Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 2:13-16
2:13 Ketika hari
raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait
Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar
uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing
domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan
meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Hari
raya Paskah ini adalah tanda pemisahan atau pelepasan bangsa Israel dari
perbudakan dan dari perhambaan Mesir. Tetapi di sini hari raya Paskah sudah
terkontaminasi dengan daging, tidak lagi murni hal
yang rohani.
Mestinya
bila merenungkan perayaan Paskah atau yang disebut pesta Paskah, maka alur
pikiran mereka dan juga pikiran kita, akan kembali pada masa lampau Israel
ketika mereka di Mesir, diperbudak/diperhamba oleh raja Mesir yaitu Firaun.
Kalau kita, alur pikiran kita harus kembali pada ketika kita ditemukan oleh
Yesus pertama kali. Itulah perayaan Paskah kita.
Secara
sejarah kita merayakan Paskah secara bersama, kadang bulan 4, kadang bulan 3.
Tetapi secara pribadi tidak sama. Saya mengenal Yesus dengan benar dan
menyadari bahwa saya orang berdosa dan menerima Yesus sebagai Tuhan secara
pribadi adalah tahun 1970 di Makasar. Itulah Paskah bagi saya, di mana Kristus memindahkan saya dari kegelapan
kepada terangNya yang ajaib.
Jadi
kalau merayakan Paskah kita ingat pada waktu kita mengenal Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat pribadi dan menerima Dia lalu kita akui bahwa kita adalah
orang berdosa dan kita datang kepadaNya.
Yang
perlu kita renungkan kita adalah orang mantan diperhamba oleh dosa dan
diperbudak oleh iblis. Setelah kita dibebaskan oleh domba Paskah yaitu Yesus
Kristus, bagaimana sikap kita seharusnya mengapresiasi menerima berkat yang
besar ini, bagaimana tindak tanduk atau perilaku kita setelah menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini yang harus jelas.
Kita
bukan merayakan Paskah secara daging, secara duniawi. Itu tidak kena selera
Tuhan. Sekalipun kita rayakan dengan meriah, mungkin dengan telur Paskah,
mungkin gereja kita hiasi sedemikian rupa, tetapi apapun atraksi yang kita
lakukan di gereja tetapi kalau tetap diperbudak oleh dunia, oleh daging dan
oleh iblis maka mubasir perayaan Paskah itu. Itu tidak ada artinya, bahkan
Tuhan geleng-geleng kepala melihat orang seperti itu “Aku telah berkorban
baginya, telah menjadi Domba Paskah yang tersembelih baginya tetapi seperti itu
dia merayakannya”.
Begitu
juga yang dijumpai oleh Tuhan pada zaman Yesus. Perayaan Paskah itu malah
dijadikan tempat untuk meraih keuntungan-keuntungan yang duniawi. Ini sudah
salah arah, bukan itu tujuan Paskah, bukan itu tujuan Yesus mati di Golgota.
Kalau seperti itu berarti kita kembali diperbudak oleh dunia. Tidak demikian
maksud Tuhan.
Roma 6:17
6:17 Tetapi
syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu
dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Dulu
hamba dosa tetapi oleh Domba Paskah itu kita sudah dilepaskan dari perbudakan dosa
itu. Sekarang dengan segenap hati kita mentaati pengajaran. Jadi tindaklanjutnya
kita dilepaskan oleh Domba Paskah adalah kita mentaati pengajaran yang sudah
diteruskan kepada kita.
Jadi
perayaan Paskah itu bukan hanya aksen-aksen duniawi. Tujuan kita mentaati
pengajaran adalah supaya kita disucikan dengan Firman pengajaran, itu baru
tepat sesuai selera Tuhan. Tetapi kalau merayakan Paskah dengan sifat dan cara
dunia, mana ada penyucian. Malah minuman keras yang dibawa ke gereja. Ini
jangan terjadi pada diri kita.
Tindak
lanjutnya adalah mentaati pengajaran yang sudah diteruskan kepada kita. Ini
tujuan Paskah. Bukan hanya sekedar merayakan Paskah. Kita merenungkan bagaimana
kita pernah diperhamba oleh dosa dan sekarang kita sudah dibebaskan, sekarang
tindak lanjutnya kita mentaati pengajaran.
Roma 6:18-19
6:18 Kamu telah
dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku
mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti
kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan
kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang
harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa
kamu kepada pengudusan.
Tetapi
apa yang ditemukan Yesus dalam perayaan Paskah di Yerusalem tidak seperti ini.
Yang
ada di dunia ini ada tiga hal:
1.
Keinginan daging
2.
Keinginan mata
3.
Keangkuhan hidup (jemawa)
Kalau
merayakan Paskah diisi dengan yang duniawi maka di dalamnya ada keinginan
daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Tiga hal ini dilawan oleh Paskah
karena Paskah menyatukan bangsa, suku, kaum dan bahasa. Karena di dunia ini
orang mengaku bahwa dia keturunan ini dan itu.
Paskah
ini menghancurkan kesombongan dari marga. Seringkali kalau tampil marga itu, oh
itu hebat. Paskah menghancurkan kesombongan-kesombongan dari sisi itu juga.
Untuk apa membawa-bawa marga. Itu tidak boleh lagi menjadi keangkuhan, itu
dihancurkan oleh Paskah. Kehidupan yang masih punya standar-standar seperti itu
belum menghayati Paskah.
Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan
kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan
dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan
bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau
telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah
kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Kalau
masih mempertahankan seperti tadi tidak bisa ikut serta dengan Tuhan Yesus. Kadang
di dunia ini warna daging masih mencuat, hebat.
Kalau
kita merayakan Paskah ingat dari mana kita datang sehingga tidak ada kesempatan
untuk jemawa. Kita harus ingat dari mana kita ditemukan oleh Tuhan sehingga
kita harus berupaya mengalahkan keinginan daging. Kita ditemukan oleh Tuhan dari tong
sampah, dari got sana. Sehingga selanjutnya tidak harus tergoda dengan
keinginan-keinginan mata karena itu berseberangan dengan Paskah. Kenginan
daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup itu semuanya warna-warna hidup yang
bertentangan dengan Paskah.
Di
dalam rumah Tuhan di temukan oleh Tuhan Yesus benar-benar menyalahi nilai
Paskah. Bukankah Paskah itu memisahkan mereka dari perbudakan di Mesir lalu dibebaskan oleh Tuhan.
Tetapi praktek hidup mereka selanjutnya sudah salah langkah.
Yohanes 2:14-15
2:14 Dalam Bait
Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan
penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing
domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan
meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Mereka
ini sudah salah arah, salah sasaran, salah mengfungsikan Bait Allah dan nilai
Paskah. Paskah adalah cara Tuhan memisahkan dan melepaskan kita dari dosa
kepada kebenaran Firman, dari perhambaan dosa ke dalam perhambaan kebenaran
Firman. Kemudian rumah Tuhan juga sudah salah penggunaannya.
Ø
Lembu dijual. Kalau ada lembu maka ada
juga keledai.
Ulangan
22:10
22:10 Janganlah engkau membajak dengan lembu dan
keledai bersama-sama.
Keluaran
23:4
23:4 Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau
keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu.
Kalau gereja dikemas dalam bentuk
bisnis, dimanfaatkan untuk komersial, untuk mencari keuntungan maka yang muncul
di situ hanya keledai. Bagaimana dan mengapa harus muncul keledai? Coba kita
lihat prakteknya.
II
Raja-raja 6:5
6:5 Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan
sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah
ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"
Ini berarti kalau di dalam gereja
Tuhan terjadi roh bisnis maka lembu dijual dan yang tinggal adalah keledai.
Sehingga yang pegang peran di situ adalah keledai-keledai. Kalau di dalam rumah
Tuhan sudah ada jual beli, itu pertanda bahwa yang berkuasa di dalamnya adalah
keledai. Yang dijual adalah kepala keledai.
Keledai gambaran kehidupan yang belum mengenal
Tuhan alias kafir. Kita ini memang dari bangsa kafir. Tetapi oleh pekerjaan
domba Paskah maka kita dirubah dari keledai menjadi lembu. Setelah kita
menerima domba Paskah berarti percaya Yesus sebagai Tuhan Juruselamat maka kita
bangsa kafir yang disebut bangsa keledai, diubah menjadi bangsa lembu.
Hakim-hakim
15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai
bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Dari bangsa kafir kita dirubah
menjadi umat Tuhan warga kerajaan. Apa yang memungkinkan kita demikian? Karena
domba Paskah.
Kafir itu berarti tidak kenal
Tuhan. Itu sebabnya kalau merayakan Paskah dan kemudian dicampur dengan bisnis,
jual beli dalam gereja, berarti yang berkuasa di situ adalah roh kekafiran.
Berarti kehidupan di dalamnya tidak kenal Tuhan. Beribu kali mengatakan kenal
Tuhan tetapi kalau prakteknya seperti itu maka berarti tidak mengenal Tuhan.
Buktinya orang di Kreta mengaku mengenal Tuhan tetapi sebenarnya menyangkal
Tuhan.
Titus
1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan
perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak
sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Mereka keji, durhaka dan tidak
sanggup berbuat baik karena dalam ibadah mereka ada roh jual beli. Ibadah
dijadikan sumber mencari keuntungan yang duniawi. Saya harus waspada, jangan
sampai ibadah pelayanan yang saya lakukan bernuansa jual beli. Akhirnya kepala
keledai yang berkuasa di sana.
Beribu kali mengatakan kenal
Tuhan tetapi kalau praktek pelayananku komersil, jual beli, maka itu berarti
belum mengenal Tuhan. Itu satu kesalahan besar di
hadapan Tuhan. Dijauhkan Tuhan itu jangan sampai terjadi.
Ø
Kalau domba dijual maka apa yang
tertinggal? Domba itu selalu ada hubungannya dengan serigala.
Matius
10:16
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.
Kalau domba dijual maka yang
tinggal adalah serigala.
Yohanes
10:12-13
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak
memperhatikan domba-domba itu.
Orang upahan di dalam
penggembalaan itu hanya mencari keuntungan. Kalau kami gembala melayani hanya mencari
upah supaya bisa makan, maka itu sudah berbahaya sekali. Ini jangan sampai
terjadi pada kita.
Domba itu ada kelebihan khusus
yang tidak ditemukan pada hewan lain:
Ø
Dia dipakai sebagai hewan korban
Ø
Domba bertanduk tetapi menusuk badannya
sendiri. Kalau kita ini domba maka kita tidak akan menanduk sesama. Kalau suka
menanduk sesama itu berarti kambing.
Kalau kita domba coba
praktekkanlah ada kesehatian satu dengan yang lain bukannya malah menanduk. Di
dalam rumah tangga bukan menghadirkan pertikaian dan pertengkaran. Dalam jemaat
bukan menimbulkan pertengkaran, namun ada kesehatian bahu membahu. Kalau engkau
menuduh orang lain berdosa, lihat dirimu! Dari mana kau diambil. Ingat domba
Paskah. Kita semua ini ada di sini karena ada korban domba Paskah, karena ada
pesta Paskah. Kita sama-sama berasal dari yang namanya dosa. Apa hak kita
menunjuk-nunjuk dosa orang lain!
Ingat Paskah, jangan sampai kita
tidak bisa menikmati nilai-nilai rohani di dalamnya. Kalau kita ingat Paskah
maka kita tahu bahwa kita ini hamba dosa yang dibebaskan oleh domba Paskah.
Makanya saya tidak akan menuding-nuding orang. Kalau dalam memberitakan
pengajaran Firman itu harus disampaikan, pasti
menunjuk yang salah. Tetapi tujuannya bukan untuk menghukum orang tetapi mengajarkan kebenaran, untuk menghentar kita
mencapai tujuan Paskah itu yaitu persekutuan kita dengan Kepala yaitu Tuhan
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Dalam perpisahan rasul Paulus dengan
tua-tua di Efesus, dia mengatakan “sepeninggalanku akan muncul
serigala-serigala”.
Kisah Rasul 20:29
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan
menyayangkan kawanan itu.
Ø
Merpati dijual. Kalau merpati dijual
maka yang tinggal adalah ular.
Matius
10:16
10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.
Kalau ketulusan dijual maka yang
tinggal adalah kelicikan. Ini jangan sampai terjadi dalam diriku, jangan sampai
menjadi licik. Kalau dalam II Raja-raja pasal 6, tahi merpati laku dijual,
berarti merpatinya sudah tidak ada.
Merpati itu lambang ketulusan dan
ular itu lambang kecerdikan.
Kenapa Tuhan menyuruh kita belajar pada ular. Karena ular ini cerdik. Apa yang
kita pelajari dari cerdiknya ular? Di daerah bebatuan pasti dekat dengan ular
di situ. Karen ular tidak bisa lepas dari bebatuan. Kalau di daerah bebatuan
maka cepat sekali dia menyelinap. Kalau kita ambil cerdiknya ular maka jangan
kita jauh dari batu karang yang teguh itu.
Kalau menjual merpati yaitu tulus
dan yang tinggal hanya ular yang ada di situ. Tetapi satu makna yang harus kita
ambil yakni jangan kita menjauh dari lokasi yang ada batu karang karena Yesus
adalah batu karang yang teguh.
I
Petrus 2:4
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu,
yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat
Allah.
Yang kita teladani adalah jangan
buang itu batu, kita justru harus menghampiri batu yang dibuang oleh tukang
bangunan.
I
Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah.
Jangan kita buang batu, biarlah
kita menjadi batu yang rohani untuk membangun bangunan yang rohani dan untuk
menjadi korban yang mempersembahkan persembahan yang rohani yang karena Yesus
Kristus berkenan kepada Tuhan.
Yohanes 2:13-15
2:13 Ketika hari
raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait
Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan
penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing
domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan
meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Pertama
Yesus menemukan orang berjual beli dan
Tuhan mendapatkan bahwa imam-imam sudah salah arah pelayanan mereka. Padahal
gembala-gembala, hamba-hamba Tuhan harus menjaga kesucian dan kemurnian rumah
Tuhan.
Mengapa
Yesus murka? Karena rumahnya sudah dijadikan tempat jual beli dan mereka masih
berseru “kita selamat, kita selamat, ini Bait Allah”. Tuhan ingatkan bagaimana
Tuhan sudah membuang rumahNya di Silo. Jadi Tuhan ingin kita belajar dari yang
terjadi pada masa lalu untuk tidak terulang lagi.
Tuhan
katakan “berdiam dirilah kamu dalam rumah Tuhan” tetapi mereka tidak mau.
“cobalah berubah tingkahlakumu dari perbuatan yang jahat dan najis” tetapi mereka
juga tetap tidak mau. Malah mereka mengatakan “ini rumah Tuhan, kita selamat”.
Yeremia 7:3
7:3 Beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan
perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
Tuhan
ingin bersama dengan mereka.
Yeremia 7:4-8
7:4 Janganlah
percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait
TUHAN,
7:5 melainkan
jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika
kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak
menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak
bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi
kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau
diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada
nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.
7:8 Tetapi
sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.
Aneh,
umat lebih percaya yang tidak benar dari pada yang benar. Bait Allah sudah
dijadikan tempat jual beli mencari keuntungan kemudian berseru lagi “ini Bait
Allah, kita selamat” padahal itu dusta, lalu yang benar ditolak mati-matian.
Yeremia 3:9-10
7:9 Masakan kamu
mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal
dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian
kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan,
sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang
keji ini!
Inikan
pembohongan terhadap jemaat supaya bisa melanjutkan perbuatan yang tidak
terpuji itu.
Yeremia 3:11-15
7:11 Sudahkah
menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini?
Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi
baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku
diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan
umat-Ku Israel!
7:13 Maka
sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga,
demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan,
sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab,
sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena
itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu,
dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu,
akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan
melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh
keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Yang
harus dilempar itu adalah dosa,
harus dibuang.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia
kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan
segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Yesaya 38:17
38:17
Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang
mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala
dosaku jauh dari hadapan-Mu.
Tuhan
ancam mereka akan dilempar, persis sidang jemaat Tiatira. Itu sebabnya kita
datang beribadah mohon kepada Tuhan: “Tuhan buang segala dosa-dosa dalam
kehidupanku lewat Firman pengajaran yang tampil yang menyucikan saya”. Supaya
kita sebagai anggota Tubuh Kristus menjadi Mempelai
Wanita Tuhan yang dosa-dosanya sudah dilempar, bukan diri kita yang dilempar
oleh Tuhan.
Kalau
seperti Yeremia pasal 7 tadi, mereka dibohongi oleh pelayan Tuhan yang berkata
“ini Bait Allah” padahal mereka melakukan perbuatan yang tidak terpuji, rumah
Tuhan dijadikan tempat jual beli. Kemudian baru berseru “kita selamat” untuk
meneruskan perbuatan yang jahat. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Sekalipun
kita ada pada bilangan yang kecil, jangan sampai kita dibuang oleh Tuhan dalam
pembangunan Tubuh Kristus. Betapa ngerinya kalau tidak masuk dalam pembentukan
Tubuh Kristus, tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan sehingga akhirnya bertemu
antikristus.
Umat
Tuhan suka pada dusta, ini jangan terjadi pada kita.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi
bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku
menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang
kesudahannya?
Heran
umat Tuhan menyukai, mengapa? Sebab yang berteriak di belakang mimbar
mengatakan “kita selamat!”. Toh akhirnya akan datang kesudahannya nanti.
Bagaimana saudara menghadapinya?.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar