Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
|
Yohanes 3:3-6
3:4 Kata
Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia
sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?"
3:5 Jawab Yesus:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang
dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah
roh.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara,
inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat
bagian dalam apa yang tidak binasa.
Arti
ayat ini, kehidupan yang masih kedagingan tidak bisa melihat kerajaan Allah.
Nikodemus
artinya menang atas orang banyak. Dalam suasana gelap dia datang kepada Yesus
yang adalah terang. Hal ini memberikan petunjuk kepada kita kenapa dia datang
pada malam hari. Bukan hanya semata karena dia takut nanti dilihat orang.
Memang itulah keadaan manusia. Sekalipun dia seorang pemimpin agama tetapi
hidupnya ada dalam status malam atau gelap.
Itu sebabnya dia datang kepada Yesus yang Alkitab katakan adalah terang. Yesus
adalah terang, Firman itu adalah terang, Roh Kudus adalah terang.
Untuk
mengatasi kegelapan mulai dari pemikiran manusiawi seperti Nikodemus ini, maka
kita harus datang kepada terang. Karena gereja Tuhan yang datang kepada terang,
satu saat tidak ada kegelapan setitikpun. Itu ada dalam Wahyu 12:1.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Tidak
ada kegelapan sedikitpun dalam kehidupan yang disebut Mempelai Wanita sebab
baik di kepala, di sekeliling tubuhnya dan di bawah kakinya, semua terang.
Untuk
mengatasi kegelapan dalam kehidupan kita tidak instan, tetapi lewat proses. Proses itu dimulai
dengan baptisan air dan roh, yang disimpulkan dalam Yohanes pasal 3 disebut
lahir baru. Itulah dasarnya dan dari sinilah proses dimulai hingga
benar-benar tidak ada lagi kegelapan dalam diri kita.
Coba
kita raba diri kita. Apakah proses terang ini sedang berjalan dalam kehidupan
saya dan saudara atau kembali undur/
menukik. Padahal dalam Wahyu pasal 12 dikatakan alamat Mempelai Wanita Tuhan
itu tidak di muka bumi tetapi ada di angkasa. Itu berarti rohani yang
benar-benar tidak ada setitikpun gelap dalam dirinya. Gravitasi bumi, daging
dan darah tidak dapat lagi menarik dia.
Yang
banyak membuat rohani kita berantakan adalah daging dan dunia, sehingga bukan
terang bertambah terang. Alkitab mengatakan jalan orang benar makin terang
sampai rembang siang. Jadi ada proses bertambah-tambah sampai siang, jam 12,
tidak ada lagi gelap. Itulah yang Tuhan dambakan dari kehidupan kita semua.
Alangkah
disesali bila proses yang sedang berjalan dalam hidup saudara, yang tadinya terang itu sudah nyata, kenapa jadi pudar
kembali. Kehidupan yang jadi pudar dan tidak ada lagi minat untuk meroket, ini
sudah siap untuk masuk dalam kegelapan yang paling gelap, itulah zaman
antikristus.
Kita
ini dari gelap. Nikodemus dari gelap. Dia datang pada waktu malam karena memang
dia ada dalam keadaan gelap, dia datang kepada terang. Untuk ini Yesus mulai
bicara dari dasar yaitu lahir baru. Lahir baru adalah permulaan orang masuk
dalam terang sampai rembang tengah hari.
Amsal 4:18
4:18 Tetapi
jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai
rembang tengah hari.
Kekasih
yang diberkati oleh Tuhan, perhatikan. Penampilan Mempelai Wanita dalam Wahyu
12:1 itu sudah dekat. Bertanyalah pada dirimu, apakah saudara ada di situ.
Kita
ini umat Tuhan bukan supaya tambah gelap tetapi supaya tambah terang. Cepatlah
beranjak menuju pada terang yang ajaib itu. Jangan berkanjang pada kegelapan
sementara saudara sudah tahu apa tujuan Tuhan dalam mengerjakan penebusan di
Gologota yaitu untuk mendapatkan saudara. Saudara sudah tahu tetapi kenapa
saudara sengaja kembali pada kegelapan? Hati-hati! Itu akan berakhir kehidupan
itu satu waktu menolak terang. Mungkin saudara tidak dengan kata-kata menolak
terang, tetapi dengan perbuatan kita sudah menyangkal terang itu. Ini jangan
sampai terjadi.
Titus 1:16
1:16 Mereka
mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.
Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Saya
sebagai hamba Tuhan mengupayakan bagaimana untuk membawa hidup ini untuk meraih
status wahyu 12:1. Sebab itulah yang akan disingkirkan dalam Wahyu 12:14.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Yang
tertinggal adalah anak-anak Tuhan yang tidak mau diterangi, dia bertahan dalam
kegelapan, bertahan dalam kanak-kanak rohani.
Status
gereja Tuhan yang terang ada di atas gunung. Tidak dikatakan “kamu terang dunia
yang ada di lembah” atau “kamu terang dunia yang ada di
dalam gua”. Ini khotbah Yesus di atas bukit, salah satu bahasa yang Dia ucapkan
adalah:
Matius 5:14
5:14 Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Pada
waktu Yerusalem di pertontonkan dalam kitab Wahyu, justru tampil di atas
gunung. Nikodemus masih dalam kegelapan dan dia datang kepada Yesus yang adalah
terang. Ini menggambarkan kepada kita yang dari gelap datang kepada terang, dan
satu ketika kita akan menjadi terang di atas gunung, berarti tidak tersembunyi.
Untuk
naik ke gunung membutuhkan kekuatan ekstra. Jadi gereja Tuhan yang menjadi
terang yang ditunjukkan ada di atas
gunung adalah anak Tuhan yang berupaya
mulai dari kaki gunung dan mendaki sampai ke puncak gunung.
Nikodemus
menjadi contoh kepada kita, dia mengupayakan datang kepada Yesus. Dia datang
kepada terang dan melepaskan segala gelap. Dia tidak tersinggung kalau secara
kasar dikatakan pemimpin bodoh.
Yohanes 3:10
3:10 Jawab Yesus:
"Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Yesus
sedang menyorotkan terang dan terang itu untuk mengangkat kita. Dia mengkatrol
kita supaya bisa ada di atas gunung. Kita harus ada upaya untuk beranjak ke
atasg gunung, berarti ada kekuatan ekstra.
Makanya
ketika Yesus di permuliakan bukan
di lembah, tetapi Dia membawa tiga muridNya ke atas gunung yang tinggi. Di
sanalah Skhina Gloria dipertontonkan. Di sanalah terang itu dipertontonkan
sehingga Petrus, Yahones dan Yakobus tidak tahan melihatnya. Ke sanalah rencana
Tuhan membawa kita naik ke gunung Tuhan.
Tiga
penginjil yaitu Matius, Markus dan Lukas bersaksi bahwa di atas gunung
kemuliaan itu, bukan di lereng gunung atau di bawah gunung. Coba saudara
bayangkan kalau kita tidak ada upaya untuk naik ke gunung tingkatkan rohani, maka
kita akan dibabat oleh kuasa kegelapan nantinya.
Matius 17:1
17:1 Enam hari
kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama
dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri
saja.
Gunung
itu sudah tinggi, tetapi disebut lagi tinggi. Siapa yang dibawa oleh Tuhan di sini:
Ø
Yakobus mewakili iman
Ø
Petrus mewakili pengharapan dan kesucian
Ø
Yohanes mewakili kasih
Jadi
iman, pengharapan dan kasih harus ada pada kita. Apakah saudara beriman, punya
pengharapan dan kasih, itulah orang yang akan dipertontonkan Tuhan dalam kemuliaanNya. Itulah gereja Tuhan yang ada di
atas gunung.
Markus 9:1-2
9:1 Kata-Nya
lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang
yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa
Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."
9:2 Enam hari
kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan
mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Lukas 9:28
9:28 Kira-kira
delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan
Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Kalau
kesaksian ini lebih dari satu berarti Tuhan ingin menarik perhatian saya dan
saudara bahwa kemuliaan itu ada di atas gunung yang tinggi, dan itu dimulai dari
dasar yaitu kelahiran baru.
Ini
suatu titipan ajaran Tuhan lewat Nikodemus ini. Dia keluar dari gelap mau
datang kepada Yesus sumber terang. Dia bagaikan orang yang mendaki gunung untuk
merobek dagingnya. Ini upaya keras untuk menembusi kegelapan yang ada pada
dirinya. Mata orang bisa melihat dia, tetapi dengan penuh keberanian dia datang.
Kita telah melihat dalam Injil Yohanes pasal 7 dan pasal 19, Nikodemus ini ada.
Berarti benar-benar menanjak rohaninya.
Jangan
rohani kita pasang surut. Sudah pasang kemudian surut lagi. Surutnya banyak
tetapi pasangnya hanya satu-satu kali. Kalau kita bermain beralun-alun seperti
itu, sama dengan kita mempermainkan Yesus, mempermainkan Firman. Satu saat kita
akan gigit jari dan juga menderita karena berhadapan dengan penguasa gelap.
Kenapa berhadapan dengan penguasa gelap? Karena cinta kegelapan.
Ayo,
marilah kita mengupayakan diri di ujung akhir zaman ini, jangan kita main-main.
Sangat mengerikan, kalau melihat keadaan
hamba-hamba Tuhan, saya malah takut. Tahu
bicara Yesus akan datang, tetapi tidak ada upaya untuk persiapkan diri. Malah upayanya hanya horizontal
melihat ke bumi, tidak vertikal. Kalau hamba Tuhan seperti itu, kasihan sidang
jemaat. Jangan sampai hal itu terjadi pada
kita!
Kata
kemuliaan artinya sesuatu yang tidak ada lagi cacat cela dan kerut. Bukankah
ini yang sedang kita buru, kita kejar, kita upayakan. Kecuali kalau saudara
tidak punya minat dan gairah ke sana, sehingga ibadahmu kelak menjadi sia-sia dan
jangan salahkan siapa-siapa.
Kemuliaan Tuhan adalah sesuatu keadaan yang tidak
ada lagi cacat cela dan kerut. Bagaimana untuk mencapai ini? Ada patokan dalam
Firman mulai dari lahir baru. Dalam Efesus sudah diakumulasi di dalamnya.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
Bagaimana
tanggapan saudara terhadap Yesus menyerahkan diri untuk kita? Ayat 25 ini
kesimpulan dan nafasnya menunjuk pengorbanan Kristus buat kita. Kalau kita tahu
ini pengorbanan Kristus untuk mendapatkan saya, maka tanggapan saya harus
bertobat dan lahir baru.
Efesus 5:26
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
Dia
menguduskan. Jadi sesudah kita melihat korban Kristus pada ayat 25 kemudian
kita tanggapi sepenuh hati dengan serius, lalu kita percaya, bertobat dan
memberi diri dibaptis, maka harus lanjut, jangan diam, jangan merasa cukup.
Mandi terus air oleh firman (disucikan
terus).
Jangan
berkata proses itu tidak ada ujungnya, pasti
ada ujungnya. Ini ujungnya:
Efesus 5:27
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Inilah
kemuliaan, ini tujuan kita. Jadi datang dulu kepada terang, terang itu adalah
Yesus. Dia sudah berkorban bagi kita. Jangan
remehkan/ mengolok-olok pengorbanan Kristus dengan perilaku
yang tidak terpuji. Sayangkan kalau hidup kita seperti itu, tidak pernah sadar.
Bahkan merasa “tidak apa-apa, tabrak saja”. Namun Tuhan mengatakan “apakah
engkau tahu, bagaimana kesudahannya kelak?”.
Ketika
hidup ini berserah kepada Tuhan dalam doa penyahutan, terlalu banyak derai air
mata. Seringkali saya bermasa bodoh, kenapa menangisi jiwa orang lain, tidak
menangisi jiwamu sendiri. Memang Yesus pernah berucap itu ketika Dia mau
disalib, dia berkata kepada wanita-wanita “jangan menangisi Aku, tangisilah
dirimu”. Dalam kapasitas seorang hamba Tuhan, dia menangisi bukan hanya untuk
dirinya sendiri namun menangisi domba yang ada dibelakangnya agar domba-domba ini
bisa berhasil berada di gunung yang tinggi.
Kita
belajar untuk mendaki, walaupun susah payah hadir dalam beribadah, itu berarti
saudara sedang mendaki ingin digodok oleh air oleh Firman Tuhan ketika kita beribadah sehingga kita
tampil tanpa cacat cela dan kerut. Saya menyadari setiap kita beribadah memang
suatu pergumulan, tetapi jangan sampai sia-sia kehadiran saudara karena tidak
diimbangi dengan praktek. Di dalam gereja terang tetapi di luar gelap. Bagaimana mau jadi kehidupan
seperti itu. Yesus mengatakan model kehidupan
seperti itu, Aku Yesus bukan Tuhannya. Ini yang
jangan terjadi pada kita.
Kita
sudah dibeli oleh Tuhan. Yesus berkorban bagi saudara. Dia telah menyerahkan
nyawa untuk membeli kita.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
Penyerahan
nyawaNya karena mengasihi kita. Di mana
rasa terima kasih kita. Ada satu Pribadi yang menyerahkan nyawa bagi kita,
itulah Yesus. Jangan sampai kita tega mengkhianati Dia. Nikodemus maju dan maju
terus. Sampai hati saudara jika mengkhianati
Yesus yang sudah berkorban nyawa bagi kita.
Berapa
kali kita mengkhianati Orang yang pernah menyerahkan nyawa bagi kita dengan cara tidak setia.
Bagaimana kita mau mencapai kemuliaan kalau mengkhianati Pribadi yang sudah menyerahkan
nyawa bagi kita. Proses kelahiran baru mungkin sudah dilalui, tetapi jangan
sampai berbalik lagi mengkhianati Yesus. Ketika Yesus melihat Yudas Iskariot,
Dia berkata “alangkah baiknya orang ini tidak dilahirkan”. Artinya alangkah baiknya
saudara tidak dilahirkan baru dari pada
mengkhianati Kepala yaitu Yesus dan mengkhianati Tubuh yaitu anggota gereja.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar