Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 6:1-6
6:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
6:2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke
gunung-gunung Israel dan bernubuatlah melawan mereka!
6:3 Katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarkanlah
firman Tuhan ALLAH! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada gunung-gunung dan
bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: Sungguh, Aku akan
mendatangkan perang atasmu dan Aku akan membinasakan bukit-bukit pengorbananmu.
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan
pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang
terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi
reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya
mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu
diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan
tanganmu dihapuskan.
Pada pasal 5, Yehezkiel disuruh
mencukur rambut, rambut itu menggambarkan bangsa Israel. Berarti Israel lepas dari kepala, lepas dari Tuhan. Pada pasal
ini hukuman itu lebih hebat lagi. Keberadaan Israel di sini benar-benar di
ujung tanduk. Ancaman demi ancaman datang dari Tuhan dan disebutkan oleh Tuhan
mereka sudah dibawa oleh Tuhan di tanah permai, tanah pemberian Tuhan. Artinya
kehidupan Israel terima jadi, semua mereka terima jadi. Rumah sudah ada, kebun
anggur sudah ada, kebun zaitun sudah ada. Ada sungai, ada danau dan ada mata
air.
Tetapi dalam bacaan ini Tuhan murka kepada mereka, padahal mereka menerima
pemberian Tuhan secara cuma-cuma. Kemudian Tuhan katakan bahwa Tuhan mengawasi.
Sangat keterlaluan Israel tidak tahu
mengucap syukur bahkan sebaliknya mereka memberontak kepada Tuhan. Makanya murka Tuhan bernyala-nyala kepada
mereka.
Daud mengungkapkan betapa moleknya
tanah pemberian Tuhan kepada Israel.
Mazmur 65:10
65:10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya
kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau
menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Tuhan mengindahkan berarti tanah itu
Tuhan kawal.
Ulangan 11:12
11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN,
Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Kalau bahasa kasarnya Tuhan seperti
satpam berjaga dan melindunginya.
Mazmur 65:11-14
65:11 Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi
gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau
memberkati tumbuh-tumbuhannya.
65:12 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu,
jejak-Mu mengeluarkan lemak;
65:13 tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit
berikatpinggangkan sorak-sorai;
65:14 padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing
domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan
bernyanyi-nyanyi.
Ini pujian yang dipersembahkan oleh
raja Daud mengagungkan pemberian Tuhan. Tetapi setelah penerus atau keturunan
dikemudian hari, mereka bukan lagi mengagungkan Tuhan dan berterima kasih atas
pemberianNya. Bahkan di tanah-tanah tadi yang digambarkan oleh raja Daud ini,
tanah-tanah itu sudah penuh dengan berhala. Jadi keindahan tanah pemberian
Tuhan mereka cemari/ najiskan
dengan berhala.
Pemberian Tuhan ini mereka terima
jadi. Tetapi mereka tidak tahu mengucap syukur dan dibalas dengan penyembahan
berhala. Kita sudah dengar bahwa menyembah berhala itu sama dengan
Ø
Keras
hati
I Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Kalau keras hati sudah masuk dalam nikah maka itulah penyebabnya
terjadi perceraian.
Matius 19:7-8
19:7
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan
untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8
Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu
menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Jadi tanah Israel ini adalah tanah pemberian Tuhan agar umat Tuhan
menikmati damai sejahtera mulai dari kehidupan nikah. Tetapi itu dicabut oleh
Tuhan. Mengapa? Karena keras hati.
Ø
Serakah
Efesus 5:5
5:5
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang
serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan
Kristus dan Allah.
Kolose 3:5
3:5
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu
percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala,
Kemudian juga serakah disebut sejajar dengan menyembah berhala. Itu
berarti semua untuk diri, tidak ada lagi mengingat tetangga. Apalagi secara
vertikal, sudah dilupa semua. Karena putus hubungan dengan Tuhan karena
menggelar berhala di atas gunung-gunung. Hidup mereka benar-benar serakah,
hanya untuk diri mereka sendiri.
Semua itu pelajaran bagi kita. Kita
ini cuma terima jadi. Keselamatan kita terima jadi dari Tuhan lewat pengorbanan
Kristus Yesus.
Efesus 2:8-9
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Tetapi kenapa menerima jadi dari Tuhan
kemudian kehidupan Kristen itu keras hati, tidak tahu berterima kasih kepada
Tuhan.
Kita lihat warna kehidupan orang
Kristen terlalu mudah bercerai dan itu timbul karena keras hati.
Matius 19:7-8
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian,
apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang
menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran
hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian.
Jadi perceraian itu karena kekerasan
hati. Sedangkan kekerasan hati menurut Firman Tuhan itu sama dengan berhala.
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa
bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja."
Orang Israel itu ibadahnya suasana berhala. Tulang-tulang dihambur di
sekeliling mezbah. Seharusnya yang ada di sekeliling mezbah adalah darah anak
domba dan darah lembu. Kalau tulang-tulang yang dihambur di sekeliling mezbah
berarti ibadah itu suasana kematian, bukan lagi kehidupan. Tuhan tidak setuju ibadah digelar dengan suasana
Kristen yang mati rohaninya.
Tuhan ancam mereka dan Tuhan taruh
pedang di gunung. Berarti Tuhan cabut roh perdamaian dan ada peperangan di
tanah Israel.
Yehezkiel 6:5
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
Mayat dicampakkan dan tulang-tulang
keliling mezbah. Itu jawaban ibadah
yang bernuansa berhala (kekerasan hati dan serakah). Sekalipun pergi beribadah tetapi
ditandai kekerasan hati itu berarti ibadah mati, ibadah tidak ada nilai di
hadapan Tuhan. Sekalipun saya menggelar ibadah tetapi kalau serakah berarti
ibadah yang saya kerjakan itu sama dengan pelayanan yang mati. Ini yang membuat
Tuhan marah dan Tuhan cabut damai dari orang Israel. Berarti tanah permai tadi
yang ada sungai, mata air, danau, gandum, anggur zaitun dengan cuma-cuma, itu
dicabut. Gara-gara kehidupan mereka bukan lagi menghargai Tuhan.
Kesimpulannya mereka tidak menghargai Tuhan dan mendirikan berhala-berhala, maka ibadah mereka adalah ibadah
suasana mati. Biarpun menyanyinya hebat, musicnya menggelar, atau bagaimanapun
kita mengemas ibadah. Tetapi kalau dalam ibadah disertai serakah dan keras
hati, otomatis Tuhan katakan ibadah itu mati.
Coba kalau dalam gereja dilegalkan
perceraian. Tahun ini diberkati, tahun depan bercerai, kemudian tahun
berikutnya diberkati lagi. Lalu dibaca lagi ayat yang berkata “apa yang
dijodohkan oleh Tuhan tidak bisa dicarikan oleh manusia”. Hamba Tuhan yang
melegalkan kawin cerai itu berarti ibadah sama seperti dihambur tulang-tulang di sekeliling mezbah.
Jangan sampai kita beribadah tetapi
ibadah tidak berkenan kepada Tuhan karena ancam mengancam bercerai. Ancam
mengancam berarti ada berhala dalam rumah tangga. Di hadapan Tuhan itu hanya
mengundang pedang bukan mengundang berkat. Akhirnya berkat yang dilimpahkan
Tuhan tadi kepada umat Tuhan dicabut oleh Tuhan.
Ulangan 8:5
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu,
mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
Tuhan mengajar kita seperti bapa
mengajar anaknya. Itu sebabnya dalam gereja Tuhan harus ada Firman pengajaran.
Ulangan 8:6-7
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada
perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke
dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang
keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
Ø
Sungai
Kalau negeri ini ada aliran sungai, lalu berkat sungai ini
dicabut bagaimana? Akhirnya mereka diusir, dicabut. Sungai dicabut berarti
tidak ada lagi air. Sungai buat kita gereja Tuhan, itu bicara pekerjaan Roh
Kudus. Kalau di dalam gereja Tuhan ada kekerasan hati, nanti Roh Kudus dicabut
dan tidak akan berkerja di dalam gereja, tidak akan bekerja secara komunitas
dan tidak bekerja secara pribadi. Makanya jangan sampai hal ini terjadi.
Sungai itu kita butuh dan mata Tuhan dikatakan ada di batang sungai
dari En-Gedi sampai di En-Eglaim. En-Gedi artinya pancarana anak domba, berarti
dari sejak kita diselamatkan oleh darah Anak Domba Allah, sampai di En-Eglaim
berarti pancaran anak lembu. Berarti dari kita diselamatkan oleh darah Anak
Domba Allah sampai kita sempurna, mata Tuhan ada di situ, makanya kita dikawal
oleh Tuhan.
Kita menerima keselamatan. Setelah kita menerima keselamatan maka
dikawal terus perjalanan kita supaya jangan sampai kita keras hati, jangan
sampai kita ada berhala, supaya kita mencapai En-Eglaim, berarti sampai pada
sempurna.
Berbahagia kalau kita dikawal. Tidak elok memang kalau dikatakan Tuhan
itu satpam kita, tetapi maksudnya supaya kita mengerti bahwa Tuhan menjaga
kita, mengawal kita. Ada hal-hal yang akan mengganggu pertumbuhan rohani kita
mencapai kesempurnaan. Makanya Tuhan kawal dari En-Gedi sampai En-Eglaim.
Yehezkiel 47:10
47:10
Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai
En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada
berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
Mata Tuhan ada di batang sungai ini.
Kidung Agung 5:12
5:12
Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam
yang penuh.
Kalau kita ada kekerasan hati maka Tuhan menghindar, Tuhan menjauh.
Tuhan katakan “Aku akan mencabut diri dari tengah-tengah kamu maka pedang akan
datang”. Tuhan mencabut diri berarti kita kehilangan sungai Roh Kudus.
Ø
Mata
air
Ulangan 8:7
8:7
Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu
negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah
dan gunung-gunung;
Ada sungai berarti Tuhan fasilitasi dengan Roh Kudus. Mata air ini bila
dihubungkan dengan Yohanes pasal 4, itu menunjuk Tuhan menaruh perhatian kepada
nikah. Karena Tuhan mengatakan kepada perempuan itu “air yang Aku berikan
kepadamu akan menjadi mata air yang terus memancar sampai kesudahannya”. Jadi
adanya mata air berarti itu perhatian Tuhan mengawal nikah kita.
Kalau saja Tuhan tidak mengawal saya dengan isteri, sudah lama kami
hancur. Tetapi Tuhan mengawal, makanya kami menerima semua dari Tuhan
sudah siapkan. Terima
kasih banyak Tuhan selalu melayani saya, melayani nikahku, melayani buah
nikahku. Kami ingin apa yang kami alami dirasakan oleh sidang jemaat. Tuhan
akan memberikan sungai dan Tuhan akan mengawal mata air.
Kidung Agung 4:12
4:12
Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air
termeterai.
Kalau mata air itu Tuhan meterai berarti Tuhan jaga kebersihannya.
Ø
Danau
Kemudian ada danau. Kalau dalam Injil Matius, ketika murid-murid
melihat kuasa
Tuhan yaitu danau
menjadi teduh, maka mereka menyembah Tuhan di atas danau. Danau hilang berarti roh
penyembahan dicabut oleh Tuhan. Kalau tidak ada lagi minat dan gairah untuk
menyembah Tuhan itu berarti sudah kehilangan berkat yang diberikan oleh Tuhan.
Apalagi sekarang sudah terlalu banyak orang tidak punya minat menyembah
Tuhan karena sudah tertarik dengan handphone. Tidak ada lagi roh penyembahan! Kalau
dia hamba Tuhan sudah begini mau diharap apa! Kalau dia suami sudah begini mau
bagaimana. Kalau isteri sudah begini mau apa. Makanya di dalam rumah tangga, di
dalam nikah, yang pegang peran itu adalah isteri yang harus banyak doa
mendoakan. Dia adalah pendoa syafaat bagi nikah, buah nikah dan pekerjaan
Tuhan.
Kalau isteri sudah tidak ada doa penyembahan dan sudah seperti tape
recorder yang rusak, itu sudah bahaya, tidak ada penyembahannya. Ini jangan
sampai terjadi. Memang harus isteri jadi pendoa. Tetapi suami jangan biarkan
isteri saja. Sementara isteri menyembah, suami hanya keluar gas.
Jangan sampai tunggu roh penyembahan dicabut. Kenapa dicabut? Sebab ada
berhala, kekerasan hati, serakah dan mamon. Berhala akhir zaman ini adalah
mamon.
Ulangan 8:8
8:8
suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan
pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
Ø
Gandum
dan jelai dicabut. Gandum itu menunjukkan pemeliharaan Tuhan terhadap umatNya. Kalau kita keras hati, serakah dan
menyembah mamon, awas, kita akan kehilangan pemeliharaan Tuhan. Pemeliharaan
Tuhan dalam bentuk Firman pengajaran supaya menyegarkan kita dan menghentar
langkah-langkah kita menuju pada kesempurnaan, sehingga kita masuk pada
penyingkiran, dipelihara oleh Tuhan jauh dari antikristus. Tetapi kalau keras
hati, serakah, ada roh mamon di dalamnya, itu dicabut Tuhan pemeliharaan.
Ø
Pohon
anggur dicabut berarti sukacita di dalam nikah menjadi hambar. Anggur yang dibutuhkan airnya. Air anggur ada hubungannya
dengan nikah. Kalau nikah sudah hambar itu sudah bahaya. Kalau tidak ada
sukacita dalam nikah berarti air anggur sudah asam. Kalau air anggur sudah asam
maka arahnya satu waktu Tuhan akan mencabut pagar kebung anggur dan mengizinkan
binatang masuk sehingga nikah menjadi berantakan/ hancur.
Yesaya 5:4
5:4
Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum
Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik,
mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
Kalau makan yang asam maka muka jadi bengkok. Kalau muka suami melihat
isteri sudah bengkok atau sebaliknya,
itu berarti air anggur asam di dalam rumah tangga itu.
Yesaya 5:5
5:5 Maka
sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada
kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu
dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
Yesaya 5:5 (Terjemahan
Lama)
5:5
Sebab itu sekarang Aku memberitahu kamu barang yang hendak Kupengapakan kebun
anggur-Ku itu: Bahwa Aku akan mengangkat pagarnya, supaya dimakan habis oleh
binatang akan dia, dan Aku merobohkan pagar temboknya, supaya ia
terpijak-pijak.
Kalau bicara pagar dicabut dan diinjak-injak berarti roh antikristus sudah menggarap dia.
Jangan sampai kita sudah diberi Tuhan dan sudah terima beres namun tidak ada rasa syukur dan terima kasih kepadaNya
bahkan menghambur berhala. Orang seperti itu berpikir masih beribadah padalah ibadahnya
suasana mati sehingga Tuhan hambur tulang-tulang di sekeliling mezbahnya.
Ø
Diambil
pohon ara. Ingat bisul raja Hizkia sembuh dengan buah ara. Berarti kalau buah
ara diambil berarti kesehatan tubuh tidak dikawal oleh Tuhan lagi. Bukan
berarti kesahatan kita tidak akan terganggu lagi seterusnya. Tetapi kalau pohon
ara diambil berarti kesehatan sudah menjadi problema terus menerus seperti
sirkulasi yang tidak ada habisnya.
Bandingkan Ulangan
28:35
28:35 TUHAN akan
menghajar engkau dengan barah jahat, yang dari padanya engkau tidak dapat
sembuh, pada lutut dan pahamu, bahkan dari telapak kakimu sampai kepada batu
kepalamu.
Buah pohon ara ini juga yang diharapkan menjadi penawar lapar oleh Yesus. Artinya buah pohon ara ini
memuaskan Tuhan. Berarti kalau rohani kita sakit maka itu tidak memuaskan
Tuhan. Sebab kita tampil tidak segar rohani, tampil tidak indah, tidak sehat rohani. Itu tidak bisa
menyegarkan dan memuaskan hati Tuhan. Minggu ini sehat, dua bulan sakit. Satu
bulan sehat, sepuluh bulan sakit. Makanya jangan sampai kita salah menghadapi
penyakit rohani ini. Sebab kalau Tuhan datang, Dia tidak mau menerima mempelai wanitaNya yang rohaninya sakit, Tuhan
mau yang sehat, yang sempurna.
Ø
Delima
itu ada mahkotanya. Kemudian di dalam buahnya ada sekat-sekatnya tetapi dalam
satu wadah. Kita boleh ada sekat-sekat tetapi dalam satu wadah yang ada
mahkota. Jangan kita terpisah tetapi bukan dalam satu wadah, tidak dalam satu
pengajaran. Makanya tidak ada mahkota nantinya.
Persekutuan kita harus persekutuan di dalam satu wadah. Kalau kita
beribadah tetapi tidak dalam satu wadah pengajaran yang sama maka sulit, tidak
bisa jadi satu. Biar bagaimana manusia mengupayakan menjadi satu, tidak akan
bisa. Yang bisa satu itu orang yang satu wadah yaitu satu Firman pengajaran.
Yohanes 17:17
17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Prakteknya satu wadah adalah kehidupan mengalami penyucian Firman. Kalau
wadahnya salah, bagaimana bisa kudus.
Di dunia ada PBB, mengupayakan supaya bangsa-bangsa menjadi satu, tetapi tidak bisa. Coba lihat
di Yaman, mereka hanya merenung nasib karena rumahnya hancur dibom oleh ISIS.
Tidak ada yang bisa menyatukan sebab yang bisa menyatukan kita hanya Firman
pengajaran.
Kalau saya dan si A sama Firman pengajaran maka pasti jadi satu. Kalau
beda maka tidak bakal jadi satu karena wadahnya sudah beda.
Roti itu tidak ditaruh di bakul lain tetapi hanya satu bakul, itulah
roti tahbisan hamba Allah.
Keluaran 29:1-3
29:1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda
dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2
roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan
minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari
tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3
Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya
dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
Ditaruh pada satu bakul, tidak dua bakul. Roti si A dan si B sama dari
satu bakul, itu adalah roti tahbisan pelayan Tuhan. Ayat satu bicara binatang
yang dipersembahkan untuk tahbisan hamba Tuhan. Kalau kita berbeda-beda tidak
akan bisa jadi satu. Organisasi bisa beda tetapi ajaran harus dari satu bakul. Tetapi walaupun satu organisasi
tetapi tidak satu bakulnya tidak bisa mengharapkan menjadi satu.
Ø
Ada
zaitun. Ini jangan tunggu dicabut oleh Tuhan. Kalau dicabut berarti tidak ada
minyak, tidak ada lagi isi pelita sehingga suasana gelap. Kalau gereja sudah gelap, tidak ada lagi terang Firman di dalamnya
maka mereka berhimpun bersama dan tidak mau tahu lagi bahwa barang yang
bertengger di meja adalah barang-barang yang tidak halal di mata Tuhan karena matanya sudah gelap (buta). Ini yang mencelakakan umat Tuhan.
Yehezkiel menerangkan kepada kita, kita sudah menerima jadi kenapa
dihambur berhala. Akhirnya hanya pedang di atas gunung, kemudian penyembahan
berhala itu yang marak dan penyembahan yang benar kepada Tuhan diabaikan.
Ø
Ada
madu
Kidung Agung 4:11
4:11
Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu,
dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
Berarti bahasanya membangkitkan semangat dan gairah orang yang
mendengar.
Kidung Agung 5:16
5:16
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Ukuran ini bagi suami-suami masih banyak bolongnya. Kalau bukan
membentak, malah diam seribu bahasa. Itu juga suatu kesalahan yang besar.
Isteriku pernah ngomong kepada saya “papa ini nanti saya dengar berbicara
kalau sama orang. Kalau dengan orang lihat papa bacerita. Tetapi kalau masuk di
kamar papa sudah seperti siput, tidak bersuara.” Saya minta maaf kepada istriku.
Pasal 5 ini adalah pujian mempelai wanita kepada Mempelai Laki-laki.
Kidung Agung 5:9,16
5:9 --
Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara
wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga
kausumpahi kami begini?
5:16
Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Setelah Mempelai wanita memaparkan tentang penampilan Mempelai Laki-laki, dia balik bertanya kepada perempuan yang lain.
Kidung Agung 6:1
6:1 --
Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah
kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?
Kita sudah terima jadi, keselamatan
dari Tuhan kita terima jadi, Yesus rela datang demi menolong kita dan kita
tinggal menerima jadi. Kemudian Dia mengawal lagi kita dan pengawalannya begitu
luar biasa. Pohon ara Tuhan sudah berikan supaya kita sehat rohani sampai
sempurna. Jangan sampai kita tidak tahu diri. Jangan sampai Tuhan cabut sungai,
mata air, danau, gandum, anggur, pohon ara, zaitun, delima. Karena Tuhan
melihat ibadah yang digelar adalah ibadah yang suasananya mati rohani. Berarti hanya
ibadah ceremony, bukan untuk membuat rohani hidup dan subur sampai mencapai
kesempurnaan. Berarti tubuh, jiwa dan roh sembuh karena pekerjaan Firman Tuhan.
Inilah yang kita harapkan dan Tuhan
sedang lakukan. Lewat pelajaran ini mengingatkan saya jangan sampai Tuhan
cabut, jangan sampai Tuhan melihat mezbah atau ibadah pelayanku ada tanda
tulang atau mayat disekitarnya. Mestinya di sekitar mezbah ada percikan darah
Yesus.
Imamat 1:5
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di
hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah
lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah
Pertemuan.
Darah binatang itu menggambarkan
darah Yesus. Darah Yesus dicurah di sekeliling mezbah berarti kehidupan Kristus
ada pada ibadah
kita.
Imamat 1:11
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah
sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu,
menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Kalau darah Yesus ada di sekeliling mezbah kita berarti kehidupan Kristus ada pada kita maka jauh suasana tulang, jauh suasana mayat, jauh suasana kematian. Yang ada kehidupan
dari Yesus dan maut jauh dari kita. Itu yang Tuhan rindukan dari kehidupan saya
dan saudara.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar