Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita
bersama ada di tempat ini untuk beribadah, termasuk beberapa rekan hamba Tuhan.
Tadinya dua minggu sekali rekan-rekan hamba Tuhan hadir, namun akhirnya
berkembang menjadi setiap rabu. Itupun bukan dari rekayasa seseorang, tetapi
itu terjadi saya yakin dari Tuhan. Walaupun kadang karena kesibukan dan hal-hal
yang lain sehingga tidak rutin kita bersama.
Rasul
Paulus pernah ditinggalkan oleh semua rekan-rekannya padahal dia membutuhkan
sebab dia ada di dalam penjara. Tetapi rasul Paulus bersaksi bahwa Tuhan tidak
membiarkan dia dan Tuhan akan melepaskan dia.
II Timotius 4:16-18
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang
pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan
ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan
aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua
orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha
yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam
Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Dulu
banyak yang berkata “untung ada orang tua yang teguh dalam pengajaran, kalau
tidak, tidak tahu bagaimana kita ini”. Tetapi orang yang berucap itu justru
berbalik menikam dari belakang, tidak tahu dia ada di mana sekarang. Tetapi
Puji Tuhan, kita tetap jalan terus bersama dengan Tuhan.
Yeremia 3:19-25
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau
menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri
yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku,
engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak
setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum
Israel, demikianlah firman TUHAN.
3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran
tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan
yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan
menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang
kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu
daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN,
Allah kita, ada keselamatan Israel!
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu,
dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN,
Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari
ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
Bapa
berkata “Aku telah memberikan tanah yang paling baik”. Itu sifat Bapa Sorgawi
kepada anak sulungNya yaitu bangsa Israel.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Tuhan
memberikan tanah yang paling permai berarti tanah pilihan Tuhan. Kalau tanah
pilihan Tuhan, berarti itu tanah yang paling baik. Tanah yang paling baik ini
kita tahu dari perumpamaan penaburan. Jangankan tanah yang paling baik, tanah
yang baik saja mengeluarkan 30, 60 dan 100 kali lipat. Apalagi tanah yang
paling baik.
Dengan
harapan tidak terlalu berlebih-lebihan, Tuhan hanya ingin mereka menyapa Tuhan
itu bapa. Dalam terjemahan aslinya adalah phater
atau patria. Patria suasananya
adalah Tuhan menginginkan suasana yang harmonis antara Bapa dan anak di dalam
kepemimpinan Bapa. Tuhan menjamin memberi yang terbaik, masa hubungan anak dan
Bapa tidak dijamin harmonis. Itu kerinduan dari Bapa kepada anak sulungnya dengan harapan anak sulung ini ada
pada suasana hubungan yang harmonis dengan Bapa di dalam kepemimpinan
Bapa.
Sebenarnya
hamba Tuhan yang hidup di akhir zaman ini sudah dilengkapi Tuhan dengan
fasilitas untuk mempermudah kita bisa memahami gerakkan Firman Tuhan mau ke
mana.
Patria adalah suasana yang harmonis antara Bapa dan
anak di dalam kepemimpinan Bapa. Bapa sudah memberikan teladan, memberi yang
terbaik kepada anak tetapi anak ini yang tidak baik, tidak berterima kasih.
Sudah diberi yang terbaik, malah Tuhan tunggu-tunggu supaya ada keharmonisan
bapa dan anak tetapi tidak muncul-muncul. Bahkan mereka melupakan Bapa.
Yeremia 3:19
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau
menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri
yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku,
engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
Ternyata
mereka justru melupakan Bapa. Coba pindahkan dalam
alam pikiran saudara, bagaimana perasaan bapa secara jasmani kemudian anak
melupakannya. Seperti kita lihat dalam tayangan televisi ada anak yang membunuh
bapanya, ada ibu yang membunuh anaknya, benar-benar secara kasat mata dunia ini
sudah rusak. Tetapi ada yang tidak kasat mata yaitu gereja Tuhan banyak yang
sudah melupakan Bapa Sorgawi, tidak peduli lagi pada Bapa Sorgawi sehingga
melupakan Bapanya. Padahal Bapa ini punya niat suci kepada gereja Tuhan. Niat suci
ini Tuhan dinyatakan dengan memberikan pengajaran. Sesudah diajar oleh Bapa,
Bapa ini punya tujuan akhir untuk membawa gereja Tuhan yang diajar oleh Bapa,
kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, bukankah itu jauh lebih baik dari pada
tanah yang permai.
Yohanes 6:45
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan
menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Jadi
mau datang kepada Yesus berarti bukan lagi tanah yang permai tetapi kekasih
yang permai, suami yang luar biasa. Itu sebabnya Bapa punya gagasan, punya
rencana membangun gereja Tuhan, membentuk kita gereja Tuhan, membentuk umat
Tuhan agar umat Tuhan dibina oleh Tuhan yang memposisikan diri sebagai Bapa
agar karakter Bapa turun sehingga anak yang dibina ini akhirnya Bapa merasa
pas. Ini umatKu yang Ku bina, yang Ku ajar, mau Saya bawa kepada Yesus Mempelai
Laki-laki Sorga. Apakah ini tidak lebih baik dari hanya sekedar tanah yang
permai. Ini nubuatan Firman kepada kita.
Itu
sebabnya sesudah Tuhan bicara hubungan bapa dan anak, masuk pada ayat 20 Tuhan
bawa pada alam hubungan suami isteri di mana isteri. Gereja Tuhan dalam status
anak, banyak anak-anak Tuhan yang melupakan Tuhan. Setelah Tuhan angkat dalam hubungan
suami isteri, Tuhan juga mendapatkan hal yang lebih perih yaitu isteri tidak
setia kepada suami.
Kita
hidup pada akhir zaman ini, kita ada pada waktu kegenapan Firman ini. Olehnya
itu jangan sampai kita dikategorikan anak melupakan Bapa, dikategorikan isteri
atau tunangan yang tidak setia kepada suami atau kepada tunangan.
Padahal
itu berawal dari kerinduan Bapa memberikan Firman pengajaran kepada anak.
Yohanes 6:45,44
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan
menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang
kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Cara
Bapa menarik dia lewat pengajaran. Itu sebabnya jangan saudara lihat pengajaran
dengan sebelah mata. Kita harus penuh, kita harus tenggelam di dalamnya. Sebab
perpanjangan tangan Bapa itu adalah hamba Tuhan, adalah gembala. Dia dipercaya
oleh Tuhan untuk menangani persoalan ini. Makanya Tuhan katakan “Aku titipkan
mereka kepadamu”. Itulah orang-orang yang telah dibeli dengan harga tunai.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Jadi
gembala harus paham/ mengerti
persoalan ini. Kita melayani, saya melayani bukan tujuannya supaya kita bisa
hidup secara jasmani, rubah pikiran seperti itu! Tetapi tujuan dipercayakan
jemaat untuk dipersembahkan kepada Yesus.
Olehnya
itu sidang jemaat, hubunganmu sebagai anak kepada Bapa harus harmonis dan harus
rela dipimpin. Itu contoh yang digambarkan oleh Tuhan dalam Yeremia 2:13. Ada
bapa di dalam sidang jemaat yaitu gembala. Harus ada hubungan harmonis antara
jemaat sebagai anak rohani terhadap gembala sebagai bapa rohani. Tanda hubungan
harmonis itu adalah mau dipimpin, tidak melawan, melainkan dengar-dengaran.
Gembala
itu adalah perwalian dari Bapa Sorgawi untuk membawa saudara kepada Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga. Saya harus paham ini. Jadi sebagaimana pilu hati
gembala sebagai bapa rohani, begitu juga pilu hati Bapa segala roh yaitu Bapa
Sorgawi,
bila jemaat tidak dengar-dengaran.
Makanya
dari
sekarang belajarlah taat
dengar-dengaran kepada bahasa Firman yang disajikan gembala. Tidak dengan
maksud menyusahkan tetapi supaya umat itu layak diterima oleh Tuhan Yesus
menjadi Mempelai. Apakah ini masih kurang sehingga orang Israel melupakan
Bapanya, sehingga isteri Tuhan ini tidak setia kepada temannya. Kenapa Tuhan
pakai kata teman? Sebab isteri itu adalah teman pewaris. Jadi disebut teman
supaya kita sama-sama mewarisi yang dimiliki oleh Suami yang adalah Mempelai Pria Sorga.
I Petrus 3:7
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah
bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka
sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang.
Untuk
mendapatkan tanah permai itu Tuhan berjuang, itu dikatakan dalam Mazmur. Untuk
mendapatkan waris sorga, Yesus berjuang mati-matian. Kenapa kita tidak hormat
kepada Bapa. Kenapa kita lupa Bapa. Mestinya kita bisa mempersembahkan yang terbaik karena kita menerima tanah yang baik,
berarti kita dicipta menjadi tanah yang baik. Mestinya kita mempersembahkan angka
30 berarti menghargai korban Kristus setinggi-tingginya. Mestinya kita
mempersembahkan angka 60 berarti mengawal nikah supaya arahnya jelas, serta
kita mempersembahkan angka 100 berarti masuk dalam kelengkapan tubuh/angka
nikah.
Mestinya
ini yang harus kita persembahkan. Tetapi
Israel tidak mempersembahkannya, akhirnya mereka menangis di bukit-bukit gundul. Mestinya mereka
mengingat bahasa Bileam di bukit gundul. Yang sebenarnya bahasa kutuk tetapi Tuhan rubah menjadi
berkat. Tetapi syukur mereka masih sadar dan mereka menangis. Mereka sadar sebab mengikuti berhala, berarti mengikuti
kekerasan hati, ternyata itu hanya merugikan. Semua yang mereka miliki habis
tertelan karena kekerasan hati.
Yeremia 3:23
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu
daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN,
Allah kita, ada keselamatan Israel!
Kadang
kala keramaian yang kita gandoli dan kita rasa sudah baik ternyata hanya tipu
muslihat. Kita pikir sudah baik tetapi sebenarnya keras hati kepada pengajaran,
tidak mau tunduk pada kepala, tidak mau tunduk pada suami, tidak tunduk pada
Kabar Mempelai, akhirnya tertipu.
Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang
memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda
kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan
anak-anak perempuan mereka.
Akhirnya
segala-galanya yang sudah dimiliki dan masih didambakan tertelan habis oleh
berhala, kekerasan hati. Kambing domba dan lembu tertelan berarti ibadah tidak ada hasil. Anak-anak lelaki tertelan berarti
tidak ada lagi warisan. Anak perempuan tertelan berarti kesenangan tertelan.
Mau
apa kalau sudah seperti itu. Kita sudah ada di ujung perjalanan kita, jangan
kita keras hati, sebab nanti kita tertelan. Dipikir ada kambing, domba dan
lembu sapi, ibadahnya baik, tetapi
semua tertelan oleh tipu daya iblis. Dipikir ada waris dan kesenangan abadi
tetapi ternyata semua habis tertelan. Sebagai hamba Tuhan saya tidak mau keras
hati. Saya rindu bersama isteri dan anak-anak bareng bertemu Tuhan Yesus.
Jangan
kita tinggal terus pada kekerasan hati sebab nanti semua tertelan. Kambing
domba lembu sapi menggambarkan ibadah, ibadah tertelan. Hilang percuma
pelayanmu dan pelayanku kalau kita keras hati.
Saya menikmati Firman Tuhan hari-hari terakhir ini
makin deras Tuhan bukakan
rahasianya. Sudah keterlaluan kalau kita lupa Tuhan dan tidak setia kepada
Tuhan. Pembalasan Tuhan tidak tanggung-tanggung, sangat mengerikan nantinya.
Itu
sebabnya saudara jangan lupa Bapa Sorgawi. Biarlah serahkan dirimu dalam
kepemimpinanNya dan diwakilkan pada gembala sebagai bapa rohani. Tuhan menitip umat di situ. Tuhan tidak pernah salah
titip. Yesus saja sudah ada di salib, begitu melihat ibuNya dan Yohanes, Dia
menitipkan ibuNya kepada Yohanes. Yesus masih peduli pada keluargaNya.
Apakah
kita mau diam hari-hari terakhir ini atau kita berjalan terus, finish sudah di depan, kenapa kita belum juga
sadar! Nantinya akan terjerat seperti:
Pengkhotbah 9:12
9:12 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti
ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang
tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang
malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Ini
jangan sampai terjadi, jangan kena kepada kita. Perhatikanlah Firman Tuhan
hari-hari terakhir ini.
Bicara
Bapa dan anak berarti ada kelahiran.
Titus 3:3
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan:
tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup
dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
Itulah
sifat kafir sebelum kenal Yesus, sebelum dilahirkan kembali, kita tersesat.
Titus 3:4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat
kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
Rahmat
adalah perhatian Tuhan yang istimewa bagi orang berdosa tepat pada waktunya.
Jadi ayat 5 ini adalah pekerjaan pembaharuan. Di sinilah kita memanggil Tuhan
itu Bapa. Di situlah kita diberi peluang memanggil Tuhan itu Bapa.
Jadi, sebelum kita dilahirkan baru, kita tidak ada hubungan dengan Bapa,
tidak ada hubungan dengan Tuhan. Apapun yang kita lakukan itu nyata kita memang
jahil, kita sesat. Sekarang kita menjadi anak berarti tidak sesat lagi. Tidak
lagi menjadi hamba hawa nafsu. Masakan setelah lahir baru masih membawa atribut
dalam ketidak taatan kita, kesesatan kita, dalam kejahilan kita. Ini yang
mengerikan.
Hari-hari
terakhir ini ada bermunculan pengajaran baru yang merusak citra ini. Ada yang
mengatakan adat istiadat itu
tidak apa-apa. Ini meremehkan Firman, dia akan tanggung akibatnya! Selain itu
dia sudah legalkan kemudian dia berkata “coba lihat zangkoor itu lebih banyak
kaum wanita, berarti wanita bisa mengajar” dia makin tambah rusak! Kalau digembalakan oleh model seperti ini hancur kita,
sebab dia masih membawa atribut kesesatan. Sudah lahir baru tetapi kenapa masih
membawa atribut kesesatan. Ini karena tidak dibukakan rahasia Firman sehingga
mereka buta.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
Bapa
menyelamatkan kita bukan karena kita berbuat baik tetapi karena baiknya Bapa
kepada kita.
Titus 3:6
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus
Kristus, Juruselamat kita,
Sudah
dilimpahkan kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, apalagi yang
kurang. Dia dalam status Mempelai Laki-laki Sorga.
Titus 3:7
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh
kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan
kita.
Bukan
hanya diberikan tanah permai tetapi hidup kekal, apakah kita tidak ada pengharapan
seperti itu. Kalau ada pengharapan seperti itu maka kita mau disucikan.
Titus 3:8-9
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau
dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah
sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan
berguna bagi manusia.
3:9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan
yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum
Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.
Rasul
Paulus melihat bahwa ada orang-orang yang berkanjang pada ibadah lama. Ibadah
lama itu sudah dekat pada kemusnahannya.
Ibrani 8:13
8:13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian
yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi
tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada
kemusnahannya.
Titus 3:10-11
3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali
kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu
benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.
Ternyata
kembali muncul seperti ini. Bidat ini tidak nanti satu komunitas, tetapi bisa
saja perorang. Ini yang harus kita waspadai di akhir zaman ini. Yang muncul ini
kita harus berusaha menghindari.
Bidat
atau haivetichos adalah
seseorang atau kelompok yang berkuat diri menentang apa yang benar, berkuat
diri melawan kebenaran. Ini yang harus kita waspadai. Jangan kita melawan
kebenaran. Dulu kita sesat, tidak taat, jahilia, kemudian atribut itu dibawa
dalam terang. Itu berarti menantang kebenaran Firman. Tanpa sadar kita dicap
oleh Tuhan bidat, seseorang yang menentang kebenaran. Jangan bekata “gereja ini
bidat”. Bisa saja dalam satu rumah tangga ada yang berkuat diri melawan
kebenaran, orang itu berarti kena cap bidat. Ini yang kita waspadai di akhir zaman ini agar jangan sampai
terjadi.
Di
dalam kitab Yeremia, kita diatur oleh Tuhan. Kalau keras hati maka semua sirna.
Ibadah habis, segala sesuatu habis, benar-benar mengalami kerugian besar.
Setelah
kita sudah dilahirkan kembali maka Bapa tetap menangani kita. Apalagi seperti
rasul Paulus. Rasul Paulus dikatakan seperti anak yang lahir belum waktunya. Belum
9 bulan sudah nongol, Paulus seperti itu. Kalau anak prematur pasti ditangani
khusus. Kita ini diberi oleh Tuhan rasul
khusus
bagi bangsa kafir ialah
Paulus si anak prematur itu. Kalau Paulus rasul bagi bangsa kafir ditangani
khusus oleh Tuhan maka gereja Tuhan asal bangsa kafir juga ditangani khusus oleh Tuhan.
Ketika
Paulus bersama Barnabas bertemu dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus di Yerusalem
maka kata-kata terakhir mereka Paulus dan Barnabas pergi kepada bangsa kafir
lalu Petrus, Yohanes dan Yakobus kepada bangsa Yahudi. Pesan mereka tetapi
jangan lupa orang-orang kudus di Yerusalem. Kalau sudah melayani bangsa kafir
dan bangsa kafir itu mendapat berkat dari orang Yahudi, jangan lupa orang kafir
itu untuk mengingat orang Yahudi.
Kita
bangsa kafir ditangani khusus oleh orang yang ditangani Tuhan secara khusus.
Jangan saudara membias dan berkata semua sama. Ingat kita ditangani khusus! Di
tengah-tengah kita beribadah, saya tidak bicara berlebihan, saudara dan saya
ditangani khusus oleh Tuhan. Hargai itu. Setelah kita lahir baru kita panggil
Dia Bapa, kenapa kita khianati Dia.
Untuk
Yudas Iskariot sampai Tuhan katakan “alangkah baiknya tidak dilahirkan”. Bahasa
untuk kita sekarang lebih baik tidak lahir baru dari pada mengkhianati Tuhan.
Malaikat
Gabriel datang kepada Maria dan berkata “Anak yang engkau kandung itu adalah
Anak dari Allah Yang Maha Kudus”. Setelah Yesus sudah dilahirkan dan dibaptis
maka terdengar suara “inilah AnakKu yang Ku kasihi, kepadanNyalah Aku
berkenan”. Jadi ketika kita dilahirkan kembali di dalam keluarga Allah maka
sorga mengklaim bahwa saudara adalah anakNya. Maka saudara menyapaNya Bapa
Sorgawi.
Sebelum
Yesus masuk dalam medan pelayanan, Dia dipertemukan dulu dengan pemberita yang
tidak benar. Siapa dia? Iblis! Ini pemberita tidak benar. Kita tidak mengatakan
“si A itu iblis”. Tetapi setiap pemberita periksa tahbisannya, kalau si A itu
tahbisannya tidak benar, jangan kita pasang hati, nanti kita salah.
Lihat
dan perhatikan siapa yang berbincang dengan kita, apakah dia serius untuk
ditingkatkan tahbisannya atau merasa sudah begitu-begitu saja. Yesus pemberita
benar dikonfrontir oleh pemberita tidak benar. Hal ini jalan sampai sekarang.
Setelah
Yesus tidak lama lagi akan masuk pada penyaliban maka Dia dipermuliakan di atas
bukit. Ucapan yang dulu didengar ketika Dia dibaptis terdengar lagi tetapi ada
tambahan “dengarlah olehmu akan Dia”. Jadi jangan hanya sampai lahir baru, kalau
saudara mau dipermuliakan sama dengan Dia dengarlah olehmu akan Dia.
Jangan
mau dilayani oleh pemberita yang tahbisannya tidak benar. Lihat dulu apakah
ditunjang dengan II Timotius 4:1? Paling tidak ini harus ada.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Dalam
pelajaran Tabernakel, Keluaran pasal 29 berbicara bagaimana menahbiskan imam
harus ada lembu jantan, domba jantan pertama dan domba jantan kedua. Lembu
jantan kena pada I Timotius, domba jantan pertama kena II Timotius, domba
jantan kedua kena Titus. Keluaran pasal 28 bicara pakaian imam, itu kena I dan
II Tesalonika. Ini harus kita tahu.
Sekarang
kita lihat bagaimana II Timotius. Itu adalah bagian penyerahan dari hamba Tuhan
itu. Sebab II Timotius kena domba jantan pertama, itu menunjuk penyerahan
sepenuh, penyerahan 100%, tidak punya pekerjaan sambilan. Dia ada kriteria
khusus.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Tidak
tanggung-tanggung rasul Paulus memberi pesan yaitu demi penyataanNya dan
kerajaanNya. Apakah kurang penyataan Tuhan kepada rasul Paulus. Apakah kurang
penyataan Tuhan kepada Timotius?
Galatia 1:12, 2:2
1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu
masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos.
Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
2:2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui
apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
I Korintus 14:6
14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu
dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan
kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
Saya
tidak meragukan orang itu kalau ada penyataan Tuhan sebab I Korintus 12:7
mengatakan penyataan itu kepada seseorang demi kepentingan bersama. Jadi bukan
hanya untuk dia tetapi untuk kepentingan bersama.
I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Kalau
melihat si B ada penyataan berarti itu demi kepentingan saya juga. Sebab
hiasan-hiasan Tuhan di dalam membenahi dan mendandani anak-anakNya untuk menjadi
Mempelai Wanita agar layak bertemu dengan Yesus pasti ada hiasan-hiasan seperti
itu. Kalau di antara kita ada penyataan Tuhan, saya yakin itu untuk kepentingan
saya juga. Inilah ciri orang yang lahir baru dan terus menerus mengalami
keubahan. Tujuan mendengarkan Firman Tuhan adalah untuk mengalami penyucian,
tandanya mengalami keubahan hidup terus menerus. Di situ kita didandani oleh
Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan yang kriterianya antara lain ada penyataan Tuhan
kepadanya dan paham kerajaan Tuhan yaitu Tabernakel.
Sebab itu rekan-rekanku hamba Tuhan tekunilah
pelajaran Tabernakel sebab itu ciri khusus Kabar Mempelai. Tekunilah itu maka
saudara akan menikmati.
Yeremia 3:19
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau
menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri
yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku,
engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
Ini
hubungan bapa dan anak berarti suasana kelahiran namun anak melupakan bapanya.
Ayat 20 itu hubungan suami dan isteri, berarti suasana kepala dan tubuh atau
hubungan nikah. Iblis akan berupaya dengan berbagai cara untuk mengganggu
hubungan saya dan saudara dengan Bapa dalam status kita sebagai anak. Kemudian
iblis akan berupaya mengganggu hubungan saudara dengan Tuhan sebagai kepala dan
kita tubuh.
Setelah
umat Israel ini sadar, terjadi perubahan sikap, pemikiran dan tindakan mereka
menjadi berubah.
Yeremia 3:21
3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran
tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan
yang sesat, dan telah melupakan TUHAN, Allah mereka.
Ada
penyesalan, ada perubahan sikap yang sangat tajam. Apakah Tuhan tidak tanggapi?
Sangat serius Tuhan. Tuhan tidak katakan “sudah itu kau, dulu kurang ajar!”
lalu ditendang. Tuhan malah menyambut kita. Kalau kita sering terlalu berlebih-lebihan. Orang yang
sudah salah kemudian sadar tidak mau kita sambut dan memberi nasihat dengan lembut,
namun malah kalau bisa dicaci maki.
Yeremia 3:22
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan
menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang
kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
Kalau
ada orang yang mengajak kita ke rumah Tuhan, jangan kita keras hati, katakanlah
“Tuhan sekarang kaki kami berdiri di muka pintu”.
Mazmur 122:1
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika
dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Apa
tujuan ke rumah Tuhan? Melihat kemurahanNya.
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang
kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.
Mazmur 122:2
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu,
hai Yerusalem.
Berarti
orang yang diajak ini tidak keras hati, tidak kepala batu, dia langsung
menerima ajakan.
Anak
ini sudah sesali perbuatannya, dia sadar perbuatan dulu sudah sesat.
Yeremia 3:22-25
3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan
menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang
kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu
daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN,
Allah kita, ada keselamatan Israel!
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu,
dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN,
Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari
ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
Ini
pengakuan seperti anak bungsu. Kalimat yang sudah dia konsep di kandang babi
sudah tidak lagi terucap dan langsung bapa potong pengakuannya. Anak bungsu
melihat babi lahap makan sementara perutnya seperti gitar, sudah keroncongan. Dia melihat babi maka terkenanglah dia akan rumah bapa. Di rumah bapa
banyak makanan. “sekarang aku mau pulang dan aku akan berkata kepada bapa ‘aku
telah berdosa kepada sorga dan kepada bapa. Jadikanlah aku seperti salah
seorang hamba bapa”. Belum sempat dia katakan kalimat yang kedua, langsung bapa
potong.
Kasih
sayang Tuhan kepada orang yang sadar akan dosanya, akan salahnya, Tuhan
langsung sambut. Tetapi anak sulung yang kelihatan setia, akhirnya ketika pesta digelar dia ada di luar. Anak bungsu justru dibuatkan pesta. Anak sulung yang kelihatan
setia malah mengomel di luar
mempersalahkan Bapa dan adiknya.
Ini
pelajaran bagiku dan bagimu. Ini nubuatan bagi gereja Tuhan akhir zaman.
Terjadi perubahan sikap karena mereka mengoreksi diri. Mereka mengevaluasi
diri. Kalau kita kadang, kita tidak mengevaluasi kejadian-kejadian masa lampau.
Kita tidak mau melihat itu. Padahal itu indah, itu termasuk koreksi. Oh ini
sikap saya tidak baik. Dia evaluasi, dia koreksi dan dia datang dengan ratap
tangis. Ini namanya perubahan sikap, perubahan pikiran. Kalau pikiran berubah
pasti semua akan berubah.
Jangan
sampai kita mempertahankan ayat 24. Ini yang membuat mereka merasa benar-benar
hancur.
Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
Kenapa
sudah berjerih lelah, berupaya sedemikian rupa tetapi semua hilang lenyap begitu saja. Bicara kambing
domba itu bicara ibadah. Orang Israel itu tidak bisa lepas dengan ternak kalau
beribadah. Semua hilang, apalagi lembu sudah hilang. Karena giatnya lembu maka
ada gandum.
Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum,
tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
Kalau
lembu lenyap maka tidak ada gandum, artinya tidak ada Firman. Tidak ada kambing
domba berarti tidak ada pengampunan sebab tidak ada korban bakaran.
Israel
sadar, mereka datang dengan menangis, mereka berbaring dengan malu,
kenapa mempertahankan kekerasan hati dan kedegilan, ternyata ini hasilnya.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar