Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Baptisan air itu bukan hanya ceremony
dan berkata “yang penting di adakan”. Tidak boleh seperti itu. Betapa
pentingnya baptisan air sehingga Tuhan mengutus spesial seorang nabi besar
hanya untuk menangani baptisan air itulah Yohanes Pembaptis. Karena ini adalah
landasan start kita untuk ibadah pelayanan kita maka kalau merasa baptisan air
saudara kurang pas maka harus dibenahi. Jangan berpikir “yang penting ada
pendeta yang mencemplungkan saya” harus lihat dulu tahbisannya. Ada juga yang
hanya ikut ramai, ada yang dipaksa oleh orang tua, dipaksa suami, dipaksa oleh
isteri, itupun kurang memenuhi syarat.
Imamat 21:16-24
21:16 TUHAN berfirman kepada Musa:
21:17 "Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap
orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah
datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya,
21:18 karena setiap orang yang bercacat badannya tidak
boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, orang yang bercacat mukanya,
orang yang terlalu panjang anggotanya,
21:19 orang yang patah kakinya atau tangannya,
21:20 orang yang berbongkol atau yang kerdil badannya
atau yang bular matanya, orang yang berkedal atau berkurap atau yang rusak buah
pelirnya.
21:21 Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang
bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban
api-apian TUHAN; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk
mempersembahkan santapan Allahnya.
21:22 Mengenai santapan Allahnya, baik
persembahan-persembahan maha kudus maupun persembahan-persembahan kudus boleh
dimakannya.
21:23 Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan
janganlah ia datang ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah TUHAN, yang
menguduskan mereka."
21:24 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada
Harun serta anak-anaknya dan kepada semua orang Israel.
Tidak
hanya khusus imam, tetapi didengar oleh umat Israel secara umum. Pada waktu
kita mendengar Firman, kadang kita belum merasa bahwa Firman itu suatu
kebutuhan, Firman itu adalah uluran tangan Tuhan untuk menolong kita. Tetapi
kalau kita mempraktekkan Firman dan punya minat untuk mendengar Firman, ketika
ada masalah di depan baru kita merasakan “inilah maksud Firman minggu lalu,
bulan lalu atau tahun lampau yang saya dengar”.
Contoh
konkrit, ketika Maria duduk di kaki Tuhan mendengar Firman, dia dipersalahkan
oleh Marta. Karena mereka
belum melihat apa yang terjadi kelak. Tetapi ketika terjadi musibah yaitu
Lazarus meninggal, maka Martha yang tadinya tidak mendengarkan Firman, Yesus
bukan tidak gubris, tetapi Yesus tidak respon kepadanya. Tetapi ketika Maria
yang banyak duduk di kaki Tuhan saat dia datang, maka Yesus melihatnya dan Yesus menangis lalu pertolongan
terjadi.
Jadi
mendengar Firman jangan anggap biasa, harus kita apresiasi, harus dengar dengan
serius. Karena satu saat Firman yang kita dengar itu menjadi uluran tangan yang
menolong kita ketika menghadapi masalah dalam kehidupan. Ini kesalahan yang
banyak dilakukan oleh anak Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan. Mereka merasa Firman
hanya sebagai mengisi upacara ibadah sehingga tidak memperhatikan dengan serius. Sebenarnya ketika mendengar Firman,
itu sudah uluran tangan Tuhan kepada kita. Kita belum merasakan pertolongan
Tuhan. Tetapi Firman yang kita dengar saat itu, bisa besok atau lusa kita lihat
hasilnya.
Seperti
pengalaman Marta dan Maria. Tuhan tidak peduli kepada Marta, tidak ada ekspresi
dalam kehidupan Yesus saat Marta datang. Tetapi kepada Maria yang suka
mendengar dan menaruh perhatian kepada Firman, begitu Yesus melihatnya Yesus
masgul dan menangis. Itulah salah satu contoh bahwa mendengar Firman bukan
sekedar kita duduk mendengar. Ada maksud Tuhan di dalam kehidupan kita kalau
kita memperhatikan.
Alkitab
ini berbicara kepada kita syarat dari penampilan imam atau hamba Tuhan yang
akan melayani. Ini secara umum. Karena ayat 10 sampai 15 itu penampilan imam
besar. Ayat 1 sampai ayat
14 itu bicara imam dan ditambah ayat 16 sampai 24.
Syarat
dari penampilan hamba Tuhan atau imam yang melayani tidak boleh tampil cacat. Ini bukan secara lahiriah, kita harus melihat nilai rohaninya. Ini adalah
syarat rohani yang ada dalam diri kita.
Syarat
pertama seorang pelayan Tuhan tidak boleh buta rohani. Sebab kalau dia buta
maka tidak bisa membedakan warna. Orang buta adalah orang yang hanya
ikut-ikutan. Kalau yang memimpin dia ke kanan maka dia ikut ke kanan, kalau
yang memimpin dia melompat dia ikut melompat, kalau yang memimpin jongkok dia
ikut jongkok. Itulah orang buta.
Termasuk
dasar pelayanan kita. Kalau kita hanya ikut-ikutan seperti soal baptisan tadi,
itu belum melek mata, itu sama dengan masih buta. Orang buta itu mudah
dipermainkan. Makanya kalau hamba Tuhan yang buta maka angin pengajaran palsu
mudah mempermainkan dia.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Mudah dilihat
orang yang buta, condong ke kanan atau condong ke kiri, dia tidak punya
ketegasan dalam memegang pengajaran. Orang seperti ini gampang di tarik sana
tarik sini. Olehnya hamba Tuhan tidak
boleh buta warna. Makanya kalau saudara melihat perjalanan Israel, kemah secara
umum orang Israel itu monoton warnanya, tetapi Tabernakel punya warna khusus.
Coba kalau orang buta mana bisa dia bedakan. Oh ini Tabernakel, kemah suci,
kemah sembayang, tidak bisa dia bedakan. Dia akan berpandangan pukul rata semua
sama. Sebetulnya orang yang masih pukul rata sama itu rohaninya masih buta, dia
tidak bisa membedakan warna.
Itu
sebabnya dalam Tabernakel mulai dari pintu gerbang mulai diperlihatkan warna.
Sehingga dia bisa membedakan ini proyek pembangunan Tubuh Kristus atau terkait dengan pembangunan Tubuh
Kristus.
Saya
bicara di sini bisa dikategorikan Tuhan buta kalau saya tidak bisa membedakan
warna. Ini Tabernakel atau proyek
pembangunan Tubuh Kristus. Ini yang harus kita gandoli, ini yang harus lebih
kita apresiasi, bukan kemah-kemah umum.
Kalau
buta, tidak bisa membedakan warna mana hitam, putih, merah, kuning sama saja. Sehingga pandangan orang buta
itu akan memukul rata “sama saja gereja, sama saja pengajaran”. Itu sebenarnya
masih dalam kategori buta rohani. Betapa beratnya kalau kehidupan seperti itu
memimpin jemaat mungkin 10, 100 atau 1000. Boleh bangga kita memimpin jemaat
banyak, tetapi kalau masih buta sama dengan menyeret mereka ke dalam lubang.
Oleh sebab itu jaga jangan sampai buta rohani.
Bicara
buta dalam Alkitab, ada 10 penyebab manusia buta. Angka 10 adalah angka Firman
sepenuh. Berarti buta melawan Firman sepenuh. Ini yang harus kita jaga
hari-hari terakhir mulai dari diriku. Jangan sampai kita ada dalam kategori
buta. Satu saja jiwa kita pimpin, kalau kita buta maka kita menyeret dia ke
lubang. Lebih berat lagi kalau memimpin ratusan atau ribuan, semuanya diseret
ke lubang.
Orang
buta itu mudah dipermainkan. Makanya kalau gembala buta maka siapa saja akan
dia panggil karena dia tidak bisa membedakan. Pokoknya minggu ini si A, minggu
depan dia cari lagi siapa. Ini nilai penggembalaan yang tidak jelas. Ini yang
berbahaya di akhir zaman ini. Jemaat ketujuh (Laodikia) di Asia Kecil itu disebut buta oleh Firman.
Jadilah
seperti Maria, serius mendengar Firman. Jangan seperti Marta. Yesus tidak
tertarik dengan Marta tetapi kepada Maria. Maria datang tersungkur di kaki
Tuhan, Marta tidak tersungkur karena tidak belajar mendengar Firman. Memang
ucapan Maria sama dengan sikap Marta, tetapi sikap Maria yang sudah digarap
oleh Firman Tuhan membuat Yesus masgul, langsung tersentak pikiran dan
perasaanNya lalu Dia menangis. Mari kita menghargai Firman. Kalau bisa saat mendengar Firman, jangan keluar masuk. Supaya
tidak mengganggu yang lain karena saudara keluar masuk ruang ibadah. Sebab ada yang menilai kita saat mendengarkan Firman/ beribadah.
Ada
10 penyebab orang buta di dalam Alkitab.
1)
Karena
datang pada persekutuan yang tidak wajar
Kejadian 19:5,8,11
19:5
Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu
malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
19:8
Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah
laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka
seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini,
sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
19:11
Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang
kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari
pintu.
Besar kecil tua muda
dibuat buta. Mengapa? Sebab tindakan orang Sodom dan Gomora ini adalah nikah
yang tidak wajar. Bicara nikah itu bicara persekutuan. Berarti persekutuan yang
tidak wajar ini yang membuat orang Sodom buta, dibutakan oleh malaikat Tuhan.
Kita jaga persekutuan kita, nikah kita.
Masuk akhir tahun 2017
saya merasa ribet sekali. Kenapa? Saya diperhadapkan persoalan hal seperti ini.
Saya bilang kepada beberapa kekasih yang datang. Ini gereja A dan ini gereja B.
Masa persoalan gereja A mau ditangani oleh gereja B. Makanya kalau sudah
namanya anak Tuhan, sudah anggota jemaat gereja A, maka yang menangani adalah gereja setempat,
jangan orang lain.
Makanya dengar bapa ibu
kekasih dalam Tuhan, bila anda mau masuk dalam persekutuan apalagi dalam nikah,
maka perbuatan dan tindakanmu harus banyak konsultasi dengan gembalamu sebab dia pemelihara jiwamu.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Jangan entengkan gembala
sebab dia diangkat oleh Roh Kudus untuk memelihara jiwa saudara.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang
ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang
diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Bukan dipelihara secara
sesaat tetapi dikawal dan dilindungi untuk masuk dalam persekutuan yang
sempurna, nikah dengan Kristus. Bila ada maksud menikah, berarti masuk dalam
persekutuan kecil, banyaklah konsultasi dengan gembala. Jangan menjauhi
gembala! Anda nanti akan menyesal. Anda akan seperti Marta yang tidak ditanggapi serius oleh Tuhan Yesus.
Masa jemaat gereja B mau
ditangani gereja A. Segala-galanya harus dari gereja B. Esok lusa kalau saudara
mau menikah lalu orang luar berkata “harus begini dan begitu” katakanlah “kami
ada gembala, kami mau diatur gembala kami”. Agar masuk dalam nikah yang wajar, bukan pada nikah yang tidak wajar.
Kalau yang lain itu
memang tidak tahu apa tujuan persekutuan nikah ini, makanya asal saja. Tetapi
kita sudah tahu. Sebab Firman makin diungkap bukakan kepada saudara, tanda
sayang Tuhan kepada saudara. Makanya jangan tepis tanda sayang Tuhan, nanti
saudara tidak disambut oleh Tuhan.
Lukas 10:39
10:39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk
dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Untuk apa terus mendengar
Firman? Sebab Firman itu punya kuasa bukan sesaat, tetapi ke depan memberi
pertolongan.
Yohanes 11:33-35
11:33
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang
bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34
"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah
dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah
Yesus.
Yesus menangis itu
berarti Dia ambil alih masalah saudara. Itu sebabnya ketika kita mendengar
Firman, mungkin kita belum merasa nilainya. Tetapi satu saat kita akan mengerti
inilah maksudnya kita mendengar Firman, inilah tujuan kita mendenar Firman dan
segala masalah kita diambil alih oleh Tuhan. Inilah yang dibutuh gereja Tuhan
di akhir zaman ini.
Maria datang langsung
tersungkur, tetapi Marta tidak.
Yohanes 11:32, 21-24, 26-27
11:32
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:21
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati.
11:22
Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
11:23
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
11:24
Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu
orang-orang bangkit pada akhir zaman."
11:26
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
11:27
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah,
Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Marta memberi jawab
tetapi tidak ada sikap tersungkur. Dan Yesus tidak tergerak untuk berbuat
apa-apa, tidak dikatakan Yesus masgul hatiNya.
Ketika kita mendengar
Firman dan ada perhatian serius mendengar Firman maka satu saat saudara akan melihat
hasil dari mendengarkan Firman itu. Saya banyak mengalami arti mendenar Firman.
Kita bisa berkata “untung ada Firman”. Tuhan sudah mendahulu dengan Firman dan
satu waktu itu akan kita rasakan.
Penyebab buta yang
pertama adalah nikah yang tidak wajar atau persekutuan yang tidak wajar. Hurufiahnya
laki-laki bersekutu dengan laki-laki atau perempuan bersekutu dengan perempuan.
Bukan berarti tidak usah ada persekutuan kaum wanita, jangan saudara membias ke
sana.
Coba baca, sudah tidak
wajar apa yang mau mereka lakukan.
Kejadian 19:9-11
19:9
Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini
datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita!
Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!"
Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat
untuk mendobrak pintu.
19:10
Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah,
lalu menutup pintu.
19:11
Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang
kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari
pintu.
Di dalamnya terjadi
penganiayaan, kesewenang-wenangan. Bisa kita
lihat dalam lingkup oraganisasi. Kalau organisasi sudah sewenang-wenang berarti
roh Babel sudah masuk.
Saya ingat pada tahun 1974 digelarlah mukernas di Makasar.
Waktu itu saya masih hamba Tuhan muda, saya pikir hamba-hamba Tuhan ini sudah
hati malaikat. Waktu rapat saya ikut dan melihat dengan mata kepala. Ketika ada
yang menyampaikan usul dan yang lain tidak menerima maka ada yang angkatkan kursi lalu dia lempar.
Hati-hati sekarang, kita disusupi hal-hal semacam ini, kita harus waspada.
Termasuk dalam
mendengarkan Firman, jangan sampai ada ugut-ugutan didalamnya. Hamba Tuhan
menyampaikan Firman bukan untuk menyenangkan telinga yang mendengar tetapi
menyenangkan hati Tuhan. Yang mendengar ini jangan ugut-ugutan. Hasilnya tidak
menguntungkan bahkan kerugian besar. Sebenarnya kalau buta maka itu kerugian
besar. Dan orang buta kejatuhannya berat. Kejatuhan orang buta rohani utamanya
hamba Tuhan, dia akan jatuh dalam persoalan keuangan. Dia akan duduk di tepi
jalan dengan tangan meminta-minta. Itu ciri orang buta dan itu sudah kejatuhan. Kalau ini ada
maka kita harus waspada.
Contoh konkritnya adalah
Bartimeus. Bar artinya anak, berarti anak dari Timeus. Timeus artinya haram
atau dicemarkan. Bayangkan kalau saya gembala sebagai bapa rohani kemudian
jemaat yang adalah anak rohani dicemarkan oleh bapa yang haram. Kalau saya
sebagai bapa rohani mencemarkan saudara sebagai anak rohani, bagaimana nasib
kita? Tetapi syukur Yesus lewat dan itu dimanfaatkan oleh Bartimeus ini.
Selama ini tangannya ditadakan untuk meminta-minta. Tetapi kali ini yang dia minta “melekkan mata saya” dia
tidak minta uang yang banyak. Dalam seruannya dia berkata “Yesus Anak Daud”.
Berarti anak raja, tentu banyak duitnya. Tetapi bukan itu yang dia minta, yang
dia minta supaya dicelikkan mata.
Alkitab mengatakan dia
mengikuti Yesus sepanjang jalan. Orang yang melek matanya pasti akan mengikuti
Yesus sepanjang jalan.
Markus 10:52
10:52
Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya.
Ke mana Yesus pergi? Ke
Yerusalem.
Markus 11:1
11:1
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan
Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
Orang yang melek mata,
sasarannya Yerusalem Baru. Jadi kalau tidak melek mata, jangan bicara
Yerusalem, tidak bisa orang itu sampai. Dia tidak akan sampai ke sana. Itu
sebabnya mari kita mohon kepada Tuhan supaya melek mata kita, utamanya saya
sebagai hamba Tuhan. Benar-benar harus melek mata. Melek mata berarti memandang
ke atas karena mereka menuju Yerusalem, berarti pandangannya ke atas. Apakah
perjalanan kita seperti itu sekarang? Mengikuti Yesus ke manapun Dia pergi
yaitu ke Yerusalem.
Dalam Lukas pasal 18, di
sana ada cerita orang yang kaya. Kemudian dalam pasal yang sama ada cerita Bartimeus
yang miskin. Kemudian pasal 19 berbicara tentang Zakheus yang kaya. Jadi
Bartimeus ini diapit oleh orang yang kaya dan Zakheus yang kaya. Setelah
Bartimeus melek mata, dia tidak miskin lagi namun menjadi rohaninya kaya bahkan
lebih kaya dari Zakheus dan orang muda yang kaya itu.
Katakanlah kita buta,
katakanlah “saya buta Tuhan, saya butuh jamahan tanganmu supaya saya melek”. Kalau
saudara melek mata maka saudara akan lebih kaya dari Zakheus dan orang yang
kaya.
Bartimeus mendengar orang
bersorak-sorai “hosana bagi anak Daud” lalu dia mengikut Yesus. Bartimeus atau
anak timeus, itu adalah masa lalunya. Tetapi mengikut Yesus itu masa depan
yaitu ke Yerusalem. Sebabnya jangan kita sampai buta rohani.
Kita tahu mata itu masuk
pada pancaindera. Berarti seperlima inderanya yang tidak berfungsi. Tuhan tidak
menginginkan hanya 4/5, Tuhan ingin utuh. Saya mendengar, ok berarti tidak
tuli. Saya merasa, ok berarti ada peraba. Ok kalau bisa mencium, tetapi kalau
satu saja tidak berfungsi panca indera maka Tuhan tidak akan membawa ke
Yerusalem Baru.
Firman yang kita dengar
mungkin saat ini kita merasa belum terasa apa-apa tetapi satu waktu kita akan
berkata “masalah saya diselesaikan oleh Firman yang saya dengar tanggal 8 bulan 11”.
Tuhan tolong jangan
sampai mata saya buta. Melekkan mata saya. Kalau mata melek, maka saya akan
mengikuti Yesus secara kontinue. Ke mana arah Yesus berjalan? Ke Yerusalem.
Jangan kita hanya jingkrak-jingkrak memuji Tuhan “di satu kota tanpa malam”
tetapi kemudian kita tidak sampai.
Buta itu berarti tidak
bisa membedakan warna, sama dengan tidak bisa membedakan mana ajaran sehat dan
mana ajaran tidak sehat. Kalau sudah buta seperti ini, itu berarti kerugian
besar, itu merugikan diri. Kalau saya sebagai gembala maka saya sudah merugikan
diri, bahkan jemaat ikut rugi bersama gembala.
Ini teguran rasul Paulus
kepada orang Yahudi.
Roma 2:17-20
2:17
Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum
Taurat, bermegah dalam Allah,
2:18 dan
tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu
mana yang baik dan mana yang tidak,
2:19 dan
yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di
dalam kegelapan,
2:20
pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam hukum
Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran.
Inilah keberadaan si
pengajar, si penuntun itu yaitu menuntun orang buta. Tetapi kalau dia sendiri
buta berarti sama saja dengan yang dituntun.
Penyebab buta yang
disebut pertama adalah nikah yang tidak wajar, termasuk persekutuan yang tidak
wajar. Gereja sekarang membangun persekutuan, bukan berarti itu salah, tetapi kita
perhatikan nilai di dalamnya bagaimana. Kalau persekutuan hanya sekedar bertemu
satu dengan yang lain, nilai rohaninya di mana.
Apakah seperti Bartimeus?
Begitu dia dibebaskan dari kebutaan maka dia terus mengikuti Yesus. Dia diapit
oleh orang yang kaya dan Zakheus yang kaya.
Bartimeus sudah miskin, buta lagi. Puji Tuhan dia ditolong oleh Tuhan.
Orang muda yang kaya tertinggal, tidak ikut Tuhan Yesus bahkan membelakangi. Zakheus
tertolong tetapi kekayaannya dikuras. Ini jangan sampai terjadi pada diri kita.
Ketika Yesus lewat maka Bertimeus berteriak “Yesus Anak Daud, tolong saya”.
Lukas 18:18-21,35-41
18:18
Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa
yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
18:19
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik
selain dari pada Allah saja.
18:20
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan
membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan
ibumu."
18:21
Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
18:35
Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir
jalan dan mengemis.
18:36
Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
18:37
Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat."
18:38
Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:39
Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin
keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:40
Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia
telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:
18:41
"Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu:
"Tuhan, supaya aku dapat melihat!"
Ini permohonan Bartimeus.
Sesudah dia ditolong dan disembuhkan maka dia mengikut ke mana Yesus pergi
yaitu ke Yerusalem.
2)
Keluaran 23:8
23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta
mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang
benar.
Ulangan 16:19
16:19
Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah
menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan
memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.
Buta di sini prakteknya memutar balikkan
fakta, sama dengan roh Amon. yang benar dia jadikan salah, yang salah dia benarkan.
Seringkali kita hanya terbentur pada orang yang menyampaikan Firman, kita tidak
melihat kebenaran yang dia sampaikan. Kalau misalnya dia menyampaikan “kamu
sudah memutar balikkan fakta” itu bukan berarti menghina orang itu, tetapi agar
orang itu tertolong karena berdiri di tanah yang labil dan akan jatuh di jurang
yang ada di bawahnya. Tetapi seringkali bahasa ini disalah tafsirkan. Ketika
mendengar bahasa seperti itu maka orang itu menjadi tersinggung, padahal
sebenarnya dia ingin ditolong
oleh Tuhan.
Praktek buta poin yang
kedua ini adalah memutar balikkan fakta. Kalau saya memutar-balikkan fakta saya
menjadi rugi karena saya tidak akan mengalami pekerjaan penyucian. Yang
salah saya bilang benar, yang benar saya
bilang salah. Akhirnya saya rugi besar karena ada kecenderungan membenarkan
diri sendiri. Tolong Tuhan
jangan ini sampai terjadi. Ini adalah sikap yang tidak akan bisa membawa ke
Yerusalem Baru.
Apa motivasi memutar
balikkan fakta? Supaya orang lain menghormati saya dan kekuranganku tidak
terlihat. Paling berbahaya bagi diriku kalau melakukan seperti itu. Itu
sebabnya kita butuh roh kerendahan diri. Kenapa? Karena matanya melihat.
3)
Berjalan
pada jalan kebinasaan
Bilangan 22:1
22:21
Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina,
dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
Perjalanan Bileam menuju
Moab ini satu rombongan dengan utusan Balak. Tetapi yang diceritakan buta di
sini hanya Bileam. Anehnya pemuka-pemuka Moab ini juga buta karena mereka tidak
berkomentar. Apakah mereka tidak melihat malaikat yang mengacungkan pedang.
Jadi semuanya mereka buta! Tetapi mata keledai justru melihat.
Bilangan 22:31
22:31
Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan
pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
Kenapa Bileam buta? Dari
pada susah payah buat pisang goreng atau jual pecel, lebih baik saya terima
pemberian Balak ini. Itu namanya buta.
Bilangan 22:32
22:32
Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu
sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada
pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
Sebenarnya Bileam
disayang oleh Tuhan karena dia menempuh jalan kebinasaan bukan jalan Tuhan.
Kehidupan yang mengikuti jalan kebinasaan itu buta. Kenapa dia mengikuti jalan
kebinasaan? Karena genggaman raja Balak besar.
Bilangan 22:33-34
22:33
Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku;
jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada
waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
22:34
Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena
aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka
sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
Ada pengakuan tetapi
hanya berhenti pada ucapan. Ternyata ini adalah pengakuan dusta.
Bilangan 22:35
22:35
Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah bersama-sama
dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan Kukatakan kepadamu
harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah Bileam bersama-sama dengan
pemuka-pemuka Balak itu.
Sampai pada kalimat di
atas Bileam masih mengikut apa yang dikatakan malaikat, tetapi hatinya masih
melekat pada tawaran Balak. Memang ucapannya
baik, tetapi ternyata Bileam ditipu oleh hatinya sendiri. Dari jualan
pecel atau ikan lele, tawaran Balak ini luar biasa, saya bisa ongkang kaki
berapa tahun. Tetapi itu jalan kebinasaan. Jangan kena tawaran-tawaran seperti
ini sehingga akhirnya menghempaskan jalan Tuhan dan mengikuti jalan kebinasaan,
meninggalkan jalan kebenaran dan mengikuti jalan yang salah.
Kita lihat bagaimana
jalannya Tuhan itu?
Yesaya 35:8
35:8 Di
situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak
tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di
atasnya.
Kalau Timeus tidak bisa
lewat di sini kalau tidak ditolong oleh Tuhan. Yang pandir ini justru gembala. Kalau
saya gembala pandir, tidak bisa berjalan di jalan yang kudus ini. Orang pandir
tangan kanannya mati, tidak berfungsi.
Zakharia 11:15-17
11:15
Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Ambillah sekali lagi perkakas
seorang gembala yang pandir!
11:16
Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak
mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak
menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan
daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
11:17
Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang
menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering
sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"
Mau apalagi pelayan
seperti ini, apalagi yang kena tangan kanan dan mata kanan. Orang seperti ini
tidak bisa jalan di jalan kudus, tidak bisa jalan di jalannya Tuhan. Ini
teguran Tuhan kepada saya, saya tidak mengatakan saudara, hanya saudara
mendengar. Syukurlah kalau saudara merasa tidak ditegur karena lebih baik dari
saya.
Kalau tidak mendengar
bisa lengannya kering sekering-keringanya.
Mazmur 137:5
137:5
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!
Kalau tangan kering maka
tidak bisa seperti Bartimeus mengikuti Tuhan Yesus. Ini jangan sampai terjadi
pada diriku.
Yesaya 35:9-10
35:9 Di
situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan
terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ,
35:10
dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan
bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita
akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Bukankah ini tujuan kita
beribadah, bukankah ini maksud kita hadir dalam ibadah persekutuan yaitu merindukan
sukacita abadi, merindukan kegirangan abadi dan kedukaan serta keluh kesah akan
menjauh.
Di sini Bileam sudah
salah. Itu sebabnya kita melihat bagaimana gerakan Bileam. Dia buta karena
mengikut jalan kebinasaan, bukan jalan
Tuhan. Kalau sudah cenderung pada pemberian Balak, itu sudah jalan kebinasaan.
Tetapi kalau mengikuti jalan Tuhan berarti mengikuti Tuhan yang empunya langit,
bumi bersama segala isinya, masakan kita dibiarkan mati kelaparan. Pasti Tuhan
akan mengisi kita dengan Firman Tuhan, mengisi kita dengan apa yang kita
butuhkan dalam keseharian.
Contoh berjalan dalam
kebutaan karena matanya melihat pada genggaman Balak. Di sisi lain Bileam ini mengikuti
apa Tuhan katakan, bahkan sempat debat hangat dengan Balak. Tetapi karena
hatinya melekat ke sana maka satu ketika apa yang tersembunyi dalam hati akan
terungkap di permukaan. Bagaimanapun kita menyembunyikan diri, apa yang ada
dalam hati kita satu ketika akan nampak di permukaan. Dan kalau nampak di
permukaan dan Tuhan yang mengungkap maka berarti sudah siap orang itu tewas dibunuh oleh musuh. Itu yang terjadi
pada Bileam.
4)
Melawan
utusan Tuhan yang bicara keselamatan yang akan datang.
II Raja-raja 6:11-12
6:11
Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya,
katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa
dari kita memihak kepada raja Israel?"
6:12
Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja, melainkan
Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel
tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."
Pelayanan hamba Tuhan
yang bernama Elisa ini untuk menyelamatkan umat Tuhan. Pelayan seperti itu mau
dibunuh! Dia tidak disenangi.
II Raja-raja 6:13,18
6:13
Berkatalah raja: "Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang
menangkap dia." Lalu diberitahukanlah kepadanya: "Dia ada di
Dotan."
6:18
Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN:
"Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata
mereka, sesuai dengan doa Elisa.
Penyebab buta yang
keempat yang ada di dalam Alkitab adalah melawan utusan Allah yang justru
pelayanannya untuk menyelamatkan umat Tuhan, sebab dia merasa dirugikan. Niat hamba Tuhan ini untuk menyelamatkan umat
Tuhan. Tetapi di sisi lain ada orang merasa seperti dirugikan. Karena merasa
dirugikan maka dia punya niat jahat mau membunuh utusan Tuhan yang dipakai
untuk menyelamatkan. Apa yang akhirnya terjadi? Semua pasukan dibuat buta oleh
doa Elisa.
Kita dengar dulu apa
berita yang disampaikan si A, apakah mengandung keselamatan untuk kita ke depan
atau tidak. Kalau si A memberitakan Firman demi keselamatan kita yang di depan
saat terjadi aniaya besar datangnya antikristus, jangan kita berniat jahat
kepadanya. Kami hamba Tuhan berupaya supaya umat Tuhan diselamatkan dari apa
yang akan menimpa dunia akhir zaman. Hamba Tuhan yang berbicara demi
keselamatan akan menunjuk “ini yang bisa mencelakakanmu ke depan kalau engkau
tidak lepaskan. Kalau meneruskan apa yang saudara lakukan maka selamat di depan
tidak akan saudara alami”. Jangan berniat salah kepada pemberita itu. Kalau tanggapan kita salah berarti
kita buta rohani.
Memang sakit ketika
didongkel dan diiris oleh pedang Firman Allah. Tetapi di balik itu untuk keselamatan kita, apanya kita dirugikan.
Tetapi raja Aram ini merasa dirugikan. Olehnya kita harus waspada akhir zaman
ini. Jangan sampai terjadi salah kaprah, salah menanggapi berita yang
disampaikan Elisa.
Elisa tidak ada unsur dendam
dan dia tidak ikut bahasa raja Israel “bapa kenapa membiarkan mereka hidup”.
Malah dia menyuruh menyembelih domba, kambing, lembu dan membuat perjamuan
besar lalu musuh-musuh diberi makan. Yang diniati mau dibunuh adalah Elisa,
bukannya raja. Tetapi yang terancam mau dibunuh ini justru menggelar perjamuan
bagi orang yang berniat jahat kepadanya. Inilah perbedaan hamba Tuhan yang
mengerti nilai pelayanannya bahwa untuk keselamatan. Sebenarnya berita yang
disampaikan utusan Tuhan mengandung nilai keselamatan, tidak merugikan kita.
Kebutaan yang keempat ini
penyebabnya karena melawan utusan Tuhan yang berbicara tentang keselamatan yang
akan datang. Kalau hamba Tuhan memberitakan keselamatan yang akan datang, tidak
usah hamba
Tuhan takut sebab pasti
ada perlindungan Tuhan.
Kita
harus mengerti mana persekutuan wajar, mulai dari masuk baptisan air. Baptisan
air jangan sampai salah, karena itu adalah landasan pertama untuk masuk dalam
persekutuan Tubuh Kristus.
Bukan
berarti orang yang sudah dibaptis oleh Petrus dan Paulus itu mulus-mulus saja.
Contohnya Demas, dia pergi ke Tesalonika meninggalkan Paulus. Bahkan satu saat
tidak ada lagi orang yang suka dengan dia, semua orang meninggalkan Paulus. Tetapi
Paulus berkata “Tuhan tidak meninggalkan aku”. Sampai tiga kali dia berkata
“aku diselamatkan sekalipun ditinggalkan oleh semua orang”. Apapun yang dia
alami, dia tetap berserah sepenuh kepada Tuhan.
II Timotius 4:16-17
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang
pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan
ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan
aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua
orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Kata lepas di
sini menggunakan kata harpaso = melepaskan dengan cepat.
II Timotius 4:18
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha
yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam
Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Rasul
Paulus tidak mengeluh ketika ditinggalkan. Sampai Demas meninggalkan Paulus
lalu pergi ke Tesalonika. Bahkan Markus juga pernah meninggalkan mereka. Tetapi
puji Tuhan, Paulus tetap bertahan dan dia maju. Karena dia tahu ada tangan
Tuhan mau melepaskan dia.
Kita
gereja Tuhan hari-hari terakhir ini tidak usah gentar memberitakan kebenaran apapun
akibatnya. Mungkin saudara ditinggalkan, tetapi beritakan sebab tujuannya demi
keselamatan orang yang mendengar itu. Untuk apa memberitakan Firman untuk cari
gara-gara. Tujuannya bukan untuk cari
gara-gara tetapi demi keselamatan agar kita tidak seperti Bileam atau seperti
tentara-tentara raja Aram ini.
Ini
yang kita rindukan di penghujung akhir zaman. Sebabnya perhatikan baik-baik ke
mana kita mengayunkan langkah. Apapun resiko jangan kita surut langkah,
beritakan Firman Tuhan demi keselamatan orang yang kita layani. Biarlah mata
kita jangan buta, kita pandang Golgota.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar