang besar ini dan
jemaat menerima. Tetapi lama kelamaan yang bertahan tinggal sedikit. Yang
membelot begitu banyak termasuk gembala.
Ini
yang selalu saya renungkan terus yaitu bahasa almarhum Pdt. Totaijs. Jangan
sampai sekarang kita melayani ada di tangan Yesus, kalau tidak hati-hati maka
saudara akan menemukan dirimu ada di tangan iblis. Jangan saudara hempaskan
pengajaran yang besar yang sudah saudara dengar dan saudara terima ini. Ini
saya teruskan kepada saudara karena mengingat keadaan di depan ini sangat
mengerikan. Tidak ada sejengkal tanah di dunia ini yang tidak dikuasai oleh 666
binatang buas itu.
Gereja
adalah tunanganNya, Tuhan sudah ingin tunanganNya ini datang kepadaNya mengisi
kerinduan hatiNya. Tetapi ditemukan oleh Tuhan ternyata bahwa jemaat Sardis sebagian besar mulai dari gembala, tidak ada
tanda-tanda untuk mengisi kerinduan hati Tuhan.
Apakah
saudara tahu selera Tuhan, apakah saudara mau mengisi apa yang menjadi dambaan
hati Tuhan? Yesus adalah kekasihmu yang adalah tunangan kita yang begitu
mengasihi saya dan saudara. Ini yang Tuhan rindu dapati dalam kehidupan saya
dan saudara. Boleh-boleh saja meraih kesuksesan di dunia ini tetapi yang utama harus
engkau cari tahu adalah isi hatiNya yang telah berkorban bagi kita. Itu sudah kita dengar
dan kita terima, jangan kita hempaskan.
Kalau
saya melihat hamba Tuhan satu ini, perjuangannya luar biasa. Hanya satu yaitu
bagaimana umat Tuhan bisa mencapai sasaran akhir. Tadi jam 7 dia menyampaikan
Firman di Malang. Setelah itu dengan kecepatan penuh pergi ke Surabaya untuk
melayani. Setelah itu pergi ke Medan untuk memberitakan Firman. Apa tujuannya?
Apakah cari uang? Bukan itu! Semata-mata tujuannya karena beban di pundaknya. Tetapi
sekarang ini tidak semua pendeta mengerti. Apakah saya termasuk golongan yang
masih mengerti, Tuhan yang tahu.
Biarlah
kita semua dibawa untuk memenuhi selera Kekasih kita. Kita perhatikanlah,
jangan sampai tercecer di tengah jalan pengiringan kita. Jangan sampai malah
kita bertemu dengan antikristus si jahanam itu. Dikatakan antikristus itu
adalah binatang buas. Itu diterjemahkan dari bahasa terion, artinya kebiadaban, kebrutalan.
Mengarah
pada kematian berart jemaat ini sudah dingin rohaninya. Sekalipun semangat
tetapi sebenarnya Tuhan temukan rohani mereka sudah mati. Orang mati tidak
hangat, saudara boleh raba orang mati, mereka sudah dingin seperti es. Kalau
waktu hidup timbangannya 50, setelah meninggal malah menjadi berat karena sudah
menjadi batu.
Jemaat
Sardis ini Tuhan temukan bahwa hati mereka sudah membatu, begitu juga kasihnya
kepada Tuhan tetapi dimanipulasi dengan kegiatan-kegiatan yang ada, itu kepalsuan!
Kalau ini adalah kebangkitan palsu maka mudah sekali binatang dalam Wahyu pasal 13 masuk. Karena dalam
Wahyu pasal 13 ada penampilan kebangkitan palsu dari binatang itu.
Wahyu 13:12
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Ini
kebangkitan palsu. Jemaat Sardis buka peluang masuk aktivitas ini. Dengan memandang wajah dan
pandangan saudara saya merasa ngeri, jangan sampai kita gagal seperti jemaat
Sardis! Dituntut Tuhan nantinya, mau ke mana kita, mau ke mana saudara.
Wahyu 13:13-14
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Ini
kebangkitan palsu. Jemaat Sardis ini terbuka peluang untuk masuk hal ini.
Artinya ini menjadi pelajaran bagiku dan bagi saudara. Jangan sampai kita
anggap remeh, anggap sepi dan merasa tidak apa-apa persoalan ini. Coba raba apakah
masih hangat hubunganmu dengan Tuhan tunangan kita itu. Sementara kedatanganNya
sudah dekat, semestinya kita makin membara, makin hangat karena akan bertemu
dengan kekasih, ketemu dengan tunangan, ketemu suami, apakah kita tidak
membara?
Jangan
sampai kita seperti jemaat Sardis yang tertipu. Sadar atau tidak sadar mereka
sudah menghempaskan apa yang telah mereka dengar dan apa yang telah mereka terima
pada hari-hari sebelumnya. Namun pada ayat 4 masih ada yang mempertahankan apa
yang dia dengar dan dia terima.
Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
Mereka
masih mempertahankan apa yang telah mereka dengar dan mereka terima sehingga
pakaian mereka tetap putih bersih karena dibina oleh apa yang mereka dengar dan
mereka terima.
Sepandai-pandainya
kita mengatur hidup kita, atau ahli physikologis mengatur kita, tetapi untuk
kesucian tidak bisa tangan manusia mengatur kita, hanya Tuhan yang bisa. Kalau
mengajar sopan santun, tata krama, norma-norma bermasyarakat, dunia ini memang
hebat. Tetapi coba sentuh hatinya kalau dia tidak marah. Soal kesucian tidak
bisa ditata norma-norma manusia. Hanya lewat Firman yang kita terima maka
karekater kita diganti dengan karakter Ilahi. Hal itu diingatkan kembali pada
jemaat Efesus.
Efesus 4:17
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu
di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dengan pikirannya yang sia-sia
Jadi
bagaimanapun santunnya kalau masih ada pada ayat ini maka kita tidak bisa mengatur.
Efesus 4:18-19
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup
persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka
menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam
kecemaran.
Sekalipun
kaidah bermasyarakatnya hebat tetapi siapa yang tahu apa yang dia perbuat di
tempat-tempat tersembunyi.
Efesus 4:20-21
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar
mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan
menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
Ini
yang ditinggal oleh Sardis sehingga Tuhan datang mengingatkan apa yang dahulu
mereka dengar dan terima, walaupun kegiatan mereka kelihatan hebat dan perkasa.
Efesus 4:22-24
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu
yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Kalau
mau berguru pada ahli-ahli pemberi nasihat di dunia ini atau para cendekia
ok-ok saja. Kalau itu yang bisa membuat kita masuk Sorga, Yesus tidak usah
datang ke dunia. Seandainya ada sarana di dunia ini yang membuat kita masuk
Sorga apalagi untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka Yesus tidak perlu datang
ke dunia. Tetapi karena tidak ada sarana maka Yesus harus datang ke dunia ini
dan membuka peluang kepada kita bangsa kafir untuk mendekati Dia sehingga kita
bisa menghampiri Dia dalam beribadah serta mengasihi dan mencintaiNya.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Yesus
tunangan kita, kekasih kita. Sampai hatikah kita membuat Dia bertepuk tangan sebelah. Coba seorang jejaka jatuh
hati kepada seorang gadis lalu jejaka itu mengirimkan gula-gula sugus atau kopiko
lalu mengirimkan sabun kolobritai, kemudian mengirim sapu tangan dari
Muangthai, handuk dari Morotai tetapi gadis itu malah mencemooh, tidak
menyambut uluran tangannya. Bukankah kasihan jejaka
itu.
Apa
saudara mau memperlakukan Yesus seperti itu. Tegakah saudara membiarkan Yesus
bertepuk tangan sebelah! Tuhan tolong kami jangan sampai kami gagal, jangan
sampai kami tidak berhasil masuk pada pelukan Tuhan dan malah jatuh dalam
pelukan iblis setan jahaman itu.
Ini
kesekian kalinya Tuhan datang lewat jemaat Sardis ini banyak pelajaran kita
dapatkan. Ternyata masih ada sisa. Sekalipun sudah sebagian besar menghempaskan
apa yang pernah mereka dengar, apa yang pernah mereka terima dan jalankan dalam
hidup tetapi karena godaan-godaan dunia akhirnya mereka hempaskan dan ganti
dengan konsep-konsep yang lain. Tetapi syukur masih ada yang teguh berpegang.
Masih ada ada yang memakai pakaian pesta.
Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
Semoga
yang disebut beberapa orang ini termasuk anak-anak muda di sini, anak-anak remaja di sini, suami dan isteri di
sini. Tujuan ibadah adalah untuk menghangatkan terus hubungan kita dengan
Kristus.
Pakaian
putih ini adalah pakaian pesta. Ada juga pakaian yang lain nampaknya putih
tetapi palsu. Ini yang tidak disadari oleh jemaat Sardis yang mayoritas, mereka
membuat pakaian pesta yang lain. Kelihatan semarak tetapi palsu dan ini sudah menyusup dalam jemaat Sardis.
Wahyu 18:16
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota
besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang
dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja
kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
Mempelai
untuk iblis ini kelihatan perilakunya hebat, ada macam-macam hiasan, ada
permata, ada mutiara, ada emas. Tetapi Tuhan katakan dalam tempo 1 jam,
perhiasan ini binasa semua. Perhiasan dalam Wahyu 18:16 adalah perhiasan yang
digunakan hanya untuk memikat orang lain bukan memikat Tuhan! Ini adalah cara
untuk memikat dan yang terjadi adalah pelampiasan nafsu. Karena apa? Dalam
Wahyu 18:6 mereka diberikan ganjaran.
Wahyu 18:6
18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga
membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya,
campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
Ini
dibalas oleh Tuhan dalam satu jam. Dua hukuman dalam tempo 1 jam. Berarti dua
menjadi satu. Pakaian yang mereka gunakan itu adalah pakaian yang tidak
menghargai dua menjadi satu, yaitu nikah yang suci. Maka dibalas oleh Tuhan dua
menjadi satu tetapi hukuman. Ini jangan sampai terjadi. Makanya jemaat Sardis
yang lolos tinggal sedikit. Tetapi yang hampir mati itu banyak namun Tuhan tidak melupakan mereka
dan masih datang melawati.
Jadi
pakaian dalam Wahyu 18:16 ini adalah pakaian yang mau memikat orang yang tidak
menghargai dua menjadi satu, maksudnya tidak mau diarahkan masuk pada nikah
yang rohani, nikah yang kudus.
Wahyu 3:2
3:2 Bangunlah,
dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu
pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Yang
hampir mati ini tidak Tuhan lupakan. Kalau saudara ada pada kondisi seperti
ini, sudah hampir sirna dan mati, Tuhan tidak pernah lupakan dan tinggalkan.
Maka Tuhan kejar kembali. Awalnya tadinya benar tetapi menjadi tidak benar.
Jadi kalau mereka melangkah pada konsep yang tidak benar, maka Tuhan kejar
kembali. Sayang kalau Tuhan sudah kejar dan masih Tuhan tawarkan kasihNya kemudian tidak ditanggapi.
Awalnya
mereka ini benar tetapi mereka tidak berpegang teguh pada apa yang telah mereka
terima dan mereka dengar.
I Tesalonika 1:3
1:3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu,
usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di
hadapan Allah dan Bapa kita.
Sebenarnya
Tesalonika dan Sardis ini bertetangga. Tesalonika ini sudah masuk dalam wilayah
Eropa tetapi mereka tidak jauh dengan Turki. Sebab Turki terbagi dua, ada yang masuk
Eropa ada yang masuk Asia. Bukan hanya Tesalonika yang termasuk di sini tetapi
semuanya. Apalagi tujuh jemaat Asia Kecil ini dibayar mahal oleh hamba Tuhan
yang berjuang seakan-akan dihukum mati. Tuhan tidak tega mereka berakhir dengan
kematian total. Itu sebabnya diingatkan:
Wahyu 3:5
3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian
putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan,
melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para
malaikat-Nya.
Pada
ayat yang kelima ini Tuhan bangkitkan cemburu bagi yang banyak dari jemaat
Sardis untuk melihat pada yang berpakaian putih yang normal. Kalau ditunjuk
yang masih berpakaian putih, berarti mereka adalah pejuang-pejuang walaupun
dihimpit oleh berbagai pebuatan orang yang begini dan begitu. Untuk apa mereka
berjuang? Supaya nama mereka tidak dihapus. Maukah kita berjuang atau kita mau santai-santai saja. Jangan salahkan
siapa-siapa kalau saudara tidak mau berjuang dan akhirnya ada dalam 3,5 tahun
aniaya.
Filipi 4:3
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku
yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam
pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang
lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Berarti
orang-orang yang namanya tercantum dan tidak akan terhapus itu adalah orang
yang ada perjuangan mempertahankan apa yang telah mereka terima dan dengar.
Mereka tidak mau peduli dengan situasi dan kondisi, tidak mau dikalah dengan
keadaan di sekitarnya.
Mereka
selalu memanfaatkan waktu-waktu yang ada untuk pekabaran Injil. Kalau kita
bukan hanya pekabaran Injil tetapi juga kemuliaan Injil.
II Korintus 4:4
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kenapa
dalam Wahyu 3:5 dicantumkan nama mereka tidak akan dihapus dari kitab
kehidupan? Karena mereka berjuang.
Wahyu 3:4-5
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian
putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan,
melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para
malaikat-Nya.
Kalau
bukan karena kemurahan Tuhan kami tidak sanggup. Kalau berjuang dengan kekuatan
kita sendiri kita tidak akan mampu. Makanya jangan menjauh dari Tuhan supaya
kita mampu. Kalau saya berjuang dengan kekuatanku sendiri maka sudah lama putih
tulang saya dikalam tanah.
Ketika
saya diancam untuk dibunuh di Sulawesi Selatan itu sudah nyata sekali. Kenapa
saya tahu bahwa nyawa saya terancam? Karena kepala keamanan Tonasa 1 yang
datang kepada saya. Namanya adalah pak Tumonglo, orang Toraja. Dia berkata “pak
pendeta, ke mana saja pak pendeta pergi” saya balik bertanya “kenapa bapak
bertanya”, jawabnya “karena bapak terancam mau terbunuh. Kami sudah membaca
sinyal. Jadi kalau bapak mau kemana-mana tolong lapor kepada kami supaya kami
kawal”. Ternyata bapak itu sendiri yang mengawal saya. Saya berkata “terima
kasih kalau bapa mau mengawal saya tetapi saya percaya Tuhan mengawal saya”.
Saya
tidak mau nama saya dihapus. Saya mau berjuang untuk mempertahankan apa yang
saya terima dan saya dengar. Sebab kalau saya tidak pertahankan apa yang sudah
saya dengar dan saya terima berarti saya menuju pada kematian.
Amsal 15:10
15:10 Didikan yang keras adalah bagi orang yang
meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.
Makanya
yang masih tinggal dan hampir mati itu ditegur dan diajak supaya kembali. Kalau
mereka tolak berarti terus kepada kematian. Syukur kalau mereka terima.
Amsal 19:16
19:16 Siapa berpegang pada perintah, memelihara
nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati.
Kalau
ada orang yang mau menghempaskan apa yang sudah dia dengar dan dia terima,
jangan kita ikut-ikut. Kalau dipermukaan kekristenan kita sekarang ini banyak orang
mulai menghempaskan dan menolak apa yang diterima dahulu. Jangan kita terlibat
kumpul-kumpul dengan mereka, jangan kita perang pena. Pokoknya kita pertahankan
seperti yang sisa tadi yang masih mengenakan pakaian pesta.
Kalau
ada gejala-gejala hal-hal yang tidak benar yang merasuki kita yaitu suatu
kepalsuan maka mari pasang telinga, kita sambut lawatan Tuhan maka kematian itu
dihadang oleh Tuhan dan kita kembali kepada kehidupan.
Sidang
jemaat Sardis ini adalah pembelajaran bagi kita agar kita tidak mengikuti kebanyakan dari jemaat Sardis
ini.
Kita
ini bertunangan dengan Tuhan. Kondisi dan situasi apapun yang menggangu saya
dan saudara, ingat ada Tunanganmu di Sorga, ada Kekasihmu di sorga. Kita harus
ada komitmen sebagai anak Tuhan “saya ini adalah kekasihNya Kristus, saya tidak
mau putus hubungan dengan Kristus, tetapi saya mau berjuang supaya namaku tetap
ada di kitabNya”.
Saya tahu
bapak ibu berjuang dan Tuhan lebih tahu lagi. Sayapun juga berjuang. Kehadiran
kami di Tentena ini suatu perjuangan hebat. Ketika kami dikepung di Sulewana, isteri saya di dalam kamar.
Masyarakat membawa parang dan lembing sambil berteriak “seret isterinya, seret
anaknya kita gauli!”. Bukan
main bahasa itu, sakit! Jemaat tinggal duduk-duduk saja di luar. Kalau saja saya
berkata “sudah berhenti melayani Tuhan” maka hancurlah saya. Tetapi tidak
seperti itu, saya tetap melayani Tuhan.
Situasi
apa yang bisa mengendalakan saudara untuk tidak mengasihi Tuhan. Jemaat Sardis
engkau beken di luar tetapi sesungguhnya engkau mati. Itu sebenarnya roh
kepalsuan yang masuk dalam jemaat Sardis. Ini pelajaran bagi kita jangan sampai
indah kabar dari rupa. Atau buruk rupa cermin dipecahkan. Bukan cermin yang
rusak, bukan Firman Tuhan yang rusak tetapi memang muka kita yang buruk. Itu sebabnya
kita mau perbaiki apa yang tidak baik di hadapan Tuhan.
Kita
punya tunangan yang luar biasa. Yang hampir mati inipun masih dikejar oleh
Tuhan.
Wahyu 3:2
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal
yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati
sempurna di hadapan Allah-Ku.
Tuhan
masih kejar. Dengan kata lain Tuhan Yesus tidak tega calon mempelai wanitaNya
gagal bertemu dengan Dia. Tuhan Yesus tidak tega saudara harus meringkuk dalam
3,5 tahun aniaya antikristus. Tangan kekasihmu terulur untuk menolong saya dan
saudara.
Hargailah
cara Tuhan untuk menggiring kita dua menjadi satu dengan pakaian putih. Berarti
kelakuan kita harus dibenahi oleh Firman kebenaran dan kesucianNya. Ini yang
Tuhan rindukan.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Tidak
mungkin kita bisa berbuat benar kalau bukan tuntunan Firman. Karena Firman yang
menuntun kita maka kita bisa melakukan yang benar. Hargai dua menjadi satu
dalam kebenaran. Jangan kita membentuk dua menjadi satu tetapi dapat hukuman dalam tempo satu jam. Ini yang jangan terjadi bagi
gereja Tuhan di penghujung akhir zaman.
Kita
menyaksikan perilaku jemaat Sardis yang mayoritas telah meninggalkan apa yang
mereka dengar dan mereka terima. Itu juga yang mewarnai gereja Tuhan hari-hari
terakhir ini. Tidak sedikit kawan-kawan pelayan Tuhan yang tidak lagi teguh
berpegang pada apa yang disampaikan oleh para pendahulu, itu sudah mereka
hempaskan. Bagaimana dengan umat Tuhan kalau hamba Tuhan seperti itu.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar