Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 4:1-4
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Untuk
masuk melalui pintu yang sudah Tuhan buka yaitu untuk melihat apa aktivitas di dalam sorga, lebih dahulu harus melewati
pasal 2 dan pasal 3 yaitu penyucian. Tidak ada seorangpun yang bisa memandang
wajah Tuhan tanpa kesucian. Makanya perlu penyucian. Khotbah Yesus di atas bukit, salah satunya disebutkan tidak ada
yang memandang wajah Tuhan tanpa kesucian.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah.
Yohanes
diundang untuk masuk dalam kerajaan Sorga untuk melihat aktivitas sorga.
Sebelum melihat hal-hal yang akan terjadi ke depan, lebih dahulu Yohanes
diperlihatkan aktivitas di dalam kerajaan Sorga.
Dalam
pasal 4 ini saudara lihat di sana masih ada ungkapan siang dan malam. Seakan-akan
di sorga itu masih ada malam. Padahal pada pasal 21 ayat 25 dikatakan tidak ada
malam, hanya siang.
Wahyu 4:8; 21:25
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap
enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup
pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
Jadi
Sorga yang diperlihatkan oleh Tuhan kepada Yohanes pada pasal 4 itu, adalah
suatu pembelajaran
bagi gereja Tuhan untuk beraktivitas siang dan malam. Kalau namanya sorga
yang sesungguhnya tidak ada lagi malam di sana sebab di sana terang benderang.
Sebelum
Tuhan memperlihatkan kepada Yohanes hal-hal yang akan terjadi ke depan, lebih
dahulu diperlihatkan aktivitas sorga. Untuk apa diperlihatkan? Untuk menjadi pembelajaran yang harus kita teladani. Tentu
tujuannya bukan hanya kepada Yohanes tetapi kepada kita, utamanya kita yang
hidup pada akhir zaman. Kitab Wahyu atau apokalupsi
artinya mengangkat atau membuka tutupnya untuk melihat segala sesuatu yang
ada di dalamnya.
Yang
diundang naik untuk menyaksikan suasana atau aktivitas sorga ini agar kita
mendapat teladan di dalamnya adalah rasul Yohanes. Itu menggambarkan hamba-hamba
Tuhan yang telah menerima koreksi lewat tujuh kali percikan darah yang ada pada
pasal dua dan tiga. Jadi tujuh percikan darah di depan tabut perjanjian ini,
kami harus rela menerima. Imam-imam dan pelayan Tuhan harus menerima, tidak
boleh mengelak. Dalam arti kita harus masuk dalam peran Firman pengajaran yang
menyucikan. Bila kita ada niat untuk mengalami penyucian maka Imam Besar akan
mendampingi saudara. Begitu ada pengakuan dari diri saudara maka bukan darah
domba tetapi darah Imam Besar itu sendiri yang dipercikan kepada kita, sehingga
pengampunan segera kita terima dan penyucian itu berjalan terus.
Jangan
sampai kita merasa biasa saja beribadah atau menggampang-gampangkan saja untuk
beribadah, bukan seperti
itu. Bagaimana kelak Yesus datang pada kali yang kedua kemudian kita tidak ada
dalam tanda kesucian. Apakah bisa kita memandang Tuhan?
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena
mereka akan melihat Allah.
Ini
bukan hanya sekedar dibaca sebagai pengisi
upacara ibadah justru harus masuk dalam praktek. Mulai dari kami hamba Tuhan. Kami harus
merasakan pekerjaan penyucian Firman sehingga benar-benar kami meletakkan hidup
kami di atas dua belah tangan Tuhan, mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Kalau
seorang pelayan Tuhan masih punya pekerjaan sambilan, dia tidak bisa
memberitakan Firman secara penuh, sekalipun keluar dari mulutnya mengatakan
Injil Sepenuh. Sebenarnya hanya
mulutnya yang bicara tetapi prakteknya beda, itu mendustai umat Tuhan! Untuk
melegalkan pandangannya maka dia memakai ayat-ayat seperti rasul Paulus membuat
kemah. Ingat,
ketika Paulus
mengerjakan itu, dia tidak bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Setelah dia
melapaskan itu baru dia bisa memberitakan Firman sepenuhnya.
Kisah Para Rasul 18:5
18:5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia,
Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi
kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.
Rasul
Paulus pun melatih dirinya.
I Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak.
Setelah
pintu terbuka maka Yohanes mendengar suara yang pernah dia dengar. Jadi ini
adalah pembelajaran bagi
kita bahwa apa yang dulu kita dengar dan yang sekarang kita dengar, tidak boleh
dirubah, kita harus menangkap jelas suara itu dan dilanjutkan.
Wahyu 4:1-3
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Ini
yang dilihat oleh Yohanes, pertama takhta kemudian Dia yang duduk di takhta
yang seperti permata Yaspis. Yaspis artinya kerinduan yang berkobar-kobar atau menyala-nyala. Jadi aktivitas
sorga itu berkobar-kobar, menyala-nyala. Bukan aktivitas tidur ngorok, bukan aktivitas
banyak otak-atik handphone, bukan aktivitas saling gonggong menggonggong.
Tetapi berkobar-kobar dan menyala-nyala di dalam aktivitas kesucian, ini harus
ada di dalam gereja Tuhan.
Yang
pertama adalah takhta. Kita sudah mengikuti tentang takhta, tetapi kali ini
Tuhan akan lebih mantapkan supaya kita tetap ingat sehingga apa yang kita lihat di sorga, kiranya itu mempengaruhi aktivitas
kita. Kalau aktivitas kita tidak dikemudikan oleh perkara yang suci, tidak
mungkin kita melihat takhta ini. Apalagi kalau dikemudikan dengan perkara yang
cemar alias najis, maka orang itu nanti akan jatuh pada takhta iblis.
Takhta
ini bukan baru
ada ketika dilihat oleh Yohanes. Mari kita
melihat suasana dan isi takhta itu.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan
pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala
perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tidak
mungkin ada kerajaan tanpa takhta. Kalau ada kerajaan tentu ada takhta, itu
sudah suatu yang tidak bisa dipisahkan. Takhta ini yang dilihat oleh Yohanes
dan di sana diceritakan bahwa Tuhan setia dalam perkataanNya. Tuhan sendiri
setia dengan apa yang sudah Dia utarakan. Tuhan tidak merubah ketetapanNya, janji-janjiNya.
Kemudian Tuhan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya. Itu suasana Sorga, aktivitas
Sorga yang menyala-nyala dan berkobar-kobar.
Tuhan
setia dalam apa yang sudah Dia sampaikan itu. Berarti Tuhan ingin umat yang
mendengar juga harus setia pada
perkataan Tuhan itu sebagaimana Tuhan setia pada perkataanNya. Tuhan tidak
membohongi umat Tuhan.
Kalau
kita tidak setia pada perkataan Tuhan tetapi setia pada buah bibir kita
sendiri. Itu yang membuat penyucian itu tidak berjalan, bagaimana mau memandang
Tuhan dalam kesucianNya.
Dia
setia dalam perkataanNya, Dia setia dalam FirmanNya, setia dalam sabdaNya.
Berarti apa yang Dia Firmankan kepada kita pasti akan Dia genapkan karena Dia
setia. Tuhan mengajar hamba Tuhan itu bekerja sepenuh kepada Tuhan.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa
yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Harus
kita percaya dan kita imani apa yang diucapkan Tuhan karena Tuhan setia dan
tidak pernah berubah. Apalagi saya sebagai hamba Tuhan, Tuhan sudah pasang
badan “Aku pusakamu” masakan aku mau ragu. Imam-imam tidak boleh punya pusaka
karena Tuhanlah pusakanya. Apa yang mau saya ragukan lagi, Dia yang punya
langit dan bumi. Jadi bumi, langit dan segala isinya itu Tuhan yang punya. Kapan
waktunya Tuhan percayakan kepada kita yah kita nikmati. Kalau belum Tuhan
percayakan juga kita nikmati apa yang ada. Tuhan tahu apa yang untuk kelancaran
pekerjaanNya. Itu sebabnya dalam diriku tidak perlu ada kekuatiran. Saya
percaya ini dan jemaat juga harus yakini.
Tuhan
segera akan datang menjemput mempelaiNya. Bukan mempelai yang berantakan tetapi
yang sudah digarap oleh Firman Tuhan sehingga hidup dalam tanda kesucian.
Makanya diperlihatkan takhta dengan maksud “inilah tempat kita duduk bersama.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Diperlihatkan
takhta itu supaya ada kerinduan, supaya
saudara tertarik. Bukan hanya dipajang Tuhan tetapi supaya saudara timbul kerinduan pada tempat yang
dijanjikan Tuhan. Tuhan tidak berubah janjinya.
Kenapa
kita manusia yang hina dina ini mau didudukan setakhta dengan Tuhan, alangkah tidak
bijaknya kalau tidak
rindu ke sana. Ada peluang Tuhan mau membawa ke sana tetapi tidak mau, itu
bodoh sekali. Saya katakan ini bagi diriku, tetapi kalau saya lempar kepada saudara, betapa bodohnya kita
kalau tidak rindu.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan
dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."
Sudah
tiba saatnya sekarang karena Tuhan bicara lebih dahulu pada ayat 27 tentang
sisa Israel, itu menunjuk akhir zaman.
Roma 9:27
9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel:
"Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya
akan diselamatkan.
Betapa
bodohnya kita yang mendengar ini kemudian tidak merindu.
Takhta
ini bersuasana di dalamnya ada roh setia dalam
segala sabda Allah. Jangankan dalam perkataan dari Kejadian sampai Wahyu, bagi kita untuk ibadah saja masih kadang-kadang
bolong. Itu berarti kita masih jauh dari selera Tuhan. Kecuali memang dalam
suasana yang tidak bisa dielakkan. Tetapi kalau karena sengaja, betapa merananya
kelak hidup itu.
Biarlah
kita setia, sebab Tuhan punya takhta yang suasananya setia terhadap segala perkataannya. Karena
di takhta Tuhan itu selalu ada kitab yang tertulis. Di takhta raja Israel,
harus ada salinan kitab di sampingnya, sehingga setiap saat di baca oleh raja.
Siapa yang menyalin kitab itu? Itulah tangan imam-imam. Kalau imam-imam
menerima dari Musa, berarti imam-imam yang lebih dahulu bersentuhan dengan
Firman.
Ulangan 17:18-19
17:18 Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka
haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada
pada imam-imam orang Lewi.
17:19 Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah
ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan
berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya,
Firman
itu dibaca agar ada rasa takut kepada Tuhan. Jangankan itu, pemazamur saja
mengatakan “badanku gemetar karena takut akan Tuhan”. Makanya dia berkata “aku bersegera untuk melakukan Firman”.
Mazmur 119:120,60
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap
Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk
berpegang pada perintah-perintah-Mu.
Yang berbicara ini adalah manusia yang sama dengan kita yang makan roti, makan nasi, makan ubi
kayu. Masakan kita berkata “saya tidak bisa seperti itu”. Kita harus ada roh kesetiaan.
Ulangan 17:20
17:20 supaya jangan ia tinggi hati terhadap
saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau
ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang
Israel."
Bukti
orang yang berpegang pada Firman adalah rendah hati. Bukannya tinggi hati.
Kalau rendah hati dia menerima nasihat, menerima apa kata Firman. Tetapi bagaimana
kalau diberitahu langsung balik serangan mendadak. Sebaliknya kalau kita ditegur dengan keras, sambutlah dengan rendah hati.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak
baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan
segala kesabaran dan pengajaran.
Titus 1:13
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan
tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
Jangan
dijadikan alasan situasi dan kondisi sehingga marah kalau ditegur. Kita harus
belajar memegang perkataan Tuhan karena di dalamnya ada kuasa untuk meredam segala
sesuatu yang kurang berkenan dalam diri kita.
Selanjutnya
ada kasih setia dalam segala pebuatannya, artinya kasih setia dalam
pelayanannya. Kalau itu ada maka itu bukan hanya mencukupkan kebutuhan orang
tetapi untuk menaikan puji dan syukur oleh karena pelayanan kasih setia dari
saudara dan saya.
II Korintus 9:10
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti
untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan
melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Semuanya
datang dari Tuhan. Dia sediakan benih bagi penabur dan sediakan roti. Kalau
benih Tuhan beri berarti menunjuk pemeliharaan Tuhan akan datang. Berarti
saudara dijamin Tuhan untuk memelihara
saudara yang akan datang dan itu janji Tuhan, Tuhan tidak akan ingkar. Tetapi
harus diawali ayat 9 yaitu ada keinginan dari saudara untuk memungut roti
manna, berarti untuk mendapatkan Firman. Kemudian diberikan roti, itu
pemeliharaan Tuhan sekarang.
Kalau
kita sudah diberikan roti untuk pemeliharaan sekarang dan diberikan benih untuk
pemeliharaan yang akan datang, jangan kita makan sendiri, ingat juga orang
lain. Orang lain tidak punya roti berarti tidak ada pemeliharaan sekarang dan
tidak ada benih berarti tidak ada pemeliharaan yang akan datang.
II Korintus 9:11
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan
hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Jadi
tokoh sentral di sini adalah pelayan Tuhan. Kalau pelayan Tuhan tidak murah
hati, tidak punya roti dan tidak punya benih, mau apa. Itu sebabnya kami hamba Tuhan lebih
dahulu harus punya roti dan punya benih. Itu berawal dari ayat 7 yaitu ada
minat untuk memungut roti manna, artinya ada
keinginan untuk mendapatkan kelimpahan Firman. Sampai kelimpahan roti
manna hari keenam yaitu dua gomer roti manna untuk satu hari. Sekarang kita ada
ujung akhir zaman, harus memungut dua menjadi satu, itu menunjuk Kabar
Mempelai. Bagaimana saudara mau mendapat pemeliharaan sekarang dan yang akan
datang kalau tanpa roti dan tanpa benih.
II Korintus 9:12-13
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini
bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga
melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam
pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan
akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu
dengan mereka dan dengan semua orang,
Saya soal memberi dibandingkan isteriku, saya masih kalah dengan isteri kalau
soal memberi. Kadang kala saya masih sewot. Orang yang tidak bisa berbuat dalam
kelimpahan, pasti tidak bisa berbuat dalam kekurangan. Tetapi orang yang bisa
berbuat dalam kekurangan, dia bisa lebih lagi berbuat dalam kelimpahan.
Saya
tidak mau menjadi hamba Tuhan dalam kekeringan, tidak ada roti dan tidak ada
benih. Mau apa kalau saya sebagai hamba Tuhan seperti itu, percuma kita ada di
sini!
Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Ditunjukkan
apa yang terajdi sesudah ini, berarti hamba Tuhan itu dilengkapi agar ada apa
yang dia sampaikan kepada umat Tuhan. Sebab bagaimana
kalau hamba
Tuhan kosong roti dan benih.
Dikatakan
di takhta itu ada seorang yang duduk bagaikan permata Yaspis. Jadi yang duduk
di atas takhta itu adalah Pribadi yang berkobar-kobar dan menyala-nyala. Bila
dibandingakan Wahyu 21:11, Mempelai Wanita Tuhan sudah persis sama seperti itu.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan
cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis,
jernih seperti kristal.
Yang
duduk di takhta seperti permata Yaspis, Yerusalem Baru juga seperti permata
Yaspis. Apa yang diperlihatkan di sini supaya
kita memiliki kerinduan hati yang mendalam. Berarti Mempelai Wanita yang
digambarkan seperti Yerusalem Baru berarti sama dengan Mempelai Laki-laki Sorga
yang berkobar-kobar dan menyala-nyala.
Walaupun pada pasal 3 di akhiri dengan jemaat Laodikia, tetapi masih ditawari duduk
setakhta dengan Tuhan.
Bagaimana
kita bisa mendapatkan suasana yang berkobar-kobar itu?
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Supaya
hati saudara berkobar-kobar dan menyala-nyala, jangan jauh dari api Firman. Dalam
Tabernakel, di halamam ada api, di ruangan suci ada api. Di kaki dian ada api,
di meja roti ada api, di mezbah dupa emas ada api. Tiga macam alat ini menunjuk
tiga macam ibadah. Tiga macam ibadah itu akan membuat saudara berkobar-kobar.
Dua
orang yang ke Emaus itu berbincang tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Mereka
bertukar pikiran dalam perjalanan dan mendadak Yesus ada di samping mereka. Mereka
ini anak Tuhan yang dalam kesibukan apapun masih memberikan sela dan kesempatan
untuk memperbincangkan apa itu Firman. Kedua orang ini bertukar pikiran tentang
Firman. Bukan bertukar pikiran dalam pengertian berbantah-bantah. Karena apa
yang mereka perbincangan tentang Yesus maka Yesus hadir. Dua tiga orang
berhimpun karena nama Tuhan maka Tuhan Yesus hadir. Tetapi kalau
diperbincangkan hal-hal yang justru menyayat hati Tuhan maka Yesus tidak hadir (menjauh). Tetapi kalau kita perbincangkan
kebenaran Firman maka segera Yesus menyatakan “Aku hadir di sana”.
Jadi
perbincangan kita tentang Firman, di situlah lokasi kita dibuat berkobar-kobar,
dibuat untuk bernyala-nyala sehingga kita tampil beda dengan yang lain. Jangan
kita hanya menjadi gereja Lea yang mengejar jumlah, tetapi Rahel mengejar
kualitas. Jangan bangga sebagai gereja umum yang mengejar jumlah tetapi di
dalamnya ada penipuan yang dikemas dalam adat istiadat. Mengapa Lea bisa
menikah dengan Yakub? Karena ada penipuan Laban yang dikemas dengan adat
istiadat. Tetapi Rahel mengejar mutu.
Yusuf
tampil gambaran gereja Mempelai. Ketika Yusuf berhadapan dengan Benyamin
sesudah dia memperkenalkan diri kepada 11 saudaranya, Yusuf menyapa dia
“anakku”. Itu sebabnya Yusuf menggambarkan sidang mempelai dan Benyamin anak
laki-laki dalam Wahyu 12:4.
Yang
dikejar oleh gereja Tuhan di akhir zaman ini penekanannya adalah mutu.
Sekalipun sedikit tetapi kalau berbobot maka itu berkenan di hadapan Tuhan.
Jumlah itu urusannya Tuhan, tetapi bobot rohani itu yang harus kita kejar.
Apa
sebenarnya yang kita kejar. Yang harus kita kejar adalah penyucian supaya kita
bisa melihat wajah Mempelai Laki-laki Sorga. Dikatakan sekarang kita hanya melihat
di cermin, kelak kita harus melihat aslinya.
1 Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
Jangan
kita bertahan dalam situasi kondisi kita sendiri dan tidak ada upaya untuk maju
membersihkan diri kita dari perbuatan-perbuatan tercela. Kita harus melepaskan
diri dari apa yang disebut dalam Kolose pasal 3 itu, sampai wujud Ilahi itu
nampak.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Efesus 4:17-18
4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu
di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup
persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena
kedegilan hati mereka.
Sekalipun
semua dikemas bagus, tetapi semua itu dibuat dalam kebodohan.
Efesus 4:19-24
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka
menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam
kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar
mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan
menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu
yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Kita
dihadapkan dengan dua suasana yang bertolak belakang:
1.
Berkat
Tuhan kepada gerejaNya yang dicurah dalam kelimpahannya.
2.
Hukuman
Tuhan kepada dunia.
Itu
yang diperlihatkan Tuhan kepada Yohanes ketika dia naik ke sorga menghadap
Tuhan.
Kepada
bapa orang beriman yaitu Abraham, Tuhan berkata “tahun depan engkau akan
menggendong seorang bayi laki-laki”. Mendengar itu Sara tertawa. Kemudian diceritakan
lagi kepada Abraham nasib Sodom dan Gomora. Karena Sodom dan Gomora yang menggambarkan dunia ini akan dihukum oleh Tuhan? Itu juga yang
ditunjukkan Tuhan kepada Abraham.
Ada 5
ciri khas Sodom dan Gomora.
Yehezkiel 16:49-50
16:49 Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang
termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup
ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong
orang-orang sengsara dan miskin.
16:50 Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan
kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.
1.
Sodom
ini congkak, berarti tinggi hati, angkuh sombong.
II Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kalau menghalang-halangi
orang lain untuk mengenal Tuhan dengan benar maka dalam diri orang itu ada roh
angkuh, sombong, congkak. Berarti roh Sodom ada dalam diri orang itu. Makanya
jangan halang-halangi dirimu beribadah, jangan sengaja cari-cari alasan.
Padahal dalam ibadah Tuhan dipaparkan gambaran Yesus seperti begini, isi hati
Yesus begini, rencanaNya begini, keputusanNya begini lewat Firman dalam
pelayanan hamba Tuhan yang Tuhan ungkapkan rahasia Firman karena hamba Tuhan yang bergaul karib dengan Tuhan. Di situ
kita mengerti apa bahayanya kalau kita congkak, makanya diajarkan untuk rendah
hati.
2.
Makanan
yang berlimpah-limpah, berarti tidak merasa ada kekurangan. Ini sama dengan jemaat
Laodikia.
Wahyu 3:17
3:17
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Tidak merasa ada
kekurangan itu berarti ada roh Sodom dan Gomora.
3.
Hidup
bersenang-senang
Kalau bertemu orang yang
tidak ada gairah ibadah dan hanya mencari kesenangan untuk dirinya maka sadar
atau tidak sadar orang itu adalah penduduk Sodom dan Gomora.
4.
Tidak
punya belas kasihan. Ini jangan ada pada kita sebab itu ciri Sodom
Matius 9:13
9:13 Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
5.
Melakukan
kekejian, ini dosa Sodom dan Gomora.
Tuhan
izinkan Yohanes masuk dalam alam kerajaan Sorga. Dia melihat aktivitas dalam
kerajaan Sorga supaya dia sampaikan kepada umat Tuhan. Sekarang di penghujung
akhir zaman kita mendengar apa yang dilihat oleh Yohanes ini. Ayo, apakah
sekarang ini kita ada tanda berkobar-kobar atau tanda berdingin-dingin,
bersuam-suam?.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Melayani
Tuhan dengan roh menyala-nyala dan kerajinan tidak kendor. Ini yang dicari oleh
Tuhan. Kita memacu diri karena waktu segera akan berakhir.
Apa
yang diperlihatkan di sini untuk kita semua. Rasul Yohanes melihat ini bagi
dirinya lalu dia sampaikan untuk umat Tuhan dan siang ini juga untuk kita
bersama. Alangkah indahnya kita melihat Dia duduk di takhta dan kita juga ada
di sana. Saya juga sangat mendambakan itu, saya rindu menjadi Mempelai
WanitaNya. Biarlah kita semua menjadi kehidupan bagaikan gereja Rahel. Gereja
Rahel menunjuk gereja yang dapat menampilkan sidang Mempelai.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar