Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 5:1-17
5:1 Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang
yang tajam dan pakailah itu sebagai pisau cukur tukang pangkas; cukurlah
rambutmu dan janggutmu dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan
bagi-bagilah rambutmu.
5:2 Sepertiga harus kaubakar dengan api di
tengah-tengah kota itu sesudah berakhir waktu pengepungannya; sepertiga harus
kauambil dan tetaklah dengan pedang itu sekelilingnya; dan sepertiga lagi
hamburkanlah ke dalam angin, dan Aku akan menghunus pedang dari belakang
mereka.
5:3 Engkau harus mengambil sedikit dari rambut itu dan
bungkus di dalam punca kainmu.
5:4 Dan sekali lagi engkau harus mengambil dari
padanya, buangkan ke dalam api dan hanguskan dia di sana; dari sana akan keluar
api untuk memakan seluruh kaum Israel. Dan berkatalah kepada mereka:
5:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Inilah Yerusalem! Di
tengah-tengah bangsa-bangsa Kutempatkan dia dan sekelilingnya ada negeri-negeri
mereka.
5:6 Ia sudah memberontak terhadap
peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap
ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya;
karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras
dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh
karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan
kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak
melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan
bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat,
Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman
kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan
Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi
akan Kuperbuat.
5:10 Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan
memakan anak-anaknya dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan menjatuhkan
hukuman kepadamu, sedang semua yang masih tinggal lagi dari padamu akan
Kuhamburkan ke semua penjuru angin.
5:11 Sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya, oleh karena engkau menajiskan tempat kudus-Ku
dengan segala dewamu yang menjijikkan dan dengan segala perbuatanmu yang keji,
Aku sendiri akan meruntuhkan engkau; Aku tidak akan merasa sayang dan tidak
akan kenal belas kasihan.
5:12 Sepertiga dari padamu akan mati kena sampar dan
mati kelaparan di tengah-tengahmu; sepertiga akan tewas dimakan pedang di
sekitarmu; dan sepertiga lagi akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan
menghunus pedang dari belakang mereka.
5:13 Aku akan melampiaskan murka-Ku kepada mereka,
sehingga hati-Ku yang panas tenang kembali dan Aku merasa puas; dan mereka akan
mengetahui, bahwa Akulah TUHAN yang mengatakannya di dalam cemburu-Ku, tatkala
Aku melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
5:14 Aku akan membuat engkau menjadi reruntuhan dan
buah celaan di antara bangsa-bangsa yang di sekitarmu di hadapan semua orang
yang lintas dari padamu.
5:15 Engkau akan menjadi buah celaan dan cercaan,
menjadi peringatan dan suatu kengerian bagi bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
tatkala Aku menjatuhkan hukuman kepadamu di dalam kemurkaan dan kemarahan dan
di dalam penghajaran-penghajaran kemarahan -- Aku, TUHAN, yang mengatakannya --
5:16 tatkala Aku mendatangkan atasmu kelaparan yang
dahsyat, yang membinasakan, dan Aku mendatangkannya untuk membinasakan kamu,
tatkala Aku memperdahsyat bencana kelaparan atasmu dan memusnahkan persediaan makananmu.
5:17 Aku akan mendatangkan kelaparan atasmu dan
binatang-binatang buas di tengah-tengahmu, yang akan memunahkan anak-anakmu;
sampar akan berkecamuk dan darah akan mengalir di tengah-tengahmu dan Aku akan
mendatangkan pedang atasmu, Aku, TUHAN, yang mengatakannya."
Ini Firman nubuatan yang diucapkan Yehezkiel. Jadi Yehezkiel bernubuat
tentang apa-apa yang akan Tuhan lakukan. Ada tiga serangkai hukuman Tuhan di
sini yaitu pedang, kelaparan dan bela sampar. Ini berarti pelajaran bagi kita.
Israel sudah mengalami secara fisik dan memang sangat-sangat menderita,
memilukan dan menyayat hati. Tetapi apa yang terjadi bagi bangsa Israel dulu
dibandingkan dengan yang akan terjadi di depan ini, itu belum ada apa-apanya
walaupun sudah parah. Tetapi dibandingkan dengan yang akan terjadi di depan
ini, itu tidak hanya bersifat teritorial tetapi global/ seluruh dunia.
Mengapa Tuhan dalam bacaan tadi harus
melepas pedang, kelaparan dan bela
sampar kepada umat Tuhan? Karena umat Tuhan sudah memberontak kepada Tuhan dan
akhirnya dua kali Tuhan mengatakan “Aku akan menjadi lawan mereka”. Kalau hanya
musuh secara daging (manusia) melawan kita, ada Tuhan yang menjadi
pembela kita. Tetapi kalau Tuhan yang telah menjadi lawan kita, siapa lagi yang
mau menjadi pengantara. Ini harus kita waspadai agar kehidupan kita akhir zaman
ini jangan sampai mengundang murka Tuhan.
1. Kelaparan
Murka Tuhan yang disebutkan pada ayat 12, kelaparan yang lebih dominan.
Kenapa kelaparan ini diberikan porsi besar?
Ulangan 8:3
8:3 Jadi
Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna,
yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk
membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
Jadi kalau bicara tentang kelaparan, tujuan Tuhan agar manusia itu
ingat kepada Firman. Apalagi kita orang Kristen, supaya kita ingat Firman,
ingat roti dari sorga. Yesus sendiri berkata “Akulah roti yang turun dari
sorga”. Ketika kita mengabaikan dan melalaikan jiwa kita dalam seruannya minta
diberi makan roti dari sorga namun itu kita redam, apa boleh buat, orang itu
kelak akan bertemu dengan kelaparan yang dahsyat.
Kalau sekarang ini kita lalai atau mengabaikan kesempatan untuk
mendapatkan roti dari sorga maka terpaksa Tuhan akan bertindak, akan membuat
manusia itu lapar, mencari roti dari sorga tetapi tidak dia ketemukan lagi.
Inilah kelaparan yang paling
parah.
Kenapa Tuhan harus ganjar dengan kelaparan?
a) Karena sekarang ini merasa kenyang
Kita gereja Tuhan di akhir zaman ini, Tuhan justru membuat kelimpahan
Firman agar menjamin kehidupan kita yang dalam Lukas 6:21 disebutkan bahwa yang
lapar sekarang dijamu oleh Tuhan. Tetapi kalau sekarang kita tidak merasa
lapar, melainkan merasa kenyang maka akan Tuhan rubah. Itu ada dalam Lukas
6:25.
Lukas 6:21
6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Berarti ada minat, ada kerinduan hati untuk dipuaskan. Bagaimana cara
Tuhan memuaskan kita? Lewat kelimpahan Firman. Jadi kelimpahan Firman lewat
pembukaan rahasia Firman, itu untuk melayani hamba Tuhan yang punya minat, yang
ada rasa lapar. Tetapi awas kalau sekarang ini dia tidak ada rasa lapar maka Tuhan akan balas.
Lukas 6:25
6:25
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah
kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Ini orang yang tidak punya minat. Dia merasa hidupnya tidak butuh roti
dari sorga. Dia merasa kenyang padahal itu suatu kebohongan, dia ditipu oleh
iblis. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita.
Olehnya gereja Tuhan, umat Tuhan, sekarang kesempatan Tuhan untuk
menjamin kita maka Tuhan curahkan limpah berkat Firman. Jadi kehidupan yang di
tengah-tengahnya ada kelimpahan Firman dan dia tidak memperhatikan maka dia
akan merasakan Lukas 6:25.
Orang yang sekarang kenyang kemudian kelak menjadi lapar, berarti Tuhan
sudah menjadi lawan baginya. Kalau sekarang dia lapar dan Tuhan berikan makanan
yang limpah, berarti Tuhan bersama dengan dia.
Yehezkiel 5:8
5:8
sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi
lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
Berarti benar-benar orang itu sudah memposisikan dirinya menjadi
lawannya Tuhan. Ini yang jangan sampai kita kena.
Saya sebagai hamba Tuhan selalu memberikan penekanan karena hal ini
mengerikan. Nubuatan Yehezkiel pasal 5 ini adalah nubuatan berganda, telah
terjadi pada Israel dahulu dan akan terjadi pada kita di depan ini. Kalau
sekarang kita tidak punya gairah, santai-santai saja, kita abaikan sementara
limpah Firman. Maka satu saat kelimpahan Firman ini ditutup oleh Tuhan, maka akan
terjadi kelaparan melanda namun sudah tidak
ada lagi pemberian Tuhan (roti).
Ini jangan sampai terjadi, saya sebagai hamba Tuhan mengingatkan kita
tentang hal ini. Jangan sampai kita tidak bergumul. Kita harus nyatakan kepada
Tuhan “Tuhan aku lapar” Tuhan pasti buka jalan. Perintang/ penghalang, itu kecil bagi Tuhan.
Kalau kita menyatakan “Aku lapar Tuhan” lalu ada yang coba halangi maka Tuhan
akan menjadi lawan orang itu. Tetapi kalau kita mengatakan “aku kenyang” maka Tuhan
yang menjadi lawan kita.
Ketika sudah tiga hari orang mengikuti Yesus maka murid-murid
mengatakan “ hari sudah gelap,
suruhlah mereka pulang”. Tetapi Yesus katakan “jangan biarkan mereka pulang
dengan lapar nanti mati di
jalan, beri mereka makan”. Sebab
mereka lapar terhadap roti dari sorga.
Matius 15:30-31
15:30
Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang
lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu
meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
15:31
Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang
sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah
Israel.
Di sini terjadi kegerakan penyehatan tubuh.
Matius 15:32
15:32
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh
belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan
lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
Ini karena mereka lapar akan Firman Tuhan, sehingga tiga hari mengikuti Tuhan Yesus.
Karena mereka tiga hari mengikut Tuhan maka sekarang Tuhan akan menjamu mereka.
Matius 15:33-34
15:33
Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita
mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar
jumlahnya?"
15:34
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?"
"Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
Jadi kelaparan karena mereka ikut Tuhan, tidak peduli dengan situasi
dan kondisi, maka Tuhan jamin dengan tujuh ketul roti. Berarti kesempurnaan.
Pelayanan Tuhan terhadap orang yang serius mengikut Tuhan, dijamin dengan angka
tujuh berarti hidup disempurnakan.
Sebagai hamba Tuhan, tentu saya harus lebih dahulu banyak membaca
Firman dan banyak melipatkan lutut. Itu memang kewajiban atau tanggung jawab.
Karena saya berhadapan dengan orang yang lapar yang harus diberi makan. Kepada
orang yang tidak antusias berarti merasa diri kenyang, baginya tidak ada lagi
pelayanan. Dia akan menjadi
kacau balau karena tidak ada lagi pelayanan dari Sorga, tidak ada lagi pelayanan
dari hamba Tuhan. Karena selama ini dia merasa tidak butuh Firman maka akhirnya orang itu kalangkabut, betapa merisaukan
nasib orang itu. Ini jangan terjadi pada kita.
Tidak berhenti sampai di situ, sebab ada tiga serangkai murka Tuhan
yaitu kelaparan, pedang dan bela sampar. Ini adalah peringatan Tuhan kepada
kita, betapa pentingnya merawat jiwa kita. Jiwa ini tidak bisa datang sendiri
di sini sebab dia punya sarana yaitu tubuh. Kalau tubuh tidak datang beribadah
maka jiwa dan roh tidak ada di sini. Karena tubuh itu adalah tempat jiwa dan
roh mengekspresikan.
Sebagaimana kita merawat tubuh, kita juga harus merawat jiwa kita. Mari
kita perhatikan, jangan sampai satu saat, karena kita merasa kenyang sekarang
lalu kelaparan datang tetapi tidak ada pelayanan lagi. Tetapi kalau sekarang
kita kelaparan maka Tuhan masih siap melayani dengan limpah. Ini patut kita
apresiasi.
Jangankan umat Tuhan, hamba Tuhanpun waktu untuk sembayang tidak ada, waktu untuk baca Firman tidak ada,
tetapi sibuk di handphone terus. Bagaimana mau siap menjamu orang yang lapar?
Tuhan katakan “itu jiwa yang telah Aku beli dengan darahKu, merintih rohaninya,
tetapi mana kau beri pelayanan”. Pelayanannya pun hanya lima belas menit,
bahkan lima menit sudah selesai.
Coba kalau makan makanan yang enak, katakanlah makan kepiting. Begitu
lama saudara memilah-milah dan menikmatinya karena enak. Kalau mau makan dalam
waktu singkat, makanlah bubur encer. Berarti yang dilayani itu kategori
kanak-kanak karena yang melayani rohaninya juga masih TK.
b) Ulangan 28:47-48
28:47
"Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan
sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
28:48
maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan
segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN
melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau
dipunahkan-Nya.
Karena hidup itu sudah tidak butuh merendahkan diri, akhirnya Tuhan
hadirkan kelaparan, telanjang dan binatang buas. Sifat merendah itu diberikan
gambaran dalam bentuk melayani. Ibadah dan pelayanan itu sama dengan kita
merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Bila tidak mau merendahkan diri maka yang pertama disebut, Tuhan akan
membuat mereka lapar. Padahal pada ayat 47 dikatakan mereka sudah kaya. Berarti
kekayaan itu sudah tidak bisa lagi menunjang kebutuhan hidupnya, jiwa dan juga
tubuhnya, kalau itu semua dirampas antikristus. Dikatakan tadi dimusnahkan, yang
akan memusnahkan adalah antikristus. Berarti kekayaannya tidak bisa lagi
menyelamatkan. Namun orang yang merendahkan diri dilindungi oleh Tuhan.
Imamat 25:55,42
25:55
Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku
yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."
25:42
Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah
mereka itu dijual, secara orang menjual budak.
Israel yang ditebus dari Mesir kemudian Tuhan sebut “hamba-hambaKu”.
Hamba itu adalah orang yang mengabdi kepada majikan, beribadah dan melayani.
Kita yang tadinya hamba dosa kemudian menjadi
hamba kebenaran. Dulu tubuh jiwa dan roh kita, kita serahkan kepada dosa,
kepada iblis menjadi hamba iblis. Sekarang serahkan tubuh, jiwa dan rohmu
menjadi hamba kebenaran.
Jangan sampai kita disergap oleh kelaparan, karena berat di depan ini. Kelaparan yang luar biasa akan terjadi.
Gereja Tuhan hari-hari terakhir ini, mumpung ada kelimpahan Firman maka
itu adalah jawaban Tuhan atas orang yang lapar. Karena ada gairah dan minat
akan Firman Tuhan maka dijawab Tuhan dengan kelimpahan Firman. Seandainya saya tidak ada rasa lapar
akan Firman, tidak mungkin Tuhan percayakan kelimpahan Firman. Karena saya merasa
lapar akan Firman Tuhan, saya tangisi, saya mau makan, apalagi di belakang saya
banyak yang lapar maka Tuhan berikan kita kelimpahan Firman.
Jadi harus bermula dari gembala, dari hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan
sendiri tidak ada roh lapar akan kebenaran Firman, bagaimana kepadanya bisa
dipercayakan Firman. Akhirnya yang dilayani itu tetap lapar dan Tuhan akan
menariknya di mana ada kelimpahan Firman. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
c) Karena ditipu dirinya sendiri, merasa
dirinya kenyang.
Yesaya 29:8
29:8
seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga,
perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang
minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih
dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang
melawan gunung Sion.
Jadi ini adalah orang yang merasa dirinya kenyang tetapi setelah itu
baru dia sadar bahwa dia ditipu oleh dirinya sendiri. Tanpa sadar kita
seringkali ditipu diri kita sendiri. Dia merasa tadinya dia makan, tetapi
begitu dia sadar ternyata perutnya keroncong.
Firman Tuhan yang datang itu punya tujuan khusus, sebab kita mau
ditarik oleh Tuhan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Itu sebabnya dalam
Matius 15:30-31 tadi terjadi penyehatan tubuh. Tuhan melihat anggota tubuhNya
yang disehatkan ini dan Tuhan tidak mau mereka lapar. Makanya Tuhan berikan
tujuh ketul roti dan mereka makan dalam kelimpahan.
2. Bela sampar
Ulangan 32:24
32:24
Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan
oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada
mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.
Pertama lapar, kemudian merana mencari makan namun tidak mendapatkan. Akhirnya mereka demam karena perut mereka
kosong, serta kena penyakit sampar. Tidak berhenti sampai di situ, Tuhan bawa
lagi binatang buas untuk melahap mereka. Betul-betul manusia konyol habis. Itu
sebabnya jangan sampai hal-hal seperti ini menimpa saya dan saudara.
Dalam Wahyu 6:8 sudah terakumulasi lapar, binatang buas dan kematian.
Luar biasa kalau Tuhan membalas. Itu sebabnya saya tidak mau Tuhan menjadi
lawan saya, itu berbahaya. Saya mau menjadi mitranya Tuhan. Kenapa Tuhan
menjadi lawan kita? Karena kita sudah memberontak. Kita tidak unjuk rasa,
tetapi kita berontak kepada Tuhan dengan sikap-sikap tidak hormat, ini jangan sampai terjadi.
Bagaimana supaya lapar, merana, deman, bela sampar dan binatang buas ini
jangan kena kepada kita?
Keluaran 23:25
23:25
Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti
makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari
tengah-tengahmu.
Kalau beribadah maka pertama roti diberkati. Raja Daud mengatakan “aku
belum pernah melihat orang benar, anaknya meminta-minta”. Jasmani diberkati,
apalagi kalau kita beribadah lalu roti diberkati, berarti pembukaan rahasia
Firman limpah dalam jemaat. Itu bukti roti kita diberkati, sehingga lapar itu
teratasi.
Kemudian dikatakan aliran sungai mengalir sehingga kita mengalami
pekerjaan penyucian dari air Firman itu sendiri. Apa yang kita hauskan dan kita
laparkan dipenuhi oleh Tuhan.
Kemudian penyakit dilalukan oleh Tuhan. Tubuh sehat berarti tidak ada
cacat cela lagi secara rohani. Formula supaya penyakit bela sampar dan demam
ini sembuh adalah beribadah dan melayani sesuai kehendak Tuhan.
Kita lihat di mana-mana digalakkan ibadah. Tetapi kita harus selektif
dengan ibadah. Pertama kita lihat apakah rotinya limpah atau tidak. Kita lapar,
tetapi tidak ada roti atau hanya tipis, maka tidak tertolong rasa lapar kita. Kita
haus, lalu airnya hanya sedikit, maka tidak tertolong rasa haus kita. Itu
sebabnya kita lihat di dalam ibadah pelayanan itu apakah ada kelimpahan roti,
apakah ada air mengalir, maka itulah ibadah yang bisa memenuhi rasa lapar dan
rasa haus kita.
Penyakit tubuh secara jasmani disembuhkan dan juga penyakit rohani juga
harus kita perhatikan. Berarti segala cacat cela dan kerut rohani kita
tertolong kalau kita beribadah. Kita menghambakan diri dan merendahkan diri kepada
Tuhan maka kelaparan dan rasa haus kita dijamu oleh Tuhan. Kalau sudah seperti
itu apalagi yang kurang.
Amos 5:24
5:24
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti
sungai yang selalu mengalir."
Saudara lihat bahwa keadilan dan kebenaran itu seperti air sungai yang
mengalir. Di mana kita temukan? Di dalam ibadah yang benar. Sebab yang kita
baca dalam Amos tadi adalah ibadah yang tidak pas pada selera Tuhan. Makanya
Tuhan suruh mencari ibadah yang berkenan kepada Tuhan di mana roti Firman Tuhan
limpah, di mana ada air kebenaran Firman yang mengalir dengan limpah untuk
membawa hanyut semua yang kotor yang ada pada diri kita dan membersihkan kehidupan kita.
3. Pedang
Kalau di dalam Wahyu pasal 6, pedang ditaruh urutan pertama baru
kelaparan dan sesudah itu bela sampar. Tetapi dalam Yehezkiel pedang ditaruh
pada urutan terakhir.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang
kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan
majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya
dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga
mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Damai itu sudah dicabut oleh Tuhan. Kenapa mereka harus disambar
pedang. Karena selama ada uluran tangan Tuhan untuk mendamaikan kehidupan
mereka dengan Bapa di Sorga lewat Korban Kristus tidak dihargai, bahkan diolok,
dinista, dihina. Padahal Korban Kristus itu adalah sarana sorga untuk
mendamaikan kita dengan Bapa di Sorga. Tetapi ini sudah diabaikan atau tidak
dihargai. Karena tidak ada
penghargaan manusia akan korban Kristus maka damai itu dicabut oleh Tuhan dari
atas muka bumi.
Kalau sekarang ini masih ada sarana untuk mendamaikan segala kejahatan dan
kenajisan kita mari kita manfaatkan. Jangan kita berpura-pura seperti orang
baik. Selama sarana masih ditawarkan dan kita masih bertahan dengan tidak melakukan ibadah pelayanan, maka satu waktu sarana itu dicabut
dan biarpun mau mengaku sudah tidak ada pengampunan lagi.
Jalan yang Tuhan berikan kepada kita tidak sulit dan tidak ribet, hanya
mengaku. Kalau mengaku berarti menghargai korban Kristus, kepadanya ada damai.
Kalau damai sudah dicabut, kita mau mengaku kepada siapapun sudah ditutup oleh Tuhan.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang
kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan
majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya
dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga
mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Jadi sorga memberikan sarana untuk mendamaikan kita manusia dengan Bapa di sorga. Kita punya kerinduan “saya mau masuk sorga” tetapi sarana
yang Tuhan berikan yaitu Korban Kristus kita hinakan, tidak kita manfaatkan.
Kita pikir kita bisa damai dengan Tuhan dengan cara kita sendiri. Tidak ada
cara lain kecuali dengan korban Kristus. Kita perhatikan baik-baik, mumpung
masih diberi kesempatan di mana damai belum dicabut oleh Tuhan.
Dulu kita bermusuhan dengan Tuhan ketika hidup di dalam dosa. Makanya jangan kita mempertahankan dosa, mempertahankan
dosa sama dengan mempertahankan permusuhan dengan Tuhan.
Roma 5:6-10
5:6
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang
durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
5:7
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin
untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.
5:8 Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.
5:9
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti
akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh
kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti
akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Sarana dari sorga untuk mendamaikan perseteruan kita dengan Tuhan
adalah lewat Korban Kristus. Kalau kita benar-benar memperdamaikan diri dengan
sorga lewat Korban Kristus, sudah jelas pasti selamat. Tetapi kalau kita
mempertahankan dosa, mempertahankan diri dengan tidak berdamai dengan sorga lewat korban
Kristus, sama dengan kita bertahan tetap menjadi musuh Tuhan. Apalagi kalau
sampai korban Kristus dihinakan.
Yesus dicaci maki sekalipun tidak berdosa namun Dia menyerahkan kepada
Allah Bapa untuk membalas.
I Petrus 2:23
2:23
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil.
Kita adalah pengikut
Kristus, tidak usah kita membalas. Kita bukan dipakai oleh Tuhan untuk ribut
tetapi untuk membawa damai. Kalau orang membenci kita terima saja, tidak usah
kita balas. Inilah yang terbaik bagi gereja Tuhan.
Kita ini memang dulu memusuhi Tuhan.
Kolose 1:21
1:21
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Memusuhi Tuhan dalam hati pikiran, wujudnya nyata dalam perbuatan yang
jahat. Jadi ketika kita berbuat jahat berarti kita musuh Tuhan. Kalau musuh
Tuhan bagaimana mau dibawa ke sorga. Olehnya kita damai, sifat yang jahat dan
tidak berkenan itu jangan diteruskan, mari kita damai dengan Tuhan. Kalau kita
damai dengan Tuhan pasti kita selamat.
Sialnya lagi di hari-hari terakhir ini banyak orang yang tetap menggalakkan
menjadi seteru Allah. Sadar atau tidak sadar dia mengundang kuda merah (pedang)!
Filipi 3:18
3:18
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan
pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib
Kristus.
Paulus menangis karena melihat secara kasat mata gerakan-gerakan orang
di seputarnya sudah hidup sebagai seteru salib Kristus. Sebabnya bapa ibu
kekasih dalam Tuhan, ada korban Kristus. Kalau kita melakukan pelanggaran, ada kejahatan perbuatan kita lakukan yang tidak sesuai
kehendak Tuhan masih ada korban Kristus. Solusinya jangan kita pertahankan perlawanan dengan
Tuhan sebab nanti Tuhan angkat bendera
“Aku menjadi lawanmu!”. Celaka kalau sudah seperti itu.
Kalau kita sudah melakukan sesuatu dan kita bersikukuh kita ini orang
baik padahal kita orang jahat di mata Tuhan maka maka orang itu menjadi seteru
Tuhan dan tidak bisa masuk sorga. Bukan sorga tempatnya orang yang menjadi
musuh Tuhan.
Mazmur 146:7
146:7
yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti
kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
Tiga serangkai tadi (lapar, pedang, sampar) ditunjukkan pada ayat di atas bahwa hanya
Tuhan yang bisa melepaskan kita lewat Korban Kristus.
Ulangan 32:24-25
32:24
Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan
oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada
mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.
32:25
Pedang di luar rumah dan kengerian di dalam kamar akan melenyapkan teruna
maupun dara, anak menyusu serta orang ubanan.
Itu sebabnya sekarang ini ada tawaran Tuhan. Tuhan masih menawarkan pendamaian.
I Yohanes 2:1-2
2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat
dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada
Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan
Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Manfaatkan tawaran pendamaian oleh sorga lewat Korban Kristus. Bila kita ada melakukan kesalahan baik
kemarin, bulan lalu atau tahun lalu, ayo ada korban pendamaian (hilasmos), ada tawaran Tuhan.
Seringkali kita lupa bahkan merasa tidak perlu berdamai, merasa kita tidak
perlu menyelesaikan, merasa kita tidak perlu mengaku, merasa kita orang baik-baik padahal kita
sudah menjadi musuh Tuhan. Jangan sampai terjadi seperti itu.
Tiga serangkai hukuman Tuhan ini
secara akumulasi disatukan oleh Tuhan dalam Yehezkiel pasal 5 dan dalam Wahyu
pasal 6. Saya ngeri kalau melihat hal ini. Lihat saja sekarang. Dulu perang dunia pertama disusul perang dunia
kedua. Saya tidak tahu kalau sekarang sudah mau terjadi. Itu berarti damai
dicabut dari dunia dan manusia mandi-mandi darah. Bahkan dikatakan darah itu mengalir setinggi kekang kuda.
Marilah kita gunakan kesempatan di
hari-hari terakhir ini. Katakan “aku lapar” maka Tuhan siapkan makanan dalam
kelimpahan. Kalau saudara katakan “saya membutuhkan pribadiMu, saya mau
beribadah dan melayani” maka teratasi semuanya. Kelaparan, rasa haus dan
penyakit semua teratasi oleh Tuhan. Manfaatkan perdamaian yang Tuhan tawarkan
sekarang. Jangan kita merasa baik-baik padahal sudah melakukan banyak kejahatan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar