Yehezkiel 3:16-27
3:16 Sesudah tujuh hari datanglah firman TUHAN
kepadaku:
3:17 "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan
engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman
dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.
3:18 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau
pasti dihukum mati! -- dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata
apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya
ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
3:19 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat
itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia
akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari
kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di
hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan
mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak
akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya
dari padamu.
3:21 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang
benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan
tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan
nyawamu."
3:22 Maka di sana kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia
berfirman kepadaku: "Bangunlah dan pergilah ke lembah, di sana Aku akan
berbicara dengan engkau."
3:23 Aku bangun dan pergi ke lembah; sesungguhnya di
sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi
sungai Kebar, dan aku sujud.
3:24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan
ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kata-Nya: "Pergilah
pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu.
3:25 Dan engkau, anak manusia, sesungguhnya, engkau
akan diikat dengan tali dan akan dibelenggu, sehingga engkau tidak bisa keluar
masuk di tengah-tengah mereka.
3:26 Dan Aku akan membuat lidahmu melekat pada
langit-langitmu, sehingga engkau menjadi bisu dan tidak akan menempelak mereka,
sebab mereka adalah kaum pemberontak.
3:27 Tetapi kalau Aku berbicara dengan engkau, Aku
akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman
Tuhan ALLAH. Orang yang mau mendengar, biarlah ia mendengar; dan orang yang mau
membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak."
Harga nasihat itu seharga keselamatan
jiwa orang yang dinasihati atau diperingati. Berarti nasihat atau peringatan itu nilainya mahal. Bukan hanya mahal
karena seharga jiwa orang yang dinasihati itu tetapi juga mahal karena
taruhannya adalah nyawa orang yang memberi nasihat.
Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa
kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap
orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Tujuan akhir dari nasihat atau
peringatan adalah mengangkat umat Tuhan itu sampai pada rohani sempurna.
Nasihat itu juga mahal sebab bisa
saja yang diutus Tuhan menyampaikan nasihat itu membayar mahal karena
taruhannya nyawa. Di dalam Alkitab kita menemukan orang yang menyampaikan
nasihat atau peringatan itu justru dibunuh atau dipenjara.
II Tawarikh 24:19-20
24:19 Namun TUHAN mengutus nabi-nabi kepada mereka,
supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan
mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.
24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam
Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah
firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu
tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Ia pun meninggalkan
kamu!"
Zakharia ini adalah anak dari orang
yang pernah menyelamatkan raja Yoas. Namun Yoas malah mengadakan persepakatan
untuk melontari Zakharia dengan batu.
II Tawarikh 24:21-22
24:21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap
dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah
TUHAN.
24:22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang
ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak
Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: "Semoga TUHAN melihatnya
dan menuntut balas!"
Harga nasihat itu justru dibayar oleh
pemberi nasihat dengan nyawanya. Mereka lupa jasa-jasa dari orang tua Zakharia
yang menyelamatkan raja Yoas yang diperingati supaya tidak melakukan perbuatan
melawan Firman.
Yang menerima nasihat itu selamat,
berarti nasihat seharga keselamatan orang itu. Yang tidak menerima nasihat maka
harga nasihat itu seharga nyawa yang memberi nasihat.
II Tawarikh 25:15-16
25:15 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia; Ia
menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: "Mengapa engkau mencari
allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari
tanganmu?"
25:16 Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia
kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja?
Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah
berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan
membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak
mendengarkan nasihatku!"
Yeremia adalah nabi yang sampai
diperas air matanya. Sampai dia mengeluh kepada Tuhan.
Yeremia 20:7-10
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku
telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau
menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka
mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku
berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN
telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau
mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka
dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam
tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang:
"Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan
dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh:
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan
dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Nabi besar ini justru punya pengalaman
pahit sampai putus asa untuk menyampaikan nasihat. Semestinya orang yang
mendengar peringatan atau nasihat, harus menyambut seperti:
Amsal 3:11
3:11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan
TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Jadi harus buka lapang hati untuk
menerima nasihat karena tujuan nasihat itu bukannya mengada-ada tetapi membawa
umat yang dinasihati itu kepada kesempurnaan. Andaikata nasihat itu hanya
tujuannya untuk hal yang sifatnya duniawi, itu lain hal. Di sini tujuan nasihat
adalah untuk membawa orang yang dinasihati itu masuk pada kesempurnaan, tetapi
banyak yang tidak menerima nasihat.
Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa
kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap
orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Ternyata nilainya luar biasa. Jadi
kalau menerima nasihat maka yang dinasihati itu jiwanya selamat. Dan tidak
hanya diselamatkan namun diberi arah menuju pada kesempurnaan. Ternyata penasihat
ini paham persis isi dari nasihat. Kalau pelayan Tuhan menyampaikan nasihat
tanpa mengerti tujuannya maka itu hanya sebatas kubur. Tetapi kalau pelayan itu
mengerti tujuannya maka nasihat itu bukan hanya sebatas kubur tetapi menjadikan
hidup yang dinasihati itu menjadi Mempelai Wanita Tuhan, alias tidak mati namun
masuk pada penyingkiran gereja.
Tuhan ulang berulang memberikan
pemahaman kepada kami supaya kami hamba Tuhan siap menanggung resiko. Sebab dua
kali Tuhan menuntut nyawa orang itu kepada utusan Tuhan. Kalau dipikir kenapa
hamba Tuhan yang menanggung resiko.
Yehezkiel 3:18
3:18 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau
pasti dihukum mati! -- dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata
apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya
ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Kalau pelayan itu bisu, dia sudah
melihat bahwa hal itu mencelakakan orang itu tetapi tidak bicara maka
Tuhan tuntut nyawa orang itu dari pelayan Tuhan itu. Itu yang jangan kami
kerjakan.
Karena melihat cara mereka sudah
menyeleweng, pekerjaannya sudah berseberangan dengan Tuhan maka kami nasihati
agar jangan darah mereka dituntut Tuhan kepada kami dan tertanggung nyawanya
pada orang itu sendiri.
Yehezkiel 3:20
3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari
kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di
hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan
mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak
akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya
dari padamu.
Itu sebabnya beratnya tanggung jawab
untuk menyampaikan Firman yang isinya peringatan dan nasihat. Apalagi dalam II
Timotius 4:3-4 dikatakan akhir zaman ini
penyelewengan hebat sekali. Coba bagaimana kalau tidak ada hamba Tuhan yang
bisa melihat hal itu atau dia melihat tetapi bersikap sepi-sepi saja.
Tua-tua bersepakat untuk melawan dia
dan ini menjadi pengalaman di akhir zaman ini. Orang yang dinasihati melontari
batu kepada yang menasihati.
Mazmur 119:23-24
119:23 Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat
melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
119:24 Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku,
menjadi penasihat-penasihatku.
Orang seperti ini ada harapan untuk
sempurna. Bila kita menerima nasihat itu bukanlah rekayasa. Kalau hamba Tuhan
melihat “hal ini bisa mencelakakan dia. Orang ini sudah bertindak berseberangan
dengan kehendak Tuhan” lalu dia menyampaikan Firman dalam bentuk nasihat dan
peringatan, seyogyanya kita sambut.
Itu sebabnya dalam Yehezkiel 3:27 dikatakan “siapa mau mendengar
biarlah mendengar. Yang tidak mau mendengar, biarkanlah dia”. Jadi yang mau
mendengar ini sebenarnya berbahagia. Jadi menerima nasihat itu selain ujungnya
kesempurnaan, isinya juga kebahagiaan. Tidak hanya kebahagiaan, orang yang
menerima nasihat atau mendengar peringatan Firman Tuhan itu juga akan ada dalam kemuliaan.
Iblis begitu licik. Dia tipu kita
sehingga kita tidak bisa menerima nasihat. Ada apa sehingga orang tidak bisa
menerima peringatan atau nasihat? Karena harga dirinya, dia merasa direndahkan.
Dia merasa harga dirinya seperti diinjak-injak. Itulah sebabnya mengapa orang
berat untuk menerima peringatan dan nasihat. Padahal tidak begitu, nilainya justru dibawa pada
kesempurnaan, dia berbahagia
dan ada dalam kemuliaan.
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang
mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Makanya aneh sekali kalau orang
diberi nasihat kemudian dia menolak padahal dia ditawari pesoalan kebahagiaan.
Mendengar saja sudah berbahagia. Tadi dikatakan yang menerima dibawa pada
kesempurnaan. Jadi sudah komplit, kemudian masih ditambah lagi dibawa pada
kemuliaan.
Matius 17:5
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah
awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang
berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan,
dengarkanlah Dia."
Jadi kita dibawa pada kebahagiaan,
dibawa pada kesempurnaan dan bahasa yang didengarkan dalam kemuliaan adalah
“dengarlah olehmu akan dia”. Jadi ketika kita mendengar suara Tuhan Yesus kita
diangkat pada kebahagiaan, diangkat pada kesempurnaan dan kemuliaan. Kemuliaan
di sini berarti tanpa cacat dan cela.
Aneh sekali orang yang menolak
nasihat. Sangat gawat kalau orang menolak nasihat. Yang mendengar nasihat ini
adalah orang yang berbahagia, ada dalam kemuliaan dan kesempurnaan. Itu adalah
ciri orang yang ada di sebelah kanan yaitu domba. Menurut Yohanes pasal 10,
domba-domba ini adalah orang yang suka mendengarkan Firman.
Domba walaupun hujan deras dia berada
di padang dia tidak takut. Beda dengan kambing, bila hujan dia takut dan
mengembik, maunya segera tuannya membawa ke kandang. Tetapi domba tidak takut.
Itulah ciri domba, dia tidak takut pada hujan Firman pengajaran. Jangan
kambing, begitu hujan Firman pengajaran turun, dia jadi ketakutan.
Kristen kambing itu di sebelah kiri
dan domba itu di sebelah kanan.
Matius 25:31-33
25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam
kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di
hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama
seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Berarti domba dan kambing ini ada
kaitannya dengan penggembalaan. Kambing ini tidak mau mendengarkan nasihat dan
peringatan walaupuan ada di dalam penggembalaan, artinya ada dalam lingkup
Kekristenan. Tetapi domba dia suka menerima nasihat Firman Tuhan. Karena dia
suka menerima Firman, dia juga suka mempraktekkan.
Kalau berani menggunting bulu kambing
maka tidak lama dia akan kurus dan itu bisa mati. Makanya kalau Kristen kambing
ini jangan coba bicara korban apalagi bicara perpuluhan. Padahal perpuluhan itu
adalah pengakuan bahwa diri kita adalah milik Tuhan.
Tetapi kalau domba, semakin lebat
bulunya lalu tidak digunting maka itu justru menyusahkan dia. Makanya harus
digunting tetapi cepat tumbuh lagi. Orang yang suka mendengar nasihat dan
peringatan Firman, itu adalah ciri domba.
Yehezkiel sebagai utusan Tuhan sudah
diperkenalkan pribadi Tuhan pada pasal 1. Pasal 2 dia benar-benar siap menerima
komando. Pasal 3 dia sudah menerima komando tetapi belum tercurah penuh. Untuk
menerima komando yang lebih hebat lagi dan menghasilkan dua sisi maka Yehezkiel
dibawa oleh Tuhan ke lembah.
Yehezkiel 3:22
3:22 Maka di sana kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia
berfirman kepadaku: "Bangunlah dan pergilah ke lembah, di sana Aku akan
berbicara dengan engkau."
Walaupun pasal 3 dia sudah seperasaan
dan sepikiran dengan Tuhan, tetapi Tuhan belum puas. Untuk lebih mantap lagi,
maka Tuhan bawa di lembah. Artinya untuk menghadapi pelayanan yang menghasilkan
dua sisi maka pelayan itu harus lebih mantap merendahkan diri. Kalau dia sudah
sampai di sana maka dia akan lebih lagi dilengkapi oleh Tuhan dengan Roh Kudus.
Yehezkiel 3:23-24
3:23 Aku bangun dan pergi ke lembah; sesungguhnya di
sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi
sungai Kebar, dan aku sujud.
3:24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan
ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kata-Nya: "Pergilah
pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu.
Ternyata ketika dia sudah ada di
lembah, dalam suasana sungguh-sungguh merendahkan diri maka dia dilengkapi lagi
oleh Tuhan dengan Roh Kudus. Kemudian Roh Kudus menyuruh dia pulang ke rumah.
Tetapi ada wasiat di sini. Kalau hamba Tuhan sudah seperti ini maka akan
terjadi pembiaran.
Yehezkiel 3:27
3:27 Tetapi kalau Aku berbicara dengan engkau, Aku
akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman
Tuhan ALLAH. Orang yang mau mendengar, biarlah ia mendengar; dan orang yang mau
membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak."
Kalau utusan Tuhan itu benar-benar
sudah ada pada kerendahan maka ini akan menghasilkan dua hal:
1. Berbahagia, penuh kemuliaan dalam
kesempurnaan →
bagi yang menerima.
2. Mengalami pembiaran, kalau dibiarkan maka itu
bencana
→ bagi yang menolak.
Hamba Tuhan ini harus datang di
tempat paling rendah yaitu di lembah, dan pada ayat 23 dikatakan dia melihat
kemuliaan yang pernah dia lihat. Ketika kita merendahkan diri
serendah-rendahnya maka kemuliaan Tuhan pasti kita nikmati.
Yeremia 3:23-24
3:23 Aku bangun dan pergi ke lembah; sesungguhnya di
sana kelihatan kemuliaan TUHAN seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi
sungai Kebar, dan aku sujud.
3:24 Tetapi masuklah Roh ke dalam aku dan
ditegakkannya aku, lalu Ia berbicara dengan aku, kata-Nya: "Pergilah
pulang, kurunglah dirimu di dalam rumahmu.
Ketika dia sudah dalam kondisi
seperti ini, maka pelayanan hamba Tuhan ini, aktivitasnya di tengah-tengah umat Tuhan yang pemberontak, dibatasi Tuhan.
Bahkan mulutnya menjadi bisu. Jadi ruang geraknya dibatasi oleh Tuhan, kemudian
mulutnyapun disumbat oleh Tuhan. Inikan gawat, kalau ada hamba Tuhan di tengah
kita kemudian ruang geraknya sudah tidak bebas dan dia menjadi bisu, itu
mencelakakan jemaat yang ada di situ. Jangan terjadi pada kita. Ini menggambarkan yang sesungguhnya inilah keadaan
Israel yang menyumbat mulut Hamba Tuhan yang diutus untuk sampaikan Firman
Allah.
Kita lihat pada pasal 24 mulut
Yehezkiel dibuka kembali. Jadi cukup lama Yehezkiel harus membisu.
Yehezkiel 24:24-27
24:24 Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu;
tepat seperti yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka
kamu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
24:25 Dan engkau, anak manusia, bukankah begini akan
terjadi? Pada hari Aku mengambil dari mereka benteng mereka, perhiasannya yang
menggirangkan hatinya, kenikmatan matanya dan yang dirindukan jiwanya,
anak-anak mereka lelaki dan perempuan,
24:26 pada hari itu juga akan datang seorang yang
terluput membawa berita kepadamu.
24:27 Pada hari itu mulutmu akan terbuka dan engkau
akan berbicara kepada orang yang terluput itu dan tidak lagi tetap bisu. Dengan
demikian engkau menjadi lambang bagi mereka dan mereka akan mengetahui, bahwa
Akulah TUHAN."
Di saat Yehezkiel membisu, di saat
Yehezkiel tidak ada ruang untuk bergerak. Maka ada enam hal yang dikuras oleh
Tuhan dari orang Israel.
1. Benteng diangkat.
2. Perhiasan diambil.
3. Kenikmatan diambil.
4. Yang dirindukan jiwanya diambil.
5. Anak laki-laki diambil.
6. Anak perempuan diambil.
Jadi kalau hamba Tuhan sudah membisu
di dalam sidang jemaat, kalau sudah Tuhan kurung, hamba Tuhan tidak ada lagi
pembukaan rahasia Firman, ini malapetaka bagi jemaat.
1.
Benteng
diambil oleh Tuhan, berarti tidak ada perlindungan lagi oleh Tuhan. Kalau
jemaat menolak nasihat dari hamba Tuhan maka dia kehilangan perlindungan.
2.
Bukan
hanya kehilangan perlindungan tetapi kehilangan perhiasan. Bagaimana kalau
perhiasan diambil, padahal gereja Tuhan digambarkan bagaikan Yerusalem yang
berhias bagi Suaminya. Berarti kalau perhiasan diambil maka dia tidak bisa
menjadi Mempelai Wanita Tuhan, artinya dia kehilangan kemuliaan.
Wahyu 21:11
21:11
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang
paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Kalau perhiasan diambil berarti orang itu tidak
ada harapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
3. Kenikmatan
diambil. Yang dimaksud di sini bukan kenikmatan jasmani. Tetapi yang nikmat di
sini adalah Firman Tuhan.
Berarti dia tidak akan lagi menikmati nikmatnya Firman. Makanya tidak heran Tuhan
katakan “kalau mereka tidak mau mendengar biarkan saja” sebab sudah dicabut
kenikmatannya. Kalau gereja Tuhan sudah tidak mau menikmati Firman maka satu
waktu akan Tuhan cabut kenikmatannya.
Mazmur 16:11
16:11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Yang nikmat yang ada di tangan kanan Tuhan adalah Firman Tuhan. Bila
tidak mau mendengarkan suara Tuhan, kekasihmu dan kekasihku, maka dicabut hak
untuk menikmati Firman.
Yesaya
55:2
55:2 Mengapakah
kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu
untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan
yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
4. Yang dirindukan jiwamu. Menurut
Kidung Agung yang dirindukan hati itu adalah kekasih.
Kidung Agung 5:2-6
5:2 Aku
tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah
pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun,
dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
5:3
"Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku
telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
5:4
Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
5:5 Aku
bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan
cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
5:6
Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti
pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil,
tetapi tak disahutnya.
Baru bangkit kerinduan hatinya tetapi kekasih sudah pergi, itu sama
dengan dicabut kerinduan. Jadi kalau sekarang ini masih ada kesempatan untuk
meningkatkan minat kasih kita kepada Tuhan kekasih kita, maka itu yang ditunggu
oleh Tuhan.
Coba bayangkan kalau sekarang kita bertunangan dengan Tuhan lalu
kemudian batal pernikahan kita dengan Tuhan dan Tuhan menikah dengan orang lain
lalu kita hanya menjadi saksi mata. Sementara menjadi saksi mata, mata kita
dicungkil antikrist. Itu menyakitkan!
5. Anak laki-laki diambil
Berarti kita tidak ada hak
mewarisi sebab hak waris diambil oleh Tuhan
6. Anak perempuan diambil, berarti
kesenangan diambil.
Kalau tidak mau mendengar Firman,
tidak mau mendengar nasihat, tidak mau menerima peringatan maka akan terjadi
enam perkara ini. Nanti Tuhan membuka mulut Yehezkiel tetapi yang enam ini
sudah hilang.
Saya yang lebih dahulu bergumul,
jangan sampai saya menjadi hamba Tuhan yang hanya ngomong doang lalu kehilangan
6 perkara ini.
Jangan sampai putus kasih kita dengan
Tuhan. Untuk tidak putus maka dengarkan nasihat Tuhan.
Yehezkiel 3:27
3:27 Tetapi kalau Aku berbicara dengan engkau, Aku
akan membuka mulutmu dan engkau akan mengatakan kepada mereka: Beginilah firman
Tuhan ALLAH. Orang yang mau mendengar, biarlah ia mendengar; dan orang yang mau
membiarkan, baiklah membiarkan, sebab mereka adalah kaum pemberontak."
Jadi Tuhan tidak ada unsur pemaksaan,
mau dengar silahkan, tidak mau dengar silahkan. Sebenarnya ini adalah uluran
kasih Tuhan kepada kita. Seringkali kita hanya mengukur kasih Tuhan dengan Dia
lahir di kandang Betlehem, tersalib di Golgota karena mengasihi kita. Itu
memang benar, tetapi kasih Tuhan itu berkelanjutan dengan menjaga dan
memelihara kita lewat FirmanNya, mari kita sambut sebab Dia mau bawa kita di
pelaminan jangan tunggu kita diumbar oleh Tuhan.
Galatia 6:7-8
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan
menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan
menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Tuhan tidak mau dipermainkan. Itu
sebabnya kita yang ada sore hari ini, biarlah kita ada pada posisi merendahkan
diri. Kalau hamba Tuhan pada
posisi merendahkan diri lalu nasihatnya tidak ditanggapi maka itu justru
mencelakakan orang yang menolak nasihat itu.
Untuk menerima Firman, Yehezkiel
diberikan Tuhan persyaratan.
1. Dia pergi ke lembah berarti
merendahkan diri
2. Dia diberikan kuasa Roh Kudus.
Ini berarti Yehezkiel tidak sembarangan
lagi bergerak dan berbicara.
Israel ini sudah disebut kaum
pemberontak. Ini jangan terjadi pada kita. Kita ini bukan kaum pemberontak.
Kita bukan kambing tetapi kita adalah domba.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar