Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kejadian 2:22-25
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia
itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia,
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya
itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Terciptanya
manusia itu adalah gagasan dari Tuhan dan penciptaan manusia itu dimulai dengan
pasangan nikah. Dalam kitab Kejadian dibuka dengan nikah dan kitab Wahyu ditutup
dengan nikah. Nikah dalam kitab Kejadian adalah nikah yang jasmani. Dan nikah
yang ada dalam kitab Wahyu adalah nikah yang rohani.
Nikah
jasmani yaitu nikah Adam dan Hawa. Hawa diciptakan dari rusuknya Adam. Kita
banyak mendengar hal itu dalam pelayanan di mana-mana baik dari nasihat orang
tua maupun dalam pemberkatan nikah.
Nikah
yang akhir adalah nikah Adam yang akhir yaitu Yesus. Alkitab mengatakan Yesus
Mempelai Laki-Laki Sorga, siapa yang menjadi Mempelai WanitaNya? Itu sebabnya
gereja Tuhan dalam II Korintus 11:2 lewat Ilham Roh kepada rasul Paulus,
dikatakan gereja bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Jadi
gereja diibaratkan wanita yang bertunangan dengan Yesus. Gereja terdiri dari
manusia insani yang memiliki nikah jasmani. Itu sebabnya kalau gereja harus tahu
tujuan dari nikah jasmani antara suami isteri kemudian ada buah nikah, itu
disimpulkan secara bersama, gereja diibaratkan seperti perempuan yang
bertunangan dengan Yesus. Sebabnya kalau kita tahu tujuan akhir yang juga
disebut nikah, maka nikah di dunia ini tidak pantas kita mempermainkan. Tidak
baik kalau gereja mengaku adalah orang percaya kemudian mempermainkan nikah.
Itu sebabnya mempelai pria dan mempelai wanita dengar, hari ini kamu diteguhkan. Gembala tidak mau mendengar esok lusa kamu
berantakan. Jangan! Bawalah nikahmu, bawalah persekutuan nikamu yang akan
diteguhkan hari ini, mengarah pada nikah yang rohani. Kalau pandangan dan
pikiranmu ada seperti itu maka akan teratasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam
nikah misalnya perselisihan. Kita akan berkata “saya tidak mau bertengkar
karena saya akan gagal nanti menikah dengan Yesus” sehingga pertengkaran itu
teratasi.
Tetapi
karena gereja tidak tahu tujuan akhir sehingga terlalu mudah bicara “cerai”. Terlalu
gampang bicara “bawa pulang aku kepada orang
tuaku”. Ini karena pemahaman orang Kristen terhadap nikah insani ini tidak
paham tujuannya apa. Ini yang menjadi masalah.
Tuhan
yang menciptakan nikah bukan manusia itu, bukan Adam, bukan Hawa, Tuhan yang
menciptakan. Makanya jangan kita mempermainkan Sang Pencipta. Kita sering
berkata “apa yang dijodohkan oleh Tuhan jangan diceraikan manusia” tetapi tahun
depan cerai. Kemudian yang cerai itu menikah dengan yang lain dan ayat itu
dibaca lagi. Itu sudah mendustai jemaat dan berbohong di hadapan Tuhan! Ini jahat di mata Tuhan.
Kalau
gereja tahu tujuan akhir yaitu seperti perempuan yang tampil dalam Wahyu 12:1
maka kita akan berusaha ke sana. Semoga kalian berdua dan kita semua ada di dalamnya untuk bertemu
dengan Yesus Mempelai laki-laki Sorga. Ini Ilham yang Tuhan berikan kepada Pdt.
Van Gessel dan memang ada di dalam Alkitab.
Kalau
ini ada pemikiran kalian berdua
“saya mau bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Saya rindu
bertemu dengan Dia” maka tidak akan gampang goyang nikahmu. Jangan esok lusa
berkata “kalau saya tahu kau begini, saya tidak akan mau”. Jangan terlontar
bahasa dan sedikitpun bicara “lebih baik kita cerai”. Itu bukan bahasa sorga,
bukan bahasa Alkitab, bukan bahaya yang harus dikatakan orang Kristen, sebab bahasa
Alkitab tidak seperti itu, itu tidak dibenarkan.
Aturan
nikah dalam Kejadian pasal dua yang kita baca diangkat lagi oleh Yesus dalam
Matius pasal 19, diangkat lagi oleh rasul Paulus dalam Efesus pasal 5. Berarti
nikah dari zaman ke zaman tidak pernah berubah aturannya, tetap aturan sorga.
Apa yang dulu dikatakan dalam Kejadian pasal 2 mulai ayat 23 dan 24, kemudian
dibicaraan oleh Yesus dalam Matius 19:8-9, dibicarakan lagi oleh rasul Paulus,
rasul untuk kita bangsa kafir, dalam Efesus 2:30-32. Jadi peraturan nikah tidak
berubah.
Ketika
Tuhan sudah
menciptakan Adam, Tuhan
mengatakan “tidak baik manusia itu sendiri” sehingga Tuhan membuat seorang
wanita dari rusuk manusia itu yaitu Adam. Ada proses dari sebilah rusuk kemudian
dibangun oleh tangan kuasa Tuhan menjadi wanita. Dan Tuhan sendiri yang
menghentar Hawa kepada Adam.
Tuhan
tidak bicara kepada Adam “nanti besok saya ciptakan lagi yang kedua yah, lusa
saya ciptakan yang ketiga yah” tidak ada! Hanya satu. Yang bisa menceraikan
mereka hanya maut. Dan ini bahasa yang seringkali diucapkan dalam pemberkatan
nikah. Tetapi acap kali bukan maut yang memisahkan tetapi manusia yang
memisahkan, kemudian dibicarakan di majelis dan di pemerintah. Siapa yang mau
bercerai? Apa
tidak malu dengan Tuhan, sebab tidak demikian Tuhan menciptakan
nikah.
Sebagai
hamba Tuhan saya tidak mentolerir kalau ada nikah yang sudah Tuhan percayakan saya
gembalakan kemudian bercerai, tidak boleh! Kecuali orang itu kepala batu maka
saya katakan “selamat jalan menuju ke neraka, bukan ke sorga. Karena sudah melawan
Firman”.
Kalau
kita belum tahu Firman saat itu, sekarang datang kepada Tuhan dan minta ampun.
Tetapi kalau sudah tahu Firman dan tetap melakukan maka itu dosa sengaja dan
tidak ada ampun.
Hawa
dibawa oleh Tuhan kepada Adam. Gereja Tuhan bertunangan dengan Adam yang akhir,
Yesus Adam yang akhir.
I Korintus 15:45
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama,
Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang
menghidupkan.
Mempelai
laki-laki berarti Adam, mempelai perempuan berarti Hawa. Adam berarti cepat tutup mulut. Tetapi kalau
Hawa, tidak cepat tutup mulut. Itu sebabnya seringkali isteri cerewet. Biarpun
suami sudah diam dia marah terus.
Suami sudah pikul cangkul masih dikejar dimarah terus. Ini bahaya kalau isteri seperti ini. Mempelai perempuan jangan sampai nanti kami dengar engkau marah-marah terus suamimu. Suami lapor kalau istrimu marah-marah terus, nanti gembala yang hajar dengan Firman.
Begitu
juga suami tidak boleh sewenang-wenang kepada isteri. Jangan menjadi jenderal
dalam rumah tangga sehingga isteri ketakutan. Apalagi kalau sudah ada buah
nikah, anak-anak juga ketakutan. Baru mendengar suara ayah di halaman sudah lari
menyelinap karena ketakutan. Apalagi ketika suami pulang, melihat tidak ada sambal dan sayur, isteri langsung berpikir
“apalagi yang mau terjadi”. Banyak kali kami temui ketika suami pulang dari
kerja tidak ada sayur, suami berkata “mana sayurnya” isteri malah balik
memarahi suami, akhirnya suami angkat piring nasi dan banting di meja. Ini
bahaya.
Nikah
bukan diciptakan seperti ini. Tetapi semoga nikah yang diciptakan oleh Tuhan di
dunia ini biarlah menghadirkan hal yang indah. Tuhan menciptakan bukan nikah suasana neraka tetapi nikah suasana sorga.
“Hawa
adalah rusukku” kata Adam. Gereja Tuhan dikatakan oleh Yesus “tulangKu dan
dagingKu”.
Kejadian 2:23
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia,
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki."
Efesus 5:30
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Ephesians 5:30 (Terjemahan Inggris)
5:30 For we are members of his body, of his flesh,
and of his bones. (=daging dan tulangnya)
Gereja
itu adalah daging dan tulangNya Yesus seperti Hawa adalah daging dan tulangnya Adam.
Kalau tahu nikah jasmani ini mengarah pada nikah yang rohani maka kita tidak
akan sewenang-wenang di dalam nikah. Suami tidak akan merasa dia penguasa dalam
rumah tangga dan isteri menjadi jongosnya. Demikian juga isteri tidak akan
merasa menjadi jendril dalam rumah dan suami menjadi jongosnya. Bila masing-masing berkata “mau ke mana
rohani saya ini” maka teratasi segala-galanya.
Hawa
diciptakan dari rusuk kemudian Tuhan bawa kepada Adam lalu Adam berkata “ini
daging dan tulangku”. Bagaimana kita gereja Tuhan ketika diciptakan oleh Tuhan dan
datang kepada Yesus. Mungkin suami dan istri berkata
“saya sudah datang kepada Yesus” tetapi ada proses supaya jika mau datang kepada Yesus. Siapa yang
mengupayakan supaya kita bisa datang kepada Yesus?
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang
kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan
Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan
menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Jadi
kalau mau datang kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, beri dulu hidupmu
diajar oleh Bapa. Seperti Hawa dibentuk dari tulang Adam dan dibawa kepada
Adam, begitu juga kita harus dibentuk oleh Allah Bapa lewat pengajaran lalu
dibawa kepada Yesus. Kita semua perlu diajar supaya terpelihara nikah dan rumah
tangga. Lewat pelayanan Bapa Sorgawi yang mengajar kita maka kita dibawa kepada
Yesus “Yesus inilah Mempelai WanitaMu secara rohani”. Bahaya jika gereja Tuhan tidak menjadi Mempelai
wanita Tuhan.
Di
dalam kitab Wahyu terbagi 3 kehidupan Kristen
1.
Mempelai
Wanita →
Wahyu 12:1
2.
Yang
sudah naik rohani tetapi turun lagi → Wahyu 12:4
3.
Kristen
yang rohani kanak-kanak → Wahyu 12:17
Yang
kedua dan ketiga ini akan tertinggal untuk dianiaya oleh antikris. Tetapi yang pertama ini akan
terangkat dan tidak dapat diganggu oleh antikristus yang akan datang menguasai
dunia ini.
Mau
terpelihara nikah dan diri kita secara pribadi butuh Firman pengajaran. Firman
pengajaran ini yang menghentar kita pelan dan pasti kepada Yesus “Yesus inilah
gerejaMu”. Gereja kalau tidak mendapatkan pengajaran yang kuat, akan gampang
hancur. Sebab iblis begitu lihai dan licik.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Demi
keselamatan kita maka Bapa di Sorga memberikan pengajaran yang besar dan mulia.
Jangan lepaskan pengajaran ini kalau mau aman nikahmu. Kenapa Tuhan sebut pengajaran
yang besar? Sebab Efesus 5:32 mengatakan rahasia nikah itu adalah rahasia
terbesar. Pernikahan Kristus dan gereja itu adalah rahasia yang besar. Maka pengajaran
yang mengungkap nikah Kristus dengan gereja itu adalah pengajaran yang besar.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan
ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Yang
mengarahkan kita pada nikah yang rohani itu disebut pengajaran besar karena
isinya menceritakan rahasia Tuhan yang besar.
Jangan
digampang-gampangkan saja nikah. Suami dalam karyamu mencari nafkah, jangan lupa istri menunggu di rumah. Kalau ada gadis
lain lewat kedip-kedip mata, jangan tergoda. Begitu juga istri. Kalau suamimu pergi lalu ada orang
datang bertamu mungkin nyong hidung mancung atau nyong hidung pesek/ air mata baku pasiar, istri jangan tergoda! Ada suamimu mencari
nafkah.
Ingat
Firman pengajaran membina rumah tangga. Karena Firman pengajaran mengatur perilaku
kita dihadapan Tuhan sebagai anggota keluarga Allah. Semua orang yang percaya
kepada Yesus dan mengaku anggota keluarga Allah maka yang mengatur kehidupan
kita adalah Firman itu sendiri.
Kenapa
pengajaran ini disebut mulia? Seperti dalam resepsi ini, sekalipun saudara para
tamu datang dengan baju dari Hongkong dan sepatu kaca tetapi yang paling mulia
adalah pengantin.
Makanya
pengajaran Tuhan yang besar itu mengungkap rahasia nikah Kristus dan gereja
serta itulah yang paling mulia. Sebabnya saya rindu ke sana. Suami dan istri rindulah ke sana sebab nanti teratasi nikahmu.
Kita
semua menyanyikan “tidak ada nikah yang tidak teruji” semua pasti teruji. Saya
baru 41 tahun menikah, isteri saya ada di sana. Apalagi kalau menikah dua suku,
suku satu bilang begini, suku lain bilang begitu. Kalau bukan karena pengajaran
kami bisa berantam. Apalagi isteri saya ada darah barat dari orang tuanya, bisa kami berantam bila mempertahankan
budaya masing-masing.
Kalau
bukan pengajaran kami bisa hancur. Kenapa bisa hancur? Karena tidak memahami tujuan
pengajaran Firman yang besar dan mulia yaitu untuk keselamatan kita. Pengajaran
Firman ini adalah cara sorga untuk mengatur anggota keluarga Allah karena kita
sudah menjadi anggota keluarga Allah, jangan pakai pakaian lain.
I Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun
kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah
yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Kita
dulu di dalam gelap dan kita diatur oleh raja gelap itulah iblis. Kemudian kita
pindah pada kerajaan terang, raja kita adaah Yesus sehingga kita menjadi
keluarga Allah. Masakan keluarga Allah masih mau diatur oleh cara kerajaan
gelap. Tersinggung Tuhan kalau seperti itu! Jangan kita lakukan!
Kalau
sedikit-sedikit masalah “ayo kita pergi kepada majelis adat supaya dibicarakan”
lalu orang itu berkata “engkau yang salah, ayo sembelih seekor sapi supaya
dimakan orang sekampung”. Di
mana Korban Kristus Anak Domba Allah, kalau seperti itu sudah melecehkan korban Kristus!
I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Untuk
kita diatur sebagai keluarga Allah maka kita harus mengerti rahasia ibadah.
Nikah yang tidak dibawa dalam ibadah yang ada Firman pengajaran yang besar dan
mulia maka dapat dipastikan nikah itu akan berakhir pada tempat yang
mengerikan.
Ibadah
itu adalah yang paling di atas. Makanya sesibuk apapun suami dan istri ingat ibadahmu karena di dalam ibadah itu ada rahasia besar. Jangan
sampai suami mengatakan kepada istri “kalau mau pergi gereja, pergilah
sendiri, saya di rumah saja” nikah seperti apa kalau seperti ini.
Di
dalam nikah itu banyak orang tidak punya minat beribadah. Begitu sudah satu dua
bulan menikah, isteri mulai muntah-muntah, dia berkata “kau saja beribadah,
saya mulai muntah-muntah”. Waktu bayi lahir, muncul lagi suami isteri. Pendeta
katakan “Tuhan sudah karuniakan satu anak, rajinlah datang beribadah”. Belum
satu tahun sudah mulai muntah-muntah lagi, mulai lagi tidak masuk gereja. Kalau
tidak mau datang gereja bagaimana mau diatur sebagai keluarga Allah.
Itu
sebabnya keluarga Allah harus diatur oleh pengajaran Firman Tuhan di dalam
gereja lewat tiga macam ibadah. Itu penting untuk mencapai status menjadi Mempelai
Wanita Tuhan untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Aktiflah dalam 3
macam ibadah pokok:
1.
Ibadah
Raya, dalam Tabernakel kena pelita emas.
2.
Pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci, dalam
Tabernakel kena meja roti sajian.
Dua tumpuk roti ada pada
satu meja sebab lewat Firman pengajaran kita mau dibawa dua menjadi satu. Satu
ketul roti dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik. Jadi dalam ibadah
pendalaman Alkitab kita didorong untuk dua menjadi satu, nikah dengan Kristus
dan mengerti nikah yang jasmani.
Suami dan istri, setelah doa berkat kalian bukan lagi dua tetapi satu. Ini tujuan
ibadah pendalaman Alkitab, di situ ada perjamuan kudus.
3.
Ibadah
doa penyembahan, dalam Tabernakel kena Mezbah Dupa Emas
Doa penyembahan itu penting, apalagi untuk nikah
yang baru seperti itu. Juga dalam gereja ada ibadah doa penyembahan, sehingga
kita tertolong untuk mencapai nikah yang rohani, karena itu yang mengatur
kehidupan kita sebagai orang Kristen.
Dalam bahasa aslinya
pengertian menyembah (proskoneho/proskuneo) adalah
:
1)
Seperti
anjing menjilat kaki tuannya
2)
Seperti
isteri menyerah sepenuh kepada suaminya
Berarti
kita merendahkan diri dan menyerah kepada Yesus, Dia Mempelai Laki-laki Sorga.
Kenapa di dalam gereja Tuhan banyak yang lemas tidak kuat menghadapi dunia
akhir zaman ini? Karena ibadahnya monoton, hanya ibadah raya terus. Di mana
ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahannya. Padahal Sorga
mengajarkan ini tetapi mereka mengajarkan yang lain. Saya tidak mau sajikan ajaran yang lain, selain ajaran Tuhan.
Kita
sudah menjadi anggota keluarga Allah. Kalau sudah menjadi anggota keluarga
Allah maka dari keluarga Allah ini Tuhan pilih siapa yang mau menjadi
isteriNya. Banyak kehidupan Kristen tetapi tidak semua menjadi Mempelai
WanitaNya. Kalau mau dipilih maka tiga macam ibadah ini harus kita praktekkan.
Selama
ini saya tidak pernah melihat mempelai laki-laki malas beribadah. Mempelai perempuan juga setia beribadah. Jangan sampai
setelah menikah menjadi tidak setia beribadah sebab mudah kalian diganggu oleh iblis.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu
disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Jangan
sampai kesetian kita disesatkan oleh iblis. Kesetiaan kedua mempelai jangan sampai luntur setelah menikah,
bukan itu maksud Tuhan. Justru harus saling mengingatkan untuk setia menyembah
Tuhan. Kami suami isteri belajar dan memohon kepada Tuhan, paling lambat
setengah 4
subuh, biasanya jam 3 subuh sudah sujud kepada Tuhan sebab kami
tahu kalau tanpa Tuhan hidup ini tidak ada apa-apanya.
Ingat!
Yang akan diganggu oleh iblis adalah kesetiaan. Baik kesetiaan dalam nikah, yaitu kesetiaan isteri kepada suami atau
kesetiaan suami kepada isteri. Iblis bukan iblis kalau dia tidak mengganggu.
Banyak cara dia mau mengganggu.
Oleh sebab itu kesetiaan itu harus kita pelihara baik-baik.
Bangsa
Israel dalam Yeremia 2:2 disebut isterinya Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi
pasal 3 mereka menjadi tidak setia, akhirnya Tuhan berikan surat cerai. Kalau
kita terpisah dari Tuhan berarti binasa untuk selama-lamanya. Kalau Tuhan
membuang kita, siapa lagi yang tolong kita.
Tetapi
untung, walaupun mereka tidak setia dan Tuhan berikan surat cerai, masih Tuhan
tunggu “kembalilah kepadaKu, Aku tidak muram muka lagi dan tidak marah
selama-lamanya” itu kata Tuhak kepada Israel yang digambarkan isteriNya Tuhan.
Apalagi kepada kita gereja Tuhan sekarang ini.
Kedua mempelai
jangan sampai setelah menikah
kemudian tidak setia lagi. Awas, nanti Tuhan buang kalau seperti itu, bagaikan
Israel yang diberikan surat cerai. Syukur-syukur kalau masih diberikan
kemurahan.
Hari
ini adalah hari yang istimewa bagi kedua mempelai.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar