Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Yohanes
yang ada di pulau Patmos, mendengar suara yang mengajak agar dia naik. Tetapi sebelum ada ajakan untuk
naik, yang pertama dia lihat adalah pintu sorga terbuka. Ini mengajar kepada
kami hamba-hamba Tuhan bahwa hamba Tuhan itu tidak boleh buta akan
perkara-perkara yang sorgawi. Karena banyak kali kami hamba Tuhan buta
perkara-perkara yang rohani tetapi melek mata terhadap perkara-perkara jasmani.
Di
pantai timur, ada satu sidang jemaat yang aneh. Kalau gembala umumkan “kita
kedatangan tamu dan tamu itu yang akan melayani kita”. Kemudian jemaat akan
bertanya-tanya “tamu itu pakai perpanjangan nama atau tidak” artinya ada title
atau tidak. Kalau mereka dengar ada title, jangan harap mereka datang gereja.
Tetapi kalau mendengar tidak ada title mereka berbondong-bondong datang. Sebab
mereka berpandangan kalau punya title nanti mereka hanya dibodohi dengan
akalnya. Lebih baik dengar yang tidak punya title sebab dia pasti akan bergumul
di hadapan Tuhan. Pandangan ini juga tidak pas, sebab ada yang punya title
tetapi bergumul di hadapan Tuhan, tidak mengandalkan titlenya. Ini pembelajaran
bagi yang merasa intelek.
Jangan
sampai pelayanan itu dengan akal sehingga dikategorikan buta. Dia tidak bisa
mengungkap perkara-perkara yang ada di atas jika hanya mengandalkan kepandaian. Dia tidak akan dipercayakan hal-hal
yang di atas. Yang dominan akan dia katakan adalah hal-hal yang horisontal,
yang duniawi.
Ini
yang didengar
yakni perkataan
“kemudian dari pada itu aku melihat”. Hampir setiap pasal dalam kitab Wahyu
disebutkan “aku melihat”.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di
atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah
luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
Ini
mengajar kami pelayan-pelayan Tuhan harus punya pandangan ke atas. Kalau
pandangannya dominan perkara yang di atas maka tidak akan diragukan hal-hal
yang akan menyusul ke depan akan Tuhan beritahu kepada hamba Tuhan ini. Ini
yang menjadi pendorong saya sebagai hamba Tuhan agar saya membuka mata hanya
kepada perkara-perkara di atas. Adapun kalau Tuhan fasilitasi perkara yang
dibawah, itu adalah sarana untuk menunjang pelayanan agar perkara yang di atas
itu berhasil kita raih. Kalau hal ini tidak bisa saya raih, nasib apa yang akan
terjadi pada jemaat, kita tidak akan bisa mengerti. Apalagi dikatakan “Aku akan
menunjukkan hal-hal yang terjadi sesudah ini”. Rahasia yang akan datang akan
dibukakan tetapi berawal dengan mata yang tidak buta. Untuk mengenal hal-hal
yang akan datang, hal-hal yang akan terjadi di depan ini memang butuh
pergumulan dari kami hamba-hamba Tuhan.
Coba
saudara lihat, kegagalan-kegagalan bangsa Israel, tidak membuat Tuhan untuk
tidak menyatakan rencanaNya kepada umatNya. Toh dalam kegagalan Israel, Tuhan
mengirim Mesias. Ini pasti Tuhan lakukan. Kegagalan dari tujuh sidang jemaat
yang ada di Asia Kecil, tidak akan mencegah Tuhan untuk menyempurnakan
sidangNya. Karena tidak
semua yang gagal. Sekali lagi, kegagalan dari jemaat tidak akan mencegah Tuhan
untuk menggenapi rencanaNya.
Kalau
dalam pasal dua dan pasal tiga kita diperhadapkan oleh Tuhan
kegagalan-kegagalan malaikat sidang jemaat dari mayoritas sidang jemaat, tetapi itu tidak mencegah atau megagalkan
rencana Tuhan bagi gerejaNya. Itu sebabnya ditindak lanjuti oleh Tuhan pada
pasal yang keempat ini. Di sini kita melihat bagaimana rencana Tuhan tidak bisa
dicegah oleh kegagalan-kegagalan sidang jemaat. Tuhan akan menggenapi apa yang telah
Dia Firmankan. Ini harus menjadi pegangan kita.
Kegagalan-kegagalan
orang lain, tidak akan mencegah Tuhan untuk tidak menggenapi Firman dalam menyempurnakan gerejaNya. Tetapi
apakah saudara adalah bagian dari orang-orang yang ikut disempurnakan oleh
Tuhan atau tidak. Itu berawal dari hamba Tuhan, harus punya mata terbuka.
1.
Pintu
sorga terbuka
Begitu hamba Tuhan itu
matanya terbuka, pertama yang dia lihat adalah pintu sorga terbuka. Berarti
jalan ke sorga, jalan untuk masuk ke dalam di buka oleh Tuhan. Apa maknanya ini
untuk saya dan untuk saudara? Kalau pintu terbuka apa yang harus kita tanggapi.
Terbukanya pintu ini
adalah salah satu jawaban dari Wahyu 3:7. Filadelfia dibukakan pintu oleh
Tuhan.
Wahyu 3:7
3:7
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari
Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada
yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Hamba Tuhan lebih dahulu
melihat pintu terbuka. Kalau hamba Tuhan melihat pintu terbuka kemudian di
belakangnya ada dua tiga dombanya Tuhan, maksudnya supaya bareng melalui pintu
untuk masuk ke sorga. Bagaimana kita memaknai ini, bagaimana saya mengambil
perhatian ini.
Ibrani 10:19
10:19
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus,
Kita bisa masuk ke tempat
maha kudus sebab pintu sudah dibukakan. Pintu dibuka lewat koyaknya tubuh Yesus
di Golgota. Pintu kesempurnaan dibuka oleh Tuhan. Kemudian hamba Tuhan ini
mengajak, ada himbauan.
Ibrani 10:20-22
10:20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir,
yaitu diri-Nya sendiri,
10:21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Berarti sebuah pintu
terbuka di sorga. Kita mau masuk tidak dipaksa, tidak suka masuk tidak dipaksa. Terpergantung
kita mau memanfaatkan pintu yang dibuka oleh Tuhan atau tidak. Pintu terbuka
ini termasuk Tuhan membuka rahasia Tuhan bagian dalam, rahasia Tuhan yang
paling dalam.
Ada himbauan tadi “mari
kita menghampiri Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas”. Pintu diperhadapkan
terbuka kepada hamba Tuhan. Apakah dia mau masuk atau tidak itu terpergantung
hamba Tuhan ini. Kalau hamba Tuhan itu kritis (karena terlalu banyak hamba
Tuhan yang kritis) sementara Tuhan banyak memberikan pembukaan kepada gerejanya, akhirnya krisis rohaninya.
Tuhan sudah buka tinggal
kita masuk, Tuhan sudah buka tinggal diterima, Tuhan sudah membuka rahasia
Firman tinggal kita raih. Kalau kritis terhadap pembukaan Tuhan maka nanti
ujungnya krisis rohani. Ini jangan terjadi bagiku dan bagi hamba-hamba Tuhan. Yang
Tuhan tunggu adalah keikhlasan atau ketulusan hati, mau masuk menerima atau
tidak. Tulus atau ikhlas mau masuk atau tidak itu terserah tiap-tiap pribadi.
Pertama pintu terbuka, salah satu jemaat yang dibukakan Tuhan
pintu adalah Filadelfia. Kemudian yang dia lihat adalah takhta. Salah satu
jemaat yang paling sial namun
ditawari takhta itu, yaitu jemaat Laodikia. Tinggal mau menerima teguran atau
tidak. Kalau menerima teguran maka tawaran itu menjadi kenyataan. Kalau
menerima teguran dengan tulus ikhlas maka takhta itu kelak menjadi bagiannya.
Apakah kita memanfaatkan
pintu terbuka ini? Ini Tuhan menghimbau.
Ibrani 10:22
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Menghadap Tuhan dengan
hati yang tulus, jangan karena terpaksa. Orang yang tulus ada Roh merpati dalam dirinya, ada roh Tuhan
dalam dirinya. Tidak ada unsur paksaan. Tuhan himbau supaya kita benar-benar
tulus dan ikhlas. Saya memberi ini betul-betul ikhlas, saya berbuat ini
betul-betul ikhlas, saya kerjakan ini betul-betul ikhlas. Ini yang Tuhan
dambakan dari kehidupan saya dan saudara yaitu ketulusan dan keikhlasan.
Di mana kita mendapat
pembersihan hati nurani? Di ruangan suci kita mendapat pembersihan hati nurani.
Di sana kita mandi air Firman Tuhan di meja roti pertunjukkan. Di sana ada
pelita emas yang menerangi hati kita. Di sana ada kasih Bapa. Itulah yang
membuat hati kita dibersihkan dari yang jahat. Makanya kita tidak langsung
lompat ke ruangan maha suci, kita melewati ruangan suci untuk membersihkan dari
hati nurani yang jahat. Jadi perjalanan gereja Tuhan secara estafet dari halaman,
ruangan suci ke ruangan maha suci.
Kita manfaatkan pintu
yang terbuka ini. Bagaimana caranya memanfaatkan? Hidup itu dibersihkan dari
hati nurani yang jahat lewat mandi air Firman. Kita dibersihkan oleh Firman
pengajaran. Makanya jangan saudara hanya melihat meja roti pertunjukkan dengan
sebelah mqata. Kalau saudara melihat meja roti pertunjukkan,
saudara harus melihat dengan dua bola mata saudara. Di situ kita mendapatkan
siraman air Firman pengajaran yang membersihkan hati nurani kita yang jahat.
Ada 14 akar dosa yang
bercokol di dalam hati kita.
Markus 7:21-22
7:21
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala 2pikiran jahat, 3percabulan, 4pencurian, 5pembunuhan,
7:22 6perzinahan,
7keserakahan,
8kejahatan,
9kelicikan,
10hawa nafsu,
11iri hati,
12hujat, 13kesombongan,
14kebebalan.
Mengapa tadi Tuhan
katakan “dengan hati yang tulus ikhlas”. Dosa yang pertama dari 14 dosa itu
adalah munafik. Munafik itu adalah lawan tulus dan ikhlas.
Markus 7:6
7:6
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai
orang-orang 1munafik!
Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya
jauh dari pada-Ku.
Apakah benar mereka tulus
dan ikhlas? Ternyata mereka tidak ikhlas. Terlihat kita menjadi anggota paduan
suara padahal tidak ikhlas. Kelihatan kita menghadap Tuhan tetapi tidak tulus,
munafik! Dijauhkan Tuhan ini jangan sampai terjadi. Ini koreksi Tuhan kepada
saya dan saudara sebab kepada kita diperhadapkan dengan pintu terbuka.
Harus tulus, menyanyilah
dengan tulus, menyanyilah dengan ikhlas. Layanilah Tuhan dengan tulus dan
ikhlas sebab Tuhan datang di dunia ini dengan tulus dan ikhlas, Dia rela
mengorbankan hidupNya untuk saya dan saudara. Siang ini kita juga datang
menghadap Tuhan. Apakah kita semua ini tulus, apakah kita ini ikhlas. Sementara
pintu dibuka bagaikan jalan terbuka, mari kita belajar. Benar-benar Tuhan
mencari hati yang tulus ikhlas. Mau menghadap Tuhan mata harus terbuka. Kita
melihat pintu terbuka, mari kita manfaatkan dengan tulus dan ikhlas. Ketulusan
itu lawannya munafik. Ikhlas itu lawannya 13 hal yang lain.
Ini adalah bagian dari
proses pembentukan Tubuh Kristus. Kita pelan dan pasti dibenahi oleh tangan
Tuhan. Lebih dahulu mata hamba Tuhan harus terbuka terhadap perkara-perkara
yang di atas.
2.
Yohanes
mendengar suara seperti yang pernah dia dengar dulu, jadi suara itu tidak
berubah.
Wahyu 1:10
1:10
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu
suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
Yang dulu dia dengar
adalah suara seperti bunyi sangkakala. Jadi suara itu bukan hanya berita
konsonan, namun harus dicatat dan ditulis.
Wahyu 1:11
1:11
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan
kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
Pada pasal 4, suara yang
sama dia dengar seperti suara yang pernah dia dengar dulu. Artinya suara itu tidak
berubah dan hamba Tuhan itu tanggap, dia hafal suara itu. Jadi hamba Tuhan ini,
pelayan Tuhan ini, dia juga tanggap terhadap pengajaran yang pernah dia terima
dan dia teruskan, tidak mau dia merubah karena itu tidak boleh dirubah. Dia
tetap meneruskan ajaran yang telah dia terima pada pasal 1. Ini memberi makna
kepada kami hamba-hamba Tuhan, kepada sidang jemaat agar jangan sampai kita
merubah Firman pengajaran.
Roma 6:17
6:17
Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang
kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan
kepadamu.
Setelah kita lepas dari
perhambaan dosa maka kita dijejali dengan Firman pengajaran. Pengajaran yang
diteruskan itu bukan untuk dirubah di kemudian hari. Jangan dirubah sebab suara
yang berkumandang itu tetap suara yang sama.
Roma 6:18
6:18
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Ini yang didambakan oleh
Tuhan dalam diri kita. Jangan merubah pengajaran, tentu lebih dahulu untuk kami
hamba Tuhan. Kalau sudah merubah pengajaran maka akan nampak seperti pada
hari-hari terakhir ini menjadi kisruh dan menjadi bingung umat Tuhan sebab sudah ada
perubahan.
Filipi 3:16
3:16
Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut
jalan yang telah kita tempuh.
Jadi sudah ada pada jalan
yang sama, jangan kita berbelok lagi. Jemaat Tuhan, saudara sudah dibebaskan
dari perhambaan dosa dan sudah diberikan Firman pengajaran yang diteruskan
kepadamu. Jangan sampai di tengah perjalanan, bahkan kita sudah ada di ruas
jalan akhir sudah dekat Tuhan datang, kemudian pengajaran mungkin tidak dirubah
tetapi kelakuanmu jadi berubah menukik, yang
seharusnya ditingkatkan.
Pengertian yang dulu sudah
kita nikmati lewat Firman pengajaran telah merubah hidup kita. Dulu saya
sebagai suami yang jahat atau sebagai isteri yang jahat atau sebagai anak yang
jahat, setelah dimandikan pengertian kita bertumbuh dan itu telah kita capai. Kemudian
harus ditingkatkan menurut jalan yang sudah kita tempuh. Jangan buat lagi jalan
yang baru. Ini kadang membingungkan bukan hanya hamba Tuhan amat terlebih jemaat Tuhan. Kalau dia meningkat pada
universitas L2 (Lipat Lutut) dia tidak bisa diselewengkan. Suara yang dulu
diterima, sampai sekarang tetap suara yang sama. Artinya pengajaran yang
diterima dahulu harus sama. Hanya pembukaannya makin mendalam, bukan diganggu gugat.
II Tesalonika 3:6
3:6
Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
Kalau ajaran si A dan si
B sudah tidak seperti ajaran yang telah diterima, lebih baik kita menjauh,
jangan mendekat.
II Tesalonika 3:14
3:14
Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat
ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
Itu sebabnya jangan
sampai suara yang kita dengar dulu, sekarang sudah menjadi lain. Tahun depan
suara sudah lain lagi. Bingung kalau seperti itu. Apa yang telah diteruskan
oleh pendahulu kita, itu kita maknai kemudian kita terima sebab itu sudah
mengangkat pengertian kita dan kita tindak lanjuti.
Tetapi jemaat yang menerima pelayanan ini,
mungkin pengajarannnya tidak berubah, tetapi bagaimana dengan perilaku saudara.
Kalau berubah berarti pengajaranmu sudah lain, sudah berubah. Berkali-kali
mengatakan “saya tetap cinta pengajaran” tetapi kalau perilaku tidak
menindaklanjuti Filipi 3:16 yaitu melanjutkan menurut jalan yang kita tempuh,
maka berarti pengajaran sudah berubah.
I Yohanes 2:24
2:24 Dan
kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam
kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam
kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
Rasul Yohanes tekun seperti itu, apa yang dia dengar dari
mulanya, tetap tinggal di dalamnya. Persekutuan menjadi kuat antara Anak, Bapa
dan saudara kalau kita tetap tinggal dalam pengajaran yang kita terima dari
mulanya. Apa yang kita dengar jangan berubah.
Ayat 24 ini, disisipkan hadapi penampilan antikristus yang harus
kita waspadai. Sebab pada ayat 18 dan seterusnya rasul Yohanes memaparkan
penampilan antikristus nanti. Untuk membawa saudara tidak terkontaminasi dengan
ajaran antikristus maka pegang ajaran yang sudah diterima.
I Yohanes 2:18
2:18
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu
dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak
antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang
terakhir.
Walaupun Yohanes menulis
2000 tahun yang lampau, tetapi penggenapannya untuk kita sekarang ini. Kita
sudah pada akhir zaman, bahkan di ujung akhir zaman.
I Yohanes 2:19
2:19
Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh
termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita,
niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Ini orang yang tidak
tulus dan tidak ikhlas. Tuhan mengawal saya dan saudara, jangan sampai kita
juga yang ada di sini, akhirnya menambah barisan mereka karena kehadiran saya
dan saudara tidak tulus dan tidak ikhlas. Kalau tulus dan ikhlas pasti tetap
ada pada ajaran yang benar.
I Yohanes 2:20-21
2:20
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu
semua mengetahuinya.
2:21 Aku
menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru
karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada
dusta yang berasal dari kebenaran.
Kalau itu kebenaran maka
tidak ada dusta.
I Yohanes 2:22
2:22
Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus?
Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Pendusta itu adalah orang
yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, ada roh antikristus di dalam diri orang itu. Yang heran orang yang sudah
mengenal Yesus dan mengenal Bapa kemudian membelot menambah barisan antikristus,
disayangkan kalau seperti itu.
I Yohanes 2:23
2:23
Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa
mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.
Ini untuk saya dan
saudara. Olehnya itu mari kita tetap tinggal pada apa yang semula kita terima.
Yang patut kita jaga
adalah persekutuan kita. Kepada siapa kita harus bersekutu.
Mazmur 119:63
119:63
Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang
yang berpegang pada titah-titah-Mu.
Kita sudah ada di ujung
akhir zaman, bukan lagi di zaman Nuh atau siapa lagi. Sedikit saja kita salah
maka kita tergelincir dan hancur untuk selama-lamanya. Makanya begitu kuat
Tuhan mengawal kita dengan Firman pengajaran, supaya jangan sampai kita
menemukan diri kita gagal sampai di
garis finish.
Jikalau dalam persekutuan itu ajarannya
sudah berubah, maka tidak dapat diragukan lagi bahwa setiap kehidupan itu akan terkontaminasi
dengan ajaran yang tidak sehat itu, tidak bisa diragukan lagi bahwa yang mengendalikan adalah persoalan perutnya.
Roma 16:17-18
16:17
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap
mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan
perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani
perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa
mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Filipi 3:17-18
3:17
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama
seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan
pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib
Kristus.
Rasul Paulus dengan derai
air mata karena melihat orang yang ikut dalam pelayanan tetapi pelayanannya
sudah berubah, perutnya yang dia utamakan. Kalau motivasi sudah bernuansa pada
perut, pasti pengajaran mudah dia rubah dan sudah banyak yang seperti ini.
Hamba Tuhan tidak boleh
berutang, hamba Tuhan tidak boleh punya pekerjaan sambilan. Tetapi ada orang
yang berkata “biar berhutang yang penting bayar”. Ini berarti sudah goyah.
Ketika pergi membayar dia berkata “cuma ini uang saya”, jadi tidak tulus lagi,
membayar sudah tidak penuh. Akhirnya yang memiutangi terima saja. Kasihan yang
menjual ini akhirnya modalnya habis. Kalau yang membuat dia begitu adalah hamba
Tuhan maka dosa hamba Tuhan itu berlipat ganda.
Dalam Yehezkiel pasal 3,
dia disuruh mengisi Firman dalam perutnya.
Yehezkiel 3:2-3
3:2 Maka
kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu
firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang
Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya
dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.
Kalau perutnya penuh
dengan Firman, berarti hatinya penuh dengan Firman, tidak mungkin akan
berkomentar seperti tadi. Yang paling berbahaya adalah perut yang dikedepankan
ini.
3.
Ada
himbauan untuk naik
Wahyu 4:1
4:1
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga
dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu
apa yang harus terjadi sesudah ini.
Ada ajakan untuk naik.
Ada himbauan berarti tidak dipaksa. Kalau mau meningkatkan kerohanian, Tuhan
sudah buka peluang. Pertama pintu dibuka, kedua dengar suara, ketika ada
himbauan untuk naik. Jadi pintu kita sudah lihat terbuka, buat kita berarti ada
pembukaan rahasia Firman Tuhan. Berikut kita mendengar suara yang sama, berarti
pengajarannya tidak berubah-rubah. Kalau poin pertama dan kedua ini ada maka
mustahil rohaninya kerdil. Mustahil rohaninya tidak bertumbuh dan kanak-kanak
terus. Kalau Tuhan ajak untuk naik berarti rohaninya meningkat.
Ibrani 6:1
6:1
Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus
dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi
dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan
kepada Allah,
Ibrani 6:1-2 (Terjemahan Lama)
6:1
Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang
mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh
alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada
mati, dan iman kepada Allah,
6:2 dan
pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan
dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.
Kalau pelajaran mula-mula
terus, tidak ditingkatkan, tidak naik, kasihan orang itu. Dilangsungkan pada
kesempurnaan berarti naik. Ada 6 pelajaran dasar, kita tidak dianjurkan Tuhan
tetap hanya pada pelajaran dasar tetapi harus terus naik, berarti raih
kesempurnaan.
Kalau sudah menerima
pelajaran mula-mula, tidak berhenti di situ terus. Kalau ada jiwa baru yang
datang maka pelajaran mula-mula diulangi. Kalau yang lama mendengar, dukung dan
suport itu supaya jiwa baru itu mengerti.
Ada himbauan naik berarti
Tuhan ingin kita mencapai kesempurnaan. Bukankah itu tujuan dan motivasi kita
beribadah. Sempurna berarti tanpa cacat cela, tanpa kerut. Olehnya Efesus 5:26
mandi, ayat 27 sempurna.
Efesus 5:26-27
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Untuk mencapai
kesempurnaan untuk masuk ruangan maha suci maka kita lewat ruangan suci. Jangan
kita entengkan ruangan suci yaitu tiga macam ibadah. Dulu penekanan pekabar
Mempelai dari sejak awal adalah tiga macam ibadah. Tetapi hari-hari terakhir
ini sudah berubah. Bukan tiga macam ibadah tetapi tiga kali. Sekalipun 10 kali
kalau hanya satu macam berarti tidak tiga macam. Itu berarti sudah berubah,
suara itu sudah berubah, pengajaran itu sudah berubah. Olehnya kita waspada.
Satu waktu dalam
pemberkatan nikah antara orang keluarga orang Kristen dan orang non Kristen
dilakukan perjamuan suci dan yang non Kristen juga diberikan perjamuan suci,
saya sangat kaget! Apakah Keluaran 12:43 sudah berubah?
Keluaran 12:43
12:43
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai
Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya.
Saat itu mulai
getar-getir hati saya, ini sudah tidak benar, ini sudah tidak beres.
4.
Wahyu 4:1
4:1
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga
dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa
yang harus terjadi sesudah ini.
Berarti dalam
meningkatkan kerohanian akan Tuhan tambahkan hal-hal yang akan terjadi kemudian
diberitahu kepada kita. Orang yang tulus ikhlas mau meningkatkan kerohaniannya
maka Tuhan akan tunjukkan hal-hal yang akan terjadi sesudah ini.
Dunia sekarang ini makin
memanas. Kita ada di atas bola bumi yang makin panas. Secara real, dulu saya
datang di Tentena tidak bisa kalau tidak pakai selimut tebal. Kalau saya pergi
ke Kelei, pada pagi hari, embun yang turun yang ada di ujung-ujung atap
membeku. Sekarang suda tidak lagi, semua jadi panas. Tentena tidak dingin lagi
seperti 40 30 tahun lampau. Itu dari segi dunia. Apalagi dari segi rohani. Kita
mau ke mana.
Itu sebabnya kalau kita
mau meningkatkan kerohanian kita naik maka kita lihat nanti, Tuhan akan bukakan
kepada kita hal-hal yang akan datang. Berarti itu mutlak dari Tuhan. Untuk mengerti
perkara-perkara yang akan datang itu mutlak pengetahuan Tuhan. Tetapi Tuhan
berikan kepada orang yang mau naik, yang mau meningkatkan kerohanian. Jangan
rohani standar, jangan rohani dasar. Kapan kita bisa lolos menghadapi dunia
yang makin parah hari-hari ini.
Pertama dari pihak hamba
Tuhan harus ada kerelaan hati untuk naik. Kalau dari pihak hamba Tuhan ada
kerinduan hati untuk naik maka dari pihak Tuhan tidak ada alasan untuk menutup
hal-hal yang akan terjadi ke depan, pasti dibukakan.
Batas usia manusia 70
tahun sampai 80 tahun. Lebih dari itu sudah konyol. Sebabnya banyak orang yang
mati di bawah umur 70 tahun. Kalau kita bandingkan mazmur pasal 90 dengan pengkhotbah, dikatakan
banyak orang mati belum waktunya. Jadi kalau waktunya Tuhan harus lebih dari 70
tahun. Kalau mati lebih dari 70 tahun berarti sudah waktunya Tuhan. Tetapi
jangan minta-minta mati, kita mau ketemu Yesus,
harapan
kita masih hidup.
Hamba Tuhan itu melihat,
matanya tidak buta. Kemudian dia melihat pintu terbuka di sorga. Bukan dia
melihat pintu terbuka di mall, bukan dia melihat pintu terbuka di swalayan,
tetapi di sorga. Berarti hamba Tuhan ini pikiran dan perasaannya hanya tertuju
pada perkara-perkara yang di atas.
Kemudian dia mendengar
suara. Ini berarti hamba Tuhan ini harus diberi pengertian bahwa suara dulu dan
suara sekarang tidak berubah, pengajaran dulu dan pengajaran sekarang tidak
berubah. Makanya hamba Tuhan jangan merubah. Ini mengajar hamba Tuhan agar tidak
ada upaya merubah pengajaran. Karena akhir zaman ini banyak yang merubah
pengajaran.
Kami dikejutkan seorang
pelayan Tuhan yang dulu kami kenal dekat, dia melayani di Bunta dekat Pagimana
sana. Apa yang dia bilang? Dia mulai mencemooh Kabar Mempelai, dia mulai
menghina Tabernakel.
Firman Tuhan ini adalah
cara Tuhan untuk memagari saya dan saudara agar kita bisa melihat hal-hal yang
Tuhan lakukan di depan ini. Tentu kita semua ingin seperti itu.
Daniel 10:14
10:14
Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada
bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai
hari-hari itu."
Daniel ini puasa 3
minggu. Jumlah totalnya 21 hari. Dan dia mendapatkan jawaban pada tanggal 24.
Kalau dia puasa 21 hari, berarti dia mulai puasa pada tanggal 3 bulan Nisan atau
bulan Abib. 7 hari kemudian kena tanggal 10. Tanggal 10 bulan Nisan adalah
tanggal di mana anak domba di pilih dan disendirikan. Minggu kedua, berarti
ditambah 7 hari lagi, ini kena mengena hari kebangkitan Kristus. Karena
tanggal 10 domba diambil. Kemudian tanggal 14 Yesus disalibkan. Sesudah disalib
Yesus bangkit. Berarti pas minggu kedua puasa Daniel, Yesus bangkit. Kemudian
satu minggu lagi berjalan, pas tanggal 24 itu kena di mana Yesus menampakkan
diri kepada 11 muridNya secara lengkap.
Sekali lagi untuk
mengerti rahasia Allah tentang bangsa-bangsa dan apa yang Tuhan lakukan maka
Daniel spesial berpuasa dalam wilayah kematian dan kebangkitan Kristus, wilayah
domba paskah. Sebab tanggal 24 baru malaikat datang memberi tahu apa yang akan
terjadi.
Artinya Tuhan mau memberi
tahu kepada hamba-hamba Tuhan dan jemaat bisa mengetahui kalau melihat pada
Korban Kristus. Dalam pasal 5, di sekitar takhta itu ada Anak Domba yang telah
tersembilah. Kalau saja saudara dan saya mengerti lebih dalam dan tahu anak domba tersembelih membuka pintu
bagi kita dan kita bisa masuk ke dalamnya dengan hati tulus ikhlas. Jangan kita
menghargai korban Kristus hanya mulut, tidak tulus, tidak ikhlas. Menghadaplah
pada Yesus dalam ibadahmu dengan tulus ikhlas. Otomatis Tuhan akan membukakan
kepada kita hal-hal yang akan terjadi kedepan. Itu sebabnya tidak ada jalan
lain, mau kita menerima hal-hal yang akan terjadi di depan, hargailah Korban
Kristus.
Ada
pintu terbuka, dengarlah suara itu. Sementara kita mendengar suara yang seperti
suara dulu dia dengar, jangan tunggu suara itu berubah. Sebab Hosea 8:1, suara
itu berubah menjadi musuh. Kalau suara pengajaran Firman itu kita rubah, kita
mengundang murka Tuhan.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Suara
ajaran itu telah lain tujuannya karena sudah
melangkahi perjanjian Tuhan.
Hosea 8:2-3
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Kalau
kita sudah sengaja merubah suara (ajaran) itu maka kita mengundang murka Tuhan. Apakah saudara mau bersekutu
dengan orang yang mengundang murka Allah? Saudara bisa ikut kena murka. Saya
tidak mau seperti itu. Fellowship kita
adalah fellowship yang dinaungi
Firman pengajaran.
Tuhan
Memberkati.
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar