Yeremia 3:14-15
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad,
demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan
mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga,
dan akan membawa kamu ke Sion.
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan
pengertian.
Di
sini untuk kedua kalinya dalam pasal ini Tuhan menghimbau supaya umat Tuhan
kembali kepada Tuhan. Ini membuktikan kesetiaan Tuhan, yang pertama:
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah
firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Pada
himbauan yang pertama, status yang menghimbau adalah suami dan yang dihimbau
adalah isteri. Pada himbauan yang kedua status yang menghimbau adalah tuan dan
yang dihimbau adalah anak-anaknya.
Kita
lihat pertama sebagai suami, berarti Tuhan sebagai Kepala. Himbauan
itu datang kepada isteri yang telah menyeleweng yaitu Israel dan Yehuda. Tuhan
sedia menawarkan lewat kesetiaanNya menanti, agar isteriNya yang sudah
menyeleweng itu yaitu Israel dan Yehuda kembali satu dengan suami atau kepala.
Pada
himbauan kedua yang dihimbau adalah anak-anak. Berarti status Tuhan di situ
adalah Bapa dan sekaligus Tuan. Ini adalah kesetiaan Bapa terhadap anak yang
sudah murtad dan durhaka. Dia tetap setia menanti kapan anaknya kembali. Contoh anak bungsu
yang hilang.
Dalam
kapasitas sebagai Suami Dia menanti kapan isteriNya yang sudah menyeleweng itu kembali. Ini
mencerminkan kepada kita bahwa Tuhan itu tidak ada tandinganNya dalam hal
kesetiaan. Tetapi kalau tidak dihiraukan maka apa boleh buat, kesetiaan itu
dicabut dan hukuman dijatuhkan kepada yang dihimbau tetapi tidak mau kembali.
Untuk
kita sekarang mari kita manfaatkan kesetiaan dan kesabaran Tuhan menanti kita
kembali. Jangan tunggu kesetiaan atau kesabarannya sirna dan pupus. Kalau itu
sudah terjadi maka itu berarti bencana menjadi bagian dari kehidupan yang tidak
mau memanfaatkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepadanya.
Pertama
kita lihat kesetiaan Tuhan dalam status suami. Tuhan adalah suami yang luar
biasa. Sekalipun isteriNya sudah menyeleweng, tetapi Dia tidak segera menghukum
dan masih setia menanti. Ini pembelajaran bagi kita dalam nikah. Israel
digambarkan sebagai isteriNya Tuhan yang telah menyeleweng dihimbau untuk
kembali. Tuhan suami yang begitu jempolan, menanti dengan setia dan sabar (teladan bagi
suami-suami).
Andaikata
suami-suami di sini menemukan isteri seperti Israel ini, kira-kira saudara
masih bisa mempraktekkan seperti Tuhan? Bagaimana sikap kita?. Di sini mengajar kita, sejahat
bagaimanapun isteri kita, adakah kita mengulurkan tangan untuk menyambut dia
kembali. Atau seperti bahasa orang modero “ngana masih di halaman penggantinya
sudah ada” banyak kali yang terjadi seperti ini. Itu bukan suami! Bagaimana mau
meneladani Ilahi kalau seperti itu. Padahal kita mau diajak, dibimbing, diarah
sampai sifat Ilahi itu benar-benar menjadi permanent dalam diri kita= ini yang namanya
kasih Agape.
Jangankan
menyeleweng dalam soal seperti Israel ini, coba kemungkinan isterimu teledor
dan ada satu kesalahan yang tidak bisa saudara terima, bisakah saudara maafkan
atau langsung menghunus pedang. Kita tidak menyaksikan Tuhan seperti itu, walaupun
kelak pedang yang bagaikan petir itu akan menyambar di mana-mana, tetapi itu
adalah pedang antikristus.
Sekarang
ini banyak yang sudah setuju
dipendam microchip di tangan kanannya, tetapi ada juga yang menolak. Bagaimana
kita gereja Tuhan akhir zaman ini, apakah kita masih mau santai-santai!
Kami
gembala-gembala dituntut sebab sidang jemaat terancam di penghujung akhir zaman
ini. Makanya jangan kita bermain-main dengan Kepala kita di Sorga, Dia adalah
suami kita, Dia adalah majikan kita, Dia adalah Bapa kita, karena hanya Dia
yang bisa melindungi kita.
Di
zaman roh, hari yang keenam, di ujungnya ada 3,5 tahun yang adalah masa aniaya
antikristus. Sebelum masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, orang yang menghargai
Kepala, menghargai Suami, menghargai Bapa, menghargai Majikan, dia akan
mengalami peristiwa pharusia, Tuhan
akan mengambil dengan keras dan tegas serta cepat untuk disingkirkan. Yang
disingkirkan itulah Mempelai WanitaNya. Kemudian masuk 3,5 tahun aniaya
antikristus. Setelah 3,5 tahun aniaya, baru ada peristiwa Ephipani yaitu Tuhan Yesus datang di awan-awan yang permai. Kita
yang tadi disingkirkan oleh Tuhan diubahkan dalam sekejab mata, yang mati dalam
Tuhan dibangkitkan kemudian bergabung di awan-awan yang permai. Jadi ada dua
peristiwa yaitu pharusia dan ephipani. Yang harus kita gumuli adalah
peristiwa pharusia.
Sekarang
ini kita melihat kesetiaan
suami, Tuhanku dan Tuhanmu, Kekasih kita menanti kapan kita kembali dengan
serius mau beribadah dan melayani Tuhan. Sebab Dia tidak tega melihat kita
terhuyung-huyung masuk dalam sengsara yang besar. Itu sebabnya Dia tunggu
dengan setia. Itu adalah himbauan Tuhan yang pertama dalam status sebagai
suami.
Kemudian
himbauan kedua adalah Tuhan dalam status sebagai Bapa dan sekaligus Majikan,
karena memang disebut Tuan. Kalau dalam status sebagai Suami menghimbau kita
yang dikatakan sebagai Mempelai WanitaNya. Teladan adalah Sarah. Sarah memanggil suaminya dengan sebutan “tuan”. Berarti peristiwa ini
digabung dalam satu pasal.
Bisakah
isteri-isteri di sini menyapa suamimu dengan sebutan “tuan”? Menyebut suamimu
sebagai “tuan” saja begitu berat, apalagi mau melayani kebutuhan-kebutuhannya.
Jangan kita hanya mendengar, biarlah kita masuk dalam praktek. Sebab
antikristus sudah mau datang, penyingkiran gereja sudah tidak lama lagi. Apakah
saudara masuk dalam peristiwa pharusia atau
tidak, ditentukan dari cara pengikutan kita sekarang.
I Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai
dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak
takut akan ancaman.
Di
sini suami dan tuan itu dikemas dalam satu paket. Begitu dalam perhatian Tuhan
kepada gereja. Begitu dalam tujuan Tuhan untuk saya dan saudara sebab Dia tahu
persis kebejatan manusia akan memuncak dan akan berwujud dalam bentuk iblis
menjadi manusia, itulah antikristus. Dalam bahasa latinnya adalah anthropostes anomias yaitu
manusia yang tidak kenal hukum Allah, yang dia kerjakan adalah hukum rimba. Hal
ini sudah di ambang pintu.
Hari-hari
terakhir ini gereja Tuhan harus semakin waspada. Kalau Tuhan izinkan kita
melihat lewat tayangan kaca, ini berarti mengingatkan bahwa ini lampu merah
bagi kita. Saya sebagai hamba Tuhan berkepentingan untuk mengingatkan himbauan
Tuhan“kembalilah dan layani Suamimu dan sekaligus Majikanmu”. Laksanakan ibadah
pelayanan dengan serius, buatlah apa yang dikehendaki Tuhan. Kami hamba Tuhan jangan
hanya jago dari mimbar tetapi praktek kami bagaimana! Ke mana kami arahkan
sidang jemaat, kemana kekasih-kekasih Tuhan kami giring, ke mana anak-anak
Tuhan kami arahkan.
Walaupun
kami hamba Tuhan juga adalah calon Mempelai Wanita Tuhan hanya dalam kapasitas
pelayanan, kami dipanggil untuk menggembalakan. Orang yang mau kembali tadi akan
dibawa pada satu penggembalaan yang benar.
Pahamkah
bahwa Tuhan itu suamimu, Kepalamu sekaligus Tuan? Maukah saudara melayani Dia,
maukan saudara menghambakan diri kepada Majikanmu? Kalau kita manaruh sikap
seperti ini baik sebagai calon isteri, baik sebagai anak, baik sebagai hamba
maka segala kebutuhan yang dibutuhkan dalam pengiringan kita di atas bumi ini
pasti difasilitasi oleh Tuhan. Tidak mungkin Tuhan membiarkan kita terlantar
kalau kita memiliki sifat seperti yang dirindukan Tuhan dalam Yeremia 3:14.
Apalagi arahnya sudah jelas ditunjukkan dalam ayat itu.
Yeremia 3:14
3:14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad,
demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan
mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga,
dan akan membawa kamu ke Sion.
Apa
sebabnya di bawa ke Sion? Sebab Sion itu adalah tempat keluputan dari segala
musibah, dari segala bencana, dari segala kemelut dunia.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah
firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu,
demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
Tempat
keluputan ada di Sion, di Sion itu ada ajaran Tuhan. Jadi kalau anda mau luput
tidak bisa lepas dari label Firman pengajaran, tidak bisa lepas dari atribut
Firman pengajaran. Tanpa Firman pengajaran, tanpa ajaran Tuhan yang benar dan
sehat, itu bukan Sion.
Sekarang
kita mulai periksa dari Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah Tuan atau Majikan.
Tuhan rindu umatnya mengabdi kepada Tuan dan Majikan kita yaitu diriNya sendiri
yang sekaligus adalah Suami kita. Coba bayangkan apakah pas kita ada dalam
kondisi seperti ini kemudian Tuhan mengatakan “Aku Suamimu” itu berarti Tuhan
mau mencurahkan segala kerinduan hatiNya dan kasihNya kepada kita. Tidak
mungkin seseorang mau mencurahkan kasihnya kepada yang bukan kekasihnya, yang
bukan isterinya. Kepada isterinya tentu dia curahkan semua kasihnya. Itulah
tujuan Tuhan menempatkan diri dalam status suami, dia mau mencurah kasihNya
sepenuh kepada gereja, makanya Dia menghimbau kita kembali.
Pada
himbauan kedua status Tuhan adalah Bapa atau Tuan kepada anak. Berarti Tuhan
mau mewariskan segala milikNya kepada saya dan saudara. Makanya jangan menjadi
anak yang murtad, anak yang durhaka atau menjadi isteri yang menyeleweng, yang
menduakan Tuhan. Tidak boleh menduakan Tuhan apalagi disepuluhkan!
Dikatakan
dalam Yeremia 3:14 bahwa dari satu kota Tuhan mengambil satu orang. Tuhan sangat mengapresiasikan angka 1. satu ini berarti tidak terbagi-bagi lagi.
Tuhan disebut kota yaitu kota perlindungan. Gereja juga disebut oleh Tuhan
sebagai kota.
Yesaya 60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan
datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud
menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota
TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Kota
Tuhan itulah Sion, itulah orang yang luput, orang yang mau keluar dari pengaruh
Babel yang adalah gereja palsu. Tuhan mencari angka 1 di situ. Artinya Tuhan
ingin di dalam gereja Tuhan, kota Tuhan, ada kesatuan dan persatuan, hanya satu
tubuh! Bagaimana mungkin kita mengatakan “saya anggota tubuh, si B anggota
tubuh dan si C anggota tubuh” tetapi kepalanya banyak. Kalau satu tubuh berarti
kepalanya satu, maka kita akan diatur oleh satu kepala, maka tidak akan
beda-beda.
Karunia
boleh berbeda-beda tetapi kepala hanya satu. Kalau kepala kita satu maka semua
pelayanan kita mengarahkan pada satu kesatuan tubuh. Kepala hanya satu berarti
inspirasi sumber pengajaran hanya dari Dia, berarti tidak beda-beda pengajaran!
Kalau berkata anggota tubuh tetapi pengajaran lain itu tidak benar, berarti
lepas dari kepala kalau pengajarannya beda.
Tuhan
juga menyebut diriNya sebagai kota dalam status kota benteng.
Mazmur 94:22
94:22 Tetapi TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku
adalah gunung batu perlindunganku.
Gereja
disebut kota dan Tuhan juga disebut kota, itu teladan bagi kita.
Yohanes 5:19,30;6:38; 12:49; 14:31
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus
Aku.
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan
apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi
Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Kita
lihat bagaimana pribadi Tuhan yang digambarkan sebagai kota yaitu Bapa, Anak
dan Roh Kudus, tidak terpisah-pisah. Kesaksian Yesus mengatakan Dia tidak
melakukan satu pekerjaan yang tidak Dia lihat atau tidak disuruh. Kemudian
semua itu dilimpahkan kepada Roh Kudus. Itu teladan kita kalau kita mengatakan
kita adalah kota. Kita melihat ketiganya yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus bekerja
pada jalur yang tidak ada yang berseberangan.
Yohanes 16:15
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku
punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku."
Kita
tidak bisa ada pada angka 1 itu kalau masih berseberangan pengajaran kita satu
dengan yang lain. Tuhan hanya mau mencari yang satu pengajaran dengan Dia.
Kan
aneh kalau dibaca secara logika “dalam satu kota diambil satu, dalam satu
keluarga di ambil dua”. Bukannya dalam satu kota itu ada ratusan bahkan ribuan keluarga?
Kita
lihat bagaimana dalam satu kota diambil satu maksudnya supaya kita satu dan
diatur oleh satu komando, tidak beda. Diatur oleh satu kepala dan kepala itu adalah
Suami, kepala itu adalah Majikan, kepala itu adalah Bapa. Dia yang mengatur
kita sehingga Dia menemukan ada angka 1 di situ, berarti menjadi satu dan tidak
terpisahkan.
Dalam
satu keluarga diambil dua berarti Tuhan ingin nikah yang yang utuh. Tuhan mau
membawa nikah yang utuh yang hanya satu kepalanya. Jangan sampai isteri punya
dua atau tiga kepala. Jangan sampai suami ada dua atau tiga tubuh. Kalau dulu
seperti itu, karena kita mau dibawa masuk pada nikah yang rohani, stop perilaku
seperti itu! Hanya satu kepala, hanya satu tubuh, itu tubuh yang utuh yang
Tuhan cari.
Sebelum
kita mengerti Firman pengajaran mungkin ada yang berkata “saya tubuh yang
keempat” atau “saya tubuh yang kedua”. Mungkin ada yang berkata “saya kepala
yang kedua”. Sekarang kembali! Tuhan mau mencari nikah yang utuh. Cukup
sekarang kita sudah mendengar.
Sebab
inilah orang yang digembalakan oleh Tuhan, inilah orang yang ada di Sion, inilah
orang yang luput, inilah orang yang mendengar Firman pengajaran, inilah kekasih
Tuhan yang utuh.
Ayo
sebagai suami-suami, sebagai seorang kepala jangan lagi menjadi suami mata
keranjang. Isteri-isteri jangan lagi menjadi isteri yang gatal! Cukup satu
suamimu dan bawa itu dihadapan Tuhan.
Tuhan
mau mencari ini, kalau saudara mau luput dan tidak bertemu dengan antikristus,
maka perhatikan curahan hati Tuhan. Maksud curahan hati Tuhan supaya jangan
sampai saudara masuk dalam aniaya yang tidak terperikan selamanya. Itu belum dalam neraka tetapi penderitaan,
sengsara, dukacita ini sudah bagian dari neraka. Tuhan tidak ingin anda masuk
dalam 3,5 tahun aniaya antikristus yang adalah neraka di bumi.
Saya
sebagai hamba Tuhan mau menyerukan ini sebab Tuhan sayang saya dan saudara.
Kalau saya bisu, berarti tidak ada pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka kasihan
sidang jemaat. Tanpa sadar kita dibawa jumpa dengan antikristus lalu
mengulurkan tangan dicap oleh antikristus karena takut tidak bisa lagi
berdagang, tidak bisa ke pasar, tidak bisa ini dan itu, rumah disita, kebun
disita, kendaraan disita termasuk dirimu dikuasai habis-habisan.
Kita
lihat satu contoh persekutuan yang diperlihatkan ketika bangsa Israel awal
keluar dari Mesir. Kita tahu yang akan menghadang gereja Tuhan akhir zaman ini sama
seperti yang menghadang Israel dahulu yaitu Amalek. Amalek itu adalah daging.
Segala keinginan-keinginan yang tidak terkontrol dari daging kita itulah
Amalek! Bagaimana menyikapi? Tiga tokoh harus naik ke gunung.
Kita
lihat dulu persekutuan yang benar, persekutuan yang sejalan, senafas, sejiwa, sehati, untuk menghadapi
Amalek atau daging. Antikristus itu adalah iblis yang berwujud daging manusia
yang tidak bisa dibendung keinginan dagingnya. Bagaimana cara menghadapi.
Keluaran 17:10-11
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa
kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah
naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih
kuatlah Amalek.
Semua
sudah naik ke gunung tetapi jangan sampai kemenangan itu hanya sesaat. Lihat di
sini, ketiga tokoh ini sudah naik ke gunung tetapi masih kadang kalah kadang menang.
Apa
sebenarnya yang kita temukan di gunung yang menjadi pelajaran bagi kita?
Mazmur 43:3-4 (Terjemahan Lama)
43:3 Suruhkanlah terang-Mu dan kebenaran-Mu,
supaya keduanya itu memimpin aku dan membawa akan daku ke bukit kesucian-Mu dan
ke dalam tempat kediaman-Mu;
43:4 supaya aku sampai kepada mezbah Allah dan
kepada Allah yang kesukaanku dan kegemaranku, dan aku memuji akan Dikau dengan
kecapi, ya Allah! ya Allahku!
Terang
F Kaki Dian Emas
Kebenaran
F Meja Roti Sajian
Mezbah
Allah F Mezbah Dupa Emas
Sekalipun
sudah satu pola, sudah ada dalam tiga macam ibadah, itu sudah benar, tetapi masih perlu ditingkatkan.
Tidak hanya sampai pada taraf itu. Sekarang ini tiga komponen ini sudah ada
pada kita, itu sama seperti Musa, Harun dan Hur yang sama-sama naik di bukit. Namun
itu belum cukup!
Si A
mengatakan “saya tiga macam ibadah” ok! Si B juga berkata “saya tiga macam
ibadah” ok! Sampai si Z juga berkata “saya tiga macam ibadah” ok! Tetapi harus ditingkatkan
ada rasa sepenanggungan.
Keluaran 17:11-13
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih
kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka
mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya;
Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu,
seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari
terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan
rakyatnya dengan mata pedang.
Harus
diisi dengan saling menopang, saling mendukung, ini yang masih kurang. Tiga
alat tadi sudah benar ada pada kita, persekutuan kita sudah benar. Namun karena
kita menghadapi kekuatan daging maka harus ada saling bahu-membahu dalam
beribadah. Ini yang masih kurang, semoga ini kita galakkan.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir
lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka
memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Kadang
langsung pemikiran saya dan saudara
hanya sebatas dengan pandangan yang sekarang. Apakah kita beribadah kepadaNya
dengan bahu-membahu dan bibir yang bersih? Karena ini yang dicari Tuhan dalam
satu kota, dalam satu keluarga, yaitu satu kesatuan yang tidak terpisahkan
lagi. Agar jangan kita memandang hanya yang sesaat yaitu yang sekarang ini.
Saya
contohkan diriku. Waktu awal saya di sini bersama isteri dan tiga anak, itu
pergumulan berat. Kalau hanya saya sendiri itu lain hal. Ini ada isteri dan
tiga anak, anak ketiga masih berumur 40 hari, kami harus datang di sini. Pernah
saya sakit dan 10 hari saya di bawa di rumah sakit. Saya tidak mengeluh
walaupun teman saya yang 4 orang tidak ada yang menjenguk, karena saya sadar masuk dalam pengalaman kematian dan
saya yakin pasti akan datang kebangkitan.
Kemudian
anak kami yang kelima lahir yang sekarang menjadi gembala di Tonusu, dia
disandera di rumah sakit, karena sudah waktunya untuk keluar tetapi belum ada
biaya untuk membayar rumah sakit. Di Tentena ini isteri saya melahirkan tiga anak dan tidak ada yang
datang membesuk. Saya bergumul sendiri, menangis sendirian. Puji Tuhan, Tuhan
menyertai.
Ketika
saya masuk mengalami kuasa kebangkitan, saya mencatat memo di dalam album saya
“ingat Bernard, kalau esok lusa engkau sudah Saya berkati, jangan lupa
kawan-kawanmu”. Sekarang saya mau tanya kawan-kawanku, apakah kami suami isteri
tidak pernah mempedulikan saudara. Dulu kami tidak ada yang memperhatikan.
Sekarang kami mau memperhatikan kawan-kawan yang lain sekalipun kami sendiri
membutuhkan.
Kami
tidak mau apa yang dibaca dalam Zefanya 3:9 itu hanya sekedar pajangan, hanya
sekedar ngomong! Puji Tuhan kalau kami suami isteri diberi Tuhan kemampuan dan
bisa melakukan.
Jangan
hanya seperti dalam Keluaran 17:11 bangga dengan tiga macam ibadah tetapi mana
ayat 12 dan 13 yaitu saling bahu membahu! Amalek itu harus dimusnahkan, itu
sudah menjadi rumusnya Tuhan. Amalek atau daging ini harus ditekan, sebab kalau
muncul maka warna tidak takut akan Tuhan itu akan muncul juga. Karena Amalek
adalah bangsa yang tidak takut akan Tuhan.
Ulangan 25:18
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua
orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan
lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
Jadi
kesimpulannya kalau kita tidak mempraktekkan bahu membahu dengan bibir bersih
berarti kita masih punya roh tidak
takut akan Tuhan!
Bapa,
ibu, kekasih yang diberkati Tuhan, ini adalah pandangan sorga yang Dia berikan
kepada kita supaya kita berpandangan seperti pandangan sorga. Inilah yang
dirindukan, diharapkan oleh Tuhan di dalam kehidupanku mulai dari Yeremia 3:14.
Tuhan
tidak tega melihat ini terjadi sebab kalau anak-anakNya itu jauh dari Dia maka itu mengundang bahaya. Jadi anak dalam
kapasitas Tuhan sebagai majikan atau Bapa, dan isteri dalam kapasitas Tuhan sebagai suami, Dia tidak tega melihat
kita seperti itu. Jadi kalau
kita paham bahwa kita adalah calon Mempelai Wanita, orang yang berhak menjadi
pewaris maka kita mau beribadah, melayani dan mengasihi Dia serta kita mau mempraktekkan
Firman bukan hanya sekedar ucapan saja.
Kita
perhatikan bagaimana saudara dan saya untuk mencapai ke sana. Tidak sulit dan
tidak ribet kalau kita mau diatur oleh satu kepala. Yang penting satu kepala,
jangan dua kepala. Kalau sudah dua kepala berarti kepala yang kedua itu adalah
daging/ manusia, termasuk juga organisasi.
Jadi kita tidak bisa diatur oleh dua kepala,
tapi hanya satu kepala. Kalau semua tunduk kepada kepala mudah jadi satu, bukan tunduk kepada manusia, bukan
tunduk kepada organisasi, sebab itu mati!
Yang
sering tunduk kepada organisasi dan berucap “yang tidak tunduk kepada
organisasi lebih baik keluar” cabut kata-katamu itu! Sebenarnya saudara tidak
tunduk kepada Kepala yang satu tetapi tunduk kepada manusia. Seharusnya kita
service Kepala kita dan tunduk serta patuh kepadaNya. Coba lihat bagaimana
kalau organisasi yang kerja, hancurlah rohani saudara. Malah ditindaki habis-habisan
bila berpegang pada kebenaran Firman.
Sekarang
saudara baru terbuka mata melihatnya bahwa ternyata organisasi itu jahat karena
yang memegang dan memimpin adalah daging/ manusia dan bukan lagi tunduk kepada Tuhan sebagai Kepala. Sekarang
orang-orang itu menjadi kalang
kabut.
Sekarang
ini bagaimana, kita mau masuk dalam persekutuan yang benar atau tidak. Kita mau
diapa-apakah terserah yang penting kita mau tunduk pada Suami (Tuhan) kita, tunduk kepada Majikan kita di
sorga. Kalau itu ada pada kita maka lokasi kediaman kita pasti di Sion, pasti
diluputkan oleh Tuhan. Sebab keluputan itu hanya ada di Sion.
Saya
mau belajar untuk tunduk pada majikan, Dia yang harus saya layani.
Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia;
datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan
dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa
dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang
tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Kegenapan
ayat ini ada dalam Wahyu 11:17.
Wahyu 11:17
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur
kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena
Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai
raja
Mengabdi
berarti ada pengertian bahwa kita hamba dan Dia adalah majikan kita. Kalau ditanya “kau mengabdi
kepada siapa” kita masing-masing akan berkata “mengabdi kepada Yesus”. Berarti
kita semua diatur oleh Majikan, diatur oleh Suami, diatur oleh Kepala yang satu.
Dari
satu kota diambil satu orang berarti yang Tuhan cari adalah kesatuan dalam satu
Firman, Roh dan Kasih Tuhan.
Ketika
Ezra bersama kawan-kawannya diadukan kepada raja Darius bahwa mereka telah
melawan dan dia disurati oleh Bupati supaya ingat ada raja dan harus begini dan
begitu maka apa jawaban mereka?
Ezra 5:8-9
5:8 Kiranya raja maklum, bahwa kami datang ke daerah
Yehuda, ke rumah Allah yang maha besar. Rumah itu sedang dibangun dengan batu
yang besar-besar, sedang dindingnya dilapis dengan kayu, dan pekerjaan itu
dikerjakan dengan seksama dan berjalan lancar di tangan mereka.
5:9 Kemudian kami menanyai para tua-tua itu dan
beginilah kata kami kepada mereka: Siapakah yang memberi perintah kepadamu
untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?
Ini
pekerjaan yang benar dengan bahu membahu dan bibir yang bersih. Ini pembangunan
yang benar yaitu pembangunan Tubuh Kristus tetapi mau ditekan oleh organisasi.
Ezra 5:10-11
5:10 Lagipula kami tanyakan kepada mereka nama-nama
mereka, untuk memberitahukannya kepada tuanku, dengan mencatat nama orang-orang
yang mengepalai mereka.
5:11 Inilah jawaban yang diberikan mereka kepada kami:
Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi, dan kami
membangun kembali rumah, yang telah didirikan bertahun-tahun sebelumnya,
didirikan dan diselesaikan oleh seorang raja Israel yang agung.
Ini
berarti himbauan ditanggapi untuk membangun seperti status mereka dahulu yaitu
sebagai isteri dari Mempelai
Laki-laki Sorga.
Kami hamba
Tuhan sekarang diancam organisasi tetapi kami hanya mau tunduk pada satu
Kepala, Dialah Suami, Majikan, Bapa yang ada di sorga, Pencipta langit dan
bumi!
Adakah
kita didapati dalam kesatuan atau kita hanya berbangga sudah ada pada tiga
macam ibadah padahal kita tidak saling bahu membahu.
Keluaran 17:10
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa
kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah
naik ke puncak bukit.
Memang
kita sudah betul ada dalam tiga macam ibadah tetapi itu belum lengkap.
Keluaran 17:11-13
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih
kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka
mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya;
Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu,
seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari
terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan
rakyatnya dengan mata pedang.
Kalau
sudah bisa saling menopang maka kita bisa mengalahkan daging yang seringkali
tampil dengan tabiat tidak
takut kepada Tuhan.
Kita
perhatikan bagaimana selanjutnya perjalaan kita. Malam ini Tuhan mencari kata
satu di dalam kita, ada kata tunggal di dalam kita. Ayo satu bibirlah kita,
bibir yang bersih. Termasuk sidang jemaat, kalau saudara melihat wajah-wajah
baru datang, cepat sapa, jangan dibiarkan. Ulurkan tangan dan sapa “dari mana,
di mana saudara tinggal”. Kalau seperti itu berarti indah, bibir saudara sudah bersih. Bahu
saudara sudah siap untuk mengangkat beban yang sama.
Rekan-rekan
yang masih merintis ladang baru, bergumullah, Tuhan di Sorga tidak akan
membiarkan. Saya mendengar satu komitmen ketika ada orang berkata kepadanya
“kamu enak karena pendeta itu gerejanya besar dan ada mobilnya” lalu orang itu
menepis kata-kata itu dan berkata “Saya mau diajar bersandar manusia, tidak!”
bahasa itu dia tepis. Dan itu memang yang paling tepat yaitu kita bersandar
kepada Tuhan. Adapun kalau ada pemberian dari seseorang maka itu kemurahan
Tuhan, itu bagian uluran tangan Suamimu, uluran tangan Majikanmu, uluran tangan
Bapa di Sorga.
Bagi
saya itu adalah bahasa saya dahulu sampai akhirnya saya mengirim surat kepada salah
satu guru yang mengajar saya “terima kasih saya diajar oleh Tuhan masuk dalam
pengalaman kematian”. Tetapi saya menulis surat ketika mulai ada tanda
kebangkitan. Saya tidak menulis surat ketika ada dalam tanda kematian. Masakan
orang mati bisa menulis surat. Setelah bangkit baru saya menulis surat.
Kalau
saudara mati tidak akan menulis surat dan tidak akan “ehem, ehem” kepada yang
lain. Apakah pernah saudara melihat orang mati
batuk-batuk ada maksudnya, pasti orang yang mendengar pada lari semua. Biarlah
kita semua belajar mati.
Kami
hamba-hamba Tuhan duluan, ke mana jemaat kita bawa, tanggung jawab kita berat.
antikristus sudah siap, mau ke mana kita pergi. Katakanlah “saya mau lari ke
Sion”.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia
dipuji-puji di Yerusalem,
Nama
Tuhan itu adalah Firman pengajaran. Jangan hanya sampai pujian tetapi tidak ada
menceritakan nama Tuhan, tidak ada memberitakan Firman pengajaran. Harus
dua-dua itu ada dalam gereja, maka itulah tanda orang yang akan diluputkan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar